Pada hari ini Jumat tanggal Duapuluh empat bulan Maret tahun Dua ribu tujuh belas,
bertempat di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kab. Sukoharjo Jalan Kyai Mawardi No. 1 Sukoharjo,
yang bertanda tangan dibawah ini :
1. IBNU BUDI WIBOWO, A.Md : Ketua
2. SRI FATMA SETYORINI, S.S., MIDS, M.EC.Dev. : Anggota
3. DWI YULIANTO, ST. : Anggota
4. SAMODRO PAULUS SUROTO, ST. : Anggota
5. DWI AGUS NUGROHO, SE. : Anggota
6. QISTHI, A.Md. : Anggota
7. AGUS SAPTONO, SH. : Anggota
Kesemuanya selaku Pokja III ULP Kabupaten Sukoharjo Tahun Anggaran 2017, telah mengadakan
rapat terkait dengan Adendum Dokumen Pengadaan untuk paket Pekerjaan Manajemen
Konstruksi (MK) Pembangunan Gedung Kantor Terpadu Kabupaten Sukoharjo Kegiatan
Pembangunan Gedung Kantor pada SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo Tahun
Anggaran 2017 dengan hasil sebagai berikut :
1. Rapat dipimpin oleh IBNU BUDI WIBOWO, A.Md. selaku Ketua Pokja III ULP Kabupaten
Sukoharjo Tahun Anggaran 2017.
2. Bahwa pada saat pemberian penjelasan Dokumen Pengadaan terdapat hal-hal/ketentuan baru
atau perubahan penting yang perlu ditampung, maka Pokja III ULP Kabupaten Sukoharjo
Tahun Anggaran 2017 menuangkan ke dalam Adendum Dokumen Pengadaan yang menjadi
bagian tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan;
3. Addendum Dokumen Pengadaan sebagaimana terlampir.
Demikian Berita Acara Adendum Dokumen Pengadaan untuk paket Pekerjaan Manajemen
Konstruksi (MK) Pembangunan Gedung Kantor Terpadu Kabupaten Sukoharjo Kegiatan
Pembangunan Gedung Kantor pada SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo Tahun
Anggaran 2017.
POKJA III
UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN ANGGARAN 2017
BAB I
UMUM
( Tetap )
BAB III
INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)
( Tetap )
BAB III
LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)
( Tetap )
BAB IV
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Diubah menjadi :
Ketua Tim / Team Leader, 1 Orang, pedidikan minimal S2 Teknik Sipil, SKA Ahli Manajemen
Proyek/Ahli Manajemen Konstruksi Tingkat Madya, (Kode: TP 602/601) atau S1 Teknik Sipil,
SKA Ahli Manajemen Proyek/Ahli Manajemen Konstruksi Tingkat Utama dan berpengalaman
minimal 8 (delapan) tahun, tugas dan tanggung jawab utama adalah sebagai Ketua Tim/Team
Leader
BAB VI
BENTUK RANCANGAN KONTRAK
Berubah menjadi :
BENTUK RANCANGAN KONTRAK
[kop surat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]
SURAT PERJANJIAN
(Kontrak Harga Satuan)
SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya selanjutnya disebut Kontrak dibuat dan
ditandatangani bertempat di kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo pada hari
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,tanggal ..................bulan ................. tahun dua ribu tujuh belas (...............................),
berdasarkan Surat Penetapan Pemenang nomor. tanggal . dan Surat Penunjukan
Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No . tanggal ., antara:
yang bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Kabupaten Sukoharjo selanjutnya disebut PPK,
dengan:
Nama : ...................... [nama wakil penyedia]
Jabatan : ....................... [sesuai akta notaris]
Berkedudukan di : ...................... [alamat penyedia]
Akta Notaris
Nomor : ...................... [sesuai akta notaris]
Tanggal : ...................... [tanggal penerbitan akta]
Notaris : ...................... [nama Notaris penerbit akta]
yang bertindak untuk dan atas nama ...................... [nama Badan Usaha] selanjutnya disebut
Penyedia
(a) Telah diadakan proses seleksi penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen Seleksi;
(b) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam kontrak ini melalui suatu Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) untuk melaksanakan Pekerjaan Manajemen
Konstruksi (MK) Pembangunan Gedung Kantor Terpadu Kabupaten Sukoharjo (termasuk
pekerjaan supervisi total meliputi supervisi pekerjaan perencanaan dan supervisi pekerjaan
fisik) di Sukoharjo sebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-
Syarat Khusus Kontrak beserta addedunnya yang merupakan satu kesatuan dalam Kontrak ini
selanjutnya disebut Pekerjaan Jasa Konsultansi Manajemen Konstruksi;
(c) Penyedia telah menyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil, dan sumber
daya teknis, serta telah menyetujui untuk melaksanakan Pekerjaan Jasa Konsultansi sesuai
dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
(d) Penyedia telah menyatakan kepada PPK, memiliki tanggung jawab profesional dan
sepenuhnya sesuai dengan peran dan kedudukannya sebagai Konsultan Manajemen
Konstruksi harus bertanggungjawab terhadap hasil pekerjaannya yang dilandasi prinsip-
prinsip keahlian sesuai dengan kaidah keilmuan, kepatutan, dan kejujuran intelektual dalam
menjalankan profesinya dengan tetap mengutamakan kepentingan umum ;
(e) Penyedia telah menyatakan kepada PPK, bahwa sebagai Konsultan Manajemen Konstruksi
akan selalu taat menjalankan tugasnya dan memenuhi kewajibannya mentaati ketentuan
tentang keamanan, keselamatan dan keselamatan kerja, perlindungan tenaga kerja, serta tata
lingkungan setempat untuk menjamin terwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaan
konstruksi.
(f) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini, dan
mengikat pihak yang diwakili;
(g) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan penandatanganan
Kontrak ini masing-masing pihak:
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat dan/atau ahli;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara cermat dan patut;
3) telah membaca kata demi kata dan memahami secara penuh seluruh ketentuan Kontrak
ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan mengkonfirmasikan
semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan kondisi yang terkait.
Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal yang
diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut :
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
1. Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama
seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
2. Tanggung jawab Penyedia adalah ketentuan mengenai ketentuan-ketentuan pertanggung-
jawaban Penyedia sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
3. Pemeriksaan keuangan adalah ketentuan mengenai kewajiban Penyedia untuk merinci setiap
biaya-biaya yang berhubungan dengan pelaksanaan perjanjian, sehingga dapat dilakukan
pemeriksaan keuangan. Selain itu, dengan sepengetahuan Penyedia atau kuasanya, PPK dapat
memeriksa dan menggandakan dokumen pengeluaran yang telah diaudit sampai 1 (satu)
tahun setelah berakhirnya Kontrak.
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Pasal 3
NILAI KONTRAK
(1) Jenis Kontrak yang digunakan adalah Kontrak Time Base dengan cara pembayaran
berdasarkan Kontrak Harga Satuan yang dalam setiap pengajuan pembayaran Pihak Penyedia
wajib melampirkan dokumen Invoice terdiri atas :
a. Invoice atas Biaya Personil dan Log Book Tugas merupakan rekaman Hasil Kerja Harian
dilengkapi dengan daftar hadir harian personil Konsultan Manajemen Konstruksi (MK);
b. Invoice atas Biaya Non Personil untuk Pengadaan/Pembelian dan/atau biaya lain yang
diperlukan selama menjalankan kewajibannya.
(2) Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh berdasarkan rincian
biaya satuan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Hasil Klarifikasi dan
Negosiasi adalah sebesar Rp...................... (.........dalam huruf............. rupiah).
(3) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke rekening nomor: ............. atas nama penyedia :
...............;
Pasal 4
TATA CARA PEMBAYARAN
(1) Prosedur pembayaran berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/2007
Lampiran Bab IV C nomor 2-e, adalah merupakan tahapan pembayaran maksimum untuk
setiap tahap pembayaran yang diatur dengan ketentuan bahwa pembayaran biaya manajemen
konstruksi didasarkan pada prestasi kemajuan pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan
konstruksi di lapangan, yaitu sebagai berikut :
1) tahap persiapan/pengadaan konsultan perencana, dibayarkan maksimum 5%;
2) tahap supervisi terhadap ketaatan Konsultan Perencana seperti tersebut pada Pasal 2,
sehingga dapat menghasilkan karya perencanaan dan bukti pendukung selama proses
perencanaan dan setelah selesainya perencanaan sesuai metodologi dan kriteria
perencanaan yang telah dinyatakan diterima, dan dokumen perencanaan lengkap telah
diterima oleh PPK, maka Konsultan Manajemen (MK) dibayarkan maksimum 10%;
3) tahap pelelangan pelaksanaan pekerjaan konstruksi, kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi (MK) dibayarkan maksimum 5%;
4) tahap konstruksi fisik yang dibayarkan berdasarkan prestasi pekerjaan konstruksi fisik di
lapangan s.d. serah terima kedua pekerjaan, dibayarkan maksimum 80%.
(2) Terhadap pembayaran pada akhir penyelesaian pekerjaan kepada konsultan Manajemen
Konstruksi dapat diberikan sebesar 100%, sepanjang pekerjaan konstruksi telah selesai 100 %
yang dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan Konstruksi (PHO) dan
Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) wajib menyerahkan jaminan pengawasan berkala 5%
dari nilai kontrak sebagai jaminan ketaatan Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) dalam
memberikan layanan pengawasan berkala selama masa pemeliharaan.
(3) Jaminan sebagaimana tersebut dalam Pasal 4 Ayat (2) harus berbentuk Jaminan Bank minimal
sebesar nilai yang dijamin dan memiliki masa berlaku mulai tanggal dikeluarkan sampai
dengan tanggal serah terim kedua (FHO) ditambah 14 hari kalender. Jaminan bukan
merupakan jaminan bank yang di-reasuransi.
(4) Dalam hal terjadi keterlambatan pelaksanaan penyelesaian pekerjaan pada akhir masa
pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik, Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) tetap
bertanggung jawab menjalankan tugasnya. Apabila sampai terjadi penambahan waktu
pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik dan/atau pemberian kesempatan dalam penyelesaian
pekerjaan kepada penyedia pekerjaan konstruksi (kontraktor), maka biaya pelayanan Jasa
Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) sepenuhnya dibebankan kepada Kontraktor
mengingat Pemerintah Kabupaten Sukoharjo sudah tidak memungkinkan lagi untuk
menyediakan tambahan biaya pelayanan tersebut melalui APBD atau sumber lainnya.
Pasal 5
DOKUMEN KONTRAK
(1) Dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari
Kontrak ini yang terdiri dari :
a. Adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. Pokok Perjanjian/Surat Perjanjian/Kontrak;
c. Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi;
d. Surat Penawaran berikut Rincian Penawaran Biaya;
e. Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK);
f. Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK);
g. Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Adendumnya (bila ada);
h. Dokumen dokumen kelengkapan seleksi, yaitu Surat Penunjukan Penyedia Jasa
Konsultan Manajemen Konstruksi, dan Berita-berita Acara Seleksi.
(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen
yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan
urutan hierarki sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Pasal 6
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Pasal 7
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI (MK)
(1) Berdasarkan Surat Perjanjian Pekerjaan (Kontrak) yang disepakati oleh Pihak PPK dengan
Pihak Penyedia Jasa Konsultan Manajemen Konstruksi (MK), ditetapkan bahwa kegiatan
pelayanan minimal yang harus disediakan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi (MK)
terdiri atas:
a) Tahap Finalisasi Produk Perencanaan;
b) Tahap Pelelangan Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Terpadu
Kabupaten Sukoharjo;
c) Tahap Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Terpadu
Kabupaten Sukoharjo;
d) Tahap Pemeliharaan Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Terpadu
Kabupaten Sukoharjo;
(4) Tahap Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Fisik Pembangunan Gedung Kantor Terpadu
Kabupaten Sukoharjo:
a) Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun oleh Pelaksana
Konstruksi (Kontraktor), yang meliputi program-program pencapaian sasaran fisik,
penyediaan dan penggunaan sumber daya berupa: tenaga kerja, peralatan dan
perlengkapan, bahan bangunan, informasi, dana, program Quality Assurance/Quality
Control, dan program kesehatan dan keselamatan kerja (K3);
b) Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun oleh Pelaksana
Konstruksi (Kontraktor), yang meliputi :
1) Program mutu yang disusun oleh Penyedia (Kontraktor) dan mewajibkan Penyedia
(Kontraktor) untuk menyerahkan program mutu pada rapat persiapan pelaksanaan
kontrak untuk disetujui oleh PPK.
2) Program mutu disusun paling sedikit berisi:
a. informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan;
b. organisasi kerja penyedia;
c. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
d. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
e. prosedur instruksi kerja; dan
f. pelaksana kerja.
3) Program mutu dapat direvisi sesuai dengan kondisi lokasi pekerjaan berdasarkan
arahan Konsultan Manajemen Konstruksi (MK).
4) Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan program mutu jika terjadi adendum
Kontrak dan Peristiwa Kompensasi, dan harus disetujui oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi (MK)
c) Memeriksa dan meneliti Program RK3K yang wajib diajukan oleh Penyedia
(Kontraktor) sebelum rapat persiapan pelaksanaan kontrak dan selanjutnya wajib
mendapat persetujuan dari PPK pada saat rapat persiapan pelaksanaan kontrak.
d) RK3K disusun paling sedikit berisi:
1. Kebijakan K3 Proyek;
2. Organisasi K3;
3. Perencanaan K3;
4. Pengendalian dan Program K3;
5. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3;
6. Tinjauan Ulang Kinerja K3.
e) RK3K dapat direvisi sesuai dengan kondisi lokasi pekerjaan dan Penyedia berkewajiban
untuk memutakhirkan RK3K jika terjadi addendum kontrak dan peristiwa kompensasi.
Pemutakhiran RK3K harus mendapatkan persetujuan PPK, dengan terlebih daluhu
diperiksa dan disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi (MK);
f) Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) wajib memonitor dan harus memfasilitasi PPK
untuk mengadaan rapat persiapan pelaksanaan kontrak selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari kalender sejak diterbitkannya SPMK dan sebelum pelaksanaan pekerjaan,
bersama dengan Penyedia (Kontraktor), Unsur Perencanaan, dan Unsur Pengawasan
(Direksi Lapangan) serta Konsultan Manajemen Konstruksi (MK);
g) Konsultan berkewajiban memberikan penjelasan awal pada Rapat Pra Pelaksanaan
Pekerjaan dan selanjutanya diserahkan kepada Penyedia (Kontraktor), dalam rapat
persiapan pelaksanaan kontrak hal ini beberapa pokok-pokok substansi yang dibahas
dan disepakati, meliputi:
1. program mutu;
2. rencana K3 Kontrak;
3. organisasi kerja;
4. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
5. jadwal pelaksanaan pekerjaan, yang diikuti uraian tentang metode kerja yang
memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
6. jadwal pengadaan bahan/ material, mobilisasi peralatan dan personil;
7. penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lokasi pekerjaan.
h) Pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, Konsultan Manajemen Konstruksi (MK)
bersama PPK dan Penyedia (Kontraktor) melakukan pemeriksaan lokasi pekerjaan dan
mengadakan pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lokasi pekerjaan untuk
setiap rencana mata pembayaran (Mutual Check 0%) dan melibatkan Panitia Peneliti
Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK, dengan ketentuan :
1. Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita Acara Mutual Check % (BA
MC-0). Apabila dalam pemeriksaan bersama mengakibatkan perubahan isi
Kontrak, maka harus dituangkan dalam adendum/amandemen Kontrak (Berita
Acara Mutual Check 0%).
2. Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Personil dan/atau Peralatan
ternyata belum memenuhi persyaratan Kontrak maka penyedia tetap dapat
melanjutkan pekerjaan dengan syarat Personil dan/atau Peralatan yang belum
memenuhi syarat harus segera diganti dalam jangka waktu yang disepakati
bersama.
3. Pemeriksaan terhadap semua personil inti dan/atau peralatan yang ditempatkan
harus sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen Penawaran.
4. Berkenaan dengan kegiatan Mutual Check tersebut maka Konsultan Manajemen
Konstruksi (MK) berkewajiban menyiapkan semua administrasi dan dokumen
yang diperlukan untuk seluruh proses dari hasil Mutual Check dan
dikomunikasikan dengan PPK, Direksi Lapangan, Konsultan Perencana dan
Kontraktor;
i) mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi program
pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu, pengendalian
sasaran fisik (kualitas dan kuantitas) hasil konstruksi, pengendalian perubahan
pekerjaan, pengendalian tertib administrasi, pengendalian kesehatan dan keselamatan
kerja;
j) melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan manajerial yang
timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun tangan, serta melakukan koreksi
teknis bila terjadi penyimpangan;
k) melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan konstruksi
fisik;
l) melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas:
1. memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan;
2. mengawasi pemakaian dan melakukan pengujian mutu bahan, peralatan dan
metode pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan
konstruksi;
3. mengawasi dan menguji pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,
kuantitas, dan laju pencapaian volume/realisasi fisik;
4. mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan
yang terjadi selama pekerjaan konstruksi;
5. menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan manajemen konstruksi, dengan masukan hasil
rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan
konstruksi fisik yang dibuat oleh pelaksana konstruksi, dan dituangkan ke adalam
Berita Acara Resmi yang merupakan bagian dari dokumen administrasi proyek;
6. menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan dan
pembayaran angsuran pekerjaan pelaksanaan konstruksi ;
7. meneliti dan memberikan persetujuan terhadap gambar-gambar untuk
pelaksanaan (shop drawings) yang diajukan oleh pelaksana konstruksi;
8. meneliti dan memberikan persetujuan terhadap gambar-gambar yang sesuai
dengan pelaksanaan di lapangan (As Built Drawings) sebelum serah terima I;
9. menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima I (pertama), dan
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan;
10. bersama-sama dengan penyedia jasa perencanaan menyusun petunjuk
pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung;
11. menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, serah terima pertama,
berita acara pemeliharaan pekerjaan dan serah terima kedua pekerjaan
konstruksi, sebagai kelengkapan untuk pembayaran angsuran pekerjaan
konstruksi;
12. membantu PA/PPK dalam menyusun Dokumen terkait Pendaftaran ataupun Ijin-
ijin;
13. membantu PA/PPK dalam penyiapan kelengkapan dokumen Sertifikat Laik Fungsi
(SLF) dari Pemerintah Kabupaten/Kota setempat.
m) Pada akhir masa pelaksanaan pekerjaan selesai 100% dan sebelum dilakukan Serah
Terima Pertama Pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO) Konsultan Manajemen
Konstruksi (MK) wajib melakukan pemeriksaaan dan pengujian terhadap pekerjaan
Mekanikal dan Elektrikal (Testing Commissioning) dan menerbitkan Sertifikat Hasil
Testing Commissioning baik secara internal ataupun bekerjasama dengan institusi
resmi memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku ;
n) Menerbitkan rekomendasi kepada PPK bahwa pekerjaan telah dinyatakan selesai 100%
tanpa ada kekurangan dan dapat dilakukan serah terima pekerjaan selesai 100% atau
Provisional Hand Over (PHO).
Pasal 8
MASA KONTRAK
Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dengan tanggal mulai
dan tanggal penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat Umum
Kontrak (SSUK) dan/atau Syarat-syarat Khusus Kontrak (SSKK).
Pasal 9
MOBILISASI PERSONIL DAN PENGGANTIAN PERSONIL
(1) Ketentuan mengenai tindakan yang harus mendapat persetujuan PPK meliputi:
a memobilisasi personil yang terdapat dalam daftar;
b menganti personel yang terdapat dalam daftar.
(2) Ketentuan mengenai dokumen-dokumen yang disiapkan oleh Penyedia Jasa Konsultan
Manajemen Konstruksi(MK) dan menjadi hak milik PPK : mengatur bahwa semua rancangan,
gambar-gambar, spesifikasi, disain, laporan dan dokumen-dokumen lain serta piranti lunak
dan source code yang disiapkan oleh Penyedia Jasa Konsultan Manajemen Konstruksi (MK)
menjadi hak milik PPK.
(3) Penyedia Jasa Konsultan Manajemen Konstruksi (MK), segera setelah pekerjaan selesai atau
berakhirnya Kontrak harus menyerahkan seluruh dokumen dan data pendukung lainnya
kepada PPK. Penyedia dapat menyimpan salinan dari dokumen-dokumen tersebut.
Pasal 10
PERUBAHAN KONTRAK
(1) Kontrak hanya dapat dirubah melalui penerbitan Amandemen/Adendum Kontrak dan
disepakati oleh kedua belah pihak.
(2) Ketentuan tentang perubahan kontrak diatur secara terinci sebagaimana tercantum dalam
Syarat-syarat Umum Kontrak (SSUK) dan/atau Syarat-syarat Khusus Kontrak (SSKK).
(3) Perubahan Kontrak dilakukan melalui rapat penelitian pelaksanaan kontrak.
Pasal 11
PENUTUP
Dengan demikian, PPK dan penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini pada
tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia dan dibuat dalam 2 (dua) rangkap,
masing-masing dibubuhi dengan materai, mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat
bagi para pihak, rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa dibubuhi meterai.
Untuk dan atas nama ............ Untuk dan atas nama ...........
Penyedia PPK
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat untuk Penyedia Jasa Konsultansi maka rekatkan
Komitmen maka rekatkan materai Rp 6.000,-)] materai Rp 6.000,-)]
[nama lengkap]
[jabatan] [nama lengkap]
[jabatan]
BAB VII
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)
( Tetap, akan diatur lebih lanjut dalam kontrak )
BAB VIII
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)
( Tetap, akan diatur lebih lanjut dalam kontrak )
BAB IX
BENTUK DOKUMEN LAIN
( Tetap )
POKJA III
UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN ANGGARAN 2017