Anda di halaman 1dari 2

Muslim di Amerika Serikat adalah minoritas.

Per tahun 2015 jumlahnya hanya 1% dan saat ini masih


terus meningkat. Komunitas muslim ini sangat beragam, berasal dari berbagai negara di dunia, umumnya
Timur Tengah. Penduduk asli Amerika beragama Islam yang terkenal adalah Suku Cherokee, salah satu
suku American Indians.

Sebenarnya, sejarah Islam atas Amerika Serikat telah ada sebelum sejarah Amerika Serikat itu sendiri.
Bukti tentang hal itu pernah diangkat dalam novel dan film Bulan Terbelah di Langit Amerika 2.
Penjelasan ini juga ditulis oleh Gavin Menzies, mantan perwira angkatan laut Inggris dalam buku 1421:
The Year China Discovered the World. Dia menjelaskan bahwa Laksamana Muhammad Cheng Ho
sampai di Amerika sebelum Colombus (1492). Ditambah lagi, pada tahun 1513 telah terbit peta pantai
timur Amerika dan pantai utara Antartika yang dibuat oleh Piri Reis, Laksamana Angkatan Laut Daulah
Turki Ustmaniyah. Peta itu 90% akurat jika dicocokkan dengan globe, hingga sungai-sungainya dan
beberapa nama tempat yang masih sama.

Islam mulai berkembang pesat pada awal tahun 1900an ketika datang pendakwah dari Afghanistan.
Diduga, ajaran yang dia bawa adalah salah satu cabang syiah. Dia merekrut orang-orang kulit hitam
untuk diajari Agama Islam (syiah). Orang-orang hitam yang menganut Islam ini kemudian membentuk
lembaga yang dinamakan Nation of Islam (NOI), dengan pendirinya Elijah Muhammad. Doktrinnya
adalah bumi ini awalnya milik orang kulit hitam, orang kulit putih adalah setan yang merebut bumi dari
mereka. Rasis kulit putih dilawan dengan rasis kulit hitam. Salah satu tokoh pendakwahnya yang terkenal
adalah Malcolm X. Berkat hidayah Allah, di penghujung hayatnya, Malcolm X mengenal Islam yang benar.
Dia mendakwahkan Islam yang benar ini setelah melaksanakan haji. Satu setengah tahun setelahnya, dia
mati tertembak ketika berpidato di atas mimbar karena dianggap mengancam eksistensi NOI. Sepuluh
tahun setelah Malcolm X meninggal, muridnya, yang merupakan putra Elijah Muhammad, Warith Deen
Muhammad, 1978 memimpin konversi ke Islam besar-besaran di Amerika. Sekitar 350.000 orang
bersyahadat untuk mengamalkan Islam yang benar melalui dirinya dengan mereformasi NOI setelah
ayahnya meninggal.

Bisa dikatakan bahwa sekarang ini menjalankan ibadah Agama Islam cukup terjamin. Hampir di setiap ibu
kota negara bagian pasti terdapat masjid atau Islamic center. Menurut data dari Islamic Circle of North
America (ICNA) pada tahun 2010, terdapat masing-masing lebih dari 100 masjid di California, Texas,
Illinois, Florida, New York, dan New Jersey. Makanan halal pun semakin mudah didapatkan, selain
vegetarian, restoran-restoran halal sudah semakin menjamur di Amerika. Mencarinya pun mudah, bisa
browsing di google atau download app halal zabihah. Ada juga toko-toko bahan makanan Timur Tengah
yang menyediakan daging-daging halal, seperti Arash International Market . Selain itu, kita bisa juga
makan daging kosher (mudah didapatkan di supermarket terdekat), makanan yang sesuai dengan ajaran
agama Yahudi. Sementara daging yang disembelih oleh umat Kristiani masih diperdebatkan, karena
diantara mereka ada juga yang bukan menganut Tuhan Allah, melainkan Trinitas atau Yesus saja.

Masyarakat Indonesia yang tinggal di Amerika Utara (USA dan Canada) mempunyai organisasi yang
bernama Indonesian Muslim Community in America (IMSA). Secara umum, organisasi ini bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan dan praktik ibadah sebagai muslim di Amerika. Hampir di setiap
negara bagian yang terdapat komunitas Muslim Indonesia, pasti ada kelompok pengajian. Kelompok
pengajian ini biasanya juga ramai dengan mahasiswa karena pasti banyak masakan khas Indonesia ketika
ada jadwal pengajian. Ada juga masjid IMAAM Center di Washington DC yang dibangun oleh Pemerintah
Indonesia tahun 2014.
Saya sendiri tinggal di Golden, negara bagian Colorado. Lokasinya tak jauh dari ibu kota Colorado, yaitu
Denver. Terdapat satu masjid yang terletak hanya tiga blok dari kampus saya, Colorado School of Mines,
namanya Islamic Center of Golden (ICG). Kegiatan masjid ini sangat beragam, ada Weekend School, ifthar
bersama ketika Ramadhan, Mosque Tour bagi non-Muslim, social charity, Quran Competition, Muslim
Student Graduation Ceremony, sports club, dan sebagainya (http://icgolden.org/facilities/). Yang paling
berkesan adalah komunitas Islam di Golden ini sangat majemuk - beberapa masjid di US didirikan oleh
komunitas muslim dari negara tertentu dan mayoritas digunakan oleh komunitas tersebut, dan kadang-
kadang khutbah Jumat pun dalam Bahasa mereka. Saya mendapat teman dari Mesir, Saudi Arabia, UAE,
Oman, Libya, Turki, Tarjikistan, Kazakstan, Afghanstan, dan Malaysia. Ketika bulan Ramadhan seperti
sekarang, diantara mereka menyediakan iftar tiap hari, jadi kita bisa coba makanan khas berbagai negara
.

By Ilham Permata

Direktur BPM JMMI-ITS 1415

MS. Student at Petroleum Engineering - Colorado School of MInes

Anda mungkin juga menyukai