PSYCHOLOGY)
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
- Selvi Anggraeni
- Yogi Afrian
TINGKAT : II B 2
SEMESTER :4
JURUSAN KEPERAWATAN
2012/2013
MATERNITAS
Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga panggul, dasar
panggul, serviks dan vagina. Syarat agar janin dan plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa
ada rintangan, maka jalan lahir tersebut harus normal
Passagaway atau faktor jalan lahir dibagi atas satu bagian keras : tulang-tulang panggul
(rangka panggul) dan dua bagian lunak : otot-otot, jaringan-jaringan dan ligamen-ligamen.
1. Tulang panggul
b) Os sacrum : promontorium
c) Os coccygis
Pelvis mayor terletak diatas linea terminalis yang dibawahnya disebut pelvis
minor
4. Pintu panggul
a) Pintu atas panggul = inlet, dibatasi oleh linea terminalis (linea inominata)
c) Pintu bawah panggul dibatasi simpisis dan arkus pubis, disebut outlet
5. Sumbu panggul
6. Bidang-bidang panggul
a) Bidang Hodge I : Jarak antara promontorium dan pinggir atas simpisis, sejajar
dengan PAP.
b) Bidang Hodge II: Sejajar dengan PAP, melewati pinggir bawah simpisis
7. Ukuran-ukuran panggul
a) Pita meter
b) DC: Distansia cristarum , yaitu jarak antara kedua krista iliaka kanan dan kiri
(28-30 cm)
Posisi adalah titik yang dipilih secara acak pada janin untuk setiap presentasi, yang
dihubungkan dengan sisi kiri atau kanan panggul ibu. Posisi janin untuk indikator, atau
menetapkan arah bagian terbawah janin apakah sebelah kanan, kiri, dan, atau belakang
terhadap sumbu ibu (materal- pelvis). Ada lima variasi dari penunjuk arah atau indikator pada
bagian terbawah janin:
a) Letak belakang kepala (LBK)
- Indikator: ubun-ubun kecil
- Variasi posisi:
ubun-ubun kecil kiri depan (LOA)
ubun-ubun kecil kiri belakang (LOP)
ubun-ubun kecil melintang kiri (LOT)
ubun-ubun kecil kanan depan (ROA)
ubun-ubun kecil kanan belakang (ROP)
ubun-ubun kecil melintang kanan (ROT)
b) posisi dahi
- indikator: teraba dahi dan ubun-ubun besar (sinsiput)
- Variasi Posisi :
Ubun-ubun besar kiri depan (LSA)
Ubun-ubun besar kiri belakang (LSP)
Ubun-ubun besar melintang kiri (LST)
Ubun-ubun besar kanan depan (RSA)
Ubun-ubun besar kanan belakang (RSP)
Ubun-ubun besar melintang kanan (RST)
c) Posisi muka
- Indikator: dagu (meto)
- Variasi posisi :
Dagu kiri depan (LMA)
Dagu kiri belakang (LMP)
Dagu melintang kiri (LMT)
Dagu kanan depan (RMA)
Dagu kanan belakang (RMP)
Dagu melintang kanan (RMT)
d) Posisi bokong
- Indikator : Sakrum
- Variasi posisi :
Sakrum Kiri depan (LSA)
Sakrum kanan depan (RSA)
Sakrum kanan belakang (RSP)
Sakrum melintang kanan (RST)
3. Psikologi ibu
Ternyata dalam fase persalinan juga terjadi peningkatan kecemasan, dengan makin
meningkatnya kecemasan akan semakin meningkatkan intensitas nyeri. Fenomena hubungan
antara cemas dan nyeri dan sebaliknya merupakan hubungan yang berkolerasi positif, yang
menurut caceres dan burns (1997) mempunyai pola hubungan seperti spiral yang ujungnya
membesar.
Dengan makin majunya proses persalinan, menyebabkan perasaan ibu hamil semakin
cemas dan rasa cemas tersebut menyebabkan rasa nyeri semakin intens, demikian pula
sebaliknya. Sensasi nyeri yang diderita ibu bersalin tersebut berasal dari sinyal nyeri yang
timbul saat otot rahim berkontraksi dengan tujuan untuk mendorong bayi yang ada dalam
rahim keluar.
Stres persalinan tidak hanya berakibat pada ibu, tetapi juga terhadap janin. Sebab ibu
yang mengalami stres, sinyalnya berjalan lewat aksis HPA (hipotalamo pituitary-adrenal)
dapat menyebabkan lepasnya hormon stres. Akibatnya terjadi vasokonstriksi sistemik,
termasuk diantaranya konstriksi vasa uteroplasenta yang menyebabkan gangguan aliran darah
didalam rahim, sehingga penyampaian oksigen kedalam miometrium terganggu, berakibat
melemahnya kontraksi otot rahim.
Perasaan positif berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah benar-benar terjadi realitas
kewanitaan sejati yaitu munculnya rasa bangga bias melahirkan atau memproduksi
anaknya. Mereka seolah-olah mendapatkan kepastian bahwa kehamilan yang semula
dianggap sebagai suatu keadaan yang belum pasti sekarang menjadi hal yang nyata.
Psikologis meliputi :
Kebiasaan adat
c. Medikasi persalinan
DAFTAR PUSTAKA :
Wyknyosastro , S., (2002) Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo
Cunningham, H. et. al., (2005) Williams Obstetrics. 22nd. New York: McGRAW-
HILL
Bobak, LM. & Jensen, MD., (2005) Maternity & Gynecology Care: The Nurse and
The Family. 5th Ed. St. Louis: Mosby company