Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia sebagai makhluk biopsiko sosial spriritual memiliki banyak
kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan dari kebutuhan yang paling
dasar seperti makan, minum, bernapas, elimininasi, reproduksi dan istirahat.
Manusia memiliki kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Setiap orang pada
dasarnyamemiliki kebutuhan yang sama, akan tetapi karena budaya, maka kebutuhan
tersebutpun ikut berbeda. Dalam memenuhi kebutuhan manusia menyesuaikan diri
dengan prioritas yang ada.Lalu jika gagal memenuhi kebutuhannya, manusia
akan berpikir lebih keras dan bergerak untuk berusaha mendapatkannya.
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh
manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan psikologis, yang
tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan
dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam teori Hirarki. Kebutuhan
menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu kebutuhan
fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari rasa cinta, memiliki dan dimiliki?
2. Apakah tahap-tahap dalam respon berduka?
1.3 Tujuan
Agar mahasiswa dapat mengetahui apa itu kebutuhan rasa cinta, memiliki dan
dimiliki, dan dapat menerapkan dalam praktik keperawatan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN BELONGINGNESS AND LOVE NEEDS


Adalah kebutuhan rasa cinta memiliki dan dimiliki oleh setiap manusia
sehinnga jika ke dua fisiologis dan kebutuhan keselamatan puas dengan baik, disana
akan muncul cinta dan kasih sayang dan kepemilikan kebutuhan. Orang akan
mendambakan hubungan kasih sayang dengan orang orang pada umumnya, yaitu
untuk tempat didalam kelompok atau keluarga dan ia akan berusaha dengan intensitas
yang besar untuk mencapai tujuan ini. Sehingga orangpun perlu mendapatkan
perhatian, rasa kasih sayang dari perawat sehingga pasien jiwa tidak merasa di
biarkan begitu saja.
Setiap manusia sesungguhnya merasakan kebutuhan yang mendalam akan
adanya cinta dan kasih sayang dari orang lain dan kepada orang lain.demikian juga
setiap orang sangat membutuhkan rasa memiliki dan dimiliki orang lain.seseosang
akan merasa sedih kalau dirinya merasa tidak memiliki dan tidak dimiliki orang lain
atau kelompoknya karena dirinya akan tidak diterima atau tidak mendapatkan tempat
pada diri orang lain atau kelompoknya.seseorang akan merasa sedih jika dirinya
merasa tidak disayangi oleh orang lain atau kelompoknya.menurut Maslow,cinta dan
kasih sayang merupakan sesuatu yang hakiki dan sangat berharga dalam kehidupan
manusia karena didalamnya menyangkut sesuatu hubungan erat,sehat dan penuh kasih
antara dua orang atau lebih,serta menumbuhkan sikap saling percaya.jadi menemukan
bahwa tanpa cinta dan kasih sayang,pertumbuhan dan perkembangan individu akan
terhambat.rasa cinta dan kasih sayang serta rasa memiliki dan dimiliki merupakan
kebutuhan yang diperlukan sejak masih bayi sampai tua.

Belongingess and love needs meliputi tingkat tinggi dan tingkat rendah.
Kebutuhan rendah yaitu kebutuhan yang tidak dapat ditunda, seperti: makan, minum.
Perawat pun harus peduli terhadap kebutuhan baik tingkat tinggi atau tingkat rendah
dari pasien.
Kebutuhan rasa cinta, memiliki dan dimiliki bisa juga menggambarkan emosi
seseorang meliputi :
Memberi dan menerima kasih sayang
Perasaan dimiliki dan memiliki hubungan berarti dengan orang lain
Kehangatan
Persahabatan
Mendapat tempat atau diakui dalam keluarga kelompok serta lingkungan
sosial.
Membutuhkan teman hidup dan bergaul
Membutuhkan peran yang memuaskan
Membutuhkan perlakuan yang halus
Faktor-faktor yan menyebabkan kebutuhan rasa cinta memiliki dan tidak di
miliki, tidak terpenuhi antara laen: Segi ekonomi jabatan, status, dll yang
menyebabkan kebutuhan stiap individu berbeda-beda dalam setiap tingkatan.

2
2.2 RESPON KEGAGALAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA
CINTA, MEMILIKI DAN DIMILIKI.

Seseorang yang mengalami kegagalan dalam pemenuhan kebutuhan rasa cinta


memiliki dan dimiliki akan mengalami respon antara lain :
Stress
Merasa dikucilkan atau tersendiri
Tidak mempunyai teman
Kurangnya perhatian dan kasih sayang
Rasa ingin mati
Dengan demikian kebutuhan yang sudah dapat hilang karena kebutuhan tersebut
bersifat terbatas sehingga suatu saat kebutuhan itu akan hilang dan datang dengan
sendirinya.
Respon individu terhadap kehilangan yaitu respon berduka meliputi :
a. Fase Pengingkaran
Reaksi pertama individu yang mengalami kehilangan adalah syok, tidak percaya atau
mengingkari kenyataan bahwa kehidupan itu memang benar terjadi, dengan
mengatakan Tidak, saya tidak percaya itu terjadi atau itu tidak mungkin terjadi .
Bagi individu atau keluarga yang didiagnosa dengan penyakit terminal, akan terus
mencari informasi tambahan.
Reaksi fisik yang terjadi pada fase ini adalah : letih, lemah, pucat, diare, gangguan
pernafasan, detak jantung cepat, menangis, gelisah, dan tidak tahu harus berbuat apa.
Reaksi ini dapat berakhir dalam beberapa menit atau beberapa tahun.
b. Fase Marah
Fase ini dimulai dengan timbulnya suatu kesadaran akan kenyataan terjadinya
kehilangan Individu menunjukkan rasa marah yang meningkat yang sering
diproyeksikan kepada orang lain atau pada dirinya sendiri. Tidak jarang ia
menunjukkan perilaku agresif, berbicara kasar, menolak pengobatan, menuduh
dokter-perawat yang tidak pecus. Respon fisik yang sering terjadi antara lain muka
merah, nadi cepat, gelisah, susah tidur, tangan mengepal.

c. Fase Tawar-menawar
Individu telah mampu mengungkapkan rasa marahnya secara intensif, maka ia akan
maju ke fase tawar-menawar dengan memohon kemurahan pada Tuhan. Respon ini
sering dinyatakan dengan kata-kata kalau saja kejadian ini bisa ditunda, maka saya
akan sering berdoa . Apabila proses ini oleh keluarga maka pernyataan yang sering
keluar adalah kalau saja yang sakit, bukan anak saya.

3
d. Fase Depres
Individu pada fase ini sering menunjukkan sikap menarik diri, kadang sebagai
pasien sangat penurut, tidak mau bicara, menyatakan keputusasaan, perasaan
tidak berharga, ada keinginan bunuh diri, dsb. Gejala fisik yang ditunjukkan
antara lain : menolak makan, susah tidur, letih, dorongan libido manurun.

e. Fase Penerimaan
Fase ini berkaitan dengan reorganisasi perasaan kehilangan. Pikiran yang selalu
berpusat kepada obyek atau orang yang hilang akan mulai berkurang atau hilang.
Individu telah menerima kehilangan yang dialaminya. Gambaran tentang obyek atau
orang yang hilang mulai dilepaskan dan secara bertahap perhatiannya akan beralih
kepada obyek yang baru. Fase ini biasanya dinyatakan dengan saya betul-betul
kehilangan baju saya tapi baju yang ini tampak manis atau apa yang dapat saya
lakukan agar cepat sembuh.
Apabila individu dapat memulai fase ini dan menerima dengan perasaan damai, maka
dia akan mengakhiri proses berduka serta mengatasi perasaan kehilangannya dengan
tuntas. Tetapi bila tidak dapat menerima fase ini maka ia akan mempengaruhi
kemampuannya dalam mengatasi perasaan kehilangan selanjutnya
1. Tahap pengingkaran
2. Tahap marah
3. Tewar menawar
4. Depresi
5. Penerimaan panas basah
Adapun tindakan yang perlu dilakukan oleh perawat dalam menangani pasien yang
mengalami kegagalan dalam pemenuhan kebutuhan antara lain :
Tehnik masase
Kompres
Kompres dingin basah
Rendam secara benar

4
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa belongingness and love
needs adalah kebutuhan rasa cinta memiliki dan dimiliki oleh setiap manusia
sehingga jika kedua fisiologis dan kebutuhan keselamatan,karena rasa cinta yang
dimiliki oleh setiap manusia merupakan anugerah dari alloh SWT, dan kita tidak
bisa melupakan cinta seseorang yang telah singgah lama dihati kita.Semakin kita
mencoba buat melupakan seseorang tersebut malah semakin jelas gambaran wajah
disetiap kedipan mata.
3.2 SARAN
Sebagai mana yang kita ketahui setiap manusia membutuhkan perhatian,rasa
cinta kasih dan sayang.sebagai manusia selayaknyalah tidak saling menghargai,
menghormati, dan membantu saling kasih mengasihi dan peduli karena kenyataanya
bahwa kebutuhan kebutuhan cinta melibatkan baik memberi dan menerima.

Anda mungkin juga menyukai