Anda di halaman 1dari 8

Tugas

PEMERIKSAAN FLUORESEIN MATA

Disusun oleh:
Tjokorda Raka G.D, S.Ked
(08.70.0287)

Dokter Pembimbing:
dr. Susy Fatmariyanti, Sp. M

SMF ILMU PENYAKIT MATA


RSUD DR. MOHAMAD SALEH KOTA PROBOLINGGO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2014
LEMBAR PENGESAHAN

Tugas dasar teknik pemeriksaan mata ini disusun sebagai salah satu
persyaratan Kepanitraan Klinik Dokter Muda di SMF Ilmu Penyakit Mata, Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. M. Saleh Kota Probolinggo.

Telah disetujui dan dipresentasikan Tugas Paper


Pemeriksaan Fluoresein Pada Mata

Hari :
Tanggal :
Jam :

Mengetahui,

dr. Susy Fatmariyanti, Sp.M


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat, rahmat
dan perkenanNyalah tugas paper ini dapat di selesaikan.
Paper ini berjudul Pemeriksaan Fluoresein Pada Mata yang mana disiapkan guna
memenuhi tugas yang di berikan oleh dosen mata kuliah, bertujuan agar dokter muda dapat
mengetahui, memahami dan juga menerapkan teori kedokteran dalam prakteknya.
Saya juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung dan membantu
kelancaran penyusunan tugas ini dan menyadari sedalam-dalamnya bahwa paper ini masih jauh
dari kriteria yang di harapkan, namun demikian saya sampaikan dengan segala kerendahan hati
bahwa inilah yang dapat kami wujudkan dengan kemampuan yang ada.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demian pula dengan paper ini. Oleh karena itu
kritik, saran maupun bantuan yang bersifat membangun sangatlah di perlukan dalam
penyempurnaan paper ini.

Penulis,
Tes Fluoresein
UJI FLUORESEIN PADA KORNEA

Definisi
Adalah tes yang menggunakan pewarna oranye (fluorescein) dan cahaya biru untuk mendeteksi
benda asing di mata. Tes ini juga dapat mendeteksi kerusakan pada epitel kornea, permukaan
luar mata.

Prinsip Kerja
Zat warna fluoresin akan berubah hujai pada media alkali. Zat warna fluoresin bila menempel
pada epitel kornea yang defek akan memberikan warna hijau karena jaringan epitel yang rusak
bersifat lebih basa.

Tujuan
Tes ini berguna dalam mengidentifikasi goresan dangkal atau masalah lain dengan
permukaan kornea. Hal ini juga dapat membantu mengungkapkan benda asing pada
permukaan mata. Hal ini dapat digunakan setelah kontak yang diresepkan untuk
menentukan apakah ada iritasi pada permukaan kornea. Jika hasil tes adalah normal,
pewarna tetap dalam film air mata pada permukaan mata.
Mengetahui abnormalitas produksi air mata (mata kering)
Kornea abrasi (goresan pada permukaan kornea)
Benda asing tubuh (corpus allienum), seperti bulu mata atau debu
Infeksi
Cedera atau trauma
Mata kering parah yang berhubungan dengan arthritis (keratoconjunctivitis sicca)

Alat dan Bahan


1. Zat warna fluoresein 0,5% - 2% tetes mata atau kertas fluoresein
2. Obat tetesanestetikum pantokain
3. Aqua bides atau larutan garam fisiologik
4. Kertas tissue
Gambar 0 : macam sediaan fluoresin, jenis yang cair berupa eye drop (gambar atas), dan berupa kertas dengan
fluoresin (gambar bawah).

Anda harus melepas lensa kontak sebelum test. Jika mata sangat kering, kertas blotting mungkin
sedikit gatal. Pewarna dapat menyebabkan sensasi menyengat ringan dan singkat.

Prosedur
Dengan kertas fluoresein :

Sepotong kertas blotting yang mengandung pewarna akan tersentuh ke permukaan mata Anda
(selama 20 detik). Anda akan diminta untuk berkedip. Berkedip menyebarkan pewarna sekitar
dan melapisi film air mata menutupi permukaan kornea. (Film air mata mengandung air,
minyak, dan lendir untuk melindungi dan melumasi mata.)

Lampu biru diarahkan ke mata Anda. Setiap masalah pada permukaan kornea akan diwarnai
dengan pewarna dan tampak hijau di bawah cahaya biru.
Dengan zat warna fluoresein tetes :

Mata ditetes pantokain 0,5% 1 tetes pada mata yang ingin diperiksa
Zat warna fluoresein diteteskan pada mata yang ingin diperiksa (1 tetes)
Zat warna diirigasi dengan menggunakan aqua bides atau larutan garam fisiologik sampai
air mata tidak berwana hijau lagi
Kornea dilihat dengan seksama dengan memakai lampu biru apakah ada yang berwarna
hijau atau tidak.

Intepretasi
- Bila terdapat warna hijau pada kornea berarti terdapat defek pada epitel kornea
- Defek ini dapat dalam bentuk erosi kornea atau infiltrate yang mengakibatkan kerusakan
epitel

Gambar 1: Keratitis epiteleal pada kornea ditunjukkan dengan fluoresein tes dengan cahaya biru (kiri), dengan
cahaya biasa (kanan)

Catatan :

Zat warna yang menempel pada defek epitel akan menghilang sesudah 30 menit.
UJI FLUORESEIN PADA FUNGSI SISTEM LAKRIMAL

Tujuan
Tes untuk melihat fungsi saluran ekskresi system lakrimal

Prinsip Kerja
Air mata masuk hidung melalui system ekekresi lakrimal. Air mata dengan fluorescein akan
masuk ke dalam system lakrimal dan terlihat di hidung dengan warna hijau.

Alat
1. Zat fluorescein
2. Kertas tissue

Teknik
- Fluorescein diteteskan pada satu mata
- Pasien diminta berkedip beberapa kali
- Akhir menit ke-6 diminta beringus (bersin) dan menyekanya dengan kertas tissue. Pada
pasien yang dapat juga diminta meludah.
- Dilihat adanya zat warna menempel pada kertas tissue, dari hidung atau dari mulut.

Intepretasi
bila terihat zat warna fluorescein pada kertas tissue berarti system ekskresi lakrimal baik

catatan
pemeriksaan ini sederhana dan hanya dapat dilakukan untuk satu system lakrimasi pada satu kali
pemeriksaan.
Daftar Pustaka :

- Ilyas Sidarta, Yullianti S.E. Fluoresein. Ilmu Penyakit Mata. Edisi IV, cetakan ke-2.
Badan penerbit fakultas kedokteran universitas Indonesia: 2012.

- Ilyas Sidarta. Fluoresein. Dasar Teknik Pemeriksaan Dalam Ilmu Penyakit Mata. Edisi
III, cetakan ke-1. Fakultas kedokteran univarsitas Indonesia: 2009.

- Fluorescein test for eyes. www.opthalask.com, cited (maret,11-2014) Pk. 20.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai