Anda di halaman 1dari 31

BAB IV

ANALISA PERANCANGAN

4.1 Program Dasar dan Fungsional


4.1.1 Analisa Aktivitas Pemakai dan Pelaku Kegiatan
Pelaku kegiatan pada Gelanggang Remaja terdiri dari tiga kelompok pelaku,
yang terdiri dari :

4.1.1.1 Kelompok pelaku pengelola dan servis


1. Pimpinan / Kepala badan pengelola
Bertugas mengkordinasi jalannya kegiatan dalam Gelanggang Remaja, serta
membuat keputusan akhir atas seluruh kegiatan yang telah dilakukan dengan
kebijaksanaan-kebijaksanaan dari lembaga.
2. Pembantu pimpinan / Sekertaris
Bertanggung jawab dalam membantu tugas pimpinan, atas seluruh kegiatan
operasional dan juga sub bagian tata usaha. Sub bagian tata usaha antara lain :
Urusan umum
Urusan keuangan
Urusan kepegawaian
3. Seksi-seksi dan unit-unit
Bertugas dalam bidang masing-masing, seperti :
Seksi olahraga : sub seksi kegiatan, sub seksi sarana
Seksi seni dan budaya : sub seksi kegiatan, sub seksi sarana
Seksi pengembangan diri dan keterampilan : sub seksi kegiatan, sub seksi
sarana
Unit pengelolah Gelanggang Remaja : Unit pelaksana teknis badan
pengelolah

4.1.1.2 Kelompok Pelaku Kegiatan


Kelompok remaja minat dan bakat olahraga, kesenian, dan keterampilan

46
4.1.1.3 Kelompok Pelaku Pengunjung / Penonton
Pengunjung adalah orang yang berkunjung pada Gelanggang Remaja untuk
menikmati pameran kesenian atau menonton pertandingan olahraga. Bertitik tolak
dari fungsi objek pada konteks pelayanan menyangkut aktivitas dimana merupakan
integritas dari berbagai fungsi pelayanan yang spesifik sebagai objek olahraga,
objek kesenian, objek pendidikan dan objek rekreasi.

4.1.2 Pola Aktivitas


Merujuk pada pelaku-pelaku dalam Gelanggang Remaja tersebut maka
aktivitas-aktivitas yang berlangsung dalam Gelanggang Remaja meliputi :

Kegiatan administratif, yang meliputi kegiatan pengelolaan.


Kegiatan dalam bidang olahraga
Kegiatan dalam bidang kesenian
Kegiatan dalam bidang pengetahuan dan keterampilan
Kegiatan hiburan dan rekreasi.

Adapun aktivitas yang terjadi dalam ruang Gelanggang Remaja


diklasifikasikan dalam kelompok berdasarkan pelaku kegiatan yang telah dibahas
sebelumnya, adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Pelaku dan Aktifitas

No Pelaku Aktvitas Umum Penjabaran Aktivitas


1. Pengelola Pimpinan Pengawasan manajemen dan sistem
pengelolaan objek.
Sekretaris Mencatat jadwal atau kegiatan
pimpinan dalam urusan manajamen
Bendahara Mengatur keuangan
Staf Administrasi Administrasi kegiatan dalam gedung.
Staf Operasional Memeriksa kondisi alat, maupun
kegiatan operasional lainnya.
Staf Teknik/ Mengontrol dan memperbaiki jika
pemeliharaan. ada peralatan yang rusak.

47
Staf Pengelola Mengatur system kegiatan didalam
objek.
Security Bertugas menjaga keamanan
2. Pengguna / Pemuda & Remaja Melakukan kegiatan yang mencakup
Pemakai kesenian dan olahraga .

Memberikan pelatihan kepada para


Pelatih/Guru
remaja dan juga masyarakat umum
yang ingin belajar tentang kesenian
dan olahraga permainan.

Memberikan perawatan kepada


remaja yang mengalami cedera.
Tim Medis
Melakukan kegiatan kesenian dan
olahraga sebagai bagian dari rekreasi
Masyarakat umum
/ hiburan.
3 Pengunjung Pengujung Pengunjung datang hanya menikmati
sarana rekreasi di dalam objek.

Penonton Penonton yang datang untuk


menyaksikan pertandingan dalam
objek.

4.1.2 Progam Kegiatan


4.1.2.1 Diagram kegiatan pengelola

Datang Entrance Hall Kantor


(rg-rg pengelola)

Parkir pengelola Pulang

Skema Diagram 4.1 Kegiatan Pengelola

Sumber : Penulis

48
4.1.2.2 Diagram kegiatan pemakai

Fasilitas Seni

Datang Entrance Hall fasilitas


indoor
fasilitas Fasilitas
indoor Olahraga
Parkir pemakai
Pulang

Skema Diagram 4.2 Kegiatan Pemakai


Sumber : Penulis

4.1.2.3 Diagram kegiatan pengunjung

Datang Entrance Hall Kagiatan Pulang


bangunan

Parkir pengunjung Pengelola

Skema Diagram 4.3 Kegiatan Pengunjung


Sumber : Penulis

4.1.2.4 Diagram kegiatan servis

Servis Parkir servis Side entrance Bangunan

Skema Diagram 4.4 Kegiatan Servis


Sumber : Penulis

4.2 Program Ruang Dan Fasilitas


4.2.1 Kebutuhan dan Besaran Ruang
Untuk mengetahui kebutuhan dan besaran ruang maka perlu diketahui juga
seberapa banyak jumlah pemakai dan ruang-ruang apa yang dibutuhkan pemakai
yang dalam hal ini adalah remaja dengan rentang usia 15-19 tahun. Meninjau
jumlah anak remaja dengan rentang usia 15-19 tahun yang ada di Kota Manado
Provinsi Sulawesi Utara menurut badan statistik:

49
Jumlah remaja di Kota Manado, Sulawesi Utara dari usia 15-19 tahun 2011-
2015 = 38.879 jiwa
Jumlah seluruh remaja yang ada di Kota Manado adalah 38.879 jiwa,
dengan asumsi 75% atau 29.159,25 orang dari jumlah seluruh anak remaja
di Kota Manado yang menjadi kelompok pelaku pemakai dalam gelanggang
remaja.
Pemakai berasal dari luar Kota Manado yang berada di daerah sekitar Kota
Manado, dengan perhitungan asumsi 2% dari 38.879 jiwa berjumlah 7.775,8
jiwa
Total jumlah pemakai atau pengguna fasilitas Gelanggang Remaja
berjumlah 10.000 jiwa

Telah diketahui jumlah pemakai Gelanggang remaja, maka besaran ruang


dapat ditentukan, selain itu juga berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada
remaja Kota Manado sebagian besar memiliki minat dan bakat pada kegiatan
olahraga dan kesenian, untuk kegiatan olahraga yang paling diminati remaja Kota
Manado adalah sepakbola, futsal, skateboard, basket, billiard, badminton, tenis
meja dan sebagainya. Sedangkan untuk kegiatan kesenian seperti band, bernyanyi,
menari, dan Artstreet atau grafity. Termasuk didalamnya juga banyak remaja
dengan rentang usia 15-17 tahun yang memiliki minat terhadap kegiatan-kegiatan
rekreatif seperti bermain game network atau hanya bersosial media, sedangkan
untuk remaja dengan rentang usia 17-19 tahun memiliki minat terhadap kegiatan
yang berguna bagi perkembangan tubuhnya dan juga kegiatan kumpul bersama
teman-teman sebayanya sebagai bentuk kegiatan rekreatif dan bersosialisasi. Dari
kegiatan-kegiatan yang telah dibahas sebelumnya, kemudian dijabarkan pada
kebutuhan ruang berdasarkan kelompok kegiatan;
Tabel 4.2 Kebutuhan & Jenis Ruang
Persyaratan Sifat
Pengguna Jenis Kegiatan Jenis Ruang
ruang Fasilitas
Pengunjung Area penerimaan Semi
Main Lobby - Publik
Anggota awal/ main entrance Publik

50
Staff - Bersifat
Pengelola terbuka
Check in/ out - Bising
Receptionist
Administrasi - Butuh
Pengunjung &
penghawaan
Anggota Menunggu Lounge
alami
Duduk-duduk Room

- Publik
- Bersifat
Pengunjung Beristirahat
terbuka
Anggota Makan & minum Foodcourt &
- Bising
Staff Berinteraksi Coffee
- Butuh
Pengelola Bersantai
penghawaan
alami

- Privat
- Bersifat
Pengunjung
tertutup
Anggota Pusat Informasi & Ruang
- Tenang
Staff keamanan Informasi
- Butuh
Pengelola
penghawaan
buatan
- Semi-publik
Menyiapkan diri - Bersifat
Ruang Loker
Mandi, buang air tertutup
Pengunjung &
Berganti pakaian - Bising Privat
Anggota Toilet
Menyimpan barang - Butuh
Kamar Mandi
bawaan penghawaan
alami
Fasilitas
Berolahraga - Publik
olahraga
Beraktivitas - Bersifat Semi
indoor &
Anggota Berinteraksi terbuka Publik
outdoor
Bersosialisasi - Bising

51
Community - Butuh
center penghawaan
alami
Hall
- Publik
Perpustakaan,
Belajar - Bersifat
Studio
Mempraktekkan terbuka
Anggota kesenian
keahlian - Tenang Privat
(Studio
Beraktivitas - Butuh
musik,
Berinteraksi penghawaan
Rg.lukis,
buatan
Rg.tari)
- Publik
- Bersifat
Gym & terbuka
Aerobic - bising
dance - Butuh
penghawaan
alami
- Publik
- Bersifat
Game & terbuka
Social - Bising
Pengunjung Menikmati Network - Butuh Semi
Anggota fasilitas penghawaan Publik
buatan
- Publik
- Bersifat
Skatepark terbuka
Outdoor & - Bising
Indoor - Butuh
penghawaan
alami
- Publik
Ruang
- Bersifat
Biliard
tertutup

52
- Bising
- Butuh
penghawaan
alami &
buatan
- Publik
- Bersifat
terbuka
Kolam
- Bising
renang
- Butuh
penghawaan
alami
- Privat
Mengatur - Bersifat
Ruang
kepengurusan tertutup
Administrasi
Anggota Melakukan proses - Tenang
& Privat
Staff administrasi - Butuh
Ruang
Pengelola Rapat dan penghawaan
Pertemuan
pertemuan alami &
buatan
- Semi-publik
Mengadakan
- Bersifat
Pengunjung pertandingan
Lapangan tertutup
Anggota olahraga Semi-
Rangkap dan - Bising
Staff Mengadakan publik
Art Gallery - Butuh
Pengelola pameran kesenian
penghawaan
Mengadakan event
alami
Rg. - Privat
Sekertaris - Bersifat
Mengelola
Rg. Sub tertutup
Staff bagian - Tenang
Privat
Pengelola Membantu Rg. Seksi- - Butuh
Pimpinan seksi penghawaan
Rg. alami &
Personalia buatan

53
Rg.
Keuangan
Membantu
Rg.
pengelolaan
Administrasi
Rg. Rapat
- Privat
- Bersifat
tertutup
Tempat
- Bising
beristirahat bagi Privat
- Butuh
karyawan
penghawaan
alami &
buatan
Rg. Panel
Rg. Reservoir - Privat
Rg. STP - Bersifat
Pengunjung Menunjang
Rg. Genset tertutup
Anggota pemeliharaan
Rg. Pompa - Bising Servis
Staff dalam Gelanggang
Rg. P3K - Butuh
Pengelola Remaja
Laundry penghawaan
Loading dock buatan
Gudang
Pengunjung - Publik
Anggota Memarkir - Bersifat
Area parkir Publik
Staff kendaraan terbuka
Pengelola - Bising
Melakukan Lapangan
- Publik
kegiatan olahraga. olahraga,
- Bersifat
Melakukan Taman,
terbuka
pertunjukan concert
Anggota - Bising Publik
kesenian stand
- Butuh
Bermain
penghawaan
Bersantai
alami
Beristirahat

54
Kumpul-kumpul
Berinteraksi foodcourt
Makan dan minum
Sumber : Penulis, 2017
Analisa besaran ruang berdasarkan klasifikasi kebutuhan ruang yang
dibutuhkan oleh Gelanggang Remaja adalah :
Tabel 4.3. Besaran Ruang Dalam
Jumlah Kapasitas Standar Luas
No. Ruangan Sumber
Ruang Ruangan luasan (m2)
1. Lobby & Lounge
30 orang 1.6 m2/orang
Lobby 1 DA 48

15% Lobby
Receptionist 1 5 orang Asumsi 7.2

Rg.
Informasi & 1 3 orang 1.6 m2/orang DA 4.8
Keamanan

Pria WC : 2 m2
4 WC, 4 urinoir, Urinoir : 1
Toilet 2 4 wastafel. m2 DA 31.45
Wanita Wastafel :
5 WC, 5 wastafel 1.05 m2
Gudang 1 5 orang 1.6 m2/orang DA 8
2. Unit Foodcourt , & Coffee Shop
Ruang
1 85 orang 1.5 m2/orang DA 127.5
makan
40 % ruang
Dapur 1 7 orang Asumsi 51
makan
Pria WC : 2 m2
4 WC, 4 urinoir, Urinoir : 1
Toilet 2 4 wastafel. m2 DA 31.45
Wanita Wastafel :
5 WC, 5 wastafel 1.05 m2

55
Gudang
bahan 1 3 orang 16 m2/unit Asumsi 16
makanan
Gudang
1 3 orang 12 m2/unit Asumsi 12
pendingin
Gudang alat
1 5 orang 15 m2/unit Asumsi 15
masak

Area servis 1 5 orang 20 m2/unit Asumsi 20

3. Lapangan rangkap indoor (Hall (47x29)


DA 1363
Competition) m2/unit

Lapangan
6 638 m2/unit 3828
Futsal

Lapangan
2 608 m2/unit 1266
Basket

Tribun
2 488 orang/tribun 366 m2/unit 732
Lapangan

Lapangan
4 175 m2/unit 700
Badminton

4. Ruang Ganti Pemain


Resting & 10 orang 1.5 m2/
8 DA 120
Ruang ganti Max/unit orang
3 wastafel Shower :
9 shower 1.35 m2

Ruang Bilas 8 DA 122.5

Wastafel :
1.05 m2
5. Fasilitas-Fasilitas Indoor
0.65
Game Station 1 50 orang DA 32.5
m2/orang
Gym 1 30 orang 1.6 m2/orang DA 48

56
Social 0.65
1 100 orang DA 65
Network m2/orang
Ruang Billiar 1 30 orang 1.6 m2/orang DA 48
Comunnity 0.65
1 300 orang DA 195
Center m2/orang
Galery Art 1 100 orang 1.2 m2/orang DA 120
6. Studio Kesenian
Dance Room 2 50 orang 1.6 m2/orang DA 80
Rg. Karaoke 1 100 orang 0.6 m2/orang DA 60
Theater Hall
& Music 1 1000 orang 0.6 m2/orang DA 600
Competition
0.65
Music studio 2 50 orang DA 32.5
m2/orang
Pria WC : 2 m2
4 WC, 5 urinoir, Urinoir : 1
Toilet 1 3 wastafel. m2 DA 31.3
Wanita Wastafel :
6 WC, 3 wastafel 1.05 m2
7. Ruang Pengelola
Rg. tunggu 1 3 orang 9 m2/unit 9
Rg.
1 1 orang 24 m2/unit 24
Pimpinan DA
Rg.
1 1 orang 9 m2/unit 9
Sekertaris
Rg. Staf/crew 1 8 orang 12 m2/unit 12
Rg.
Keuangan & 1 4 orang 12 m2/unit DA 12
administrasi
Rg. Rapat 1 20 orang 1.5 m2/orang 30
8. Area Penunjang (Teknik & Pengadaan Barang)
Rg. Panel 1 3 orang 8.75 m2/unit 8.75
Rg. DA
1 4 orang 50 m2/unit 50
Reservoir

57
Rg. STP 1 3 orang 18 m2/unit 18
Rg. Genset 1 5 orang 54 m2/unit 54
Rg. Pompa 1 3 orang 8.75 m2/unit 8.75
Laundry 1 5 orang 18 m2/unit 18
Loading dock 1 7 orang 50 m2/unit 50
Pria WC : 2 m2
3 WC, 3 urinoir, Urinoir : 1
Toilet 2 3 wastafel. m2 21.3
Wanita Wastafel :
3 WC, 3 wastafel 1.05 m2

Gudang
1 3 orang 20 m2/unit 20
bahan bakar

Gudang
1 4 orang 1.5 m2/orang 6
housekeeping
TOTAL + Sirkulasi 40 % 12.29
7,5
Sumber : Penulis, 2017
Tabel 4.3 Besaran Ruang Fasilitas Outdoor
Kapasitas
No. Ruangan Standar luasan Sumber Luas (m2)
Ruangan
1. Kolam renang
20 orang @ 2
Ruang locker 0.8 m2/org 32
ruang
1 orang @ 4
Ruang bilas 3 m2/org DA 24
ruang
Kolam renang 1000 m2/unit 1000
Deck 40 orang 1.5 m2/org 60
2. Lapangan outdoor
Lapangan
4.050 m2/unit 4.050
Sepakbola
DA
Lapangan Basket 420 m2/unit 420
Lapangan futsal 450 m2/unit 450

58
5. Area parkir
Parkir mobil 100 mobil 15 m2/ mobil DA 1500
Parkir motor 30 motor 2 m2/motor DA 60
6. Grafity space 170 m 2/unit 170
7. Skatepark Asumsi 500
TOTAL + Sirkulasi 40 % 11.075,4
Sumber : Penulis, 2017
Tabel 4.5 Rekapitulasi Besaran Ruang Outdoor & Indoor
No. Ruangan Luas (m2)
1. Indoor
Lobby, Lounge dan Galeri
Restoran, & Coffee shop
Lapangan rangkap
Ruang ganti pemain
Fasilitas-fasilitas Indoor :
Game station
Gym 12.297,5
Social network
Ruang Biliard
Hall competition
Galery art
Studio kesenian
Ruang Pengelola
Area Penunjang
2. Outdoor
Kolam Renang
Lapangan outdoor 11.075,4
Area Parkir
Outdoor plaza
TOTAL 23375.9
Sumber : Penulis, 2017

59
4.2 ANALISA LOKASI DAN TAPAK
4.2.1 Batasan Site
Sesuai dengan arahan dari RTRW Kota Manado tahun 2014-2034 pasal 50
ayat (6) tentang Rencana pengembangan kawasan olahraga di wilayah kota,
meliputi pembangunan kawasan olahraga terpadu atau sport center bertaraf
internasional di wilayah kota, maka lokasi site terletak di Kecamatan Mapanget.

PERKEBUNAN
WARGA
KARPET
BIRU
SEKOLAH DAN
PERKANTORAN

PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DAN


TUMBUHAN PALMA

GAMBAR 4.1 Batasan Lokasi Site di Kec. Mapanget Kota Manado


Sumber : Google Earth

Adapun batas fisik site yaitu :


Utara : Kawasan Sekolah dan Perkantoran.
Selatan : Karpet Biru dan Sirkuit Balitka Manado.
Timur : Lahan Kosong dan Perkebunan Warga.
Barat : Perkebunan Kelapa Sawit dan Tumbuhan Palma.

4.2.2 Analisa Besaran Tapak


Kajian besaran tapak ini sesuai dengan arahan RTRW Kota Manado. dimana
BCR, FAR dan KBM diatur didalamnya. Dengan koefisien BCR (40%), FAR
(160%) dan KBM (1-4lantai), maka perhitungan besaran tapak adalah :
Total Luas Site : 56849 m2 / 5,7 Ha
Total kebutuhan luas lantai : 12.297,5 m2
Lebar jalan :8m
Sempadan Jalan : (.8 + 1 = 5) 5 x 394 = 1970 m2
Sempadan Bangunan : (.20 + 1 = 11) 11 x 739 = 8129 m2

60
Luas Sempadan : 1970m2 + 8129m2 = 10.099 m2
Total Site Efektif : Total Luas Site Luas Sempadan
: 56849m2 10099m2 = 46750 m2 / 4.7 Ha
BCR (40%) : 40% x 46750m2 = 18700 m2
FAR (160%) : 160% x 46750m2 = 74800 m2
KDH (10%) : 10% x 46750m2 = 4675 m2
Parkir & Outdoor (50%) : 50% x 46750m2 = 23375 m2

4.2.3 Aksesibilitas
Lokasi SITE mudah dicapai dari pusat Kota Manado, yang hanya
memerlukan waktu tempuh 45 menit.

5 menit menuju Bandara


Sam Ratulangi

35 menit menuju Pusat


Kab. Minut

45 menit menuju
pusat Kota Manado

GAMBAR 4.2 Aksesibilitas Site

61
4.2.4 View Site
GAMBAR 4.3
Lokasi Site

B
A

Gambar 4.4 View kedalam site


Sumber : Dokumen Pribadi

62
GAMBAR 4.5
Orientasi
Bangunan
Terhadap View

Kesimpulan :

Berdasarkan analisa maka bangunan diorientasikan menghadap ke arah jalan


masuk ke lokasi, sebagai daya tarik dari objek perancangan.

4.2.5 Analisa Sirkulasi dan Entrance

Pintu Masuk Site Pintu Keluar Site

Ke arah pusat kota manado

Gambar 4.6 Analisa Sirkulasi dan Entrance

Kesimpulan Analisa :
Perletakan pintu masuk dan keluar diletakkan pada berdasarkan mana jalan
yang paling dekat dengan pusat kota. Gerbang masuk diletakkan pada bagian Utara
site agar lebih dulu di dapat dari arah pusat Kota Manado atau paling dekat dengan
titik awal site, sedangkan pintu keluar diletakkan pada bagian Selatan yang mana

63
merupakan bagian akhir site. Ini bertujuan agar tidak terjadi tumpang tindih
kendaraan pada saat masuk dan keluar tapak.

4.2.6 Analisa Klimatologi


a. Orientasi Matahari

06.00
09.00

12.00

15.00

`18.00

Gambar 4.7 Analisa Orientasi Matahari

Data Site :
Berdasarkan pada karakteristiknya, matahari terbit di sebelah timur dan
terbenam di sebelah barat. Oleh karena kondisi lokasi tapak berada pada sisi
utara pulau Sulawesi maka waktu terbit dan terbenam matahari akan merata.
Kesimpulan Analisa :
Rancangan terhadap Orientasi Matahari
1. Cahaya matahari sangat berpengaruh pada objek rancangan, karena
kebanyakan aktivitas yang dilakukan pada siang hari. Sesuai dengan tema
juga, objek rancangan menggunakan banyak bukaan agar
pencahayaannya langsung dari matahari.
2. Menggunakan material bangunan peredam panas dari paparan cahaya
matahari, dan juga menanam vegetasi atau pohon peneduh dalam lokasi
tapak untuk meredam panas bagi para pejalan kaki.

64
b. Orientasi Angin
Data Site :
Angin di sekitar tapak bertiup dari seluruh arah dengan kecepatan rata-rata
5m/s, karena lokasi site berada di lahan luas yang terbuka maka angin yang
bertiup di sekitar lokasi tapak cukup kencang.

