Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak ( KtP/A ) merupakan masalah global
yang terkait hak asasi manusia dan ketimpangan gender. Kasus-kasus kekerasan terhadap
perempuan dan anak yang terindentifikasi di pelayanan kesehatan dasar dan di pusat-pusat
pelayanan rujukan termasuk kepolisian merupakan fenomena gunung es, karena belum
menggambarkan jumlah seluruh kasus yang ada di masyarakat.
Analisis hasil dari sekitar 50 survey penduduk di seluruh dunia, menunjukan bahwa10-
50% perempuan melapor pernah dipukul atau mengalami kekekerasan fisik oleh pasangannya.
Kekerasan fisik terhadap pasangannya hampir selalu disertai dengan kekerasan mental dan
sekitar sepertiga sampai lebih dari setengahnya diikuti oleh kekerasan seksual. Diantara 613
orang yang mendapat perlakuan kekerasan di Jepang, 57% mengalami kekerasan fisik, psikis dan
sosial hanya 8% yang mengalami kekerasan fisik saja.
Di Indonesia berdasarkan data SUSENAS tahun 2006 jumlah kasus KtP sebanyak 2,3Juta (
3,07% ) dengan perbandingan kasus antara pedesaaan dan perkotaan adalah 3,08% : 3,06%.
Sebagian besar korban ( 77% ) tidak melakukan upaya apapun, hanya 17% korban yang
memperoleh layanan dari LSM dan pekerja Sosial dan 6% dari tokoh masyarakat.
Pemerintah Indonesia telah meratifikasi konvensi Hak Anak ( KHA ) Perserikatan Bangsa-
Bangsa ( PBB ) melalui keputusan Presiden No 36 tahun 1990, yang selanjutnya di perkuat
dengan pengesahan Undang-undang No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Konsekuen
isinya, Pemerintah seharusnya menyelenggarakan seluruh kegiatan dalam upaya perlindungan
bagi anak Indonesia yang mengacu pada empat prinsip dasar KHA yaitu non diskriminasi,
kepentingan terbaik bagi bagi anak, kelangsungan hidup dan tumbuh kembang serta
penghargaan terhadap pendapat anak.
Dalam lima tahun terakhir terjadi peningkatan kasus KtP secara bermakna. Hal ini
digambarkan melalui data pada tahun 2004-2008 ( Komnas Perempuan ) berturut-turut adalah
14.020 kasus, 20.391 kasus, 22.517 kasus, 25.522 kasus, 54.425 kasus dan meningkat 263%
menjadi 143.586 pada tahun 2009.
Kasus KtP/A sangat mempengaruhi kesehatan korban terutama pada anak yang masih
berada dalam proses tumbuh kembang, sehingga akan berdampak pada penurunan kualitas
Sumber Daya Manusia ( SDM ). Oleh karena itu dibutuhkan pelayanan kesehatan secara
komprehensif dan berkualitas.
Selama ini penanganan di tingkat pelayanan dasar di Puskesmas belum dilakukan secara
optimal, karena belum tersedianya sarana prasarana yang memadai. Beberapa petugas
Puskesmas yang telah dilatih dalam tatalaksana KtP/A belum dapat menangani masalah
tersebut secara menyeluruh, karena belum berfungsinya kemitraan dan jejaring dengan sektor

1
terkait. Padahal penanggulangan masalah KtP/A mencakup aspek medis, medikolegal maupun
psikososial yang penangannya membutuhkan jejaring.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Puskesmas Tambakrejo menyusun pedoman yang
dibutuhkan sebagai acuan oleh pengelola program KtP/A di Puskesmas Tambakrejo dalam
mengembangkan dan mengelola suatu pelayanan spesifik yang mampu menangani kasus-kasus
kekerasan terhadap perempuan maupun anak.

