Anda di halaman 1dari 92

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................i
PENDAHULUAN...................................................................................1
BAGIAN I: SELAYANG PANDANG.......................................................5
A. Konsolidasi Internal.........................................................................5
D. Penguatan Struktur Partai...............................................................13
E. Fraksi PKB Sebagai Media Perjuangan.............................................16
F. Inventarisasi Tokoh........................................................................19
G. Penguatan Banom..........................................................................20
H. Pemutakhiran Data........................................................................21
I. Pemeliharaan dan inventarisasi Asset PKB.......................................22
BAGIAN II: KIPRAH MENUJU KEMENANGAN...................................27
B. Khidmat PKB-NU:Jihad Pembangunan.............................................28
E. Penataan Administrasi dan Media Sosial: Menuju Partai Modern........39
BAGIAN III: KERJA DAN CAPAIAN POLITIK....................................45
A. PILKADA 2013...............................................................................45
B. PILGUB JATIM 2013.......................................................................70
C. PEMILU 2014.................................................................................75
D. PILPRES 2014................................................................................87
PENUTUP..........................................................................................96

1 LPJ DPW PKB JAWA TIMUR 2011-2016


2 LPJ DPW PKB JAWA TIMUR 2011-2016
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
DEWAN PENGURUS WILAYAH
PARTAI KEBANGKITAN BANGSA
KABUPATEN JOMBANG PERIODE TAHUN 2011-2016

PENDAHULUAN

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah


SWT, atas segala nikmat, semua rahmat serta hidayah dan
pertolongan-Nya, yang dilimpahkan kepada kita semua, baik
terhadap kader PKB sebagai personal, maupun PKB secara
kelembagaan, khususnya PKB Kab. Jombang. Sehingga, PKB secara
konsisten dan berkelanjutan, mengamalkan dan memperjuangkan
Mabda Siyasi (Garis Perjuangan Partai), PKB secara gradual mampu
menghadirkan kembali kepercayaan rakyat, khususnya warga
nahdliyiin, dan sampai saat ini kita tetap istiqomah membela rakyat.
Sholawat dan salam, tidak henti-hentinya kita hadiahkan
kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya,
sahabat-sahabat, serta pengikut-pengikut beliau hingga akhir masa.
Semoga, perjuangan kita semua, khidmat kita untuk PKB, menjadi
bagian dari estafet perjuangan beliau dalam perjuangan menjaga,
memelihara serta mengembangkan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah
di Indonesia.

Hadirin, Musyawwirin yang berbahagia.


Hari ini, mengingatkan kami kepada sejarah yang terjadi
pada saat yang sama, 5 (lima) tahun lalu. Ketika kami mendapatkan
amanah dari peserta Muswil III PKB Jombang, untuk menggerakkan
roda organisasi, mematangkan kaderisasi, menepis citra partai
konflik, melebarkan sayap partai, meluaskan dukungan untuk misi
besar kita, dalam perjuangan mempertahankan dan
memperjuangkan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah, serta
menyegerakan kesejahteraan umat, khususnya rakyat Jombang dan
warga Nahdiyin.

1 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


Sedari awal, kami menyadari, bahwa tidak akan pernah ada
perjuangan yang mulus tanpa tantangan dan rintangan menghadang,
tidak ada kenaikan kelas tanpa ujian, dan tidak ada kesuksesan yang
jatuh tiba-tiba dari langit tanpa perjuangan keras. Karena itu, ketika
mendapatkan amanah menjadi pelayan Partai, mengurus dari A
sampai Z urusan PKB, warga Nahdliyiin serta rakyat Jombang, dalam
lubuk hati kami sudah tertanam dalam-dalam, untuk berjuang sekuat
tenaga mengorbankan banyak hal urusan pribadi kami demi
kebesaran dan kemenangan PKB, untuk kesejahteraan konstituen
PKB dan Nahdliyiin, serta rakyat Jombang.
Alhamdulillah, satu periode kepengurusan PKB Jombang,
mampu kami lalui, dengan segala tantangan serta peluang yang kami
miliki. Banyak momentum politik yang kami lalui, banyak yang
menghadiahkan kemenangan secara politik, meski ada pula yang
sekedar mewariskan pelajaran politik untuk menjadi hikmah dimasa
depan. Semua itu, tidak bisa dilepaskan dari kerja-kerja politik ikhlas
tanpa lelah semua komponen partai, mulai dari simpatisan, kader,
pengurus dari level DPARt, DPRt, DPAC, DPC, DPW, dan DPP. Baik
para kiai dan ibu Nyai yang berkhidmat di Dewan Syura, maupun
para kader yang berada di Dewan Tanfidz, serta seluruh banon-
banom PKB, mulai dari Garda Bangsa, Perempuan Bangsa, serta
dukungan, arahan dan doa dari para Ulama di seluruh pesantren dan
NU semua tingkatan.
Atas kerja bersama itulah, selama satu periode ini kami
bekerja tanpa lelah, dan hari ini, melalui forum yang sama, forum
tertinggi partai tingkat cabang, yaitu; Musyawarah Cabang IV Partai
Kebangkitan Bangsa Kabupaten Jombang, untuk menjadi hikmah,
menjadi dasar perjuangan dimasa depan, Ijinkan kami Dewan
Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Jombang,
periode tahun 2011-2016, memberikan Laporan Pertanggungjawaban
sebagai berikut:

2 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


BAGIAN I
MEMBANGUN KEMBALI

A. Konsolidasi Internal
Pasca pelaksanaan Muscab III di Grha Gus Dur Kabupaten
Jombang tahun 2011, yang memberikan amanat kepada kami selama
5 tahun kedepan, setelah bersama-sama dengan anggota formatur
kami merampungkan tugas dan kewajiban konstitusional yang
diamanatkan peserta Muscab, yaitu melengkapi susunan
kepengurusan DPC PKB Kabupaten Jombang periode tahun 2011-
2016. Maka, pengesahan berupa Surat Keputusan (SK) dari DPP PKB,
menjadi landasan dan pijakan kami untuk segera tancap gas,
menjalankan amanat partai, membesarkan dan mengembalikan
kepercayaan konstituen kepada PKB.
Setelah resmi dilantik, tugas, tanggungjawab serta berbagai
tantangan sekaligus peluang sudah menunggu di depan mata.
Karena itu, konsolidasi yang dimulai dari konsolidasi internal segera
kami lakukan. Banyak cara dan metode kami gunakan dalam rangka
konsolidasi internal partai, baik pada level dan pendekatan struktural,
maupun metode dan pendekatan kultural. Semua yang kami tempuh
merupakan sebuah keniscayaan sebagai sebuah partai yang secara
resmi kelahirannya, diawali oleh cara-cara kultural dan pendekatan-
pendekatan kultural NU, yang berujung pada dikeluarkannya surat
resmi dari PBNU untuk pembentukan sebuah partai yang akan
menaungi aspirasi warga nahdliyiin, yaitu PKB.
Langkah kultural yang kami lakukan bersama-sama dengan
para kiai dan ibu nyai di dewan syuro, kami melakukan silaturahim
tabayyun kepada semua kalangan, khususnya para kiai di pondok-
pondok pesantren sebagai basis konstituen PKB, membangun
komunikasi yang efektif dengan PCNU, serta kekuatan-kekuatan lain,
komunitas-komunitas diluar nahdliyiin. Hal tersebut kami lakukan,
untuk semakin menyakinkan dan memantapkan basis dukungan,
khususnya dari kalangan pesantren dan struktural NU.

3 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


Harus diakui, sebagai partai yang lahir dari rahim NU,
pendekatan-pendekatan kultural tidak dapat kita tinggalkan begitu
saja, meskipun, hari ini PKB terus bergerak menjadi partai modern.
Namun demikian, mau tidak mau, jalan dan pendekatan kultural tidak
bisa ditinggalkan PKB.
Oleh karena itu, bersama dengan pendekatan lain,
pendekatan kultural terus kami gunakan untuk menjadi soliditas,
kekompakan, keutuhan PKB, demi mudahnya mencapai tujuan besar
PKB dalam membela yang benar serta terus istiqomah membela
rakyat.
Selain pendekatan kultural, dalam menciptakan iklim kerja
partai yang adil dan kondusif, kami juga menggunakan pendekatan-
pendekatan formal-struktural. Hal ini penting kami lakukan, karena
meski pada periode ini PKB dapat dikatakan sudah terlepas dari lilitan
konflik berkepanjangan. Namun, sisa-sisa atau bahkan riak
perbedaan yang tidak kontruktif bagi perkembangan partai, masih
dapat ditemui disebagian kecil anak cabang maupun ranting.
Oleh karena itu, demi efektivitas kerja partai, maka
pendekatan formal-struktural, dengan melakukan penertiban
kepengurusan, maupun reposisi pada fraksi PKB DPRD Jombang,
harus kami lakukan. Tentu hal itu dilakukan, sama sekali tidak
menggunakan tendensi kelompok, khususnya perspektif DPC dalam
arti sempit, apalagi tendensi individu, semuanya dilakukan, semata-
mata berdasarkan mendengar banyak masukan dari kiai, pesantren,
NU, tabayyun dengan pengurus, serta melakukan cross chek
langsung ke bawah, memeriksa dan mempertimbangkan banyak hal.
Semua itu kami lakukan dengan sungguh-sungguh karena kami
belajar dari pengalaman. Situasi konfliktual yang sempat mendera
PKB secara berkepanjangan memberi hikmah kepada kami untuk
senantiasa menyiapkan langkah-langkah preventif terhadap potensi
konflik maupun riak-riak relasi keorganisasian sebagai konsekuensi
dari dinamika partai sebesar PKB, khususnya DPC PKB Jombang.
Dengan kata lain, pengalaman di masa lalu memberi pelajaran,

4 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


benih-benih konflik harus segera diatasi sedini mungkin sebelum
tumbuh menjadi konflik yang membesar dan kompleks.
Alhamdulillah, terhadap langkah-langkah dan pendekatan
konsolidasi ini, kami menuai banyak hasil dan manfaat, dalam
melanjutkan upaya rekonsiliasi serta menciptakan soliditas internal
partai, yang pada akhirnya berbuah keberhasilan dalam momentum-
momentum politik tertentu, dari Bertambahnya Kursi FPKB Di DPRD
Kab. Jombang Pada Pemilu 2014 dan pilpres 2014.

A. Konsolidasi Struktural Pasca Muscab III


Seperti telah dipaparkan sebelumnya, bahwa selain
menggunakan pendekatan kultural, dalam konsolidasi partai kami
pasti melakukan konsolidasi struktural. Tujuannya, tidak lain untuk
mengefektifkan kerja-kerja struktur, menunaikan fungsi-fungsi
kepartaian serta menggerakkan dan menggalakkan kaderisasi pada
semua level kepengurusan.
Pendekatan formal-struktural ini penting dilakukan,
mengingat efektivitas program kerja yang dicanangkan DPC, tidak
akan berjalan maksimal tanpa didukung oleh seluruh, DPAC, DPRt
sampai DPARt se-Kabupaten Jombang. Oleh karena itu, terhadap
FPKB dan beberapa DPAC yang menunjukkan tanda-tanda
ketidakefektifan, kami DPC PKB Kabupaten Jombang, mengambil
beberapa langkah taktis dan strategis untuk melakukan
restrukturisasi, reposisi sampai kepada caretaker.
Secara periodik, Kami DPC PKB sebagaimana amanat
AD/ART, kami juga melakukan penyegaran dan resktrukturisasi
terhadap DPAC melalui forum tertinggi di tingkat Anak Cabang, yaitu
Musancab. Dan kami juga melakukan penyegaran dan
resktrukturisasi terhadap DPRt melalui forum tertinggi di tingkat
Ranting, yaitu Musting. Banyak persoalan yang dialami DPAC dan
DPRt, mulai dari telah berakhirnya masa kepengurusan seperti
tercantum dalam SK Kepengurusan, sampai kepada tidak
terpenuhinya syarat-syarat administrasi personal pengurus untuk

5 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


menjadi pengurus PKB seperti diatur dalam AD/ART dan produk
hukum lainnya.
Selain tujuan yuridis, penyegaran dalam kepengurusan
DPAC dan DPRt dimaksudkan sebagai bagian dari kaderisasi
kepemimpinan yang kami lakukan melalui forum tertinggi partai pada
masing-masing tingkatan. Dengan demikian, melalui siklus kaderisasi
yang sistematis, maka pergerakan roda partai dalam menghadapi
suksesi kepemimpinan lokal, regional maupun nasional dapat
diandalkan, dan PKB menjadi partai yang paling siap
mendistribusikan kadernya pada semua jenjang kepemipinan di
Indonesia, baik pada lembaga legislatif maupun eksekutif, dari Kepala
Desa, Bupati/Wali Kota, Gubernur sampai Presiden.
Langkah-langkah konsolidasi tersebut, pada situasi dan
kondisi tertentu, tidak dapat disamakan antara daerah yang satu
dengan yang lainnya, berdasarkan banyak masukan, terutama dari
pada kiai, tokoh-tokoh PKB, NU, konstituen serta pertimbangan yang
berbasiskan data yang kami peroleh dari lapangan langsung, maka
DPC PKB Jombang, menerapkan beberapa kebijakan konsolidasi
struktural berikut:
1) Kompromi; Pola ini kami gunakan untuk menyelesaikan
problem struktural yang terjadi di DPAC, DPRt, serta DPARt.
Bilamana, terjadi perbedaan pandangan antar
kepengurusan di semua level pengurus, yang berpotensi
menimbulkan perpecahan, maka DPC PKB menginstruksikan
adanya kompromi antar beberapa pihak yang sedang
berbeda pandangan untuk selanjutnya dilakukan kolaborasi.
Apabila proses kompromi tidak tercapai, maka DPC PKB
mengambil tindakan lanjutan untuk menyelamatkan partai
dan kepentingan organisasi yang lebih besar.
2) Kolaborasi; Lankah Kolaborasi dilakukan apabila terjadi
keterlambatan proses regenerasi kepengurusan secara
berkala, yang disebabkan oleh masalah-msalah teknis yang
tidak substansial, artinya, masih ada itikad baik dari jajaran
pengurus untuk melaksanakan musyarawah periodik.

6 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


Dengan demikian, maka DPC PKB memberikan waktu dan
menugaskan Pengurus Harian DPC untuk segera
menyelenggarakan musyawarah tertinggi di masing-masing
tingkatan.
3) Akomodasi; Sebagai partai yang kenyang dengan konflik
dan belajar banyak dari konflik-konflik yang dilalui, maka
DPC PKB dalam banyak kasus melakukan akomodasi
terhadap kader PKB yang sempat berpindah kelain hati
dalam beberapa waktu untuk kembali lagi, berkhidmat
bersama PKB. Oleh karena itu, DPC PKB mengambil langkah
restrukturisasi atau musyawarah luar biasa pada masing-
masing tingkatan.
4) Kompetisi; Langkah yang dalam konsep negosiasi ini
disebut menang-kalah, dalam beberapa kasus terpaksa
diterapkan oleh DPC PKB Jombang, demi menyelamatkan
kepentingan partai yang lebih besar. Hal ini dilakukan
apabila terdapat kepengurusan baik DPAC, DPRt, maupun
DPARt, yang jelas-jelas tidak bekerja dan tidak
mengindahkan instruksi partai dari level atasnya. Oleh
karena itu, DPC PKB Jombang merekomendasi caretaker
untuk DPAC, atau melakukan Caretaker untuk DPRt.
Adapun langkah-langkah konkrit yang telah dilakukan DPC
PKB Jombang, terkait konsolidasi struktural, demi menggerakkan dan
mengefektifkan mesin partai dari tingkat DPRt, DPAC sejak
dikukuhkan pada tahun 2011 sampai tahun 2016 ini, seperti pada
tabel berikut.

No Problem Pemecahan
1 Renggangnya hubungan Mendorong dan membantu
dengan MWCNU mencarikan simpul-simpul NU
untuk memperbaiki hubungan
dengan MWCNU
2 DPAC tidak bekerja Merekomendasikan Caretaker
(vacum), ada perbedaan DPAC, dan menyiapkan

7 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


No Problem Pemecahan
personel baru DPAC, reposisi
dan reshuffle
3 Habisnya masa Mendorong Musancab sesuai
kepengurusan DPAC AD/ART dengan musyawarah
mufakat
4 Keinginan tokoh-tokoh Akomodasi tokoh lokal dalam
lokal terkait akomodasi kepengurusan DPAC dengan
tokoh politik lokal memposisikannya pada
struktur penting di DPAC
5 Pengaruh kiai yang sangat Mengikuti arahan dan
sentral dalam penentuan mengakomodasi arahan dan
personel DPAC petunjuk kiai
6 Dualisme DPAC, DPRt Caretaker dan identifikasi
masalah, untuk mencapai
kesepahaman bersama

B. Lepas Dari Citra Parpol Konflik: Menuju Pelembagaan


Partai Modern
Salah satu tantangan besar PKB adalah mengatasi citra
sebagai partai konflik. Persepsi tersebut muncul sebagai dampak dari
friksi internal partai yang memuncak dalam rentang 2006-2009.
Akibatnya situasi tersebut menjadi komoditas media massa yang
memang ingin mendiskreditkan PKB. Bahkan situasi bertambah pelik
ketika berkembang wacana negatif di masyarakat mengenai plesetan
akronim PKB. Mulai dari Partai Konflik Berkelanjutan, Partai Kiai
Berantem, Partai Kisruh Berlanjut, dan seterusnya.
Setelah melakukan kerja keras yang melibatkan seluruh
stakeholders partai, akhirnya citra negatif (steriotipe) tersebut lambat
laun mulai terkikis. PKB mulai menata diri, melakukan konsolidasi
internal, sehingga secara kelembagaan PKB tumbuh menjadi institusi
politik yang solid dan kokoh. Indikasinya, setelah terpuruk dalam
Pemilu 2009, hasil Pemilu 2014 cukup menggembirakan. Sekalipun
belum bisa menyemai prestasi di Pemilu 1999 dan pemilu 2004, tapi

8 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


capaian dalam Pemilu 2014 jauh lebih baik dibanding 2009. Hal
tersebut tidak lepas dari persiapan yang lebih matang dalam
menyambut penyelenggaraan Pemilu 2014.
Ringkasnya, setelah dilanda friksi internal partai
berkepanjangan sehingga terpuruk dalam Pemilu 2009, PKB bertekad
untuk menghapus semua persepsi buruk yang berkembang di
masyarakat. Caranya, partai melakukan konsolidasi internal agar solid
dan menuju pada visi untuk menjadikan PKB sebagai partai modern.
Pasca Muscab DPC PKB III tahun 2011, kepengurusan hasil
Muscab III tersebut secara terorganisir mulai melakukan langkah-
langkah terstruktur untuk membentuk institusi PKB sebagai
organisasi politik modern. Ciri-ciri organisasi politik modern adalah
adanya sistem manajemen internal yang mapan dan mantap.
Sehingga dengan demikian PKB sebagai institusi sosial-politik dapat
menjalankan fungsi-fungsi Parpol sesuai dengan tuntutan demokrasi
seperti rekrutmen, kaderisasi, artikulasi kepentingan, dan pendidikan
politik. Parpol modern juga dituntut mampu menjalankan kegiatan
Parpol secara efektif dan efisien, serta mempunyai sumber-sumber
dana yang memadai untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan.
Kombinasi dari upaya modernisasi manajemen partai dan
konsolidasi internal partai tersebut pada akhirnya mampu
menjalankan mesin partai lebih kencang, serta menguatkan
dukungan empat pilar kekuatan PKB, yakni: memperkuat dukungan
NU Struktural, menguatkan dukungan NU kultural (Kiai dan
Pesantren), menghidupkan kembali figur sentral Gus Dur sebagai
inspirasi dan magnet sosial-kultural, serta menguatkan kembali
dukungan basis PKB yang sempat tercerai berai karena friksi internal
partai.

C. Pola Penguatan Struktur Partai


Sejak dilantik dan resmi menjadi pengurus DPC PKB
Jombang pada tahun 2011, DPC PKB Kabupaten Jombang terus
berbenah diri untuk menjadi partai modern, dengan tidak

9 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


meninggalkan budaya ke-NU-an yang telah diwariskan para pendiri
dan tokoh-tokoh PKB.
Secara prinsip dan yuridis, pola kaderisasi yang diterapkan
DPC PKB Jombang telah sesuai dan mendasarkan pada konstitusi
partai yaitu Mabda Siyasi dan AD/ART PKB. Karena itu, DPC PKB
Jombang, tidak pernah menggunakan kewenangan yang berlebihan
diluar yang menjadi kewenangan DPC. Namun demikian, dalam
beberapa hal, demi mendukung upaya DPW dan DPP PKB untuk
menekan potensi konflik yang selalu menyertai Partai ini, DPC PKB
Jombang, salah satunya berkaitan dengan pengambilan keputusan
dalam sebuah musyawarah tertinggi dimasing-masing tingkatan, DPC
PKB Jombang hanya mengacu pada Anggaran Dasar Partai yang
menyatakan bahwa keputusan diambil dengan cara musyawarah
mufakat. DPC PKB Jombang, berkeyakinan bahwa, salah satu cara
menekan konflik yang terus dan masih menghantui PKB, adalah
dengan menerapkan musyawarah mufakat.
Bagi DPC PKB Jombang, musyawarah mufakat dibangun
melalui sebuah proses yang melibatkan dan memperhatikan seluruh
aspirasi pemegang hak suara dalam forum permusyawaratan.
Terdapat beberapa pertimbangan kenapa DPC PKB Jombang,
mengambil dan memulai langkah ini, diantaranya:
1) Pada dasarnya, MUSRANTING Dan MUSANCAB pada
hakekatnya adalah Forum Permusyawaratan.
2) Menutup peluang money politik dalam setiap pergantian
kepengurusan dan memberikan kesempatan kepada kader
yang benar-benar kompeten untuk memimpin.
3) Meminimalisir konflik pasca pelaksanaan permusyawaratan,
karena dalam banyak kasus, permusyawaratan periodik
yang digelar PKB pada masing-masing tingkatan, kerap kali
meninggalkan kekecewaan yang pada akhirnya memecah
belah partai. Bahkan berdirinya beberapa parpol baru yang
dimotori mantan kader PKB, semuanya disebabkan oleh

10 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


kekecewaan dalam pelaksanaan musyawarah periodik
partai yang tidak dapat diselesaikan.
4) Menciptakan iklim akomodatif, melalui sistem musyawarah
mufakat, maka semua komponen partai tidak akan ada
yang terbuang. Karena tidak ada terminologi kalah-menang
dalam setiap permusyawaratan tertinggi partai, yang ada
adalah menang-menang. Semoga kekuatan dan potensi
partai akan diakomodasi dalam struktur partai dan bekerja
bersama-sama untuk membesarkan PKB.
Selain itu, dalam konteks pembinaan dan penguatan
struktur DPRt dan DPAC, secara langsung DPC PKB Jombang
memimpin langsung usaha penguatan struktur partai, dengan tetap
tidak meninggalkan proses verifikasi yang ketat dan terukur. seperti
juga diatur dalam AD/ART
Beberapa gagasan penguatan struktur partai, yang sudah
dijalani oleh DPC PKB Kabupaten Jombang, adalah sebagai berikut:
1) Penguatan Struktur DPAC dan DPRt PKB
a. DPC PKB melaksanakan koordinasi dan konsolidasi secara
sistematis dengan jajaran pengurus DPAC dan DPRt.
b. Seluruh potensi dan sumberdaya DPC PKB dipergunakan
sebesar-besarnya untuk kepentingan penguatan DPAC
dan DPRt.
c. pembiayaan koordinasi dan konsolidasi dengan DPAC
dan DPRt ditanggung sepenuhnya oleh DPC PKB
Kabupaten Jombang.
d. DPC PKB Melaksanakan PKP ( Pelatihan Kader Pertama )
Angkatan 1 s/d 4 Yang di latih oleh TIM Instruktur dari
DPP PKB dan DPW PKB Jawa Timur yang bekerjasama
dengan Anggota FPKB DPR RI Dapil VIII.

DPAC Jumlah Tanggal Tempat Angkata


Ranting Pelaksanaan n
Jombang 20 16 April 2016 Grha Gus Dur Pertama

11 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


Peteronga 14 16 April 2016 Grha Gus Dur Pertama
n
Jogoroto 13 16 April 2016 Grha Gus Dur Pertama
Mojoagung 20 2 Mei 2016 Grha Gus Dur Kedua
Mojowarno 19 2 Mei 2016 Grha Gus Dur Kedua
Mgusikan 13 2 Mei 2016 PP.Mambaul Ketiga
Maarif
Bandar KM 11 2 Mei 2016 PP.Mambaul Ketiga
Maarif
Sumobito 21 2 Mei 2016 PP.Mambaul Ketiga
Maarif
Megaluh 13 24 Sep 2016 Grha Gus Dur Keempa
t
Tembelang 15 24 Sep 2016 Grha Gus Dur Keempa
t
Perak 13 24 Sep 2016 Grha Gus Dur Keempa
t
Kudu 11 24 Sep 2016 Grha Gus Dur Keempa
t

Yang Belum Terlaksana Pada Kegiatan PKP ( Pelatihan


Kader Pertama ) Pada Kepengurusan DPC PKB Jombang
Tahun 2011 2016 Adalah Sebagai Berikut
Kecamatan Jumlah
Ranting
Ploso 13
Kabuh 16
Plandaan 13
Kesamben 14
Diwek 23
Bareng 13
Wonosalam 10
Ngoro 13
Gudo 18
DPC PKB juga melaksanakan Konsolidasi dalam bidang Spiritual,
Antara lain Melaksanakan Kegiatan Ziaroh Wali Lima yang diikuti

12 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


Seluruh Pengurus dan Kader DPAC dan DPRt PKB se Jombang
dengan jadwal sebagai berikut :
Tabel

2) Penguatan DPC PKB


a. DPC PKB bersama-sama dengan DPC PKB melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang bersifat massif bagi eksistensi
partai meliputi atributisasi, monitoring & evaluasi kinerja
Fraksi, Khidmat PKB-NU dll.
b. DPW PKB memberikan dukungan penuh bagi kinerja
saksi dalam pelaksanaan pemilu legislatif 2019.
c. DPW PKB berupaya mempersempit disparitas
(kesenjangan) antar DPC PKB dengan memberikan
dukungan secara proporsional kepada DPC PKB yang
kurang mampu.
3) Audit Keuangan Internal
a. Audit keuangan internal partai dimaksudkan untuk
menciptakan pengelolaan keuangan partai yang
transparan dan akuntabel.
b. Audit keuangan internal partai dilaksanakan oleh sebuah
tim yang ditunjuk oleh struktur partai satu tingkat di
atasnya.
c. Audit keuangan internal partai meliputi; Sumber
pendapatan; Belanja partai; serta Asset partai.
d. Audit keuangan internal partai didasarkan pada sistem
akuntansi keuangan yang ditetapkan secara khusus oleh
partai.

D. Fraksi PKB Sebagai Media Pergerakan


Fraksi merupakan media bagi partai politik, dalam
melakukan agregasi dan artikulasi aspirasi konstiuen untuk
selanjutnya dapat berujung pada kebijakan yang menguntungkan
bagi konstituen. Oleh karena itu, harus ada komunikasi dua arah

13 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


yang konsisten dan berkesinambungan antara fraksi PKB di DPRD
Jombang dengan DPW PKB yang sehari-hari menjalankan kebijakan
dan kerja-kerja organisasional. Dengan demikian, Fraksi PKB DPRD
Jombang, bener-bener merepresentasikan kebijakan PKB dan pada
akhirnya, kerja-kerja politik, sebagaimana tugas-tugas legislatif, yaitu
merumuskan kebijakan publik (legislasi), penganggaran ( budgeting),
serta kerja pengawasan (controlling), memiliki kesesuaian dengan
kepentingan PKB secara kelembagaan, kepentingan Nahdliyiin secara
kultural, serta kepentingan kontituen dan rakyat Jombang. Sehingga,
pada akhirnya akan berimplikasi kepada peningkatan kepercayaan
publik/pemilih terhadap PKB, dan hal tersebut dapat dilihat pada
momentum politik berikutnya.
Meski tidak setragis periode sebelumnya, yang hampir
semua anggota Fraksi PKB DPRD Jombang berada pada posisi yang
berseberangan dengan DPW PKB hasil Muswillub Pasuruan, pada
periode ini, tidak ada satupun anggota Fraksi PKB DPRD Jombang
yang berseberangan dengan kebijakan DPW PKB Jombang. Namun
penyegaran dan reposisi tetap harus dilakukan demi efektivitas dan
berjalannya proses kaderisasi dan kepemimpinan ditubuh Fraksi PKB.
Penyegaran dan reposisi untuk tujuan kaderisasi dan
menggerakkan roda kepemimpinan di tubuh Fraksi PKB DPRD
Jombang, dilakukan terbatas pada kebijakan reposisi, baik pada
struktur Fraksi PKB DPRD Jombang, maupun pada distribusi anggota
Fraksi pada masing-masing alat kelengkapan DPRD, seperti Komisi,
Badan Anggaran, maupun alat kelengkapan lainnya.
Upaya melakukan penyegaran ditubuh Fraksi PKB DPRD
Jombang, periode 2009-2014 ternyata membuahkan hasil, meski
hasil tersebut tidak dapat dikatakan maksimal. Hal tersebut
dibuktikan dengan, 30 persen dari 20 anggota Fraksi PKB yang
terpilih pada Pemilu 2014, adalah incumbent. Artinya, dari 20 orang
anggota FPKB DPRD Jombang tahun 2014-2019, terdapat 5 (lima)
anggota Fraksi PKB dan 1 (satu) orang (dari Fraksi PKNU yang
kembali berkhidmat untuk PKB), periode 2009-2014, kembali terpilih
menjadi anggota DPRD Kabupaten Jombang tahun 2014-2019.

14 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


Bahkan, satu diantara anggota Fraksi PKB DPRD Jombang, Sahabati
Dra. Hj. Kartika Hidayati, M.Si., terpilih sebagai Wakil Bupati
Lamongan 2015-2020 (selanjutnya, dilakukan proses Pergantian
antar waktu dengan DCT pengganti, Sahabat. Drs. Suparta, M.M.).
Sungguh catatan yang menggembirakan, karena hal tersebut
membuktikan bahwa kami masih dipercaya untuk mewakili
kepentingan warga NU dan rakyat Jombang.
Reposisi dan proses rolling tersebut, tidak hanya kami
lakukan pada Fraksi DPRD Jombang, periode 2009-2014, namun
proses reposisi juga sudah kami lakukan pada Fraksi PKB DPRD
Jombang periode 2014-2019, meski proses reposisi pada periode ini,
hanya dilakukan pada distribusi kader untuk alat kelengkapan DPRD.
Sedangkan Struktur Fraksi sampai saat ini masih tetap kami
pertahankan dengan Ketua Sahabat H. Baddruttamam, S.Psi.,
sahabati Dra. Hj. Anik Maslachah, M.Pd., sebagai Sekretaris, serta
sahabati Hj. Khozanah Hidayati, S.P., sebagai bendahara.
Banyak kiprah yang telah ditunjukkan oleh Fraksi PKB DPRD
Jombang tahun 2014-2019. Mulai dari perjuangan dalam agregasi
kepentingan konstituen, khususnya warga NU dan struktural NU
dalam kebijakan, termasuk kebijakan anggaran, membangun
sinergitas kerja-kerja Fraksi PKB DPRD Jombang dengan Fraksi PKB
di DPRD Kabupaten/Kota se-Jombang, menjalin kemitraan yang
konstruktif dengan PWNU, sampai dengan mendorong anggota Fraksi
untuk membangun kemitraan yang efektif dengan PCNU, MWCNU
dan Ranting NU, serta mendesain anggota Fraksi PKB DPRD
Jombang, sebagai cerminan dari kader yang berkapasitas, peduli dan
amanah sebagai wakil rakyat melalui media mass mainstream
maupun media massa internal yang dikelola oleh tim tenaga ahli
fraksi.
Untuk meningkatkan komunikasi dan publikasi individual
maupun kelembagaan Fraksi PKB DPRD Kabupaten Jombang, secara
berkala Fraksi PKB menerbitkan Majalah Mata Hati yang dibagikan
secara gratis kepada seluruh kader dan konstituen ketika
pelaksanaan Reses DPRD Jombang. Selain itu, Fraksi juga

15 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


mendorong anggota Fraksi untuk melakukan publikasi ide dan
gagasan melalui media mainstream, baik dalam bentuk artikel opini
maupun dalam bentuk pemberitaan reguler. Selanjutnya, untuk
menjawab era baru yang ditandai dengan digitalisasi, Fraksi PKB
DPRD Jombang, juga mengdorong anggotanya untuk melek media
sosial, dan memanfaatkan media sosial sebagai media sosialisasi,
komunikasi dengan pemilih dan kader.
Sebagai kepanjangan tangan partai di parlemen, maka
dalam menjalankan kebijakan-kebijakan Fraksi, baik kaitannya
dengan Pemerintah Kabupaten Jombang, maupun terkait internal
Fraksi, Fraksi PKB DPRD Jombang 2014-2019, tidak pernah
meninggalkan konsultasi dengan dengan DPW PKB, PWNU serta
dengan beberapa tokoh dan ulama di Jombang, dari isu anggaran,
pertanian, perikanan, infrastruktur, madrasah diniyah, SMK Mini
untuk pesantren, kesehatan, sampai kepada distribusi kader NU pada
beberapa posisi lembaga adhoc di Jombang.

E. Inventarisasi Tokoh
Politik bukan semata-mata untuk merebut kekuasaan,
politik merupakan media pemberdayaan (empowering). Sebagaimana
tujuan kelahirannya, salah satunya, PKB dimaksudkan untuk
melakukan pemberdayaan dan pendidikan politik bagi warga,
khususnya warga NU, guru ngaji serta kalangan pesantren.
Sebagai partai politik, PKB harus mampu menyakinkan
warga, bahwa PKB merupakan media atau saluran terbaik bagi
aspirasi warga, dengan demikian, rakyat akan mempercayakan
distribusi kewenangannya kepada PKB. Hal itu penting, agar ruang
dan wilayah pemberdayaan politik yang dapat dilakukan PKB dapat
semakin luar dan massif. Selanjutnya, luasnya ruang dan wilayah
pemberdayaan politik yang dilakukan PKB, akan berimplikasi kepada
semakin luas dan besarnya dukungan dan kepercayaan rakyat

16 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


kepada PKB. Keduanya bagai dua sisi mata uang yang tidak dapat
dipisahkan.
Oleh karena, untuk maksud memperluas ruang
pemberdayaan politik PKB dikalangan pesantren dan warga NU, serta
meningkatkan kepercayaan pemilih terhadap PKB, maka DPW PKB
Jombang, pada tanggal 10 Juli 2012, telah mengeluarkan Instruksi
kepada seluruh DPC dan DPAC PKB se-Jombang, untuk
menginventarisir tokoh agama, kiai, ibu nyai, ustadz dan ustadzah di
daerahnya masing-masing. Tujuannya, tentu untuk dapat dilakukan
pemberdayaan dan pendidikan politik, serta mengajak para tokoh
untuk berpartisipasi aktif dalam melakukan pendidikan politik kepada
umat.
Atas instruksi tersebut, pada bulan yang sama, Juli 2012,
DPW PKB Jombang telah memiliki data berikut contact person para
tokoh kampung, kiai dan ibu nyai, guru ngaji, uztadz-ustazdahse-
Jombang yang dikumpulkan oleh DPC dan DPAC se-Jombang,
sebanyak 5526 tokoh se-Jombang. mereka tersebar pada semua
kabupaten dan kecamatan, rata-rata ada 5 tokoh di tiap kecamatan
se-Jombang.
F. Penguatan Banom
Secara yuridis, keberadaan organisasi sayap dalam partai
politik, dilindungi oleh Undang-undang. Hal tersebut sangat
membantu partai politik, termasuk PKB untuk meluaskan jangkauan
basis dukungan terhadap partai. Karena keberadaan Badan Otonom,
dimaksudkan untuk mengcover massa pemilih yang bersifat
segmented (khusus pada segmen tertentu), seperti segmen pemuda,
segmen perempuan, komunitas dan mahasiswa.
Selain sebagai bagian dari ikhtiyar meningkatkan dukungan,
melalui perluasan wilayah dan segmen pemilih, penguatan Badan
Otonom juga menjadi tanggungjawab DPW PKB sebagaimana
diamanatkan dalam AD/ART, maka menjadi keharusan bagi DPW PKB
Jombang, untuk terus meningkatkan peran dan eksistensi Badan
Otonom dalam rangka perluasan wilayah dan segmen dukungan.

17 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


Saatnya, sudah ada 4 (empat) Badan Otonom ditubuh PKB,
yaitu; Garda Bangsa; Perempuan Bangsa (PB); Gemasaba; serta
Barak Bangsa. Dalam rangka revitalisasi dan restrukturisasi Badan
Otonom, DPW PKB Jombang menerapkan beberapa kebijakan
berikut:
1) Revitalisasi struktur badan otonom;Upaya restrukturisasi ini
dilakukan untuk tujuan meningkatkan kerja dan kinerja
badan otonom dalam membantu kerja-kerja kaderisasi yang
dilakukan oleh DPW PKB Jombang. Restrukturisasi dimulai
dari tingkat DPW, kemudian menginstruksikan kepada
Badan Otonom tingkat wilayah, untuk melakukan penataan
struktur sampai pada tingkat ranting.
2) Monitoring; kegiatan monitoring terus dilakukan DPW PKB
Jombang, untuk memastikan, kerja-kerja badan otonom
dapat berjalan secara optimal dan tidak terjadi tumpang
tindih kegiatan dan fokus garapan, baik dengan DPW PKB
maupun dengan badan otonom lainnya.
3) Fasilitasi; DPW PKB Jombang, juga memberikan fasilitasi
bagi terbentuknya struktur kepengurusan badan otonom,
khususnya bagi badan otonom baru seperti Barak Bangsa.
Selain itu, DPW PKB juga menginstruksikan kepada DPC
PKB untuk memberika fasilitasi bagi badan otonom untuk
melakukan revitalisasi struktur maupun pembentukan
badan otonom baru.
4) Supporting; Sebagai bagian dari organ yang tidak
terpisahkan, maka DPW PKB Jombang selalu memberikan
support yang optimal bagi bekerjanya sistem pada semua
badan otonom.
5) Kemandirian; DPW PKB Jombang juga menerapkan
hubungan luwes kepada semua Badan Otonom, dengan
memberikan kebebasan untuk mengurus rumah tangganya
sendiri, dengan tetap mengedepankandan memperhatikan
ruang dan kepentingan partai.

18 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


G. Pemutakhiran Data
Pembaruan data, merupakan aktivitas rutin yang tidak
dapat ditinggalkan oleh organisasi apapun, termasuk DPW PKB
Jombang. Kegiatan ini penting, karena terkait dengan aktivitas,
perencanaan kegiatan, maupun evaluasi kinerja partai, serta
mengukur efektivitas program dalam mencapai tujuan yang
ditetapkan. Oleh karena itu, kegiatan pembaharuan data base juga
dilakukan DPW PKB 2011-2016. adapun pembaharuan data tersebut
meliputi:
1) Data Kader; Pemutakhiran data kader penting dilakukan
oleh DPW, selain terkait dengan syarat verifikasi partai
politik oleh KPU, data kader juga dapat digunakan untuk
melakukan pemetaan kekuatan dan kelemahan kader, serta
pemetaan potensi kader yang dikembangkan.
2) Administrasi Kantor; Kegiatan administrasi merupakan salah
satu elemen dasar dari manajemen modern. Oleh karena
itu, untuk mencapai kelembagaan partai modern, DPW PKB
Jombang, akan terus melakukan pemutakhiran data
administrasi yang salah satunya, dapat berupa data struktur
partai dan Banom. Seperti halnya data kader, pemutakhiran
data struktur partai, dari tingkat DPW sampai DPRt, harus
dilakukan. Selain untuk kepentingan verifikasi partai politik,
langkah ini penting untuk meningkatkan citra partai, dari
partai tradisional menjadi partai modern.
3) Aset bergerak dan tidak bergerak; Selama satu periode
kepengurusan ini, terdapat banyak perubahan terhadap
aset yang dimiliki DPW PKB Jombang. Hal tersebut
disebabkan oleh banyak hal, mulai dari penyebab usia aset,
atau hibah yang dilakukan DPW terhadap NU. Oleh karena
itu, selama 5 (lima) ini, kami terus melakukan pemutakhiran
aset, baik aset bergerak maupun aset tidak bergerak.
4) Dokumen penting; Selain data-data inti aktivitas
administrasi, terdapat banyak dokumen penting yang harus
terus diperbaharui, baik berupa data internal partai,

19 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


maupun data yang bersumber data eksternal partai. Hal itu
penting dilakukan, karena data dan dokumen menjadi
bagian penting, sebagai bahan acuan dan pertimbangan,
sebelum DPW PKB Jombang membuat dan melaksanakan
kebijakan tertentu.

H. Pemeliharaan dan Penyelematan Asset PKB


a) Pemeliharaan Kantor Ketintang Madya
Alhamdulillah, di akhir periode 2006-2011, DPW PKB
Jombang telah memiliki kantor milik sendiri, yaitu kantor
yang telah kita tempati di Jalan Ketintang Madya nomor 153-
155 Surabaya. Hal itu patut kita syukuri, karena sampai saat
ini, beberapa partai politik di Jombang belum memiliki kantor
permanen seperti PKB. Tugas DPW PKB Jombang periode ini
dan selanjutnya adalah, minimal memelihara dan
menjaganya dengan baik, dan kalau memungkinkan
meningkatkan kualitas dan kapasitasnya dari kondisi
sebelumnya.
Untuk meningkatkan kapasitas dan kenyamanan
kantor DPW PKB Jombang, di Jalan Ketintang Madya Nomor
153-155 Surabaya, DPW PKB Jombang periode 2011-2016,
mulai menyusun rencana pengembangan kantor DPW PKB
saat ini, semua rencana pengembangan kantor akan
dilakukan pada tahun 2015 dengan 2 (dua) lantai. Seiring
berjalannya waktu, ide berkembang pada pengembangan
kantor menjadi 9 lantai, dimana penggunaannya tidak hanya
sebagai kantor DPW PKB, namun juga diperuntukkan sebagai
condomunium, yang sahamnya dapat dimiliki oleh DPW
bersama DPC PKB se-Jatim. Harapannya, melalui unit usaha
tersebut, PKB Jombang dapat menghasilkan income yang
dapat dipergunakan untuk dana operasional partai. Namun,
rencana tersebut batal dijalankan, karena bertabrakan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

20 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


Rencana berikutnya, pembangunan kantor DPW PKB
di jalan Ketintang Madya Nomor 153-155 Surabaya, akan
tetap dilakukan dengan perubahan desain. Pembangunan
direncanakan menjadi 2 lantai, selanjutnya DPW PKB
menunjuk Sahabat Kabil Mubarak sebagai ketua panitia
pembangunan dan Sahabat Chusainuddin sebagai
bendahara. Biaya pembangunan salah satunya dibebankan
kepada seluruh anggota Fraksi PKB DPRD Kabupaten,
kabupaten/kota se-Jombang, dalam bentuk sumbangan yang
dibatasi dan dapat diangsur selama 20 bulan.
b) Merebut Kantor PKB di Jl. Gayungsari Timur
Berdasarkan surat Mandat DPP PKB, tanggal 15
Desember 2014 yang memberikan kewenangan kepada DPW
PKB Jombang, untuk melakukan penyelamatan aset PKB di
Jombang. Atas mandat tersebut, DPW PKB Jombang,
bergerak dengan cepat untuk mengumpulkan berbagai
dokumen, surat-surat terkait tanah dan bangunan kantor di
Jalan Gayungsari Timur Nomor 33 Surabaya.
Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa aset
tanah dan bangunan yang beralamatkan di Jalan Gayungsari
Timur nomor 33 Surabaya tersebut, merupakan aset PKB
yang saat ini digunakan oleh pihak yang tidak berhak. Oleh
karena itu, DPW PKB Jombang, harus mengambilnya kembali
agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan PKB. Dengan
menunjuk Kuasa Lamkumham DPW PKB Jombang, untuk kali
kedua, setelah pada tahun 2007, gugatan PKB atas
kepemilikan tanah dan bangunan di Jalan Gayungsari
dikalahkan oleh Pengadilan, DPW PKB Jombang kembali
melayangkan gugatan kepemilikan aset tanah dan bangunan
di Jalan Gayungsari, kepada Pengadilan Negeri Surabaya.
Alhamdulillah, pada tanggal 19 Juli 2016, gugatan DPW PKB
atas kepemilikan kantor DPW PKB lama di Jalan Gayungsari
Timur Nomor 33, Surabaya, diputuskan oleh Pengadilan
Negeri (PN) Surabaya. Dalam putusannya, majelis hakim

21 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


menyatakan memenangkan gugatan DPW PKB Jombang,
atas Bapak Choirul Anam, dan memerintah tergugat untuk
segera menyerahkan penguasaan tanah dan bangunan
kepada DPW PKB Jombang.
Puji Syukur kepada Allah, SWT., perjuangan panjang
kami, yang didasarkan pada pemberian kewenangan dari
DPP PKB untuk menyelamatkan dan merebut aset PKB
berupa tanah dan kantor di Jalan Gayungsari Timur, yang
saat ini masih digunakan oleh perorangan yang tidak berhak,
telah membuahkan hasil. Kami yakin, Allah selalu bersama
orang-orang benar dan selalu melindungi para pejuang yang
sedang berupaya merebut hak miliknya. Allah akan
melindungi PKB yang sedang berusaha mengambil kembali
haknya dari orang yang tidak berhak.
Untuk itu, kami atas nama DPW PKB Jombang,
mengucapkan terima kasih kepada seluruh Alim Ulama, para
santri, seluruh pengurus dan kader PKB se-Jombang, yang
telah memberikan support dan doa untuk kemenangan
gugatan yang diajukan DPW PKB Jombang. Aset PKB berupa
tanah dan bangunan di Jalan Gayungsari Timur tersebut,
harus terus kita jaga dan selamatkan, jangan sampai jatuh
menjadi hak milik perorangan yang tidak berhak.
Dengan demikian, DPW PKB akan mulai menempati
kantor DPW PKB di Jalan Gayungsari, ketika pembangunan
kantor di Jalan Ketintang Madya dimulai. Selanjutnya, kantor
di Jalan Ketintang Madya akan digunakan sebagai balai
diklat, yang didapat digunakan untuk kederisasi dan
pelatihan kader PKB se-Jatim, NU serta banom-banom NU se-
Jombang.

22 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


BAGIAN II
KIPRAH MENUJU KEMENANGAN

A. Sinergitas Fraksi Se-Jatim sebagai Ujung Tombak Partai


Sekaligus Etalase Partai
Posisi Fraksi tidak hanya sebagai perpanjangan tangan
partai dalam memperjuangkan aspirasi para kader dan konstituen
untuk dirumuskan dalam sebuah kebijakan di parlemen. Fraksi juga
dapat menjadi etalase partai, ketika setiap kebijakan yang diambil
Fraksi akan berimplikasi terhadap persepsi masyarakat atas kinerja
partai.
Menyadari hal tersebut, DPW PKB Jatim sengaja
menginstruksikan kepada Fraksi PKB DPRD Jatim untuk melakukan
positioning yang berbeda dengan Fraksi-Fraksi lain di DPRD Jatim
demi memperoleh simpati rakyat. Fraksi PKB DPRD Jatim juga
dituntut untuk memberi warna baru di DPRD Jatim demi
memperjuangkan aspirasi konstituen.
Dalam konteks pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
anggota legislatif, misalnya, DPW PKB Jatim secara tegas
menginstruksikan kepada seluruh anggota Fraksi PKB DPRD Jatim
untuk konsisten dan secara konsekuen melaksankan hak-haknya di
bidang budgeting, controlling dan legislasi. Terkait hal tersebut,
Fraksi PKB DPRD Jatim sudah melaporkan kinerjanya bahwa sejauh
ini para anggota Fraksi telah secara konsisten memperjuangkan isu-
isu yang berkaitan langsung dengan kepentingan hajat hidup orang
banyak yang menjadi basis konstituen PKB.
Contoh, Fraksi PKB DPRD Jatim sangat concern terhadap
nasib masyarakat petani yang banyak mendiami kawasan perdesaan.
Di mana wilayah perdesaan (rural) merupakan basis teritorial PKB.
Dalam momentum penyampaian Pandangan Umum Fraksi PKB
tentang Raperda APBD/P.APBD, Fraksi PKB selalu menyerukan
revitalisasi pembangunan yang berbasis sektor tradable/sektor basis
yang dalam hal ini adalah sektor pertanian. Sebab akhir-akhir ini tren
pembangunan di Jatim menunjukkan pelemahan kontribusi sektor

23 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


pertanian terhadap PDRB Jatim. Padahal sektor pertanian adalah
penyerap tenaga kerja terbesar. Karena itu FPKB DPRD Jatim melalui
anggotanya yang ada di Komisi B berhasil menyusun Raperda usul
prakarsa tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani yang telah
disahkan Juni 2015.
Hal lain yang juga sering disorot adalah angka ketimpangan
pembangunan di Jatim yang semakin menganga. Dengan mengkritisi
indeks koefisien Gini yang terus meningkat di Jatim, Fraksi PKB DPRD
Jatim ingin mengingatkan tentang pentingnya pemerataan
pembangunan. Juga yang tidak kalah penting adalah perhatian
terhadap sektor UMKM yang juga menyerap banyak tenaga kerja.
Selain itu, FPKB juga secara rutin mengkomunikasikan hasil
kinerjanya di parlemen kepada khalayak luas melalui statement-
statement maupun opini yang dibuat oleh para anggota melalui
media massa. Tujuannya agar masyarakat paham bahwa apa yang
menjadi aspirasi rakyat telah diperjuangkan oleh Fraksi PKB di DPRD
Jatim.
Kemudian yang tidak kalah penting adalah upaya FPKB
DPRD Jatim untuk bersinergi dengan Fraksi PKB di level
Kabupaten/Kota terkait dengan program-program yang diinisiasi oleh
Kabupaten Jombang agar mampu ditangkap oleh kader-kader di
daerah melalui instrumen kebijakan pemerintah daerah. Tujuannya
agar program-program tersebut dapat dimanfaatkan untuk merawat
basis konstituen maupun membangun basis suara baru.

I. Khidmat PKB-NU: Mempertahankan dan Merawat


Basis Konstituen
Fakta yang tidak dapat dibantah, dan sejarah mencatat
bahwa PKB merupakan satu-satu partai di Indonesia, yang secara
geneologis memiliki Ibu kandung. Kenapa Ibu Kandung?, karena
PKB merupakan satu-satunya partai di Indonesia yang dilahirkan oleh
ormas, yaitu NU. Artinya, PKB adalah satu-satunya partai politik yang
nasabnya jelas, yakni dilahirkan oleh PBNU beserta para ulama dan
para tokoh NU, berdasarkan aspirasi warga dan ummat NU dari

24 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


berbagai penjuru tanah air. Sedangkan partai politik lainnya, didirikan
oleh orang per orang, artinya, partai politik lain proses berdirinya
tidak berdasarkan aspirasi ummat tetapi hanya karena kepentingan
beberapa orang yang kebetulan memiliki dana dan jaringan.
Oleh karena itu, maka PKB menyatakan secara tegas dalam
Anggaran Dasar PKB maupun dalam Mabda Siyasi PKB, bahwa
Anggaran Dasar PKB, merujuk pada pada Anggaran Dasar NU, Visi
PKB adalah visi NU, dan dengan tegas pula dinyatakan bahwa PKB
berhaluan Ahlussunah Wal Jamaah, sama persis dengan yang
tertuang di dalam AD/ART NU. Fakta tersebut pula yang juga
menjadikan PKB berbeda dengan partai Islam lain. Hanya PKB satu-
satunya partai politik peserta pemilu 2014 yang tegas menyatakan
berhaluan Ahlussunah Wal Jamaah.
Sehingga tidak salah jika disimpulkan bahwa, ketika PKB
besar dan kuat, maka NU akan kokoh, Ahlussunah Wal Jamaah akan
jaya dan NKRI pasti akan dijamin lestari. Nampak jelas sekali bahwa
keterikatan PKB dengan NU bukan sekedar keterikatan yang bersifat
historis, tetapi bahkan antara PKB dengan NU memiliki keterikatan
yang bersifat ideologis dan juga keterikatan organisatoris. Oleh
karenanya, adalah merupakan keniscayaan apabila keterikatan
historis,ideologis dan organisatoris tersebut diwujudkan secara riil
dalam bentuk kerja dan karya nyata melalui berbagai perkhidmatan
PKB kepada NU.
Karenanya DPW PKB Jombang, membuat kebijakan
penghidmatan PKB kepada NU, yang selanjutnya, kami sebut sebagai
Khidmat PKB-NU. Selanjutnya, DPW PKB Jombang, sangat serius,
dan secara konsisten melaksanakan kebijakan ini, salah satunya,
DPW PKB Jombang, telah menerbitkan sebuah buku Pedoman
Teknis Khidmat PKB-NU. Tujuannya, agar khidmat PKB kepada NU
dapat dilaksanakan secara sistematis, mulai perencanaan, bentuk
perkhidmatan, pelaksanaan kegiatan serta evaluasi kinerja.
Melalui buku ini, DPW PKB Jombang selanjutnya melakukan
langkah-langkah teknis, untuk; 1) Terbangunnya kesamaan persepsi
antara PKB dengan NU dan juga masyarakat umum dalam hal pola,

25 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


alur serta bentuk khidmat PKB kepada NU; 2) Terbangunnya
sinergitas PKB dengan NU, saling mendukung antara PKB dengan NU,
sehingga langkah perjuangan PKB dengan NU dalam menguatkan
Jamiyah NU, memperkokoh eksistensi ajaran Ahlussunnah wal
Jamaah serta menjaga kelestarian NKRI dapat berjalan dengan
serasi, seimbang dan simultan sesuai koridor masing-masing; 3)
Mengeluarkan instruksi yang bersifatmengikat, baik bagi DPW PKB
Jombang sendiri, FPKB DPRD Kabupaten Jombang, DPC PKB se-
Jombang, FPKB DPRD Kabupaten/Kota se-Jombang, maupun
Bupati/Walikota dan/atau Wakil Bupati/Wakil Walikota se-Jombang
yang diusung oleh PKB.
Proses perkhidmatan PKB-NU, dilakukan melalui tahapan
sebagai berikut; 1) Tahap Musyawarah tingkat Pimpinan PKB,
Pimpinan Daerah dan juga Pimpinan NU guna membahas hal-hal
strategis terkait isu sosial keagamaan, kepentingan NU di
pemerintahan, serta penentuan skala prioritas program penguatan
jamiyah yang akan didukung oleh PKB; 2) Tahap Musyawarah
tingkat pelaksana merupakan tindak lanjut atas hasil
permusyawaratan pada tingkat pimpinan. Forum ini diikuti oleh
Lembaga dan Banom NU di masing-masing tingkatan, Tim
representasi PWNU/PCNU, Tim representasi DPW/DPC, serta Fraksi
PKB di masing-masing tingkatan; 3) Tahap pelaksanaan adalah tindak
lanjut yang bersifat implementatif terhadap hasil permusyawaratan
tingkat pelaksana dengan senantiasa merujuk pada ketentuan yang
berlaku; 4) Tahap monitoring dan evaluasi merupakan kegiatan
pemantauan proses dan penilaian kinerja dalam perkhidmatan PKB
kepada NU yang dilaksanakan oleh DPP PKB, DPW PKB Jombang
serta DPC PKB Kabupaten/Kota se-Jombang sesuai dengan tingkat
kewenangan masing-masing.
Adapun bentuk perkhidmatan yang harus dilakukan oleh
PKB kepada NU meliputi:
1) Dukungan Operasional Bulanan; PKB mendukung
kebutuhan NU dalam operasional bulanan sesuai tingkatan
masing-masing, dengan standard minimal 10 persen dari

26 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


total kontribusi bulanan Anggota Fraksi PKB atau minimal
secara proporsional sama dengan kontribusi yang saat ini
sudah dilaksanakan. Diantara dua standard tersebut
kontribusi yang lebih besar yang diterapkan.
2) Dukungan Program Penguatan Jamiyah NU; PKB
memberikan dukungan terhadap program penguatan
jamiyah NU dalam bidang; Ekonomi; Kesehatan;
Pendidikan; Keorganisasian; Infrastruktur; serta Informasi
dan Media.
3) Dukungan Kepentingan Program NU di Pemerintahan; Ada
2 hal yang menjadi fokus PKB dalam memperjuangkan
kepentingan program NU di pemerintahan. Pertama,
mengakomodasi kepentingan NU dalam kebijakan
anggaran, dan kedua, mengakomodasi kepentingan NU
untuk dapat berperan aktif di dalam proses pembahasan
kebijakan politik, baik melalui peraturan daerah, peraturan
kepala daerah maupun keputusan kepala daerah. Adapun
langkah yang harus ditempuh oleh PKB yaitu; a. PKB
berkirim surat kepada NU terkait jadwal tahapan
pembahasan RAPBD dengan harapan agar NU dapat
membentuk tim kerja yang dapat bersamasama dengan
Fraksi PKB di dalam melakukan pembahasan dan
pencermatan terhadap kebijakan anggaran; b. Hasil
pembahasan dan pencermatan atas kebijakan anggaran
adalah merupakan tanggung jawab Fraksi PKB untuk
diperjuangkan sehingga dapat terakomodasi dan masuk
dalam APBD; c. Dalam setiap akhir tahun anggaran, pada
saat program legislasi daerah (Prolegda) telah ditetapkan,
PKB berkirim surat kepada NU berisi laporan informatif
tentang Program Legislasi Daerah dilengkapi dengan
melampirkan Prolegda yang sudah ditetapkan guna diambil
keputusan terkait dengan beberapa Raperda yang perlu
dibahas bersama dengan NU.

27 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


4) Dukungan Pemberdayaan SDM NU; Bentuk perkhidmatan
yang juga harus dilakukan oleh PKB kepada NU adalah
mendukung program NU dalam hal penempatan kader
potensial NU pada pospos strategis di lingkungan
pemerintah daerah, baik di jajaran birokrasi maupun di luar
birokrasi. Oleh karena itu, PKB selalu memberikan laporan
informatif kepada NU mengenai formasi posisi strategis
yang kosong atau segera akan kosong sehingga dapat
diupayakan untuk diisi dengan kader potensial NU.
5) Silaturrahim PKB-NU; Salah satu faktor utama dalam upaya
menghindari kesalahpahaman dan membangun
kebersamaan adalah terjalinnya komunikasi yang intensif
antara pimpinan PKB dengan pimpinan NU. Adapun satu-
satunya kunci komunikasi intensif adalah Silaturrahim. Oleh
karenanya, agar terbangun sinergitas yang padu dan utuh
antara PKB dengan NU dalam memperjuangkan kebesaran
NU dan kejayaan Ahlussunnah wal Jamaah, maka tidak ada
pilihan lain bagi PKB selain membangun sistem berkenaan
dengan proses dan aktifitas Silaturrahim yang berkelanjutan
dengan NU, baik yang dilakukan secara personal maupun
yang dilaksanakan secara kelembagaan.
Sebagai bagian dari kebijakan khidmat PKB-NU tersebut,
kami juga melakukan monitoring dan evaluasi. Hal tersebut dilakukan
untuk menjamin bahwa, kerja pengkhidmatan PKB-NU benar
dilaksanakan dengan baik sampai pada level paling bawah.
Monitoring dan evaluasi kinerja perkhidmatan PKB kepada NU
dilakukan secara berjenjang sesuai hierarki kewenangan yang ada,
yaitu; a) DPW PKB JawaTimur dimonitor dan dievaluasi oleh DPP
PKB; b) DPC PKB Kabupaten/Kota se-Jombang dimonitor dan
dievaluasi oleh DPW PKB Jombang; c) FPKB dimonitor dan dievaluasi
oleh DPW/DPC sesuai dengan tingkatannya masing-masing; d)
Bupati/Walikota dan/atau Wakil Bupati/Wakil Walikota dimonitor dan
dievaluasi oleh DPW PKB Jombang dan DPP PKB.

28 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


J. Perluasan Basis Dukungan: Menyasar Pemilih Pemula
dan Komunitas
Salah satu tujuan utama kehadiran partai politik adalah
menjadi jembatan antara rakyat dengan pemerintah. Semakin
besar kepercayaan rakyat terhadap partai politik, maka semakin
besar pula partai politik tersebut. Oleh karena itu, menyadari hal
tersebut DPW PKB Jombang, dari hari ke hari, terus bekerja untuk
meningkatkan kepercayaan rakyat terhadap PKB. DPW PKB Jombang
tentu sangat sadar, dan memang tidak dapat dibantah lagi, bahwa
PKB merupakan, satu-satunya partai yang dilahirkan oleh NU, setelah
NU tidak lagi menjadi partai politik. Artinya, basis dukungan utama
PKB adalah warga Nahdliyiin. Namun demikian, meski menjadi satu-
satunya partai yang dilahirkan oleh NU, sejarah mencatat, bahwa
sejak kelahirannya pada tahun 1998, PKB selalu diganggu oleh
sebayanya yang dilahirkan oleh tokoh-tokoh NU, bukan dilahirkan
oleh NU. Selain itu, meski dilahirkan oleh NU, PKB memang harus
menjadi saluran utama warga NU, atau konstituen utama PKB adalah
warga NU. Namun, sedari awal, NU sudah mendeklarasikan diri,
bahwa PKB adalah partai terbuka, yang tidak eksklusif milik warga
NU, PKB adalah partai terbuka yang dilahirkan NU untuk Indonesia,
PKB adalah partai, dari santri untuk Indonesia. Sadar akan beberapa
pertimbangan tersebut, maka DPW PKB Jombang harus melakukan
perluasan dukungan dari luar basis NU, dengan tetap
mempertahankan basis dukungan kalangan nahdliyiin.
Strategi perluasan dukungan dari luar basis utama warga
NU, bukanlah pilihan strategi yang tanpa pertimbangan. Karena
pilihan strategi tersebut, juga mendapatkan pembenaran secara
akademis, seperti disampaikan oleh dosen politik dari Universitas
Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi, menurutnya, PKB sudah
sangat identik dengan NU, karena itulah, untuk meningkatkan
dukungan, PKB harus mulai menggarap basis dukungan rakyat diluar
NU.

29 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Abdullah, sebagai
tugas akhirnya menyelesaikan studi S2 Ilmu Politik di Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta. Abdullah menyebutkan bahwa, untuk
meningkatkan dukungan rakyat terhadap partai politik, maka
perluasan dukungan dari luar basis dukungan utama partai,
merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari, apabila sebuah partai
ingin terus eksis dan mendapatkan ruang dalam politik nasional.
Artinya, partai politik tidak bisa hanya puas dengan basis pemilih
utama atau massa tradisional, tanpa melakukan perluasan dukungan.
Oleh karena itu, DPW PKB Jombang terus bekerja keras,
untuk meningkatkan kepercayaan rakyat kepada PKB, dengan tetap
memilih PKB dan kader-kader PKB dalam setiap momentum politik
dan perebutan kekuasaan, baik pada cabang kekuasaan legislatif,
maupun cabang kekuasaan eksekutif. Dengan demikian, terdapat dua
kebijakan yang diterapkan oleh DPW PKB Jombang untuk
meningkatkan dukungan rakyat terhadap PKB, yaitu:
1) Pengakaran basis dukungan NU; Seperti dijelaskan
sebelumnya, pengakaran basis dukungan NU, karena PKB
memang resmi dilahirkan NU, merupakan sesuatu yang
tidak bisa ditinggalkan, fardhu ain. Oleh karena itu, DPW
PKB Jombang, menerapkan kebijakan pengakaran basis
dukungan NU. Hal tersebut dilakukan dengan, menjalankan
seluruh aktivitas struktur partai dalam hal ini program kerja
DPW PKB Jombang, serta mendorong kader khususnya
kader yang saat ini sedang mendapatkan amanat
memegang kekuasaan, untuk meningkatkan kinerjanya,
semua kerja dan kinerja dimaksudkan untuk memperkuat
dukungan dari basis PKB-NU yang selama ini istiqomah
mendukungan dan membesarkan PKB. Politik yang kami
terapkan adalah, politik kehadiran (selalu hadir ditengah-
tengah rakyat), politik pemberdayaan (melakukan
pemberdayaan kepada warga), serta politik pendampingan
(melakukan pendampingan atas semua problem yang

30 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


dihadapi warga). Salah satu wujud dari politik tersebut,
kami menyebutnya sebagai Khidmat PKB-NU.
2) Peluang basis dukungan diluar NU; selain mempertahankan
dukungan dari basis warga nahdliyiin, DPW PKB Jombang,
juga terus melakukan perluasan basis dukungan dari luar
basis NU. Cara ini dilakukan DPW PKB Jombang dengan
terlebih dahulu menetapkan segmen dan target masyarakat
yang kami jadikan sebagai sumber dukungan bagi PKB.
Diantaranya adalah pemilih pemula dan komunitas-
komunitas masyarakat. Perluasan dukungan terhadap basis
pemula kami lakukan dengan masuk ke pelajar/mahasiswa
dan pemuda dengan didukung oleh Gemasaba dan Garda
Bangsa, kepada kaum perempuan kami terus mendorong
dan menggerakkan Perempuan Bangsa (PB). Sedangkan
kepada komunitas-komunitas tertentu, kami bersyukur
mendapatkan support baru, dengan didirikannya Badan
Otonom (Banom) baru, Barak Bangsa, yang dalam usianya
yang sangat muda ini, Barak Bangsa tancap gas untuk
merangkul, melakukan pemberdayaan dan mengakomodasi
komunitas-komunitas tertentu, seperti komunitas vespa,
komunitas reggae, seniman dan komunitas-komunitas
lainnya.

K. Intensifikasi Kaderisasi dan Gairah Kebangkitan


a) Sistem Pengkaderan Berjenjang.
Bagi partai politik, kaderisasi merupakan suatu
kondisi yang mengharuskan (conditio qua non) untuk
dilakukan. Sebagai organisasi yang didirikan untuk jangka
waktu tidak terbatas, PKB membutuhkan kehadiran calon-
calon penerus pemegang estafet kepemimpinan atau
kepengurusan. Bagi PKB, kaderisasi juga diperlukan untuk
memberikan pendidikan berupa skill teknis dan keterampilan
intelektual sebelum yang bersangkutan diterjunkan di
tengah-tengah masyarakat sebagai pemimpin, atau sebagai

31 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


calon pemimpin dalam jabatan-jabatan publik atau politik
yang ada di pemerintahan. Lebih dari sekadar upaya
penjenjangan an sich, kaderisasi dalam pengertian ini, pada
akhirnya harus berani memastikan bahwa calon generasi
penerus partai telah memiliki kecakapan moral, integritas,
dan bekal-bekal spiritual yang bisa menuntunnya ke dalam
langkah yang benar.
Kaderisasi juga menjadi salah satu kewajiban parpol
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang parpol terkait
dengan fungsi dasar dibentuknya parpol. Yakni sebuah partai
politik harus melakukan pendidikan politik dan juga
rekrument politik untuk kemudian anggota/kader yang telah
direkrut dan juga dididik tersebut akan dipromosikan sebagai
calon pemimpin di berbagai lembaga publik/pemerintahan.
Baik dalaom domain pemerintahan eksekutif maupun
pemerintahan legislatif. Dengan demikian, PKB sebagai salah
satu partai besar dituntut memiliki desain kaderisasi yang
baik agar mampu berkontribusi dalam mendistribusikan
kader-kader terbaiknya di lembaga publik/pemerintahan.
Sesuai dengan referensi dan beberapa dokumen
kaderisasi nasional PKB, maka kaderisasi dapat digolongkan
menjadi 2 (dua) kategori besar yaitu:
1) Kaderisasi Formal dan Pendidikan Ideologi
a) Pendidikan Dasar Politik tingkat basis yang
dinamakan Pelatihan Kader Pertama (PKP).
Pelatihan kader ini ditujukan kepada kader-kader di
level Ranting atau Anak Cabang dengan tujuan
untuk dapat menguatkan basis di tingkat
Desa/Kelurahan maupun Kecamatan.
b) Pendidikan Kader Menengah (PKM)
Pelatihan kader ini ditujukan untuk kader-kader di
level Cabang dengan tujuan agar kader-kader
tersebut dapat memperkuat basis di level
Kabupaten/Kota.

32 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


Pola kaderisasi formal tersebut mulai
dilaksanakan secara berkala sejak awal tahun 2016
untuk merubah pola kaderisasi sebelumnya. Dalam
konteks Jombang, PKP yang sudah dilaksanakan
telah berlangsung di 29 DPC sejak pertengahan
bulan Januari 2016 hingga Oktober 2016, baik yang
bersifat mandiri (diadakan sendiri oleh DPC yang
bersangkutan), diadakan oleh DPW maupun yang
diselenggarakan dengan bekerjasama dengan
Banom PKB, DPRD Kabupaten/kota, anggota Fraksi
PKB DPR-RI sesuai dapilnya masing-masing.
Sampai Oktober 2016 ini, sudah
terselenggara sebanyak 70 PKP, yang terdiri dari
PKP yang dilaksanakan secara Mandiri oleh DPC
PKB, PKP bekerjasama dengan anggota DPR RI,
anggota DPRD baik Kabupaten maupun
Kabupaten/Kota serta PKP yang dilaksanakan oleh
Banom. Penyelenggaraan PKP terbanyak adalah di
DPC Kabupaten Tuban, yaitu sebanyak 12 kali.
2) Kaderisasi dan Pendidikan Pengembangan
a) Pelatihan Media Sosial
b) Pelatihan untuk Menguasai IT
c) Pelatihan Kesekertariatan
d) TOT (Training of Trainer)
Sebagai catatan, kronologi implementasi
PKP di berbagai DPC PKB se-Jombang tersebut
diawali dari pelaksanaan forum Training Of Trainers
(TOT) yang diadakan di Trawas pada bulan Januari
2016. Sedangkan TOT untuk kaderisasi di Jombang
tersebut bermula dari penyelenggaraan TOT tingkat
nasional yang penyelenggaraannya bersamaan
dengan Workshop Kesekertariatan DPW PKB Se-
Indonesia pada tanggal 13 Juni 2015 di Hotel
Mercure Ancol, Jakarta Utara. DPW PKB Jatim

33 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


memberikan mandat kepada sahabat Ahmad
Rusyad Manfaluti, sahabat Feriyal Naftalin, sahabat
Junaidi Abdillah, sahabat Ibnu Azzar Firdaus,
sahabat Khusaini Basir, dan sahabati Siti Nafsiyah
sebagai delegasi DPW PKB Jatim untuk menghadiri
TOT nasional tersebut. Sedangkan untuk Workshop
Kesekertariatan DPW PKB Jatim memberikan
mandat kepada sahabat Tubagus Lukman Amin dan
sahabat M. S. Umam sebagai delegasinya.
Dari TOT DPW PKB Jatim yang
diselenggarakan di Trawas tersebut dihasilkan Tim
Manajemen Pendidikan Kader DPW PKB Jatim yang
bertugas menangani pelaksanaan PKP di seluruh
wilayah Jombang. Mulai dari aspek administratif
surat pemberitahuan dan instruksi pelaksanaan PKP
untuk DPC-DPC se-Jombang, hingga teknis
pelaksanaan PKP tersebut. Dan sebagaimana sudah
dijelaskan di atas, proses PKP di Jombang masih
terus berjalan hingga saat ini.
Sedangkan untuk pelatihan sosmed,
pernah berlangsung pada tanggal 30 September
sampai dengan 2 Oktober 2015 yang waktu itu
delegasi DPW PKB Jatim diwakili oleh sahabat
Multazamudz Dzikri.

b) Menggairahkan Dapil Kering


Pada pemilu 2009, PKB mendapatkan pelajaran
politik berharga dalam pengelolaan partai, serta bagaimana
menyakinkan rakyat terhadap PKB. Dimana pada Pemilu
tersebut, yang mungkin disebabkan oleh konflik internal yang
terus melanda, perolehan suara yang tentu kepercayaan
pemilih terhadap PKB menurun drastis. Bahkan, di Kabupaten
Pacitan dan Kota Batu, pada Pemilu 2009, PKB sama sekali

34 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


tidak dapat mengantarkan wakilnya untuk masuk dalam
gedung parlemen.
Alhamdulillah, berkat kerja keras DPC, DPAC dan
seluruh kader PKB Kota Batu, pada Pemilu 2014, Batu dapat
mengantarkan kadernya sebagai anggota DPRD Kota Batu,
sebanyak 4 (empat) orang. Sedangkan Kabupaten Pacitan,
PKB masih harus terus berjuang tanpa lelah, karena
perolehan kursi DPRD Kabupaten Pacitan pada Pemilu 2014,
masing nol.
Untuk itu, DPW PKB Jombang, dalam rangka
menggairahkan mesin parpol agar terus bekerja, DPW PKB
memberikan perhatian khusus terhadap Dapil Kering,
seperti di Kabupaten Pacitan. PKB bersama dengan anggota
Fraksi PKB DPRD Jombang dari lintas dapil, bersama-sama
membantu pergerakan DPC Pacitan, agar pada Pemilu
mendatang, ada perwakilan PKB dalam keanggotaan DPRD
Kabupaten Pacitan. Kami DPW PKB Jombang, sudah 2 kali
secara khusus turun ke Pacitan dalam rangka supervisi
terkait kerja-kerja partai untuk menuju kemenangan Pemilu
mendatang.

L. Penataan Administrasi dan Media Sosial: Menuju


Partai Modern
Perkembangan zaman, telah menciptakan banyak
perubahan, apa yang terjadi di belahan dua paling ujung hari ini, hari
ini juga dapat kita saksikan di Indonesia, begitu juga sebaliknya.
Bahkan rapat kecil di DPW PKB saat ini, sudah bisa disaksikan di
Papua pada saat dan waktu yang sama. Hal tersebut disebabkan oleh
semakin canggih dan modernnya alat komunikasi. Oleh karena itu,
mau tidak mau, suka tidak suka, partai, termasuk PKB, harus mampu
mengakomodir perubahan tekhnologi dan menggandeng kaum muda
dalam kerja-kerja politik.
Menurut Dosen Komunikasi Politik Paramadina Graduate
School, Gun Gun Heryanto, ke depan partai politik sebaiknya memiliki

35 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


semacam pokja cyber activist yang mampu terus menerus
menyebarkan ide, gagasan dan tanggapan berbagai isu publik.
Menurutnya, pergerakan melalui sosial media, terbukti mampu
menghasilkan sebuah revolusi, seperti yang terjadi di Mesir dan
Tunisia.
Sadar akan hal tersebut, DPW PKB Jombang, sebagaimana
juga instruksi DPP PKB, bahwa PKB harus terus bergerak dari partai
tradisional, menjadi partai modern, dengan memanfaatkan tekhnologi
sebagai salah satu sarana komunikasi dan sosialisasi gagasan dan ide
yang diusung partai, dengan tetap tidak meninggalkan tradisi
pesantren yang menjadi basis tradisi dan identitas PKB.
Setidaknya terdapat dua hal, selain kaderisasi formal yang
dilakukan DPW PKB Jombang, untuk menuju partai modern, yaitu:
a) Pelatihan Sosial Media (Sosmed)
Sosial media sudah menjadi bagian penting dari
penyebaran informasi di Indonesia selama beberapa tahun
terakhir. Jakarta adalah ibukota twitter sedunia, dan
Bandung menduduki peringkat ke-6 dalam jumlah pengguna
twitter sejagat raya. Di tahun 2015, jumlah SIM card aktif di
Indonesia lebih banyak dari jumlah penduduk, dan dengan
telepon pintar murah semakin banyak tersedia, penggunaan
sosial media di Indonesia akan terus bertambah.
Para pemilih muda Indonesia ini sudah terbiasa
dengan teknologi terutama internet, dengan lebih dari 80
persen pengguna internet di Indonesia akan berusia di
bawah 35 tahun. Yang lebih penting lagi, 90 persen lalu
lintas internet di Indonesia akan terjadi di situs sosial media,
sementara 6 persen hanya digunakan untuk mengakses
berita politik dan informasi lainnya.
Sosial media sudah menjadi aspek kehidupan sehari-
hari di Indonesia, dan membuat berita dan kecenderungan
yang terjadi di Indonesia menjadi juga perbincangan global.
Setiap hari 2,4 persen tweet dunia berasal dari Indonesia,
artinya 1 tweet dikirim tiap 15 detik. Para warga muda

36 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


Indonesia, sosial media memungkinkan mereka untuk terlibat
dalam pemilu mendatang, mengetahui proses politik dan
para calon, dan juga menciptakan dialog antara para caleg,
partai politik dan warga secara keseluruhan.
Karena itu, pelatihan media sosial dilakukan DPW
PKB, dengan melibatkan seluruh tim media sosial DPC se-
Jombang, dengan tujuan, PKB Jombang khususnya, dapat
memanfaatkan media sosial sebagai media alternatif
memasarkan dan mengkomunikasikan ide dan gagasan
kepada pemilih, mengenalkan figur, selanjutnya meraih
simpati pemilih, untuk meraih kemenangan, baik dalam
Pemilu maupun Pilkada.
b) Workshop Kesektariatan
Administrasi, merupakan salah satu aktivitas inti
dalam kehidupan organisasi. Administrasi adalah kegiatan
atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau
mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan.
administrasi juga merupakan kegiatan sekelompok manusia
melalui tahapan-tahapan yang teratur dan dipimpin secara
efektif dan efisien, dengan menggunakan sarana yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Dalam organisasi modern, administrasi memiliki
peran; 1) Merencanakan, memutuskan terlebih dahulu apa
yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, kapan
harus melakukannya, dan siapa yang harus melakukannya;
2)Mengorganisasikan. Melibatkan identifikasi tanggung jawab
yang harus dilakukan, pengelompokkan tanggung jawab ke
departemen atau divisi, dan menetapkan hubungan
organisasi. Tujuannya adalah untuk mencapai upaya yang
terkoordinasi antara semua elemen dalam organisasi
(Koordinasi). Pengorganisasian harus memperhitungkan
rekening pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dan
rentang kendali dalam unit pengawasan; 3) Staffing. Berarti
mengisi posisi pekerjaan dengan orang yang tepat pada

37 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


waktu yang tepat. Ini melibatkan menentukan kebutuhan
kepegawaian, menulis deskripsi pekerjaan ,rekrutmen dan
penyaringan orang untuk mengisi posisi; 4) Mengarahkan.
Memimpin orang dengan cara yang mencapai tujuan
organisasi. Ini melibatkan tepat alokasi sumber daya dan
menyediakan sistem dukungan yang efektif. Mengarahkan
memerlukan keterampilan interpersonal yang luar biasa dan
kemampuan untuk memotivasi orang. Salah satu isu penting
dalam mengarahkan adalah untuk menemukan
keseimbangan yang benar antara penekanan pada
kebutuhan staf dan penekanan pada produksi ekonomi; 5)
Mengawasi. Fungsi yang mengevaluasi kualitas di semua
wilayah dan mendeteksi atau potensi penyimpangan aktual
dari organisasi rencananya. Hal ini menjamin kinerja
berkualitas tinggi dan hasil yang memuaskan dengan tetap
menjaga lingkungan yang tertib dan bebas masalah.
Pengendalian meliputi manajemen informasi, pengukuran
kinerja, dan institusi tindakan korektif.
Oleh karena itu, DPW PKB Jombang, telah menggelar
workshop kesektariatan yang melibatkan staf sekretariat
seluruh DPC PKB se-Jombang, tujuannya adalah, agar
tercipta tata kelola kesekretariatan partai yang modern dan
profesional di setiap tingkatan struktur partai.
Sebuah kebanggaan, kami persembahkan kepada
seluruh kader PKB se-Jombang, khususnya para kader di
kesektariatan baik di DPW PKB Jombang maupun
kesektariatan di DPC se-Jombang, atas kerja keras sahabat-
sahabat, DPW PKB Jombang mendapatkan penghargaan
sebagai TERBAIK PERTAMA PENGELOLAAN
KESEKRETARIATAN PARTAI TINGKAT DPW se-
Indonesia yang diselenggarakan oleh DPP PKB dalam rangka
Harlah ke-18 PKB tahun 2016.

38 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


BAGIAN III

KERJA DAN CAPAIAN POLITIK

A. PILKADA 2012-2013
Tahun 2012, DPW PKB sudah harus mulai fokus pada
usaha-usaha pemenangan pilkada di beberapa kabupaten/kota.
Setidaknya ada 18 Kabupaten/kota di Jombang, yang melaksanakan
Pilkada pada tahun 2012-2013. Karena itu, DPW PKB Jombang
memulai kerja-kerja politik perebutan kekuasaan dalam Pemilihan
Kepada Daerah Kabupaten/Kota. Dalam pelaksanaan pilkada
sepanjang tahun 2012 sampai awal tahun 2013, Alhamdulillah PKB
berhasil memenangkan pilkada di 8 Kabupaten/Kota, Kalah di 9
Kabupaten/Kota dan tidak berpartisipasi pada Pilkada Magetan.
Kemenangan diraih oleh DPC PKB Kabupaten Probolinggo, Kabupaten
Nganjuk, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten
Bondowoso, Kota Malang, Kabupaten Madiun dan Kota Madiun.
Secara umum, peranan yang diambil oleh DPW PKB
Jombang dalam mengawal pelaksanaan Pilkada yang diikuti oleh DPC
PKB di daerah terkait, dilakukan dalam bentuk antara lain :
a. Koordinasi dan komunikasi intensif dengan melibatkan DPC
PKB yang daerahnya tengah bersiap melaksanakan Pilkada.
Koordinasi meliputi penyamaan persepsi, pembahasan isu-
isu strategis, pemetaan kondisi lokal, penentuan nama
calon, hingga pemberian/pengawalan rekomendasi kepada
DPP PKB di Jakarta.
b. Support data dan sharing isu-isu atau informasi yang
berkembang seputar koalisi partai, terutama yang
wacananya dihembuskan melalui kepengurusan suatu partai
politik di tingkat wilayah/Kabupaten. Pada level ini,
keberadaan DPW PKB Jatim mempunyai posisi yang sangat
vital dalam memainkan bola-bola politik koalisi di tingkat
Kabupaten, sebelum akhirnya diolah sebagai gol di tingkat
Kabupaten/Kota.

39 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


c. Memfasilitasi, menjembatani dan membantu mencarikan
jalan keluar dan atau solusi alternatif, manakala terjadi
kebuntuan (konflik dukungan antar pengurus dan
sebagainya) di daerah, terkait calon yang akan
diberangkatkan.
d. Aktif turun ke lapangan (turba), baik dalam konteks
menghadiri undangan deklarasi calon, menjadi juru bicara
dalam kampanye, silaturrahim ke kiai-kiai dan pondok
pesantren untuk mencari dukungan, dan upaya-upaya baik
dhohiriyah maupun bathiniyah lainnya.
Untuk memudahkan teknis kordinasi dan pembagian
tugas/tanggungjawab, DPW PKB Jombang memberikan kewenangan
kepada LPP DPW PKB Jombang yang diketuai oleh Sahabat Fuad
Mahsuni, untuk melakukan langkah-langkah taktis dan strategis
pemenangan Pilkada, sesuai dengan kondisi dan peta masing-masing
Kabupaten/Kota, serta menginstruksikan anggota Fraksi PKB DPRD
Jombang untuk membantu usaha pemenangan Pilkada sesuai daerah
pemilihan masing-masing.
Pada tahu 2012, di Jombang digelar 6 (enam) pilkada. Tiga
daerah bahkan digelar secara bersamaan pada 12 Desember 2012
lalu. Yakni Sampang, Bangkalan, dan Nganjuk. Sedangkan tiga
pilkada lainnya masing-masing di Batu digelar pada 2 Oktober 2012,
Kabupaten Probolinggo pada tanggal 8 November 2012 dan
Bojonegoro tanggal 10 November 2012.
Sedangkan pada tahun 2013, terdapat 12 Pilkada
Kabupaten dan Kota di Jombang ditambahPilgub Jombang. Beberapa
kabupaten dan kota di Jombang juga akan melaksanakan hajatan
pilkada yang jumlahnya mencapai 13 kabupaten dan kota, antara lain
Kabupaten Pamekasan pada 9 Januari 2013, Tulungagung pada 31
Januari 2013, Kabupaten Pasuruan pada tanggal 3 Maret 2013,
Magetan tanggal 24 April 2013, Bondowoso pada tanggal 6 Mei 2013,
Kota Malang tanggal 23 Mei 2013, Kabupaten Madiun 25 Mei 2013,
Lumajang tanggal 29 Mei 2013, dan Jombang pada tanggal 5 Juni
2013. Sementara empat kota lainnya menggelar pilkada bersamaan

40 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


dengan Pilgub Jatim 2013, pada 29 Agustus 2013, yaitu; Kota
Probolinggo, Madiun, Mojokerto dan Kediri. Berikut ini kami
sampaikan gambaran singkat tentang persiapan, pelaksanaan dan
hasil pilkada di 18 Kabupaten/Kota, sebagaimana dilaporkan oleh LPP
DPW PKB Jombang, serta monitoring dan pendampingan yang
dilakukan langsung DPW PKB Jombang:

a) Pilkada Kabupaten Probolinggo


(8 November 2012)
Pilkada Kabupaten Probolinggo patut menjadi
pejalaran kita bersama, karena meski pada Pilkada
Kabupaten Probolinggo merupakan kemenangan PKB, tapi
tidak memberikan dampak kemenangan kepada PKB. Karena
Bupati terpilih, yang juga kemudian menjabat sebagai Ketua
DPC PKB Kabupaten Probolinggo, tidak loyal terhadap partai
yang berdampak pada penurunan suara dan kursi pada
pemilu 2014 dan akhirnya dibekukan kepengurusannya.
Meski sempat diwarnai adanya Perselisihan Hasil
Pemilihan (PHP), dengan adanya gugatan sengketa dari 2
(dua) pasangan lainnya. Namun, PHP yang diajukan ditolak
oleh Mahkamah Konstitusi (MK), dan pilbup Probolinggo yang
digelar pada tanggal 8 November 2012 ini, diikuti oleh 3
(tiga) pasangan calon, yang dimenangankan oleh pasangan
nomor urut 1, Hj. P. Tantriana Sari dengan H. A. Timbul
Prihanjoko (HATI) dengan perolehan suara sebanyak 40,7
persen suara. Berikut kami jabarkan perolehan masing-
masing pasangan calon, berikut partai pengusungnya, seperti
pada tabel berikut.

No. Partai Peroleha


Pasangan Calon %
Urut Pengusung n Suara
1 Hj. P. Tantriana PKB, PDI P, 250.892 40,7
Sari dengan H. A. PKNU, PKPB,

41 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


No. Partai Peroleha
Pasangan Calon %
Urut Pengusung n Suara
Timbul Prihanjoko Gerindra, Barnas,
(HATI) PAN dan
Republikan
2 Salim Qurays, PPP 190.702 30,9
S.Ag. dan Agus
Setiawan,
S.Hut. (BAGUS)
3 Drs. Kusnadi, Partai Golkar, 174.596 28,4
M.Si. dan Drs. H. Demokrat dan
Wahid PKS
Nurahman, M.Si.
(KAWAN)
Total 616.190 100

b) Pilkada Kabupaten Bojonegoro


(10 November 2012)
Pilkada Kabupaten Bojonegoro yang dilaksanakan
pada tanggal 10 Nopember 2012, belum memberikan ruang
bagi PKB untuk memimpin, namun demikian, Pilkada
Kabupaten Bojonegoro 2012, telah memberikan banyak
pelajaran bagi PKB untuk memenangkan pertarungan pada
Pilkada 2018 nanti. Pilkada yang diikuti oleh 5 (lima)
pasangan calon Bupati-Wakil Bupati ini, akhirnya
dimenangkan oleh pasangan incumbent, Suyoto-Setyo
Hartono (To-To).
Penghitungan manual yang resmi dilakukan KPU
Bojonegoro, menempatkan Pasangan yang diusung oleh
PAN, Partai Demokrat dan Partai Gerindra ini, memperoleh
suara sebanyak 320.536 atau 44.38 persen. Sedangkan
Pasangan calon yang diusung PKB bersama Partai Hanura,
PKS, PPP, ditambah PDI P dan Partai Pelopor, memperoleh
suara sebanyak 227.522 atau sebesar 31,50 persen. Berikut

42 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


disajikan perolehan suara, serta partai pengusung pasangan
calon Bupati-Wakil Bupati Bojonegoro pada Pilkada tahun
2012, seperti berikut.
No. Partai Peroleha
Pasangan Calon %
Urut Pengusung n Suara
1 Suyoto Setyo PAN, Partai 320.536 44,3
Hartono (ToTo) Demokrat dan 8
Partai Gerindra
2 H.M.Thalhah Partai Golkar dan 104.803 14.5
Budiyanto PKPB 1
3 M. Choirie Partai Hanura, 227.522 31,5
Untung Basuki PKB, PKS, PPP, 0
(Choirun) ditambah PDI P
dan Partai
Pelopor
4 Sharif Usman Independen 20.311 2.81
Syamsiah Rahim
(SaSa)
5 Andromeda Independen 6.80
Qomariah Sigit 49.117
Budi (DaDi)

Tidak Sah 18.823 2.54


Total 722.289 100
Partisipasi 741.112 71,3
7

c) Pilkada Kabupaten Nganjuk


(12 Desember 2012)
Berdasarkan hasil penghitungan manual yang resmi
dilakukan KPU Kabupaten Nganjuk pada tanggal 18
Desember 2012, atas hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Nganjuk yang dilaksanakan pada tanggal 12
Desember 2012, hasilnya memberikan kemenangan kepada

43 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


pasangan calon bupati-wakil bupati yang diusung PKB
bersama dengan PDIP, Drs. H. Taufiqurrahman dan K.H.
Abdul Wahid Badrus, M.Pd.I., dengan perolehan suara
sebanyak 171.794 atau sebesar 31,68 persen.
Atas hasil Pilkada Kabupaten Nganjuk 2012 tersebut,
2 (dua) pasangan calon Bupati-Wakil Bupati, Sima (Siti
Nurhayati Sumardi) dan tim Netral (Njono Djojo Astro
Syaiful Anam), sempat mengajukan sengkata atau
Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP) kepada Mahkamah
Konstitusi, namun, Sidang MK pada tanggal 18 Januari 2013,
dengan agenda pembacaan putusan, memutuskan menolah
gugatan pemohon. Dengan demikian, Kemenangan PKB tidak
terbantahkan.
Seperti diketahui, bahwa Pilkada Kabupaten Nganjuk
tahun 2012, diikuti oleh 6 (enam) pasangan calon, yang
terdiri dari 4 (empat) pasangan yang diajukan partai politik
dan 2 (dua) pasangan dari jalur perseorangan. Secara rinci,
perolehan suara pasangan calon Bupati-Wakil Bupati
Kabupaten Nganjuk pada Pilkada tahun 2012, seperti berikut.
No.
Partai Peroleha
Uru Pasangan Calon %
Pengusung n Suara
t
1 Ir. Hj. Siti Partai Golkar, 128.206 23,69
Nurhayati, M.M. PKPB, PKS,
dengan Sumardi, dan Partai
S.H. Kedaulatan
2 Drs.H.Taufiqurrah PKB dan PDIP 171.438 31,68
man dan
K.H.Abdul Wahid
Badrus, M.Pd.I.
3 Njono Djojo Astro Independen 121.794 22,51
dan K.H. A. Syaiful
Anam,S.Pd.I.,
M.Pd.I.

44 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


No.
Partai Peroleha
Uru Pasangan Calon %
Pengusung n Suara
t
4 Ir.Suci Purnomo Partai Patriot 13.182 2,44
dengan dan PKNU
K.H.Djaenali
5 K.H. Pied Yudianto Partai 81.393 15,04
dengan Basuki, Demokrat,
S.H.,M.H. PAN, Partai
Gerindra,
Partai Hanura
6 H. Yusmanto, S.H. Independen 25.084 4,64
dan Gatot
Nursalim, S.E.
Total 541.097 100

d) Pilkada Kabupaten Bangkalan


(12 Desember 2012)
Pilkada Kabupaten Bangkalan tahun 2012 cukup
dramatis, awalnya KPU Bangkalan menetapkan Pilkada diikuti
3 (tiga) pasangan calon, yakni nomor urut 1, Imam Buchori
Holil H. R. Zainal Alim, nomor urut 2, Nizar Zahro K.H.
Zulkifli, dan nomor urut 3, Makmun Ibnu Fuad Mondir A.
Rofii. Pembatalan dilakukan KPU hanya 6 (enam) hari
menjelang pelaksanaan Pilkada, hal tersebut beredasarkan
putusan PengadilanTata Usaha Negara (PTUN) Surabaya
Nomor 136/G/2012/PTUN.Sby. tanggal 5 Desember 2012.
Meski mendapatkan protes yang luar biasa dari para
pendukung pascangan calon yang mendapatkan nomor urut
1 ini, Pilkada tetap dilaksanakan dengan diikuti oleh 2 (dua)
pasangan calon saja. Hasilnya, pasangan Makmun Ibnu Fuad
Mondir A. Rofii unggul mutlak dari pasangan Nizar Zahro
K.H. Zulkifli. Meski sempat ada gugatan yang diajukan oleh
pasangan yang dianulir sebagai peserta ke Mahkamah

45 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


Konstitusi, namun putusan MK menyatakan menolak gugatan
termohon, begitu juga gugatan yang diajukan kepada Dewan
Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Dengan
demikian, pasangan yang diusung PKB memangkan Pilkada
Bangkalan. Berikut perolehan suara dua pasangan dalam
Pilkada Kabupaten Bangkalan 2012.
No. Pasangan Partai Perolehan
%
Urut Calon Pengusung Suara
1 Imam PKNU dan PPN Dianulir
Buchori Holil
H. R.
Zainal Alim
2 Nizar Zahro- Partai Republikan 35.378 6,53
K.H. Zulkifli dan PNBKI
3 Makmun PKB, PDI-P, 505. 986 93,47
Ibnu Fuad- Demokrat, Golkar,
Mondir A. PPP, PAN, Hanura,
Rofii Gerindra, dan PDP
Total 583.083 100
Tidak sah 41.719
DPT 880.928

e) Pilkada Kabupaten Sampang


(12 Desember 2012)
Dalam Pilkada Kabupaten Sampang, PKB kembali
menelan pil pahit, karena harus takluk dengan pasangan
calon yang diusung PBR, PKS, PPNUI, yaitu pasangan nomor
urut 1, K.H. Fannan Hasib Fadhilah Budiono, yang
memperoleh 163.483 suara atau 31,44 persen suara sah.
Meski sempat ada Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU)
yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK), namun MK
menolak semua dalil gugatan pemohon. Berikut perolehan
suara masing-masing calon dalam Pilkada Kabupaten
Sampang tahun 2012.

46 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


No.
Pasangan Partai Peroleha
Uru %
Calon Pengusung n Suara
t
1 K.H. Fannan PBR, PKS, PPNUI 163.483 31,44
Hasib Fadhilah
Budiono.
2 K.H. Achmad Perseorangan 15.936 3,06
Yahya H. M.
Faidol Mubarrak
3 Noer Tjahja PKB, Golkar, 88.044 16,93
Heri Purnomo Demokrat
4 Haryono Abdul Gerindra, PKNU 87.438 16,81
Bari dan koalisi partai
Hamiduddin non parlemen
Iskhak
5 K.H. Faisol Perseorangan 4.249 0,82
Muqoddas
Tryandi Husnul
6 PPP, PDP, Pakar 160.899 30,94
Hermanto Pangan
Subaidi K.H.
Jakfar Sodiq.

Total 520.049 100,0


0

f) Pilkada Kabupaten Pamekasan


(9 Januari 2013)
Meski kembali mencalon Incumbent dalam Pilkada
Kabupaten Pamekasan tahun 2013, PKB harus menelan pil
pahit, setelah berdasarkan hasil rekapitulasi manual yang

47 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


dilakukan KPU Kabupaten Pamekasan, pasangan yang
diusung PKB, harus mengaku kalah terhadap pasangan Asri
(Achmad Syafii Khalil Asyary). Hasil penghitungan manual
KPU Kabupaten Pamekasan menunjukkan bahwa pasangan
K.H. Kholilurrahman Moh. Masduki, meraih 205.902 suara
atau 44,46 persen. Sedangkan pasangan Achmad SyafiI
Khalil Asy'ari (Asri) 250.336 atau 54,05 persen.
Atas hasil tersebut, PKB sempat mengajukan
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) kepada
Mahkamah Konstitusi, meskipun hasilnya tetap
memenangkan pasangan Asri. Dalam putusanya yang
dibacakan pada tanggal 5 Pebruari 2013, Mahkamah
Konstitusi menyatakan menolak gugatan pemohon dan
memenangkan termohon. Dengan demikian, maka pada
Pilkada Kabupaten Pamekasan 2013, PKB dikalahkan oleh
koalisi Partai Demokrat, PPP, PAN, dan PKS. Adapun hasil
perolehan suara masing-masing pasangan calon, seperti
pada tabel berikut.
No. Pasangan Partai Perolehan
%
Urut Calon Pengusung Suara
1 Al Anwari - Koalisi parpol 6,905 1,49
Kholil (Ahok) non parlemen
setara 73 ribu
suara
2 K.H. PKB, PBB, 205.902 44,46
Kholilurrahman Partai Golkar,
Moh. Masduqi Gerindra, PBR,
(Kompak) dan PDIP

3 Achmad SyafiI Partai 250.336 54,05


KhalilAsy'ari Demokrat,
(Asri) PPP, PAN, dan
PKS
Total 463.143 100

48 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


g) Pilkada Kabupaten Tulungagung
(31 Januari 2013)
Pada Pilkada Kabupaten Tulungagung yang digelar
pada tanggal 31 Januari tahun 2013, PKB bersama dengan
PDIP mengusung pasangan Drs. Isman Ir. Tatang
Suhartono, M.Si. (Matang) sebagai Calon Bupati dan Wakil
Bupati. Pada pilkada yang diikuti oleh 4 (empat) pasangan
calon ini, PKB kembali mengalami kekalahan, setelah
berdasarkan hasil rekapitulasi KPU Kabupaten Tulungagung
memenangkan pasangan yang di usung PKNU, PDP, dan
Partai Patriot, yaitu; Syahri Mulyo, S.E. Drs. Maryoto
Birowo, M.Si. (Sahto), dengan perolehan suara sebanyak
223.738 atau sebesar 43,90 persen. Sedangkan pasangan
calon yang diusung PKB hanya mampu meraih dukungan
suara sebanyak 81.327 atau 15,96 persen.
Meski sempat disengketakan kepada Mahkamah
Konstitusi oleh Pasangan Ir. Bambang Adyaksa Utomo
Anna Luthfie, S.Ag., M.Si. (Bangsa). Namun, MK memutus
perkara PHPU ini, menolak seluruh gugatan pemohon dan
memenangkan termohon. Dengan demikian, maka pasangan
dengan nomor urut 1, pasangan Sahto, resmi terpilih sebagai
Bupati dan Wakil Bupati, berikut kami sajikan perolehan
suara masing-masing pasangan calon.
No. Partai Peroleha
Pasangan Calon %
Urut Pengusung n Suara
1 Syahri Mulyo, S.E. PKNU, PDP, 223.738 43,90
Drs. Maryoto dan Partai
Birowo, M.Si. Patriot
(Sahto)
2 Moh Athiyah, S.H. Partai 78.989 15,50
Drs. Budi Stijahadi, Hanura,
M.M. (Abdi) Gerindra dan

49 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


No. Partai Peroleha
Pasangan Calon %
Urut Pengusung n Suara
Republikan

3 Drs. Isman PDIP-PKB 81.327 15,96


Ir. Tatang
Suhartono, M.Si.
(Matang)
4 Ir. Bambang PAN, 125.612 24,65
Adyaksa Utomo Demokrat,
Anna Luthfie, S.Ag., dan Golkar
M.Si. (Bangsa)
Total 509.666 100

h) Pilkada Kabupaten Pasuruan


(3 Maret 2013)
Pilkada Kabupaten Pasuruan yang dilaksanakan pada
tanggal 3 Maret 2013, diikuti oleh 6 (enam) pasangan calon
Bupati dan Wakil Bupati, yang terdiri dari 1 (satu) pasangan
dari jalur perseorangan, dan 5 (lima) pasangan calon dari
jalur partai politik. Alhamdulillah, pada Pilkada Kabupaten
Pasuruan, pasangan calon yang diusung PKB bersama
dengan partai Demokrat, pasangan Irsyad Yusuf Riang
Kulup Prayudha (Satria), menang dengan perolehan suara
sebanyak 309.416 suara atau sebesar 41,47 persen. Berikut
kami sajikan perolehan hasil suara masing-masing pasangan
calon, dalam Pilkada Kabupaten Pasuruan.
No. Pasangan Partai Perolehan
%
Urut Calon Pengusung Suara
1 Eddy Paripurna PDIP dan 108.226 14,51
Bambang Pujiono Koalisi partai
(Diba) nonparlemen
2 Udik Djanuantoro Partai Golkar 169.282 22,69
Joko Cahyono

50 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


No. Pasangan Partai Perolehan
%
Urut Calon Pengusung Suara
(DikJoyo)
3 Anwar Sadad PKNU dan PKS 62.502 8,38
Dade Angga
(Anda)
4 Irsyad Yusuf PKB dan Partai 309.416 41,47
Riang Kulup Demokrat
Prayuda (Satria)
5 Muzammil Syafi'i Perorangan 20.624 2,76
Juraida (Mujur)
6 Kelana Aprilianto Partai Gerindra 76.044 10,19
Agus Asyari dan PPP
(BerKelas)
Total 746.094 100

i) Pilkada Kabupaten Magetan


(24 April 2013)
Dalam Pilkada Kabupaten Magetan yang digelar pada
tanggal 24 April 2013, karena beberapa pertimbangan, PKB
tidak ikut berpartisipasi dalam Pilkada. Pilkada yang diikuti
oleh 3 (tiga) pasangan calon ini, dimenangkan oleh Pasangan
Incumbent yang diusung PDIP dan PKS, Sumantri-Samsi
(SMS), dengan perolehan suara sebanyak 227.612 suara atau
sebesar 58,97 persen. Berikut kami sajikan perolehan suara
masing-masing pasangan calon.
No. Partai Perolehan
Pasangan Calon %
Urut Pengusung Suara
1 Sumantri Samsi PDIP dan 227.612 58,97
(SMS) PKS
2 Nanik Karsini Perorangan 116.374 30,15
Sugiho Pramono
(NasPro)
3 Djoko Prabowo Partai 41.976 10,88

51 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


No. Partai Perolehan
Pasangan Calon %
Urut Pengusung Suara
Hartoto Demokrat,
(Djowo Toto) PAN, Partai
Patriot
Total 385.962 100

j) Pilkada Kabupaten Bondowoso


(6 Mei 2013)
Pada Pilkada Kabupaten Bondowoso, PKB bersama
dengan 18 partai politik lainnya, mengusung pasangan calon
incumbent, Amien Said Husni sebagai calon Bupati, dan K.H.
Salwa Arifin Jaya sebagai Wakil Bupati, yang dipopulerkan
dengan nama Aswaja.
Pada Pilkada yang digelar pada tanggal 6 Mei 2013
lalu, Pasangan calon yang diusung PKB berhadapan dengan
pasangan calon yang diusung PKNU, yaitu; Mustawiyanto
Abdul Manan (MUNA). Berdasarkan data resmi rekapitulasi
hasil penghitungan KPU Kabupaten Bondowoso, yang
dilakukan pada tanggal 11 Mei 2013, pasangan Aswaja
memperoleh dukungan sebanyak 302.573 suara atau sebesar
78,4 persen, mengalahkan pasangan Muna yang hanya
memperoleh 21,6 persen.
Meski sempat ada gugatan pelaksanaan Pilkada,
yang dimohonkan oleh pasangan yang gagal menjadi calon
dalam Pilkada Kabupaten Bondowoso, yaitu; pasangan Haris
Son Haji dan Harimas (PDIP). Namun, tidak menghalangi
Pasangan Aswaja untuk ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil
Bupati Bondowoso periode 2013-2017. Karena Mahkamah
Konstitusi menolak semua dalil yang diajukan pemohon.
Berikut perolehan suara 2 (dua) pasangan calon Pilkada
Bondowoso 2013

52 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


No. Partai Perolehan
Pasangan Calon %
Urut Pengusung Suara
1 Mustawiyanto PKNU 83.443 21,6
Abdul Manan
(MUNA).
2 Amien Said Husni PKB, PPP, PKS, 302.573 78,4
SalwaArifin Jaya PAN, Gerindra,
(Aswaja) Golkar,
Demokrat dan
aliansi partai
politik
nonparlemen
Total 386.016 100

k) Pilwali Kota Malang


(23 Mei 2013)
Dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota
Malang, yang dilaksanakan pada tanggal 28 Mei 2013, KPU
Kota Malang menetapkan 6 (enam) pasangan calon walikota
dan wakil walikota, yang terdiri dari 2 (dua) pasangan calon
dari jalur perseorangan, dan 4 (empat) pasangan calon dari
jalur partai politik.
Berdasarkan hasil rekapitulasi suara yang dilakukan
oleh KPU Kota Malang, pasangan Moch. Anton dan Sutiaji
yang diusung oleh PKB dan Gerindra dengan memperoleh
suara hampir mencapai 50% dari hasil rekapitulasi KPU Kota
Malang pada tanggal 29 Mei 2013, yaitu sebanyak 179.675
suara atau 47,3 persen.
Pada Pilwali tersebut, pasangan Anton-Sutiaji harus
bersaing dengan lima pasangan calon lain, yaitu Dwi
Cahyono Muhammad Nur Uddin (Dwi Uddin) merupakan
calon independen; Sri Rahayu Priyatmoko Oetomo (SR
MK) diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDI-P); Heri Pudji Utami Sofyan Edi Jarwoko (DA DI)

53 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


diusung oleh Partai Golongan Karya (Golkar) dan gabungan
partai nonparlemen, Mujais Yunar Mulya (RaJa) merupakan
calon independen, dan Agus Dono Arif HS (DOA) diusung
oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berkoalisi dengan Partai
Demokrat.
Meskipun sempat ada Perselisihan Hasil Pemilihan
Umum (PHPU) yang diajukan oleh pasangan Sri
Priyatmoko, namun PHPU tersebut ditolak oleh Mahkamah
Konstitusi, karena permohonan yang diajukan pasangan telah
melewati batas waktu yang sudah ditetapkan untuk
mengajukan keberatan. Sedangkan, permohonan yang
diajukan Achmad Tarmizi, Ketua Tim Mujais Yunar Mulya
(Raja) dan Ketua Hikmah Gerakan Pelangi Pemberdayaan
(GPP), Rohkmad, tidak memiliki legal standing dalam
mengajukan keberatannya terkait hasil perhitungan suara
dalam Pilwal Kota Malang. Dengan demikian, maka pasangan
Abah Anton Sutiaji, resmi memenangkan Pilwali Kota
Malang. Berikut data perolehan suara masing-masing
pasangan calon.
No. Pasangan Partai Perolehan
%
Urut Calon Pengusung Suara
1 Dwi Cahyono Perseorangan 22.158 5,8
Muhammad Nur
Uddin (Dwi-
Uddin)
2 Sri Rahayu PDIP 84.477 22,3
Priyatmoko
Oetomo (SR-
MK)
3 Heri Pudji Utami Partai Golkar, 68.971 18,2
Sofyan Edi PAN, Partai
Jarwoko (DA- RepublikaN dan
DI) 14 partai lainnya
4 Ahmad Mujais Perseorangan 9.518 2,5

54 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


No. Pasangan Partai Perolehan
%
Urut Calon Pengusung Suara
Yunar Mulya
(RaJa)
5 Agus Dono Partai Demokrat, 14.849 3,9
Arif HS (DOA) PKS, Hanura,
PKPB
6 Moch. Anton PKB dan Partai 179.675 47,3
Sutiaji Gerindra
Total 379.648 100

l) Pilkada Kabupaten Lumajang


(29 Mei 2013)
Dalam Pilkada di Kabupaten Lumajang tahun 2013,
PKB memutuskan untuk mencalonkan pasangan Ali Mudhori
Samsul Hadi (ASA). Pasangan ASA, harus bersaing dengan
3 (tiga) pasangan lainnya, salah satunya adalah pasangan
incumbent, yaitu; Sjahrazad Masdar As'at Malik (SA'AT).
Berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara
yang dilakukan KPU Kabupaten Lumajang bersama dengan
KPU Kabupaten Jombang, Pasangan yang diusung PKB harus
menerima kenyataan pahit, setelah dinyatakan kalah atas
pasangan incumbent yang meraih suara sebanyak 199.342
suara atau 35,36 persen.
Padahal berdasarkan hasil quick qount yang
dilakukan oleh lembaga survei "Proximity" menyatakan
pasangan ASA menang dalam Pilkada Lumajang dengan
perolehan suara sebanyak 36, 25 persen, pasangan calon
petahana SA'AT sebanyak 33,26 persen, pasangan ARIF
meraih suara 24,82 persen dan pasangan Indah
Kafimendapat suara 5,67 persen. Oleh karena itu, pasangan
ASA mengajukan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU)
kepada Mahkamah Konstitusi (MK), meski akhirnya, MK
menolak gugatan yang diajukan pasangan ASA.

55 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


Dengan demikian, pada Pilkada Kabupaten
Lumajang, PKB gagal mengantarkan kadernya meraih kursi
Bupati Lumajang, berikut hasil perolehan suara masing-
masing pasangan calon.
No. Pasangan Peroleha
Partai Pengusung %
Urut Calon n Suara
1 Sjahrazad Partai Demokrat, 199.342 35,3
Masdar dan PAN, Partai Golkar 6
As'at Malik
(SAAT)
2 Agus PDIP, PPP, PKS 137.917 24,4
Wicaksono dan 6
Adnan Syarif
(Arif)
3 Ali Mudhori PKB 190.321 33,7
dan Samsul 6
Hadi (ASA)
4 Indah Pakarti Partai Gerindra, 36.302 6,42
dan Abdul PKNU
Kahfi
Total 563.882 100

m) Pilkada Kabupaten Jombang


(5 Juni 2013)
Berdasarkan hasil rekapitulasi suara Pilkada, yang
dilakukan KPU Kabupaten Jombang pada tanggal 10 Juni
2013, perolehan suara pasangan calon yang diusung PKB
harus puas berada pada urutan ketiga, dengan perolehan
suara sebanyak 38.039 atau 5,64 persen. Dalam Pilkada
Kabupaten Jombang, pasangan calon yang diusung PKB
harus bersaing dengan 2 (dua) pasangan calon lain.
Dalam Pilkada Kabupaten Jombang tahun 2013, PKB
mencalonkan pasangan calon Munir Alfanani dengan Wiwik

56 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


Nuriati (Mukti). Berikut kami sajikan perolehan suara masing-
masing pasangan calon pada Pilkada Jombang tahun 2013.
No. Pasangan Partai Perolehan
%
Urut Calon Pengusung Suara
1 Munir Alfanani PKB dan PKPI 38.039 5,64
Wiwik Nuriati
(Mukti)
2 Widjono PDIP 234.819 34,82
Soeparno
Sumrambah
(WIRA)
3 Nyono Suharli Partai Golkar, 401.576 59,54
Mundjidah PPP, PKS,
Wahab (NOAH) Hanura, Partai
Gerindra dan
Partai
Demokrat
Total 674.434 100
DPT 998.463

n) Pilkada Kabupaten Madiun


(19 Juni 2013)
Pada Pilkada Kabupaten Madiun tahun 2013,
terdapat 4 (empat) pasangan calon yang berkompetisi
mendapatkan simpati rakyat. PKB bersama partai Demokrat
mengusung pasangan calon Petahana, Muhtarom Iswanto
(Mu-Is) yang akhirnya pada pelaksanaan Pilkada tanggal 19
Juni 2013, perolehan suara pasangan ini unggul dari
perolehan suara pasangan lainnya.
Meski sempat disengketakan ke Mahkamah Konstitusi
(MK), namun MK dalam putusannya yang dibacakan pada
tanggal 24 Juli 2013, menolak permohonan perkara sengketa
Nomor 85/PHPU.D-XI/2013 tentang Perselisihan Hasil Pilkada
Kabupaten Madiun yang diajukan Sukiman dan Suprapto,

57 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


pasangan nomor urut 3. Artinya, Pasangan Calon Mu-Is resmi
memenangkan Pilkada Kabupaten Madiun 2013. Berikut
disajikan perolehan suara masing-masing pasangan calon
bupati-wakil bupati Kabupaten Madiun.
No. Partai Peroleha
Pasangan Calon %
Urut Pengusung n Suara
1 Muhtarom PKB dan Partai 230.348 56,10
Iswanto Demokrat
(Mu-Is)
2 Widi Priyanto Perseorangan 4.502 1,10
Suntoro
(Wi-Ro)
3 Sukiman PDIP, Golkar 168.782 41,10
Suprapto dan PKS
(Pak Su)
4 Sumardi Dimyati PKNU, Partai 6.980 1,70
Dahlan (Sehati) Patriot dan
PDK
Total 410.612 100
Partisipasi 422.331 71,08
DPT 594.128

o) Pilwali Kota Mojokerto


(29 Agustus 2013)
Dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Mojokerto, PKB kembali mencalonkan kader sendiri, yaitu
Achmad Rusyad Manfaluti berpasangan dengan Risdy
Harintoko. Pilwali Mojokerto yang digelar pada tanggal 29
Agustus 2013 tersebut, diikuti oleh 6 (enam) pasangan calon,
dua diantaranya adalah pasangan calon dari jalur
perseorangan. Selain itu, Pilwali juga diikuti oleh calon
petahana, yaitu; Mas'ud Yunus dan Suyitno (MY). Masud
Yunus merupakan Wakil Wali Kota Mojokerto.

58 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU Kota Mojokerto,
Pasangan Achmad Rusyad Manfaluti Risdy Harintoko, tidak
mampu mengungguli pasangan petahana, yang meraih
mayoritas suara pemilih, yaitu sebesar 48,17 persen.
Meski sempat terjadi Perselisihan Hasil Pemilihan
(PHP), yang diajukan pasangan calon Walikota
WakilWalikota Mojokerto Ayub Busono Listyawan Mulyadi
(ABDI), Namun berdasarkan pputusan MK, PHP yang
diajukan dinyatakan ditolak seluruhnya oleh Mahkamah
Konstitusi. Dengan demikian, maka secara resmi pasangan
Mas'ud Yunus dan Suyitno (MY) memenangi Pilwali Kota
Mojokerto 2013. Berikut hasil perolehan suara Pilwali Kota
Mojokerto 2013.
No. Pasangan Peroleha
Partai Pengusung %
Urut Calon n Suara
1 Achmad PKB dan didukung 3.686 5,06
Rusyad PPRN dan PKPI
Manfaluti
RisdyHarintoko
(ARDY)
2 Drajat Stariadji Perseorangan 1.571 2,16
Yanto(DY)
3 Mas'ud Yunus PDIP 35.089 48,1
Suyitno(MY). 7
4 Iwan Sulistyo Perseorangan 1.125 1,54
Edy Hartono
(IED)
5 Ayub Busono Partai Demokrat dan 27.878 38,2
Listyawan PAN 7
Mulyadi (ABDI)

6 Hendro Partai Golkar dan 3.493 4,80


Suwono Hanura
Warsito(NOTO

59 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


No. Pasangan Peroleha
Partai Pengusung %
Urut Calon n Suara
)
Total 72.842 100
Tidak Sah 3.461
Partisipasi 76.303 81,4
0
DPT 93.737

p) Pilwali Kota Probolinggo


(29 Agustus 2013)
Pada Pilwali Kota Probolinggo, PKB mencalonkan
kader sendiri, Hadi Zainal Abidin sebagai calon wali kota,
berpasangan dengan H. Kusnan S.H., kemudian dipopulerkan
dengan sebutan Handalanku. Namun, dalam Pilwali yang
diikuti oleh 4 (empat) pasangan calon tersebut, termasuk
pasangan incumbent, Hj. Rukmini, S.H., M.Si. dan H.
Suhadak (Harus PAS), yang kemudian meraih suara tertinggi
dalam rekapitulasi suara yang dilakukan KPU Kota
Probolinggo, dengan perolehan suara sebesar 36,19 persen.
Meski sempat mengajukan Perselisihan Hasil
Pemilihan (PHP), namun hasilnya, Mahkamah Konstitusi
menolak gugatan tersebut, dan pasangan Harus PAS, resmi
menang dalam Pilwali Probolinggo 2013, berikut perolehan
suaran masing-masing pasangan.
No. Pasangan Partai Peroleha
%
Urut Calon Pengusung n Suara
1 Bebby Saadiyah PKNU, Partai 23.260 17,4
Ratih Dewi Gerindra, dan 2
Asad Anshari PKPI
(Deras)
2 Hj Rukmini S.H., PDIP, PKS, dan 48.326 36,1
M.Si. H. PAN 9
Suhadak (Harus

60 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


No. Pasangan Partai Peroleha
%
Urut Calon Pengusung n Suara
PAS)
3 H. Zulkifli Chalik Partai Golkar, PPP, 41.813 31,3
S.E. Drs. H. Partai Demokrat, 1
Maksum Subani dan delapan partai
S.H., M.M.Pd. politik
(Zam Zam) nonparlemen
4 Hadi Zainal PKB 20.134 15,0
Abidin 8
H. Kusnan S.H.
(Handalanku)
Total 133.533 100

q) Pilwali Kota Kediri (29 Agustus 2013)


Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kediri diikuti
oleh 7 (tujuh), yang terdiri dari, 5 (lima) pasangan calon
berasal dari jalur partai politik, sedangkan 2 (dua) pasangan
lainnya berangkat dari jalur perseorangan. Selanjutnya,
bersama dengan partai lain, seperti Demokrat, PDS, PKS dan
PKNU. PKB menjadi bagian penting dalam pesta demokarasi
di Kota Kediri.
PKB merekomendasikan dan mencalonkan pasangan
Samsul Ashar Sunardi (SAS), untuk ikut dalam Pilwaki Kota
Malang 2013. Namun demikian, pasangan yang diajukan
PKB, harus legowo menerima kekalahan pada Pilwali kali ini.
Hasil rekapitulasi KPU Kota Kediri, menunjukkan bahwa
pasangan Samsul Ashar Sunardi (SAS)yang memenangi
Pilwani, dengan perolehan suara sebesar 45,09 persen. Atas
hasil tersebut, Pasangan Samsul Ashar Sunardi (SAS),
mengajukan Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP), ke
Mahkamah Konstitusi, meski akhirnya MK menolak seluruh
gugatan pemohon. Berikut kami sajikan perolah suara
masing-masing.

61 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


No. Pasangan Partai Perolehan
%
Urut Calon Pengusung Suara
1 Arifudinsyah Golkar dan 867 0,58
Ki Sudjatmiko Hanura
(AJI)
2 Bambang PDIP 13.719 9,11
Harianto
Hartono (BaHar)
3 Imam Subawi Perseorangan 1.362 0,90
Suparlan
(MaPan)
4 Samsul Ashar Partai 63.784 42,34
Sunardi (SAS) Demokrat,
PKB, PDS, PKS
dan PKNU
5 Kasiadi Perseorangan 1.508 1,00
BudiRaharjo
(Kasibu)
6 Abdullah Abu PAN - Gerindra 67.915 45,09
Bakar Lilik
Muhibah
7 Harry Muller Aliansi Lintas 1.478 0,98
Ali Imron (HAI) Partai
Total 150.633 100,00
Tidak Sah 8.530
Partisipasi 159.163

r) Pilwali Kota Madiun


(29 Agustus 2013)
Seperti halnya di Kabupaten Madiun, pada Pilwali
Kota Madiun tahun 2013, PKB bersama dengan dua partai
lain, dapat memenangkan Pilwali dengan mengusung
pasangan incumbent Bambang Irianto dan Sugeng

62 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


Rismiyanto (BaRis Jilid II). Pada Pilwali yang dilaksanakan
tanggal 29 Agustus 2013 ini, pasangan incumbent yang
kembali dicalonkan oleh PKB, Partai Demokrat dan PAN,
mampu meraih mayoritas simpati pemilih, dengan perolehan
suara sebanyak 48.546 suara atau sebesar 49,35 persen.
Meski sempat terjadi sengketa Perselisihan Hasil
Pemilihan Umum (PHPU) yang dimohonkan pasangan Parji
dan Inda Raya Ayu Miko Saputri (Pari) kepada Mahkamah
Konstitusi, namun putusan MK menyatakan, tidak dapat
menemukan tuduhan yang disampaikan pemohon, dengan
demikian, pasangan BaRis Jilid II, resmi menjadi pemenang
Pilwali Kota Madiun tahun 2013. Berikut kami sajikan
perolehan suaran masing-masing pasangan calon.
No. Pasangan Partai Perolehan
%
Urut Calon Pengusung Suara
1 Achmad Perseorangan 7.664 7,79
Zaenudin Kus
Hendrawan
(Awan 19)
2 Moekhid Perseorangan 5.506 5,60
Soetomo
Karni (Murni)
3 Parji Inda PDIP, Partai 32.230 32,76
Raya Ayu Miko Gerindra,PPP,
Saputri (Pari) dan 11 partai
kecil

4 Arif Purwanto Partai Golkar 1.919 1,95


Hari Sutji dan PKS.
Kusumedi (AH)
5 Sutopo Tri Partai Hanura, 2.504 2,55
Nuryani PDS, dan PDP
(Top-Care)
6 Bambang Partai 48.546 49,35

63 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


No. Pasangan Partai Perolehan
%
Urut Calon Pengusung Suara
Irianto Demokrat,
Sugeng Partai
Rismiyanto Kebangkitan
(BaRis Jilid II) Bangsa (PKB),
dan PAN
Total 98.369 100,00
Tidak Sah 4.987
DPT 142.463
Partisipasi 103.356 72,55

M. PILGUB JATIM 2013


Momentum politik, seperti Pemilihan Gubernur, tidak bisa
dilewatkan oleh PKB, karena kekuasaan menjadi salah satu media
bagi partai politik untuk memperjuangkan aspirasi konstituen. Terkait
pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jombang pada
tahun 2013, DPW PKB Jombang sudah memulai memanasi mesin
partai, sejak awal 2011, artinya, persiapan menghadapi Pilgub
Jombang tahun 2013, sudah dimulai oleh DPW PKB Jombang hasil
Muswillub Pasuruan 2006, dibawah kepemimpinan Sahabat H. Imam
Nahrawi (saat ini, Menteri Pemuda dan Olahraga RI).
Dari awal, DPW PKB Jombang periode 2006-2011 sudah
menimang-nimag beberapa kader NU, diantaranya Sahabat Imam
Nahrawi, serta 2 (dua) yang sebelumnya juga terlibat dalam
pertarungan memperebutkan Gubernur dan Wakil Gubernur
Jombang, yaitu; H. Syaifullah Yusuf dan Hj. Khofifah Indar
Parawansa. Setelah resmi dilantik, DPW PKB Jombang periode 2011-
2016, mulai bekerja melanjutkan beberapa tahapan kerja-kerja politik
yang telah dilakukan pengurus sebelumnya.
Dalam pengajuan calon Kepala Daerah, terdapat proses dan
mekanisme internal dalam penjaringan kandidat yang dimiliki oleh
DPW PKB Jombang, untuk menentukan bagaimana kriteria para
kandidat, hingga keluarnya keputusan partai politik berupa dukungan

64 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


atau rekomendasi yang diberikan partai politik terhadap calon Kepala
Daerah. Untuk menjalankan mekanisme tersebut, DPW PKB
Jombang, menunjuk Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPW PKB
Jombang, yang diketuai oleh Sahabat Fuad Mahsuni.
Dalam Perjalanannya, harus diakui, bahwa sempat terjadi
perbedaan pendapat antara Dewan Syuro dengan Dewan Tanfidz
DPW PKB Jombang, dalam hal penentuan calon serta track record
kandidat. Hal tersebut dapat dipahami, karena sejak awal, PKB
Jombang, merupakan partai yang diperebutkan oleh dua kader NU
yang sedang berambisi maju sebagai calon Gubernur ketika itu,
sehingga, perebutan ini selanjutnya melahirkan perbedaan
pandangan diantara kami. Dimana, banyak kalangan internal yang
menginginkan Saifullah Yusuf yang diusung, dan sebagian yang lain
menginginkan Khofifah Indar Parawansa yang mendapatkan
rekomendasi PKB. Namun, pada akhirnya kami bersepakat, pada
pada detik-detik terakhir, PKB bersama dengan beberapa partai
gurem, memberikan rekomendasi kepada Pasangan Khofifah Indar
Parawansa- Herman S Sumawiredja atau "Berkah".
Berdasarkan Peraturan KPU No 9/2012 tentang pencalonan
kepala daerah, menyebutkan, pasangan calon kepala daerah harus
didukung oleh partai politik atau gabungan partai politik, yang
memiliki minimal 15 persen kursi di parlemen, atau didukung oleh
sedikitnya 1.118.097 KTP bagi calon perseorangan (independen).
Artinya, untuk dapat mencalonkan Gubernur dan Wakil Gubernur
Jombang, partai politik atau gabung partai politik, harus memiliki
minimal 15 orang di DPRD Jombang. Oleh karena itu, sebagaimana
hasil Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2009, PKB dapat menempatkan
kadernya di DPRD Kabupaten Jombang sebanyak 13 orang. Dengan
demikian, untuk dapat mengusung pasangan calon Gubernur dan
Wakil Gubernur, DPW PKB harus bekerja keras mendapatkan
tambahan suara/kursi, dengan cara berkoalisi dengan partai politik
lain. Upaya tersebut dapat kami lalui dengan baik, meskipun sempat
terjadi polemik, ketika terjadi dualisme dukungan dari 2 (dua) partai
politik yang semua bersama kami, yaitu; Partai Kedaulatan (PK) dan