SITE

Gambar 4.8 Analisa Orientasi Angin

Kesimpulan Analisa :
- Bangunan di desain dengan memberikan bukaan yang digunakan untuk
memperoleh penghawaan alami pada siang hari dan mengurangi bukan
langsung ke arah yang akan menghasilkan tiupan angin kencang di malam
hari untuk memberikan kenyamanan agar tidak kedinginan.
- Mengaplikasikan bentukan arsitektur yang dapat beradaptasi dengan
hembusan angin dan bentuk yang dapat mengalirkan angin. Misalnya pada
atap bangunan di aplikasikan bentuk-bentuk melengkung/bergelombang
untuk mengalirkan angin.

65
4.2.7 Zonning

FASILITAS UTAMA
FASILITAS PENUNJANG

AREA PARKIR

RUANG LUAR

SEMPADAN

Gambar 4.9 Zonning

Tanggapan Rancangan :
Penempatan zoning pada perancangan berdasarkan pada pengelompokkan
ruang yang sesuai dengan kebutuhannya, berikut penjelasan :
1. Fasilitas Utama / Arena ditempatkan di bagian tengah karena merupakan
bangunan utama pada objek perancangan, dengan tujuan untuk
memudahkan akses dari dan menuju ke bangunan atau fasilitas lainnya,
disamping itu sebagai daya tarik bagi pengunjung.
2. Fasilitas Penunjang ditempatkan tepat di samping kiri bangunan sebagai
daya tarik pengunjung sebelum menuju ke area bangunan utama, dan juga
sebagai salah satu akses masuk menuju ke dalam bangunan utama.
3. Area parkir utama ditemapatkan di dekat pintu keluar dengan tujuan,
memudahkan akses masuk dan juga keluar bagi para pengunjung agar
tidak terjadi tumpang tindih kendaraan di dalam site.

66
4.3 ANALISA GUBAHAN BENTUK DAN KONFIGURASI MASSA
4.3.1 Bentuk dan Ruang
Bentuk dan ruang pada Gelanggang Olahraga Indoor ini pada umumnya
menggunakan bentuk dasar. Dari segi fungsi, objek yang didesain ini sebagai arena
olahraga dan rekreasi dengan kebutuhan akan ruang sesuai kebutuhan pada
umumnya. Dalam buku Arsitektur Bentuk, Ruang dan Susunannya, Franchis D.
K. Ching menjelaskan bahwa bentuk menentukan ruang yang ada didalamnya dan
bentuk juga membatasi ruang. Melalui bentuk yang ada, maka dapat dilakukan
pembagian ruang berdassarkan fungsi dari ruang tersebut. Bentuk akan diperoleh
dari proses gubahan bentuk. Gubahan bentuk dalam arsitektur dibedakan melalui 3
cara, yaitu: perubahan melalui dimensi, perubahan akibat pengurangan bentuk dan
perubahan akibat penambahan bentuk. Bentuk gubahan massa pada objek
rancangan dibuat sebagai hasil proses pengubahan bentuk dasar. Bentuk-bentuk
dasar yang akan diubah adalah lingkaran, segitiga, dan bujursangkar.

Bentuk Dasar Bentuk Dasar


Kelebihan Kekurangan
Massa (2D) Massa (3D)

Kotak Kubus - Efisiensi ruang - Bentuk


- Kemudahan Sirkulasi Sederhana Dan
Statis.
- Kemudahan Interior
- Fleksibel
- Struktur Sederhana
- Beradaptasi Dengan tapak
- Penyelesaian Mudah
- Bentuk Dapat Diolah /
Digabung Dengan Bentuk
Bentuk Dasar Lainnya.

67
Segitiga Piramid - Bentuk Dinamis - Ruang Tidak
- Dapat Diolah Dengan Efisien
Bentuk Lain - Sirkulasi
- Keras Dan Bersudut Kurang
- Jika Diletakkan Pada Salah Nyaman
Satu Sisinya Merupakkan - Tidak Fleksibel
Bentuk Yang Stabil. - Kurang Bisa
Beradaptasi
Dengan Tapak.
Lingkaran Tabung - Bentuk Dinamis Rileks. - Ruang Tidak
- Dapat Diolah Dengan Efisien
Bentuk Dasar Lainnya. - Pelaksanaan
- Memmpunyai Sumbuh Ke Dan
Segala Arah Sebagai Bentuk Penyelesaian
Radial Agak Sulit.

Tabel 4.6 : Bentuk Dasar Geometri


Sumber : Ching, F. D. K 2000. Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan

Dari analisa yang ada disesuaikan dengan kebutuhan tema Folding


Arsitektur dimana dalam tema menjelaskan estetika dalam transformasi
bentuk dengan tekukkan-tekukkan pada struktur rancangan. Perancangan
Gelanggang remaja menggunakan gabungan dua model bentukan dasar yaitu
Kotak dan Segitiga dengan pertimbangan mengikuti bentuk dari gedung
Gelanggang yang sudah ada.

4.3.2 Bentuk dan Struktur


Struktur dan material bangunan merupakan pemecahan dan persoalan teknik
dan persoalan estetika. Untuk itu, pendekatan konsep struktur dan material
bangunan berdasarkan pertimbangan :

68
a. Fleksibilitas dan Kapabilitas.
Fleksibilitas meliputi kemudahan ruang untuk di akses dan kemudahan untuk
di tata kembali pada masa depan. Kapabilitas menyangkut jumlah orang yang
dapat di tampung saat melakukan kegiatan.
b. Efektivitas dan efisiensi.
Dunia penelitian sangat di pengaruhi oleh faktor waktu, sehingga efektivitas
dan efisiensi memegang peranan penting. Hal ini juga mencakup efisiensi
biaya ( ekonomis ).
c. Keamanan dan Keselamatan
Keamamnan dan keselamatan berhubungan dengan pelaku dalam melakukan
kegiatan. Hal ini lebih berhubungan pada fisik ruang ( standar modul dan
perabot ), pemilihan bahan dan proporsi bangunan ( menyangkut besarnya
bentangan dan sambungan antar komponen, khususnya terkait dengan elemen
alam gaya angin ).
d. Kenyamanan
Kenyamanan bangunan objek rancangan meliputi kenyamana pengelola dan
pengunjung umum dalam menggunakan fasilitas dan bersirkulasi dalam
bangunan.

Struktur tengah
Jenis Struktur Keterangan

Kekakuan cukup
Kolom dan balok Struktur sederhana dan ringan
- Makin lebar bentangan, dimensi struktur
makin besar.
+ Kekakuan tinggi
Dinding pemikul + Waktu pemasangan cepat
- Biaya pengerjaan yang cukup mahal
+ Pemakaian bahan sedikit
Struktur baja + Waktu pengerjaan cepat
- Butuhperawatan khusus
Struktur atas
Jenis Struktur Keterangan

69
+ Memungkinkan untuk bentangan yang
Kuda-kuda rangka batang besar
- Menggunakan banyak sambungan

Kuda-kuda profil utuh + Memungkinkan untuk bentangan besar


+ Tidak menggunakan banyak sambungan

Plat beton bertulang + Bagian atas atap dapat dimanfaatkan


(atap datar) - Konstruksi lebih berat

Tabel 4.7 Tabel Perbandingan jenis Struktur

Bangunan ini ditopang oleh sebuah sistem struktur yang terdiri dari 3 bagian
yaitu struktur bawah (lower structure), struktur tengah (main structure) dan struktur
atas (upper structure).
1. Struktur Bawah
Struktur bawah ini meliputi pondasi bangunan. Pondasi menerima beban
yang berasal dari struktur atas (atap) serta struktur tengah kemudian
menyalurkannya ketanah.
Analisa struktur bawah bangunan :
a. Untuk membangun fasilitas permanen digunakan fondasi tapak
b. Mampu menerima beban yang diakibatkan oleh gempa dan angin, serta
beban gravitasi yang ditimbulakan oleh beban sendiri dan beban hidup.
2. Struktur Tengah.
Struktur tengah bangunan akan menggunakan sistem struktur dinding batu
bata serta struktur rangka kaku. Pada sistem rangka ini terdapat kolom sebagai
penopang beban vertical dan balok sebagai penyalur beban secara horizontal.
3. Struktur Atas.
Upper Structure (struktur atas) berfungsi sebagai penutup bangunan,
pelindung terhadap kondisi alam, serta pendukung penampilan bangunan
secara keseluruhan.
Terdapat dua jenis atap pada bangunan. Pertama merupakan atap plat
dengan rangka ruang dari baja ringan. Kedua merupakan struktur lengkung
dengan sambungan rangka sistem mero berbahan baja cetak.

70
4.3.3 Konfigurasi Massa

Gambar 4.8 Bentuk konfigurasi massa


Sumber : Form, Space and Order oleh Francis D. K. Ching

1. Pola Terpusat
Pengaturan pola berupa sejumlah massa penunjang yang terletak di sekitar satu
massa utama yang menjadi inti pada tapak.
2. Pola Linier
Pengaturan pola massa bangunan menerus, tersusun dalam satu jalur. Dengan
pola ini tidak ada ruang yang bersifat sebagai pusat.
3. Pola Radial
Pengaturan massa berasal dari satu titik pusat. Hampir menyerupai pola
terpusat namun berbeda yaitu pada pola radial tidak selamanya massa di tengah

71
merupakan massa utama. Tetapi lebih merupakan pusat akses ke massa
lainnya.
4. Pola Cluster
Pengaturan massa berupa kelompok-kelompok. Pengelompokkan massa dapat
berdasarkan kesamaan fungsi antara beberapa massa.
5. Pola Grid
Pengaturan massa berdasarkan satu modul tertentu. Pola ini memungkinkan
pencapaian yang merata ke setiap massa selama masih berada dalam sistem
modul.
Berdasarkan analisis pola penataan massa bangunan dan disesuaikan dengan
pola hubungan ruang dalam analisis program dasar fungsional maka pola penataan
massa yang digunakan dalam objek rancangan Gelanggang remaja adalah Pola
Cluster yang mengelompokan jenis ruang berdasarkan fungsi karakter terhadap
sarana penyalur minat dan bakat.

Bentukan Dasar Tempat Duduk & Tangga Tribun Penonton

Gambar 4.11 Bentukan Dasar Tangga Tribun


Gambar 4.10 Bentukan Dasar Tempat Duduk Penonton
Tribun Penonton Sumber: Ernst Neuvert (Data Arsitektur II)
Sumber: Ernst Neuvert (Data Arsitektur II) Hal.59 Hal.59

72
Kesimpulan :
Data Kesimpulan

Bentukan bangunan Cendrung mengunakan bentuk segi 4 dengan


penambahan dan pengurangan.
Tribun penonton Mengunakan bentuk semi circular dengan
pertimbangan sudut pandang maksimal.
Tempat duduk Mendapatkan ukuran tempat duduk serta
penonton sirkulasi tribun.
Lapangan Bentukan pola lantai beserta detail komposisi
ukuran lebar lapangan.
Pola parkir Pemilihan pola parkir yang sesuai dengan
keadaan site.

Tabel 4.6 Kesimpulan Konfigurasi Massa dan Desain


Tribun Penonton

Pola Parkir

Gambar 4.12 Pola Parkir


Sumber: Ernst Neuvert (Data Arsitektur II) Hal 64

73
4.4 Analisa Sistem Struktur dan Utilitas
4.4.1 Konsep Sistem Struktur
a. Kolom
Kolom menggunakan kolom beton bulat dengan diameter :
- 100 cm untuk kolom tribun utama
- 60 cm untuk kolom lainnya.
b. Balok
Balok menggunakan balok beton dengan diameter 40 cm.
c. Lantai
Sistem struktur lantai pada bangunan ini menggunakan sistem Precast
dengan ketebalan 20 cm.

Gambar 4.13 Struktur Lantai Precast

d. Atap
Sistem struktur atap menggunakan sistem Space Truss dengan bahan
penutup atap metal sheet.

Truss sebagai struktur


penutup atap.

Gambar 4.14 Space trus sebagai


struktur utama yang berfungsi
menggantungkan atap yang di
bawahnya.

74
4.4.2 Air Bersih
Sistem pendistribusian dengan sistem horisontal. Supply air bersih berasal dari
PDAM yang ditampung di tangki air (ground reservoir ) yang terbuat dari beton untuk
selanjutnya dipompa ke tandon yang berada pada ruang mesin sirkulasi kolam lalu
didistribusikan menuju bangunan bangunan tiap zona. Kebutuhan air bersih ini dibagi
atas
Kebutuhan yang sifatnya tetap
Keperluan dapur, cuci tangan, km/ wc, shower
Kebutuhan yang sifatnya sirkulasi seperti air panas, water cooling/ AC
Untuk suplai air bersih didapat dari PDAM ditampung pada tandon

4.4.3 Elektrikal
Supply listrik dari PLN ( tegangan menengah ) masuk ke gardu setelah diubah
tegangannya menjadi tegangan rendah oleh transformator kemudian disalurkan ke
panel panel yang ada di setiap zona aktifitas sesuai dengan kebutuhan masing masing
zona. Juga terdapat ruang Genset untuk mensupply listrik jika dari PLN padam. Suplai
listrik dari PLN masuk ke ruang trafo lalu disalurkan menuju ruang panel yang terdapat
di tiap lantai. Disediakan genset untuk suplai listrik apabila terjadi pemadaman.

Skema Diagram 4.5 Suplai listrik dari PLN

4.4.4 Pencahayaan
Pencahayaan pada sebagian besar bangunan, tetap memanfaatkan cahaya alami
pada siang hari, dimana memberikan bukaan pada beberapa sisi bangunan. sedangkan
untuk malam hari, tetap menggunakan lampu Pencahayaan utama dalam ruang/hall
dengan menggunakan spot light yang ditempel pada kolom. Sedangkan pada eksterior
(drop off) menggunakan down light.

75
Cahaya alami : Siang hari menggunakan pencahayaan alami ditambah efek
ilumination dari neon box sebagai elemen pembentuk signage dan pembentuk suasana
ruang. Cahaya buatan : menggunakan lampu lampu fluorescent ( lampu TL ) sebagai
general lighting dengan tambahan-tambahan berupa neon box, spot light, dll untuk
pembentuk suasana ruang (untuk ruangan-ruangan yang memerlukan pencahayaan
khusus)

76

Anda mungkin juga menyukai