Anda di halaman 1dari 8

PENATALAKSANAAN EROSI KORNEA

Terapi yang diberikan pada kasus ini berupa preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.
Terapi promotif berupa edukasi untuk menjaga higienitas, banyak mengkonsumsi sayur dan
buah, serta segera berobat ke dokter spesialis mata jika obat habis atau terdapat keluhan.
Preventif, lindungi mata dari segala benda yang mungkin bisa masuk kedalam mata yaitu
dengan menggunakan kaca mata, serta rajin membersihkan mata dengan kapas yang dipilin, lalu
disterilkan dengan cara direndam dalam air panas. Jika mata sering kering, atau pada keadaan
kelopak mata tidak bisa menutup sempurna, gunakan tetes mata agar mata selalu dalam keadaan
basah.
Terapi kuratif adalah dengan pemberian obat antibiotik oral, antibiotik topikal berupa
tetes mata (antibiotik yang sesuai dengan kuman penyebabnya atau yang berspektrum luas
diberikan sebagai salap, tetes atau injeksi subkonjungtiva), penghilang sakit dengan analgesik
asam mefenamat, serta vitamin C dan B komplek untuk memacu sintesis kolagen.
Sementara terapi rehabilitatif pada pasien ini adalah dengan mengkonsumsi obat secara
teratur, mengikuti saran dan nasehat dokter, serta kontrol ke dokter spesialis mata jika obat habis
atau terdapat keluhan pada daerah mata.
Penatalaksanaan pada erosi kornea bila tidak timbul penyulit dapat sembuh sendiri karena
adanya serbukan aktif epitel konjungtiva dan kornea di sekitar erosi. Namun, dapat juga diberi
pengobatan sikloplegik untuk mengurangi rasa sakit dan mengistirahatkan mata, antibiotik
topikal berupa tetes mata, untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder, mata ditutup, agar
pertumbuhan epitel tidak terganggu oleh kedipan, mencari kemungkinan adanya benda asing
yang masih terdapat di mata dengan membalik palpebra superior ke arah atas.
Pada erosi kornea, tidak boleh diberikan steroid, karena steroid dapat menghambat
penyembuhan epitel, menambah aktifnya kolagenase, selain itu juga dapat memudahkan
terjadinya infeksi jamur maupun virus karena daya tahan kornea menurun akibat steroid.
PENATALAKSANAAN ENTROPION

Terapi nonfarmakologis dengan menarik kulit palpebra ke arah pipi sehingga menjauh

dari bola mata dapat mengurangi gejala sementara terutama untuk involusi atau spastik

entropion. Pencukuran bulu mata bisa dilakukan di tempat lokasi trichiasis. Terapi kontak lensa

(hidrogel, hidrogel silikon, yang memiliki diameter lebih besar dari kornea atau sklera) untuk

melindungi kornea.
Pengobatan entropion terbaik adalah operasi plastik atau suatu tindakan tarsotomi pada

entropion akibat trakoma. Pembedahan untuk memutar keluar kelopak mata efektif pada semua

jenis entropion. Sebuah tindakan sementara yang bermanfaat pada entropion evolusional adalah

dengan menarik kelopak mata bawah dan menempelkannya dengan tape ke pipi; tegangannya

mengarah ke temporal dan inferior. Operasi entropion transkonjungtiva merupakan prosedur

yang aman dan lebih efisien pada entropion involusi.


Pemilihan prosedur pembedahan tergantung pada penyebab yang mendasari.

Intervensi bedah diindikasikan jika salah satu dari berikut muncul persisten: iritasi okular

berulang, konjungtivitis bakteri, refleks hipersekresi air mata, superfisial keratopathy, risiko

ulserasi dan keratitis mikroba.


Beberapa tindakan operasi yang dapat dilakukan
1. Entropion kongenital.
Entropion kongenital dapat diperbaiki dengan pemasangan kembali fasia kapsulopalpebra.

Prosedur ini akan diuraikan pada bagian entropion involusional, dan dilakukan untuk

mengencangkan kelopak mata anak-anak yang horizontal secara tidak serentak. Perbaikan

epiblefaron diperlukan jika ada bukti keratopati atau jika gejalanya simptomatik.

2. Entropion akut spastik


Suntikan toksin botulinum selalu efektif untuk paralisi orbikularis. Efek toksin botulinum

bertahan hanya sekitar 3 bulan, tetapi entropion tidak akan terulang walaupun efeknya

menghilang.
3. Entropion involusional
a. Perbaikan fasia kapsulopalpebra
Metode perbaikan entropion ini berdasarkan jenis dan tingkatan masalah. Salah satu

perbaikan fasia kapsulopalpebra dapat menggunakan teknik inferior refraktorplication.

Setelah anestesi lokal, suatu goresan subsiliar dibuat 2 mm di bawah luka dari bawah

punctum menuju cabang cantal. Penutup kulit yang kecil disayat ke bawah di atas tarsus, dan

potongan otot orbikularis pretarsal disayat sampai batas tarsus. Septum orbita digores dan

dibuka, sehingga tepi fasia kapsulopalpebra yang tipis dapat terlihat. Dengan adanya bantalan

inferior orbita, yang kondisinya sama dengan keadaan kelopak mata bawah terhadap levator,

dapat ditutup dengan empat jahitan sesuai dengan struktur mata. Suatu potongan tarsal yang

mengarah ke samping menunjukkan kelemahan kelopk mata bawah dan potongan tersebut

sesuai dengan banyaknya ketegangan kelopak. Tiga jahitan dengan silk 6.0 digunakan untuk

menyambung kembali fasia kapsulopalpebra bawah dengan perbatasan tarsal. Kelopak mata

tidak harus selalu dikoreksi dan banyaknya jumlah fasia kapsulopalpebral dapat dikonfirmasi

dengan melakukan follow up pasien. Kulit muka yang ditutup dengan jahitan 6.0 biasa, dan

jumlah tepi fasia kapsulopalpebral harus disatukan dengan tiga jahitan pusat untuk

mencegahnya otot orbikularis.


Operasi dengan perbaikan faisa kapsulopalpebra dengan teknik inferior
refraktorplication
Koreksi entropion involusional dengan teknik Horizontal Shortening-Modified Brick.

b. Jahitan quickert
Jika pasien yang menderita involusional entropion dan tidak mampu maka teknik quickert,

atau tiga jahitan, dapat digunakan. Kelemahannya tingkat kekambuhan dengan teknik ini

sangatlah tinggi. Jahitan tiga double-kromik 5-0 ditempatkan horizontal 3 mm melebar ke

lateral, tengah, dan medial kelopak mata bawah. Jahitan melewati forniks sampai batas di

bawah perbatasan inferior tarsal lalu keluar sampai kulit. Masing-masing jahitan ditegangkan

untuk koreksi. Berikut gambar jahitan dengan metode 3 jahitan.


Jahitan quickert

Teknik 3 jahitan pada lateral, tengah dan medial kelopak mata.

4. Entropion sikatrik
Prosedur Weis. Jika entropionnya asli sikatrik, blefarotomi dan rotasi merginal (prosedur

Weis) efektif untuk memperbaiki kelopak mata atas atau bawah. Anestesi lokal diberikan

pada kelopak mata dan insisi horizontal dibuat 4 mm dari kelopak sampai kulit dan

orbikularis. Dibuat atap marginal yang berada 2-4 mm dari garis tepi kelopak mata. Kelopak

kemudian diangkat, dan dalam hitungan detik dibuat insisi sampai konjungtiva dan tarsus.

Gunting Westcott atau Tenotomi digunakan untuk memperluas blefarotomi ke medial dan

lateral melewati tarsus. Lalu dijahit tiga double-armed dengan silk 6-0 sampai tarsus, ke atas
tarsus yang kemudian keluar melalui kulit dekat bulu mata. Jahitan diikat di atas kapas untuk

melindungi pemasangan kawat. Lalu dkoreksi untuk pastinya. Kulit yang diinsisi ditutup

dengan jahitan 6-0 biasa. Jahitan dan kasa penutup harus diangkat 10-14 hari.

Prosedur Weiss

Jika sikatrik entropion masih mengganggu, atau prosedur yang dilakukan gagal, lamellar

posterior tambahan akan sangat membantu. Suatu cangkokan mungkin ditempatkan antara

konjungtiva/retraktor kelopak bawah dan perbatasan inferior tarsal. Berbagai material

cangkok yang tersedia meliputi tulang rawan telinga, langit-langit keras, dan selaput lendir.

Terbentuknya jaringan parut, dan defek produksi lamellar posterior, bahan cangkok

diletakkan dengan jahitan yang bisa diserap dan kelopak akan dapat disembuhkan dengan

jahitan yang direnggangkan. Lamellar posterior tersebut menyebabkan kelopak mungkin

tidak dapat menarik kembali saat melihat ke bawah.


Posterior lamella grafting

Anda mungkin juga menyukai