65 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


PPNUI. Akibat, terjadinya dualisme dukungan tersebut, pada mulanya
pasangan yang kami dukung, Khofifah-Herman, sempat digugurkan
pencalonannya oleh KPU Jombang, dan akhirnya gugatan kami
dimenangkan oleh DKPP dan KPU meninjau ulang Keputusan KPU
Kabupaten Jombang nomor 18/Kpts/KPU-Prov-014/Tahun 2013,
tentang Penetapan Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Jombang.
Berdasarkan keputusan tersebut, maka KPU mengakui dan
meloloskan pasangan Khofifah-Herman sebagai peserta dalam Pilgub
2013, dengan nomor urut 4 (empat). Dengan demikian, maka Pilgub
Jombang tahun 2013, yang dilaksanakan pada tanggal 29
Agustus2013 untuk memilih Gubernur dan Wakil GubernurJombang
periode 20132018, diikuti oleh empat pasang kandidat, yaitu
pasangan petahana Soekarwo/Saifullah Yusuf yang diusung oleh
Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai
Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP),
Partai Hanura, Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Nasional Ulama
(PKNU), Partai Damai Sejahtera (PDS), Partai Bintang Reformasi
(PBR) dan 22 partai politik non-parlemen; Bambang Dwi
Hartono/Said Abdullah yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP); Khofifah Indar Parawansa/Herman Surjadi
Sumawiredja yang diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
dan 5 partai politik non-parlemen; serta pasangan Eggi
Sudjana/Muhammad Sihat yang maju dari jalur independen.
Sebagai partai pengusung, DPW PKB telah bekerja keras
untuk memenangkan pasangan calon yang diusung, semua potensi,
komunitas, struktur telah digerakkan untuk meraih suara terbanyak
dalam pemilihan. Untuk itu, DPW PKB Jombang, melalui Lembaga
Pemenangan Pemilu (LPP) telah bekerja maksimal untuk
memenangkan pasangan calon yang kami usung.
Setelah melalui berbagai momentum, berbagai strategi
telah diterapkan, semua potensi suara telah dikerahkan, namun,
hasilnya tetaplah tidak memuaskan, Pilgub tahun 2013 akhirnya

66 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


dimenangkan oleh pasangan incumbent Dr. H. Soekarwo dan
Saifullah Yusuf, yang diusung oleh 10 partai politik parlemen dan 22
partai politik non-parlemen dengan suara sebesar 8.195.816
(47,25%), sedangkan pasangan Berkah, hanya mendapatkan 37,62
% suara, sesuai dengan keputusan KPU Kabupaten Jombang pada 7
September 2013. Berikut, rincian perolehan suara masing-masing
pasangan calon dalam Pilgub Jombang tahun 2013.
No. Pasangan Parpol Peroleha
%
Urut Calon Pengusung n Suara
1 PD, Golkar, 8.195.816 47,25
PAN; PKS,
Gerindra, PPP,
Hanura, PKNU,
Dr. Soekarwo &
PDS, PBR, serta
Syaifullah Yusuf
22 partai politik
non parlemen
2 Independen 422.932 2,44
(Perseorangan)

Eggi Sudjana &


Muhammad Sihat
3 PDI Perjuangan 2.200.069 12,69

Bambang Dwi
Hartono & Said
Abdullah
4 PKB, PKPB, 6.525.015 37,62
PKPI, PMB,
PPNUI

67 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


No. Pasangan Parpol Peroleha
%
Urut Calon Pengusung n Suara
Khofifah Indar
Parawansa &
Herman
Sumawiredja
Tidak sah/golput 12.138.440
Total 17.343.832 100
Pemilih terdaftar 30.034.249

Atas hasil perolehan suara tersebut, DPW PKB Jombang


mencatat banyaknya kecurangan yang terjadi selama Pilgub 2013
berlangsung. Atas beberapa temuan tersebut, DPW PKB atas nama
tim pemenangan pasangan Berkah telah melaporkannya kepada
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), serta mensengkatan ke
Mahkamah Konstitusi (MK), meski akhirnya MK menolak semua dalil
gugatan yang digunakan.

N. PEMILU 2014
a) Verifikasi Parpol
Sesuai Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2012
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan KPU Nomor 11
Tahun 2012 tentang Tahapan, Program, dan Jadual
Penyelenggaraan Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD,
verifikasi faktual akan dilaksanakan mulai 26 Oktober hingga
20 Desember 2012. Adapun alur Verifikasi parpol adalah
sebegai berikut.

68 LPJ DPC PKB JOMBANG 2011-2016


ALUR VERIFIKASI PARPOL

KPUadministrasi pemenuhan syarat parpol menjadi peserta Pemilu sebagaimana Pasal 15& Pasal
Melaksanakan verifikasi KPU17menyampaikan
ayat (1) UU No.hasil
8/2012
verifikasi administrasi kepada parpol

Parpol memperbaiki syarat administrasi


KPU melakukan verifikasi dan menetapkan parpol yang memenuhi syarat administrasi untuk ditindaklanjuti dengan verifikasi faktual.

KPU Kab/Kota melakukan:


KPU Prov melakukan
KPU melakukan verifikasi faktual pengurus, keterw.perempuan & kantorverifikasi faktualpusat
parpol tingkat pengurus, keterw.perempuan & kantor parpol tingkat prov
~ verifikasi admin keanggotaan parpol
~ verifikasi faktual pengurus, keterw.perempuan & kantor parpol tingkat kab/kota
~ verifikasi faktual KTA

KPU menyampaikan hasil verifikasi faktual


KPU Prov menyampaikan hasil verifikasi faktual
KPU Kab/Kota menyampaikan hasil verifikasi faktual

Parpol memperbaiki/melengkapi hasil verifikasi faktual


Parpol memperbaiki/melengkapi hasil verifikasi faktual
Parpol memperbaiki/melengkapi hasil verifikasi faktual

KPU melakukan KPU Kab/Kota melakukan verifikasi faktual


verifikasi faktual KPU Prov melakukan verifikasi faktual

KPU menyusun berita acara hasil verifikasi faktual & rekapnasional KPUhasil
KPU Prov menyusun berita acara Kab/Kota menyusun
verifikasi faktual berita acara hasil verifikasi faktual & menyampaikan pada KPU melalui KPU Provins
Berdasarkan gambar alur tersebut, dapat diketahui,
beberapa hal yang harus dipersiapkan administrasi
keanggotaan (KTA), pengurus (SK), keterwakilan perempuan
(SK) serta kantor sampai tingkat Kabupaten/kota.
Optimalisai kinerja struktur mutlak diperlukan bagi
partai. Bagi DPW PKB Jombang, penataan struktur partai
mulai dari DPC, DPAC dan DPRt harus dilakukan sebaik-
baiknya, mengingat pentingnya agenda pemilu 2014 dan
agenda verifikasi partai politik yang menentukan lolos atau
tidaknya partai politik menjadi peserta Pemilu 2014 oleh
Kementrian Hukum dan Ham pada pertengahan tahun 2012.
Sesuai Undang-Undang No. 8 Tahun 2012 pasal 8 ayat (2)
huruf (e) dan huruf (d), setiap partai harus memiliki 100%
kepengurusan tingkat Kabupaten, 75% kepengurusan tingkat
Kabupaten/Kota di setiap Kabupaten dan 50% kepengurusan
tingkat kecamatan di setiap Kabupaten/Kota.
Disamping itu, setiap partai politik diwajibkan untuk
memiliki anggota paling tidak 1.000 (seribu) orang atau
1/1.000 (satu per seribu) dari jumlah penduduk di setiap
Kabupaten/Kota se-Indonesia yang dibuktikan dengan Kartu
Tanda Anggota Partai (KTA PKB) sesuai dengan Undang-
Undang No. 8 Tahun 2012 pasal 8 ayat (2) huruf (f) yang
ditindaklanjuti dengan Keputusan KPU No. 156 Tahun 2012
tentang Data Wilayah Administrasi Kabupaten,
Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Jumlah Penduduk
Kabupaten dan Kabupaten/Kota untuk Keperluan Persyaratan
Partai Politik Menjadi Peserta Pemilu Anggota DPR dan DPRD
Tahun 2014.
Untuk memenuhi semua target di atas, DPW PKB
Jombang melaksanakan beberapa agenda konsolidasi dengan
DPC PKB se-Jombang. Agenda terpenting menjelang batas
akhir verifikasi parpol pada 29 September 2012 adalah
melengkapi kepengurusan partai dan keanggotaan partai
yang dibuktikan dengan KTA PKB. Upaya ini tidaklah

70 LPJ DPW PKB JAWA TIMUR 2011-2016


semudah membalik telapak tangan, dibutuhkan kerja keras
oleh struktur partai mulai dari DPW, DPC, DPAC dan DPRt
serta dukungan Fraksi PKB dan Banom.
Melihat kondisi di atas serta demi menyelamatkan
partai agar lolos sebagai peserta Pemilu 2014, DPW PKB
Jombang mengambil kebijakan memperpanjang
kepengurusan DPAC PKB hingga 31 Desember 2012 untuk
DPAC PKB yang masa berlaku SK habis sebelum 31
Desember 2012. Konsekuensi dari kebijakan DPW PKB
Jombang ini sangat besar, karena harus ditindaklanjuti
dengan upaya konsolidasi antara DPC PKB dengan DPAC PKB
di wilayahnya untuk menata kembali, mengkomunikasikan
dan menginformasikan kepada semua keluarga besar PKB,
utamanya struktur PKB di setiap tingkatan mengenai
pentingnya agenda verifikasi parpol ini karena menyangkut
lolos dan tidaknya PKB sebagai Partai Politik peserta Pemilu
2014.
Selanjutnya, untuk kenggotaan, yang dibuktikan
dengan kepemilikan KTA, seperti pada tabel berikut.

Jum. Kurang
Jum.Min. %
Rank. Kab./Kota KTA / Lebih
KTA Capaian
PKB KTA

1 Kab. Situbondo 719 4.497 625,74% +3778

2 Kab. Jember 1.000 5.251 525,10% +4251

3 Kab. Bondowoso 839 4.142 493,96% +3303

4 Kota Probolinggo 232 1.114 480,66% +882

5 Kota Madiun 190 725 382,02% +535

6 Kab. Pasuruan 1.000 3.689 368,90% +2689

7 Kab. Banyuwangi 1.000 3.547 354,70% +2547

71 LPJ DPW PKB JAWA TIMUR 2011-2016


Jum. Kurang
Jum.Min. %
Rank. Kab./Kota KTA / Lebih
KTA Capaian
PKB KTA

8 Kab. Nganjuk 952 3.263 342,80% +2311

9 Kota Blitar 144 425 295,48% +281

10 Kota Mojokerto 128 378 294,68% +249

11 Kab. Sidoarjo 1.000 2.897 289,70% +1897

12 Kota Kediri 282 792 281,20% +510

13 Kab. Malang 1.000 2.791 279,10% +1791

14 Kab. Probolinggo 1.000 2.544 254,40% +1544

14 Kab. Kediri 1.000 2.544 254,40% +1544

16 Kab. Jombang 1.000 2.475 247,50% +1475

17 Kab. Ponorogo 960 2.136 222,60% +1176

18 Kab. Bojonegoro 1.000 2.091 209,10% +1091

19 Kab. Tuban 1.000 2.068 206,80% +1068

20 Kota Malang 835 1.698 203,28% +862

21 Kab. Lamongan 1.000 2.011 201,10% +1011

22 Kab. Gresik 1.000 1.961 196,10% +961

23 Kab. Pamekasan 803 1.521 189,46% +718

24 Kab. Mojokerto 1.000 1.874 187,40% +874

25 Kab. Blitar 1.000 1.873 187,30% +873

26 Kab. Bangkalan 1.000 1.826 182,60% +826

27 Kota Batu 198 361 182,03% +162

28 Kab. Tulungagung 1.000 1.814 181,40% +814

72 LPJ DPW PKB JAWA TIMUR 2011-2016


Jum. Kurang
Jum.Min. %
Rank. Kab./Kota KTA / Lebih
KTA Capaian
PKB KTA

29 Kab. Lumajang 1.000 1.785 178,50% +785

30 Kab. Madiun 758 1.252 165,28% +494

31 Kab. Sampang 1.000 1.644 164,40% +644

32 Kab. Ngawi 962 1.547 160,79% +584

33 Kota Pasuruan 198 317 160,17% +119

34 Kab. Sumenep 1.000 1.575 157,50% +575

35 Kota Surabaya 1.000 1.532 153,20% +532

36 Kab. Trenggalek 774 1.174 151,74% +400

37 Kab. Magetan 659 980 148,72% +321

38 Kab. Pacitan 608 902 148,26% +293

TOTAL 30.239 75.016 255,48%

b) Pendaftaran Caleg
Tahap selanjutnya yang harus dipersiapkan untuk
meraih kemenangan dalam Pemilu 2014, adalah
mempersiapkan calon-calon legislatif yang berkualitas. Untuk
itu, ditetapkan tahapan pendaftaran calon legislatif PKB
seperti berikut.

Waktu Tugas/Pelaksan
No. Agenda Kegiatan
Pelaksanaan a
Launching pendaftaran bacaleg 25 Nopember LPP DPW, LPP
1
PKB 2012 DPC
Seleksi Administrasi / Verifikasi LPP DPW, LPP
2 1-7 Januari 2013
berkas caleg DPC

73 LPJ DPW PKB JAWA TIMUR 2011-2016


Waktu Tugas/Pelaksan
No. Agenda Kegiatan
Pelaksanaan a
3 Perbaikan berkas bacaleg 8-26 Januari 2013 Bacaleg
27 Januari-3 LPP DPW, LPP
4 Uji Kompetensi
Pebruari 2013 DPC
5 Uji Publik 4-9 Pebruari 2013 Caleg
Penyusunan Nominasi bacaleg 10-11 Pebruari
6 DPW, DPC
Tahap I 2013
Sosialisasi Bacaleg ke masyarakat 12-22 Februari
7 Caleg
pemilih Tahap I 2013
23-28 Februari
8 Evaluasi Kinerja Bacaleg Tahap I DPW, DPC
2013
Penyusunan Nominasi Bacaleg
9 1-2 Maret 2013 DPW, DPC
Tahap II
Sosialisasi Bacaleg ke masyarakat
10 3-31 Maret 2013 Caleg
pemilih Tahap II
Evaluasi Kinerja Bacaleg PKB
11 1-5 April 2013 DPW, DPC
Tahap II
Penyusunan Nominasi bacaleg
12 6-7 April 2013 DPW, DPC
Tahap III
Penandatanganan Pakta
Integritas, Surat pernyataan,
13 8 April 2013 DPW, DPC
Surat Perjanjian, Surat Kuasa dll
serta Penetapan DCT dari PKB
Pendaftaran caleg oleh Partai ke
14 KPUD Kabupaten dan KPUD Kab / 9-15 Aprl 2013 DPW, DPC
Kota
Verifikasi kelengkapan
administrasi daftar calon dan
16 s/d 29 April
15 bakal calon Anggota DPR, DPRD KPU
2013
Povinsi dan DPRD
kabupaten/kota
Penyampaian hasil verifikasi
kelengkapan administrasi daftar
16 calon dan bakal calon anggota 30 April 2013 KPU
DPR, DPRD Kabupaten dan DPRD
Kabupaten/Kota kepada parpol
Perbaikan daftar calon dan syarat
calon serta pengajuan bakal
17 calon pengganti anggota DPR, 1 s/d 7 Mei 2013 KPU
DPRD Kabupaten dan DPRD
kabupaten/kota

74 LPJ DPW PKB JAWA TIMUR 2011-2016


Waktu Tugas/Pelaksan
No. Agenda Kegiatan
Pelaksanaan a
Verifikasi terhadap perbaikan
daftar calon dan syarat calon
18 8 s/d 14 Mei 2013 KPU
anggota DPR, DPRD Kabupaten
dan DPRD kabupaten/kota
Pengumuman DCS anggota DPR,
DPRD Kabupaten dan DPRD 26 s/d 30 Juni
19 KPU
kabupaten/kota dan persentase 2013
keterwakilan perempuan
Masukan dan tanggapan
masyarakat atas DCS anggota
20 1 s/d 10 Juli 2013 KPU
DPR, DPRD Kabupaten dan DPRD
kabupaten/kota
Permintaan klarifikasi kepada
partai politik atas masukan dan
tanggapan masyarakat terhadap 11 s/d 17 Juli
21 KPU
DCS anggota DPR, DPRD 2013
Kabupaten dan DPRD
kabupaten/kota
Penyampaian klarifikasi dari
partai politik kepada KPU, KPU
22 18 Juli 2013 KPU
Kabupaten, dan KPU
kabupaten/kota
Pengajuan penggantian bakal
calon anggota DPR, DPRD 21 s/d 27 Juli
23 KPU
Kabupaten, dan DPRD 2013
kabupaten/kota
Verifikasi pengganti DCS anggota
DPR, DPRD Kabupaten dan DPRD 27 s/d 29 Juli
24 KPU
kabupaten/kota kepada KPU/KPU 2013
Kabupaten/KPU kabupaten/kota
Pengumuman DCT anggota DPR,
25 DPRD Kabupaten dan DPRD 4 Agust 2013 KPU
kabupaten/ kota
Pembekalan caleg untuk 17-18 Agustus
26 DPW, DPC
pemenangan 2013

Setelah melalui proses yang panjang, maka diperoleh


calon-calon legislatif yang berkualitas berjumlah 1.691, terdiri
dari sebanyak 99 calon DPRD Jombang dan sebanyak 1.592

75 LPJ DPW PKB JAWA TIMUR 2011-2016


calon DPRD Kabupaten/Kota Se-Jombang, yang siap
bertarung dalam Pemilu 2014.

c) Hasil Pemilu
Bagi PKB, Pemilu 2014 memang berbeda dengan
Pemilu 2009, karena pada periode ini, PKB sudah tidak lagi
direpotkan persoalan-persoalan internal yang harus
diselesaikan, yang menyita waktu dan energi, bahkan
merugikan PKB dalam setiap kontestasi kekuasaan, baik
Pilkada maupun Pemilu.
Dalam menghadapi Pemilu 2014, DPW PKB Jombang
melalui LPP DPW PKB Jombang, yang dikomandani oleh
Sahabat Fuad Mahsuni, Alhamdulillah, pada Pemilu 2014,
PKB Jombang mampu meningkat perolehan suara dan kursi
dibandingkan hasil Pemilu 2009. Dimana pada Pemilu 2009,
perolehan kursi DPRD Kabupaten/kota se-Jombang,
sebanyak 238 kursi, meningkat sebesar 16,81 persen pada
perolehan kursi Pemilu 2014 menjadi 278 kursi. Peningkatan
juga terjadi pada perolehan kursi DPRD Kabupaten Jombang,
yang pada pemilu 2009, perolehan kursi DPRD Kabupaten
Jombang hanya sebanyak 13 kursi, meningkat sebesar 53,85
persen menjadi 20 kursi. Secara rinci, perolehan kursi DPRD
Kabupaten/kota dan DPRD Kabupaten Jombang pada Pemilu
2009 dan Pemilu 2014, seperti pada tabel berikut.

