Oleh :
Stya Budi Marlinawati, Amd.Kep
Pembimbing :
Nurhadi, Amd.Kep
PENDAHULUAN
TINJAUAN TEORI
I. APPENDISITIS
I.I. DEFINISI
I.II. ETIOLOGI
I.III. PATHOFISIOLOGI
Ada beberapa gejala awal yang khas yakni nyeri yang dirasakan
secara samar didaerah sekitar pusar (umbilicus/periumbilikus) yang
berhubungan dengan muntah. Kemudian nyeri itu akan berpindah ke perut
kanan bawah dengan tanda-tanda yang khas pada appendiks akut yaitu
nyeri pada titik Mc Burney. Nyeri perut ini akan bertambah sakit apabila
terjadi pergerakan seperti batuk, bernafas dalam, bersin dan di sentuh
daerah yang sakit. Nyeri saat batuk kemungkinan disebabkan oleh
peningkatan tekanan intra abdomen. Nyeri yang bertambah saat terjadi
pergerakan disebabkan karena adanya gesekan antara visera yang
meradang sehingga menimbulkan rangsangan peritoneum.
I.VI. PENATALAKSANAAN
Bila diagnosis sudah pasti, maka terapi yang paling tepat adalah
tindakan operatif. Ada dua tindakan teknik operasi yaitu :
1. Operasi terbuka
2. Laparoskopi
II.I. DEFINISI
Dosis : 1mg/kgBB
pemberian : IV, IM
Induksi
Pemeliharaan
a. Gas O2 : Oksigen adalah gas yang tidak berbau, berasa dan tidak
kelihatan tetapi mempunyai berat dan bentuk dalam
atmhosphere, tekanan atmosphere 760 mmHg, mudah terbakar
makin tinggi dataran makin berkurangkonsentrasi oksigennya,
sebaliknya bila konsentrasi ditingkatkan diharapkan oksigen
yang masuk alveoli juga meningkat, sehingga perfusi oksigen
lebih banyak dalam darah sehingga angkutan oksigen juga
meningkat (PaO2) lebih dari 80 mmHg (8 Kpa). Oksigen
sebagai bahan farmakologis utama untuk individu tertentu,
dalam jumlah, cara, dan durasi tertentu demi meringankan
gejala penyakit dasar, meningkatkan kualitas hidup / berkaitan
dengan prognosis yang lebih baik bila terapi terseebut
diberikan. Indiksi hipoksemia, trauma berat, keracunan gas CO 2
, pasca anestesi dan shivering.
Pelumpuh Otot
Intubasi Endotrakheal
Terapi Cairan
II.V. KOMPLIKASI
TINJAUAN KASUS
A. IDENTITAS PENDERITA
B. DATA SUBYEKTIF
C. DATA OBYEKTIF
D. STATUS LOKASI
E. DATA PENUNJANG
G. RENCANA ANESTESI
2. Di Ruang Operasi :
Tabel 1.1
J. DIRUANG PEMULIHAN
Tabel 1.2
Keterangan Jam I
Input
Kristaloid 500/
Koloid
Darah
Output
Urine 300/800
M+O 120
Perdarahan 100/
NGT 10 cc/-
Balance Cairan -30 cc