Anda di halaman 1dari 2

Polip Nasi

Definisi:

Polip hidung ialah massa lunak yang mengandung banyak cairan di dalam rongga hidung,
berwarna putih keabu-abuan, yang terjadi akibat inflamasi mukosa. Dulu duiga predisposisi timbulnya
polip nasi ialah adanya rhinitis alergi atau penyakit atopi, tetapi makin banyak penelitian yang
mengemukakan berbagai teori dan para ahli sampai saat ini masih belum diketahui dengan pasti.

Etiopatogenesis

Pembentukan polip sering diasosiasikan dengan inflamasi kronik, disfungsi saraf otonom serta
predisposisi genetic. Menurut Bernstein, terjadi perubahan mukosa hidung akibat peradanganatau
aliran udara yang berturbulensi, terutama di daerah sempit di kompleks ostiomeatal. Terjadi prolaps
submukosa yang diikuti oleh reepitelisasi dan pembentukan kelenjar baru. Juga terjadi peningkatan
penyerapan natrium oleh permukaan sel epitel yang berakibat retensi air sehingga terbentuk polip.

Teori lain mengatakan karena ketidakseimbangan saraf vasomotor terjadi peningkatan


permeabilitas kapiler dan gangguan regulasi vascular yang mengakibatkan dilepasnya sitokin-sitokin dari
sel mast, yang akan menyebabkan edema dan lama-kelamaan menjadi polip.

Bila proses terus berlanjut, mukosa yang sembab makin membesar menjadi polip dan kemudian
akan turun ke rongga hidung dengan membentuk tungkai.

Beberapa hipotesis dari keadaan tersebut antara lain:

1. Alergi
Alergi merupakan factor yang banyak menjadi sorotan karena tiga hal, yaitu karena sebagian
besar polip hidung terdiri atas eosinofil, berhubungan dengan asma, serta temuan klinis pada
nasal yang menyerupai gejala dan tanda alergi. Paparan allergen udara menahun, diduga
berperan dalam terjadinya polip hidung melalui inflamasi yang terus-menerus pada mukosa
hidung
2. Ketidak seimbangan vasomotor
Teori ini dikemukakan karena pada banyak kondisi tidak ditemukan adanya tanda-tana atopi dan
tidak ada riwayat pajanan allergen yang ditemukan. Akan tetapi pasien cenderung mengalami
rhinitis prodromal sebelum pada akhirnya berkembang menjadi polip hidung. Polip hidung
biasanya memiliki vaskularisasi yang kurang dan berkurangnya inervasi vaskonstriktor.
Selanjutnya gangguan dalam regulasi vascular dan peningkatan permeabilitas dapat
menyebabkan edema dan pembentukan polip
3. Infeksi
Bagaimana infeksi dapat menjadi factor yang juga penting terhadap pembentukan polip,
diduga terkaitdengan adanya gangguan pada epitel dengan proliferasi jaringan granulasi. Hal ini
biasa terjadi pada infeksi Sterptococcus pneumonia, Staphylococcus aureus, atau Bacteroides
fragilis (semua jenis pathogen yang sering ditemukan pada rinosinusitis).

Manifestasi Klinis

Polip hidung dapat menyebabkan hidung tersumbat, yang selamjutnya dapat menginduksi rasa penuh
atau tekanan pada hidung dan rongga sinus. Kemudian dirasakan hidung berair (rinorea) mulai dari
jernih sampai purulen, hiposmia atau anosmia serta dapat juga dirasakan nyeri kepala daerah frontal.
Gejala lain yang dapat timbul tergantung dari penyertanya, pada infeksi bakteri dapat disertai pula
dengan post nasal drip serta rinorea purulen. Gejala sekunder yang dapat timbul adalah bernafas
melalui mulut, suara sengau, halitosis, gangguan tidur, dan gangguan kualitas hidup.

Anda mungkin juga menyukai