Anda di halaman 1dari 5

beasiswa ADB-JSP

Jika umumnya beasiswa ditawarkan untuk negara tertentu saja. Beasiswa satu ini justru memberi
kesempatan bagi pelamarnya untuk mendaftar di 10 negara tujuan. Ada Jepang, Australia, Hong
Kong (China), India, New Zealand, Amerika Serikat, Pakistan, Philipina, Singapura, dan
Thaliand. Program beasiswa S2 dan S3 tersebut disediakan oleh Asian Development Bank yang
dinamai dengan Asian Development Bank-Japan Scholarship Program (ADB-JSP). Beasiswa
pascasarjana ini tersedia untuk pelamar-pelamar negara Asia, salah satunya Indonesia. Sebanyak
300 kuota disediakan untuk durasi beasiswa selama 1 hingga 2 tahun.

Beasiswa akan menanggung biaya kuliah penuh, tunjangan perumahan, uang saku bulanan,
tunjangan buku dan materi pembelajaran, asuransi kesehatan, dan biaya perjalanan. Dengan
durasi beasiswa maksimal 2 tahun, pelamar bisa mengambil program master di perguruan tinggi
yang tersedia. Namun, beasiswa ini juga terbuka untuk pelamar doktor. Beasiswa akan
diperpanjang setiap tahun berdasarkan penilaian capaian akademik saat menjalani studi.

Bidang Studi:
Anda bisa mendaftar beasiswa ADB-JSP untuk studi yang berkaitan dengan ekonomi,
manajemen, kesehatan, pendidikan, pertanian, lingkungan, manajemen sumberdaya alam, sains
dan teknologi, dan bidang-bidang yang terkait dengan pembangunan. Rincian pilihan studi dan
perguruan tinggi bisa dilihat daftar universitas Beasiswa ADB-JSP.

Persyaratan:
1.Warga negara dari anggota ADB (termasuk Indonesia)
2.Diterima masuk untuk studi master dan PhD di perguruan tinggi yang dituju
3.Memiliki gelar sarjana atau setara dengan catatan akademis yang unggul
4. Punya pengalaman kerja profesional setidaknya dua (2) tahun setelah lulus kuliah pada saat
aplikasi
5.Mahir berbahasa Inggris baik lisan maupun tulisan
6. Usia tidak lebih dari 35 tahun pada saat aplikasi. Pengecualian bagi para pejabat senior dan
manajer, batas usia adalah 45 tahun.
7.Memiliki kesehatan yang baik
8.Bersedia kembali ke negara asal setelah selesai studi.
9.Tidak berlaku bagi pejabat, manajamen, dan staf ADB. Begitupun dengan konsultan dan
kerabat.
10.Tidak berlaku bagi pelamar yang tinggal atau bekerja di negara lain selain negara asal
11.ADB-JSP tidak menerima pelamar yang sudah menjadi mahasiswa dalam program gelar
pascasarjana.
12. ADB-JSP tidak mensponsori studi sarjana, program kuliah jarak jauh, pelatihan jangka
pendek, konferensi, seminar, penulisan skripsi, dan proyek-proyek penelitian.
Pendaftaran:
Permohonan beasiswa langsung ditujukan ke masing-masing universitas. Lihat daftarnya melalui
link di atas. Saat mendaftar di kampus tersebut, pelamar perlu menjelaskan bahwa Anda ingin
dipertimbangkan dalam progam beasiswa ADB-JSP. Selain mengisi formulir pendaftaran
universitas dan melampirkan dokumen yang diminta, sertakan juga formulir beasiswa ADB-JSP
(Word atau PDF) yang telah diisi. Kemudian, pelamar juga diminta untuk melampirkan bukti
pajak penghasilan terbaru atau bukti selip gaji bulanan/tahunan. Terakhir, Anda juga diminta
menyertakan bukti penghasilan keluarga (orang tua).

Setelah proses pendaftaran selesai, tahap berikutnya pihak universitas akan melakukan
pemeringkatan berdasarkan kriteria seleksi yang mereka miliki dan mengacu pada kriteria dan
persyaratan beasiswa ADB-JSP. Dalam proses evaluasi, lembaga akademis bisa saja
menghubungi calon untuk mendapat informasi lebih lanjut.

Berikutnya hasil pemeringkatan akan diserahkan pihak universitas ke Direktur Eksekutif yang
mengelola beasiswa ADB-JSP di Jepang. Hasil pemeringkatan tersebut akan dinilai kembali dan
Direktur Eksekutif Jepang akan merekomendasikan para pemenang beasiswa ke universitas.
Setelah nama-nama ditetapkan, barulah pihak universitas memberitahu kepada kandidat terpilih.
Cukup menantang!

Harap diingat, setiap universitas memiliki deadline berbeda (lihat link di atas). Dan, sudah harus
diajukan setidaknya enam bulan sebelum masa perkuliahan dimulai. Kelebihan dari beasiswa
ADB-JSP, Anda bisa mengajukan permohonan beasiswa lebih dari satu perguruan tinggi di
waktu bersamaan dengan syarat menyebutkannya dalam formulir aplikasi.

Kontak:
Email:adbjsp@adb.org
web: www.adb.org
Cara Mendapatkan Beasiswa, Ini Jawabannya!
Jenuh karena selalu gagal mendapatkan beasiswa. Jangan menyerah. Selalu ada cara
mewujudkan beasiswa impian Anda. Kata orang bijak, kegagalan hanyalah sukses yang tertunda.
Jadi, gagal 1, 2 kali itu biasa. Yang tidak boleh gagal melulu, karena pasti ada yang salah.

Sejumlah pertanyaan masuk, baik melalui email, laman komentar, maupun facebook fans page,
menanyakan bagaimana cara mendapatkan beasiswa. Tulisan mengenai topik ini memang belum
pernah dibahas. Lamanbeasiswapascasarjana.com lebih banyak diisi peluang dan info beasiswa
terbaru.

Kurang maknyus rasanya, hanya penawarannya saja yang disugukan. Padahal, cara
mendapatkannya juga jauh lebih penting.

Bagaimana sebetulnya beasiswa itu bisa diraih? Apa yang harus dipersiapkan dan seperti apa
langkahnya. Kalau boleh mengibaratkan, beasiswa itu seperti lubuk yang masing-masingnya
memiliki ikan yang berbeda. Cara mendapatkan beasiswa untuk satu jenis dengan jenis lainnya
tidaklah selalu persis. Terkadang perbedaannya mencolok. Sehingga STRATEGI yang
diterapkan hendaknya juga berbeda.

Secara umum, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mensiasati setiap beasiswa. Tips
ini sudah tidak asing, tapi bisa jadi di sinilah masalahnya beasiswa itu tak kunjung diraih.

1. Kenali target sponsor


Kenali medan. Tampaknya ini juga berlaku bagi Anda yang ingin berburu beasiswa. Tidak ada
cara yang ampuh mendapatkan beasiswa selain memahami dan mengikuti kemauan dari
sponsor/donatur beasiswa. Pelamar seperti apa yang mereka ingini. Apakah kriteria itu ada pada
diri Anda atau setidaknya mendekati target yang dikehendaki oleh donatur tersebut. Semakin
Anda tahu calon penerima beasiswa yang diinginkan, semakin mudah mempersiapkan diri untuk
membuka peluang menjadi pemenang.

Sebagai contoh: Ada sebuah beasiswa yang mencari pelamar berbakat dengan prestasi akademik
di atas rata-rata. Sebutlah meminta IPK 3,5 atau lebih. Banyak pelamar menyanggupi
persyaratan tersebut, tapi di sisi lain si donatur lebih mengutamakan bagi pelamar dari kawasan
tertentu. Ini akan memberatkan Anda jika nantinya harus bersaing.

Lihat tawaran beasiswa terbaru di sini

2. Kuasai aturan main


Banyak yang gagal mendapatkan beasiswa justru karena tidak memahami aturan main. Mulai hal
sepele yang dilanggar, hingga yang berakibat fatal. Kesalahan itu umumnya terjadi sebelum dan
saat pengajuan aplikasi. Sebut saja misalnya, transkrip ijazah yang semestinya diterjemahkan,
tapi tidak dilakukan. Lalu, pengiriman berkas yang melewati deadline, batas usia yang tidak
sesuai, berkas tidak memenuhi persyaratan, dan banyak lagi.

Sebetulnya, yang tak kalah penting sebelum mendaftar ke salah satu beasiswa, bacalah terlebih
dahulu panduannya. Sejumlah sponsor umumnya telah memberikan arahan tersebut, baik yang
disampaikan melalui laman situs, atau disediakan secara khusus dalam bentuk ebook. Intinya,
menguasai aturan main akan memudahkan langkah berikutnya.
3. Buat aplikasi ampuh
Ini adalah tahapan terpenting dalam berkompetisi memperebutkan beasiswa. Menyiapkan
aplikasi yang mumpuni. Selain kelengkapannya yang terpenuhi, aplikasi tersebut hendaknya juga
ampuh untuk membuka mata hati dan pikiran para panelis. Tugas Anda adalah meyakinkan
mereka bahwa Anda lah sosok yang dicari dan pantas mendapatkan beasiswa tersebut.
Bagaimana membuatnya? Galilah kemampuan yang ada pada diri Anda, lalu sertakan pada
permohonan aplikasi yang akan dikirimkan. Ingat, untuk menyiapkan aplikasi yang ampuh,
rambu-rambunya adalah kriteria dan persyaratan yang ditetapkan oleh masing-masing sponsor.
Mengikuti ini saja sebetulnya, Anda sudah diberi lampu hijau. Tapi, bila mampu memberi lebih,
nama Anda lebih besar peluangnya untuk terpampang di papan pengumuman. Jadi berilah yang
terbaik, karena kita tidak akan tahu seberapa ketat kompetisi sedang berlangsung.
Sebagai contoh: Anda menulis motivasi pribadi yang unik dengan penjelasan-penjelasan yang
bisa diterima panelis. Anda juga melampirkan catatan prestasi akademik jauh di atas persyaratan
minimal, atau melampirkan pengalaman-pengalaman organisasi, pekerjaan yang berhubungan
dengan beasiswa yang dilamar. Serta banyak lagi.

4. Ajukan tepat waktu


Bagaimanapun hebatnya aplikasi yang disiapkan, tapi kalau lewat deadline percuma. Sebisa
mungkin kirimkan aplikasi jauh sebelum batas akhir pendaftaran. Ini akan memposisikan
aplikasi Anda di urutan atas, sehingga bisa diperiksa lebih awal oleh para panelis. Semakin
diawal Anda mendaftar dan mengirimkan aplikasi, risiko berkas terlambat atau tercecer- bila
dikirim melalui pos- juga semakin kecil.

5. Berdoa
Usaha sudah, tinggal berserah diri kepada Tuhan. Semoga beasiswa yang dicita-citakan bisa
terkabulkan. Amin..

By Ansar (Founder beasiswapascasarjana.com)

Anda mungkin juga menyukai