Anda di halaman 1dari 12

STATISTIKA VARIOGRAM

Nadya Farah Kamilia (F1D113018)

Teknik Pertambangan, Universitas Jambi

I. PENDAHULUAN III. TEORI DASAR

Pada sebaran data sumur pemboran (Semi) variogram analisis


di suatu wilayah menerapkan metode karakterisasi dari korelasi spatial dalam
Geostatistika yaitu metode semivariogram. artian data menjadi kurang atau tidak
Yang bertujuan untuk mengetahui berkorelasi seiring dengan bertambahnya
hubungan antara sumur bor dan penentuan jarak (lag) dari posisi data diambil.
modelnya. Grafik variogram menunjukan
(Dillon, W.R., Goldstein M., 1984)
arah, diagonal grafik bisa menunjukan
hasil variogram tertinggi. Kriging optimal interpolation
menghasilkan linear unbiased esestimate
Surfer yaitu aplikasi yang digunakan disetiap lokasi. Stochastic simulation
proses untuk menghasilkan multiple
untuk topografi yang biasa menghasilkan
equiprobable images dari variabel dengan
peta kontur. Pembuatan peta kontur untuk menggunakan semi variogram model.
baisanya sesuai dengan parameter-
(Gudono, Ph.D. 2011)
parameter. Dalam peta kontur ada beberapa
Karakteristik Semivariogram :
modeling yaitu model linier, model speris,
model eksponen, model Gauss, model Sill: harga / nilai semi varian pada
hole-effect. Setelah di ketahui model- bagian variogram teratas (level off),
modelnya dapat di ketahui juga nilai dapat diartikan juga sebagai
nugget, sill, range. amplitudo suatu komponen
tertentu dari variogram.
II. TUJUAN PRATIKUM Range: jarak lag ketika semi
Pada pratikum kali ini bertujuan variogram (or semivariogram
untuk : component) mencapai sill. diartikan
1. Dapat memahami pengaruh sill, range autocorrelation sama dengan nol
dan nugget pada variogram.
2. Dapat mengetahui teknik untuk pada jarak tersebut.
mendapatkan karakter hubungan
spasial variabel dan model-model
Nugget: secara teori nilai awal semi
variogram. variogram adalah nol. ketika lag
mendekati nol nilai semivariogram
disebut sebagai nugget. Nugget
mewakili variasi pada jarak (lag)
Merupakan model yang paling
yang sangat kecil, atau lebih kecil umum dipakai. Model ini menggunakan
dari sample rate / spacing, ekspresi polinomial yang sederhana dan
bentuknya sesuai dengan berbagai jenis
termasuk eror dalam pengukuran. fenomena yang diamati: Satu pertumbuhan
yang hampir linier sampai pada satu jarak
(Ghozali, Imam. 2005) tertentu, kemudian tercapai stabilitas.
Garis singgung (tangen) pada titik asal
(origin) berpotongan dengan sill pada satu
Model variogram ada berbagai macam, titik dengan absis 2 akar 3
di antaranya adalah model kubik,
spherical, dan gaussian. Adapun bentuk 3. Model gaussian:
tiap model tersebut sebagai berikut:
1. Model kubik:

Nilai c0 (nugget effect ), Ck1, dan Nilai cg (sill) dan ag merupakan parameter
Ck2 merupakan parameter model kubik, model gaussian, dan h adalah jarak antar
dan h merupakan jarak antar pengamatan. pengamatan.
(Ghozali, Imam. 2005)
4. Model Nugget (Nugget effect)

Model ini memiliki sifat parabolik


di titik asal dan secara umum mirip dengan Model ini berhubungan dengan
model gaussian, kecuali bahwa model ini fenomena yang murni acak (white noise)
tidak diferensiabel secara tak terbatas,` dengan tanpa-korelasi antar nilai-nilainya.
5. Model eksponensial (Exponential
2. Model spherical: model)

Range (a) praktis untuk model ini


adalah 3a, karena nilai ini adalah jarak
ketika nilai batas mencapai 95%. Garis
Nilai c0 (nugget effect), csdi singgung di titik asal memotong nilai sill
mana c0+cs adalah sill, dan as (range) pada satu titik dengan absis a.
merupakan nilai parameter model sphere Dibandingkan dengan model spherical,
cal, dan nilai h adalah jarak antar model eksponensial pada awalnya
pengamatan.Atau lebih sederhana meningkat lebih cepat tetapi hanya
mengarah pada sill dan tidak betul-betul IV. PENGOLAHAN DATA
mencapai nilai tersebut.
(Ghozali, Imam. 2011) Pada pratikum kali ini
6. Fungsi pangkat (Power functions) menggunakan software Surfer dan HRS.

