Anda di halaman 1dari 14

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN

A. PENDAHULUAN
Dewasa ini promosi kesehatan (health promotion) telah menjadi bidang yang semakin
penting dari tahun ke tahun. Dalam tiga dekade terakhir, telah terjadi perkembangan yang
signifikan dalam hal perhatian dunia mengenai masalah promosi kesehatan. Penyelenggaraan
promosi kesehatan dilakukan dengan mengombinasikan berbagai strategi yang tidak hanya
melibatkan sektor kesehatan belaka, melainkan lewat kerjasama dan koordinasi segenap unsur
dalam masyarakat. Hal ini didasari pemikiran bahwa promosi kesehatan adalah suatu filosofi
umum yang menitikberatkan pada gagasan bahwa kesehatan yang baik merupakan usaha
individu sekaligus kolektif (Taylor, 2003).
Bagi individu, promosi kesehatan terkait dengan pengembangan program kebiasaan
kesehatan yang baik sejak muda hingga dewasa dan lanjut usia (Taylor, 2003). Secara kolektif,
berbagai sektor, unsur, dan profesi dalam masyarakat seperti praktisi medis, psikolog, media
massa, para pembuat kebijakan publik dan perumus perundang-undangan dapat dilibatkan
dalam program promosi kesehatan. Praktisi medis termasuk perawat dapat mengajarkan
kepada masyarakat mengenai gaya hidup yang sehat dan membantu mereka memantau atau
menangani risiko masalah kesehatan tertentu.
Para pembuat kebijakan melakukan pendekatan secara umum lewat penyediaan
informasi-informasi yang diperlukan masyarakat untuk memelihara dan mengembangkan gaya
hidup sehat, serta penyediaan sarana-sarana dan fasilitas yang diperlukan untuk mengubah
kebiasaan buruk masyarakat. Berikutnya, perumus perundang-undangan dapat menerapkan
aturan-aturan tertentu untuk menurunkan risiko kecelakaan seperti misalnya aturan
penggunaan sabuk pengaman di kendaraan (Taylor, 2003).
Promosi kesehatan mencakup baik kegiatan promosi (promotif), pencegahan penyakit
(preventif), pengobatan (kuratif), maupun rehabilitasi. Dalam hal ini, orang-orang yang sehat
maupun mereka yang terkena penyakit, semuanya merupakan sasaran kegiatan promosi
kesehatan. Kemudian, promosi kesehatan dapat dilakukan di berbagai ruang kehidupan, dalam
keluarga, sekolah, tempat kerja, tempat-tempat umum, dan tentu saja kantor-kantor pelayanan
kesehatan. Dalam melaksanakan program promosi kesehatan diperlukan suatu tahapan yang
sistematis guna pencapaian tujuan program yang ditetapkan. Tahapan promosi kesehatan
meliputi tahap pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi hasil.
1. KONSEP-KONSEP KUNCI
a. Tahap pengkajian promosi kesehatan
b. Tahap perencanaan promosi kesehatan
c. Definisi perencanaan promosi kesehatan
d. Strategi perencanaan promosi kesehatan
e. Model perencanaan promosi kesehatan
f. Tahap implementasi promosi kesehatan
g. Tahap evaluasi promosi kesehatan

2. PETUNJUK
a. Pelajari BAB X dengan tekun dan disiplin!
b. Penyajian setiap bab meliputi: judul bab dan konsep-konsep kunci, petunjuk, kerangka isi,
tujuan pembelajaran umum, tujuan pembelajaran khusus, paparan materi, tugas dan latihan,
rangkuman, dan soal-soal akhir bab yang disertai dengan kunci jawaban.
c. Dalam uraian materi terdapat test sambil jalan. Test ini dapat menjadi tuntunan pembaca dalam
memahami uraian bahan ajar dari setiap bagian.
d. Kerjakan soal-soal latihan dan soal akhir bab dengan tekun dan disiplin!
e. Bacalah sumber-sumber pendukung untuk memperdalam pengetahuan dan wawasan Anda.
f. Ikuti urutan penyajian setiap bab tahap demi tahap!
g. Selamat belajar, semoga sukses.
3. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Tujuan Pembelajaran Umum
Mahasiswa mampu memahami tentang langkah-langkah kegiatan promosi kesehatan.
b. Tujuan Pembelajaran Khusus
Mahasiswa mampu memahami:
1. Menjelaskan tentang tahap pengkajian promosi kesehatan
2. Menjelaskan tentang tahap perencanaan promosi kesehatan
3. Menjelaskan tentang definisi perencanaan promosi kesehatan
4. Menjelaskan tentang strategi perencanaan promosi kesehatan
5. Menjelaskan tentang model perencanaan promosi kesehatan
6. Menjelaskan tentang tahap implementasi promosi kesehatan
7. Menjelaskan tentang tahap evaluasi promosi kesehatan

B. PENYAJIAN MATERI
Langkah-langkah Promosi Kesehatan
Dalam melakukan suatu promosi kesehatan, terdapat langkah-langkah yang berupa:
1. Tahap Pengkajian
Tahapan pertama dalam perencanaan promosi kesehatan adalah pengkajian tentang apa
yang dibutuhkan klien atau komunitas untuk menjadi sehat. Pengkajian keperawatan adalah
proses sistematis dari pengumpulan, verifikasi, dan komunikasi data tentang klien, baik
individu maupun komunitas. Fase keperawatan ini mencakup dua langkah yaitu pengumpulan
data, dari sumber primer (klien) dan sumber sekunder (keluarga, tenaga kesehatan), dan analisa
data sebagai dasar untuk diagnosa keperawatan (Bandman dan Bandman, 1995). Pengkajian
bertujuan untuk menetapkan dasar data tentang kebutuhan, masalah kesehatan, pengalaman
yang terkait, praktik kesehatan, tujuan, nilai dan gaya hidup yang dilakukan klien. Informasi
yang terkandung dalam dasar data adalah dasar untuk menetapkan proses asuhan keperawatan
selanjutnya.
2. Tahap Perencanaan
a. Definisi Perencanaan Promosi Kesehatan
Tahap perencanaan penting untuk memastikan bahwa promosi kesehatan yang akan
dilakukan terfokus pada prioritas kerja yang sesuai dengan tujuan/goal yaitu memberikan
layanan keperawatan terbaik pada klien meliputi individu, kelompok maupun masyarakat.
Model perencanaan diperlukan dalam promosi kesehatan karena perencanaan menyediakan
cara untuk memandu pilihan sehingga keputusan yang dibuat mewakili cara terbaik untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Pendekatan rasional menunjukkan bahwa seluruh jajaran atau
option harus diidentifikasi dan dipertimbangkan sebelum program komprehensif disusun.
Model perencanaan rasional (Rational planning model) memberika pedoman pilihan dalam
mengambil keputusan yang mewakili langkah terbaik untuk mencapai tujuan yang akan
dicapai. Perencanaan memiliki keuntungan supaya tujuan yang akan dicapai jelas oleh karena
itu dalam tahap perencanaan memerlukan:
1) Pengkajian kebutuhan promosi kesehatan
2) Penentuan tujuan mengenai apa yang akan dicapai
3) Penentuan target berhubungan dengan tepat hasil. Target harus SMART; Sesific, Measurable,
Achieveable, Realistic, Time-limited
4) Pemilihan metode atau strategi yang akan digunakan dalam pencapaian tujuan
5) Evaluasi hasil
b. Perencanaan Strategis Promosi Kesehatan
Strategis menjelaskan hasil yang diinginkan dan cara dalam pencapaian tujuan yang akan
dicapai pada hasil pelaksanaan tetapi tidak selalu masuk ke detail tentang metode atau
mengukur hasil. Perencanaan strategis mengacu pada perencanaan sebuah kegiatan berskala
besar yang melibatkan berbagai intervensi pada patner yang berbeda dan bertahap. Pada
English white paper on Public Health disebutkan bahwa perencanaan strategis mengacu pada
kebutuhan yang telah digabungkan dan kebijakan yang terkait. Simnett (1995)
menggambarkan beberapa tingkat/taraf dalam pengembangan strategi meliputi:
1) Identifikasi kegemaran patner
2) Diagnose, yaitu identifikasi kemana dan bagaimana kita menginginkan sesuatu yang berbeda
3) Visi, yaitu terkait dengan hasil yang diharapkan
4) Pembangunan, kebutuhan untuk merubah permintaan sesuai dengan apa yang dicitakan dan
apakah program yang ada sejalan dengan harapan
5) Rencana pelaksanaan, yaitu rencana mengenai apa yang akan dilakukan selanjutnya
c. Model Perencanaan Promosi Kesehatan
Menurut Elwes dan Simnett (1999), kerangka kerja perencanaan promosi kesehatan
dapat meliputi:
Stage 1: Identifikasi kebutuhan dan prioritas
Identifikasi kebutuhan dan prioritas memerlukan penelitian dan penyelidikan, atau
mungkin dengan menyeleksi sebagian klien dilihat dari kasus yang menjadi problem.
