Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH TUGAS BIOLOGI

KEANEKARAGAMAN HAYATI DI
INDONESIA SERTA DUNIA & MACAM-
MACAM BIOMA

ANISA PUTRI NURERIS


05

X.IA.6 2016/2017
Keanekaragaman Hayati
Pada dasarnya keanekaragaman melukiskan keadaan yang bermacam-macam
terhadap suatu benda yang terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal, ukutan,
bentuk, tekstur maupun jumlah, Sedangkan kata hayati itu sendiri berarti sesuatu
yang hidup, jadi Keanekaragaman Hayati bisa di artikan sebagai keanekaragaman
atau keberagaman dari mahluk hidup yang bisa terjadi akibat adanya Perbedan-
perbedaan, di antaranya perbedaan bentuk, ukuran, warna, jumlah tekstur,
penampilan dan juga sifat-sifatnya.

Keanekaragaman Hayati terkadang sering di kenal dengan sebutan biodiversitas


(bahasa Inggris: biodiversity). Aspek yang berbeda dari keanekaragaman hayati
semua memiliki pengaruh yang sangat kuat antara satu dengan yang lainnya, Kita
mulai akan memahami hubungan antara makhluk hidup dan lingkungan mereka
melalui artikel ini dan penjelasan di website genggaminternet.com.
Keanekaragaman juga dapat membantu kita dalam kehidupan kita sehari-hari. akan
tetapi taukah kamu jika gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas manusia
yang menumpuk di atmosfer akan menyebabkan perubahan iklim. Perubahan iklim
merupakan ancaman besar bagi keanekaragaman hayati di seluruh Dunia.

Macam-Macam Keanekaragaman Hayati

Jika kita sudah membahas dan mulai memahami tentang Pengertian


Keanekaragaman hayati, maka sekarang kita akan melangkah ke pembahasan yang
lebih Menarik lagi, yakni tentang Tingkatan-tingkatan dalam Keanekaragaman,
secara pengertianya keanekaragaman hayati dapat kita pilah menjadi tiga bagian,
yakni keanekaragaman gen (genetik), keanekaragaman spesies (jenis), dan
keanekaragaman ekosistem. Untuk penjelasan secara lengkapnya mengenai Ketiga
tingkatan tersebut silahkan menyimaknya di bawah ini.

1. Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman gen merupakan variasi atau perbedaan gen yang terjadi dalam
satu jenis atau spesies makhluk hidup. Keanekaragaman gen dapat menyebabkan
variasi antarindividu sejenis. Contohnya Seperti keanekaragaman tanaman padi
dan mangga, yang memiliki banyak sekali ragam dan jenisnya, walaupun mereka
sama-sama mangga ataupun sama-sama padi. Tanaman padi terdapat beberapa
macam atau varietas seperti IR, PB, kapuas, rojolele, dan sedani. Tanaman mangga
memiliki banyak varietas seperti arum manis, manalagi, gadung, dan golek.
Keanekaragaman mangga dan padi disebabkan oleh variasi gen, bagai mana kamu
sudah mulai faham sekarang bukan.?

Perbedaan ini mampu menyebabkan sifat yang tidak tampak (genotipe) dan sifat
yang tampak (fenotipe) pada setiap makhluk hidup menjadi berbeda. Variasi
makhluk hidup dapat terjadi akibat perkawinan sehingga susunan gen
keterunannya berbeda dari susunan gen induknya. Selain itu, variasi makhluk
hidup dapat pula terjadi karena interaksi gen dengan lingkungan.

2. Keanekaragaman Spesies

Keanekaragaman Spesies merupakan keragaman yang dapat di temukan di suatu


kelompok maupun komunitas di suatu tempat tertentu, Perbedaan ini sangatlah
mudah di bedakan karena dapat di lihat dengan mata terbuka, hal ini karena
perbedaan itu begitu ketara,

Sebagai contoh agar kita mudah dalam Memahaminya, Seperti keanekaragaman


yang terjadi antara kurma, sagu dan kelapa. Meskipun tumbuh-tumbuhan itu
merupakan satu kelompok tumbuhan palem-paleman,akan tetapi masing-masing
memiliki fisik yang berbeda dan hidup di tempat yang berbeda. Seperti kelapa
tumbuh di pantai, kurma tumbuh di daerah kering dan sagu tumbuh di pegunungan
basah (rawah gambut).

Jika kita melihat lagi Contoh Keragaman yang ada pada binatang, karena contoh di
atas merupakan keragaman pada tumbuhan, nah contoh untuk binatang adalah :
Kucing, Singa dan Harimau. Ketiga hewan teramsuk dalam satu kelompok
kucing. Akan tetapi singa, kucing dan harimau terdapat perbedaan fisik yang
sangat jauh, habitat dan tingkah lakunya.

3. Keanekaragaman Ekosistem

Keanekaragaman yang terjadi pada tingkat ekosistem merupakan akibat dari


interaksi yang sangat kompleks melalui komponen biotik dengan komponen
abiotik.

Interaksi biotik

Interaksi biotik dapat terjadi pada makhluk hidup satu dengan makhluk hidup yang
lainya(baik di dalam jenisnya ataupun antar jenisnya) yang membentuk suatu
komunitas. sedangkan Interaksi Biotik.

Interaksi abiotik

interaksi abiotik dapat terjadi antara mahluk hidup dengan lingkungan fisik, yaitu
suhu, cahaya dan lingkungan kimiawi, antara lain, air, mineral dan keasaman .

Dengan adanya beranekaragamnya kondisi lingkungan dan keaneka ragaman


hayati, maka terbentuklah keanekaragaman ekosistem. yang mana Tiap-tiap
ekosistem memiliki keanekaragaman makhluk hidup tertentu pula. Cotohnya,
ekosistem padang rumput, ekosistem pantai, ekosistem hutan hujan trofik, dan
ekosistem air laut. Tiap-tipa ekosistem mempunyai ciri fisik, kimiawi, dan biologis
tersendiri. Flora dan fauna yang terdapat dsalam ekosistem tertentu berbeda dengan
flora dan fauna yang terdapat didalam ekosistem yang lain.

Perubahan iklim Juga mempengaruhi suhu udara dan laut, panjang musim,
permukaan air laut, pola arus laut dan angin, tingkat curah hujan, serta hal-hal
lainnya. Perubahan ini mempengaruhi habitat dan perilaku banyak spesies yang
berbeda. Banyak yang tidak akan mampu beradaptasi cukup cepat dan dapat punah.
Maka dari itu Mulai sekarang adalah menjadi Tugas manusia utuk bersama-sama
lebih sadar dan menjaga Lingkungan sekitar untuk Kebaikan bersama juga.
Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Indonesia terletak pada garis 6 LU 11 LS dan 95 BT 141 BT. Dengan
demikian, Indonesia terletak di daerah beriklim tropis dan dilewati oleh garis
khatulistiwa. Letak ini menyebabkan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati
yang tinggi. Indonesia juga memiliki berbagai jenis ekosistem, seperti ekosistem
perairan, ekosistem air tawar, rawa gambut, hutan bakau, terumbu karang, dan
ekosistem pantai.

Persebaran Flora di Indonesia


A. Persebaran Flora di Indonesia

Mungkin diantara kita masih belum mendapatkan gambaran -seperti apa sih
persebaran flora di Indonesia?-. Nah, seorang ahli biologi asal Belanda Van
Steenis menuturkan bahwa di wilayah Indonesia tersebar berbagai jenis flora
diantaranya terdapat 4.000 jenis pepohonan, 1.500 jenis pakis dan 5.000 jenis
bunga anggrek, ia juga membagi macam-macam tumbuh-tumbuhan kedalam
bentuk tumbuhan ber-bunga sebanyak 25.000 macam serta tumbuhan yang tidak
berbunga sebanyak 1.750 macam. Jumlah ini menempatkan Indonesia sebagai
negara yang kaya akan jenis flora.

Mengapa persebaran flora di Indonesia bisa beranekaragam?


Adanya keaneragaman berbagai macam flora di Indonesia bukan tanpa sebab. Dulu,
pada zaman glasial, kepulauan Indonesia jika dilihat secara geologi merupakan
pertemuan antara lempeng Asia dan lempeng Australia. Adapun kepulauan
Indonesia yang bersatu dengan lempeng Asia antara lain Kalimantan, Sumatra dan
Jawa kemudian daratan ini disebut sebagai Dangkalan Sunda. Kepulauan
Indonesia yang bersatu dengan Australia antara lain Papua, daratan ini kita sebut
sebagai Dangkalan Sahul. Adapun kepulauan Indonesia yang tidak termasuk
lempeng Asia dan Australia adalah Sulawesi, Maluku serta kepulauan Nusa
Tenggara. Keadaan ini membuat ciri khas flora di Indonesia menjadi
beranekaragam, ada yang berciri khas Asia, bercirikhas Australia atau bercirikhas
campuran keduanya.

