1
b. Kurva yang menggambarkan jumlah penduduk dan kebutuhan beras nasional
adalah :
39,0
38,3
Kebutuhan Pangan (juta ton/tahun) 37,6
36,9
36,2
35,5
34,8
34,2
33,6
32,9
32,3
237,6 242,1 246,7 251,4 256,2 261,1 266,06 271,1 276,3 281,5 286,8
Jumlah penduduk (Juta)
5. Definisi hukum minimum Liebigs : Potensi hasil/produksi tanaman ditentukan
oleh faktor yang berada dalam keadaan minimum misalnya kandungan hara
esensil dalam keadaan minimum sehingga akan menekan hasil dan
mengakibatkan potensi hasil tanaman dalam keadaan minimum. Berarti
kandungan hara merupakan salah satu faktor pembatas. Contoh : tanaman
kekurangan N atau P, maka pertumbuhan tanaman akan tumbuh kerdil dan
akhirnya hasil akan menurun.
6. Daftar hara yang diperlukan tanaman dan bentuk ion yang diserap tanaman
Unsur Hara Bentuk ion yang dapat diserap tanaman Keterangan
Hidrogen H+ CO2, H2O dan O2 diserap
Oksigen HCO3- Dalam keadaan tertentu dari udara dan air
Karbon HCO3-
2
8. Faktor lingkungan, akan membatasi respon tanaman terhadap hara. Jika terjadi
perubahan iklim, maka faktor yang mungkin dapat diatasi dengan mudah dan
murah adalah :
a. Faktor tanah : seperti dengan penambahan bahan organik yang akan
memperbaiki struktur tanah, dengan pengelolaan tanah yaitu misalnya
dengan pengolahan memperbaiki drainase.
b. Faktor tanaman : menggunakan spesies tanaman, waktu tanam disesuaikan
dengan keadaan iklim dengan jarak tanam sesuai dengan jenis tanaman yang
akan ditanam.
Faktor tanah dan faktor tanaman merupakan faktor yang dapat dikendalikan.
10. Tanah mengandung 1000 ppm Ca+2 (kedalaman 15 cm), BD tanah = 1 g/cm3.
Bobot tanah 1 ha setebal 15 cm = 10.000 m2 x 0,15 m x 1 ton/m3 = 1500 ton = 1,5
x 106 kg.
a. g Ca+2/1.000.000 g tanah = 1000 ppm = 1000 mg/kg = 1000 mg/1000 g =
1000 mg/1000 g x 1000.000 g = 1000.000 mg/1000.000 g = 1000 g/1000.000
g tanah
b. g Ca+2/100 g tanah = 100 mg/100 g = 0,1 g/100 g
c. % Ca+2 = 0,1 g/100 g x 100 % = 0,1 %
d. mg Ca+2/kg tanah = 1000 mg/kg = 1000 mg/kg
e. kg Ca+2/ha = 1,5 x 106 kg/ha x 0,1/100 = 1,5 x 103 kg/ha
11. Contoh tanah pada kedalaman 15 cm, dianalisis untuk beberapa kation.
Menghasilkan: Ca+2 = 453 ppm; Mg+2 = 82 ppm; K+ = 227 ppm; Na+ = 28 ppm.
a. Masing-masing hara dalam kg/ha atau ton/ha
Ca+2 = 1500 ton x 453 mg/106 mg = 0,6795 ton
Mg+2 = 1500 ton x 82 mg/106 mg = 0,123 ton
K+ = 1500 ton x 227 mg/106 mg = 0,3405 ton
Na+ = 1500 ton x 28 mg/106 mg = 0,0442 ton
b. Persentase (%) kandungan setiap hara
Ca+2 = 453mg/106 mg x 100% = 0,0453%
Mg+2 = 22 mg/106 mg x 100 % = 0,0022%
K+ = 227 mg/106 mg x 100 % = 0,0227%
Na+ = 28 mg/106 mg x 100 % = 0,0028 %
c. Dalam mg/kg Kandungan setiap Hara
Ca+2 = 453 ppm = 453 mg/kg
Mg+2 = 82 ppm = 82 mg/kg
K+ = 227 ppm = 227 mg/kg
Na+ = 28 ppm = 28 mg/kg
12. Suatu larutan mengandung: Ca+2 = 1.000 ppm; Mg+2 = 450 ppm; K+ = 400 ppm;
Na+ = 460 ppm.
a. Masing-masing hara dalam Mol/liter:
4
Ca+2 = 1000 mg/kg = 1 g/l = 1/40 M = 0,025 M
Mg+2 = 450 mg/kg = 0,45 g/l = 0,45/24 M = 0,01875 M
K+ = 400 mg/kg = 0,40 g/l = 0,40/39 M = 0,01025 M
Na+ = 460 mg/kg = 0,46 g/l = 0,46/23 M = 0,020 M
b. Konsentrasi (%) masing-masing hara:
Ca+2 = 1 g/kg = 1 g/1000 g x 100% = 0,10 %
+2
Mg = 0,45 g/kg = 0,45g/1000 g x 100 % = 0,045 %
K+ = 0,40 g/kg = 0,40g/1000 g x 100% = 0,040 %
Na+ = 0,46 g/kg = 0,46g/1000 g x 100 % = 0,046 %
c. Dalam mg/kg masing-masing hara :
Ca+2 = 1000 mg/kg
Mg+2 = 450 mg/kg
K+ = 400 mg/kg
Na+ = 460 mg/kg
13. Satu mol Ca+2 terdapat 6 x 1023 ion
a. Bobot ion Ca+2 = 40 g
b. Muatan individual dalam ion Ca+2 = 2 mol positif
c. Bobot Ca+2 dengan muatan 6 x 1023 ion = 40 g/2 = 20 g.
14. Dalam 1 mol terdapat 6 x 1023 Al.
a. Bobot ion Al+3 sebanyak 1 mol = 27 g
b. Jumlah muatan individual ion Al+3 sebanyak itu = 3 mol muatan +
c. Bobot Al+3 dengan muatan 6 x 1023 = 27/3 = 9 g/ek.
15. Satu ekuivalen = 6 x 1023 muatan 1 ion (atau 1 mol muatan)
a. Bobot 1 ekuivalen Ca+2 = 1 mol muatan (+) = x M Ca+2
= x 40 g = 20 g/ekuivalen
b. Bobot 1 ekuivalen Al+3 = 1 mol muatan (+) = 1/3 x M Al+3
= 1/3 x 27 g = 9 g/ekuivalen
16. Larutan mengandung 30 ppm Ca+2 = 30 mg/l = 30 mg/1000 ml
mg Ca dalam 500 ml larutan = 500 ml/1000 ml x 30 mg = 15 mg/500 ml
17. Tanah mengandung 800 ppm Ca+2 = 800 mg/kg tanah = 0,8 g/kg tanah
a. Ca dalam 1 ha = (1,5 x 106 ) kg x 0,8 g/kg = 1,2 x 106 g = 1.200 kg/ha
b. B.E Ca+2 /100 g tanah = x 0,08 g/40 = 0,001 grek/100 g = 1 me/100 g =
1 cmol/kg
18. Tanah mengandung 0,5 % Ca+2 = 0,5 g/100 g = 5 g/kg
a. kg Ca+2/ha = (1,5 x 106) kg x 5 g/kg = 7,5 x 106 g = 7.500 kg/ha
b. cmol Ca+2 /kg = 500 mg/20 mg/me = 25 me/100 g = 25 cmol/kg
19. Tanah dijenuhi 40% masam. 10 g tanah dititrasi dengan 25 ml 0,05 N basa 10 g
setara dengan 1,25 mmol
KTK = me/100 g = 12,5 me/100 g = 1,25 mmol/100 g = 12,5 cmol/kg
20. 20 g tanah diekstraksi dengan NH4OAc dan ekstraknya diencerkan sampai 1 liter.
Berarti diencerkan 50 kali.
Larutan dianalisis untuk kandungan kation dan mengandung : 38 ppm Ca+2 ; 9
ppm Mg+2; 7 ppm K+; dan 4 ppm Na+. KTK = 20 cmol/kg.
38 ppm Ca+2 = 38 mg/l = 1,90 mmol = 0,19 cmol/kg x 50 = 9,50 cmol/kg
9 ppm Mg+2 = 9 mg/l = 0,75 mmol = 0,075 cmol/kg x 50 = 3,75 cmol/kg
7 ppm K+ = 7 mg/l = 0,18 mmol = 0,018 cmol/kg x 50 = 0,90 cmol/kg
4 ppm Na+ = 4 mg/l = 0,17 mmol = 0,017 cmol/kg x 50 = 0,85 cmol/kg
------------------------------------------------
Jumlah Kation basa = 15,00 cmol/kg
Kejenuhan Basa = 15 cmol/kg/20 cmol/kg x 100 % = 75 %.
5
TUGAS 3 KTNT III
1. Apa yang disebut asam? Larutan mempunyai nilai pH 6,0. Berapa aktivitas H+ itu?
Asam ialah senyawa atau molekul yang menyumbang H+ ke molekul lain
pH 6,0 -log[H+] = 6 H+ = 10-6 M
2. Bagaimana larutan asam dinetralkan ? Apa sumber pokok kemasaman tanah?
Asam dapat dinetralkan dengan basa yaitu senyawa yang menyumbang OH- dan
berreaksi dengan H) membentuk molekul air.
Sumber pokok kemasaman tanah adalah : curah hujan; bahan induk; transformasi
dan serapan harah; pencucian kation-kation basa tanah; mineral liat, oksida Al dan
besi, dan bahan organik tanah; hidrtolisis Al dan Fe; garam-garam terlarut; dan
pemupukan.
3. Apa perbedaan antara kemasaman aktif dan kemasaman potensial dalam menetukan
nilai pH tanah?
Kemasaman aktif ialah kemasaman yang ditunjukkan oleh konsentrasi H+ dan Al+3
di dalam larutan tanah, yang dapat diukur dengan suspensi atau pasta tanah dan air
1 : 1 sampai 1 : 10. Sedangkan kemasaman potensial adalah mengukur konstrasi
Al+3 dan H+ total yang berada didalam larutan dan yang dijerap oleh koloid tanah
(Al dan hidrogen dapat ditukar), yang dalam penetapannya menggunakan KCl 1 N
sehingga semua Al-dd dan H-dd ditukar oleh kation K+.
