Anda di halaman 1dari 13

Bab I

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Fakultas kedokteran tidak kunjung surut menjadi target bagi para siswa dan siswi
SMA yang akan melanjutkan studinya ke perguruan tinggi . Fakultas kedokteran dari data
SBMPTN tahun 2017 di universitas brawijaya itu menerima mahasiswa 76 orang dengan
peminat mencapai 3.139 orang. Di universitas padjajaran itu menerima mahasiwa 150 orang
dengan peminat yaitu 8625. Dari 2 universitas diatas kita bisa melihat bahwa peminat fk di
universitas padjajaran mencapai rasio perbandingan antara diterima dengan peminat
mencapai 1:57. Dari data diatas kita bisa lihat peminat FK sangat tinggi. https//sbmptn.ac.id
Penerimaan mahasiswa di fakultas kedokteran di PTN menggunakan jalur ujian , baik
ujian SBMPTN dan UMPTN memiliki passing grade yang cukup tinggi . Dari UI jurusan
paling tinggi pendidikan dokter yaitu 62.78% dan di UGM 60.70%. Ini menunjukkan
walaupun ujiannya sama tapi bobot benar dari soal yang dikerjakan harus lebih banyak
benarnya. Untuk PTS, mereka mempunyai sistem sendiri untuk beberapa PTS ada 3 jalur
yaitu melalui ujian CBT, ujian tulis, dan jalur prestasi. Di FK UII untuk ujian CBT bisa
langsung datang ke lokasi ujian dan akan mendapatkan hasil lolos atau tidaknya. Dan Untuk
ujian tulis , waktu dan tempat di tentukan dan beberapa hari akan diumumkan hasilnya. Dan
setelah lolos ujian baik yang lewat CBT, jalur tulis maupun jalur prestasi , maka harus
mengikuti ujian tahap dua yaitu wawancara dan psikotest . Lalu hasil akan di umumkan
dikemudian hari . Ini menunjukkan bahwa untuk masuk ke FK membutuhkan perjuangan dan
pengorbanan waktu,tenaga,pikiran terkait dengan ujiannya sulit dan juga banyaknya bentuk
bentuk ujiannya. Setelah lolos dari ujian masuk FK, mahasiswa akan dihadapi dengan biaya masuk.
Biaya yang dikeluarkan untuk masuk ke fakultas kedokteran tidak sedikit mencapai ratusan juta
rupiah. pmb.uii.ac.id

Dari data yang sudah disebutkan mahasiwa yang diterima di fakultas kedokteran adalah
orang orang yang terpilih yang berhasil menyaingi ribuan orang dan sanggup untuk
membayar uang masuk kuliahnya . Namun faktanya masih ada mahasiswa mahasiswa yang
memiliki IP rendah .(www.uin.ac.id) Dari data UIN syarif hidayatullah mahasiswa yang di
dikeluarkan karena IP rendah dari fakultas kedokteran ada empat mahasiwa tahun 2008. Di
Trisakti ada 10 mahasiswa yang harus keluar dari kampus dikarenakan IP rendah. Dari
(Tribunnews.com) Tahun 2013 sebanyak 32 mahasiswa FK UMI harus sangat terpaksa
dikeluarkan dari kampus dengan alasan yang berbeda beda.
Sistem dari fakultas kedokteran menggunakan sistem blok, di dalam sistem blok tidak mengenal
namanya pengisian KRS seperti fakultas fakultas lainnya. Mata kuliah yang ingin diambil sudah
ditentukan oleh kampus . Didalam blok terdapat macam macam mata kuliah, praktikum, tugas, dan
ujian yang berbeda beda. Untuk krikulum tahun 2011 Fakultas kedokteran menggunakan
metode belajar Problem-Based Learning yang lebih dikenal dengan sebutan PBL merupakan salah
satu metode pembelajaran atau perkuliahan yang sudah banyak diterapkan oleh berbagai
universitas yang ada di dunia. PBL tidak hanya terbatas penerapannya dalam pendidikan kedokteran,
dunia keteknikan juga cocok untuk menerapkan sistem ini . Harsono (2008), Pengantar
Problem base learning, Medika,Fakultas Kedokteran
UGM, Yogyakarta,ed 2, 1-2
1. PBL merupakan metode yang telah digunakan sejak 1960-an di sebagian besar fakultas
kedokteran di dunia, karena pendekatannya yang berpusat pada aktivitas belajar mandiri
mahasiswa, terstruktur dengan baik, berdasarkan masalah nyata, terintegrasi, berbasis
masyarakat dan pendekatan klinis yang lebih dini (Prihatanto,2008). Sistem PBL ini
memaksa mahasiswa untuk bisa memperdalam ilmunya sendiri, bentuk dari PBL ada
tutorial, praktikum, penugasan, dan skill lab. Ini dilakukan untuk satu blok sekitar 7 minggu
. Dan dari sistem ini mahasiswa harus bisa mengatur management waktunya. Prihatanto,
F. S. I. (2008). Hubungan antara Latar Belakang Dosen dan Persepsi Mahasiswa
tentang Peran Dosen Sebagai Tutor. Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi
Kesehatan Indonesia Vol. 3, No. 3: 109-114.

1.2 Rumusan masalah


Bagaimana gambaran penyebab mahasiswa mendapatkan ip rendah pada
mahasiswa FK UII angkatan 2015?

1.3 Tujuan penelitian

1. Ingin melihat gambaran faktor yang menyebabkan mahasiswa mendapat IP


rendah ?

1.4 Manfaat

1. Mengetahui faktor yang menyebabkan mahasiswa terancam drop out


2. Sebagai sarana untuk memperbaiki sistem penerimaan mahasiswa FK dan
sistem pembelajaran di FK
3. Sebagai sarana pengetahuan untuk masyarakat tentang sistem pembelajaran
yang ada di FK
1.5.Keaslian
1. Yoga Pamungkas Susani Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
Refleksi dalam Pendidikan Klinik
2. Zulharman*, Harsono**, Amitya Kumara*** Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Peran Self Directed Learning
Readiness pada Prestasi Belajar Mahasiswa Tahun Pertama
Fakultas Kedokteran Universitas Riau
3. dr. Farida Juliantina Rachmawaty M.Kes dr. Syaefudin Ali Akhmad FK UII
Hubungan Antara Hasil Uji Potensi Calon Mahasiswa (UPCM) dengan
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa Angkatan 2005 Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Indonesia
4. dr. Endrawati Tri Bowo FK UII Korelasi Antara Gaya Belajar dan Prestasi
Akademik Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia

BAB II
Tinjauan Pustaka
1.1 Telaah Pustaka
1.1.1 Prestasi Belajar
1.1.1.1 Pengertian prestasi belajar
Prestasi belajar menurut KBBI (2005:895) adalah kemampuan yang
sungguh sungguh dan bisa di amati dan dapat diukur langsung
memalui test.
Menurut sumadi suryabrata (2006:297) prestasi belajar adalah hasil
usaha siswa terhadap kegiatan yang dilakukan selama masa yang
ditetapkan.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah
hasil usaha siswa yang dapat dicapai berupa pengetahuan,
keterampilan, sikap yang dapat dibuktikan dengan hasil test.

1.1.2 Faktor faktor Yang mempengaruhi Prestasi Belajar


1.1.2.1 Disiplin

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar orang mengatakan


bahwa si A adalah orang yang memiliki disiplin yang tinggi, sedangkan si B
orang yang kurang disiplin. Sebutan orang yang memiliki disiplin tinggi
biasanya tertuju kepada orang yang selalu datang tepat waktu, taat terhadap
aturan yang ada, berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku, dan
sejenisnya. Dalam kaitan disiplin belajar di sekolah seorang siswa dalam
mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan lepas dari berbagai
peraturan dan tata tertib yang diberlakukan disekolahnya, dan setiap siswa
dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang
yang berlaku disekolahnya.
Displin menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah suatu tata tertib
yang dapat mengatur tatanan kehidupan pribadi dan kelompok atau suatu
sikap dan tingkah laku yang menunjukkan kepatuhan dan ketaatan siswa
terhadap peraturan di sekolah.

2.1.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan


Ada beberapa faktor yang memperngaruhi kedisiplinan.
a. Diri sendiri
Disiplin yang muncul karena adanya kesadaran diri sendiri disebabkan
seseorang telah menyadari bahwa hanya dengan kedisiplinanlah akan
mendapat kesuksesan dalam segala hal, dengan disiplinlah dapat
menghilangkan kekecewaan orang lain, dan dengan disiplinlah orang lain
mengaguminya.
b. Keluarga
Anggota keluarga juga dapat mempengaruhi kedisiplinan seseorang,
kebiasaan orang tua secara sadar maupun di bawah alam sadar akan terekam
dan kemudian diikuti oleh sang anak.
c. Pergaulan di Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang bisa mempengaruhi kedisiplinan
seseorang setelah keluarga, karena selain keluarga orang-orang yang sehari-
hari berada di sekitar kita secara sadar maupun bawah sadar merupakan
pengaruh dari pembentukan kedisiplinan seseorang.

2.1.3 Penyesuaian Diri


2.1.3.1 Pengertian Penyesuaian diri
Penyesuaian diri adalah bagaimana seorang individu mampu untuk
menghadapi berbagai sesuatu yang timbul dari lingkungan. (Ali dan Asrori,
2006 ). Menurut Schneiders, penyesuaian diri merupakan hal yang
membutuhkan proses yang mempunyai tujuan untuk mengubah perilaku
seseorang agar menjadikan seseorang tersebut menjadi lebih baik
hubungannya dengan lingkungannya. Dari berbagai definisi yang telah
disebutkan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan yang sesuai dengan
penelitian terkait dengan bidang pendidikan, bahwa penyesuaian diri adalah
suatu proses perubahan dalam diri, dimana seseorang harus dapat
mempelajari tindakan atau sikap baru untuk berubah sesuai dengan jurusan
studi yang telah diambil dan menghadapi segala keadaan yang bertolak
belakang dengan keadaan siswa tersebut sehingga tercipta hubungan yang
baik dengan orang lain dan lingkungan sekitar.

2.1.3.2 Aspek Penyesuaian diri


Dalam penyesuaian diri harus dilihat dari dua aspek yaitu diri kita sendiri,
orang lain dan perubahan yang terjadi. Untuk lebih jelasnya kedua aspek
tersebut akan diuraikan sebagai berikut :

1. Penyesuaian Pribadi

Penyesuaian pribadi adalah kemampuan seseorang untuk menerima


dirinya sendiri, sehingga tercipta hubungan yang baik antara dirinya dan
lingkungan . Seseorang yang sudah menyadari penyesuaian diri , ia
menyadari siapa dirinya , apa kelebihan dan kekurangannya dan mampu
bertindak objektif sesuai kondisi dirinya. Keberhasilan dari penyesuaian diri
ditandai tidak adanya rasa benci, lari dari kenyataan atau tanggungjawab,
kecewa, atau tidak percaya pada kondisi dirinya. Kehidupan kejiwaannya
ditandai dengan tidak adanya kegoncangan atau kecemasan yang menyertai
rasa bersalah, rasa cemas, rasa tidak puas, rasa kurang dan keluhan terhadap
nasib yang dialaminya.

2. Penyesuaian Sosial
Penyesuaian sosial terjadi dalam lingkup hubungan sosial tempat
seseorang hidup dan berinteraksi dengan orang lain. Hubungan-hubungan
tersebut mencakup hubungan dengan masyarakat di sekitar tempat
tinggalnya,keluarga, sekolah, teman atau masyarakat luas secara umum.
Dalam hal ini seseorang dan masyarakat sebenarnya sama-sama memberikan
dampak. Seseorang menyerap berbagai informasi, budaya dan adat istiadat
yang ada dari masyarakat , sementara masyarakat diperkaya oleh eksistensi
atau karya yang diberikan oleh orang tersebut. Apa yang diserap atau
dipelajari seseorang dalam proses interaksi dengan masyarakat masih belum
cukup untuk menyempurnakan penyesuaian sosial yang memungkinkan
seseorang untuk mencapai penyesuaian pribadi dan sosial dengan cukup baik.
Proses berikutnya yang harus dilakukan seseorang yang berada dalam
lingkup masyarakat dalam penyesuaian sosial adalah kemauan untuk
mematuhi norma-norma dan peraturan sosial kemasyarakatan. Setiap
masyarakat biasanya memiliki aturan yang tersusun dengan sejumlah
ketentuan dan norma atau nilai-nilai tertentu yang mengatur hubungan
individu dengan kelompok. Dalam proses penyesuaian sosial seseorang
mulai berkenalan dengan kaidah-kaidah dan peraturan-peraturan tersebut lalu
mematuhinya sehingga menjadi bagian dari pembentukan jiwa sosial pada
dirinya dan menjadi pola tingkah laku kelompok.
Kedua hal tersebut merupakan proses pertumbuhan kemampuan
individu dalam rangka penyesuaian sosial untuk menahan dan
mengendalikan diri. Pertumbuhan kemampuan ketika mengalami proses
penyesuaian sosial, berfungsi seperti pengawas yang mengatur kehidupan
sosial dan kejiwaan. Boleh jadi hal inilah yang dikatakan Freud sebagai hati
nurani, yang berusaha mengendalikan kehidupan individu dari segi
penerimaan dan kerelaannya terhadap beberapa pola perilaku yang disukai
dan diterima oleh masyarakat, serta menolak dan menjauhi hal-hal yang tidak
diterima oleh masyarakat.
2.1.4 Motivasi Belajar
2.1.4.1 Definisi Motivasi Belajar

Menurut Tadjah, motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak


di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin
kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar
itu, demi mencapai suatu tujuan.
Selanjutnya yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah
keseluruhan faktor penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan
arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai tujuan (Ali Imron, 1988, hal
87-88)Jadi pengertian motivasi belajar itu adalah motivasi belajar merupakan
suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang atau
menggerakkan seseorang untuk belajar sesuatu atau melakukan kegiatan
untuk mencapai tujuan.

2.1.4.2 . Jenis jenis motivasi


2.1.4.2.1 Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik ialah sesuatu motif untuk bergerak melakukan
sesuatu yang timbul dari diri sendiri tanpa adanya dorongan dari luar diri.
Dorongan dari dalam diri ini sangatlah penting bagi setiap orang, karena
dengan dorongan yang timbul dari dalam diri sendiri akan membantu seorang
dalam belajar terutama yang dituntut untuk senantiasa belajar terus-menerus.
Apabila motivasi dari dalam diri belum terbentuk,seseorang akan kehilangan
fokus dalam belajar dan mempengaruhi aktivitas pembelajaran.
2.1.4.2.2 Motivasi Ekstrinsik
Selain motivasi intrinsik, ada juga motivasi yang belajar yang berasal
dari luar diri yaitu motivasi ekstrinsik. Motivasi ini ialah segala sesuatu hal
yang mendorong seseorang yang melakukan sesuatu yang berasal dari luar
diri. Akan tetapi,pengaruh dari luar ini dapat juga menurunkan motivasi
seseorang apabila seseorang salah dalam memilih atau menempatkan diri.
Kedua motivasi baik intrinsik dan ekstrinsik harus saling mendukung agar
dicapai motivasi yang kuat terutama motivasi belajar bagi siswa.

2.2 Kerangka Teori

IP lebih dari
BAIK
2.5
Faktor yang
PRESTASI
mempengaru
BELAJAR
hi

TIDAK BAIK
Disiplin

Motivasi

1. Eksterna
2. Interna
Hambatan
Penyesuaian diri

1. Diri sendiri
2. sosial

Metode belajar

Management waktu

Kerangka Konsep

Faktor yang
PRESTASI
mempengaru TIDAK BAIK
BELAJAR
hi

Disiplin

Motivasi

3. Eksterna
4. Interna

Penyesuaian diri

3. Diri sendiri
4. sosial

Metode belajar

Management waktu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan desain penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif
analitik yang terdiri atas veriabel bebas dan terikat (Hidayat 2007), dan dengan pendekatan
personal yaitu untuk pengambilan data peneliti mewawancarai subjek yang telah dipilih
untuk menayakan beberapa pertanyaan yang telah dibuat secara struktural dan juga
menggunakan alat bantu perekam suara untuk menjadi bukti validitas.1
3.2 Instrumen Penelitian
Instrumen yang kami gunakan untuk penelitian hanya perekam suara , karena
pengambilan data yang kami gunakan dengan cara wawancara
3.3Tempat dan Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan di Student Area Fakultas Kedokteran UII. Waktu
pengambilan data September 2017-Desember 2017
3.4 Sumber data

Data yang akan kami ambil mahasiswa FK UII 2015 , dengan nilai IPK kurang dari
2.00
3.5 Prosedur pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang kami gunakan adalah data primer yaitu dikumpulkan
sendiri oleh peneliti yang sebelumnya tidak ada , tujuanya disesuaikan dengan keperluan
penelitian yang dilakukan untuk mahasiswa FK UII 2015 dengan ipk kurang dari 2.00.
Prosedur dimulai dengan etika sebelum meminta partisipant untuk diwawancarai, selanjutnya
partisipant dibuat merasa nyaman dan kemudian ditanyakan beberapa pertanyaan yang
sebelumnya sudah disiapkan, tidak lupa setiap percakapan di rekam dengan perekam suara.
3.6 Analisis Data

Setelah semua data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah pengelolahan dan
analisa data. Yang di maksud dengan analisis data ialah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, menulis transkrip semua yang
diwawancarai setelah itu data kita rapihkan dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menyusunnya ke dalam pola, serta membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami
oleh dirinya sendiri atau orang lain.

1. https//sbmptn.ac.id
2. pmb.uii.ac.id

3. Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja


Rosdakarya.
4. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.

5. Badudu dan Sutan M. Zain.1996.Kamus Umum Bahasa


Indonesia.Jakarta:Pustaka Sinar Harapan.
6. Syah, Muhibbin. 2003.Psikologi Belajar.Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai