Dosen pengampu :
Ari Pratiwi, S.Psi., M.Si
Disusun oleh :
Julia Tia S. 125120302111003
Cik Istitoah 125120301111053
Raras Kurniasari 125120302111001
Sallisa Annisa R. 125120301111053
Evriana N. 125120301111037
Kisruh Wulandari 115120307111060
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dienda Nurmaisitha terhadap anak laki-laki
pasangan Purnawarman dan Suhartini, salah seorang siswa SDN Salen, Bangsal
Mojokerto bernama M. Dien Salafi, menunjukkan ciri-ciri anak tersebut menderita
disgrafia. Dalam penelitian tersebut ditemukan perilaku - perilaku M. Dien yang
tampak, diantaranya : Perhatian mudah teralih, lambat dalam mengikuti instruksi
atau menyelesaikan tugas, sering kehilangan barang-barang atau mudah lupa,
kesulitan untuk mengemukakan pendapat, kesulitan untuk membedakan huruf b-d,
p-q, n-u, kualitas tulisan sangat buruk (tidak terbaca), kehilangan huruf saat
menulis, dan kesulitan untuk mengemukakan pendapat.
2. Analisa
Observasi dilakukan oleh peneliti selama lima hari. Ada tujuh perilaku yang tampak
saat peneliti melakukan identifikasi awal pada tanggal 25 oktober 2013 yang
meliputi:
0
a. Perhatian mudah teralih, lambat dalam mengikuti instruksi atau
menyelesaikan tugas
b. Sering kehilangan barang-barang atau mudah lupa
c. Kesulitan untuk mengemukakan pendapat
d. Kesulitan untuk membedakan huruf b-d, p-q, n-u
e. Kualitas tulisan sangat buruk (tidak terbaca)
f. kehilangan huruf saat menulis
g. Kesulitan untuk mengemukakan pendapat
Assesmen dilakukan selama tiga hari, dari hasil assesment tersebut diketahui
bahwa terdapat kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh Dian seperti menulis huruf
dari a-z, mampu menulis kalimat meskipun tulisannya masih belum rapi, mampu
menulis kalimat meskipun sering terjadi pengurangan huruf pada kalimat yang
ditulisnya, dapat bersosialisasi dengan baik dan memiliki banyak teman, memiliki
tingkat responsitivitas cukup baik, serta memperhatikan dengan serius ketika proses
pemberian materi berlangsung, terutama dalam bidang pelajaran yang ia sukai.
Setelah dilakukan treatment selama lima hari oleh peneliti Dian mengalami
kemajuan, misalnya pada treatment pertama ia menyambung garis yang sudah diberi
garis putus-putus, treatmen berikutnya ia sudah mampu membuat garis tanpa penebalan.
Selain itu, Dian juga sudah mampu memilih dan menulis huruf yang hampir sama
seperti h-m-n-r-u, namun ketika di dikte ia masih kesulitan untuk menuliskannya lagi.
1
Dalam sebuah blog yang beralamatkan
(http://c3i.sabda.org/disgrafia_pada_anak_yang_kesulitan_menulis_dan_solusinya
memberikan solusi mengenai aplikasi teori Vygotsky dapat digunakan guru dan orang
tua untuk membantu anak yang mengalami disgrafia.
2
e. Memberikan latihan menulis dengan orang tua/guru memberikan
bantuan.
f. Mengevaluasi hasil pekerjaan siswa bersama-sama dengan anak.
g. Memberikan latihan menulis dengan mengurangi bantuan terbatas pada
kesalahan yang banyak dilakukan anak.
h. Mengevaluasi hasil pekerjaan bersama-sama dengan anak.
i. Memberikan latihan menulis tanpa bantuan orang tua/guru.
j. Mengevaluasi pekerjaan anak.
Pelatihan tersebut diulang-ulang pada tiap-tiap kesalahan disgrafia yang dialami anak
hingga terdapat perubahan.
Daftar Referensi
Nikmanezh. Z. Prof. Dr. 2012. The effek of puposive drawing on dysgraphic disorder.
http://ijonte.org/FileUpload/ks63207/File/07.nikmanesh.pdf. Ijonte. Diakses
11 oktober 2014