Banyak yang baru di beasiswa LPDP 2019. Salah satu diantaranya adalah essay yang
harus ditulis. Pada beasiswa LPDP 2019 ini, ada dua essay yang harus ditulis oleh
pejuang beasiswa yaitu proposal studi dan rencana studi. Walaupun terlihat mirip,
kedua essay ini tentu saja memiliki isi atau konten yang berbeda. Artikel kali ini akan
fokus pada tips atau panduan menulis proposal studi untuk mendaftar beasiswa LPDP
2019. Namun, bagi kamu yang penasaran apa perbedaan antara proposal studi dan
rencana studi, kamu bisa click disini
Baca juga: Jasa Penerjemah Tersumpah Termurah
Agar panduan menulis proposal studi beasiswa LPDP 2019 ini memiliki akurasi yang
baik, sebaiknya dimulai dari kisi-kisi yang diberikan oleh pihak beasiswa LPDP. Adapun
kisi-kisi yang diberikan beasiswa LPDP untuk menulis proposal studi adalah “Justifikasi
rasional pemilihan bidang studi, perguruan tinggi, area disiplin keilmuan, dan
relevansinya terhadap kebutuhan institusi asal maupun pembangunan nasional.”
Kisi-kisi tersebut dapat dipecah menjadi beberapa panduan yaitu “Justifikasi rasional
pemilihan bidang studi, Justifikasi rasional pemilihan perguruan tinggi, justifikasi
rasional pemilihan area disiplin keilmuan, dan relevansinya terhadap kebutuhan
institusi asal maupun pembangunan nasional. Jadi setidaknya ada empat hal yang
harus ada dalam proposal rencana studi kamu.
Baca juga: Quiz Apa Jalur Beasiswa LPDP 2019 Jenjang S2 Yang Cocok Untuk Saya?
Justifikasi rasional pemilihan bidang studi
Untuk kisi-kisi yang pertama ini adalah alasan mengapa kamu memilih jurusan
tersebut, dan mengapa tidak memilih jurusan lain. Kalau kamu menjawab “karena
jurusan yang akan saya ambil sama dengan jurusan S1 saya”, well jawaban tersebut
sangat mainstream. Kamu butuh jawaban yang unique agar kamu dipilih menjadi salah
satu penerima beasiswa LPDP.
Alasan yang kamu bisa ungkapkan untuk kisi-kisi pertama ini bisa dikategorikan
menjadi dua. Pertama, bukti bahwa jurusan kamu dibutuhkan di masyarakat. Kedua,
bukti bahwa kamu memiliki cukup pengalaman, cukup pengetahuan dan cukup skill
tentang keilmuan yang kamu akan kamu ambil.
Pembahasan sebaiknya dimulai dari bukti bahwa jurusan mu dibutuhkan. Cara untuk
membuktikannya adalah dengan menunjukkan masalah apa yang dapat diselesaikan
dengan jurusan kamu nantinya. Jika kamu tidak menemukan masalah, kamu bisa
membuktikan bahwa jurusan mu tersebut penting dengan cara menunjukkan potensi
apa yang ada di masyarakat yang bisa kamu kembangkan dengan jurusan mu.
Sebagai catatan, kamu harus ingat bahwa masalah atau potensi yang kamu angkat di
proposal studi ini sebaiknya berhubungan dengan jurusan dan cita-cita kamu di masa
depan. Dengan begitu, kamu akan terlihat sebagai orang yang benar-benar
merencanakan masa depan kamu dan juga terlihat sebagai orang yang memiliki cukup
ilmu dan pengalaman untuk mewujudkan cita-cita kontribusi kamu di masa depan
tersebut. Dengan cara tersebut pula, kamu memberikan kepastian kepada pemberi
beasiswa bahwa nantinya kamu akan bermanfaat kepada lebih banyak orang.