Selain disebabkan karena faktor dari sejarah geologi, keanekaragaman flora bisa
ditentukan juga oleh faktor lainya, misalnya adanya perbedaan iklim yang terdiri
dari unsur-unsur suhu, angin, curah hujan dan kelembaban udara. Indonesia
merupakan negara yang beriklim tropis karena berada di daerah khatulistiwa. Akan
tetapi negara ini memiliki curah hujan yang berbeda di setiap daerahnya sehingga
menyebabkan adanya keaneragaman jenis flora. Untuk lebih jelasnya, kita ambil
contoh distribusi hujan di bulan Agustus 2013. Kita bisa melihat persebarannya
pada gambar di bawah ini.
Gambar: Distribusi sifat hujan di Indonesia dimana setiap tempat memiliki curah hujan yang
berbeda sehingga dapat mempengaruhi persebaran flora di Indonesia (Sumber: BMKG)

Pada gambar di atas menunjukan curah hujan yang berbeda-beda di wilayah


Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap tumbuhan punya karakter yang
berbeda-beda terhadap iklim, ada yang hanya bisa tumbuh di daerah yang memiliki
curah hujan tinggi, ada pula yang justru bisa tumbuh di daerah yang kering, ada
tumbuhan yang membutuhkan sinar matahari yang sedikit namun adapula yang
membutuhkan sinar matahari dalam jumlah banyak, dan sebagainya. Hal inilah
yang menyebabkan, iklim termasuk faktor yang dapat mempengaruhi
keaneragaman flora di Indonesia.

Adakah faktor lain selain iklim yang dapat mempengaruhi


keaneragaman hayati (flora) di Indonesia?
Ada, misalnya keadaan tanah, air dan tinggi rendahnya permukaan bumi. Tanah
merupakan media tumbuh bagi tumbuhan. Tanah memiliki tingkat kesuburan yang
berbeda-beda sehingga tanaman yang akan tumbuh juga akan berbeda-beda. Lain
halnya dengan air, semua tumbuhan pasti membutuhkan air. Akan tetapi kita harus
ingat bahwa setiap tanaman memiliki tingkat kebutuhan air yang berbeda-beda
sehingga sebuah tempat yang kaya air pasti terdapat tumbuhan yang berbeda
dengan tempat yang sedikit mengandung air. Nah, sedangkan tinggi rendahnya
permukaan bumi sangat erat hubungannya dengan suhu dimana ada juga tanaman
yang hanya cocok tumbuh di daerah dingin seperti pegunungan, misalnya teh dan
kentang.

Secara umum persebaran flora di Indonesia terdiri atas tiga kawasan utama, yaitu
subregion Indonesia-Malaysia di bagian barat, Kepulauan Wallacea (Sulawesi,
Nusa Tenggara, Timor, dan Maluku) di bagian tengah, dan subregion Australia di
bagian timur. Agar lebih spesifik, kita bisa membaginya menjadi 4 wilayah yakni
daerah Sumatra-Kalimantan, daerah Jawa-Bali, Daerah Wallacea dan Daerah
Papua.

a. Flora Sumatra-Kalimantan

Secara umum wilayah sumatra dan kalimantan memiliki iklim hujan tropis dimana
memiliki curah hujan dan kelembaban udara yang tinggi. Flora yang hidup
didaerah ini antara lain kayu meranti (Dipterocarpus), damar, berbagai jenis
anggrek, jenis lumut, cendawan (jamur), hutan bakau dan paku-pakuan.

b. Flora Jawa-Bali

Kondisi iklim di daerah jawa-bali sangatlah bervariasi. Semakin ke timur, curah


hujan di daerah ini akan semakin berkurang. Wilayah Jawa Barat didominasi oleh
tipe iklim hutan hujan tropis (Af) dan iklim muson tropis (Am). Sedangkan di
wilayah timur, akan dijumpai iklim sabana tropis (Aw), terutama di daerah Bali.
Adapun flora yang hidup di daerah ini antara lain pohon jati, pinus dan cemara.

c. Flora Kepulauan Wallacea

Kepulauan wallacea meliputi Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Nusa Tenggara


dan Pulau Timor. Daerah ini memiliki kelembaban udara yang rendah, kecuali
kepulauan Maluku. Adapun flora yang hidup di daerah ini antara lain vegetasi
sabana dan stepa tropis di wilayah Nusa Tenggara, vegetasi hutan pegunungan di
sekitar Sulawesi dan vegetasi hutan campuran di wilayah Maluku dengan jenis
rempah-rempah, seperti pala, cengkeh, kayu manis, kenari, kayu eboni, kayu
cendana dan lontar.

d. Flora Papua

Sebagian besar kondisi iklim di wilayah Papua didominasi oleh tipe iklim hujan
tropis (Af) sehingga jenis vegetasi yang menutupi kawasan ini adalah hutan hujan
tropis. Jenis floranya sangat khas antara lain pohon rasamala dan eucalyptus.

Gambar: Pohon Eucalyptus yang tumbuh di daerah Papua (Sumber: Getty image,
inikabarku.com)
B. Jenis-jenis Hutan di Indonesia dan Pemanfaatannya
Di Indonesia terdapat berbagai macam hutan yakni hutan hujan tropis, hutan
musim, hutan bakau dan hutan sabana (stepa).

a. Hutan hujan tropis memiliki jenis pohon dengan daun yang lebat. Seringkali
cahaya matahari sulit menembus hingga ke tanah karena terhalang oleh lebatnya
dedaunan. Hal ini menyebabkan tingginya kelembapan pada tanah dan udara.
Hutan ini terdapat di daerah yang sering mendapatkan hujan, misalnya di
Kalimantan, Papua, Sumatra, Jawa barat dan Jawa tengah.

b. Hutan musim atau hutan homogen merupakan hutan yang sangat tergantung
pada keadaan musim. Bila pada musim hujan, hutan ini akan terlihat hijau akan
daun dedaunan namun bila tiba musim kemarau tiba, hutan ini akan kering dan
dedaunan akan gugur. Hutan ini biasanya hanya terdiri dari satu macam tumbuhan
saja, misalnya hutan jati di wonogiri, Madura.

c. Hutan bakau merupakan hutan yang ditumbuhi oleh jenis tanaman bakau. Hutan
ini berada di pinggir sungai atau laut yang banyak terdapat lumpur. Terdapat
banyak di Kalimantan, Bali, Papua.

d. Hutan sabana (stepa) merupakan padang rumput yang ditumbuhi beberapa


pohon. Hutan sabana terdapat di daerah yang jarang hujan seperti daerah Nusa
Tenggara.

C. Usaha-usaha Pelestarian Flora

Manusia merupakan aktor terbesar dalam kerusakan flora. Seringkali demi


mempertahankan hidup, manusia melakukan ekspolarasi alam secara berlebihan
sehingga menyebabkan keaneragaman flora semakin sedikit bahkan dapat
mengalami kepunahan. Beberapa hal yang menyebabkan kerusakan flora antara
lain pencemaran lingkungan, eksploitasi hutan secara berlebihan, penggunaan
pestisida dan penggunaan pupuk buatan. Kerusakan flora dapat menyebabkan
adanya ketidakseimbangan ekosistem alam, kelangkaan sumber daya, menurunnya
kualitas kesehatan, tragedi lingkungan, putusnya daur kehidupan dan hilangnya
kesuburan tanah. Nah, sekarang kita jadi tahu bahwa betapa besar dampak yang
ditimbulkan akibat kerusakan flora ini bukan? untuk itu perlu upaya pelestarian
flora agar hal di atas dapat dicegah.

Di Indonesia usaha pelestarian flora telah dilakukan oleh pemerintah yakni dengan
membuat taman nasional (TN). Berikut kawasan perlindungan yang sudah
dibangun menurut Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam
Kementrian Kehutanan (ditjenphka.dephut.go.id).

a. Sumatra, nama kawasan perlindungannya antara lain TN Gunung Leuser, Dolok


Sembelin, Singkil Barat, TN Siberut, Kerumutan, Kembang Lubok Niur, TN
Kerinci Seblat, Tanjung Datuk dan Pulau Bakung, Seberida, TN Berbak, Tanjung
Jabung, Banyuasin Musi/Sembilang, TN Way Kambas dan TN Bukit Barisan
Selatan.
b. Jawa-Bali, nama kawasan perlindungannya antara lain TN Ujungkulon, TN
Gunung Halimun, TN Gunung Gede-Pangrango, Taman Laut Kepulauan Seribu,
Taman Laut Karimunjawa, Segara Anakan, Nusakambangan, TN Bromo-Tengger-
Semeru, TN Meru Betiri, TN Alas Purwo, TN Baluran dan TN Bali Barat.

c. Kalimantan, nama kawasan perlindungannya antara lain TN Tanjung Puting, TN


Gunung Palung, TN Bukit Baka/Bukit Raya, Danau Sentarum, Gunung Bentuang
Karimun, Kayan Mentarang, Muara Sebuku, Ulu Sembakung dan Sangkulirang.

d. Sulawesi, nama kawasan perlindungannya antara lain TN Lore Lindu, TN Rawa


Aopa Watumahai, TN Bagani Nani Watabone, Danau Matano Mahalona, Marisa,
Kepulauan Togian, Tangkoko Batuargus, Taman Laut Bunaken, Cagar Alam
Morowali dan Taman Laut Taka Bonerata.

e. Nusa Tenggara, nama kawasan perlindungannya antara lain TN Gunung Rinjani,


TN Pulau Komodo, Gunung Olet Sangenges, Kompleks Tambora, Ruteng, Gunung
Wanggameti, Gunung Mutis/Timau dan TN Danau Kelimutu.

f. Maluku dan Papua, nama kawasan perlindungannya antara lain TN Manuasela,


Gunung Kelapat Mada, Gunung Sibela Lolobata, Gunung Sikela, Wae Bula, TN
Wasur, Teluk Bintuni, Teluk Cenderawasih, Cagar Alam Gunung Lorentz, Pulau
Kabroor, Pulau Dolok, Mamberamo, Jayawijaya, Cyclops, Arfak, Rouffaer,
Jamursba-Mandi Sausapor dan Tamrau.
Fauna
Fauna merupakan khazanah segala macam jenis hewan yang hidup di bagian
tertentu atau periode tertentu. Indonesia merupakan salah satu dari 3 negara
terbesar yang memiliki keanekaragaman flora dan fauna. Satwa Indonesia memiliki
keanekaragaman yang tinggi karena wilayahnya yang luas dan berbentuk
kepulauan tropis. Selain itu, di wilayah Indonesia terdapat 3 jenis persebaran
fauna yang dibatasi oleh garis Wallace dan garis Webber. Ke-3 persebaran fauna
tersebut memiliki jenis-jenis fauna yang berbeda.

Persebaran Fauna di Indonesia


Sebagaimana yang telah disebutkan di atas bahwa persebaran fauna di Indonesia
dibatasi oleh garis Wallace dan garis Webber dimana persebarannya dapat dibagi
menjadi 3 jenis fauna, yaitu:

1. Fauna Asiatis

Fauna Asiatis menempati bagian barat Indonesia sampai Selat Makassar dan Selat
Lombok. Beberapa jenis fauna Asiatis antara lain:

1. Gajah (Elephas maximus) terdapat di seluruh Sumatera dan menghuni hutan


hujan dataran rendah.

2. Badak. Di Indonesia terdapat 2 jenis badak, yaitu:


1. Badak Jawa (Rhinocerus sondaicus) yang beratnya bisa mencapai
sekitar 2 ton. Badak Jawa bercula 1.
2. Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) yang beratnya mencapai
sekitar 1 ton, merupakan badak terkecil yang masih hidup,
serta mempunyai tonjolan kecil selain cula sehingga terkesan
bercula 2.
3. Banteng hanya terdapat di Jawa dan di Kalimantan dalam jumlah sedikit.
4. Kerbau Liar terdapat di Minangkabau dan Jawa.
5. Harimau Sumatera (Panthera tigris). Pada mulanya ada 3 jenis harimau di
Indonesia, yaitu harimau Bali, harimau Jawa, dan harimau Sumatera. Namun
kini tinggal harimau Sumatra saja yang masih hidup.

6. Macan Tutul (Panthera pardus). Saat ini hanya terdapat di Jawa menghuni
kawasan perlindungan dan sedikit sekali yang secara liar hidup di hutan.

7. Beruang Madu (Helarctos malayanus) terdapat di Sumatra dan Kalimantan.

8. Orang Utan (Pongo pyomaeus) terdapat di Sumatera dan Kalimantan.


9. Bekantan (Nasalis larvatus) hanya terdapat di Kalimantan.
10.Siamang (Hylobates klossi) terdapat di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.
11.Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) yang merupakan inspirasi dari lambang
negara Indonesia, yaitu Garuda.
12.Curik Bali (Leucopasar rothschildi) merupakan burung endemik di
Bali yang menghuni hutan musim ujung barat Laut Bali.
13.Merak (Pavo muticus) hanya terdapat di Jawa. Populasi terbesar di Jawa
terdapat di 3 taman nasional, yaitu di Ujung Kulon, Alas Purwo, dan
Baluran.
14.Burung Rangkong yang biasanya menempati pohon-pohon besar seperti
beringin di hutan Sumatera dan Kalimantan.
15.Pesut Mahakam merupakan sejenis ikan air tawar yang habitatnya hanya
terdapat di Sungai Mahakam, Kalimantan.
16.Ikan Arwana (Scleropages formosus) merupakan salah satu jenis ikan
purba. Habitat ikan Arwana adalah di sungai dan danau.

2. Fauna Peralihan

Fauna tipe peralihan menempati wilayah kepulauan Sulawesi, Nusa Tenggara, dan
beberapa pulau kecil di perairan laut dalam. Dari segi jenis dan jumlah, boleh jadi
fauna tipe ini tidak sebanyak fauna tipe Asia maupun Australia. Namun, di
kawasan ini terdapat beberapa fauna tipe Asia dan Australia, serta terdapat
pula fauna yang tidak terdapat di kawasan lain di dunia. Beberapa jenis fauna
peralihan itu antara lain:

1. Anoa merupakan jenis kerbau tetapi kerdil dan merupakan hewan


endemik di Sulawesi. Anoa dibedakan menjadi 2, yaitu anoa dataran rendah
(Bubalus depresicornis) dan anoa gunung (Bubalus quarlesi).
2. Babi Rusa (Babyrousa babyrussa) merupakan hewan endemik di Sulawesi,
dimana hewan ini memiliki taring mencuat hingga menyerupai tanduk dan
memiliki cula yang melengkung ke atas.

3. Krabuku (Tarsius spectrum) lebih mirip kuskus daripada kera. Kepalanya


mirip burung hantu hingga disebut juga kera hantu.

4. Rangkong Sulawesi

5. Burung Maleo (Macrocephalon maleo) hanya terdapat di Sulawesi.


6. Komodo (Varanus komodensis) merupakan binatang purba yang masih
hidup dan hanya terdapat di pulau Komodo, Nusa Tenggara Barat.

3. Fauna Australia

Fauna Australia menempati wilayah Indonesia bagian Timur seperti Kepulauan di


Papua dan Maluku. Pada umumnya, fauna tipe Australia berukuran tidak terlalu
besar. Ciri yang paling khas di kawasan ini adalah mamalia berkantong. Di antara
mamalia berkantong tersebut, beberapa jenis telah punah, yaitu beberapa jenis
Walabi dan Bandikut. Beberapa jenis fauna Australia antara lain:

1. Kanguru Pohon. Ada 5 jenis kanguru pohon yang hidup di hutan-hutan


Papua, yaitu:
1. kanguru pohon wakera (Dendrologus inustus)
2. kanguru pohon mbasio (Dendrologus mbasio)
3. kanguru pohon nemena (Dendrologus ursinus)
4. kanguru pohon ndomea (Dendrologus dorianus)
5. kanguru pohon hias (Dendrologus goodfellowi)
2. Kuskus merupakan keluarga possum yaitu hewan berkantong khas Australia
dan terdapat di Papua.

3. Burung Cendrawasih yang dominan terdapat di Papua dan beberapa di


Maluku.

4. Kasuari
5. Landak Papua

Upaya pelestarian Fauna


Membangun beberapa pusat rehabilitasi dan tempat-tempat penangkaran bagi
hewan-hewan tertentu, seperti:
Pusat rehabilitasi orang utan di Bohorok dan Tanjung Putting di Sumatera.
Daerah hutan Wanariset Samboja di Kutai, Kalimantan Timur.
Pusat rehabilitasi babi rusa dan anoa di Sulawesi.

Pembangunan yang berwawasan lingkungan, berarti pembangunan harus


memperhatikan keseimbangan yang sehat antara manusia dengan lingkungannya.

Menetapkan beberapa jenis binatang yang perlu dilindungi seperti: Soa-soa


(biawak), Komodo, Landak Semut Irian, Kanguru Pohon, Bekantan, Orang Utan
(Mawas), Kelinci liar, bajing terbang, bajing tanah, Siamang, macan Kumbang,
beruang madu, macan dahan kuwuk, Pesut, ikan Duyung, gajah, tapir, badak, anoa,
menjangan, banteng, kambing hutan, Sarudung, owa, Sing Puar, Peusing.