9. Tuliskan reaksi kimia yang terjadi jika kapur ditambahkan pada tanah masam!
Reaksi dasar : CaCO3 + 2H+ Ca+2 + CO2 + H2O dan apabila sebagian besar
kemasamannya disebabkan Al+3 d.d. maka reaksinya adalah:
Langkah 1. 2Al+3 dd. pada jerapan akan diganti oleh 3Ca+2 dari CaCO3
7
Langkah 2. Al+3 dalam larutan tanah mengalami hidsrolisis (bereaksi dengan air)
menghasilkan 6H+; Al (OH)3 mengendap keluar dari larutan
2Al3+ + 6H2O < ==== > 2Al(OH)3 + 6H+
Langkah 3. CO3-2 (dari CaCO3) menetralkan H+ yang dihasilkan dari langkah 2
3CO32- + 6H+ < === > 3CO2 + 3H2O
Reaksi keseluruhan sebagai berikut :
Kecepatan reaksi berhubungan langsung dengan kecepatan pada saat ion-ion H+ dalam
larutan dinteralisasasi. Selama CaCO3 cukup tersedia, H+ akan diubah ke H2O.
Pergerakan kontinu ion H+ dari larutan tanah akhirnya akan menghasilkan pengendapan
ion Al3+ sebagai Al(OH)3 dan penempatan Ca2+ pada tempat pertukarkan. Jadi pH tanah
dan kejenuhan basa akan meningkat.
10. Dapatkah CaSO4 digunakan sebagai bahan dari pengapuran? Tulis reaksi
netralisasinya!
CaSO4 tidak dapat digunakan sebagai bahan pengapuran. Karena tidak memiliki
daya menetralkan H+.
Reaksinya : CaSO4.2H2O + 2H+ Ca+2 + 2H+ + SO4-2 + 2H2O
11. Apa definisi nilai netralisasi atau ekuivalen kalsium karbonat (CCE). Apakah CCE
dari Na2CO3 itu?
CCE adalah kapasitas nteralisasi asam bahan pengapuran yang dinyatakan sebagai
suatu persentase bobot CaCO3
CCE Na2CO3 adalah nilai netralisasi Na2CO3 dalam menteralkan asam
dibandingkan dengan nilai ekivalensi CaCO3 murni. Yaitu : BM CaCO3/ Na2CO3 x
100 %. Dengan reaksi Na2CO3 + 2H+ 2Na+ + CO2 + H2O
100/106 X 100 % = 94,34 %. Nilaik CCE Na2CO3 = 94,34 %.
12. Suatu batukapur dianalisis dan diperoleh nilai netralisasi 85%. Berapa ton
batukapur dalam ekuivalen dari 3 ton CaCO3 murni ?
Batukapur yang diperlukan= 100/85 x 3 ton = 3,53 ton.
13. Selain nilai kemurnian dan kemampuan netralisasi, sifat lain apa yang penting dari
batukapur yang menentukan nilainya sebagai bahan pengapuran pertanian ?
Sifat-sifat lainnya: kehalusan bahan kapur; dan kualitas kapur;
14. Dengan menggunakan reaksi ini. Tunjukkan bahan yang sesuai bila bahan di bawan
ini dapat digunakan sebagai bahan pengapuran.
a. Liat-2H+ + CaSO4 = liat-Ca+ + 2H+ + SO4=
b. Liat-2H+ + 2KOH = liat-2K+ + 2H2O
c. Liat-2H+ + Mg(HCO3)2 = liat Mg+2 + CO2 + H2O
8
d. Liat-2H+ + 2KCl = liat 2K+ + 2HCl
e. Liat-2H+ + Na2CO3 = liat 2Na+ + CO2 + H2O
Bahan yang dapat digunakan untuk pengapuran adalah:
1. Liat-2H+ + Mg(HCO3)2 = liat Mg+2 + CO2 + H2O
2. Liat-2H+ + Na2CO3 = liat 2Na+ + CO2 + H2O
15. Penambahan kapur akan meningkatkan % kejenuhan basa tanah masam. Petani
menunjukkan bahwa penambahan gipsum, bahan yang akan sama kerjanya pada
biaya setengahnya. Apa yang akan disarankan kepada petani tersebut ?
Gipsum (CaSO4) tidaka dapat digunakan sbagai bahan pengapuran. Disarankan
agar tidak mengguinakan gipsum, dan hendaknya diganti dengan kalsit.
16. Tanah mempunyai pH 5,5 dan KTK = 20 me/100g (60% KB). 50 g tanah dititrasi
dengan 50 ml KOH 0,12 N pH menjadi 6,8. Hitung hasil akhir % KB dan berapa
kebutuhan kapurnya (dalam ton/ha).
Jawab : me/50 g tanah = 50 ml x 0,12 N = 6 me/50 g = 12 m.e./100 g = 12 g.e/100
kg = 12 g.e. CaCO3/100 kg tanah = 12 x50 g/100 kg = 0,6 kg/100 kg. Kebutuhan 1
hektar = 2 x 106 kg/100 kg x 0,6 kg = 12.000 kg/ha.
20 me/100 g tanah KB 60 % me sekarang = 20 + 12 me/100 g tanah = 32 me
maka KB akan menjadi 32/20 x 60 % = 96 % pada pH 6,8.
17. Tanah memiliki beberapa sifat berikut: kandungan liat 50 %; KTK = 40 me/100 g;
pH 5,2; kejenuhan Ca = 40 %; kejenuhan Mg = 6 %; kejenuhan K = 8 %;
kejenuhan Na = 0 %. Laboratorium merekomendasikan pengapuran sebanyak 6
ton/ha CaCO3. Apakah ini saran yang baik ? Jika tidak, berapa CaCO3 yang anda
sarankan ? Tunjukkan dengan perhitungan.
KTK = 40 me/100 g tanah. Kejenuhan basa = Ca + Mg + K + Na = (40 + 6 + 8 + 0)
% = 54 %. pH 5,2 dikapur sebanyak 6 ton/ha CaCO3. Jumlah kation basa = 54/100
x 40 me/100 g = 21,60 me/100 g tanah. Ca = 40/54 x 21,60 me = 16,0 me; Mg =
6/54 x 21,60 me = 2,40 me; K = 8/54 x 21,60 me= 3,20 me
Pengapurtan 6 ton akan menaikkan Ca sebesar = 0,1/2000000 x 6.000 kg = 3 x 10-
4
kg/100 g = 0,3 g/100 g = 300 mg/100 g = 300 mg/50 mg x me/100 g = 6 me/100 g.
Maka kejenuhan basa akan menjadi : (Ca = 16, me + 6 me = 22 me + 2,40 me Mg +
3,20 me K + 0 me Na) : 40 me/100 g x 100 % = 69 %. Pemberian kapur 6 ton dapat
disarankan karena karena akan menaikkan KB menjadi 69 % dari semula 54 %.
18. Seorang pengusaha tani menerima rekomendasi pemngapuran 8 ton CaCO 3/hektar.
Bahan yang tersedia hanya dolomit [Ca.Mg(CO3)2] dengan ekivalen kalsium
karbonat (CCE) 90 %, 54 % lolos saringan 60 mesh, 25 % lolos pada saringan 8
mesh, dan ssisanya tidak lolos pada saringan 8 tersebut.
a. Hitung ECC dolomit tersebut !
b. Berapa kg dolomit/hektar yang dibutuhkan berdasarkan rekomendasi
tersebut !
9
< 60 mesh x 1,0 efisien 54 x 1,0 = 54
Total faktor kehalusan (FK)=
(jumlah 3 faktor individu) 66,5
Kalsium Karbonat Efektif (ECC) =
CCE x faktor kehalusan (FK) 0,90 x 66,5 = 59,85
Kebutuhan dolomit = 100/59,85 x 8 ton = 13,37 ton/hektar.
10
21. Jawablah pertanyaan untuk daftar data tanah dibawah ini:
Susunan Kation-dd (ppm Kation dalam ekstrak jenuh
kation tanah) (ppm larutan)
Ca 1.600 180
Mg 600 20
Na 1.000 900
K 600 5
KTK= 17 me/100g, pH pasta tanah = 8,6, CaCO3 = 2%, ECse = 4,5 mmho/cm
a. Hitung KTK dan bandingkan dengan KTK yang diukur. Jelaskan mengapa dua nilai
jadi berbeda?
b. Hitung SAR dan perkiraan SAR dari data kation dapat ditukar (kation-dd) !
c. Hitung dan perkirakan ESR dan ESP !
KTK = 17 me/100 g tanah; pH pasta tanah 8,6; kandungan CaCO3 = 2 %, ECse = 1,5
mmhos/cm.total kelarutan kation tanah = 1,5 x 10 me/l = 15 me /l 15 me/kg tanah.
a. Kation Ca dd. = 1600 mg/kg: 20 mg x me = 80 me/kg = 8 me/100 g; Mg = 600
mg/kg : 12 mg x me = 50 me/kg = 5 me/100 g; Na = 1000 mg/kg : 23 mg x me =
43,49 me/kg = 4,35 me/100 g; K = 600 mg/kg : 39 mg x me = 15,38 me/kg = 1,54
me/100 g. KTK adalah jumlah jerapan kation = 8 me Ca + 5,0 me Mg + 4,35 me Na
+ 1,54 me K = 18,89 me/100 g tanah.
b. SAR = Na*/(Ca+2 + Mg+2)/2 = 4,35 : 2,55 = 1,71
c. ESP = Na dd/ (Ca + Mg) dd = 4,35/ 13 = 0,33
7. Bagaimana membedakan antara nodula efektif dan non efektif pada akar legum
? Tunjukan lokasi dan penampakan nodula efektif !
Jawab : Nodul efektif berbentuk bintil (semacam tumor) akibat infeksi
Rhizobium bentuk bintil-bintil besar (>2 mm), berwarna merah bercampur hijau
muda. sedangkan yang tidak efektif kecil-kecil (< 2 mm) menyebar pada seluruh
permukaan sistem perakaran..
8. Apa yang disebut amonifikasi dan nitrifikasi? Tulis reaksinya dan sebutkan
faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi-reaksi tersebut!
Jawab :
Amonifikasi : Amina-amina dan asam-asam amino yang dibebaskan akan
dimanfaatkan oleh golongan bakteri heterotrop yang lain dan dibebaskan
menjadi senyawa amonium, yang kemudian dapat : (a) dikonversi ke nitrit dan
nitrat; (b) diambil langsung oleh tanaman; (c) dipakai langsung oleh bakteri
dalam melanjutkan proses dekomposisi; dan (d) fiksasi oleh mineral liat tertentu
dari tipe 2 : 1.
R-NH2 + H2O -------- NH3 + R-OH + Energi
NH3 + H2O ------------ > NH4+ + OH-
13
oksidasi yang dikatalisasi radiasi sinar matahari. Dekomposisi bahan organik
intensif dan perombakan/mineralisasai N dan volatilisasi N meningkat.
14
NH4+ < == > NH3 + H+
15. Apakah kehilangan N dalam bentuk gas itu bisa besar ? Bagaimana mencegah
atau memperkecil kehilangan N dalam bentuk gas tersebut ?
16. Susunlah klasifikasi pupuk N ! Apa sebabnya sumber N itu sangat penting bagi
peningkatan hasil tanaman?
