Pembimbing :
2. Alloanamnesis
Alloanamnesis dilakukan dengan Tn. A, yang merupakan putra kedua
dari istri pertama di antara tiga istri pasien. Alloanamnesis dilakukan secara
langsung di RSJD. Tn. A mengatakan bahwa dirinya dan keluarga yang membawa
pasien karena mengamuk dan mengancam memukul keluarga dan beberapa hari
sebelum masuk RSJ pasien juga habis menggendor-gedor pintu tetangga karena
tidak ada yang membukakan pintu saat diketuk.
Menurut Tn.A, pasien akhir-akhir ini sering murung dan kadang
berbicara sendiri sejak terjadi masalah keluarga terutama dengan sang kakak.
Puncaknya adalah tiga hari sebelum masuk rumah sakit, pasien semakin sering
marah-marah dan mengumpat. Anak juga membenarkan kalau pasien dahulu
pernah terkena serangan stroke ringan, namun tidak sampai mondok.
Ketika dikonfirmasi mengenai halusinasi yang dialami pasien, Tn.A
mengatakan tidak tahu banyak mengenai hal tersebut, namun mengatakan bahwa
pasien dulunya suka belajar ilmu-ilmu abstrak. Menurut Tn.A, pasien bukanlah
ayah yang taat dalam beribadah, jarang shalat. Saat dikonfirmasi mengenai jumlah
saudaranya Tn.A mengaku mempunyai banyak saudara, lebih dari yang disebutkan
pasien karena istri pasien juga ada tiga (tidak seperti yang dikatakan pasien punya
istri dua).
Keterangan:
Pasien
III. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien seorang lelaki usia 60 tahun tampak tua sesuai dengan umurnya, berambut
pendek lurus. Perawatan diri tampak kurang.
2. Pembicaraan
Pembicaraan spontan, irrevelan dan inkoheren, volume kurang jelas, intonasi
cukup dan artikulasi jelas.
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Pasien normoaktif.
4. Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif, kontak mata adekuat.
B. Kesadaran
1. Kuantitatif : Compos mentis, GCS E4V5M6
2. Kualitatif : Berubah
C. Alam Perasaan
1. Mood : Mudah tersinggung
2. Afek : Menyempit
3. Keserasian : Serasi
4. Empati : Tidak dapat diraba-rasakan
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Halusinasi auditorik, merasa dibisiki oleh mantan presiden RI
pertama
2. Ilusi : Tidak ada (-)
3. Depersonalisasi : Tidak ada (-)
4. Derealisasi : Tidak ada (-)
E. Proses Pikir
1. Bentuk pikir : non-realistik
2. Arus pikir : lambat atau terhalang
3. Isi pikir : Fantasi
G. Daya Nilai
Realita : terganggu.
Sosial : terganggu.
H. Tilikan Diri
Derajat III (menyalahkan faktor lain sebagai penyebab penyakitnya)
I. Taraf Kepercayaan
Informasi yang disampaikan pasien cukup dapat dipercaya.
B. Status Neurologis
1. Fungsi kesadaran : CM, GCS E4V5M6
2. Fungsi sensoris : dalam batas normal
3. Fungsi motorik : dalam batas normal
4. Mata : Pupil isokor, reflex cahaya (+/+), reflex kornea (+/+)
C. Daftar Masalah
1. Organ : tidak ada
2. Psikologi
a. Gangguan proses pikir inkoheren
b. Emosi yang tidak stabil
c. Halusinasi auditorik
d. Tilikan 3
b. Psikoterapi
1. Pengenalan terhadap penyakitnya, manfaat pengobatan, cara pengobatan, dan efek
samping
2. Motivasi agar minum obat secara teratur dan kontrol rutin
3. Memberi penjelasan dan pengertian pada keluarga mengenai gangguan yang
diderita pasien.
4. Memotivasi pasien agar bersabar dalam mengendalikan emosi.
VIII. PROGNOSIS
1. Qua ad vitam : dubia ad bonam
2. Qua ad sanam : dubia ad malam
3. Qua ad fungsionam : dubia ad malam