Anda di halaman 1dari 11

Walau tidak masuk 10 maskapai terbaik dunia tahun 2017, namun Garuda Indonesia mendapat

penghargaan lain oleh Airline Ratings. Yakni Most Improved Airline 2017.

Setiap tahunnya, situs review maskapai Airline Ratings yang berbasis di Australia memberikan
rating pada sejumlah maskapai di dunia. Penilaian itu pun didasarkan pada review penumpang
maskapai akan servis serta inovasi yang diberikan.

Dilihat detikTravel dari situs Airline Ratings, Selasa (15/11/2016) pihak Airline Ratings pun
memberikan penghargaan 'Most Improved Airline 2017' bagi maskapai nasional Garuda
Indonesia. Sungguh membanggakan!

Secara penilaian, Garuda Indonesia memperoleh empat dari tujuh bintang untuk soal keamanan.
Lalu Garuda Indonesia juga meraih enam dari tujuh bintang atau nyaris sempurna untuk soal
produk.

Ditulis juga kalau pihak Garuda Indonesia telah melakukan peningkatan yang signifikan,
khsusunya tentang persepsi publik. Begitu juga dengan kelebihan untuk soal keamanan, latihan
dan produk penerbangan.

Penghargaan itu juga ditegaskan dalam laman Instagram airline_ratings. Disebutkan kalau
Garuda Indonesia telah mendapat review penumpang tertinggi di situs Airline Ratings, didukung
oleh peningkatan performa dan operasional.

Akhir kata, selamat untuk Garuda Indonesia atas penghargaan 'Most Improved Airline 2017'
yang diperoleh dari Airline Ratings. Sukses terus!

President dan CEO maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia, M. Arif Wibowo,
menerima penghargaan Indonesia`s Business Leader Award of The Year pada ajang Asia`s
Business Leader Awards (ABLA) 2016 yang diselenggarakan oleh CNBC.

Penghargaan tersebut diraih atas keberhasilan kinerja kepemimpinan Arif Wibowo yang berhasil
meningkatkan pertumbuhan positif Garuda Indonesia ditengah berbagai tantangan pertumbuhan
industri penerbangan dunia.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto -
yang merupakan pemenang ABLA 2014 - dan didampingi CNBC Anchor Oriel Morrisen kepada
M. Arif Wibowo pada acara Awards Ceremony & Gala Dinner ABLA 2016 CNBC di Jakarta,
Rabu (23/11) malam, yang dihadiri oleh lebih dari 250 tokoh pemimpin berbagai perusahaan
terkemuka di Asia.

Pada kesempatan Awards Ceremony & Gala Dinner ABLA 2016 tersebut, Arif Wibowo
menyampaikan bahwa penghargaan yang diterima malam ini tentunya tidak terlepas dari
dukungan seluruh jajaran manajemen dan keluarga besar Garuda Indonesia.

Penghargaan ini tentunya akan terus memacu kami untuk terus menciptakan berbagai terobosan
inovatif dalam menjalankan bisnis perusahaan serta sebagai bagian dari upaya mempertahankan
kinerja positif di tengah situasi perekonomian global yang masih cenderung belum stabil," kata
Arif dalam siaran persnya.

President Indonesia Marketing Association itu menambahkan, penghargaan ini juga menjadi
penyemangat sekaligus signal positif bahwa Garuda Indonesia siap meraih pencapaian-
pencapaian positif dan prestasi yang lebih besar di tahun-tahun mendatang.

"Sama seperti sebelumnya, bagi kami yang terpenting adalah tetap bekerja dengan sebaik-
baiknya untuk meraih performa perusahaan yang terbaik," tutup Arif.

Asias Business Leader Awards merupakan penghargaan yang diberikan kepada tokoh-tokoh
pemimpin perusahaan besar di Asia, yang memiliki visi dan misi kepemimpinan dan ide-ide
inovasi yang brilian dan strategis dalam menghadapi tantangan bisnis di era ekonomi global yang
kompetitif saat ini khususnya di Asia.

ABLA 2016 merupakan penyelanggaraan yang ke-15 sejak tahun 2001. FInalis ABLA 2016 ini
terdiri dari 66 CEO / pemimpin perusahaan di Indonesia, Singapura, Thailand, Jepang, Hong
Kong, Malaysia, India, China, dan Taiwan. Pencapaian sebagai pemenang ABLA 2016 ini
merupakan kali kedua, dimana CEO Indonesia sebelumnya yang berhasil meraih ABLA adalah
Predir Astra Internasional, pada tahun 2014.