Pupuk N dapat diklasifikasikan ke dalam pupuk nitrat, amonium, dan amida.
Karena Tanaman membutuhkan N dalam jumlah besar tetapi dalam jumlah yang
berlebihan, tanaman dapat mudah rebah, kualitas produksi meroosot, kehilangan
N meningkat dan lain-lain. Oleh sebab itu jumlahnya harus optimum yaitu
selisih antara jumlah yang dibutuhkan tanaman dengan jumlah yang dapat
disediakan tanah. Jumlah yang dapat disediakan tanah berasal dari N-organik
(ditetapkan dengan uji tanah) dan N-organik yang dapat dimobilisasi selama
pertumbuhan tanaman (jumlahnya ditetapkan dengan metode Inkubasi).
17. Perkembangan apa saja yang menyebabkan pemakaian urea meningkat besar ?
Karena kebutuhan pangan dan serat yang terus meningkat sejalan dengan
meningkatnya populasi manusia.
18. Volatilisasi ammonium dari urea di dalam tanah dapat berperan penting dalam
mekanisme kehilangan N. reaksinya adalah:
NH2-CO-NH2 + 2H2O (NH4)2CO3 2NH3 + H2O + CO2
a. Kehilangan volatilisasi pemakaian pupuk urea ke dalam tanah dapat terjadi
jika memenejnya tidak tepat. Sebutkan faktor-faktor/kondisi yang dapat
memperbesar potensi volatilisasi NH3 ?
1. pH tanah,
2. Penempatan pupuk N,
3. Kapasitas penyangga tanah,
4. Kondisi lingkungan,
5. Sisa panen,
6. Kondisi lingkungan dan manajemen pertanian
b. Rekomendasi manajemen urea bagaiaman yang akan anda pakai untuk
meminimalkan volatilisasai NH3 ?
1. Dibuat dalam bentuk butir.
2. mengurangi sifat higroskopisnya dengan menggunakan bahan pelapis
(coating agent) seperti diatomaceous eart. Penggunaan formaldehida
sebagai internal conditioner menyebabkan urea lebih tahan air dan lebih
tahan pelarutan oleh gerimis atau embun. Dengan cara ini kehilangan N
dalam bentuk NH3 dapat ditekan.
c. Sumber lain apa selain urea yang menjadi subyek volatilisasi ?
15
Sumber lain adalah pupuk cair amoniak (amonium hidroksida), pupuk
dalam bentuk amonium, dan pupuk organik karena perombakan senyawa N-
organik.
19. Jelaskan kondisi yang dapat menghambat proses nitrifikasi dan berpotensi
terbesar untuk peningkatan efektivitas manajemen pupuk N !
Tanah dengan aerasi baik dan reaksi tanah sampai agak masam, kecepatan
oksidasi dari NO2- ke NO3- > oksidasi NH4+ ke NO2-. Kecepatan oksidasi NO2-
=/> kecepatan pembentukan NH4+. Akibatnya bentuk NO3- cenderung
diakumulasi dalam tanah-tanah tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses nitrifikasi :
(1). jumlah NH4+ di dalam tanah,
(2) populasi bakteri nitrifikasi,
(3) reaksi tanah,
(4) aerasi,
(5) kelembaban tanah, dan
(6) suhu.
20. Tanah mengandung bahan organik sebesar 1,5 % dengan laju dekomposisi
tahunan 1 %. Petani ingin menaikkan kandungan bahan organik sampai 2 %.
Sumber bahan organiknya berasal dari tanaman yang ditanam di lahan tersebut.
Berapa tahun lamanya menambah bahan organik jika tanaman di atasnya
menghasilkan sisa panen 8.000 kg/tahun (C/N = 80; C-Organik = 40 %; 80 %
residu N digunakan penyusun bahan organik)
Jawab:
Diketahui kandungan BOT 1,5 %, laju dekomposisi 1 % dari bahan organik yang
ditambahkan.
Berapa tahun lamanya petani ingin meningkatkan BOT menjadi 2 %.
Sumber BOT: 8000 kg BO dengan C/N 80, C-org.= 40 %, 80 % residu N digunakan
penyusun BOT. C org. 40 x 8000 kg/ha = 3200 kg mengandung N = 3200 kg/80
= 400 kg N/ha 80 % penyusun residu BOT N-org residu = 320 kg/ha.
Bobot tanah/ha sampai kedalaman 20 cm dan BD = 1 2.000.000 kg
Tambahan BOT/tahun yang tidak terdekomposisi 99/100 x 8.000 kg/2.000.000 kg x
100 % = 0,396 %
BOT tahun I : 1,5 %, Tahun II: (1,5 + 0,396) % = 1,896 %
Tahun III: (1,5 + 0,396 + 0,396) % = 2,292 %.
Petani dapat meningkatkan kandungan BOT pada tahun ketiga.
16
TUGAS 5. FOSFOR
Mineralisasi
P-organik P-anorganik (H2PO4-/HPO4-2)
Immobilisasi
17
jerapan/presipitasi dan meningkatkan konsentrasi P larutan. Di atas pH 7,0,
presipitasi Ca+2 dengan P sebagai mineral Ca-P dan ketersediaan P
menurun. Adsorpsi P minimum pada pH 6,0 sampai 6,5 berhubungan
dengan kisaran pH dimana kelarutan P maksimum. Pengapuran pada tanah
masam, meningkatkan ketersediaan P. Pengapuran yang berlebih dapat
menekan kelarutan P sehingga membentuk mineral Ca-P yang tidak larut.
