KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KESEHATAN ANAK
RSUD SUKOHARJO
FAKULTASK KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
ABSTRAK
Pendahuluan:
Sepsis adalah salah satu penyebab utama
kematian anak-anak, namun kontroversi
mengelilingi pendekatan pengobatan saat
ini. Kami melakukan tinjauan sistematis
untuk mengkaji dasar bukti resusitasi cairan
dalam pengobatan anak-anak dengan syok
akibat sepsis atau infeksi berat.
ABSTRAK
Metode:
Kami mencari 3 database untuk percobaan acak,
percobaan kuasi-acak, dan studi terkontrol before-
after yang mengkaji anak-anak dengan syok
septik di mana setidaknya satu kelompok diobati
dengan cairan bolus. Luaran primer adalah
kematian dalam 48 jam. Pengkajian kualitas
metodologi mengikuti kriteria GRADE. Risiko
relatif (RR) dan interval keyakinan 95% (CI)
dihitung dan data dikumpulkan dengan
menggunakan metode efek tetap.
ABSTRAK
Hasil:
13 studi memenuhi kriteria inklusi kami. Tanpa bolus yang
memiliki luaran angka kematian yang lebih baik secara
signifikan dalam 48 jam untuk anak-anak dengan syok
septik umum (RR 0,69; 95% CI 0,54 0,89), dan anak-
anak dengan malaria (RR 0,64; 95% CI 0,45 0,91) bila
dibandingkan dengan memberikan bolus apa saja. Hasil ini
sebagian besar diddukung oleh satu percobaan berkualitas
tinggi (percobaan FEAST). Tidak ada bukti yang
menyelidiki bolus vs tanpa bolus pada anak dengan
demam berdarah dengue atau malnutrisi. Koloid dan bolus
kristaloid ditemukan memiliki efek yang sama pada
kematian di semua sub-kelompok (syok septik umum,
malaria, demam berdarah dengue, dan malnutrisi).
ABSTRAK
Kesimpulan:
Sebagian besar semua bukti acak hingga saat ini berasal
dari percobaan FEAST, yang menemukan bahwa bolus
cairan berbahaya dibandingkan dengan tanpa bolus.
Algoritma sederhana diperlukan untuk mendukung
penyedia layanan kesehatan dalam triase pasien untuk
menentukan siapa yang berpotensi dirugikan dan siapa
yang akan mendapatkan manfaat dari pemberian cairan
bolus ini.
PENDAHULUAN
Sepsis adalah salah satu penyebab utama
kematian anak-anak, yang mengakibatkan lebih
1 dari setengah juta kematian di seluruh dunia.
57 arikel review
14 artikel tambahan
yang diindentifikasi
dari sumber lain
(bibliografi, expert) 47 eksklusi setelah pre-
eliminasi (tidak termasuk
kriteria inklusi
24 review artikel
yang lebih detail
11 ekslusi
Fluid refractory shock
Not fluid trial
Retrospective review
Not septic shock
Not an intervention study
Data not disaggregated by
type fluid provide
Malnutrition proportion in
shock not stated
13 penelitian
inklusi
HASIL
Luaran Sekunder: Hanya satu studi, percobaan FEAST, yang
melaporkan angka kematian dalam empat minggu. Secara
keseluruhan, tidak ada bolusyang protektif terhadap kematian
dibandingkan dengan bolus (RR 0,69; 95% CI 0,54 0,87).
Peristiwa klinis yang merugikandilaporkan rendah oleh semua
studi, terlepas dari intervensi dan berkisar dari 0% menjadi
11,1% (95% CI 4,2 22,6).