LATAR BELAKANG

Persaingan bisnis yang semakin ketat sekarang ini menyebabkan banyak perusahaan yang
terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini seakan menuntut setiap
perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama.
Dewasa ini, semakin banyak diyakini bahwa kunci utama untuk memenangkan persaingan
adalah memberikan nilai (value) lebih kepada pelanggan melalui penyampaian produk dan jasa
yang berkualitas dengan harga bersaing.

Persaingan bisnis yang semakin ketat sekarang ini menyebabkan banyak perusahaan yang
terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini seakan menuntut setiap
perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama.
Dewasa ini, semakin banyak diyakini bahwa kunci utama untuk memenangkan persaingan
adalah memberikan nilai (value) lebih kepada pelanggan melalui penyampaian produk dan jasa
yang berkualitas dengan harga bersaing. Jadi, untuk memuaskan pelanggan dan membina
hubungan yang baik dengan pelanggan, suatu perusahaan harus membuat dirinya berbeda dengan
para pesaingnya dan yang terutama adalah menambahkan nilai (value) pada setiap pelayanan
yang diberikan.
Perkembangan dunia saat ini sedang menghadapi era baru yang ditandai dengan kecendrungan
globalisasi dunia sebagai akibat semakin banyaknya negara yang melaksanakan
liberalisasi/reformasi ekonomi yang ditunjang pula dengan majunya teknologi komunikasi dan
transportasi. Seiring dengan perkembangan zaman, maka meningkat pula kebutuhan dan
keinginan manusia terutama dalam penggunaan sarana transportasi. Adanya peningkatan
kebutuhan terhadap sarana transportasi tidak terlepas dari keinginan manusia untuk mendapatkan
sarana transportasi umum yang baik dengan kriteria bahwa sarana tersebut aman, cepat, dan
tentunya nyaman.

Kebutuhan akan tersedianya sarana transportasi cenderung meningkat sejalan dengan


peningkatan pertumbuhan penduduk, pendapatan perkapita, kebutuhan transportasi, teknologi
dan komunikasi, serta berubahnya pola mobilitas penumpang, barang dan jasa. Kegiatan untuk
kepentingan bisnis, administrasi pemerintah dan pariwisata semakin tergantung pada sarana
transportasi. Sejalan dengan arus globalisasi, tingkat mobilitas manusia baik untuk jarak pendek
maupun jarak jauh semakin meningkat. Transportasi udara menjadi pilihan utama dilakukan
karena lebih efisien dalam waktu. Seiring dengan perkembangan pola mobilitas manusia, peran
transportasi udara menjadi semakin penting.

Pesawat Udara merupakan sarana trasportasi terbaik dan tercepat pada masa ini. Namun dunia
penerbangan berbeda dibandingkan dengan moda transportasi lain. Hal ini karena pada
penerbangan sangat mengutamakan keselamatan. Hal hal detail akan sangat diperhatikan demi
keamanan dalam penerbangan. Baik kondisi pesawat atau pilot harus secara detail diperhatikan
demi keselamatan. Selanjutnya pelayanan di Ground Handling juga sangat diperhatikan karena
hal ini terkait dengan kenyaman para penumpang selama dalam menunggu waktu take off atau
setelah turun dalam pengambilan bagasi.

Untuk penerbangan di dalam negeri, perusahaan penerbangan pelat merah, yakni Garuda
Indonesia masih mendominasi pasar, kemudian dibelakangnya ada Lion Air, Air Asia, Sriwijaya
Air, dll. Setelah menguasai pangsa pasar domestic, kini Garuda Indonesia di tantang untuk
melebarkan sayapnya ke luar negeri. Dan ini tentu tidak mudah karena persaingan maskapai
penerbangan internasional sangat ketat.

Di kawasan Asia pesaing terberat dating negeri tetangga Singapura dengan Singapore Air Lines.
Kemudian maskapai penerbangan dari Jepang yaitu All Nippon Airways (ANA). Dan tidak
ketinggalan pula maskapai penerbangan dari negeri jazirah Arab yang hadir dengan kekuatan
modal yang sangat besar.