Perolehan Kursi
No Kabupaten/Kota Naik (%)
2009 2014
1 Kota Surabaya 5 5 0,00
2 Kab Sidoarjo 10 13 30,00

76 LPJ DPW PKB JAWA TIMUR 2011-2016


Perolehan Kursi
No Kabupaten/Kota Naik (%)
2009 2014
3 Kab. Pasuruan 11 12 9,09
4 Kota Pasuruan 7 10 42,86
5 Kab. Probolinggo 9 8 -11,11
6 Kota Probolinggo 5 4 -20,00
7 Bondowoso 6 12 100,00
8 Situbondo 4 11 175,00
9 Banyuwangi 6 10 66,67
10 Lumajang 9 9 0,00
11 Jember 6 8 33,33
12 Kab. Malang 8 8 0,00
13 Kota Malang 5 6 20,00
14 Kota Batu 0 4 400,00
15 Kota Blitar 3 3 0,00
16 Kab. Blitar 8 9 12,50
17 Tulungagung 5 6 20,00
18 Kota Kediri 4 4 0,00
19 Kab. Kediri 7 9 28,57
20 Pacitan 0 0
21 Ponorogo 7 7 0,00
22 Trenggalek 7 9 28,57
23 Magetan 2 5 150,00
24 Ngawi 2 4 100,00
25 Jombang 7 8 14,29
26 Nganjuk 6 6 0,00
27 Kota Madiun 3 4 33,33
28 Kab. Madiun 9 13 44,44
29 Kota Mojokerto 3 3 0,00
30 Kab. Mojokerto 5 5 0,00
31 Bojonegoro 5 6 20,00
32 Tuban 7 14 100,00
33 Lamongan 10 10 0,00

77 LPJ DPW PKB JAWA TIMUR 2011-2016


Perolehan Kursi
No Kabupaten/Kota Naik (%)
2009 2014
34 Gresik 10 8 -20,00
35 Bangkalan 10 5 -50,00
36 Sampang 11 8 -27,27
37 Pamekasan 5 5 0,00
38 Sumenep 11 7 -36,36
Jumlah 238 278 16,81
Jombang 13 20 53,85

Berdasarkan perolehan kursi tersebut, maka;


Pertama, terjadi peningkatan perolehan suara dan kursi
DPRD Kabupaten Jombang, dari 13 kursi menjadi 20 kursi,
dan PKB menjadi peraih kursi terbanyak di DPRD Kabupaten
Jombang. Dengan demikian, PKB dapat menempatkan kader
terbaiknya sebagai Ketua DPRD Kabupaten Jombang.
Kedua, DPW PKB Jombang, memberikan apresiasi
yang luar bisa kepada seluruh DPC PKB se-Jombang, yang
telah bekerja keras untuk meningkatkan perolehan suara dan
kursi pada masing-masing kabupaten/kota, yang hampir
semuanya mengalami peningkatan, meski ada 6
Kabupaten/kota yang justru mengalami penurunan, yaitu
Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten
Sumenep, Kabupaten Gresik, Kabupaten Probolinggo dan
Kota Probolinggo. Secara khusus, DPW PKB Jombang
memberikan apresiasi kepada DPC Kota Batu, yang tidak
memiliki modal kursi pada Pemilu 2009, justru pada Pemilu
2014, mampu meraih 4 kursi.
Ketiga, DPW PKB Jombang juga mengapresiasi kerja
politik beberapa DPC PKB di Jombang yang sukses
menempatkan kadernya sebagai unsur pimpinan di DPRD
Kota/Kabupaten masing-masing. Dari total 38 DPC PKB se-
Jatim, ada 33 DPC PKB yang kadernya menduduki unsur

78 LPJ DPW PKB JAWA TIMUR 2011-2016


pimpinan DPRD Kab/Kota. Detailnya 23 orang menduduki
kursi Wakil Ketua DPRD Kab/Kota, dan 10 orang menjadi
Ketua DPRD Kab/Kota. 10 DPC PKB yang berhasil
menempatkan kader terbaiknya sebagai Ketua DPRD
Kab/Kota tersebut adalah DPC PKB Kab. Bondowoso, DPC
PKB Kab. Situbondo, DPC PKB Kab. Pasuruan, DPC PKB Kota
Pasuruan, DPC PKB Kab. Sidoarjo, DPC PKB Kab. Trenggalek,
DPC PKB Kab. Madiun, DPC PKB Kab. Tuban DPC PKB Kab.
Sampang, dan DPC PKB Kab. Sumenep.

d) Peningkatan Kualitas SDM


Menjadi anggota legislatif, mendapatkan
kepercayaan rakyat menjadi wakil rakyat, bukanlah hal
mudah. Banyak tugas dan tanggungjawab wakil rakyat
(DPRD/DPR), yang membutuhkan kualifikasi tertentu. Oleh
karena itu, agar anggota legislatif PKB menjadi wakil rakyat
yang bertanggungjawab, amanah, mampu meningkatkan dan
mempertahankan kepercayaan rakyat, dan pada gilirannya
mampu melipatkangandakan dukungan rakyat terhadap PKB,
maka DPW PKB Jombang membuat kebijakan untuk
mempersiapkan kompetensi SDM para calon legislatif serta
calon-calon terpilih dalam Pemilu 2014.
Setidaknya terdapat 3 (tiga) fungsi anggota legislatif,
yaitu; Fungsi legislasi, artinya legislatif berfungsi sebagai
lembaga pembuat undang-undang; Fungsi anggaran, artinya
legislatif berfungsi sebagai lembaga yang berhak untuk
menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara/Daerah (APBN/D); serta Fungsi pengawasan, artinya
legislatif sebagai lembaga yang melakukan pengawasan
terhadap pemerintahan yang menjalankan undang-undang.
Untuk itu DPW PKB Jombang, telah menggelar
Training dan orientasi Calon legislatif, pembekalan calon
legislatif terpilih, serta bimbingan teknis untuk anggota DPRD
Kabupaten dan Kabupaten/kota se-Jombang.

79 LPJ DPW PKB JAWA TIMUR 2011-2016


e) Reward Calon Legislatif
Sebagai bagian dari strategi peningkatan suara dan
kursi, baik di tingkat Kabupaten/kota maupun perolehan di
Kabupaten Jombang. Untuk menyamakan semangat dan
frekuensi perjuangan para calon legislatif dalam meraih
simpati pemilih, maka DPW PKB membuat kebijakan
pemberian reward bagi calon legislatif yang belum terpilih
menjadi anggota legislatif. Pemberian reward tersebut
menggunakan perolehan suara tertentu. Hal tersebut diambil
PKB untuk meningkatkan suara PKB.
Sampai dengan tahun 2016 ini, DPW PKB Jombang
telah merealisasi Reward Calon Legislatif yang tidak terpilih
sebanyak 3 kali, yang pada tahun 2015 dan 2016, pemberian
reward diberikan pada bulan ramadhan, menjelang Hari Raya
Idul Fitri. Melalui reward calon legislatif tersebut, DPW PKB
berharap, semua komponen PKB, kader dan pengurus, calon
anggota legislatif yang terpilih mau yang tidak terpilih, terus
bekerja tanpa henti untuk membesarkan PKB.

O. PILKADA Serentak 2015


Dalam Pilkada serentak tahun 2015, di Jombang berlangsung
Pemilihan Bupati/Walikota-Wakil Bupati/Wakil Walikota di 19
Kab/Kota. Dari 19 Pilkada tersebut, PKB berpartisipasi dalam 14
Pilkada. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor, PKB memilih
tidak ikut berpartisipasi (tidak mencalonkan bakal calon atau tidak
ikut serta dalam gabungan partai politik yang mencalonkan bakal
calon) di 4 Kab/Kota, yakni Kota Surabaya, Kota Blitar, Kabupaten
Pacitan dan Kabupaten Blitar. Sedangkan untuk Kabupaten
Mojokerto, PKB sebenarnya mengusung bakal calon Choirun Nisa-
Arifudinsjah. Akan tetapi, sebelum resmi ditetapkan sebagai calon
Bupati/wakil Bupati Kab. Mojokerto, bakal calon yang bersangkutan
dicoret oleh KPU Kabupaten Mojokerto, sehingga gagal mengikuti
tahapan selanjutnya.

80 LPJ DPW PKB JAWA TIMUR 2011-2016


Dari 14 Pilkada yang diikuti oleh calon yang diusung PKB, 10
kandidat diantaranya berhasil dimenangkan. Yakni di Kab Sidoarjo,
Kab. Situbondo, Kab. Banyuwangi, Kab. Malang, Kab. Kediri, Kab.
Ngawi, Kab. Tuban, Kab. Gresik, Kab. Lamongan, dan Kab. Sumenep.
Sedangkan 4 kontestan sisanya yang diusung PKB, masing-masing di
Kota Pasuruan, Kab. Jember, Kab. Ponorogo dan Kab. Trenggalek
belum berhasil merebut kemenangan.
Tentu evaluasi mendalam dilakukan terkait dengan
kegagalan empat calon pasangan yang disung PKB tersebut. Evaluasi
tersebut selanjutnya digunakan sebagai bahan bagi DPW PKB
Jombang dan DPC-DPC yang bersangkutan untuk menghadapi event
politik elektoral selanjutnya.
Berikut ini tabel yang menggambarkan peta kemenangan dan
kekalahan PKB dalam Pilkada serentak tahun 2015.

81 LPJ DPW PKB JAWA TIMUR 2011-2016


Paslon 1 Paslon 2 Paslon 3 Paslon 4
No Kabupaten/Kota Suara Sah Ket.
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Kab. Sidoarjo 190.897 26,66% 63.969 8,93% 422.071 58,94% 39.191 5,47% 716.128 MENANG

2 Kota Pasuruan 1.233 1,09% 62.786 55,51% 49.086 43,40% 113.105 KALAH

3 Kab. Situbondo 18.961 5,10% 158.636 42,66% 194.280 52,24% 371.877 MENANG

4 Kab. Banyuwangi 679.906 88,96% 84.384 11,04% 764.290 MENANG

5 Kab. Jember 452.085 46,24% 525.519 53,76% 977.604 KALAH

6 Kab. Malang 605.660 51,62% 521.817 44,48% 45.767 3,90% 1.173.244 MENANG

7 Kab. Kediri 470.446 67,33% 228.237 32,67% 698.683 MENANG

8 Kab. Ponorogo 205.587 36,80% 123.761 22,15% 9.422 1,69% 219.958 39,37% 558.728 KALAH

9 Kab. Trenggalek 88.878 23,93% 282.487 76,07% 371.365 KALAH

10 Kab. Ngawi 454.041 87,65% 63.958 12,35% 517.999 MENANG

11 Kab. Tuban 277.421 60,82% 178.735 39,18% 456.156 MENANG

12 Kab. Gresik 447.470 70,65% 175.283 27,67% 10.612 1,68% 633.365 MENANG

13 Kab. Lamongan 16.172 2,57% 448.306 71,14% 165.735 26,30% 630.213 MENANG

14 Kab. Sumenep 301.486 50,84% 291.581 49,16% 593.067 MENANG


P. Persiapan Pilkada Serentak 2017-2018
Dalam rangkaian Pilkada serentak yang dilaksanakan di
seluruh Indonesia tahun 2017, Kabupaten Jombang hanya
melaksanakan satu penyelanggaraan Pilkada, yakni di Kota Batu.

a) Pilwali Kota Batu


DPC PKB Kota Batu awalnya tidak punya kursi sama
sekali di DPRD Kota Batu periode 2009-2014. Alhamdulillah,
berkat kerja keras semua komponen partai akhirnya pada
Pemilu 2014, DPC PKB Kota Batu berhasil memiliki 4 kursi di
DPRD Kota Batu. Selanjutnya untuk semakin menguatkan
penetrasi PKB di Kota Batu, dalam penyelenggaraan Pilkada
Kota Batu 2017, PKB berupaya mengajukan calon wali kota
dari unsur internal (kader) PKB. Akhirnya dengan persiapan
yang matang dan pendekatan yang intensif kepada kekuatan
politik lain di Batu, dalam Pilkada 2017, PKB berhasil
mencalonkan sahabat Drs. H. Hairuddin dan Hendra Angga
Sonatha (Gus DinAngga) sebagai Calon Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Batu 2017-2022, di mana dalam hajatan politik
lima tahunan tersebut DPC PKB Kota Batu berkoalisi dengan
Partai Demokrat untuk memenuhi persyaratan pendaftaran
bakal calon Wali KotaWakilWali Kota ke KPU Kota Batu,
yakni calon Wali Kota/Wakil Wali Kota minimal mendapatkan
dukungan partai politik/gabungan partai politik yang
memperoleh 20 persen kursi di DPRD Batu yang berjumlah
25 kursi. Artinya 20 persen dari 25 kursi adalah 5 kursi.
Karena perolehan kursi PKB di DPRD Batu 4 kursi,
maka perlu tambahan partai lain yang dalam hal ini adalah
Partai Demokrat yang memperoleh 3 kursi di DPRD Kota
Batu. Setelah dilakukan pengundian nomor urut calon pada
25 Oktober 2016, pasangan Gus DinAngga mendapatkan
nomor urut 3. Agenda selanjutnya, DPW PKB Jatim akan
terus mendorong DPC PKB Kota Batu untuk memanfaatkan

83 LPJ DPW PKB JAWA TIMUR 2011-2016


segenap potensi sumber daya partai yang dimiliki untuk
memenangkan Pilwali Kota Batu pada 15 Februari 2017.

f) Pilgub Jatim2018
Salah satu agenda Pilkada serentak di Indonesia
tahun 2018 adalah Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
Kabupaten Jombang untuk Periode 2018-2023. Sebagai
partai pemenang dalam Pemilu Legislatif 2014 untuk wilayah
Jombang sekaligus Partai yang memperoleh kursi terbanyak
di DPRD Jombang Periode 2014-2019, PKB harus pro aktif
dan mempersiapkan diri dengan serius untuk menyongsong
kontestasi elektoral di Jombang tahun 2018.
Salah satu pertimbangan krusial yang dipikirkan DPW
PKB Jombang menghadapi event politik di Jatim 2018 adalah
ikhtiar untuk mencalonkan kader sendiri dalam Pilgub Jatim
2018 mengingat secara persyaratan politik, jumlah kursi PKB
memenuhi syarat untuk mengusung calon sendiri (syarat
pencalonan partai minimal mendapatkan 20 kursi di DPRD
Jatim, dan jumlah kursi FPKB DPRD Jatim 20 kursi). Selain
itu, upaya ini ditempuh untuk memenuhi aspirasi kader-kader
PKB se-Jombang yang menginginkan ada kader militan PKB
Jombang yang menduduki tampuk kepemimpinan di
Kabupaten Jombang. Upaya tersebut juga wajib
diperjuangkan demi menjaga martabat, marwah, integeritas,
kedaulatan dan soliditas partai.
Setelah mempertimbangkan faktor internal dan
eksternal partai, termasuk menyerap aspirasi kader-kader di
level grass root, berkonsultasi dengan Dewan Syuro, para
Kiai Sepuh, beristikharoh kepada Allah SWT, maupun hasil
pembacaan peta politik Jombang dan pemetaan konstelasi
sosial-politik di Jombang, DPW PKB Jombang memutuskan
untuk mengusung nama Abdul Halim Iskandar (Pak Halim)
yang juga Ketua DPW PKB Jatim sebagai bakal calon
Gubernur Jatim dalam Pilgub Jatim tahun 2018.

84 LPJ DPW PKB JAWA TIMUR 2011-2016


Sejak awal tahun 2016, upaya intensif dilakukan
DPW PKB Jombang untuk mensosialisasikan nama Pak Halim
kepada seluruh masyarakat Jombang. Dengan menggandeng
konsultan politik profesional dari lembaga yang kredibel yakni
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), DPW PKB
Jatim dan tim pemenangan Pak Halim sebagai Gubernur
Jatim 2018-2023 terus bekerja untuk menaikkan popularity,
likebilty, maupun elektability Pak Halim di hadapan rakyat
Jombang.
Mengusung tagline Jatim Pak Halim Holopis Kuntul
Baris, seluruh komponen partai terus bekerja keras
mensosialisasikan sosok dan pemikiran Pak Halim agar makin
dikenal dan disukai oleh rakyat Jombang sebagai calon
Gubernur Jatim 2018-2023.

g) Pilkada Serentak Kabupaten/Kota Tahun 2018


Selain menghelat Pemilihan Gubernur/Wakil
Gubernur Jombang 2018-2023, tahun 2018 juga akan digelar
Pilkada Kabupaten/Kota di 18 Kab/Kota, yakni:
1. Kabupaten Bondowoso
2. Kabupaten Lumajang
3. Kabupaten Probolinggo
4. Kabupaten Pasuruan
5. Kabupaten Tulungagung
6. Kabupaten Jombang
7. Kabupaten Nganjuk
8. Kabupaten Madiun
9. Kabupaten Magetan
10. Kabupaten Bojonegoro
11. Kabupaten Bangkalan
12. Kabupaten Sampang
13. Kabupaten Pamekasan
14. Kota Probolinggo
15. Kota Malang
16. Kota Kediri
17. Kota Mojokerto

85 LPJ DPW PKB JAWA TIMUR 2011-2016


18. Kota Madiun

Sebagaimana dalam kasus persiapan Pilgub Jatim


2018, dalam konteks Pilkada serentak 2018 ini PKB juga
mendorong kader-kader terbaiknya untuk berkontestasi
dalam Pilkada serentak di 18 Kab/Kota itu. Dalam berbagai
pertemuan konsolidasi antara DPW PKB Jatim dan DPC-DPC
se-Jatim, Ketua DPW PKB Jatim selalu mendorong dan
memotivasi kader-kader di daerah agar mempersiapkan diri
menghadapi Pilkada serentak 2018. Baik persiapan dalam
konteks menyiapkan kader terbaik sebagai bakal calon
Walikota/Bupati, maupun untuk membangun komunikasi
intensif dengan stakeholders politik di daerahnya masing-
masing guna menyusun kekuatan politik menghadapi Pilkada
serentak 2018. Secara umum, dalam tabel di bawah ini dapat
disimulasikan potensi DPC-DPC yang mampu mencalonkan
sendiri kader terbaiknya menjadi bakal calon Bupati/Walikota
maupun DPC-DPC yang harus membangun koalisi dengan
partai lain untuk mengusung calon pasangan.

Syarat
Total Minimal
Kabupaten/Kota/Kabupate Kursi
No Kursi Pencalonan
n PKB
DPRD dalam
Pilkada
1 DPRD Kab. Pasuruan 50 12 10 Kursi
2 DPRD Kab. Probolinggo 45 8 9 Kursi
3 DPRD Kota Probolinggo 30 4 6 Kursi
4 DPRD Kab Bondowoso 45 12 9 Kursi
5 DPRD Kab. Lumajang 50 9 10 Kursi
6 DPRD Kota Malang 50 6 10 Kursi
7 DPRD Kab. Tulungagung 50 6 10 kursi
8 DPRD Kab. Magetan 45 5 9 Kursi

86 LPJ DPW PKB JAWA TIMUR 2011-2016


Syarat
Total Minimal
Kabupaten/Kota/Kabupate Kursi
No Kursi Pencalonan
n PKB
DPRD dalam
Pilkada
9 DPRD Kab. Jombang 50 8 10 Kursi
10 DPRD Kab. Nganjuk 45 6 9 Kursi
11 DPRD Kota Madiun 30 4 6 Kursi
12 DPRD Kab. Madiun 45 13 9 Kursi
13 DPRD Kota Mojokerto 25 3 5 Kursi
14 DPRD Kab. Bojonegoro 50 6 10 Kursi
15 DPRD Kab. Bangkalan 50 5 10 Kursi
16 DPRD Kab. Sampang 45 8 9 Kursi
17 DPRD Kab. Pamekasan 45 5 9 Kursi
18 DPRD Kota Kediri 30 4 6 Kursi
19 DPRD Kabupaten Jombang 100 20 20 Kursi

Asumsi tabel diatas didasarkan pada syarat


pencalonan partai politik atau gabungan politik untuk
mencalonkan pasangan calon dalam Pilkada sebagaimana
diatur berdasarkan ketentuan UU No. 10 tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua atas UU No. 1 tahun 2015 tentang
Penetapan Perppu No. 1 Tahun 2014 dan Peraturan KPU No.
5 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas peraturan KPU
No. 9 Tahun 2015 yang mengatur syarat pengajuan calon
Walikota/wakil Walikota dan/atau Bupati/wakil Bupati
diajukan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang
memenuhi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi di DPRD
Kab/Kota atau paling sedikit 25 persen dari akumulasi suara
sah hasil Pemilu Legislatif di Kab/Kota yang bersangkutan.
Dengan skema tersebut, dalam Pilkada serentak
2018 sebagaimana dijelaskan di atas, hanya ada 3 DPC PKB
yang bisa mencalonkan pasangan calon dengan mandiri

87 LPJ DPW PKB JAWA TIMUR 2011-2016


(tanpa koalisi), yakni Kab. Pasuruan, Kab. Bondowoso, dan
Kab. Madiun (plus DPW PKB Jatim untuk Pilgub Jatim 2018).
Sisanya harus dilaksanakan dengan gabungan partai politik.
Oleh karena itu telah dilakukan langkah-langkah persiapan
dalam menjalin komunikasi dengan kekuatan politik lain yang
dapat menguntungkan PKB.

88 LPJ DPW PKB JAWA TIMUR 2011-2016


PENUTUP

Demikian Laporan Pertanggungjawaban DPW PKB Jombang


Periode 2011-2016 kami sampaikan dalam forum tertinggi yang telah
memberikan amanah kepada kami 5 tahun lalu. Meski tidak istimewa
yang kami lakukan dan masih jauh dari ekspektasi kader PKB
Jombang, kami berharap apa yang baik dalam periode ini, dapat
dijadikan pondasi untuk meningkatnya pada periode selanjutnya.

DPW PKB Jombang, menghaturkan penghargaan setinggi-


tingginya dan ungkapan terima kasih yang tulus, kepada seluruh
pihak, seluruh jajaran pengurus DPW PKB Jombang periode 2011-
2016, seluruh pengurus DPC, DPAC sampai DPRt se-Jombang,
seluruh Banon PKB se-Jombang, kader, simpatisan, para kiai,
kalangan pesantren, pengurus dan warga NU se-Jombang, serta
seluruh rakyat Jombang, yang telah memberikan dukungan moral
maupun material, memberikan kritik, sumbangsih pemikiran,
menyampaikan nasehat, serta berpartisipasi dalam perjalanan
kepengurusan ini. Kami tidak dapat menyebutkan satu persatu para
pihak tersebut, mengingat begitu banyaknya nama dan aneka
sumbangsih yang telah diberikan.

Akhirnya, Tiada Gading yang Tak Retak, Bumi Mana yang


Tak Kena Hujan, DPW PKB Jombang periode 2011-2016, dengan
tulus memohon maaf yang sebesar-besarnya, kepada para
musyawwirin, kader dan pengurus PKB se-Jombang, para aktifis dan
pejuang PKB dari waktu ke waktu, serta secara khusus kepada
segenap pendiri PKB, atas segala kekurangan kami selama
memimpin, menggerakkan organisasi, menjalankan program kerja,
mengemban amanah kader dan musyawwirin sebagai pelayan DPW
PKB Jombang. Semua itu, murni karena sifat manusiawi kami.

89 LPJ DPW PKB JAWA TIMUR 2011-2016


Tetap Khidmat Membela Rakyat
SALAM HOLOPIS KUNTUL BARIS

Wallahul Muwaffiq Ila Aqwamith Tharieq


Wassalamu Alaikum Wr. Wb

Surabaya, Oktober 2016

MANDATARIS
MUSYAWARAH WILAYAH III
PARTAI KEBANGKITAN BANGSA KABUPATEN JOMBANG
Dewan Syura, Dewan Tanfidz,

K.H. Abdussalam Mujib Drs. H. A. Halim Iskandar, M.Pd.


Ketua Ketua

90 LPJ DPW PKB JAWA TIMUR 2011-2016

Anda mungkin juga menyukai