AbstrakJurnal ini membahas tentang analisa performansi sistem kendali frekuensi tenaga listrik
multimesin dengan metoda Linear Quadratic Regulator (LQR). Sistem kendali frekuensi tenaga listrik
multimesin ini merupakan subsistem tenaga listrik yang terdiri dari dua atau lebih generator yang saling
terinterkoneksi dan merupakan subsistem yang paling berpengaruh terhadap performansi sistem tenaga
listrik terutama performansi terhadap tanggapan deviasi frekuensi sistem tenaga listrik. Performansi
tanggapan deviasi frekuensi sistem tenaga listrik ini merupakan salah satu faktor penting yang harus
diperhatikan dalam operasi sistem tenaga listrik dan merupakan salah satu indikator yang menunjukkan
performansi sistem tenaga listrik saat terjadi gangguan. Gangguan gangguan ini
menyebabkanperubahan nilai parameter yang mengakibatkansistem kendali frekuensi tenaga listrik
multimesin akan terganggu dan berakibat sistem tidak mampu lagi bekerja secara normal setelah
mengalami gangguan. Dengan menggunakan metoda Linear Quadratic Regulator (LQR) dilakukan
analisa performansi tanggapan deviasi frekuensi dari sistem kendali frekuensi tenaga listrik multimesin.
Analisa performansi yang dilakukan meliputi analisa performansi dalam domain waktu dan domain
frekuensi. Hasil analisa menunjukkan bahwa performansi tanggapan deviasi frekuensi sistem kendali
frekuensi tenaga listrik multimesin dengan metoda metoda Linear Quadratic Regulator (LQR) mempuyai
performansi yang lebih baik.
Kata kunci : sistem kendali frekuensi, multimesin, Linear Quadratic Regulator (LQR)
AbstractThis journal discusses about the performance analysis of frequency control power system in
multi machine with Linear Quadratic Regulator method (LQR). The frequency control power system in
multi machine is power subsystem consists of two or more generators are interconnected each other and
the most influential subsystem on the performance of power system primarily to the performance toward
frequency deviation responses of the power system. The Performance of frequency deviation response
power system is one of the important factors that must be considered in the operation of electric power
system and the indicator show the performance of the power system during disturbance. Disturbances
causes changes in parameter values which lead to frequency control power system in multi machine will
be disrupted so it result system no longer able to work normally after disturbance. By using the method
of Linear Quadratic Regulator (LQR) is conducted performance analysis of frequency control power
system in multi machine. The Performance analysis was conducted on the performance analysis in the
time and frequency domain. The result of analysis shows that the performance of frequency deviation
response in of multi machine frequency control power system with Linear Quadratic Regulaetor method
has better performance.
Keywords: Frequency control system, Multi Machine , Linear Quadratic Regulator (LQR)
x t = Ax t - BKx t = A - BK x t (25)
x ' t Q + K ' RK x t = -x ' t Px t -x ' t Px t
Pada penurunan persamaan berikut, dianggap (31)
= x ' t A-BK P + P A-BK x t
'
matrik A - BK adalah stabil. Dengan
mensubstitusikan persamaan (23) ke Dengan membandingkan kedua ruas
persamaan (24) diperoleh persamaan (26) s/d persamaan (31) dan mengingat bahwa
(28) berikut persamaan ini harus berlaku untuk setiap x,
' maka diperoleh persamaan (32) berikut
J x' t Qx t + Kx t RKx t dt (26)
0 A - BK ' P + P A - BK = - Q + K' RK (32)
Berdasarkan metoda kedua Lyapunov jika
J = x ' t Qx t + x ' t K'RKx t dt (27) A - BK merupakan matrik stabil, maka ada
0
matrik definite positif P yang memenuhi
J = x t Q + K RK x t dt
' '
(28) persamaan (22). Selanjutnya dengan
0 mengingat bahwa x = 0 maka indeks
Berdasarkan penyelesaian persoalan optimasi
performansi dinyatakan pada persamaan (33)
parameter diperoleh persamaan (29) berikut
berikut
d
x ' t Q + K ' RK x t x ' t Px t (29)
dt
J = x' 0 P x 0 (33)
Berdasarkan persamaan (29) diperoleh
persamaan (30) dan (31) berikut
x ' t Q + K' RK x t = -x ' t P x t - x ' t P x t (30)
0 0
0 0
5 0
(35)
B = 0 0
0 0
0 0
0 3.333
20.6 0 0 1 0 0 0
C = (36)
0 0 0 -1 16.9 0 0
1000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
0.0000 1.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
0.0000 0.0000 1500.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
Q = 0.0000 0.0000 0.0000 800.0000 0.0000 0.0000 0.0000 (37)
0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 132.0000 0.0000 0.0000
0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.1323 0.0000
0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 971.0000
5.67000 0.0000
R = (38)
0.0000 4.1957
14.0634 9.0627 15.5166 7.5330 1.6267 1.9217 0.0574
K = (39)
0.4463 2.0239 0.0517 1.2657 11.3392 6.1805 14.4468
persamaan keadaan untuk sistem kendali deviasi frekuensi sistem tenaga listrik
frekuensi tenaga listrik multimesin yang multimesin. Kriteria ditentukan dalam domain
baru. waktu dan domain frekuensi. Untuk domain
o Dengan menggunakan persamaan keadaan waktu, tanggapan deviasi frekuensi sistem
yang telah disubstitusi konstanta penguatan tenaga listrik multimesin yang diinginkan
maka dilakukan analisa performansi dalam adalah lewatan maksimum kurang dari20.0000
domain waktu dan frekuensi. Tahap %, waktu keadaan mantapkurang dari 2.5000
tahap yang dilakukan dalam analisa detik dan waktu naik kurang dari 1 detik.
performansi tanggapan deviasi sistem Untuk domain frekuensi, tanggapan deviasi
kendali frekuensi tenaga listrik multimesin frekuensi sistem tenaga listrik multimesin yang
dengan metoda Linear Quadratic Regulator diinginkan adalah margin penguatan besar dari
(LQR) sama dengan tahap tahap yang 6 dB.
dilakukan dalam analisa performansi
tanggapan deviasi sistem kendali frekuensi 4. HASIL PEMBAHASAN
tenaga listrik multimesin tanpa metoda
Linear Quadratic Regulator (LQR). Pada bagian ini dilakukan analisa
b. Data Data Parameter Sistem performansi tanggapan deviasi frekuensi sistem
Kendali Frekuensi Tenaga Listrik tenaga listrik multimesin tanpa dan
Multimesin denganmetoda Linear Quadratic Regulator
(LQR). Analisa dilakukan dalam domain waktu
Adapun parameter-parameter sistem
dan domain frekuensi. Untuk performansi
kendali frekuensi tenaga listrik yang digunakan
tanggapan deviasi frekuensi sistem tenaga
dalam penelitian ini diperlihatkan pada Tabel
listrik multimesin tanpa metoda Linear
1. berikut (Saadat, 1999)
Quadratic Regulator (LQR) dalam domain
Tabel 1. Nilai Parameter Sistem Kendali
Frekuensi Tenaga Listrik Multimesin waktu ditunjukkan dengan besarnya lewatan
maksimum, waktu keadaan mantap dan waktu
naik. Untuk domain frekuensi, performansi
Parameter Nilai tanggapan deviasi frekuensi sistem tenaga
Tp1 0.2778 detik listrik multimesin tanpa metoda Linear
Tp2 0.1481 detik Quadratic Regulator (LQR) ditunjukkan dengan
nilai margin penguatan dan frekuensi margin
K p1 1.6667 Hz/pu (MW) penguatan.
