Anda di halaman 1dari 4

Seorang teman bernama Heny pernah bercerita pada saya tentang ketidakpuasannya dengan

sistem pelayanan di Unit gawat darurat ( UGD ) sebuah rumah sakit swasta di wilayah
Surabaya selatan. "Mbak, pelayanan di Unit gawat darurat sini ternyata lama ya" " Oya, mohon
maaf, kamu sakit apa sehingga harus ke UGD ?" " Jariku kemasukan duri mawar, sudah mulai
bengkak" " Oh begitu, kira - kira pasiennya ketika kamu berobat waktu itu banyak tidak?" " Ada
kecelakaan mbak. Ambulance datang bawa tiga pasien, Aku sempat lihat. whuiiih berdarah -
darah..aku ngeri lihatnya sampai aku kepingin pulang saja tidak jadi berobat, tapi jariku sudah
tidak tahan sakitnya.Ya terpaksa aku menunggu"

13483145141706261973

Begitu sedikit percakapan saya dengan seorang teman yang mengadu cara pelayanan pasien di
UGD. Ya, memang ruang Unit Gawat Darurat selalu identik dengan kecelakaan dan berbagai
peristiwa darurat lain yang berkaitan dengan kebutuhan untuk pertolongan segera. Bagi orang
yang berkecimpung di dunia medis tentu sudah sangat paham dengan model pelayanan di UGD.
Mari kita lihat satu persatu bagaimana sebenarnya pelayanan di UGD.
13483145911912104992
Unit Gawat Darurat atau UGD dan beberapa ada yang menyebut juga IRD ( Instalasi Rawat
Darurat ).IGD ( Instalasi Gawat Darurat ) maupun Emergency Room. Adalah sebuah unit yang
melayani pasien dalam kondisi gawat darurat berdasarkan Triage ( Triase ) yang ditentukan oleh
dokter UGD. Sedangkan Triage adalah sebuah tindakan pengelompokan pasien berdasarkan
berat ringannya kasus, harapan hidup dan tingkat keberhasilan yang akan dicapai sesuai dengan
standar pelayanan UGD yang dimiliki. Triage dilakukan hanya dalam waktu 60 detik tanpa
intervensi tindakan apapun. Awal mula Sistem Triage digunakan oleh seorang dokter Militer
bernama Dominique Jean Larrey . Triage sendiri berasal dari bahasa Perancis trier yakni seleksi
berdasar prioritas kegawat daruratan kondisi seeorang yang membutuhkan bantuan medis.
Mengapa perlu dilakukan Triage dan apa sebabnya di UGD tidak berlaku sistem antrian seperti
di poliklinik rawat jalan?

13483147441568176356

Setiap Unit Gawat Darurat selalu mengupayakan efisiensi dan efektifitas pelayanan. Sedapat
mungkin mereka berupaya menyelamatkan sebanyak - banyaknya dalam waktu sesingkat
singkatnya bila ada kondisi pasien dengan kegawat daruratan medis datang berobat ke UGD.
Dengan demikian sumber daya manusia dan sarana di UGD sangat menentukan keberhasilan
pelayanan kepada pasien. Di Poliklinik pada umumnya pasien yang datang adalah pasien dengan
keluhan yang berulang maupun keluhan yang masih dapat ditunda. Sangat jarang pasien dengan
kecelakaan dan bencana alam atau serangan jantung dan stroke di bawa ke poliklinik. Kendati
ada kasus gawat darurat seringkali diarahkan ke UGD untuk segera mendapat bantuan agar tidak
tertunda dalam antrian panjang pelayanan poliklinik. Sumber daya manusia sangat memegang
peran penting untuk tercapainya kepuasan para pasien di UGD. Dokter dan paramedis yang
bertugas di UGD dituntut untuk dapat melakukan triase secepat dan setepat mungkin. Ilmu
teoritis dan pengalaman sangat penting bagi petugas UGD, agar tidak terjadi kesalahan dalam
melakukan pemilahan saat triase.

1348314877360218106

( Ilustrasi dok pri/bcrt/2012 )

Triase dikelompokan dalam beberapa macam dengan cara tanda berikut: pasien dengan tanda
status merah berarti membutuhkan pertolongan darurat dan cepat, tanda kuning berarti
pelayanan dapat ditunda, tanda hijau pasien tidak dalam kondisi gawat darurat dan dapat ditunda.
Sedangkan tanda hitam berarti pasien sudah tidak dapat ditolong dan usia harapan hidup sangat
tipis. Ruang UGD atau instalasi rawat darurat erat kaitannya dengan keberadaan ambulance yang
mengirim pasien. Pada kasus kasus kecelakaan dan serangan jantung maupun stroke sudah dapat
dipastikan Ambulance yang lebih banyak membawa pasien dengan kategori merah. Maka dari
itu ketika pasien yang datang terlebih dahulu dengan kasus tergolong kondisi triase kelompok
hijau kadang terpaksa ditunda pelayanannya untuk segera mendahulukan kasus kecelakaan
misalnya luka bakar, kecelakaan, stroke dan serangan jantung. Lebih jelasnya dapat kita beri
contoh misalkan pada pasien label merah adalah pasien dengan keadaan gawat darurat
kecelakaan, patah tulang, perdarahan otak dan luka bakar atau pasien dengan serangan
hipertensi stroke, kegagalan fungsi jantung dan gagal nafas, tidak sadar. Sedangkan pada pasien
dengan label kuning adalah pasien misalnya dengan penyakit infeksi luka ringan, usus buntu,
patah tulang, luka bakar ringan. Pasien yang mendapat label hijau adalah pasien dengan kondisi
kesehatan yang masih dapat ditunda pelayanan, misalkan benturan memar di permukaan kulit,
luka lecet, tertusuk duri, dan demam ringan, radang lambung. Pasien dengan tanda triage hitam
adalah pasien yang tidak memungkinkan memiliki harapan hidup kendati dilakukan tindakan
medis. Misalnya pasien dengan kondisi kerusakan berat dari seluruh organ penting tubuh,
misalnya akibat kecelakaan, bencana alam dan luka bakar. Seorang petugas kesehatan di ruang
Unit gawat darurat harus peka menggunakan kemampuan mata, telinga, indra peraba lebih
peka, tanggap situasi, cepat dan tepat dalam menilai perubahan mendadak pasien yang berada
di UGD, sewaktu - waktu kondisi status triage bisa berubah. [caption id="attachment_213831"
align="aligncenter" width="300" caption="UGD/Romana Tari/2012"]
1348314996218168011
[/caption] Menunjang kelancaran pelayanan UGD tak kalah penting adalah kesigapan petugas
Ambulance selama dalam perjalanan dari menjemput pasien hingga ke rumah sakit untuk
mendapat pelayanan Unit Gawat darurat. Dalam perjalanan petugas UGD yang menjemput juga
sudah melakukan triage dalam perjalanan dan melakukan koordinasi pada petugas UGD yang
siap menyambut kedatangan ambulance untuk penanganan lebih lanjut.

134831513184233928

( Ilustrasi dok pri/bcrt/2012 )

Semoga informasi tentang pelayanan di ruang Unit Gawat Darurat dengan model pemilahan
menggunakan Triage dapat menambah wawasan sistem pelayanan kesehatan. Salam hangat
WPC Kolaborasi Kampretos Arif Subagor dan Romana Tari ( foto - foto dokumen pribadi )
http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2012/09/08/weekly-photo-challenge-foto-kolaborasi/

Anda mungkin juga menyukai