Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 1

APENDICSITIS
Peradangan akibat infeksi pada usus buntu atau umbai
cacing. (Anonim, apendicsitis, 2007 )
Penyebab paling umum inflamasi akut pada kuadran
bawah kanan rongga abdomen penyebab paling sering
untuk bedah abdomen darurat. (Smeltzer, 2001)
APPENDICSITIS PERFORASI
Merupakan komplikasi utama dari appendic dimana
appendic telah pecah sehingg isi appendic keluar menuju
rongga perinium yang menyebabkan abses. (Juniarta
Sumatera Utara)
Pecahnya appendic yang sudah gangren (kematian
jarinag karena kehilangan suplai darah) yang
menyebabkan pus masuk ke dalam rongga perut
sehingga terjadi peritonitis umum.(Pdf appendic)
ETIOLOGI APPENDICSITIS
Penyebab apendicsitis yang paling seringa adalah
terjadinya obstruksi lumen. Obstruksi lumen biasanya
dilakukan oleh fekalit, hyperplasia jaringan limfe, tumor
appendic dan parasit yang berada di usus besar. (Pieter,
2005;Jaffe & Berger, 2005)
Infeksi bakteri. (Irga,2007)

Kebiasaan makan makanan rendah serat dan pengaruh

konstipasi. (Sjamsuhidayat,2004)
PENCEGAHAN APPENDICSITIS

Mengkomsumsi serat untuk membantu mempercepat


sisa-sisa makanan sehingga tidak terjadi konstipasi yang
mengakibatkan penekanan pada dinding kolon.
Defekasi yang teratur akan membantu pengurangan
angka kejadian appendicsitis
( Smink & Soybel, 2005)
TANDA DAN GEJALA APPENDICSITIS

Radang mendadak
Nyeri tekan pada titik Mc. Burney

Mual dan muntah

Nafsu makan menurun

Anoreksia

Diare

Demam ringan

Leukositosis

Obstruksi fekal padat

Suhu kurang lebih 37,5 oC 38,5oC

Konstipasi

( Mansjoer, 2000)
PENATALAKSANAAN APPENDICSITIS

Non bedah
Batasi diet dengan makan sedikit tapi sering
Minum cairan adekuat pada saat makan
Makan perlahan dan mengunyah sempurna untuk menambah saliva pada
makanan
Hindari makan bersuhu ekstrim,pedas, berlemak,alkohol, kopi, coklat dan
jus jeruk.
Hindari makan dan minum 3 jam istirahat untuk mencegah masalah refluks
nonturnal
Tinggikan kepala tidur 6-8 inci untuk mencegah refluks nonturnal
Turunkan berat badan jika kegemukan untuk mengurangi tekanan gastro
esophagus

Pembedahan
Yaitu dengan cara appendictomi.
( syamsuhidayat,2004)
PATOFISIOLOGI APPENDICSITIS
Hiperplasi
Obstruksi
jaringan limfoid
lumen Edema
submukosa,
appendic
fekalid di
appendic

AppendicsitiS InflamasI

Bendungan Tekanan intralumen


vena naik

Invasi
Peritonit Perora Nekrosi baktei
iS sI s
DIAGNOSA PRE-OP NOC NIC

Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan pengkajian


dengan proses penyakit keperawatan selama 3X24 nyeri PQRST
jam Pasien tidak 2. Observasi reaksi non
mengalami nyeri, dengan verbal dari
kriteria hasil: ketidaknyamanan
- Mampu mengontrol nyeri 3. Kontrol lingkungan yang
- Melaporkan bahwa nyeri dapat mempengaruhi nyeri
berkurang dengan seperti suhu ruangan
menggunakan manajemen 4. Monitor vital sign
nyeri sebelum dan sesudah
-Mampu mengenali nyeri pemberian analgesik
(skala, intensitas, frekuensi pertama kali
dan tanda nyeri)
- Tanda vital dalam rentang
normal
- Tidak mengalami
gangguan tidur
Ketidakseimbangan nutrisi Setelah dilakukan tindakan Pengelolaa Nnutrisi:
kurang dari kebutuhan tubuh keperawatan selama 3x24 1. Kolaborasi dengan ahli
berhubungan dengan mual, jam diharapkan nutrisi gizi untuk menentukan
muntah, anoreksia pasien adekuat Status Gizi, jumlah kalori dan nutrisi
dengan kriteria hasil : yang dibutuhkan pasien
1. Mempertahankan berat
badan. 2. Pantau kandungan nutrisi
2. Toleransi terhadap diet dan kalori pada catatan
yang dianjurkan. asupan
3. Menunjukkan tingkat 3. Berikan informasi yang
keadekuatan tingkat energi. tepat tentang kebutuhan
4. Turgor kulit baik. nutrisi dan bagaimana
memenuhinya.
4. Minimalkan faktor yang
dapat menimbulkan mual
dan muntah.
Hipertermi berhubungan Setelah dilakukan tindakan Pengelolaan demam :
dengan proses peradangan keperawatan selama 3x24 jam 1. Monitor suhu sesering
diharapkan suhu tubuh kembali mungkin.
normal 37C
2. Monitor warna dan suhu
Termogulasi, kriteria hasil :
1. Suhu kulit dalam rentang kulit
yang diharapkan. 3. Monitor tekanan darah,
2. Suhu tubuh dalam batas nadi dan RR
normal. 4. Monitor penurunan
3. Nadi dan prnapasandalam tingkat kesadaran
rentangyang diharapkan. Berikan cairan intravena
Perubahan warna kulit tidak ada.

Konstipasi berhubungan Setelah dilakukan tindakan Penatalaksanaan defekasi :


dengan pola makan yang keperawatan diharapkan 1. Identifikasi faktor-faktor yang
buruk. konstipasi teratasi. menyebabkan konstipasi
2. Monitor tanda-tanda
NOC : Eliminasi defekasi,
bowel/peritonitis
kriteria hasil : 3. Jelaskan penyebab dan
1. Pola BAB dalam batas rasionalisasi tindakan pada
normal pasien
2. Feses lunak 4. Kolaburasi dengan ahli gizi
3. Cairan dan serat adekuat diet tinggi serat dan cairan
4. Hidrasi adekuat 5. Sediakan privacy dan
keamanan selama BAB
DIAGNOSA POST-OP NOC NIC
Nyeri berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Penatalaksanaan nyeri :
terputusnya kontinuitas keperawatan diharapkan 1. Lakukan pengkajian
jaringan nyeri dapat berkurang atau nyeri PQRST
hilang. 2. Kontrol lingkungan yang
NOC : Level nyeri, kriteria dapat mempengaruhi nyeri
hasil : seperti suhu ruangan,
1. Nyeri berkurang 3. Monitor vital sign
2. Ekspresi nyeri lisan atau sebelum dan sesudah
wajah pemberian analgesik
3. Menunjukkan teknik pertama kali
relaksasiyang efektif untuk
mencapai kenyamanan

Resiko kekurangan volume Setelah dilakukan tindakan Fluid Management :


cairan berhubungan dengan keperawatan diharapkan 1. Pertahankan catatan
asupan cairan yang tidak keseimbangan cairan pasien intake dan output yang
adekuat. normal dan dapat akurat
mempertahankan hidrasi 2. Membran mukosa, nadi
yang adekuat dgn kriteria adekuat, tekanan darah
hasil: ortostatik ), jika
1. Mempertahankan urine diperlukan
output sesuai dengan usia 3. Monitor vital sign setiap
dan BB, BJ urine normal, 15menit 1jam
2. TTV dalam batas normal
3. Tidak ada tanda tanda 4. Kolaborasi pemberian
dehidrasi, Elastisitas turgor cairan IV
kulit baik, membran mukosa 5. Monitor status nutrisi
lembab, tidak ada rasa haus 6. Berikan cairan oral.
yang berlebihan

Resiko infeksi berhubungan Setelah dilakukan tindakan Pengendalian Infeksi :


dengan prosedur invasif keperawatan diharapkan 1. Pertahankan teknik
tidak terjadi infeksi pada aseptif
luka bedah dengan kriteria 2. Batasi pengunjung bila
hasil: perlu
1. Klien bebas dari tanda 3. Cuci tangan setiap
dan gejala infeksi sebelum dan sesudah
2. Jumlah leukosit dalam tindakan keperawatan
batas normal 4. Ganti letak IV perifer dan
3. Menunjukkan perilaku dressing sesuai dengan
hidup sehat petunjuk umum
4. Status 5. Tingkatkan intake nutrisi
imun,gastrointestinal,
genitourinaria dalam
batas normal
Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan Management Energi:
berhubungan dengan tindakan keperawatan 1. Monitor respon
kelemahan fisik. diharapkan pasien kardiorespirasi terhadap
dapat beraktivitas tanpa aktivitas (takikardi,
mengalami kelemahan. disritmia, dispneu,
Konservasi energi, diaphoresis, pucat, dan
kriteria hasil : jumlah respirasi)
1. Berpartisipasi dalam 2. Monitor dan catat
aktivitas fisik tanpa pola dan jumlah tidur
disertai peningkatan pasien
tekanan darah, nadi, 3. Monitor lokasi
dan RR secara drastis. ketidaknyamanan atau
2. Mampu melakukan nyeri selama bergerak
aktivitas secara dan aktivitas
mandiri. 4. Monitor pemberian
dan efek samping obat
depresi
Instruksikan pada
pasien untuk mencatat
DAFTAR PUSTAKA

Wong Donna L. 2003 Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, Edisi 4


Jakarta: EGC
Hidayat, Aziz Alimul A. 2012. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1.
Jakarta : Salemba Medika
Supartini, Yupi. 2004. Buku Ajar Konsep Keperawatan Anak. Jakarta : EGC
Wong, D.L., Hockenberry, M., Wilson, D., Winkelstein, M.L., & Schwartz,
P. (2009).Buku ajar keperawatan pediatrik. (Edisi 6). (Sutarna, A., Juniarti,
N., & Kuncoro, Penerjemah.).Jakarta: EGC
Herdman T.Heather, Nanda Internasional Diagnosis Keperawatan
definisi dan klasifikasi, Penerbit buku EGC Tahun 2013-2014 : Jakarta
Maas, Morhead, Jhonson dan Swanson. Nursing Out Comes (NOC), United
States Of America: Mosby Elseveir Acadamic Press, 2012.
Docterman dan Bullechek. Nursing Invention Classifications (NIC), Edition
4, United States Of America: Mosby Elseveir Acadamic Press, 2012

Anda mungkin juga menyukai