K p2 1.1111 Hz/pu (MW) Untuk performansi tanggapan deviasi
frekuensi sistem tenaga listrik multimesin tanpa
Tt1 0.5000 detik metoda Linear Quadratic Regulator (LQR)
Tt2 0.6000 detik dalam domain waktu diperlihatkan pada Tabel
Tg1 0.2000 detik 2. s/d Tabel 5. Performansi tangapan deviasi
frekuensi untuk keluaran 1 terhadap masukan 1
Tg2 0.3000 detik diperlihatkan pada Tabel 2.berikut
R1 0.0500Hz/pu (MW) Tabel 2. Performansi Tangapan Deviasi Frekuensi
Sistem Tenaga Listrik Multimesin
R2 0.0625 Hz/pu (MW) Kriteria Nilai
D1 0.6000pu MW/Hz Lewatan Maksimum NaN
D2 0.9000pu MW/Hz Waktu Keadaaan Mantap NaN
T12 Waktu Naik NaN
2.0 (MW)
Performansi tangapan deviasi frekuensi untuk
keluaran 1 terhadap masukan 2 diperlihatkan
c. Kriteria Perancangan pada Tabel 3.berikut
Agar performansi tanggapan deviasi Tabel 3. Performansi Tangapan Deviasi Frekuensi
frekuensi sistem tenaga listrik Sistem Tenaga Listrik Multimesin
multimesindenganmetoda Linear Quadratic Kriteria Nilai
Regulator (LQR) menghasilkan performansi Lewatan Maksimum NaN
yang baik perlu ditentukan kriteria tanggapan Waktu Keadaaan Mantap NaN
0
Untuk tanggapan deviasi frekuensi sistem
-2
tenaga listrik multimesin tanpa metoda Linear
Quadratic Regulator (LQR) terhadap Masukan
sinusoidal diperlihatkan pada Gambar 4.
-4
-6
0 2 4 6 8 10 12
Time (seconds)
14 16 18 20 berikut
Gambar 3. Tanggapan Deviasi Frekuensi 100
Bode Diagram
-100
-300
-90
-180
-270
Frequency (rad/s)
2
10
3
10
4
10
(LQR) dalam domain waktu diperlihatkan pada Berdasarkan hasil perhitungan yang
Tabel 10. s/d Tabel 13. Performansi tangapan diperlihatkan pada Tabel 10. s/d Tabel 13. dan
deviasi frekuensi untuk keluaran 1 terhadap Gambar 5. terlihat bahwa performansi
masukan 1 diperlihatkan pada Tabel 10.berikut tanggapan deviasi frekuensi sistem tenaga
Tabel 10. Performansi Tangapan Deviasi Frekuensi listrik multimesin dalam domain waktu sudah
Sistem Tenaga Listrik Multimesin memenuhi kriteria ditetapkan.
Kriteria Nilai Untuk performansi tanggapan deviasi
Lewatan Maksimum 12.3874 % frekuensi sistem tenaga listrik multimesin
Waktu Keadaaan Mantap 1.2079 detik dengan metoda Linear Quadratic Regulator
Waktu Naik 0.3245 detik (LQR) dalam domain frekuensi diperlihatkan
Performansi tangapan deviasi frekuensi untuk pada Tabel 14. s/d Tabel 17. Performansi
keluaran 1 terhadap masukan 2 diperlihatkan tangapan deviasi frekuensi untuk keluaran 1
pada Tabel 11.berikut terhadap masukan 1 diperlihatkan pada Tabel
Tabel 11. Performansi Tangapan Deviasi Frekuensi 14.berikut
Sistem Tenaga Listrik Multimesin Tabel 14. Performansi Tangapan Deviasi Frekuensi
Kriteria Nilai Sistem Tenaga Listrik Multimesin
Lewatan Maksimum 0.0000 % Kriteria Nilai
Waktu Keadaaan Mantap 2.0962 detik Margin Penguatan 38.0880
Waktu Naik 0.7579 detik Frekuensi Margin 23.6650
Performansi tangapan deviasi frekuensi untuk Penguatan rad/detik
keluaran 2 terhadap masukan 1 diperlihatkan Performansi tangapan deviasi frekuensi untuk
pada Tabel 12.berikut keluaran 1 terhadap masukan 2 diperlihatkan
Tabel 12. Performansi Tangapan Deviasi Frekuensi pada Tabel 15.berikut
Sistem Tenaga Listrik Multimesin Tabel 15. Performansi Tangapan Deviasi Frekuensi
Kriteria Nilai Sistem Tenaga Listrik Multimesin
Lewatan Maksimum 0.0000 % Kriteria Nilai
Waktu Keadaaan Mantap 2.0618 detik Margin Penguatan 6.3464
Waktu Naik 0.7447 detik Frekuensi Margin Penguatan 4.6338 rad/detik
Performansi tangapan deviasi frekuensi untuk Performansi tangapan deviasi frekuensi untuk
keluaran 2 terhadap masukan 2 diperlihatkan keluaran 2 terhadap masukan 1 diperlihatkan
pada Tabel 13.berikut pada Tabel 16.berikut
Tabel 13. Performansi Tangapan Deviasi Frekuensi Tabel 16. Performansi Tangapan Deviasi Frekuensi
Sistem Tenaga Listrik Multimesin Sistem Tenaga Listrik Multimesin
Kriteria Nilai Kriteria Nilai
Lewatan Maksimum 16.4402 % Margin Penguatan 6.0120
Waktu Keadaaan Mantap 2.2751 detik Frekuensi Margin 4.7027 rad/s
Waktu Naik 0.2893 detik Penguatan
Untuk tanggapan deviasi frekuensi sistem performansi tangapan deviasi frekuensi untuk
tenaga listrik multimesin dengan metoda Linear keluaran 2 terhadap masukan 2 diperlihatkan
Quadratic Regulator (LQR) terhadap masukan pada Tabel 17.berikut
undak satuan diperlihatkan pada Gambar 5. Tabel 17. Performansi Tangapan Deviasi Frekuensi
berikut Sistem Tenaga Listrik Multimesin
Tanggapan Deviasi Frekuensi Terhadap Masukan Undak Satuan
Kriteria Nilai
0.6
Margin Penguatan 38.54000
0.5
0.4
Frekuensi Margin 21.9890
Penguatan
Deviasi Frekuensi
0.3
0.2
Untuk tanggapan deviasi frekuensi sistem
0.1 tenaga listrik multimesin tanpa metoda Linear
0 Quadratic Regulator (LQR) terhadap Masukan
-0.1
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
sinusoidal diperlihatkan pada Gambar 6.
Time (seconds)
berikut
Gambar 5. Tanggapan Deviasi Frekuensi
Sistem Tenaga Listrik Multimesin
Bode Diagram
[6]. D. Kothari & Mahalanabis, A., 1988.
0
Computer Aided Power System Analysis
and Control. New Delhi : Tata McGraw-
Magnitude (dB)
-100
Hill.
-200
[7]. Franklin, G. & Naeini, A. E., 1986.
-300
Feedback. New York : Addison - Wesley.
360
180
Phase (deg)
0 Biodata Penulis
-180
-360
-2 -1 0 1 2 3 4
Heru Dibyo Laksono ST, MT, Lahir di
10 10 10 10 10 10 10
Frequency (rad/s) Sawah Lunto, 7 Januari 1977, Menamatkan S1
Gambar 6. Tanggapan Deviasi Frekuensi di Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas
Sistem Tenaga Listrik Multimesin (Unand) Padang tahun 2000 bidang Teknik
Tenaga Listrik. Pendidikan S2 bidang Kendali
5. KESIMPULAN dan Sistem diselesaikan di Institute Teknologi
Bandung (ITB) tahun 2004. Masuk sebagai
Kesimpulan dari penelitian ini adalah dosen Teknik Elektro Universitas Andalas
bahwa performansi tanggapan deviasi frekuensi sejak tahun 2005.
sistem tenaga listrik multimesin dengan metoda
Linear Quadratic Regulator (LQR) lebih baik Muhammad Reza Permana, Lahir di Padang
dibandingkan dengan performansi tanggapan pada tahun 1992. Menerima gelar sarjana dari
deviasi frekuensi sistem tenaga listrik Fakultas teknik Universitas Andalas pada tahun
multimesin tanpa metoda Linear Quadratic 2014. Bidang keahlian Sistem tenaga listrik.
Regulator (LQR) baik dalam domain waktu
maupun domain frekuensi.
DAFTAR PUSTAKA