Anda di halaman 1dari 5

Studi Kasus Batu Empedu (Cholelithiasis)

Pasien perempuan usia 67 tahun, sudah menikah dan mempunyai 6 orang anak dan 15 cucu.
Masuk RS dengan diagnosis dokter cholelithiasis (batu empedu) dan akan menjalani operasi
pengangkatan batu empedu. TB = 150 cm, BB = 65 kg. Pasien tidak pernah olahraga,
pekerjaan rumah tangga dibantu pembantu, senang makanan digoreng dan berlemak, selalu
makan sambal setiap kali makan, suka ngemil dan menyukai sayur bening.
Dietary history SMRS
Pagi : lontong 1 p, tahu 1p, telur 1p, sayur lodeh labu siam p, sambal, kerupuk
Selingan : keripik singkong p, belimbing 1p
Siang : nasi 2p, ayam balado 1p, tempe orek 1p, sayur bening bayam 1p
Selingan : bakso 5 buah, tetelan, bihun p, sawi p, taoge p
Malam : nasi 2p, opor daging 1p, tempe orek 1p, pepaya 1p
Pemeriksaan klinis : Tekanan darah 120/80 mmHg
Pemeriksaan Biokimia
Jenis Hasil Satuan Kadar Normal Keterangan
Pemeriksaan
Leukosit 10,3 rb/uL 5-10 ribu Tinggi
Trigliserida 238 mg/dl < 160 Tinggi

Asupan makan 1 hari perawatan RS


Energi : 1482 kkal
Protein : 48,30 gr
Lemak : 37,40 gr
KH : 202, 5 gr
ASSESMENT
1. RIWAYAT PERSONAL
a. 67 tahun CH-1.1.1
b. Perempuan CH-1.1.2
c. Nenek CH-1.1.7
d. Tidak pernah berolahraga, pekerjaan rumah dibantu pembantu CH-1.1.10

2. ANTROPOMETRI
a. TB : 150 cm AD-1.1.1
b. BB : 65 kg AD-1.1.2
c. IMT : 28,8 (obese I) AD-1.1.5
d. BBI : 45 kg

3. KLINIS & FISIK


a. Klinis
Tensi 120/80 mmHg
b. Fisik
Memiliki batu empedu

4. BIOKIMIA
Jenis Hasil Satuan Kadar Normal Keterangan
Pemeriksaan
Leukosit 10,3 rb/uL 5-10 ribu Tinggi
Trigliserida 238 mg/dl < 160 Tinggi
Tabel 1. Pemeriksaan hasil lab pasien dengan diagnosa cholelithiasis (batu empedu)

5. RIWAYAT GIZI
a. Kualitatif
Makan 3x/hari FH-1.2.2.2
Menyukai makanan yang digoreng dan berlemak
Suka ngemil dan menyukai sayur bening
Selalu makan sambal setiap kali makan

b. Kuantitatif
Bahan Makanan Jumlah Energi Protein Lemak Karbo Kolesterol
(gr) (kkal) (gr) (gr) (gr) (mg)
SARAPAN
Lontong 70 131,7 1,5 2,9 24,9 0
Tahu 110 83,6 8,9 5,3 2,1 0
telur ayam 55 85,3 6,9 5,8 0,6 233,2
labu siam mentah 50 10 0,4 0,2 2,2 0
santan (kelapa dan air) 300 318,4 3 30,3 13,8 0
kerupuk aci 20 76,2 0,1 0 18,3 0
SELINGAN
kerupuk singkong 120 345,6 2,9 0,8 84,2 0
Belimbing 140 44,8 0,8 0,6 10,1 0

MAKAN SIANG
nasi putih 200 260 4,8 0,4 57,2 0
daging ayam 40 114 10,8 7,6 0 31,6
tempe kedele murni 50 99,5 9,5 3,8 8,5 0
bayam segar 100 37 3,7 0,2 7,3 0
minyak kelapa sawit 5 43,1 0 5 0 0

SELINGAN
bakso daging sapi 85 314,5 20 25,4 0,1 88,4
cangkring tetelan 25 4,7 0,7 0,2 0 1,8
Bihun 12.5 47,6 0 0 11,4 0
sawi hijau 25 3,8 0,6 0,1 0,5 0
toge kacang hijau mentah 25 15,2 1,6 0,9 1,2 0

MAKAN MALAM 200 260 4,8 0,4 57,2 0


nasi putih 35 94,1 8,7 6,3 0 26,3
daging sapi 100 106,1 1 10,1 4,6 0
santan (kelapa dan air) 50 99,5 9,5 3,8 8,5 0
tempe kedele murni 5 43,1 0 5 0 0
minyak kelapa sawit 110 42,9 0,7 0,1 10,8 0
Pepaya 200 260 4,8 0,4 57,2 0
TOTAL 2680,9 101 115,2 323,4 381,2
Tabel 2. Dietary history pasien terkait analisa zat gizi makro dan kolesterol

DIAGNOSIS
1. Domain intake
Asupan protein kurang berkaitan dengan konsumsi protein sebanyak 48,3 gr
ditandai dengan % pemenuhan sebesar 65%
Asupan karbohidrat kurang berkaitan dengan konsumsi sebanyak 202,5 gr ditandai
dengan % pemenuhan sebesar 63%
Asupan lemak berlebih berkaitan dengan konsumsi lemak sebanyak 37,40 gr
ditandai dengan % pemenuhan sebesar 85%
2. Domain klinis
Perubahan nilai lab terkait gizi berkaitan dengan diagnosa pasien ditandai dengan
kadar leukosit dan trigliserida tinggi
Berat badan berlebih berkaitan dengan asupan berlebih ditandai dengan IMT
sebesar 28,8
Adanya batu empedu berkaitan dengan diagnosa dokter mengenai diagnosis
cholelithiasis ditandai dengan ulu hati yang kadang timbul
3. Domain lingkungan
Kurangnya aktivitas fisik berkaitan dengan mobilitas rendah ditandai dengan
adanya pekerjaan rumah selalu dikerjakan pembantu
Kurangnya pengetahuan gizi seimbang berkaitan dengan pemilihan makanan yang
kurang tepat ditandai dengan banyak mengonsumsi makanan yang digoreng dan
berlemak

INTERVENSI
1. Tujuan intervensi
Mengurangi asupan zat gizi secara bertahap
Menurunkan berat badan pasien secara bertahap hingga mencapai normal
Mencapai dan mempertahankan status gizi pasien normal
Mengatasi malabsorbsi lemak
Menghindari rasa kembung atau nyeri abdomen
Mengubah nilai lab yakni leukosit dan trigliserida pasien menjadi normal
2. Prinsip dan syarat diet
Setelah seminggu post operasi diberikan pengurangan energi sebesar 300 kkal/hari.
Jika sudah dapat adaptasi 1 minggu dapat diberikan pengurangan energi
sebanyak 500 kkal dengan harapan dapat menurunkan berat badan 0,5-1 kg/minggu
Protein diberikan 10% dari kebutuhan energi total
Lemak sedang 20% dari kebutuhan energi total, menggunakan lemak tidak jenuh
ganda
Karbohidrat 55-65% dari kebutuhan energi total. Karbohidrat kompleks digunakan
lebih banyak untuk mencegah konstipasi dan memberikan kenyang lebih lama
Porsi kecil tapi sering
Serat tinggi pektin untuk mengikat keasaman batu empedu
Cairan cukup 8-10 gelas/hari
Menghindari sayuran bergas & berserat tinggi, buah-buahan bergas, minuman
beralkohol dan makanan yang terlalu berbumbu/merangsang
3. Jenis diet
DER
DRL
PKTS
4. Bentuk makanan
Lunak
5. Route makanan
Melalui oral
6. Perhitungan kebutuhan
BBPenyesuaian = BBI + (25% (BBA-BBI))
= 45 kg + (25% (65-45))
= 50 kg
BMR = 655 + (9,6 x BBPenyesuaian) + (1,8 x TB) (4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 50) + (1,8 x 150) (4,7 x 67)
= 1090 kkal
Energi = BMR x FS x A
= 1090 x 1,4 x 1,3
= 1984 kkal.
Protein
= 15% x 1984 kkal
= 74,4 gr = 297,6 kkal
Lemak
= 20% x 1984 kkal
= 397 kkal = 44 gr
Karbohidrat
= 1984 (297,6 + 397)
= 1289,5 kkal = 322 gr
Zat gizi Hasil analisa nilai % pemenuhan
Energi 1482 kkal 74%
Protein 48,3 gr 65%
Lemak 37,4 gr 85%
Karbohidrat 202,5 gr 63%
Tabel 3. Analisa persen pemenuhan asupan di RS dengan kebutuhan yang seharusnya

MONITORING
1. Asupan energi, karbohidrat dan protein dengan recall 24 jam atau setiap hari selama
rawat inap
2. Berat badan pasien dicek secara berkala setiap pagi hari
3. Nilai lab terkait kadar trigliserida dan leukosit dicek dalam 2 minggu sekali
4. Pengetahuan terkait ketepatan pemilihan makanan dan gizi seimbang setiap hari
selama rawat jalan atau setiap kunjungan
5. Aktifitas fisik pasien setelah post operasi

EVALUASI
1. Asupan karbohidrat dan protein mencapai 80% dalam sehari
2. Berat badan pasien setelah operasi berkurang 0,5-1 kg/ minggu
3. Nilai lab terkait kadar trigliserida dan leukosit mencapai kadar normal 10 ribu dan
<160 mg/dl
4. Pengetahuan pasien terkait ketepatan pemilihan makanan dan gizi seimbang sudah
meningkat
5. Pasien melakukan aktifitas fisik ringan setelah post operasi

Anda mungkin juga menyukai