Melakukan usaha pelestarian hewan, antara lain:


melindungi hewan dari perburuan dan pembunuhan liar.
mengembalikan hewan piaraan ke kawasan habitatnya.
mengawasi pengeluaran hewan ke luar negeri.

Melakukan usaha pelestarian biota perairan, antara lain:


mencegah perusakan wilayah perairan.
melarang cara-cara penangkapan yang dapat mematikan ikan dan biota lainnya,
misalnya dengan bahan peledak.
melindungi anak ikan dari gangguan dan penangkapan.
BIOMA
Bioma adalah ekosistem besar dengan daerah luas terdiri dari flora dan fauna yang
khas. Bioma merupakan ekosistem-ekosistem yang terbentuk karena perbedaan
letak geografis dan astronomis. Pada dasarnya, bioma terdiri dari produsen,
konsumen, dan pengurai (dekomposer) yang di dalamnya terjadi siklus yang
diawali dari tumbuhan.

Ciri utama dari bioma adalah dominasi vegetasi tertentu di suatu wilayah dengan
pengaruh kondisi iklim regionalnya. Sehingga perbedaan antarbioma tampak jelas
dari vegetais yang tumbuha di dalamnya. Bioma dibagi dalam beberpa jnis yang
ditentukan dari iklim, curah hujan, letak geografis, dan intensitas cahaya matahari.

Ciri-Ciri Umum Bioma


Walaupun pembagiannya lebih dari satu, tapi Bioma memiliki ciri-ciri umum yang
sering dijumpai antara lain yaitu:

1. Mudah dikenali hanya dengan melihat vegetasi utamanya


2. Bioma merupakan komunitas klimaks, artinya terdapat vegetasi utama yang
mendominasi kawasan tersebut
3. Terbentuk dari hasil interaksi antara unsur-unsur lingkungan, yaitu iklim,
tanah, dan organisme yang hidup di lingkungan tersebut
4. Bioma merupakan komunitasyang cukup mantap dalam periode jangka
waktu yang lama, kecuali jika terjadi hal yang tiba-tiba dan merusak,
contohnya yaitu bencana alam
5. Menempati wilayah atau daerah yang cukup luas

Macam-Macam Bioma dan Cirinya


Tumbuhan yang ada di permukaan bumi memiliki ciri dan karakteristik yang
berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hal tersebut dikarenakan kondisi
geografis yang berbeda dan faktor lainnya. Di bumi sendiri terdapat 7 macam
bioma yang tersebar diseluruh wilayah bumi, bioma-bioma tersebut yaitu tundra,
taiga, gurun, padang rumput, sabana, hutan hujan tropis, dan hutan gugur.
CONTOH:

Bioma Tundra

Pada bioma tundra ini tidak ditemukan adanya pepohonan yang tumbuh, yang ada
hanyalah tumbuhan kecil seperti rumput dan lumut. Letak bioma tundra sendiri
yaitu terdapat didaerah beriklim es abadi dan iklim tundra dan juga memiliki
karakteristik iklim yang cukup ekstrem dengan suhu rata-rata rendah, bersalju, dan
musim panas yang pendek.

Wilayah yang terdapat Bioma Tundra adalah di sekitar lingkar Artik dan
Greenland di wilayah kutub utara.

- Ciri-Ciri bioma Tundra sebagai berikut:

1. Hampir semua wilayahnya tertutup dengan es


2. Musim dingin panjang dan gelap
3. Umur dari tumbuhan relatif singkat sekitar 1 sampai 4 bulan saja
4. Jenis vegetasinya yaitu rumput teki, semak-semak pendek, tumbuhan terna

Bioma Taiga
Pohon-pohon utama yang tumbuh di daerah ini adalah jenis konifer yang membuat
wilayahnya sering disebut dengan hutan konifer. Letak dari bioma ini yaitu di
kawasan beriklim subartik dengan iklim yang dingin, wilayahnya antara lain
Skandinavia, Rusia Timur, Amerika Utara, dan kawasan Asia Utara.
- Ciri-Ciri bioma Taiga sebagai berikut:

