Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK KEHARMONISAN WISMA:

ORIENTASI REALITA: PERKENALAN ORANG DI WISMA DAHLIA BALAI


PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA DIY UNIT BUDHI LUHUR

DI SUSUN OLEH :

Nimas Arum Setyaningtyas, S.,Kep 160300300


Danu Wildan, S.,Kep 160300270
Anggi Wiranti, S., Kep 160300263
Nor Kahlidah, S.,Kep 160300302
Abdul Rosid Aprianto, S.,Kep 160300257

ROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMA ATA
YOGYAKARTA
2017
LAPORAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK KEHARMONISAN WISMA:
ORIENTASI REALITA: PERKENALAN ORANG DI WISMA DAHLIA BALAI
PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA DIY UNIT BUDHI LUHUR

A Topik
Terapi Aktivitas Kelompok Keharmonisan Wisma: Orientasi Realita: Perkenalan
Orang

B Tujuan
A Tujuan Umum
Klien mampu mengenal antar sesama lansia dalam satu wisma
B Tujuan Khusus
a Klien mampu mengetahui nama lansia
b Klien mampu mengetahui asal atau alamat lansia
c Klien mampu mengetahui hobby lansia

C Landasan Teoritis
Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan lahan -
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan
fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan
memperbaiki kerusakan yang diderita (Nugroho, 2000).
Proses menua normalnya merupakan suatu proses yang ringan, ditandai
dengan turunnya fungsi secara bertahap tetapi tidak ada penyakit sama sekali
sehingga kesehatan tetap terjaga baik. Salah satu tanda menua adalah
kemunduran ingatan atau pelupa. Untuk itu perlu adanya TAK kearmonisan
wisama guna membangun kepedulian dan ingatan antar lansia.
Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita (TAK) bersumber
dari fik-unad.com 2009: orientasi realita adalah upaya untuk
mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri,
orang lain, lingkungan/ tempat, dan waktu.
Terapi aktifitas kelompok orientasi realitas adalah pendekatan untuk
mengorientasikan klien terhadap situasi nyata (realitas). Umumnya dilaksanakan
pada kelompok yang menghalami gangguan orientasi terhadap orang, waktu dan
tempat. Teknik yang digunakan meliputi inspirasi represif, interaksi bebas
maupun secara didaktik Keliat, (2004)
Klien dengan usia yang cukup tua mengalami penurunan daya
nilai realitas (reality testing ability). Klien tidak lagi mengenali
tempat, waktu, dan orang-orang di sekitarnya. Hal ini dapat
mengakibatkan klien merasa asing dan menjadi pencetus terjadinya
ansietas pada klien. Untuk menanggulangi kendala ini, maka perlu
ada aktivitaas yang memberi stimulus secara konsisten kepada klien
tentang realitas di sekitarnya. Stimulus tersebut meliputi stimulus
tentang realitas lingkungan, yaitu diri sendiri, orang lain, waktu, dan
tempat.

D Klien
1 Karakteristik
Lansia yang berada di Wisma Dahlia
2 Proses seleksi
Lansia yang dalam kategori lansia mandiri dan lansia dengan alat bantu.
3 Nama peserta
a Tn. D S
b Tn. SM
c Tn. SY
d Tn. SN
e Tn. SW
f Tn. M K
g Tn. ML
h Tn. M D
i Tn. P S
j Tn. A S
k Tn. S K
l Tn. M U
m Tn. W

E Pengorganisasian
1 Anggota/Tim
a Leader : Abdul Rosyid Apriyanto
b Notulen : Anggi Wiranti
c Observer : Nor Khalidah Hesti Wulansari
d Fasilitator : Nimas Arum Setyaningtyas dan Danu Wildan
2 Waktu
Hari : Selasa
Tanggal : 28 Februari 2017
Jam : 13.30 14.00
3 Metode
a Dinamika Kelompok
b Musik mp3 player
4 Media
Bolpoint
Papan nama
Balon
5 Setting
a Klien dan terapis duduk membentuk huruf U
b Di wisma Dahlia

1
2

2 2

Keterangan :
= Pasien = Pintu
= 1. Leader
2. Fasilitator
3. Observer
4. Notulen

F Proses Pelaksanaan
1 Tahap persiapan
- Mengumpulkan seluruh lansia yang ada di Wisma Dahlia
- Membuat kontrak dengan klien
- Mempersiapkan alat : papan nama, papan, observer, bolpoint,
kertas, musik mp3 player, dan balon.
- Menyiapkan tempat pertemuan: ruang tamu Wisma Dahlia
2 Tahap Orientasi
a Salam terapeutik
- Salam dari terapis
- Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
- Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
b Evaluasi atau validasi
- Menanyakan perasaan klien pada saat ini
- Menanyakan nama, alamat atau asal, dan hobby pada klien
c Kontrak
- Menjelaskan tujuan kegiatan
- Menjelaskan aturan main yaitu :
Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus
minta izin pada pimpinan TAK
Lama kegiatan 30 menit
Setiap klien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3 Fase Kerja
a Terapis membagikan papan nama untuk masing-masing klien.
b Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan nama lengkap,
nama panggilan, asal.
c Terapis meminta masing-masing klien menuliskan nama panggilan di
depan papan nma yang dibagikan.
d Terapis meminta masing-masing klien memperkenalkan diri secara
berurutan, searah jarum jam dimulai dari terapis, meliputi
menyebutkan: nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi.
e Terapis menjelaskan langkah berikutnya: tape recorder akan
dinyalakan, saat musik terdengar bola tenis dipindahkan dari satu kien
ke klien lain. Saat musik dihentikan, klien yang sedang memegang bola
tennis menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi dari
klien yang lain (minimal nama panggilan).
f Terapis memutar tape recorder dan menghentikan . saat musik berhenti,
klien klien yang sedang memegang bola tennis menyebutkan nama
lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi klien yang lain.
g Ulangi langkah f sampai semua klien mendapatkan giliran.
h Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan
mengajak klien lain bertepuk tangan.
4 Fase Terminasi
a. Evaluasi
- Menanyakan perasaan klien setalah mengikuti TAK keharmonisan
wisma
- Memberi pujian atas keberhasilan kelompok

b. Rencana tindak lanjut

- Terapis meminta lansia untuk mengulang hal yang sama dengan


seluruh lansia di beda wisama.
- Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai dengan
nama panggilan.
c. Kontrak

- Terapis mengakhiri kegiatan dan mengingatkan kepada lanis untuk


melakukan kegiatan yang biasa dilakukan di PSTW DIY Unit
Budi Luhur

A. Dokumentasi dan evaluaasi


a. Kemampuan verbal

Aspek Yang Dinilai


Nama
NO Menyebutkan
Klien Menyebutkan Menyebutkan Menyebutkan Menyebutkan
nama
nama lengkap hobby Alamat nama teman
panggilan
1. Tn. D S
- - - - -
2. Tn. SM

3. Tn. SY
- - - - -

4. Tn. SN

5. Tn. SW

6. Tn. M K

7. Tn. MY

8. Tn. M D
- - - - -

9. Tn. A S
- - - - -
10. Tn. S K
- - - - -

11. Tn. M U
- - - - -

12. Tn. W
- - - -

b. Kemampuan non verbal


Aspek Yang Dinilai
Mengikuti
Menggunakan
NO Nama pasien Kontak mata kegiatan dari
Duduk tegak, bahasa tubuh
awal sampai
bicara sesuai yang sesuai
akhir
1. Tn. D S
- - - -

2. Tn. SM

3. Tn. SY
- - - -

4. Tn. SN

5. Tn. SW

6. Tn. M K

7. Tn. MY

8. Tn. M D
- - - -

9. Tn. A S
- - - -

10. Tn. S K
- - - -

11. Tn. M U
- - - -

12. Tn. W
- -

a. Evaluasi Struktur
Sebelum melakukan kegiatan kami mengumpulkan referensi dan berdiskusi
dengan preseptor dan penanggugjawab Wisma Dahlia dalam pelaksanaan TAK.
Kegiatan dilaksanakan dengan beranggotakan 5 orang yaitu sebagai leader:
Abdul Rasyid Aprianto, Notulen: Anggi Wiranti, Fasilitator : Nimas Arum
Setyaningtyas dan Danu Wildan, Observer: Nor Khalidah. Setelah kegiatan
dilaksanakan dilanjutkan dengan mengevaluasi kegiatan.
b. Evaluasi proses
TAK yang dilakukan di Wisma Dahlia berhasil dilakukan dimana jumlah
mahasiswa yang melakukan TAK berjumlah 5 orang dan lansia yang mengikuti
TAK berjumlah 6 orang. Peserta aktiv dalam mengikuti kegiatan, semua lansia
yang ikut dalam TAK dapat mengikuti TAK sampai selesai.
c. Evaluasi Hasil
Target yang ingin kami capai dalam kegiatan TAK yang dilakukan pada hari
Selasa, 28 Februalri 2017 pukul 13.30-14.00 WIB di Wisma Dahlia. Target yang
ingin kami capai dalam perkembangan kemampuan lansia untuk melakukan
TAK ini sekitar 70%. Dan dalam TAK ini sudah mencapai tingat 75%. Kendala
yang terjadi yaitu adanya lanisa yang menolak ketika diajak untuk TAK dan
adanya lansia yang sedang sakit.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna. 2005. Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta : EGC

Nugroho, W. 2000. Keperawatan Gerontik. Edisi 2. JakartaEGC


LAMPIRAN DOKUMENTASI*

Anda mungkin juga menyukai