Untuk kawasan Eropa, sudah ada KLM (Belanda), Lufthansa (Jerman) yang sudah lebih dulu
mengudara dan menjadi primadona bagi mereka yang ingin bepergian ke Eropa melalui udara.
Dari beberapa uraian di atas tentunya bukan hal mudah bagi Garuda Indonesia untuk menembus
pasar Eropa dan dunia. Untuk itu Garuda Indonesia bergabung dengan aliansi global
penerbangan yaitu Sky Team.

Tiga aliansi maskapai penerbangan penumpang terbesar adalah Star Alliance, Sky Team and One
world. Aliansi juga terbentuk antara maskapai penerbangan kargo, seperti WOW Alliance,
SkyTeam Cargo dan ANA/UPS Alliance. Aliansi menyediakan jaringan kesinambungan dan
kemudahan bagi penumpang dan paket internasional. Aliansi juga menyediakan kemudahan
pemasaran merek yang memudahkan penumpang melakukan penerbangan codeshare antar
maskapai antar negara. Pemasaran merek ini juga meliputi pemasangan corak bersama antar
maskapai anggota.

TENTANG ALIANSI GLOBAL SKY TEAM

SkyTeam adalah aliansi maskapai penerbangan yang terdiri dari 20 anggota maskapai yang
menerbangkan hampir 16.000 lebih penerbangan dalam sehari yang mengangkut hingga 612 juta
tiap tahun dengan konektivitas ke 1052 rute di 177 negara yang didukung oleh 481691 karyawan
dan armada yang berjumlah sekitar 3054 pesawat dengan tambahan hampir 1580 armada yang
tergabung dalam anak perusahaan/ afiliasi dari maskapai anggota. Dukungan ini semua,
membuat Skyteam siap menjadi salah satu aliansi maskapai penerbangan terkemuka dan
terdepan didunia selain Star Alliance & Oneworld.

Dimulai pada tanggal 22 Juni 1999, maskapai Air France & Delta Air Lines melakukan
menandatangani kerjasama jangka panjang yang nantinya membuka kemungkinan untuk
mendirikan aliansi pada kedepannya nanti, berlanjut di tanggal 22 Juni 2000, CEO
dari Aeromxico, Air France, Delta Air Lines & Korean Air bertemu untuk membicarakan
tentang rencana pembentukkan aliansi di New York, Amerika Serikat dan dihari itu juga keempat
pimpinan maskapai secara resmi setelah mengambil kesimpulan, menyatakan setuju untuk
membentuk aliansi yang bernama Skyteam yang pada waktu itu menghubungkan 6,402
penerbangan harian ke 451 destinasi di 98 negara dunia dan diesok harinya, maskapai ini
melakukan pengenalan brand organisasi secara gencar ke seluruh dunia dengan nama tagline
Caring More About You yang mengkampanyekan pengenalan tentang Skyteam. Pada bulan
September pada tahun yang sama, Skyteam ini meluncurkan aliansi yang berkiprah dibidang
kargo yang menjadi aliansi terbesar didunia dalam hal kargo dengan hubungan baik antar
maskapai kargo dan kereta kargo maupun kapal kargo. Bulan Oktober tahun yang sama,
maskapai CSA Czech Airlines dengan aliansi Skyteam menandatangani perjanjian MoU untuk
proses awal untuk bergabung ke dalam aliansi Skyteam. Barulah pada tahun 2001, maskapai ini
secara resmi masuk sebagai anggota kelima dari Skyteam dan anggota baru ini juga
menambahkan jumlah rute sebanyak 14 destinasi di 21 negara.

Berlanjut pada tahun 2001, Skyteam membuka hubungan baru yang didukung oleh Korean
Airlines di Bandar Udara Internasional Incheon, Seoul yang nantinya bisa meningkatkan jaringan
rute di Asia mengingat Korean Air merupakan satu satunya maskapai Asia yang bergabung
dengan skyteam, diharapkan bisa membuka pasar baru selain di benua Amerika dan Eropa. Pada
tanggal 27 Juli, maskapai ini menerima kedatangan Alitalia sebagai anggota keenam dari aliansi
ini dan konektivitas pun bertambah dengan masuknya 21 rute di 6 negara sebagai jaringan global
Skyteam. Berlanjut pada bulan November, Skyteam mendirikan kantor Joint Venture Cargo
bersama yang didirikan secara bersamaan di beberapa kota besar di Amerika Serikat.

Pada tahun 2003, aliansi ini mendesain sebuah sistem yang bernama Associate Program yang ditujukan
kepada maskapai yang ingin bergabung dengan aliansi. Kemudian, pada tahun ini juga KLM menyatakan
bergabung dengan aliansi setelah Air France membentuk grup dengan KLM yang nantinya berkembang
sebagai salah satu grup maskapai terbesar dan terdepan di Eropa. Adapun maskapai yang tergabung
dengan Aliansi Sky Team adalah :

No Maskapai Negara Tahun Bergabung


1 Aeroflot Rusia 2006
2 Aerolineas Argentinas Argentina 2012
3 AeroMexico Meksiko 2000
4 Air Europa Spanyol 2007
5 Air France Prancis 2000
6 Alitalia Italia 2009
7 China Airlines China 2011
8 China Eastern Airlines China 2011
9 China Southern Airlines China 2007
10 Czech Airlines Rep Ceko 2001
11 Delta Air Lines USA 2000
12 Garuda Indonesia Indonesia 2014
13 Kenya Airways Kenya 2007
14 KLM Belanda 2004
15 Korean Air Korea 2000
16 Middle East Airlines Lebanon 2012
17 Saudia Arab Saudi 2012
18 TAROM Rumania 2010
19 Vietnam Airlines Vietnam 2010
20 Xiamin Airlines China 2012

TINJAUAN KEANGGOTAAN GARUDA INDONESIA DALAM ALIANSI SKY TEAM

Aliansi strategis adalah hubungan formal antara dua atau lebih kelompok untuk mencapai satu
tujuan yang disepakati bersama ataupun memenuhi bisnis kritis tertentu yang dibutuhkan
masing-masing organisasi secara independen. Aliansi strategis pada umumnya terjadi pada
rentang waktu tertentu, selain itu pihak yang melakukan aliansi bukanlah pesaing langsung,
namun memiliki kesamaan produk atau layanan yang ditujukan untuk target yang sama. Dengan
melakukan aliansi, maka pihak-pihak yang terkait haruslah menghasilkan sesuatu yang lebih baik
melalui sebuah transaksi. Rekanan dalam aliansi dapat memberikan peran dalam aliansi strategis
dengan sumberdaya seperti produk, saluran distribusi, kapabilitas manufaktur, pendanaan
proyek, pengetahuan, keahlian ataupun kekayaan intelektual. Dengan aliansi maka terjadi
kooperasi atau kolaborasi dengan tujuan muncul sinergi.

Secara umum perusahaan yang bergabung pada aliansi strategis akan memperoleh keuntungan
antara lain:
1. Memungkinkan partner untuk konsentrasi pada aktivitas terbaik yang sesuai dengan
kapabilitasnya
2. Pembelajaran dari partner dan pengembangan kompetensi yang mungkin untuk
memperluas akses pasar
3. Memperoleh kecukupan sumber daya dan kompetensi yang sesuai agar organisasi dapat
hidup.

Aliansi strategis pada umumnya digunakan perusahaan untuk:

1. Mengurangi biaya melalui skala ekonomi atau peningkatan pengetahuan


2. Meningkatkan akses pada teknologi baru
3. Melakukan perbaikan posisi terhadap pesaing
4. Memasuki pasar baru
5. Mengurangi waktu siklus produk
6. Memperbaiki usaha-usaha riset dan pengembangan
7. Memperbaiki kualitas

Bergabungnya Garuda ke Sky Team merupakan bagian dari program transformasi Quantum
Leap 2011-2015 sekaligus menandai milestone baru dalam 65 tahun di industri penerbangan
Dengan bergabung ke dalam Aliansi Sky Team tentunya akan membawa keuntungan.bagi
Garuda Indonesia antara lain :