Baca juga: Langkah-langkah untuk mendaftar Beasiwa LPDP 2019
setelah kamu memberikan bukti pertama, kamu lanjutkan dengan memberikan bukti
kedua yaitu bahwa kamu memiliki pengalaman, ilmu, pengetahuan dan skill yang baik
di jurusan yang mau kamu ambil. Pengalaman yang dimaksud adalah pengalaman
komunitas, volunteer, organisasi, kerja part time, magang, exchange, workshop, karya
tulis ilmiah, riset, dan lain-lain. Intinya, pengelaman ini merujuk pada semua kegiatan
non-akademik yang berhubungan dengan jurusan yang akan kamu ambil. Sedangkan
untuk pengetahuan, keilmuan, dan skill merujuk pada semua hal yang kamu pelajari di
kelas.
Contoh, bayangkan kamu adalah jurusan ekonomi dan kamu mempunyai impian
setelah lulus untuk mengembangkan UMKM di daerah kamu. Setelah kamu
memperhatikan, kamu menemukan banyak sekali UMKM yang kurang memahami
bagaimana cara mengelola usaha mereka menjadi lebih baik. Kamu juga melihat bahwa
mereka kurang menggunakan teknologi dalam marketing usaha mereka. Masalah
tersebut bisa menjadi alasan kamu untuk lanjut studi. Kamu harus bisa meyakinkan
bahwa saat kamu selesai studi, kamu bisa memberikan ide, gagasan atau apapun itu
yang mampu membuat UMKM menjadi lebih baik. Kamu juga harus bisa menunjukkan
bahwa studi kamu akan membantu kamu dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Kamu bisa menjelaskan kira-kira matakuliah apa nanti yang bisa membantu mu untuk
menyelesaikan masalah mu. Hubungkan juga dengan matakuliah kamu di S1 untuk
menunjukkan bahwa kamu memiliki fondasi untuk belajar di S2 dan kamu benar-benar
siap untuk belajar lebih dalam. Lanjutkan dengan menceritakan kegiatan non-akademik
kamu yang berhubungan dengan masalah yang akan kamu selesaikan tersebut. Jangan
ragu untuk menyebutkan nama kegiatannya apa, siapa saja yang terlibat dan apa
hasilnya baik bagi masyarakat atau diri kamu sendiri.
Baca juga: Hanya Butuh TOEFL 400 Daftar Jalur Beasiswa LPDP Ini
Justifikasi rasional pemilihan Perguruan Tinggi
Kisi-kisi kedua adalah alasan kamu memilih kampus tujuan. Tentu saja alasan yang
kamu berikan tidak sesederhana “karena universitas tujuan bagus, atau karena
universitas tujuan saya ada di daftar universitas yang bekerjasama dengan beasiswa
LPDP”. Kamu harus menjelaskan mengapa universitas tujuan kamu bagus dengan
memberikan bukti-bukti yang mendukung.
Untuk rinciannya, kamu bisa menyebutkan mengapa kamu mau melanjutkan di kampus
tujuan kamu tersebut dengan menyebutkan peringkat kampus, akreditasi kampus,
akreditasi jurusan, ada tidaknya matakuliah yang berhubungan dengan masalah atau
potensi yang mau angkat dan cita-cita kamu di masa depan. Selain itu, kamu bisa
menceritakan kualifikasi dosen, kegiatan mahasiswa, dan karir alumninya. Intinya,
jelaskan semua kelebihan kampus tujuan mu dan jangan lupa untuk menghubungkan
dengan masalah atau potensi yang kamu angkat dan cita-cita mu di masa depan.
Perbedaaan Pertama
Secara sederhana, proposal studi memuat tentang apa alasan yang menjadi latar
belakang kamu melanjutkan kuliah. Kamu mau lanjut kuliah pasti punya alasan dong.
Dengan kata lain, kamu pasti punya alasan mengapa kamu mau S2 dan mengapa tidak
cukup hanya memiliki gelar S1. Alasan-alasan tersebut yang kamu tuliskan di proposal
studi.
Salain alasan, hal lain yang ada di proposal studi adalah apa yang akan kamu lakukan
setelah kamu selesai kuliah. Dengan semua ilmu, skill dan koneksi yang kamu
dapatkan di S2 dan miliki sekarang, kamu lalu mau ngapain. Kalau kamu belum punya,
kamu harus sesegara mungkin memikirkannya. Oh ya. bukan hanya rencana ala
kadarnya ya. Tapi, kamu harus membuatnya dengan detail.