18
9. Uraikan proses apa yang terjadi sehingga P-organik tanah dapat tersedia bagi
tanaman ?
Jawab : Mineralisasi
P-organik P-anorganik (H2PO4-/HPO4-2)
Immobilisasi
P-organik tanah berasal dari sisa-sisa tanaman dan hewan-hewan yang didegradasi oleh
microbe menghasilkan senyawa organic lain dan melepaskan P-anorganik. Enzim
fosfatase mengkatalisasi reaksi mineralisasi P-organik dengan :
O Fosfase O
R O-P O- + H2O H O P O- + R-OH
O O
10. Buat daftar pupuk P yang lazim digunakan dalam pertanian ( jenis pupuk,
kandungan P dalam P2O5, unsur ikutan dan kadarnya dalam satuan %).
Jawab :
19
Tugas 6 Kalium
20
Jawab :
Kandungan K
6-8% 4-6% < 1%
~10
%
Mika, KTK =0 Hidrous mika (illit), KTK =30-50 Vermikulit, KTK =150
8. Apakah K dilepaskan dari felspar lebih mudah daripada dari K-mineral mika
yang melapuk ? Bagaimana kemampuan dari group mika mempunyai
kemampuan yang sama dalam mensuplai K ? Dalam ukuran fraksi-partikel tanah
yang mana feldspar dan mika biasa ditemukan ?
Jawab :
a. Tidak mudah, karena K feldspar merupakan cadangan K-alam, sedangkan
mika merupakan mineral silikat.
b. Kalium yang dibebaskan dari mika (dan reaksi kebalikannya, yaitu fiksasi)
merupakan proses pertukaran kation dan difusi yang membutuhkan waktu
agar kation yang dipertukarkan itu dapat mencapai tempat pertukaran,
sehingga ion yang dipertukarkan (K+) dapat berdifusi.
c. Feldsfar mempunyai struktur Kristal 3 dimensi, yang ditempati K meliputi
seluruh lempeng mineral. K dapat dilepaskan dari feldsfar hanya dengan
menghancurkan mineral tersebut.
9. Gambarkan perubahan yang terjadi jika mineral mika melapuk dalam tanah.
Bagaimana K-dd dapat meningkat dengan transformasi dari mika ke
montmorillonit atau vermikulit?
Jawab :
a. Lihat gambar dijawaban no.7
b. Kalium yang dibebaskan dari mika (dan reaksi kebalikannya, yaitu fiksasi)
merupakan proses pertukaran kation dan difusi yang membutuhkan waktu
agar kation yang dipertukarkan itu dapat mencapai tempat pertukaran,
sehingga ion yang dipertukarkan (K+) dapat berdifusi. Konsentrasi kalium
yang rendah dalam larutan akan menunjang pelepasan K-antar-lapisan.
11. Dapatkah serapan tanaman dari K-tersedia tanah menjadi berkurang oleh faktor-
faktor lingkungan dan tanah ? Jika dapat, buat daftar faktor-faktor yang secara
prinsip mengurangi K-tersedia di dalam tanah !
a. Dapat.
b. Jenis dan tipe mineral, jumlah K-dd di dalam tanah, faktor lingkungan
12. Sebutkan sumber utama pupuk K ! Pada kondisi tanah bagaimana yang
sebaiknya menggunakan K2SO4-MgSO4 daripada KCl-dolomit, atau KCl saja ?
Jawab :
a. Sumber pupuk K anorganik, KCl (50-20 % K atau 60-63 % K2O), K2SO4
(50-53 % K2O, 17 % S).K2SO4.MgSO4(18% K, 11 % Mg dan 22 % S),
Potasium fosfat ((K4P2O7, KH2PO4, K2HPO4),dll
b. Digunakan pada tanah-tanah yang kekurangan Mg dan S.
13. Pada keadaan bagaimana KCl akan lebih efektif daripada K2SO4 atau KNO3 ?
Jawab :
14. Tanah berpasir mempunyai KTK = 5 cmol/kg dan kejenuhan K = 6 %. Hasil
tanaman alfafa 5 t/ha/th pada kandungan K 3 %. Hitung K-dd awal dan K-dd
akhir setelah satu kali penanaman !
Jawab :
15. Dua tanah masingmasing mempunyai KTK 5 cmol/kg dan 25 cmol/kg.
Kedua-duanya mempunyai K-dd. 5 %.
a. Hitung kandungan K-dd. kedua tanah tersebut dalam kg/ha ! Jika B.d. = 1
dan kedalaman lapisan 20 cm.
b. Jika menggunakan alfalfa untuk diusahakan. Berapa tahun masing tanah
dapat ditanami sebelum semua K-dd. habis diangkut tanaman ? dengan
asumsi bahwa 1 % KTK dipasok kembali oleh K tidak dapat dipertukarkan
(K-tdd.) yang dilepas tiap tahun setelah tahun pertama.
22
JAWABAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER KTNT III
30 MARET 2011
WAKTU 100 MENIT ( 7.50 9.20)
1. Unsur hara esensial yang diambil dari air dan udara adalah C, H dan O
a. Sebutkan unsur hara makro dan mikro yang diambil dari tanah ! Susun daftar
unsur hara tersebut dalam bentuk ion !
Jawaban a.
No. Urut Unsur Hara Bentuk ion yang diserap oleh tanama dari
larutan tanah
1 Nitrogen NH4+, NO3-
2 Fosfor H2PO4-, HPO4=
3 Kalium K+
4 Kalsium Ca++
5 Magnesium Mg++
6 Sulfur SO4=, S2O3= (daerah anaerob)
7 Klorida Cl-
8 Besi Fe++, Fe+++
9 Boron H2BO3-, HBO3=, BO3-3, BO4=
10 Mangan Mn++
11 Seng Zn++
12 Tembaga Cu++
13 Molibdenum MoO4=
14 Nikel Ni++
23
c. Pendekatan pengembangan pertanian masih berbasis pada pemenuhan
kebutuhan konsumsi belum ke pendekatan industri pertanian berkelanjutan, hal
ini disebabkan a.l.:
1. Luas lahan pertanian pangan, terutama padi, tidak sebanding dengan
kebutuhan beras nasional secara berkesinambungan.
2. Pemilikan lahan pertanian pangan oleh petani relatif sempit dan orientasinya
masih pada memenuhi kebutuhan pokok keluarga dan berbasis pada
pengalamannya sendiri.
3. Pemilihan komoditas tidak terkonsolidasi pada unggulan yang memiliki
kualitas dan kuantitas yang berkesinambungan serta tidak memiliki nilai
tambah sebagai komditas pilihan.
4. Hal lain di luar kemampuan manusia, seperti perubahan iklim global,
bencana alam, serangan hama dan penyakit, dll.
24
- Mineral liat, Oksida Al dan Besi, Bahan Oranik Tanah
- Hidrolisis Al dan Fe
- Garam-garam terlarut
- Pemupukan
c. 1. Dalam kesetimbangan dengan CO2 atmosfer pH H2O adalah 5,7 disebabkan
reaksi berikut : H2O + CO2 < ===== > H+ + HCO3- hujan turun membasahi
tanah.
Itulah sebabnya, kenapa air hujan merupakan sumber alam kemasaman tanah.
2. Selain itu pH rendah disebabkan hujan asam dari pelarutan gas-gas asam
polutan industri seperti SO2, NH3, NOx, (NO, NO2,N2O) yang teroksidasi oleh
petir atau kilat. Oksidasi senyawa
NH4+ + 2O2 < == > NO3- + H2O + 2H+
SO2 + O2 + H2O < == > SO4-2 + 2H+
Sumber utama gas NOx, meliputi hasil pembakaran minyak fosil
(40%), pembakaran biomassa (22%), listrik (15%), aktifitas mikrobe tanah
(15%) dan oksidasi kimia dari NH3 (8%).
d. 25 ml NaOH y N setara dengan 20 ml HCl 0,25 N 25 ml x y N = 20 ml x
0,25 N, Normalitas NaOH (y) = (20 ml x 0,25 N) : 25 ml = 0,20 N
e. Karena pH 6,5 ketersediaan hara optimal bagi pertumbuhan dan produksi
sebagian besar tanaman pertanian yang dibudidayakan.
5. Contoh tanah lapisan olah (sampai kedalaman 20 cm) yang telah dilakukan
pengapuran dan dianalisis kandungan Ca, Mg, K, Na, dan KTK-nya aadalah
sebagai berikut:
KTK = 40 cmol/kg atau 40 me/100 g tanah; Ca+2 = 480 ppm; Mg+2 = 96 ppm; K+ =
78 ppm dan Na+ = 46 ppm.
a. Hitung kandungan setiap unsur hara tersebut dalam kg/ha !
b. Hitung kandungan masing-masing unsur dalam % !
c. Hitung me/100 g atau cmol/kg tanah masing-masing ion tersebut !
d. Hitung kejenuhan basa tanah tersebut !
Jawaban :
a. Ca+2 = 480 ppm = 480 mg/1.000.000 mg x 2.000.000 kg/ha = 960 kg/ha
Mg+2 = 96 ppm = 96 mg/1.000.000 mg x 2.000.000 kg/ha = 192 kg/ka
K+ = 78 ppm = 78 mg/1.000.000 mg x 2.000.000 kg/ha = 156 kg/ha
Na+ = 46 ppm = 46 mg/1.000.000 mg x 2.000.000 kg/ha = 92 kg/ha
b. Ca+2 = 480 mg/1.000.000 mg x 100 % = 0,048 %
Mg+2 = 96 mg/1.000.000 mg x 100 % = 0,0096 %
K+ = 78 mg/1.000.000 mg x 100 % = 0,0078 %
Na+ = 46 mg/1.000.000 mg x 100 % = 0,0046 %
c. 480 mg Ca+2/1.000.000 mg = 480 mg/kg = 48 mg/100 g = 2,4 me/100 g = 2,4
cmol/kg
96 mg Mg+2/1.000.000 mg = 96 mg/kg = 9,6 mg/100 g = 0,8 me/100 g = 0,8
cmol/kg
78 mg/1.000.000 mg = 78 mg/kg = 7,8 mg/100 g = 0,2 me/100 g = 0,2 cmol/kg
46 mg/1.000.000 mg = 46 mg/kg = 4,6 mg/100 g = 0,2 me/100 g = 0,2 cmol/kg.
d. Kejenuhan basa = me jumlah kation basa/me KTK x 100 % = 3,6/me/40 me x
100 % =
9 %.
25
6. Tanah lapisan olah sedalam 20 cm mengandung bahan organik sebesar 1,5 %
dengan laju dekomposisi tahunan 1 %. Petani ingin menaikkan kandungan bahan
organik sampai 2 %. Sumber bahan organiknya berasal dari sisa tanaman yang
ditanam di lahan tersebut.
a. Berapa tahun lamanya menambah bahan organik jika tanaman di atasnya
menghasilkan sisa panen 8.000 kg/ha/tahun (C/N = 80; C-Organik = 40 %; 80
% residu N digunakan penyusun bahan organik) ?
b. Berapa kg N/ha/tahun yang diperoleh dari dekomposisi bahan organik tersebut ?
Jawaban :
a. Sumber bahan organik tahunan :8.000 kg sisa panen mengandung 40 % C-
organik 40% x 8.000 kg /2.000.000 x 100 % = 0,16 % atau tambahan bahan
ortganik tahunan sebesar 1,724 x 0,16 % = 0,2758 %. Bahan organik
mengandung 58 % C-organik.
Dekomposisi tahunan sebesar 1 %
Uraian Tahun I Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
Bahan organik tanah (%) 1,5 1,7608 1,78855 1,93066 2,07135
Dek.BOT. (%) 0,015 0,0176 0,01789 0,01931 0,02071
Sisa BOT (%) 1,485 1,7784 1,77066 1,91135 2,05064
Tambahan BOT (%) 0,2758 % 0,2758 0,16 0,16 0,16
Bahan organik tanah (%) 1,7608
Petani dapat meningkatkan bahan organic setelah lima tahun.
b. N yang diperoleh = 80 % x 1/80 x Corganik = 80 % x 1/80 x 3200 kg/ha = 32
kg N/ha/tahun.
7. Jika sisa panen dikembalikan ke dalam tanah lapisan olah sebanyak 6.000 kg/ha,
C/N= 60 dengan kandungan C sebanyak 40 %. Aktivitas mikrobe membutuhkan 35
% C-residu (terjadi peningkatan biomassa mikrobe), sisanya 65 % dirombak
sebagai CO2 + H2O dan sisa.
Ditanyakan:
a. Berapa kg/ha C residu yang digunakan mikrobe ?
b. Jika populasi mikrobe meningkat berapa N yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
mikrobe tsb bila C/N = 8/1 ?
c. Berapa N yang dibutuhkan mikrobe selama dekomposisi residu ?
d. Jika kandungan N-residu 0,70 % . Berapa kg N residu/ha ?
e. Berapa jumlah N yang diimmobilisasi ?
Jawab:
a. C-residu = 40 % x 6000 kg/ha = 2400 kg/ha.
C-residu yang digunakan mikrobe adalah: 35 % x 2400 kg/ha = 840 kg/ha.
b. N yang dibutuhkan untuk perttumbuhan mikrobe bila C/N = 8 adalah : 1/8 x
840 kg = 105 kg/ha.
c. N yang dibutuhkan selama dekomposisi residu (6000 kg residu atau 840 kg C)
bila C/N = 60 adalah : = 1/60 x 2400 kg/ha = 40 kg/ha N.
d. Jika kandungan N-residu 0,67 % . Maka N residu/ha = 0,67/100 x 6.000 kg
residu/ha = 40,2 kg N/ha.
e. Jumlah N yang diimmobilisasi = 105 kg N 40 kg N = 65 kg N/ha.
26
Tugas 5.
Kerjakan dengan teliti dan benar dengan tulisan yang jelas !
11. a. Jelaskan bagaimana lintasan transport P dari tanah ke akar tanaman !
b. Jelaskan apakah pemupukan P dapat mengubah peningkatan lintasan ini ?
12. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan intensitas dan kuantitas P itu !
b. Apa yang dimaksud dengan P-tanah labil ?
13. Jelaskan apakah P-organik dapat tersedia bagi tanaman ?
14. Jelaskan bagaimana pH mempengaruhi ketersediaan P di dalam tanah !
15. a. Dua faktor penting apa yang mempengaruhi serapan P oleh tanaman ?
b. Apa yang dimaksud retensi dan fiksasi P di dalam tanah ?
16. Jelaskan bentuk P yang terdapat di dalam tanah ?
17. Uraikan faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan P di dalam larutan tanah !
18. Jelaskan sumber utama P di dalam tanah !
19. Uraqikan proses apa yang terjadi sehingga P-organik tanah dapat tersedia bagi
tanaman ?
20. Buat daftar pupuk P yang lazim digunakan dalam pertanian ( jenis pupuk,
kandungan P dalam P2O5, unsur ikutan dan kadarnya dalam satuan %).
Latihan Soal Ke 6
27
29. Tanah berpasir mempunyai KTK = 5 cmol/kg dan kejenuhan K = 6 %. Hasil
tanaman alfafa 5 t/ha/th pada kandungan K 3 %. Hitung K-dd awal dan K-dd
akhir setelah satu kali penanaman !
30. Dua tanah masingmasing mempunyai KTK 5 cmol/kg dan 25 cmol/kg.
Kedua-duanya mempunyai K-dd. 5 %.
c. Hitung kandungan K-dd. kedua tanah tersebut dalam kg/ha ! Jika B.d. = 1
dan kedalaman lapisan 20 cm.
d. Jika menggunakan alfalfa untuk diusahakan. Berapa tahun masing tanah
dapat ditanami sebelum semua K-dd. habis diangkut tanaman ? dengan
asumsi bahwa 1 % KTK dipasok kembali oleh K tidak dapat dipertukarkan
(K-tdd.) yang dilepas tiap tahun setelah tahun pertama.
Hj.Siti Mariam
28