1. Para pengguna jasa Garuda Indonesia dapat terbang ke 1.064 destinasi Sky Team di 178
negara melalui 15.723 frekuensi penerbangan per hari serta dapat mengakses 564 lounge
terbaik di seluruh dunia.
2. Garuda Indonesia dapat mengakses 588 juta pengguna jasa maskapai anggota SkyTeam,
termask di antaranya 189 juta anggota frequent flyer maskapai anggota alinasi Skyteam.
3. Melalui SkyTeam, Garuda dapat menawarkan layanan Garuda Indonesia experience
kepada konsumen global sekaligus menempatkan Indonesia dalam peta industri
penerbangan dunia. Menjadi anggota SkyTeam akan menguatkan reputasi Garuda
Indonesia sebagai world class airline dan setara dengan maskapai global.
4. Para pengguna jasa maskapai penerbangan anggoota Skyteam dari seluruh benua akan
mendapat akses yang lebih mudah ke destinasi-destinasi bisnis dan wisata yang dilayani
Garuda bersama maskapai anggota lainnya lewat layanan penerbangan nonstop dari
Jakarta, ke enam hub SkyTeam di Seoul, GuangZhou, Beijing, Shanghai, Taipei, dan
Amsterdam.
5. Akan memperkuat jaringan penerbangan SkyTeam di Australia melalui layanan
penerbangan langsung Garuda ke Brisbane, Melbourne, Perth, dan Sydney. Selain itu di
Jepang lewat layanan Garuda ke Haneda Tokyo dan Narita Tokyo. Garuda juga sudah
membuka rute Jakarta-London.
Upaya Garuda Indonesia untuk masuk menjadi anggota aliansi Sky Tema tidak lah mudah.
Banyak Faktor yang membuat Garuda Indonesia dapat menjadi anggota Sky Team, antara lain:

1. Revitalisasi Moda Transportasi Udara

Upaya yang dilakukan oleh Garuda Indonesia untuk bergabung dengan SkyTeam adalah dengan
melakukan moderenisasi mode transportasi udara, melakukan tindakan Quantum Leap, dan
memperkuat citra Garuda Indonesia di pasar internasional. Revitalisasi armada Garuda Indonesia
bertujuan untuk memperbarui aset lama untuk menyesuaikannya dengan standar modern, sebagai
salah satu dasar untuk terus mengembangkan modal dan memastikan pertumbuhan di industri
penerbangan. Garuda Indonesia tengah melakukan program pengembangan armada melalui
penambahan pesawat agar dapat lebih maksimal menangkap peluang pertumbuhan di masing-
masing segmen pasar yang dilayani. Pada saat bersamaan,Garuda Indonesia juga akan
menyederhanakan dan meremajakan pesawat agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan
efisiensi biaya operasi

2. Program Quantum Leap Garuda Indonesia

Quantum Leap adalah suatu program yang dimiliki oleh Garuda Indonesia, di dalamnya terdapat
beberapa aspek seperti safety, sistem, fasilitas dan Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu
bentuk dari aspek fasilitas adalah perusahaan penerbangan nasional ini akan menambah dan
meremajakan armada-armadanya hingga menjadi 116 pesawat pada tahun 2014, serta
peningkatan rating dari Skytrax menjadi maskapai bintang 5 pada tahun 2014.

3. Aspek Safety (mempertahankan sertifikat IATA Operation Safety Audit (IOSA))

Garuda Indonesia menjadi maskapai penerbangan pertama dari Indonesia yang menerima IATA
Operational Safety Audit (IOSA) pada Juni 2008, saat ini Garuda Indonesia secara resmi telah
terdaftar sebagai IOSA Operator atau perusahaan penerbangan yang memenuhi standar IOSA;
yang ditetapkan oleh Asosiasi Perusahaan Penerbangan Dunia IATA (International Air
Transport Association). Program IOSA dirancang untuk memaksimalkan aspek kualitas,ntegritas
dan keamanan; sehingga suatu airlines atau perusahaan penerbangan dan regulator dapat
mengambil manfaat yang maksimal dari hasil audit yang dilaksanakan. Berdasarkan hal tersebut,
maka perusahaan penerbangan akan dapat meningkatkan aspek keamanan dan efesiensi dan tidak
perlu melaksanakan kegiatan audit secara berulang-ulang.

4. Aspek Sistem (sistem informasi manajemen)

Garuda Indoneisa berkeyakinan bahwa sistem informasi manajemen memiliki andil yang sangat
penting dalam bisnis penerbangan. Garuda Indonesia telah menerapkan sistem informasi
manajemen sebagai berikut : Passanger Service Solution, Sistem Internet Booking Engine,
Sistem Self Service, Solusi Integrasi Kargo, dan Sistem Manajemen Jaringan dan Jadwal.

5. Aspek Fasilitas (optimalisasi layanan full service dan peremajaan pesawat)


Garuda Indonesia berencana untuk mengoptimalkan pelayanan full service dengan meningkatkan
armada yang sesuai dan memperbanyak jaringan rute untuk dapat mendukung petumbuhan
permintaan untuk pasar domestik, sebagai dampak dari peningkatan Pendapatan Dasar Bruto
(PDB) di Indoneisa dan biaya perjalanan yang cenderung menurun. Sebagai satu-satunya
perusahaan penerbangan domestik dengan layanan full service di Indonesia, Garuda Indonesia
berencana mengoperasikan 18 armada pesawat Sub-100 untuk melayani rute dengan yield yang
tinggi dan jumlah pasar yang kecil, terutama pada bandara regional yang berukuran kecil, dalam
rangka memperluas rute aringan point-to-point dan menghubungan hub-hub Garuda Indonesia
dengan lokasi-lokasi tujuan wisata di Indonesia.

6. Aspek Sumber Daya Manusia (perekrutan, pelatihan dan pendidikan)

Mempertahankan, mengembangkan keahlian, dan memotivasi karyawan-karyawan kunci Garuda


Indonesia adalah sangat penting untuk mewujudkan peluang pertumbuhan. Perekrutan dan
pelatihan karyawan yang akan melayani pelanggan dimana maskapai tengah memperluas
bisnisnya merupakan faktor yang penting untuk dilakukan.Garuda Indonesia berencana untuk
meningkatkan pusat pelatihan di Jakarta, untuk saat ini merupakan pusat pelatihan terbesar dan
hanya untuk mengoperasikan pesawat di Indonesia, untuk melatih pilot, awak kabin dan insinyur
pemeliharaan untuk mengakomodasi pengembangan armada pesawat yang telah direncanakan.

KESIMPULAN

Garuda Indonesia yang telah berdiri selama kurang lebih 65 tahun dengan mengusung konsep
full service airlines (maskapai dengan pelayanan penuh). Garuda Indonesia merupakan maskapai
pembawa bendera Negara Indonesia (Flag carrier), yang artinya Garuda Indonesia merupakan
satu-satunya maskapai milik Negara yang menjadi perwakilan manca Negara. Garuda Indonesia
harus bisa menampilkan wajah Indonesia di kancah internasional, sehingga dunia bisa saja
menilai Indonesia dari pengalamannya menggunakan jasa Garuda Indonesia. Pada 05 Maret
2014, Garuda Indonesia bergabung dengan SkyTeam, aliansi global beranggotakan 20 maskapai
penerbangan dunia yang menyediakan akses ke jaringan penerbangan SkyTeam ke 1.064
destinasi di 178 Negara dengan lebih dari 15.700 penerbangan per hari.

Dengan bergabungnya Garuda Indonesia ke dalam aliansi penerbangan global Sky eam
diharapkan akan meningkatkan reputasi Garuda Indonesia sebagai World Class Airline di
industeri penerbangan dunia dan setara dengan penerbangan terkemuka global lainnya. Agar
dapat bergabung dengan aliansi penerbangan global Sky Team Garuda Indonesia memenuhi
semua standar yang diberlakukan oleh Sky Team, dari upaya yang dilakuan Garuda Indonesia
telah membuktikan bahwa teori kontijensi (Contyngency Theory) dengan tokoh Tannenbaum dan
Schmitd, dimana teori menjelaskan bahwa faktor lingkungan industri penerbangan bersifat
contingent (langsung mempengaruhi) terhadap kinerja bisnis. Garuda telah
mengimplementasikan berbagai initiative custimer-focused dari SkyTeam, antara lain layanan
SkyPriority yaitu layanan prioritas dibandara terhadap para pengguna jasa Elite Plus, penumpang
first class dan business class diseluruh dunia, yang telah dilaksanakan dilebih dari 900 bandara di
dunia.
Hasil positif ini dicapai melalui non-stop kerja keras dalam menerapkan strategi ekspansi bisnis
Sky Beyond ..."
London (ANTARA News) - Garuda Indonesia dalam melancarkan strategi Sky Beyond berhasil
membukukan laba bersih senilai 19,6 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada kuartal ketiga tahun
2016, sehingga menempatkan perusahaan dalam posisi yang cukup kuat dengan pertumbuhan
positif sampai 2020.

Pada awal tahun Garuda meluncurkan layanan non-stop pertama dari London ke Jakarta dari hub
UK baru di London Heathrow, demikian Manejer Garuda di Inggris Raya Jubi Prasetyo kepada
ANTARA News di London, Sabtu.