1. Diagram alir pada Surfer

MULAI
(h) = C|h| dengan 0 << 2 model linier (h)
= |h| adalah satu kasus khusus.

7. Model efek lubang 2D (2D hole DATA


effect model)

GRIDDING
dengan r = h/2, r2 = h / , dan
J0 adalah fungsi Bessel. nilai mengatur
magnitude efek lubang.
8. Model sinus Cardinal (Cardinal sine POSTING
model) DATA

HASIL DATA
dengan r = h/a. Model ini termasuk
model yang langka dengan sebuah efek
lubang 3D, dan berhubungan dengan
ANALISIS
struktur yang kontinyu.
DATA
9. Model Prismato
Model Prismato-magnetic

Model Prismato-gravimetric

(Dillon, W.R., Goldstein M., 1984)


2. Diagram alir pada HRS gambar juga terdapat kenaikan yang
menyatakan hubungan baik antara data
MULAI
dengan jarak yang disebut range. Nilai
range di dapatkan hasilnya 90.
DATA
Pada pembuatan variogram di
software Hampson-Russell (HRS)

GEOVIEW didapatkan hasil berupa crossplot yang


dapat diketahu pengaruh nilai nugget, sill,
dan range. Pada setiap data dilakukan
POSTING percobaan perubahan nugget, sill dan
DATA
range dilakukan empat kali pengulangan
dengan nilai yang berbeda-beda untuk
ISMAP menentukan perbedaan pada setiap hasil.
Hasilnya di dapatkan sebagai berikut :

POSTING 1. Nugget 58, 108, 158, 208


DATA
Pada proses variogram dengan
harga nugget yang berbeda maka hasilnya
VARIOGRAM GRIDDING semakin besar nilai nuggetnya maka
gambar akan semakin smooth, selain itu
keterkaitan sebaran datanya semakin
ANALISIS sedikit.
DATA
2. Sill 58, 88, 158, 208
V. HASIL DAN ANALISA
Pada analisis sill semakin tinggi sill
Berdasarkan hasil dari grafik
maka rangenya semakin tinggi. Karena
variogram (gambar 1), yang didapatkan
nilai sesuai dengan persamaan tersebut :
dari software Surfer yang menghasilkan
nilai nuggetnya yang besarnya 2000. Hasil
nugget di dapat dari titik pertama, selain
itu dapat diketahui juga nilai sill yang
dilihat ketika jarak melewati rangenya dan
3. Range78, 108, 158, 188
menyebabkan harga dari variogramnya
turun yang besar nilainya 21000. Dari
Pada hasil range semakin rendah Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi
rangenya maka semakin keciil sillnya Analisis Variogram dengan aplikasi
karena nilai sill saling berkaitan dengan Surfer. Semarang: Badan Penerbit
nilai range. Pada gambar semakin kecil Universitas Diponegoro.
nilai rangenya maka bentuk lengkungan
Gudono, Ph.D. 2011. Geostatistika
model variogramnya lebih terlihat.
Variogram. BPFE YOGYAKARTA
VI. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil yang didapat


maka dapat disimpulkan :

1. Pengaruh pada range () akan naik


jika sillnya naik karena harga range
kostan pada saat () .
2. Pada variogram terdapat 5 metode
berdasarkarkan keakurasian data yang
tinggi ke rendah, yaitu :
1) Inverse distance to power
2) Kriging
3) Nearest neighbor
4) Triangulation with linear
interpolation
5) Moving average.

VII. DAFTAR PUSTAKA

Dillon, W.R., Goldstein M., 1984,


Multivariate Analysis: Methods and
Applications, John Wiley & Sonsm New
York

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi


Variogram. Semarang: Badan Penerbit
UNDIP.
LAMPIRAN

Gambar 1. Grafik Variogram


Gambar 3. Cross plot pada nugget 108
Gambar 2. Cross plot pada nugget 58
Gambar 4. Crossplot pada nugget 158 Gambar 5. Crossplot pada nugget 208
Gambar 6. Crossplot pada range 78
Gambar 7. Crossplot pada range108
Gambar 8. Crossplot pada range 158 Gambar 9. Crossplot pada range 188
Gambar 11. Crossplot pada sill 88
Gambar 10. Crossplot pada sill 58
Gambar 12. Crossplot pada sill 158 Gambar 13. Crossplot pada sill 188

Anda mungkin juga menyukai