1. Musim dingin panjang dan musim panas pendek


2. Selama musim dingin. air tanah berubah menjadi es dan mencapai 2 meter di
bawah permukaan tanah
3. Tumbuhan yang hidup cukup sedikit
4. Pohon-pohon yang tumbuh umumnya memiliki daun yang berbentuk jarum
dan mempunyai zat lilin dan bagian luarnya sehingga tahan terdapat
kekeringan

Bioma Gurun
Seperti yang kita tahu, bahwa yang dimaksud gurun adalah suatu tempat yang
mana jarang sekali turun hujan dan memiliki iklim yang sangat panas saat siang
hari dan memiliki iklim yang sangat dingin saat malam hari. Tidak banyak
tumbuhan yang mampu bertahan di bioma gurun, hanya beberapa jenis tumbuhan
saja. Umumnya tumbuhan yang hidup di gurun memiliki daun yang kecil seperti
duri dan akar yang panjang. Di bumi sendiri, sepertiga wilayahnya merupakan
gurun. Gurun atau padang pasir banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara,
Australia, dan Asia Barat.

- Ciri-Ciri bioma Gurun sebagai berikut:

1. Curah hujannya kurang dari 250 mm per tahun


2. Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi
3. Kelembapan rendah
4. Perbedaan suhu sangat drastis pada siang hari (suhu mencapai 45 derajat
celcius) dan malam hari (suhu turun menjadi 0 derajat celcius)
5. Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air

Bioma Padang Rumput


Bioma ini memiliki ciri yaitu drainase kurang baik, nah karena rumput merupakan
tumbuhan yang memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan tempat dengan
drainase yang buruk, maka ditempat tersebut banyak ditumbuhi dan didominasi
oleh rumput, kemudian disebutlah padang rumput. Daerah persebarannya yaitu
Hungaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Serikat, dan Australia.

- Ciri-Ciri bioma Padang Rumput

1. Curah hujan tidak teratur, antara 250-500 mm per tahun


2. Tanahnya tidak mampu menyimpan air dengan baik
3. Terdapat rumput yang tingginya mencapai 3,5 m
4. Terdapat tumbuhan khas yaitu Akasia
Bioma Sabana

Sabana adalah padang rumput yang dikelilingi oleh pepohonan yang menyebar.
Sabana berbeda dengan stepa, kalau sabana padang rumput yang dikelilingi oleh
pepohonan, sedangkan stepa padang rumput yang tidak dikelilingi oleh pepohonan
kalaupun ada jumlahnya tidak terlalu banyak.

- Ciri-Ciri bioma Sabana

1. Suhu panas sepanjang tahun


2. Hujan terjadi secara musiman dan menjadi faktor terpenting dalam
terbentuknya sabana

Bioma Hutan Hujan Tropis

Bioma ini merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang
paling besar. Terdapar ratusan lebih spesies yang tinggal pada bioma ini.Wilayah
persebarannya meliputi Sungai Amazon-Orinaco, Amerika Tengah, Asia Tenggara,
Papua Nugini, dan lembah kongo di Afrika.
- Ciri-Ciri bioma Hutan Hujan Tropis

1. Curah hujan tinggi, merata sepanjang tahun


2. Mendapat penyinaran matahari sepanjang tahun
3. Perubahan suhu relatif kecil setiap bulannya
4. Tidak terjadi perubahan suhu pada siang dan malam

Bioma Hutan Gugur

Ciri khas bioma hutan gugur adalah tumbuhannya sewaktu musim dingin daun-
daunnya meranggas. Bioma ini dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa Barat,
Asia Timur, dan Cile.

- Ciri-Ciri bioma Hutan Gugur

1. Curah hujan antara 750 - 1.000 mm per tahun


2. Terdapat 4 musim
3. Musim panas hangat dan musim dingin tidak terlalu dingin
4. Jenis tumbuhan yang ada relatif sedikit
5. Jarak antar pohon tidak terlalu rapat atau renggang

Itu dia macam-macam Bioma yang ada di bumi kita tercinta ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://aslam02.wordpress.com/materi/kelas-x-2/keanekaragaman-
hayati/keanekaragaman-hayati-di-indonesia/

https://www.siswapedia.com/persebaran-flora-di-indonesia/

http://www.astalog.com/5219/persebaran-fauna-asiatis-peralihan-dan-australia-di-
indonesia.htm

https://geographyeducation.wordpress.com/2011/10/25/persebaran-fauna-di-
indonesia/

http://www.informasibelajar.com/2015/09/macam-macam-bioma-dan-lengkap-
dengan-gambar.html#

Anda mungkin juga menyukai