Anda di halaman 1dari 9

ANOMALI REGIONAL DAN RESIDUAL

Anaka Perta Hasilatagama1(F1D316018)


Abstract
Practical work has been done by making regional and residual anomaly maps. Data obtained
from processing in excel being processed by CBA in Oasis Montaj software. Here there are 3
components of CBA area building, namely X, Y, and Z (CBA). CBA map has been interpreted,
it will be separated between regional and residual area. This is done in order to see regional
areas and residues if.
The result of spectral analysis, obtained 3 lines formed on a curve. The first line with a very
meaningful black image which is the original depiction (for the original), while for the blue
line indicates an increase against. And for the red line, which on its log spectrum is minus
and decreases as wavelength increases.
Keywords: CBA, Regional, Residual

Abstrak
Telah dilakukan praktikum dengan mambuat peta anomaly regional dan residual. Data
tersebut diperoleh dari pengolahan di excel yang dilanjutkan pengolahan nilai CBAnya di
software Oasis Montaj. Disini terdapat 3 komponen pembentukan wilayah CBA, yaitu X, Y,
dan Z (CBA). Peta CBA telah diinterpretasikan,maka akan dilakukan pemisahan antara
wilayah regional dan residualnya. Hal ini dilakukan agar dapat melihat wilayah-wilayah
regional dan residual jika dipisahkan.
Hasil dari analisis spektral, didapat 3 buah garis yang terbentuk pada suatu kurva. Garis
pertama yang berwarna hitam mengalami penurunan yang signifikan yang mana itu
merupakan penggambaran asli (nilai asli), sedangkan untuk garis berwarna biru
menunjukkan peningkatan terhadap nilai spektrum dan panjang gelombang. Dan untuk garis
merah, yang mana memulai pada nilai spektrum log nya berada minus dan mengalami
penurunan seiring peningkatan wavelength.
Kata kunci: CBA, Regional, Residual

1)
Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Jambi. Email: Leafda831@gmail.com

I. PENDAHULUAN melakukan pengukuran atau pengamatan


Metode geofisika merupakan ilmu sifat fisis di atas permukaan bumi yang
yang mempelajari tentang struktur bumi berlandaskan atas prinsip-prinsip fisika.
baik yang terlihat maupun tidak dengan
Metode gravitasi merupakan salah Anomali Bouguer merupakan
satu metode geofisika yang dapat selisih dari harga percepatan gravitasi
menggambarkan bentuk atau geologi observasi dengan harga normalnya.
bawah permukaan berdasarkan variasi
medan gravitasi bumi yang ditimbulkan II. TEORI DASAR
oleh perbedaan densitas (rapat massa) Anomali Bouguer merupakan
antar batuan. penjumlahan dari anomali regional dan
Pada prinsipnya metode ini anomali residual. Kedua anomali tersebut
digunakan karena kemampuannya saling berinteraksi dan menimbulkan
membedakan densitas dari satu sumber anomali yang tumpang-tindih.
anomali terhadap densitas lingkungan Oleh sebab itu, anomali-anomali
sekitarnya. tersebut harus saling dipisahkan. Sehingga
Metode ini didasarkan pada gaya diperlukan suatu metode pemisahan
tarik-menarik antara dua buah partikel anomali regional dengan anomali residual
sebanding dengan perkalian massa kedua yang cukup baik, agar didapatkan anomali
partikel tersebut dan berbanding terbalik residual yang akurat untuk pemodelan
dengan kuadrat jarak antara pusat geologi bawah permuakan bumi.
keduanya. Banyak sekali metode yang sering
Dalam pengolahan data metode digunakan dalam pemisahan anomali
gravitasi ini akan muncul anomali- regional-residual. Akan tetapi para peneliti
anomali, anomali-anomali yang muncul belum mempunyai suatu metode
merupakan target dalam survei penelitian penghitungan yang dapat dijadikan
metode gravitasi. pegangan, sehingga para peneliti
Anomali ini akan memudahkan mengalami kesulitan dalam melakukan
para peneliti untuk menafsirkan struktur pemisahan anomali ini.
geologi bumi. Anomali ini merupakan Hal ini terlihat dari beberapa
hasil dari adanya perbedaan densitas antara penelitian gravitasi yang dalam proses
batuan satu dengan batuan yang lain. pemisahan anomali ini, masih
Anomali yang terdapat dalam menggunakan metode-metode yang
metode gravitasi ini sering dikenal dengan berbeda-beda.
anomali Bouguer. Anomali bouguer Metode-metode yang digunakan
menjadi salah satu parameter yang penting antara lain:
pada metode gravitasi.  Metode moving average (rataan
bergerak)
 Metode polynomial Dimana nilai anomali regional pada

 Metode inverse sebuah titik penelitian, sangat tergantung

Ketiga metode ini akan pada nilai anomali yang terdapat di sekitar

dikembangkan ke dalam tampilan program titik penelitian.


Sehingga nilai anomali regional pada
baru, yang memudahkan para peneliti
sebuah titik merupakan hasil rata-rata dari
untuk melakukan pemisahan anomali
nilai anomali-anomali di sekitar daerah
regional-residual.
penelitian.
Moving Average dilakukan dengan
Polinomial fitting atau sering disebut
cara merata-ratakan nilai anomalinya.
dengan metode kuadrat terkecil yang
Hasil dari perata-rataan ini merupakan
mengasumsikan bahwa permukaan
anomali regionalnya.
Polinomial dapat menggambarkan model
Sedangkan anomali residualnya
bidang regional yang lebih halus yang
didapatkan dengan mengurangkan data
ditentukan oleh orde Polinomial.
hasil pengukuran gravitasi dengan anomali Peta kontur anomali regional yang
regionalnya. dihasilkan sudah cenderung tetap dan tidak
Secara matematis persamaan mengalami perubahan ketika orde yang
moving average untuk 1 dimensi adalah diberikan semakin besar. Pada umumnya
sebagai berikut : Polinomial fitting mencakup bentuk konstan.
Proses kuantitatif ini sering dikenal
dengan regresi atau curve fitting. Proses ini
digunakan untuk memperkirakan trend hasil
N −1
Dimana n= , dan N harus bilangan yang diperlukan.
2
ganjil. Setelah didapatkan ΔT reg, maka Proses curve fitting yang sesuai
persamaan kurva pendekatan ke data
harga ΔTresidual dapat dihitung dengan
observasi. Namun, curve fitting dari jenis
menggunakan persamaan berikut :
tertentu pada umumnya tidak baik untuk satu
set data.
Oleh karena itu diperlukan kurva
dengan deviasi minimal dari semua titik data
yang diinginkan. Curve fitting terbaik dapat
Persamaan 1 merupakan dasar dari
diperoleh dengan metode kuadrat terkecil.
metode ini, dari persamaan tersebut akan
dapat dihitung nilai anomali regional pada
sebuah titik penelitian.
II. METODOLOGI
Praktikum kali ini dilakukan beberapa pertama kami melakukan penggabungan
tahapan, dapat dilihat dari diagram alir data yang dijadika pada suatu sheet.
yaitu: Data yang digunakan disini
meliputi 3 buah komponen yaitu
START
diantaranya komponen X, Y, dan Z
(CBA). Ketiga komponen ini selanjutnya
INPUT DATA X, Y, akan kami olah kedalam software oasis
Z(CBA) KE OASIS montaj.
Setelah diolah kami akan
KRIGING melakukan proses Kriging, yaitu proses
dimana ketiga komponen tersebut akan
membentuk / bergabung menjadi sebuah
SPECTRUM ANALYSIS peta CBA. Setelah didapatkan peta
tersebut, kami melakukan transformasi
ANOMALI untuk memisahkan 2 komponen yang

REGIONAL tergabung kedalam peta CBA ini.


Kami menggunakan metode

FINISH transformasi fourier untuk memisahkan


antara anomaly regional dan residual.
Dapat dilihat dari hasil gambar anomaly
regional dan residual yang diperoleh
terdapat perbedaan diantara keduanya.
Yang mana anomaly regional didapatkan
IV. HASIL DAN PENGOLAHAN hasil yang lebih lembut (smooth)
DATA dibandingkan dengan anomaly residual.
--Lembar Lampiran-- Untuk anomaly residual merupakan
data sisa yang didapatkan sehingga hasil
V. ANALISIS yang didapatkan kurang maksimal (Lihat
Pada praktikum kali ini kami akan lampiran).
mengolah sebuah data untuk dilakukan Setelah didapatkan masing-masing
transformasi fourier untuk mendapatkan anomaly yaitu regional dan residual,
anomaly regional dan residual. selanjutnya kami melakukan analisis
Kami mengambil sebuah data dari spektral yang mana hasil yang didapatkan
daerah karang sambung, yang mana hal
dari masing-masing anomali dapat terlihat hal ini disebabkan hasil dari residu yang
seperti pada lampiran. tidak sampai hingga ke 200.
Untuk hasil analisis spektral dari Berbanding terbalik dengan garis
anomaly regional, dapat terlihat sebuah yang ketiga yaitu garis biru, yang mana
kurva dengan 3 buah garis yaitu garis garis ini mengalami peningkatan dari awal
berwarna hitam, merah dan biru. Hasil yang dimulai dari nilai wavelength nol (0),
yang diperoleh berupa, garis tersebut hingga nilai dari masing-masing
terlihat mengalami penurunan dari nilai komponen seperti log dan filter meningkat
log yang tinggi hingga ke rendah yang juga.
mana berbanding terbalik dengan nilai
wavelengthnya. VI. KESIMPULAN
Yang mana semakin tinggi nilai Pada praktikum kali ini dapat ditarik
wavelength maka nilai log pun menjadi kesimpulan berupa:
semakin rendah. Hasil tersebut juga 1. Sebuah data CBA merupakan hasil
terlihat untuk garis-garis lain. gabungan dari anomaly regional
Berbeda halnya dengan hasil dan residual yang mana nilai dari
analisis spektral pada anomaly residual. masing-masing dari anomaly
Hasil yang diperoleh merupakan hasil tersebut telah terhitung sesuai
garis acak yang tidak beraturan. Hal ini dengan prosentasenya
disebabkan karena merupakan hasil dari 2. Anomali Bouguer merupakan
residu (sisa). 3 komponen garis pun juga penjumlahan dari anomali regional
menunjukkan perbedaannya. dan anomali residual. Kedua
Untuk garis merah, pertama kali anomali tersebut saling berinteraksi
nilai log yang diperoleh berada dibawah 0 dan menimbulkan anomali yang
(minus) yang kemudian lama-kelamaan tumpang-tindih. Oleh sebab itu,
mengalami penurunan seiring peningkatan anomali-anomali tersebut harus
niali wavelength. Berbeda halnya dengan saling dipisahkan. Sehingga
garis hitam, yang mana menunjukkan pada diperlukan suatu metode
saat permulaan garis hitam yang pemisahan anomali regional
meurpakan original spec profile berada dengan anomali residual yang
pada nilai log > 0 (positif), tetapi juga cukup baik, agar didapatkan
mengalami penurunan dan pada saat nilai anomali residual yang akurat untuk
wavelength berada pada kisaran nilai 100, pemodelan geologi bawah
garis hitam tersebut menghilang. Mungkin permuakan bumi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Blakely, R.J., 1995, Potensial
Theory in Gravity and Magnetic
Applications, Cambridge
University Press.
2. Santoso, D.2001.
PengantarTeknikGeofisika.
Penerbit ITB: Bandung.
3. Tim EksperimenFisikaLanjut.
2010. Surfer 8.FMIPA:UNP
LAMPIRAN

Lampiran 1. Data X, Y, dan Z (CBA) pada Oasis Montaj

Lampiran 2. Hasil CBA setelah proses Kriging


Lampiran 3. Hasil Spektrum Analysis

Lampiran 4. Hasil Anomali Regional dan Kurva Spektrum Filter


Lampiran 5. Hasil Anomali Residual dan Kurva Spektrum Filter

Anda mungkin juga menyukai