Sementara itu, rencana studi adalah esai yang berisi tentang apa saja yang akan kamu
lakukan selama kuliah. Rencana studi fokus pada kegiatan-kegiatan kamu baik kegiatan
akademik, non-akademik, ekstrakurikuler dan riset. Terlihat jelas disini bahwa cakupan
rencana studi hanya pada waktu kuliah saja. Bukan sebelum dan bukan juga sesudah
kuliah.
Pada kisi-kisi proposal studi di website resmi beasiswa LPDP, tertulis “Justifikasi
rasional pemilihan bidang studi, perguruan tinggi, area disiplin keilmuan, dan
relevansinya terhadap kebutuhan institusi asal maupun pembangunan nasional.” Kisi-
kisi tersebut dapat dibagi menjadi dua. Pertama “tertulis “Justifikasi rasional pemilihan
bidang studi, perguruan tinggi, area disiplin keilmuan”. Kedua “relevansinya terhadap
kebutuhan institusi asal maupun pembangunan nasional.”
Berdasarkan kisi-kisi bagian pertama tersebut, kamu harus memberikan alasan yang
akademis mengapa kamu memilih jurusan tersebut. lanjutkan dengan alasan memilih
kampus tujuan. mengapa harus kampus tersebut, mengapa tidak kampus lain.
dilanjutkan dengan alasan memilih disiplin keilmuan.
Berdasarkan kisi-kisi bagian kedua tersebut, kamu mencoba memaparkan tentang apa
yang bisa kamu lakukan dan berikan kepada institusi atau masyarakat (pembangunan
nasional) dengan keilmuan yang kamu dapatkan. Dengan kata lain, kontribusi apa yang
akan kamu berikan kepada institusi atau masyarakat untuk pembangunan nasional.
Disini, kata yang digunakan adalah atau. Jadi, kamu bisa memilih salah satu. Sesuai
dengan impian kamu di masa depan.
Sementara itu, untuk kisi-kisi rencana studi tertulis “Deskripsikan rencana perkuliahan
dan sks per-semester yang akan ditempuh hingga selesai studi. Deskripsikan topik apa
yang akan Saudara tulis dalam tesis. Deskripsikan aktivitas di luar perkuliahan yang
akan Saudara lakukan selama studi. Melampirkan daftar silabus perkuliahan [kuliah
studi lapangan (field study) yang mengeluarkan biaya tambahan tidak dibiayai oleh
LPDP].”
Jika kamu buka buku panduan beasiswa LPDP, disana kamu akan menemukan ada
beberapa kisi-kisi tentang apa saja yang harus ada dalam Rencana Studi. Kisi-kisi
tersebut meliputi: Deskripsikan rencana perkuliahan dan sks per-semester yang akan ditempuh
hingga selesai studi dan Deskripsikan topik apa yang akan Saudara tulis dalam tesis. Pada
kesempatan ini, saya akan sharing bagaimana membuat isi rencana studi berdasarkan
kisi-kisi tersebut:
A. Deskripsikan rencana perkuliahan dan sks per-semester yang akan ditempuh
hingga selesai studi.
Pada kisi-kisi pertama ini, kamu akan menemukan ada dua poin yaitu: Deskripsikan
rencana perkuliahan dan sks per semester yang akan ditempuh hingga selesai studi.
1. Deskripsikan rencana perkuliahan
Pada bagian ini, kamu harus benar-benar paham program studi, universitas dan alasannya. Alasan yang
dapat digunakan kenapa memilih program studi tersebut
1. Memahami alasan memilih topik tersebut. Kamu dapat berangkat dari pengalaman saat bekerja atau
magang, solusi dari masalah yang ditemukan di masyarakat, atau peningkatan kualitas taraf hidup dan
keilmuan
2. Memahami cara mengaplikasikan topic dan hasil penelitian tersebut kedalam kontribusi atau pekerjaan
kamu setelah menempuh pendidikan.
3. Memahami refrensi apa yang akan kamu gunakan dalam penelitian tersebut. Minimal menyebutkan 1
referensi kunci yang mendukung topik penelitian.
Baca juga: