PENGERTIAN
Anemia adalah suatu keadaan berkurangnya sel darah merah dalam tubuh.
Anemia penyakit kronik adalah anemia yag terjadi pada yang ditemukan pada
kondisi penyakit kronik seperti infeksi kronik, inflamasi kronik, atau beberapa
keganasan. Pada penyakit inflamasi, sitokin diasilkan oleh leukosit yang aktif dan
sel lain yang ikut berperan menurukan kadar hemoglobin (Hb). Ada beberapa
mekanisme terjadinya anemia pada anemia penyakit kronik :
1
Penyakit sistemik Gagal ginjal kronik, sirosis hepatis,
gagal jantung
PENDEKATAN DIAGNOSIS
Diagnosis cukup sulit terutama jika bersamaan dengan defisiensi zat besi.
Penyebab anemia lain harus disingkirkan sebelum mendiagnosis,seperti
perdarahan, malnutrisi, defisiensi asam folat, defisiensi vitamin B12, dan
hemolysis.
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
2
Transferrin serum : menurun, Half-life 8-12 hari, sehingga penurunan
transferrin serum lebih lama terjadi daripadapenurunan kadar besi serum.
Saturasi transferrin
Reseptor transferrin terlarut (soluble transferrin receptor) :menurun
Rasio Reseptor transferrin terlarut dengan log ferritin.
Kadar siokin
Eritropoietin
Hapusan darah tepi : normositik normokrom, dapat hipokrom mikrositik
ringan
Aspirasi dan biopsy sumsum tulang : jarang dilakukan untuk mendiagnosis
anemiapenyakit kronik, tetapi dapat dilakukan sebagi gold standar untuk
membedakan dengan anemia defisiensi besi. Morfologi sumsung dan
pewarnaan zat besi normal. Kecuali dikarenakan penyakit penyebabnya. Hal
yang penting diperhatikan adanya simpana zat besi dalam sitoplasma
makrofag atau berfungsi di dalam nucleus. Pada individu normal, dengan
pewarnaan Prussian blue, partikel dapat ditemukan didalam atau disekitar
makrofag,sepertiga nucleus mengandung 1-4 badan inklusi berwarna biru
(sideroblas). Pada anemia penyakit kronik partikel besi di sideroblas
berkurang atau tidak ada, tetapi di makrofag meningkat. Penigkatan simpanan
zat besi di makrofag berhubungan dengan menurunnya kadar besi di sirkulasi.
Perbedaan anemia penyakit kronik dengan anemia defisiensi besi dari hasil
pemeriksaan laboratorium:
3
Diagnosa Banding
Supresi sumsum tulang karena obat : besi serum meningkat, hitung retikulosit
rendah
Hemolysis karena obat ; hitung reikulosit, haptiglobin, bilirubin dan laktat
dehidrogenasw meningkat
Kehilangan darah kronik : serum besi menurun transferrin meningkat
Gangguan ginjal
Gangguan endokrin : hipotoroid, hipertiroid, diabetes mellitus
Metastasis sumsum tulang : poikilosit, normoblast, teardrop-shaped red cells,
sel myeloid imatur
Thalassemia minor
Tatalaksana
Komplikasi
4
Prognosis