Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut (Manuaba, 2008) kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin
intrauteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.
Sedangkan menurut (Sarwono, 2008) kehamilan merupakan fertilisasi atau penyatuan
dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan lidasi atau implantasi.
Dapat disimpulkan bahwa kehamilan sebagai masa dimana wanita membawa embrio
dalam tubuhnya yang diawali dengan keluarnya sel telur yang matang pada saluran telur
yang kemudian dengan sperma dan keduanya menyatu membentuk sel yang akan tumbuh
yang membuat terjadinya proses konsepsi dan fertilisasi sampai lahirnya janin.
Kehamilan berlangsung normal pada umumnya 80-90% dan 10-20% kehamilan yang
disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi kehamilan patologis. Menurut Bina
Kesehatan Ibu 2009 dikatakan bahwa terdapat beberapa factor resiko pada kehamilan
diantaranya adalah: anemia dan hipertensi.
Dapat diketahui bahwa prevalensi anemia pada kehamilan menurut (Riskesdas,2013)
terdapat 37,1% ibu hamil dengan anemia, yaitu ibu hamil dengan kadar hemoglobin
<11,0gr/dl di Indonesia. Hal ini dapat menyebabkan angka kematian ibu maupun bayi.
Sedangkan prevalensi hipertensi pada kehamilan menurut WHO 2013 didapatkan data
jumlah kasus penderita hipertensi sebanyak 15% pada ibu hamil.
Menurut pembahasan diatas menjadi penting karena hipertensi dan anemia merupakan
faktor resiko terbesar yang meyebabkan kematian bayi (AKB) dan ibu (AKI). Untuk itu
kami memerlukan data demografi yang sudah ada pada kasus hipertensi dan anemia
terhadap ibu hamil khususnya di dareah Bantul.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui berapa banyak data ibu hamil yang menglami hipertensi dan anemia
di daerah Bantul
2. Untuk meningkatkan kualitas hidup prakonsepsi pada pencegahan hipertensi dan
anemia dengan melakukan pendampingan
3. Untuk mengetahui cara mencegah hipertensi dan anemia pada pra konsepsi
4. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan prakonsepsi tentang anemia dan hipertensi.

C. Manfaat
1. Dapat meningkat akan kualitas hidup ibu dan bayi
2. Dapat di gunakan sebagai pedoman untuk menambahkan pengetahuan mahasiswa dan
masyarrakat.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kehamilan
a. Pengertian kehamilan
Menurut (Monika, 2009) kehamilan merupakan proses yang diawali dengan adanya
pembuahan, masa pembentukan bayi dalam rahim, dan diakhiri oleh lahirnya sang bayi.
Menurut (Manuaba, 2008) kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin
intrauteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.
Sedangkan menurut (Sarwono, 2008) kehamilan merupakan fertilisasi atau
penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan lidasi atau implantasi.
Jadi dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan kehamilan adalah penyatuan
seperma dari laki-laki dan ovum dari perempuan pada masa kehamilan dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin.

b. Faktor resiko pada ibu hamil


Menurut Suririah 2007 faktor-faktor resiko kehamilan meliputi
a. Primipara muda umur kurang dari 20 tahun,
b. Primipara tua umur lebih 35 tahun,
c. Tinggi badan kurang dari 145 cm,
d. Riwayat kehamilan yang buruk,
e. Anemia,
f. Tekanan darah tinggi,
g. Sakit kepala hebat, dan
h. Adanya bengkak pada tungkai

Menurut Bina Kesehatan Ibu 2009 dikatakan bahwa terdapat beberapa factor resiko
pada kehamilan diantaranya:
a. Anemia
b. Primigravida (Kehamilan yang terlalu tua atau terlalu muda)
c. Hipertensi
d. Keguguran berulang-ulang
e. Kelainan besar janin
f. Kelainan letak dan posisi janin
Dari dua pakar diatas disimpulakan bahwa anemia dan hipertensi merupakan masalah
yang utama bagi ibu hamil.