1.2 Dasar Hukum


1.2.1 UUD 1945 pasal 21 ayat 1 dan 2
1.2.2 UUD 1945 pasal 28B ayat 2
1.2.3 UUD 1945 pasal 28H ayat 1
1.2.4 UU No 7 tahun 1984 tentang pengesahan konvensi mengenai penghapusan segala
bentuk diskriminasi terhadap wanita
1.2.5 UU No 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
1.2.6 UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
1.2.7 UU No 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga.

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Puskesmas mampu tatalaksana korban KtP/A secara komprehensif
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Tersedianya Pedoman Pengembangan Puskesmas mampu tatalaksana kasus
kekerasan terhadap perempuan dan anak.
2. Tersedianya standar pelayanan kesehatan bagi korban KtP/A di Puskesmas.

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Bagi Puskesmas


1. Adanya pengembangan manajemen Puskesmas mampu tatalaksana kasus KtP/A
yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan.
2. Adanya pemastian pemenuhan standar ketenagaan, peralatan medis, obat -
obatan dan pelayanan kesehatan

1.4.2 Manfaat Bagi Masyarakat


Adanya ketersediaan layanan KtP/A yang menyeluruh dan berkualitas bagi
masyarakat.

2
BAB II
POLI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK
POLI KtP/A PUSKESMAS TAMBAKREJO
POLI HARAPAN BAHAGIA

2.1. Visi Poli KtP/A Puskesmas Tambakrejo


Menjadikan Poli KtP/A Puskesmas Tambakrejo terdepan dalam memberikan
pelayanan KtP/A secara komprehensif dalam rangka meningkatkan status kesehatan
perempuan dan anak

2.2 Misi Poli KtP/A Puskesmas Tambakrejo


1. Meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan dalam tatalaksana pelayanan
kesehatan kasus KtP/A
2. Meningkatkan kelengkapan peralatan medis dan kecukupan obat-obatan
untuk kasus KtP/A
3. Meningkatkan kemitraan dan kerjasama jejaring lintas sector terkait dalam
kasus KtP/A

2.3. Motto Poli KtP/A Puskesmas Tambakrejo


Bersama, Cegah dan Tangani KtP/A
Bersama, Kita Bisa

2.4. Tim KtP/A Puskesmas Tambakrejo


Ketua : dr. Purdijanti Listijorini
Wakil ketua : dr. Rahma Dwi Astuti
Sekretaris : drg. Juli Hartati
dr. Pradita Diah Mumpuni
Koordinator pelayanan Medis : dr. Yumna karuman
Koordinator Pelayanan Konseling : dr. Mei Vita S
Vivi Maria U
Koordinator Kunjungan Rumah : Nur Khotimah ,Amd.Kep
Koordinator Penyuluhan KtP/A : Wenny RAR, SPsi
Koordinator Rekam Medis : Novim Pratiwi
Koordinator Analis Kesehatan : Junawangsih
Anggota : Seluruh Staff Puskesmas Tambakrejo
RINCIAN TUGAS
TIM POLI KtP/A (Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak)
PUSKESMAS TAMBAKREJO

JABATAN RINCIAN TUGAS


1 Ketua Poli KtP/A - Sebagai koordinator utama pelaksaan kegiatan
pelayanan Poli KtP/A
- Bertanggung jawab terhadap sistem yang berjalan di
Poli KtP/A Mengkoordinasikan semua jenis layanan

3
yang terintegrasi dalam pelayanan Poli KtP/A di
puskesmas Tambakrejo dan wilayah kerjanya
- Sebagai konselor masalah yang berkaitan dengan
kondisi medis
-
2 Wakil Ketua Mengkoordinasikan semua jenis layanan yang terintegrasi
dalam pelayanan Poli KtP/A di puskesmas Tambakrejo dan
wilayah kerjanya

3 Sekretaris Mengkoordinasikan dokumentasi semua kegiatan dan membuat

rekam kegiatan di Poli KtP/A Puskesmas Tambakrejo

4 Koordinator Mengkoordinasikan semua jenis pelayanan medis yang


Pelayanan Medis dilakukan dalam pelayanan poli KtP/A

5 Koordinator Mengkoordinasikan pelayanan konseling yang dilakukan dalam

Pelayanan Konseling pelaynan poli KtP/A


6 Koordinator Mengkoordinasikan semua kunjungan rumah yang dilakukan

Kunjungan Rumah dalam pelayanan poli KtP/A


7 Koordinator Mengkoordinasikan kegiatan penyuluhan yang dilakukan dalam

Penyuluhan KtP/A pelayanan poli KtP/A


8 Dokter Sebagai konselor dan pelaksana dalam kegiatan yang berkaitan
dengan pelayanan dan pemeriksaan medis yang dialami
perempuan dan anak di Puskesmas Tambakrejo
9 Perawat Sebagai konselor dan petugas paramedis pelaksana dari tindak
lanjut masalah yang berkaitan dengan kondisi medis
perempuan dan anak di Puskesmas Tambakrejo
10 Bidan Sebagai konselor dan pelaksana dari tindak lanjut masalah
yang berkaitan dengan kondisi kebidanan perempuan dan anak
di Puskesmas Tambakrejo dan wilayah kerjanya
11 Psikolog Sebagai konselor masalah yang berkaitan dengan kondisi
psikologis perempuan dan anak di Puskesmas Tambakrejo dan
wilayah kerjanya
12 Analis kesehatan Sebagai pelaksana dalam kegiatan penunjang laboratorium
untuk menegakkan diagnose kasus yang dialami perempuan
dan anak tertentu di Puskesmas Tambakrejo dan wilayah
kerjan ya
13 Rekam medis Sebagai pelaksana dalam kegiatan pendaftaran di Puskesmas
Tambakrejo

2.5. Jadwal buka Poli KtP/A Puskesmas Tambakrejo


Nama : Poli Harapan Bahagia

4
Hari : Kamis dan sabtu
Pukul : 07.30 s/d selesai
Tempat : Puskesmas Tambakrejo
Alamat : Jl. Ngaglik 87 surabaya
No Telp : (031)371559

2.6. Pelayanan Poli KtP/A Puskesmas Tambakrejo


1. Memberikan pelayanan dan rujukan medis jika diperlukan akibat tindak
kekerasan yang terjadi dalam kasus KtP/A
2. Memberikan konseling dalam melakukan tata laksana kasus KtP/A
3. Melakukan kunjungan rumah untuk menindaklanjuti kasus-kasus KtP/A
4. Melakukan penyuluhan terhadap topik/isu kasus KtP/A pada masyarakat

2.7. Sasaran Poli KtP/A Puskesmas Tambakrejo


1. Masyarakat korban kekerasan
2. Masyarakat beresiko
3. Masyarakat umum

2.8. Alur Pelayanan Poli KtPA

Ptgs memanggil Ptgs menyapa pasien dg 3 Ptgs melakukan anamnesa pd


Mulai sesuai urutan pasien dg benar & lengkap &
S,mempersilakan duduk &
mencocokan identitas dicatat di kartu status
pasien pd status

Petugas memberi tindakan Menentukan Klasifikasi Ptgs melakukan pemeriksaan fisik pd


bila diperlukan Pasien & rencana perawatan pasien sesuai dg keluhannya secara
ya sistematik, mengukur berat badan, tinggi
badan, & suhu badan bila diperlukan
tidak

Rujuk Merujuk Bila diperlukan disiapkan Rujuk ke


an ke tindakan pra rujukan RS
Interpoli

Petugas mencatat semua


ptg memberikan konseling yang dilakukan terhadap
pd Selesa
1. ibu/keluarga pasien & pasien sesuai dengan urutannya
Petugas memanggil pasien di kartu status i
memberikan nasehat
2. Petugas menyapa pasien dengan 3 S,mempersilakan duduk dan mencocokan
identitas pasien pada status
3. Petugas melakukan anamnesaKartu
padastatus
pasien dengan benar dan lengkap & dicatat
pasien
di kartu status
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pada pasien sesuai dengan keluhannya
secara sistematik, mengukur berat badan, tinggi badan, & suhu badan bila diperlukan
5. Petugas melakukan klasifikasi pada pasien & menentukan rencana perawatan
6. Petugas memberi tindakan bila diperlukan
7. Jika memerlukan rujukan, petugas merujuk ke Interpoli, dan bila diperlukan
disiapkan tindakan pra rujukan lalu dirujuk ke rumah sakit

5
8. Jika tidak memerlukan rujukan, petugas memberikan konseling pada ibu /
keluarga pasien dan memberikan nasehat
9. Petugas mencatat semua yang dilakukan terhadap pasien di kartu status

2.9 Algoritma Pelayanan Kasus Ktpa Di Puskesmas

Korban kekerasan terhadap


anak dan perempuan

kirim dari rumah aman/ Datang sendiri/diantar


dokter praktik/P2TP2A

orangtua/keluarga/pamong/
guru
Puskesmas
Registrasi
Tindakan Kegawatdaruratan
TATALAKSANA:
Anamnesa
Informed Consent
Pemeriksaan fisik dan status mental
Pemeriksaan Penunjang
Diagnose
Tindakan Medis Segera ke instansi
Kepolisian
Baik lisan/tulisan
(max 2x24 jam)
Konseling
Wajib Lapor
Pembuatan VeR Atas permintaan
pihak penyidik
kepolisian
Rujukan Pencatatan dan Pelaporan Pulang
Kunjungan Rumah

Medis Non medis

Rumah sakit
PPT/PKT Jejari

6
2.10 Dokumen Poli KtP/A

- SOP Pra Pelayanan Poli KtP/A


- SOP Pasca Pelayanan Poli KtP/A
- SOP Rujukan Internal Dan Eksternal Poli KtP/A
- SOP Pencatatan KtP/A
- SOP Pelaporan KtP/A
- SOP Wajib Lapor Kasus Dugaan Kekerasan
- SOP Penyuluhan
- SOP Tatalaksana KtP/A
- Buku Register

7
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan masalah interdisipliner,
baik politik, social, budaya, ekonomis maupun aspek lainnya. Tindak kekerasan akan banyak
terjadi dimana ada kesenjangan ekonomi antara laki-laki dan perempuan, penyelesaian konflik
dengan kekerasan, dominasi laki-laki dan ekonomi keluarga serta pengambilan keputusan yang
berbasis pada laki-laki. Sebaliknya jika perempuan memiliki kekuasaan diluar rumah maka
intervensi masyarakat secara aktif disamping perlindungan dan control social yang kuat
memungkinkan perempuan dan anak menjadi korban kekerasan kecil.
Bahwa Poli KtPA dibentuk dalam rangka sebagai upaya untuk menekan tingkat
kekerasan terhadap perempuan dan anak yang semakin tahun semakin mengalami peningkatan
yang cukup signifikan. Poli KtPA ini melayani semua masyarakat baik di dalam maupun diluar
wilayah PKM Tambakrejo yang mengalami tindakan kekerasan baik secara fisik, mental, seksual
maupun verbal yang terutama dialami oleh anak-anak dan perempuan..

3.2 SARAN
Poli KtPA sebagai sarana untuk menekan tindak kekerasan terhadap perempuan dan
anak agar lebih di tingkatkan sosialisasinya baik didalam dan diluar gedung (PKM Tambakrejo).
Petugas dan masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitar,apabila ada tindak
kekerasan di lingkungan tempat tinggal atau diluar tempat tinggal agar segera menghubungi
pihak terkait. Poli KtPA ini bisa berjalan dengan baik apabila ada peran serta Masyarakat,
Puskesmas dan Jejaringnya

Anda mungkin juga menyukai