Identifikasi kebutuhan dapat dilakukan dengan melakukan penyelidikan/penelitian secara
berurutan terhadap keadaan klien, bertanya langsung kepada klien tentang topik terkait
informasi dan nasehat yang mereka perlukan. Selain itu, identifikasi dapat juga melihat pada
catatan kasus untuk dapat mengidentifikasi topik yang bersifat umum. Contoh: tim kesehatan
mungkin mengetahui bahwa banyak orangtua bermasalah dengan pola tidurnya, oleh karena
itu pimpin atau beri arahkan kepada mereka untuk melakukan set up di klinik masalah tidur.
Stage 2: Mementukan tujuan dan target
Tujuan mengacu pada goal dengan meningkatkan kesehatan di beberapa area, contoh:
mengurangi konsumsi alcohol karena berhubungan dengan terjadinya gangguan kesehatan.
Objek atau sasaran membutuhkan pernyataan spesifik dan harus merupakan pernyataan yang
mengaktifkan objek bekerjasama dalam pencapaina tujuan yang dicita-citakan bersama. Objek
atau sasaran kemudian diarahkan untuk diberi pendidikan, menciptakan kebiasaan yang sehat,
mengacu pada kebijakan yang terkait, dan menganalisa proses serta hasil kelingkungan.
Pendidikan objek/sasaran mungkin memutuskan beberapa kategori meliputi:
1) Level pengetahuan klien (objek) bertambah, terkait dengan masalah yang dibahas dalam
promosi kesehatan
2) Affektif klien (objek) mengalami perubahan menuju pola hidup lebih sehat, yang dapat dilihat
pada perubahan tingkah laku dan kepercayaan
3) Kebiasaan atau ketrampilan klien bertambah/ semakin mahir pada kompetensi dan ketrampilan
baru
Target promosi kesehatan dapat meliputi tambahan sebagai berikut:
1) Perubahan kebiasaan, meliputi perubahan gaya hidup dan peningkatan pelayanan. Contoh:
mengurangi kebiasaan merokok
2) Perubahan pada kebijakan kesehatan klien
3) Peningkatan partisipan dalam proses pelaksanaan dan kemampuan untuk bekerjasama.
Contoh: meningkatkan/menggerakkan komunitas (partisipan) dan sector dalam guna
mendukung program Indonesia sehat 2010
4) Perubahan lingkungan menjadi lebih sehat, contoh membudayakan membuang sampah pada
tempatnya.
Stage 3: Identifikasi metode yang tepat dalam pencapaian tujuan
Pemilihan metode disesuaikan dengan tujuan promosi kesehatan yang akan dicapai dan
memperhatikan segi objek, artinya metode yang digunakan mampu memberi reflek pada
objek/target yang dituju.
Stage 4: Identifikasi sumber yang terkait
Ketika objek dan metode telah diputuskan, tingkat perencanaan selanjutnya adalah
mempertimbangkan mengenai sumber spesifik yang dibutuhakan dalam mengimplementasi
strategi pelaksanaan. Sumber dapat berupa dana, ketrampilan dan keahlian, bahan seperti
selebaran atau kotak pembelajaran, kebijakan yang menarik, rencana, fasilitas dan pelayanan.
Stage 5: Menyusun metode rencana evaluasi
Evaluasi harus berhubungan tujuan/sasaran yang telah disusun sebelumnya tetapi dapat
diusahakan lebih dari tujuan yang telah ditapkan atau kurang dari yang dicita-citakan. Evaluasi
dapat kita lakukan dengan menanyakan pada partisipan mengenai pemahaman informasi pada
akhir sesi atau dapat juga dalam bentuk lebih formal seperti dengan menbagikan kuisioner
kepada peserta/partisipan untuk diisi sesuai apa yang dipahami atau dimengerti setelah
pelaksanaan promosi kesehatan.
Stage 6: Menyusun rencana pelaksanaan
Penyusunan rencana pelaksanaan merupakan tindakan yang meliputi penulisan detail
rencana pelaksanaan, seperti identifikasi topik/masalah, orang yang akan menyampaikan
informasi terkait dengan topic, sumber yang akan digunakan, rentang waktu hingga tahap
rencana evaluasi.
Stage 7: Pelaksanaan atau Implementasi dari perencanaan
Merupakan tahap yang penting untuk selalu diperhatikan mengenai hal yang harus dan
tidak harus dilakukan, sehingga tidak terjadi mapsalah yang tidak diharapkan. Pelaksanaan atau
implementasi promosi kesehatan perlu direncanakan supaya dalam kenyataannya partisipan
diharapkan mampu menyerap atau menerima, mengerti, memahami dan mau serta mampu
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga diperoleh perubahan perilaku menjadi lebih
sehat. Hasil atau out-put yang ditunjukkan oleh partisipan setelah dilaksanakan promosi
kesehatan menjadi bahan dalam penyusunan evaluasi.
3. Tahap Implementasi
Tahap implementasi atau pelaksanaan adalah tindakan penyelesaian yang diperlukan
untuk memenuhi tujuan yakni untuk mencapai kesehatan yang optimal, implementasi
merupakan pelaksanaan dari rencana perawatan terhadap perilaku yang digambarkan dalam
hasil individu yang diusulkan. Pemilihan intervensi keperawatan tergantung pada beberapa
faktor:
a. hasil yang diinginkan klien
b. karakteristik dari diagnosa keperawatan
c. penelitian yang berkaitan dengan intervensi
d. kelayakan pelaksanaan intervensi
e. penerimaan intervensi oleh individu
f. kemampuan perawat
4. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi pada promosi kesehatan pada dasarnya memiliki kesamaan dengan tahap
evaluasi pada proses keperawatan secara umum. Di dalam tahapan evaluasi hal penting yang
harus diperhatikan adalah standar ukuran yang digunakan untuk dijadikan suatu pedoman
evaluasi. Standar ini diperoleh dari tujuan dan hasil yang diharapkan diadakannya suatu
kegiatan tersebut. Kedua standar ini selalu dirumuskan ketika kegiatan ataupun tindakan
keperawatan belum diberikan. Selain itu, dalam tahapan evaluasi juga dilakukan pengkajian
lagi yang lebih dipusatkan pada pengkajian objektif dan subjektif klien atau objek kegiatan
setelah dilakukan tindakan promosi kesehatan.
C. TUGAS DAN LATIHAN
1. Berikut adalah tahapan dalam promosi kesehatan, kecuali:
a. Tahap pengkajian
b. Tahap diagnosa
c. Tahap perencanaan
d. Tahap implementasi
e. Tahap evaluasi
2. Pengumpulan data pada tahap pengkajian meliputi 2 sumber,yaitu...
a. Sumber primer dan sumber tersier
b. Sumber sekunder dan sumber tersier
c. Sumber primer dan sumber sekunder
d. Semua jawaban salah
e. Semua jawaban benar
3. Perencanaan memiliki keuntungan supaya tujuan yang akan dicapai jelas oleh karena itu dalam
tahap perencanaan memerlukan, kecuali...
a. Pengkajian kebutuhan promosi kesehatan
b. Penentuan tujuan mengenai apa yang akan dicapai
c. Penentuan diagnosa
d. Pemilihan metode atau strategi yang akan digunakan dalam pencapaian tujuan
e. Evaluasi hasil
4. Simnett (1995) menggambarkan beberapa tingkat/taraf dalam pengembangan strategi meliputi,
kecuali...
a. Evaluasi hasil
b. Diagnosa
c. Visi
d. Pembangunan
e. Rencana pelaksanaan
5. Menurut Elwes dan Simnett (1999), kerangka kerja perencanaan promosi kesehatan dapat
meliputi...
a. 9 Stage
b. 8 Stage
c. 7 Stage
d. 6 Stage
e. 5 Stage
6. Dalam Stage 1 model perencanaan promosi kesehatan membahas tentang...
a. Pelaksanaan atau Implementasi dari perencanaan
b. Menyusun rencana pelaksanaan
c. Identifikasi sumber yang terkait
d. Mementukan tujuan dan target
e. Identifikasi kebutuhan dan prioritas
7. Pada Stage 2 membahas mengenai tujuan dan target, yang merupakan target promosi kesehatan
adalah...
a. Perubahan lingkungan menjadi lebih sehat
b. Tidak adanya perubahan kebiasaan
c. Menurunnya partisipasi dan kerjasama
d. Adanya perubahan sifat
e. Tidak memiliki rasa gotong royong
8. Dalam model perencanaan promosi kesehatan pelaksanaan atau Implementasi dari
perencanaan, dibahas dalam...
a. Stage 5
b. Stage 3
c. Stage 4
d. Stage 7
e. Stage 2
9. Pemilihan intervensi keperawatan tergantung pada beberapa faktor, kecuali...
a. Hasil yang diinginkan perawat
b. Karakteristik dari diagnosa keperawatan
c. Kelayakan pelaksanaan intervensi
d. Penerimaan intervensi oleh individu
e. Kemampuan perawat
10. Dalam tahap evaluasi dilakukan kembali pengkajian yang dipusatkan pada pengkajian...
a. Pengkajian objektif
b. Pengkajian subjektif
c. Pengkajian objektif dan subjektif
d. Pengkajian metode wawancara
e. Semua salah

D. PENUTUP
1. RANGKUMAN
Dalam melakukan suatu promosi kesehatan, terdapat langkah-langkah yang berupa:
1. Tahap Pengkajian
Tahapan pertama dalam perencanaan promosi kesehatan adalah pengkajian tentang apa
yang dibutuhkan klien atau komunitas untuk menjadi sehat. Pengkajian keperawatan adalah
proses sistematis dari pengumpulan, verifikasi, dan komunikasi data tentang klien, baik
individu maupun komunitas. Fase keperawatan ini mencakup dua langkah yaitu pengumpulan
data, dari sumber primer (klien) dan sumber sekunder (keluarga, tenaga kesehatan), dan analisa
data sebagai dasar untuk diagnosa keperawatan (Bandman dan Bandman, 1995). Pengkajian
bertujuan untuk menetapkan dasar data tentang kebutuhan, masalah kesehatan, pengalaman
yang terkait, praktik kesehatan, tujuan, nilai dan gaya hidup yang dilakukan klien.
2. Tahap Perencanaan
a. Definisi Perencanaan Promosi Kesehatan
Tahap perencanaan penting untuk memastikan bahwa promosi kesehatan yang akan
dilakukan terfokus pada prioritas kerja yang sesuai dengan tujuan/goal yaitu memberikan
layanan keperawatan terbaik pada klien meliputi individu, kelompok maupun masyarakat.
Model perencanaan diperlukan dalam promosi kesehatan karena perencanaan menyediakan
cara untuk memandu pilihan sehingga keputusan yang dibuat mewakili cara terbaik untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Perencanaan memiliki keuntungan supaya tujuan yang akan
dicapai jelas oleh karena itu dalam tahap perencanaan memerlukan:
a. Pengkajian kebutuhan promosi kesehatan
b. Penentuan tujuan mengenai apa yang akan dicapai
c. Penentuan target berhubungan dengan tepat hasil. Target harus SMART; Sesific, Measurable,
Achieveable, Realistic, Time-limited
d. Pemilihan metode atau strategi yang akan digunakan dalam pencapaian tujuan
e. Evaluasi hasil
b. Perencanaan Strategis Promosi Kesehatan
Strategis menjelaskan hasil yang diinginkan dan cara dalam pencapaian tujuan yang akan
dicapai pada hasil pelaksanaan tetapi tidak selalu masuk ke detail tentang metode atau
mengukur hasil. Perencanaan strategis mengacu pada perencanaan sebuah kegiatan berskala
besar yang melibatkan berbagai intervensi pada patner yang berbeda dan bertahap. Simnett
(1995) menggambarkan beberapa tingkat/taraf dalam pengembangan strategi meliputi:
1) Identifikasi kegemaran patner
2) Diagnose, yaitu identifikasi kemana dan bagaimana kita menginginkan sesuatu yang berbeda
3) Visi, yaitu terkait dengan hasil yang diharapkan
4) Pembangunan, kebutuhan untuk merubah permintaan sesuai dengan apa yang dicitakan dan
apakah program yang ada sejalan dengan harapan
5) Rencana pelaksanaan, yaitu rencana mengenai apa yang akan dilakukan selanjutnya
c. Model Perencanaan Promosi Kesehatan
Menurut Elwes dan Simnett (1999), kerangka kerja perencanaan promosi kesehatan
dapat meliputi:
Stage 1: Identifikasi kebutuhan dan prioritas
Identifikasi kebutuhan dan prioritas memerlukan penelitian dan penyelidikan, atau
mungkin dengan menyeleksi sebagian klien dilihat dari kasus yang menjadi problem.
