Anda di halaman 1dari 2

Bayangkan Islam turun pada tahun 611, dan secara langsung menghapus perbudakan secara bertahap,

Islam pun mengatur agar budak yang masih ada harus diperlakukan dengan baik.

Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua,


karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil (musafir),
dan BUDAK YANG KAMU MILIKI (An Nisa: 36).
Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran,
sedang mereka sendiri mengingini kesucian,
karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. (An Nuur: 33).

Ayat ini diturunkan berkenaan dengan Abdullah bin Ubai bin Salul yang memaksa budak perempuannya
untuk melacur. Dengan ayat ini Nabi saw melarang pemilik budak yang menyuruh budaknya untuk
melacur.

Nabi saw bersabda:


Budak-budakmu adalah saudara-saudaramu.
Allah menjadikan mereka bernaung di bawah kekuasaanmu.
Barangsiapa saudaranya yang berada di bawah naungan kekuasaannya
hendaklah mereka diberi makan serupa dengan yang dia makan
dan diberi pakaian serupa dengan yang dia pakai.
Janganlah membebani mereka,
dengan pekerjaan yang tidak dapat mereka tunaikan.
Jika kamu memaksakan suatu pekerjaan hendaklah kamu ikut membantu mereka.
(HR. Bukhari).

Anas ra mengatakan bahwa Nabi saw bersabda:


Dengarkanlah dan taatilah,
meskipun yang memegang pemerintahan atasmu seorang budak Habsyi
yang kepalanya seperti anggur kering (kecil kepalanya). (HR Bukhari).

Abu Said Al Badri berkata:


Aku sedang menyambuk budakku yang muda, lalu aku mendengar suara orang menyeru dari
belakangku. Orang itu berkata, Ketahuilah hai Aba Masud (panggilan Abu Said).
Sungguh aku tidak tahu suara siapakah itu karena ketika itu aku sedang marah.
Ketika orang itu mendekatiku tahulah aku ternyata yang datang adalah Rasulullah saw.
Beliau berkata, Ketahuilah hai Aba MasudKetahuilah hai Aba Masud.
Mendengar perkataan itu aku campakkan cambuk dari tanganku.
Beliau kemudian melanjutkan ucapannya,
Ketahuilah, hai Aba Masud, sesungguhnya Allah lebih mampu bertindak terhadapmu
daripada tindakanmu terhadap anak muda itu.
Aku spontan menjawab, Ya Rasulullah, dia sekarang ini aku merdekakan karena Allah.
Nabi Saw berkata,
Kalau kamu tidak memerdekakannya maka api neraka akan menjilatmu.
(HR. Muslim).
Barangsiapa membunuh budaknya maka ia akan kami bunuh.
Barangsiapa membuat budaknya kelaparan maka ia akan kami buat kelaparan.
(HR Bukhari dan Muslim).

Bayangkan bagaimana mulianya Nabi Muhammad SAW membela para budak?

Jangan memukul budak perempuanmu


hanya karena dia memecahkan barang pecah-belahmu.
Sesungguhnya barang pecah-belah itu ada waktu ajalnya seperti ajalnya manusia.
(HR. Abu Naim dan Ath-Thabrani).

Islam memberikan hak bagi para budak untuk menikah.

Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang (sudah) layak
(menikah) dari budak-budakmu yang lelaki dan budak-budakmu yang perempuan. Jika mereka miskin,
Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. (An Nuur: 32).

QS 49 Al Hujurat (Kamar-Kamar) : 13
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal mengenal. Sesungguhnya ORANG YANG PALING MULIA di antara kamu di sisi
Allah ialah orang yang paling BERTAKWA di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Itulah ayat suci AL-Quran tentang kesetaraan manusia, dan membuat para budak di zaman
tersebut berbondong-bondong masuk Islam

Anda mungkin juga menyukai