PENDAHULUAN
1
terkait. Padahal penanggulangan masalah KtP/A mencakup aspek medis, medikolegal maupun
psikososial yang penangannya membutuhkan jejaring.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Puskesmas Tambakrejo menyusun pedoman yang
dibutuhkan sebagai acuan oleh pengelola program KtP/A di Puskesmas Tambakrejo dalam
mengembangkan dan mengelola suatu pelayanan spesifik yang mampu menangani kasus-kasus
kekerasan terhadap perempuan maupun anak.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Puskesmas mampu tatalaksana korban KtP/A secara komprehensif
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Tersedianya Pedoman Pengembangan Puskesmas mampu tatalaksana kasus
kekerasan terhadap perempuan dan anak.
2. Tersedianya standar pelayanan kesehatan bagi korban KtP/A di Puskesmas.
1.4 Manfaat
2
BAB II
POLI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK
POLI KtP/A PUSKESMAS TAMBAKREJO
POLI HARAPAN BAHAGIA
3
yang terintegrasi dalam pelayanan Poli KtP/A di
puskesmas Tambakrejo dan wilayah kerjanya
- Sebagai konselor masalah yang berkaitan dengan
kondisi medis
-
2 Wakil Ketua Mengkoordinasikan semua jenis layanan yang terintegrasi
dalam pelayanan Poli KtP/A di puskesmas Tambakrejo dan
wilayah kerjanya
4
Hari : Kamis dan sabtu
Pukul : 07.30 s/d selesai
Tempat : Puskesmas Tambakrejo
Alamat : Jl. Ngaglik 87 surabaya
No Telp : (031)371559
5
8. Jika tidak memerlukan rujukan, petugas memberikan konseling pada ibu /
keluarga pasien dan memberikan nasehat
9. Petugas mencatat semua yang dilakukan terhadap pasien di kartu status
orangtua/keluarga/pamong/
guru
Puskesmas
Registrasi
Tindakan Kegawatdaruratan
TATALAKSANA:
Anamnesa
Informed Consent
Pemeriksaan fisik dan status mental
Pemeriksaan Penunjang
Diagnose
Tindakan Medis Segera ke instansi
Kepolisian
Baik lisan/tulisan
(max 2x24 jam)
Konseling
Wajib Lapor
Pembuatan VeR Atas permintaan
pihak penyidik
kepolisian
Rujukan Pencatatan dan Pelaporan Pulang
Kunjungan Rumah
Rumah sakit
PPT/PKT Jejari
6
2.10 Dokumen Poli KtP/A
7
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan masalah interdisipliner,
baik politik, social, budaya, ekonomis maupun aspek lainnya. Tindak kekerasan akan banyak
terjadi dimana ada kesenjangan ekonomi antara laki-laki dan perempuan, penyelesaian konflik
dengan kekerasan, dominasi laki-laki dan ekonomi keluarga serta pengambilan keputusan yang
berbasis pada laki-laki. Sebaliknya jika perempuan memiliki kekuasaan diluar rumah maka
intervensi masyarakat secara aktif disamping perlindungan dan control social yang kuat
memungkinkan perempuan dan anak menjadi korban kekerasan kecil.
Bahwa Poli KtPA dibentuk dalam rangka sebagai upaya untuk menekan tingkat
kekerasan terhadap perempuan dan anak yang semakin tahun semakin mengalami peningkatan
yang cukup signifikan. Poli KtPA ini melayani semua masyarakat baik di dalam maupun diluar
wilayah PKM Tambakrejo yang mengalami tindakan kekerasan baik secara fisik, mental, seksual
maupun verbal yang terutama dialami oleh anak-anak dan perempuan..
3.2 SARAN
Poli KtPA sebagai sarana untuk menekan tindak kekerasan terhadap perempuan dan
anak agar lebih di tingkatkan sosialisasinya baik didalam dan diluar gedung (PKM Tambakrejo).
Petugas dan masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitar,apabila ada tindak
kekerasan di lingkungan tempat tinggal atau diluar tempat tinggal agar segera menghubungi
pihak terkait. Poli KtPA ini bisa berjalan dengan baik apabila ada peran serta Masyarakat,
Puskesmas dan Jejaringnya