ALGORITME BRADIRKARDI
Nilai ABC
Pertahankan Jalan Nafas, Berikan ventilasi dengan
O2 100 %
Pasang Infus
1
ALGORITME BRADIKARDI
2
ALGORITME SVT
Ice bag
De sync 0,5 1 J/Kg Vagal manuver
Overdrive pacing
transesofageal
Dosis dinaikkan 2 x
PROSEDUR Adenosin 0,1 mg/kg
(max. 6 mg)
3
ALGORITME SVT
4
CARA MENCATAT FORMULIR
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN
5
No. Dokumen No. Revisi Halaman
01.02.05.04 1 1/1
Ditetapkan Oleh,
STANDAR Direktur RSU Mitra Sejati
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 04 Februari 2016
6
No. Dokumen No. Revisi Halaman
01.02.05.05 1 1/2
Ditetapkan Oleh,
STANDAR Direktur RSU Mitra Sejati
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
04 Februari 2016
7
GANGGUAN IRAMA JANTUNG
8
INTUBASI ENDOTRACHEAL
PERSIAPAN ALAT.
a. Laringoskop, lengkap dengan handle dan blade
b. Pipa endotrakheal (ETT) dengan berbagai ukuran
disesuaikan dengan umur
c. Stilet
d. Forsep Magil
e. Jeli
f. Spuit
g. Stetoskop
h. Bantal
i. Plester dan Gunting
j. Mesin dan Kateter Suction untuk mulut dan pipa
endotrakheal.
k. Ambu bag dan selang oksigen
l. Sungkup muka
m. Oropharingeal airway.
TEHNIK INTUBASI
1. Cek alat-alat yang diperlukan dan pilih ETT sesuai
9
kebutuhan
INTUBASI ENDOTRACHEAL
10
INTUBASI ENDOTRACHEAL
11
KEWASPADAAN BENCANA ALAM
12
KRITERIA PENYAPIHAN
VENTILATOR
13
KRITERIA PENYAPIHAN
VENTILATOR
III. NORMOTERMI
Suhu sentral > 36 0 dan suhu perifer 34 0 C
14
KRITERIA PENYAPIHAN
VENTILATOR
PROSEDUR TINDAKAN :
1. Terapi spesifik terhadap gejala yang timbul
2. Kembali ke modus ventilasi mekanis sebelumnya
3. Kalau perlu mengubah modus ventilasi mekanis
4. Kembali di knock down dengan control ventilasi.
15
MELAKUKAN PEMANTAUAN CVP
16
MEMASANG T PIECE DINDING
17
1. Persiapan Pasien
1. Pasien diberi penjelasan tentang tujuan dan tindakan yang
akan dilakukan
2. Posisi pasien diatur semi flower
2. Alat
1. Humidifier atau sejenisnya
2. Flowmeter 2 buah
3. Air oksi (Gantungan Inline Nebulizer)
4. Selang inspirasi sepanjang 1,5 m
5. Selang ekspirasi 30 cm
6. Konektor berbentuk TN
7. Aquades
PROSEDUR 3. Pelaksanaan
1. Memasang flowmeter dan humidifier pada tabung oksigen/
sentral oksigen
2. Memasang flowmeter dan humidifier pada tabung udara/
tekan/ sentral udara tekan
3. Mengatur aliran 02 dengan cara membuka flowmeter sesuai
keutuhan dengan rumus :
X +21 + Y x 100
X+Y
Y = 02 Murni (100% konsentrasi 02)
X = Udara (21 %)
4. Memasang selang 02 pada botol humidifier udara
5. Mengatur aliran udara dengan cara membuka flowmeter
sesuai kebutuhan
18
1. ICU
UNIT TERKAIT
2. IGD
MENGHITUNG OKSIGEN KE
MONITORING DAN KARTU
PENGELUARAN
21
2. Perawat memasukkan pemakaian oksigen ke monitoring dan
kartu pengeluaran berapa liter yang dipakai oleh pasien setiap
harinya, dengan rumus yang telah ditetapkan, yaitu:
1. Instalasi Rawat Inap
2. ICU
3. IGD
UNIT TERKAIT
4. IBS
5. Kamar Bersalin
6. Neonaty
B. Alat
1. Defribilator lengkap dengan monitor
2. EKG Monitor
3. Jelly EKG
4. Terapi oksigen
5. Set resusitasi jantung paru dan atau Trolly emergency
C. Prosedur
1. Tindakan kardioversi dan defibrilasi dilakukan oleh dokter
2. Mengecek bahwa monitor terpasang dengan baik
3. Memeriksa ulang gambaran irama denyut jantung pada
monitor EKG
4. Memberi bantuan pernapasan menggunakan ambubag
dengan O2 konsentrasi tinggi. Selama dilakukan tindakan
5. Melakukan precordial thumb jika perlu
6. Menentukan kapasitas watt second joule sesuai kebutuhan
(algoritma klinik) yang dimulai dari 50 350 joule yang dapat
diberikan secara synchronize/ asynchronize
7. Memasang kembali ventilator bila tindakan telah selesai dan
berhasil
24
MENYIAPKAN PASIEN DAN ALAT
UNTUK TINDAKAN EXTUBASI
B. Alat-alat
1. Set terapi oksigen
2. Emergency trolly
3. Set ekstubasi
4. Obat obat life saving
5. Spuit 10 cc/ 20 cc
6. Selang, kateter, dan alat penghisap, lender
C. Prosedur
1. Terangkan pada pasien dan keluarga tindakan yang akan
dilakukan
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3. Menghisap sekresi sebelum dilakukan tindakan ekstubasi
4. Mengempiskan cuff ETT
5. Melepaskan fiksasi ETT
6. Dokter melakukan tindakan ekstubasi
7. Memberikan terapi oksigen melalui sungkup muka dengan
konsentrasi tinggi
8. Cuci tangan
26
2. Perawat mencuci tangan
3. Perawat berdiri disebelah kanan pasien, memiringkan pasien
ke kiri, membersihkan dan merapikan tempat tidur pasien
sebelah kanan
4. Perawat berpindah ke sebelah kiri pasien, memiringkan
pasien ke kanan, membersihkan dan merapikan tempat tidur
pasien sebelah kiri
5. Perawat menyusun bantal dan merapikan pasien kembali
pada posisi yang nyaman
6. Perawat mencuci tangan
7. Perawat mencatat pada catatan keperawatan tindakan yang
telah dilakukan, dan senantiasa mengobservasi keadaan umum
pasien selama dan sesudah dilakukan tindakan
1. Instalasi Rawat Inap
2. ICU
UNIT TERKAIT
3. Kamar Bersalin
4. Neonanty
MERAWAT COLOSTOMY
28
1. Persiapan alat: colostomy bag, kapas sublimat, kassa steril,
korentang, pinset sirurgis 1 buah (steril), pinset anatomis (steril),
nierbekken, cairan desinfektan, sarung tangan yang bersih.
2. Persiapan pasien: memberitahukan kepada pasien dan keluarga
tentang tindakan yang dilakukan
3. Perawat menyiapkan lingkungan pasien, pintu ditutup, schrem
dipasang
4. Perawat mengatur posisi pasien tidur terlentang
5. Perawat mencuci tangan dan memakai sarung tangan
6. Perawat mendekatkan nierbekken ke sisi tubuh pasien
7. Perawat mambuka colostomy bag yang kotor dengan hati-hati
dan meletakkannya dalam piala ginjal
8. Perawat membersihkan stoma colostomy dan kulit sekitar nya
PROSEDUR dengan kapas sublimat
9. Perawat mengeringkan kulit sekitar stoma colostomy dengan
kassa steril, sambil observasi terhadap kondisi kulit dan stoma
10.Perawat menyesuaikan lubang colostomy bag dengan stoma
colostomy
11. Perawat meletakkan/ memasang colostomy bag dengan tepat
tanpa udara di dalamnya
12.Perawat merapikan pasien, beri posisi tidur yang menyenangkan
dan merapikan lingkungan
13.Perawat membereskan alat-alat dan membuang kotoran
14.Perawat mencuci tangan
15.Perawat mencatat hasil tindakan yang dilakukan pada catatan
keperawatan
MERAWAT COLOSTOMY
29
MERAWAT LUKA YANG MEMAKAI
DRAIN
30
1. Persiapan alat
a Set ganti balutan steril yang isinya :
1) Pinset Chirurgi 1 buah
2) Pinset Anatomi 1 buah
b Kassa dan tuffer steril dalam botol
c Nierbekken
d Alkohol 70 %
e Korentang dan tempatnya yang steril
f Obat luka sesuai instruksi dokter
g Sarung tangan bersih 1 pasang
h Catatan keperawatan
2. Persiapan pasien
- Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
PROSEDUR tindakan yang akan dilakukan
3. Menyiapkan lingkungan dan mengatur posisi tidur pasien
sehingga luka mudah dirawat
4. Perawat membawa alat-alat dan meletakkannya dekat dengan
tempat tidur pasien
5. Perawat mencuci tangan
6. Perawat memakai sarung tangan
7. Perawat melepaskan pembalut yang kotor dengan menggunakan
pinset dan blutan yang kotor dimasukkan ke nierbekken, bekas
plester dibersihkan
8. Perawat membersihkan sekitar luka dengan alkohol, luka
dibersihkan dengan kassa steril dari dalam keluar satu kali, tidak
berulang ulang
9. Drain bagian luar dibersihkan dengan alkohol 70 %, bila perlu
drain ditarik dan drain diputar supaya cairan keluar
31
9. Instalasi Rawat Inap
10. ICU
11. IBS
UNIT TERKAIT
12. IGD
13. Kamar Bersalin
14. Neonanty
33
Pelayanan Intensif.
34
Prosedur pelatihan dan pengembangan pegawai Instalasi
Pelayanan Intensif secara menyeluruh atau suatu program
PENGERTIAN peningkatan keterampilan dan pengetahuan bagi petugas
Instalasi Pelayanan Intensif yang dilakukan secara berkala dan
rutin
Sebagai acuan dan pedoman langkah-langkah dalam kegiatan
TUJUAN pelatihan dan pengembangan bagi pegawai di instalasi
pelayanan intensif sesuai dengan prosedur dan sesuai standar
Sesuai Keputusan Direktur Nomor
KEBIJAKAN 0297/i/RSUMS/Dir/SK/II/2016 tentang kebijakan Pelayanan
Instalasi Care Unit di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati
1. Kepala instalasi pelayanan intensif
menyusun programpelatihan dan pengembangan instalasi
pelayanan intensif bersama seluruh staf
2. Daftar rencana pelatihan tersebut diajukan
kepada bagian diklat
PROSEDUR
3. Diklat membuat kalender kegiatan
pelatihan dan mengajukannya kepada direktur rumah sakit
4. Direktur rumah sakit menyeleksi pelatihan
pelatihan yang diperlukan dan mengintruksikan kepada Diklat
untuk merealisasikan program tersebut
1. Direktur Rumah sakit
UNIT TERKAIT 2. Kepala Instalasi Pelayanan Intensif
3. Diklat
35
Ditetapkan Oleh,
Direktur RSU Mitra Sejati
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
04 Februari 2016
36
Ditetapkan Oleh,
Direktur RSU Mitra Sejati
Tanggal Terbit
OPERASIONAL 04 Februari 2016
37
Ditetapkan Oleh,
Direktur RSU Mitra Sejati
Tanggal Terbit
OPERASIONAL 04 Februari 2016
3. Cara pemasangan :
a. Pasang monitor
Bagian yang akan dipasang diposisikan dengan memasang
ganjal dibawah punggung, sehingga bagian tersebut
terexpos. Umumnya dipasang di v.suclavia maka pasien
kepala menoleh kearah kebalikannya.
b. Yang melakukan sebelumnya cuci tangan dengan
antiseptik, memakai baju dan sarung tangan steril
c. Lakukan tindakan asptik dengan Betadine, tutup
menggunakan duk steril.
d. Lakukan infiltrasi dengan lidocaine 2 %
e. Identifikasi tempat tusukan di daerah 1/3
PROSEDUR medialclavicula, tusuk dengan arah jarum jam 30-45 derajat
menyususri pinggir bawah clavicula sambil dilakukan
aspirasi hingga terlihat aliran darah.
f. Bila sudah tampak aliran darah lepaskan semprit dari
jarumnya dan masukkan guide wire hingga batas garis
double, keluarkan jarum dan lakukan dilatasi dengan mata
pisau dan masukkan dilator.
g. Lepaskan dilator dan masukkan kateter CVP.
Kemudian lakukan aspirasi kemudian di flush dengan cairan
infus yang sudah diberi heparin.
h. Fixasi dengan jahitan.
i. Sambungkan dengan monitor dan set cairan infus
yang sudah diberi heparin.
j. Lakukan rontgent foto thorax dan pemantauan
terhadap ada tidaknya komplikasi.
38
No. Dokumen No. Revisi Halaman
01.02.05.24 1 3/6
Ditetapkan Oleh,
STANDAR Direktur RSU Mitra Sejati
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 04 Februari 2016
2. Persiapan alat :
a kateter iv no 20 untuk dewasa, no 22 atau 24 untuk pediatric
1) Three way stopcock
2) Betadin sol, atau alcohol 70%
3) Plester
4) Kasa steril
39
No. Dokumen No. Revisi Halaman
01.02.05.24 1 4/6
Ditetapkan Oleh,
STANDAR Direktur RSU Mitra Sejati
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 04 Februari 2016
3. Tehnik kanulasi :
a Lakukan allen atau SpO2 test untuk mengevaluasi
sirkulasi tangan
b Fixasi bagian yang akan dipasang, flexikan tangan,
ganjal pergelangan tangan dan fixasi ibu jari dengan
plester.
c Palpasi arteri dengan menggunakan ujung jari
d Sterilkan bagian yang akan dipasang dengan alcohol/
betadine. Pada waktu memasang dianjurkan memakai
sarung tangan.
e Infiltrasi dengan lidocain 2% menggunakan spuit 1
cc.
f Dilatasi sedikit bagian kulit yang akan ditusuk
PROSEDUR menggunakan jarum no.18
g Dengan menggunakan kateter iv yang sesuai,
dewasa dengan no.20 G dan pasien anak dengan no.22
atau 24 G. Tusuk arteri dengan arah 30 derajat, setelah
terlihat ada darah usahakan untuk memasukkan ujung
jarum 1-2 mmlebih dalam kearah pembuluh darah arteri.
Apabila aliran darah terlihat baik, tarik jarum kateter iv
dan dorong kateter ke dalam arteri.
h Sambung dengan spuit 5 cc yang sudah dipasang
dengan three way stopcock berbuntut dan berisi cairan
heparin kemudian disambung ke monitor lalu dikalibrasi.
40
PEMASANGAN ALAT MONITORING
INVASIF
41
PEMASANGAN ALAT MONITORING
INVASIF
1. ICU
UNIT TERKAIT
2. IBS
42
PENGGUNAAN RESTRAIN
b. Baju Restrain
Sama seperti diatas perbedaan pada alat restrain yang
digunakan dan tahapan kerja :
1) Pegang pundak pasien dan tangan yang agresif, berjalan
di belakang pasien dan tetap waspada.
2) Buka baju dalam posisi menyerbu pakaikan baju
dengan cepat.
3) Handle tangan pasien ke belakang, seperti orang
diborgol, mengamankan restrain dari jangkauan pasien.
4) Menyediakan keamanan dan kenyamanan sesuai
kebutuhan.
5) Melakukan pemeriksaan tanda vital, memeriksa bagian
tubuh yang di restrain, memperhatikan respon pasien.
d. Restrain Ekstremitas
Digunakan untuk membatasi gerak ekstremitas.
Tahapan sesuai dengan diatas,
Pada pelaksanaan tindakan restrain pada daerah yang tidak
membahayakan pada keempat ekstremitas dengan
menggunakan bahan yang tidak berbahaya/mencederai
pasien.
e. Tehnik Mummy Restrain
Dilakukan untuk bayi agar tidak bergerak dan jatuh/untuk
mengontrol pergerakan selama pemeriksaan.
Bentuknya seperti gurita/grito, bedanya ada 2 lapis, lapisan
pertama di ikat ke tempat tidur sedangkan lapisan kedua di
ikat ke bayi/anak (seperti grito).
1. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Rawat Inap
3. ICU
44
PEMASANGAN VENTILATOR
B. Alat
1. Ventilator lengkap dan slap pakai
2. Spirometer
3. Air viva (ambu bag)
4. Set pengisap sekresi
5. Cuff inflator atau spuit 10 cc
PROSEDUR C. Lingkungan
Meletakkan ventilator disamping tempat tidur sisi kiri kepala
pasien
D. Prosedur
1. Penetapan pemasangan ventilator dilakukan oleh dokter
a Mengisap sekresi
b Bekerja sama dengan dokter dalam menentukan pola
pernapasan kendali dengan cara :
1) Menentukan Tidal Volume (TV) 8 12 cc /
Kg Berat Badan
2) Menentukan Minute Volume (MV) = RR x
TV
45
PEMASANGAN VENTILATOR
PEMASANGAN VENTILATOR
47
d Pola napas SIMV dengan PEEP, cara kerjanya sama pada
pasien dengan SIMV, ditambah dengan pemasangan katup
pada selang ekspirasi
5. Pada pasien dengan pernapasan Continuous Positif Airway
Pressure(CPAP)
PEMASANGAN VENTILATOR
48