Anda di halaman 1dari 2

Tugas ambliopia

Oleh : Alfoncius Rolando Sondakh

Pemmbimbing : dr. Margrette Paliyama Franciscus

Definisi Ambliopia

Ambliopia adalah berkurangnya Visus atau tajam pengelihatan unilateral ( satu mata )
atau juga bilateral ( dua mata ) walaupun sudah dengan koreksi terbaik tanpa menemukan
kelainan struktur pada mataatau lintasan visual bagian belakang. Dapat diakibatkan oleh
pengalaman visual yang abnormal pada masa lalu seperti strabismus atau mata juling,
anisometropia atau bilateral ametropia yang tinggi,serta ambliopia ex anopsia.

Klasifikasi Ambliopia

1. Ambliopia Strabismus
2. Ambliopia Anisometropia
3. Ambliopia Ametropia
4. Ambliopia Deprivasi atau Ambliopia ex anopsia

Ambliopia Strabismus
Merupakan suatu bentuk ambliopia yang paling sering dan menyebabkan hilangnya
pengelihatan binokuler. Pada ambliopia strabismus satu mata yang lurus dan mata yang lain
berdeviasi dapat menimbulkan dua fenomena pengelihatan berbeda yaitu kofusi atau kekacauan
dan diplopia atau melihat dobel.

Ambliopia Anisometropia
Suatu kelainan yang terjadi akibat refraksi yang tidak seimbang antara kedua mata
sehingga bayangan yang jatuh pada satu mata tidak focus. Kaburnya bayangan retina unilateral
dapat mengakibatkan distorsi monocular dan hilangnya binokularitas. Anisometropia ambliopia
yang bermakna bila terdapat kelainan refraksi lebih dari 5 dioptri. Anisometropia hipermetropia
atau astigmatisme anisometropia + 1.50 D dapat menyebabkan ambliopia , sedangkan ambliopia
hipermetropik sedang ( + 3.00 D ) dapat menimbulkan ambliopia berat. Seringkali terapi dan
penanganan nya terlambat, sedangkan bila diperhatikan anak sering memincingkan mata
sehingga sinar yang masuk lebih jelas.

Ambliopia Ametropia
Suatu keadaan yang disebut juga dengan ambliopia dengan pola distorsi binocular. Secara
klinis terlihat pada hipermetropia tinggi bilateral + 5 D atau lebih dan myopia tinggi atau lebih
dari 10 D dan astigmatisme bilateral simetris.Anak anak dengan kelainan tersebut, biasanya
akan bergerak maju mendekati obyek yang dilihat untuk mendapatkan pengelihatan yang lebih
baik.
Ambliopia Deprivasi
Disebut juga dengan ambliopia ex anopsia atau disuse ambliopia. Ambliopia ini
disebabkan oleh kelainan congenital ( bawaan ) pada mata atau terdapatnya kekeruhan memiliki
pola distorsi monocular, sedangkan bila kedua mata menderita kelainan, maka akan timbul
ambliopia dengan pola distorsi binocular. Bentuk ambliopia deprivasi ini sangat jarang, tetapi
paling merusak dan sulit ditangani.
Katarak congenital adalah kekeruhan ada lensa bisa unilateral atau bilateral, dan
menyebabkan hilangnya pengelihatan pada 10 % anak. Pada anak anak usia dibawah 6 tahun
dengan katarak congenital berdiameter 3 mm atau lebih yang padat dan berada ditengah tengah
lensa, dapat mengakibatkan ambliopia yang berat, tetapi bila anak tersebut berusia diatas 6 tahun
dan baru menderita katarak , tidak akan lebih berbahaya.
Ambliopia oklusi merupakan salah satu penyebab ambliopia deprivasi akibat terapi oklusi
atau patching yang berlebihan, yang pada umumnya untuk terapi pada strabismus, hal ini dapat
dihindari dengan melakukan pemeriksaan rutin. Beberapa kelainan binocular lain yang dapat
menimbulkan ambliopia adalah ptosis congenital, sindrom blefarimosis, disgenesis kornea,
distrofi kornea, kelainan metabolic yang menyebabkan kekeruhan kornea, hemangioma dan
glaucoma congenital. Kekeruhan media akibat perdarahan vitreus juga dapat menyebabkan
berkembangnya ambliopia pada anak anak, khusunya anak anak yang sering mengalami
trauma.

Sampai kapan terapi ambliopia masih dapat dilakukan ?


- National institute for Health mengatakan terapi ambliopia masih dapat dilakukan
hingga usia 17 tahun akan tetapi paling baik dilakukan sedini mungkin

Anda mungkin juga menyukai