Identifikasi kebutuhan dapat dilakukan dengan melakukan penyelidikan/penelitian secara
berurutan terhadap keadaan klien, bertanya langsung kepada klien tentang topik terkait
informasi dan nasehat yang mereka perlukan. Selain itu, identifikasi dapat juga melihat pada
catatan kasus untuk dapat mengidentifikasi topik yang bersifat umum. Stage 2: Mementukan
tujuan dan target
Tujuan mengacu pada goal dengan meningkatkan kesehatan di beberapa area. Objek atau
sasaran membutuhkan pernyataan spesifik dan harus merupakan pernyataan yang
mengaktifkan objek bekerjasama dalam pencapaina tujuan yang dicita-citakan bersama. Objek
atau sasaran kemudian diarahkan untuk diberi pendidikan, menciptakan kebiasaan yang sehat,
mengacu pada kebijakan yang terkait, dan menganalisa proses serta hasil kelingkungan.
Pendidikan objek/sasaran mungkin memutuskan beberapa kategori meliputi:
1) Level pengetahuan klien (objek) bertambah, terkait dengan masalah yang dibahas dalam
promosi kesehatan
2) Affektif klien (objek) mengalami perubahan menuju pola hidup lebih sehat, yang dapat dilihat
pada perubahan tingkah laku dan kepercayaan
3) Kebiasaan atau ketrampilan klien bertambah/ semakin mahir pada kompetensi dan ketrampilan
baru
Target promosi kesehatan dapat meliputi tambahan sebagai berikut:
1) Perubahan kebiasaan
2) Perubahan pada kebijakan kesehatan klien
3) Peningkatan partisipan dalam proses pelaksanaan dan kemampuan untuk bekerjasama.
4) Perubahan lingkungan menjadi lebih sehat
Stage 3: Identifikasi metode yang tepat dalam pencapaian tujuan
Pemilihan metode disesuaikan dengan tujuan promosi kesehatan yang akan dicapai dan
memperhatikan segi objek, artinya metode yang digunakan mampu memberi reflek pada
objek/target yang dituju.
Stage 4: Identifikasi sumber yang terkait
Ketika objek dan metode telah diputuskan, tingkat perencanaan selanjutnya adalah
mempertimbangkan mengenai sumber spesifik yang dibutuhakan dalam mengimplementasi
strategi pelaksanaan. Sumber dapat berupa dana, ketrampilan dan keahlian, bahan seperti
selebaran atau kotak pembelajaran, kebijakan yang menarik, rencana, fasilitas dan pelayanan.
Stage 5: Menyusun metode rencana evaluasi
Evaluasi harus berhubungan tujuan/sasaran yang telah disusun sebelumnya tetapi dapat
diusahakan lebih dari tujuan yang telah ditetapkan atau kurang dari yang dicita-citakan.
Stage 6: Menyusun rencana pelaksanaan
Penyusunan rencana pelaksanaan merupakan tindakan yang meliputi penulisan detail
rencana pelaksanaan, seperti identifikasi topik/masalah, orang yang akan menyampaikan
informasi terkait dengan topic, sumber yang akan digunakan, rentang waktu hingga tahap
rencana evaluasi.
Stage 7: Pelaksanaan atau Implementasi dari perencanaan
Merupakan tahap yang penting untuk selalu diperhatikan mengenai hal yang harus dan
tidak harus dilakukan, sehingga tidak terjadi masalah yang tidak diharapkan. Pelaksanaan atau
implementasi promosi kesehatan perlu direncanakan supaya dalam kenyataannya partisipan
diharapkan mampu menyerap atau menerima, mengerti, memahami dan mau serta mampu
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga diperoleh perubahan perilaku menjadi lebih
sehat.
3. Tahap Implementasi
Tahap implementasi atau pelaksanaan adalah tindakan penyelesaian yang diperlukan
untuk memenuhi tujuan yakni untuk mencapai kesehatan yang optimal, implementasi
merupakan pelaksanaan dari rencana perawatan terhadap perilaku yang digambarkan dalam
hasil individu yang diusulkan. Pemilihan intervensi keperawatan tergantung pada beberapa
faktor:
a. hasil yang diinginkan klien
b. karakteristik dari diagnosa keperawatan
c. penelitian yang berkaitan dengan intervensi
d. kelayakan pelaksanaan intervensi
e. penerimaan intervensi oleh individu
f. kemampuan perawat
4. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi pada promosi kesehatan pada dasarnya memiliki kesamaan dengan tahap
evaluasi pada proses keperawatan secara umum. Di dalam tahapan evaluasi hal penting yang
harus diperhatikan adalah standar ukuran yang digunakan untuk dijadikan suatu pedoman
evaluasi.

5. TES AKHIR BAB


Soal
1. Berikut adalah tahapan dalam promosi kesehatan, kecuali:
a. Tahap pengkajian
b. Tahap diagnosa
c. Tahap perencanaan
d. Tahap implementasi
e. Tahap evaluasi
2. Pengumpulan data pada tahap pengkajian meliputi 2 sumber,yaitu...
a. Sumber primer dan sumber tersier
b. Sumber sekunder dan sumber tersier
c. Sumber primer dan sumber sekunder
d. Semua jawaban salah
e. Semua jawaban benar
3. Perencanaan memiliki keuntungan supaya tujuan yang akan dicapai jelas oleh karena itu dalam
tahap perencanaan memerlukan, kecuali...
a. Pengkajian kebutuhan promosi kesehatan
b. Penentuan tujuan mengenai apa yang akan dicapai
c. Penentuan diagnosa
d. Pemilihan metode atau strategi yang akan digunakan dalam pencapaian tujuan
e. Evaluasi hasil
4. Simnett (1995) menggambarkan beberapa tingkat/taraf dalam pengembangan strategi meliputi,
kecuali...
a. Evaluasi hasil
b. Diagnosa
c. Visi
d. Pembangunan
e. Rencana pelaksanaan
5. Menurut Elwes dan Simnett (1999), kerangka kerja perencanaan promosi kesehatan dapat
meliputi...
a. 9 Stage
b. 8 Stage
c. 7 Stage
d. 6 Stage
e. 5 Stage
6. Dalam Stage 1 model perencanaan promosi kesehatan membahas tentang...
a. Pelaksanaan atau Implementasi dari perencanaan
b. Menyusun rencana pelaksanaan
c. Identifikasi sumber yang terkait
d. Mementukan tujuan dan target
e. Identifikasi kebutuhan dan prioritas
7. Pada Stage 2 membahas mengenai tujuan dan target, yang merupakan target promosi kesehatan
adalah...
a. Perubahan lingkungan menjadi lebih sehat
b. Tidak adanya perubahan kebiasaan
c. Menurunnya partisipasi dan kerjasama
d. Adanya perubahan sifat
e. Tidak memiliki rasa gotong royong
8. Dalam model perencanaan promosi kesehatan pelaksanaan atau Implementasi dari
perencanaan, dibahas dalam...
a. Stage 5
b. Stage 3
c. Stage 4
d. Stage 7
e. Stage 2
9. Pemilihan intervensi keperawatan tergantung pada beberapa faktor, kecuali...
a. Hasil yang diinginkan perawat
b. Karakteristik dari diagnosa keperawatan
c. Kelayakan pelaksanaan intervensi
d. Penerimaan intervensi oleh individu
e. Kemampuan perawat
10. Dalam tahap evaluasi dilakukan kembali pengkajian yang dipusatkan pada pengkajian...
a. Pengkajian objektif
b. Pengkajian subjektif
c. Pengkajian objektif dan subjektif
d. Pengkajian metode wawancara
e. Semua salah

Jawaban:
1. b
2. c
3. c
4. a
5. c
6. e
7. a
8. d
9. a
10. c

DAFTAR PUSTAKA

Notoatmojo,Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka


Cipta.
Wahidmubarak dkk. 2007. Promosi Kesehatan. Jakarta : Graha Ilmu.
Notoatmojo,Soekidjo. 2003. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka
Cipta.
Wahit Icbal M, dkk. 2007. Promosi Kesehatan sebuah pengantar proses belajar mengajar
dalam pendidikan. Jakarta : Graha Ilmu.
Maulana H. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta. Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai