Anda di halaman 1dari 10

Hukum Pembebasan Tanah Hak Milik Adat untuk Pembangunan

Kepentingan Umum, oleh Sarkawi, S.H., M.H.


Hak Cipta 2014 pada penulis
GRAHA ILMU
Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283
Telp: 0274-882262; 0274-889398; Fax: 0274-889057;
E-mail: info@grahailmu.co.id
Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memin-
dahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara
elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan
teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit.

ISBN: 978-602-262-230-7
Cetakan ke I, tahun 2014
KATA PENGANTAR

K epemilikan tanah oleh masyarakat dari sejak dahulu hingga kini


melahirkan konsepsi kepemilikan tanah yang sifatnya adat, yakni
bernuansa kebiasaan masyarakat setempat yang terus-menerus berlaku dari
keturunan demi keturunan hingga melahirkan regulasi lokal (self regulation)
yang disebut sebagai tanah adat. Tanah adat tersebut tidak memiliki
pengaturan terkonsep namun diakui dan dihormati eksistensinya oleh
negara, ini tercermin dalam asas-asas pengaturan dalam bentuk perundang-
undangan, yaitu: (1) Pasal 18 B (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, (2) Pasal 4 huruf j Ketetapan MPR No. IX/MPR/
2001, (3) Pasal 5 Undang-Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960.
Kebutuhan akan tanah erat kaitannya dengan legalitas alas
kepemilikan yang sering menimbulkan persoalan dalam praktik. Oleh sebab
itu, mendapatkan tanah untuk pembangunan sering menimbulkan masalah
hak antara masyarakat yang menguasai tanah dan pelaku pembangunan
yang muncul dengan dalih pembangunan kepentingan umum yang acapkali
melupakan tujuan kesejahteraan dan kepentingan masyarakat (Pasal 33 ayat
(3) UUDN RI Tahun 1945)
Masalah pertanahan acapkali menimbulkan konflik baik itu antara
masyarakat dengan masyarakat, maupun antara masyarakat dengan aparat
keamanan dan pemerintah setempat, akibat nilai penggantirugian tanah
masyarakat yang tidak sesuai harapan dan keinginan masyarakat adat.
vi Hukum Pembebasan Tanah Hak Milik Adat untuk Pembangunan Kepentingan Umum

walaupun pemerintah menguasai tanah dengan alasan kepentingan umum.


Persoalan tersebut membawa polemik berkepanjangan, bahkan dapat
berujung pada korban jiwa.
Bermuara pada paparan itu, penulis tertarik untuk menulis sebuah
buku yang berjudul Pembebasan Tanah Hak Milik Adat untuk Pem-
bangunan Kepentingan Umum, dengan menitikberatkan pada persoalan
hukum yaitu sandaran konsep pengaturan sistem Hukum Adat dalam sistem
hukum nasional, Menelaah proses peralihan tanah adat yang dijadikan
obyek pembangunan, serta menelaah faktor-faktor yang mempengaruhi
proses peralihan tanah adat untuk kepentingan pembangunan.
Penelaahan fenomena tersebut, oleh penulis kemudian melakukan
suatu penelitian guna mengkaji problematika pertanahan yang notabenenya
dijadikan obyek pembangunan demi kepentingan umum dengan mencari
data primer dan data sekunder, baik itu dengan teknik wawancara
(interview), observasi (observation), Studi dokumen, kepustakaan maupun
mengkaji peraturan perundang-undangan. Jenis penelitian yang digunakan
adalah yuridis-normatif dan yuridis-empiris yakni meneliti melalui
pengkajian literatur-literatur, dan penelitian pada realitas kemasyarakatan.
Data primer dan sekunder dianalisa dengan menggunakan analisis kwalitatif
guna mendapatkan keabsahan dan keakuratan penelitian, selanjutnya ditulis
dalam formulasi sistematika penulisan buku yakni Bab I sampai dengan Bab
penutup.
Di dalam buku ini, penulis mencoba memaparkan hasil penelitian
yang telah dilakukan untuk menjawab problematika hak milik atas tanah
masyarakat hukum adat terhadap pelbagai pembangunan untuk kepentingan
umum yang isinya adalah sebagai berikut:
1. Masih diakuinya keberadaan hukum adat oleh masyarakat, hal ini
tercermin dari tingkah laku masyarakat (behavior) dan tehnik pengambil
keputusan bersama Begundem yang digunakan untuk bermusyawarah
sampai kepada kebulatan pendapat masih dilakukan, begitupula
yurisprudensi Mahkamah Agung (MA) selalu berpihak kepada Hukum
Adat. Selain itu cerminan pengakuan hukum adat juga tertuang dalam
pelbagai aturan perundang-undangan (Konstitusional). Sejak jaman
kolonial sampai dewasa ini, baik konstitusional Indonesia (dalam
negeri) maupun luar negeri, antara lain; (1) Perundang-Undangan
Kata Pengantar vii

Kolonial (2) Konstitusional Indonesia yaitu; Peraturan Pemerintah,


Keputusan/Peraturan Presiden, Keputusan/Peraturan Menteri, dan (3)
Konvensi Internasional.
2. Proses peralihan tanah adat yang menjadi obyek pembebasan tanah
bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum dapat
diuraikan menjadi 3 (tiga) tahap sebagai berikut: (1) Persiapan, yaitu
menentukan lokasi, Pembentukan Panitia Pengadaan Tanah; (2)
Pelaksanaan, yaitu penyuluhan, inventarisasi. pengumuman hasil
inventarisasi. musyawarah mengenai bentuk dan besarnya ganti
kerugian, penaksiran nilai tanah, pengajuan keberatan terhadap
keputusan panitia pengadaan tanah, pelaksanaan pembayarannya ganti
rugi, pelaksanaan pembayaran ganti kerugian, pelepasan hak atas
tanahnya; dan (3) Pelaporan, yaitu menyampaikan laporan secara
tertulis.
3. Faktor yang mempengaruhi kelancaran pelaksanaan pembebasan tanah
untuk kepentingan umum adalah faktor internal dan eksternal. Faktor
internal adalah masyarakat penjual (pemegang hak atas tanah) dan
pemerintah sebagai pembeli (pembebas tanah hak milik), sedangkan
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari pihak luar,
kedudukannya sebagai pihak ketiga dan seterusnya yang tidak terlibat
dalam pembebasan tanah.
Di akhir kalam, penulis sangat menyadari bahwa buku ini sarat
dengan kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi perbaikan dan kesempurnaan untuk
penerbitan buku berikutnya.
Akhirnya mudah-mudahan buku ini dapat bermanfaat bagi orang
banyak, amiin ya rabbal alamin.

Mataram, Januari 2014


Penulis,

Sarkawi, S.H., M.H.


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1


A. Latar Belakang ................................................................ 1
B. Pengertian Eksistensi Tanah ............................................ 7
C. Hak Milik Atas Tanah dalam Hukum Adat ...................... 7
D. Tanah Sebagai Objek Pembangunan .............................. 14
FOOTNOTE .......................................................................... 17

BAB II PENGATURAN SISTEM HUKUM ADAT DALAM SISTEM


HUKUM NASIONAL.............................................................. 19
A. Pengaturan Sistem Hukum Adat ..................................... 19
B. Hukum Adat Nasional .................................................... 26
C. Hukum Adat dalam Konstitusi ........................................ 28
FOOTNOTE ........................................................................... 47

BAB III PROSES PEMBEBASAN TANAH HAK MILIK ADAT YANG


DIBEBASKAN UNTUK PEMBANGUNAN KEPENTINGAN
UMUM................................................................................... 51
A. Aspek Hukum Pembebasan Tanah ................................. 51
x Hukum Pembebasan Tanah Hak Milik Adat untuk Pembangunan Kepentingan Umum

B. Landasan Hukum Pembebasan/Pengadaan Tanah untuk


Kepentingan Pembangunan ............................................ 59
C. Prosedur Pembebasan Tanah dalam Pelaksanaan
Pembangunan ................................................................ 66
FOOTNOTE ........................................................................... 97

BAB IV FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES PEMBEBASAN


TANAH HAK MILIK ADAT UNTUK PEMBANGUNAN
KEPENTINGAN UMUM ......................................................... 99
A. Masyarakat Adat Indonesia dan Kepentingan Umum ...... 99
B. Hak Bangsa Indonesia .................................................... 106
C. Faktor yang Mempengaruhi Proses Pembebasan Tanah .. 108
D. Tanggapan dan Harapan Masyarakat Adat terhadap
Pelbagai Pembangunan untuk Kepentingan Umum ........ 114
E. Asas-asas dalam Pengadaan Tanah untuk Kepentingan
Umum............................................................................ 117
F. Konflik Masyarakat dan Budaya Penyelesaiannya ........... 123
FOOTNOTE ........................................................................... 130

BAB V P E N U T U P ........................................................................ 131


DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 133

oooOooo

Anda mungkin juga menyukai