B. Anemia
a. Pengertian Anemia
Menurut WHO 2001 anemia adalah kedaan berkurangnya jumlah eritrosit atau
hemoglobin dari nilai normal dalam darah sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya
untuk membawa O2 dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer sehingga pengiriman
O2 ke jaringan menurun. Secara fisiologi, kadar normal hemoglobin bervariasi
tergantung umur, jenis kelamin dan kehamilan.
Dihubungan dengaan kehamilan anemia adalah kedaan menurunya hemoglobin
<10%/ gram pada wanita haamil (Nurid Jojo, 1999). Sedangan Syaifuddin 2002 anemia
pada ibu hamil adalah kondisi ibu hamil dengan kadar hemoglobin dibawah 11%/ gram
pada terimester 1 dan 3 atau kadar hemoglobin kurang dari 10,5 %/ gram pada
terimester ke 2, pada ibu yang tidak hamil aadalah <12%/ gram.
Anemia pada kehamilan paling sering dijumpai adalah aanemia akibat kekurangan
zat besi (Lamadhoh, 2008).

b. Tanda dan gejala


Tanda dan gejalaa anemia pada ibu hamil adalah
a. Cepet lelah/ kelelahan
b. Nyeri kepala dan pusing
c. Sesak nafas
d. Pucat
(Wasnidar,2007)
Menurut depkes 2003 keluhan anemia yang sering dijumpai adalah yang sering
dikenal dengan 5L adalah Lesu, Lemah,Letih ,Lelah, Lunglai.
c. Penyebab anemia pada ibu hamil
Secara umum ada 3 penyebab pada ibu hamil
a) Kehilanagan darah secara kronis, sebagai dampak perdarahan kronis seperti pada
penyakit ulkus peptikum, hemoroid.
b) Asupan zat besi tidak cukup dan penyerapan tidak adekuat
c) Peningkatan kebutuhan akan zat besi untuk pembentukan sel darah merah yang
lazim berlangsung pada masa kehamilan dan menyusui (Arisman, 2004)
d. Pengaruh anemia terhadap ibu dan janin.
Selama kehilan anemia menyebabkan ibu tidak begitu mampu untuk meghadapi
kehilangan darah dan lebih rentan terkena infeksi. Jika anemia berat kegagaalan jantung
dapat terjadi. Anemia juga dapat menimbulkan hipoksia dan persalinan prematur
(Wasnidar, 2007).

e. Pencegahan anemia pada ibu hamil


Empat pendekatan dasar untuk mencegah anemia adalah
1. Pemberian suplemen tablet zat besi
2. Pendidikan dan langkah-langkah yang berhubungan dengan peningkatan masukan
zat besi melalui makanan
3. Pencegahan infeksi
4. Memperkaya makanan pokok dengan zat besi

f. Tingkat pendidikan
Tingakat pendidikan sangat berpengaruh terhadap perubahan sikap dan perilaku
hidup sehat. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memudahkan seseorang untuk
meyerap informasi-informasi dan mengimplementasikannya dalam perilaku dan gaya
hidup sehari- hari, khususnya tingkat pendidikan wanita sangat mempengaruhi
kesehatannya (Depkes RI, 2004).
Hasil peelitian Hendro, 2006 mengatakan ada hubungan yang signifikan antara
pendidikan dengan status anemia, karena dengan tingkat pendidikan ibu yang rendah
diamsusikan pengetahuannya tentang gizi rendah. Sehingga berpeluang untuk terjadinya
anemia dan sebaliknya jika ibu hamil berpendidikan tinggi, maka kemungkinan besar
pengetahuannya tentang gizi juga tinggi, sehingga diamsusikan kecil peluangnya untuk
terjadi anemia.

C. Hipertensi
a. Penertian Hipertensi
Hipertensi adalah suatu kondisi medis yang kronis dimana tekanan darah meingkat
diatas yang disepakati normal (Kaboo, 2010)
Tekanan darah persisiten dimana tekana sistoliknya diatas 140 mmhg dan tekanan
diastolik diatas 90 mmhg (Smelz & Bare, 2005)
Ibu hamil yang mengalami kecemasan dan stres dapat mengakibatkan tekanan
daraahnya naik. Tekanan darah tinggi pada ibu hamil dapat menyebabkan bayi yang
dilahirkan memiliki berat lahir rendah, bahkan kematian. Menurut Tobbing 2007
Hipertensi dapat berdampak pada pertumbuhan janin yang tidak sempurna, prematur,
lahir dengan berat rendah bahkan kematian ibu dan bayi. Pada ibu hamil kecemasan
yang dirasakan dapat mempengaruhi kondisi psikologis ibu bahkan sampai ke kondisi
janin, dan dalam menghadapi persalinan diperkirakan 40% kecemasan dapat
mempengaruhi kelancaran proses persalinan.

b. Jenis hipertensi
1. Hipetensi esensial
Merupakan hipertensi yang biasanya dimanifestasikan sebagai peningkatan
tekanan darah diluar betasyang muncul pada umur pertengahan dan jarang
termaifestasi pada anak muda. Hipertensi esensial ini diyakini muncul karena
adanaya interaksi antara hereditas dan faktor lingkungan .
2. Hipertensi sekunder
Berkembang karena adanya penyebab spesifik yang mendasari. Kemunculan
hipertensi ini dapat disebabkan oleh karena terjadinya kehamilan dimana terjadinya
masalah pada kehamilan pada usia 20 minggu seperti pre eklamsia dan
pengguanaan pil kontrasepsi yang mengandung kombinasi hormon estrogen dan
progesteron yang dapat menginterfensi sistem renin dan angiotensisn.
c. Gejala hipertensi pada ibu hamil
a. Tekanan darah lebih dari 140/90mmhg
b. Sudah ada riwayat hipertensi sebelu hamil atau diketehui adanya hipertensi pada
usia kehmilan kuaran dari 20 minggu.
c. Tidak ada proteinuria
d. Pre-eklamsia ringan
e. Pre eklamsia berat
f. Eklamsia

d. Stategi pencegahan hipertensi pada ibu hamil


a. Antenatal care (ANC)
Untuk deteksi dini pada wanita beresiko tinggi, intervensi dalam upaya dalam
mencegah upayaa penyakit yang timbul dan mencegah komplikasi dari penyakit
yang diderita (Djannah dan Arianti, 2010)
b. Kalsium
Pemberian suplemen kalsium selama kehamilan direkomendasikan untuk
mencegah pre eklamsia terutama pada daerah pada daeraah dengan tingkat
konsumsi lkalsium yang rendah (WHO, 2011)
c. Anti trombotik
Hasil uji klinis memberikan keuntungan yang sedikit namun aspirin
direkomendasikan dalam pencegahan pre eklamsia terutama pada wanita dngan
faktor resiko hipertensi kronik (WHO,2011)
d. Tirah baring
Tirah baring dapat menghilangkan tekanan rahim pada pembuluh vena kava
superior sehingga akan meningkatkan aliran darah balik, menambah curah jantung,
dan memperbaiki kondisi janin dalam rahim (Angsar, 2010).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan.
Penyatuan sperma dari laki-laki dan ovum dari perempuan pada masa kehamilan dimulai
dari konsepsi sampai lahirnya janinyang disebut dengan kehamilan. Kehamilan sangat
rentang terjadi anemia dan hipertensi yang menyebabkan kematian pada bayi maupun ibu.
Tanda dan penyebab yang bermacam-macam mempengaruhi kehamilan
DAFTAR PUSTAKA

Saifuddin., 2002. Ilmu Kebidanan Perkata Edisi Ke-3.EGC.Jakarta

DepKes RI., 2003. Program Penanggulangan Anemia Gizi Pada Wanita Usia Subur (WUS).
Direktorat Gizi Masyarakat dan Binkesmas. Jakarta.

Manuaba IGD., 2002. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Penerbit
EGC. Jakarta.

Hendro, M., 2006. Hubungan Pendapatan Keluarga dan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Status
Anemia di Puskesmas Medan Johor Tahun 2005. Skripsi Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
universitas Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai