Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SUJARWOKO

NIM : 11409715069

TINGKAT : III B

MAKANAN PADA LANSIA

A. MAKANAN PADA LANSIA


Lansia atau Usia lanjut sering punya masalah dalam hal makanan,
antara lain nafsu makan menurun. Padahal meskipun aktivitasnya menurun
sejalan dengan bertambahnya usia, ia tetap membutuhkan asupan zat gizi
lengkap, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Iapun
masih tetap membutuhkan energi untuk menjalankan fungsi fisiologis
tubuhnya.
Lansia sering punya masalah dalam hal makanan, antara lain nafsu
makan menurun. Padahal meskipun aktivitasnya menurun sejalan dengan
bertambahnya usia, ia tetap membutuhkan asupan zat gizi lengkap, seperti
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Iapun masih tetap
membutuhkan energi untuk menjalankan fungsi fisiologis tubuhnya.
Sementara untuk lansia yang sakit, asupan gizi diperlukan untuk proses
penyembuhan dan mencegah agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut dari
penyakit yang dideritanya.

B. CARA MENGATUR MAKANAN BAGI LANSIA ADALAH :


1. Menu yang disajikan untuk lansia harus mengandung gizi yang
seimbang yakni mengandung sumber zat energi, sumber zat
pembangun dan sumber zat pengatur. Dalam hal ini kita bisa mengacu
pada makanan empat sehat lima sempurna. Karena lansia mengalami
kemunduran dan keterbatasan maka konsistensi dan tekstur atau
bentuk makanan harus disesuaikan. Sebagai contoh : gangguan pada
gigi (gigi tanggal/ompong), maka bentuk makanannya harus lunak,
misal nasi ditim, lauk pauk dicincang (ayam disuwir, daging sapi
dicincang/digiling)
2. Makanan yang kurang baik bagi lansia adalah makanan berlemak
tinggi seperti seperti jerohan (usus, hati, ampela, otal dll), lemak
hewan, kulit hewan (misal kulit ayam, kulit sapi), goreng-gorengan,
santan kental. Lansia harus diberi pengertian untuk mengurangi atau
kalau bisa menghindari makanan yang mengandung garam natrium
yang tinggi. Contoh bahan makanan yang mengandung garam natrium
yang tinggi. Lansia harus memperbanyak makan buah dan sayuran,
karena sayur dan buah banyak mengandung vitamin, mineral dan serat.
Lansia sering mengeluhkan tentang konstipasi/susah buang air besar,
nah dengan mengkonsumsi sayur dan buah yang kaya akan serat maka
akan melancarkan buang air besar. Kebutuhan air yakni 1500 2000
ml atau 6 -8 gelas perhari. Air ini sangat besar artinya karena air
menjalankan fungsi tubuh, mencegah timbulnya penyakit di saluran
kemih seperti kencing batu, batu ginjal dan lain-lain.

C. BERIKUT INI ADALAH BEBERAPA HAL YANG PERLU


DIPERHATIKAN DALAM MENU MAKANAN BAGI LANJUT USIA
(LANSIA) :
1. Hindari membuat masakan dengan bumbu yang merangsang, seperti
pedas atau asam, karena ini dapat mengganggu kesehatan lambung
dan alat pencernaan.
2. Kurangi pemakaian garam, yakni tidak lebih dari 4 gram per hari,
untuk mengurangi risiko tekanan darah tinggi.
3. Kurangi santan, daging yang berlemak, dan minyak agar kolesterol
darah tidak tinggi. Sebaliknya, perbanyak makanan yang berkalsium
tinggi, seperti susu dan ikan. Pada orang lanjut usia, khususnya ibu-
ibu yang menopause, sangat perlu mengkonsumsi kalsium untuk
mengurangi risiko keropos tulang.
4. Perbanyak makanan berserat, seperti sayuran mentah, agar pencernaan
lancar dan tidak sembelit.
5. Kurangi konsumsi gula dan makanan yang mengandung karbohidrat
tinggi agar gula darah normal, khususnya bagi penderita kencing
manis agar tidak terjadi komplikasi lain.
6. Gunakan sedikit minyak untuk menumis dan kurangi makanan yang
digoreng. Perbanyak makanan yang diolah dengan dipanggang atau
direbus karena makanan tersebut mudah dicerna.
7. Buat masakan yang lunak dan mudah dikunyah sehingga kesehatan
gigi terjaga.

D. BERDASARKAN KEGUNAANNYA BAGI TUBUH, ZAT GIZI


DIBAGI KE DALAM TIGA KELOMPOK BESAR, YAITU :
1. Kelompok zat energi, termasuk ke dalam kelompok ini adalah :
a. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat seperti beras,
jagung, gandum, ubi, roti, singkong dll, selain itu dalam bentuk
gula seperti gula, sirup, madu dll.
b. Bahan makanan yang mengandung lemak seperti minyak, santan,
mentega, margarine, susu dan hasil olahannya.
2. Kelompok zat pembangun Kelompok ini meliputi makanan makanan
yang banyak mengandung protein, baik protein hewani maupun nabati,
seperti daging, ikan, susu, telur, kacangkacangan dan olahannya.
3. Kelompok zat pengatur Kelompok ini meliputi bahan-bahan yang
banyak mengandung vitamin dan mineral, seperti buah-buahan dan
sayuran.

E. PERENCANAAN MAKANAN UNTUK LANSIA


1. Makanan harus mengandung zat gizi dari makanan yang beraneka
ragam.
2. Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang.
3. Banyak minum dan kurangi garam.
4. Batasi makanan yang manis-manis atau gula.
5. Bagi pasien lansia yang proses penuaannya sudah lebih lanjut perlu
diperhatikanhal-hal sebagai berikut :

a. Makanlah makanan yang mudah dicerna


b. Hindari makanan yang terlalu manis, gurih, dan goring-gorengan
c. Bila kesulitan mengunyah karena gigirusak atau gigi palsu kurang
baik, makanan harus lunak/lembek atau dicincang
d. Makan dalam porsi kecil tetapi sering
e. Makanan selingan atau snack, susu, buah, dan sari buah sebaiknya
diberikan.

F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN GIZI


PADA LANSIA
1. Gizi Berlebih
2. Gizi Kurang
3. Kekurangan Vitamin
4. Pemantauan Status Gizi
5. Penimbangan Berat Badan
6. Kekurangan Kalori Protein
7. Kekurangan Vitamin D

Banjarmasin, 08 Oktober 2017

Penulis

SUJARWOKO

Anda mungkin juga menyukai