Garuda bersama Kementerian Pariwisata RI ikut mempromosikan Wonderful Indonesia selama


penyelenggaraan pameran pariwisata World Travel Market (WTM) London guna mendukung
program pemerintah untuk mencapai target kunjungan wisatawan sebanyak 20 juta pada tahun
2019.

Sementara itu secara terpisah Presiden & CEO Garuda Indonesia, M. Arif Wibowo, mengatakan
pada tahun depan, maskapai Garuda akan mengembalikan penerbangan dari Indonesia ke AS,
dengan layanan yang direncanakan untuk membuka di Los Angeles melalui Tokyo Haneda.

"Hasil positif ini dicapai melalui non-stop kerja keras dalam menerapkan strategi ekspansi bisnis
Sky Beyond, yang memegang peran penting dalam mempromosikan kinerja perusahaan pada
periode ini. Meskipun musim yang sangat kompetitif di industri penerbangan, termasuk
perlambatan ekonomi global, kami cukup optimis tentang mempertahankan pertumbuhan positif
dari perusahaan hingga akhir tahun ini.

Dikatakannya, Garuda Indonesia melaksanakan program efisiensi keuangan proporsional sejak


awal 2015. perbaikan berkelanjutan dalam aspek lain seperti operasional, jasa dan komersial,
diyakini telah cukup memperkuat perusahaan yang tumbuh positif sekarang diharapkan sampai
tahun 2020.

Garuda Indonesia Group, termasuk anak perusahaan bertarif rendah (low cost) Citilink berhasil
membawa 26.043.138 penumpang pada semester pertama 2016, meningkat 6,1 persen dari
24.551.594 penumpang pada periode yang sama di 2015.

Garuda Indonesia sendiri membawa 17.810.000 penumpang yang terdiri dari 14.550.000
penumpang domestik dan 3,26 juta penumpang internasional.

Citilink Indonesia berhasil mengangkut 8.230.000 penumpang antara Januari-September 2016,


yang meningkat hampir 20 persen dari 6,86 juta penumpang yang diangkut selama periode yang
sama pada tahun 2015.

Sampai saat ini, Garuda Indonesia Group mengoperasikan sebanyak 194 pesawat, terdiri dari
sepuluh Boeing 777-300ER, dua puluh lima Airbus A330-200 / 300, dua Boeing 747-400, tujuh
puluh enam Boeing 737-800NG, delapan belas Bombardier CRJ1000 NextGen, dan lima belas
ATR72-600, dengan total 146 pesawat yang dioperasikan Garuda Indonesia, dan juga empat
puluh Airbus A320 dan delapan Boeing 737-300 / 500, total 48 pesawat yang dioperasikan
Citilink, dengan usia pesawat rata-rata 4,6 tahun.

Garuda Indonesia dianugerahi penghargaan "Terbaik di Dunia Cabin Staff" oleh Skytrax selama
tiga tahun terakhir berturut-turut. Selain penghargaan Best Cabin Staf Dunia, Garuda Indonesia
mempertahankan reputasinya sebagai maskapai bintang lima, termasuk yang bernama Top 5
Terbaik di Dunia Airlines di Asia, Top 10 Terbaik di Dunia First Class Airlines, Top 10 Terbaik di
Dunia Kelas Ekonomi Airlines, dan Airline Paling Dicintai.

Strategi Sky Beyond memiliki tiga poin yang menjadi pedoman bisnis Garuda Indonesia dalam
menghadapi persaingan. Pertama, Garuda Indonesia akan mempertahankan dan meningkatkan
kualitas servis sebagai the most caring airline. Bagi CEO Garuda Indonesia Arif Wibowo, tidak
sekadar melayani, tapi benar-benar ke tahap care.

Kedua, Garuda Indonesia memposisikan diri sebagai maskapai full service dengan cost
leadership yang bagus. Bagi Arif daya saing tiap maskapai terletak pada unit cost yang
kompetitif.

Kami telah lakukan benchmarking ternyata unit cost Garuda masih harus diturunkan, ujarnya.

Terakhir adalah sinergi grup. Sebagai sebuah grup, Garuda Indonesia memiliki empat pilar yang
berperan sebagai ujung tombak, yakni Garuda Indonesia, kemudian Citilink sebagai tulang
punggung untuk pasar domestik, disusul oleh Garuda Maintenance Facility (GMF) dan Cargo.

Paling penting mendorong anak perusahaan sebagai profitable subsidiaries. Membangun


kepercayaan investor. Kalau investor percaya, kami tidak akan kesulitan dalam melakukan
ekspansi. Perusahaan harus profit dan tumbuh secara berkelanjutan, demikian Arif Wibowo.

Direktur Utama Garuda Indonesia Muhammad Arif Wibowo mengatakan menghadapi kebijakan Open
Sky dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN 2016, ada beberapa strategi yang akan dilakukan untuk
menghadapi persaingan ketat dalam dunia usaha penerbangan.

Strategi tersebut, jelasnya, meliputi peningkatan kehadiran Garuda Indonesia dengan melakukan
penerbangan langsung ke semua ibukota negara-negara ASEAN. Kemudian, menciptakan hubungan
penerbangan transit yang baru dan dapat meningkatkan lalu lintas kunjungan penumpang baik yang
menuju atau ke dalam ASEAN yang selanjutnya bisa melanjutkan penerbangan ke Eropa dan Amerika.

"Dan juga, membuka rute-rute baru di kota-kota penting di luar ibukota negara-negara ASEAN atau
secondary city," ujarnya usai menyampaikan kuliah umum di Gedung Roedhiro Fakultas Ekonomi
Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Jumat (22/1)..

Dia mengemukakan, peluang untuk memperkuat strategi menghadapi ASEAN Open Sky, Garuda
Indonesia juga membangun program utama yang diberi nama Sky Beyond. "Sky Beyond berfokus pada
tiga hal, yaitu Group Synergi, Cost Leadership, dan Caring Service," paparnya.
Arif juga mengemukakan, saat ini pertumbuhan pasar ASEAN tahun 2012 mencatat sedikitnya ada 88,8
juta penumpang yang melakukan perjalanan udara. Pada tahun 2013, tercatat sebanyak 99,2 juta
penumpang yang menunjukkan terjadi pertumbuhan sebesar 11,73 persen.

Dalam kesempatan tersebut, dia menilai ada tiga faktor penentu dalam membangun kekuatan daya saing
yaitu perusahaan penerbangan, kalangan perguruan tinggi dan pemerintah yang mutlak diperlukan
untuk bisa merebut peluang yang tercipta dari liberalisasi kawasan.

"Kata kunci yang diperlukan adalah meningkatkan daya saing industri penerbangan nasional," katanya.

Sehingga, dia menyebut perguruan tinggi dan aktivitas mahasiswa juga sangat menentukan. "Pola
berpikir yang strategis atau strategic thinking amat diperlukan untuk menciptakan peluang bisnis dan
juga mempertahankan keunggulannya di pasar global," tutupnya.

Belakangan rencana dibukanya Lapangan Udara Wirasaba Purbalingga, Jawa Tengah untuk bandar udara
komersil disambut baik maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia. Arif menuturkan hingga saat
ini masih menunggu kepastian dan spesifikasi bandar udara Wirasaba yang akan dikembangkan menjadi
bandara komersil.

"Ya pokoknya kita tunggu kepastian dan spesifikasi dari bandara. Karena kan apa pun akan tergantung
dari spesifikasi yang ada sesuai atau tidak. Kemudian availability dari airportnya sudah siap atau belum,"
katanya

Menurutnya, saat ini potensi pasar pengembangan Bandara Wirasaba bagus untuk ke depan. Dia
mengemukakan, dalam pengembangan Bandara Wirasaba menjadi komersil sudah ada empat kabupaten
yang bisa menyanggahnya.

"Kalau secara pasar, saya kira ini menjadi bagian yang potensial untuk dikembangkan ke depan. Karena
ini, ada empat kabupaten yang sentralnya di wilayah sini," jelasnya.

Dia mengemukakan, saat ini Garuda Indonesia memiliki pesawat yang bisa digunakan sebagai angkutan
penumpang dan memungkinkan melayani penerbangan dari Wirasaba. Namun, diakuinya hingga kini
masih menunggu dari penyedia bandara sesuai dengan syarat umum layaknya bandara komersil.

"Saya kira kita tinggal menunggu kepastian dari pihak penyedia bandara plus spesifikasi-spesifikasinya
harus sesuai dengan spec yang kita punyai. Kita punya pesawat ATR 72-600, jadi runway-nya harus
cukup. Kemudian kekerasan runway cukup, navigasi semua sudah harus terpenuhi," jelasnya.

Anda mungkin juga menyukai