Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

Nama : Lela Marsela


NPM : E1G016002
Prodi : Teknologi Industri Pertanian
Kelompok : 5 (Lima)
Hari/Jam : Jumat,10.00-12.00 WIB
Tanggal : 20 Oktober 2016
Co-Ass : 1. Tita Novita (E1G013)
2. Elin Wijayanti(E1G013005)
Dosen : 1. Bosman Sidebang, Drs.,MSi
2. Zulman Efendi,STP,M.Sc.
Objek praktikum : KALORIMETER

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2016
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang materi dan perubahan materi baik
secara fisik maupun materi. Dalam kehidupan kita sehari-hari yang menggunakan reaksi
kimia seperti, makanan yang kita konsumsi setiap saat setelah dicerna diubah menjadi
tenaga tubuh. Nitrogen dan hydrogen bergabung membentuk ammonia yang digunakan
sebagai pupuk. Bahan bakar dan plastik dihasilkan oleh minyak bumi, pati tanaman dalam
daun disintesis dan dan oleh pengaruh sinar matahari. Pelajaran yang berkaitan dengan
reaksi kimia lazim dikenal sebagi stokiometri. Stokiometri adalah bagian ilmu kimia
yang mempelajar hubungan kunatitatif antara zat yang berkaitan dalam reaksi kimia.
Persamaan kimia menggambarkan zat pereaksi atau pereaktan dan hasil reaksi atau
produk yang dihubungkan dengan tanda panah. zat pereaksi itu sendiri adalah zat apa saja
yang mula-mula terdapat, kemudian diubah selama reaksi berlangsung. Terletak disebelah
kiri tanda panah. Sedangkan hasil reaksi (produk) adalah zat apa saja yang dihasilkan
selama reaksi kimia dan terletak disebelah kanan tanda panah.
Pada percobaan stoikhiometri tidak semua reaktan habis pada saat yang sama, yang
artinya terdapat salah satu reaktan habis dan yang lain masih tersisa, dan reaktan yang
habis disebut pereaksi pembatas. Oleh karena itu dalam praktikum ini kita mempelajari
mempelajari menentukan pereaksi pembatas untuk menentukan jumlah produk yang
dihasilkan. Di harapkan praktikan dapat mengerti tentang pereaksi pembatas dan pereaksi
sisa.

1.2 Tujuan
1. Mempelajari prinsip-prinsip stoikhiometri serta perhitungannya
2. Menentukan perbandingan stoikhiometri setiap zat dalam persamaan reaksi
3. Menentukan pereaksi pembatas
4. Menentukan koofisien reaksi dengan cepat dan benar
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Suatu reaksi kimia adalah proses dimana ikatan atom di dalam molekul-molekul
zat-zat yang bereaksi dipecahkan, diikuti oleh penyusunan kembali dari atom-atom
tersebut dalam kombinasi molekul baru. Dengan perkataan lain, timbul zat kimia baru dan
yang lama hilang, tetapi atom atomnya tetap sama. (Harijono,1987)
Reaksi kimia secara umum dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu reaksi
asam-basa dan reaksi redoks. Secara garis besar, terdapat perbedaan yang mendasar antara
kedua jenis reaksi tersebut, yaitu pada reaksi redoks terjadi perubahan bilangan oksidasi
(biloks), sedangkan pada reaksi asam-basa tidak ada perubahan biloks. Kedua kelompok
reaksi kimia ini dapat dikelompokkan ke dalam 4 tipe reaksi: Sintesis, Dekomposisi,
Penggantian Tunggal, dan Penggantian Ganda.(Yusuf,2011)
Stoikiometri berasal dari kata yunani, stoicheion (unsure) dan mettrein (mengukur),
berarti mengukur unsur. Pengertian unsur-unsur dalam hal ini adalah partikel-partikel
atom, ion, molekul atau electron yang terdapat dalam unsur atau senyawa yang terlibat
dalam reaksi kimia. Stoikiometri yang menyangkut cara untuk menimbang dan
menghitung spesi-spesi kimia atau dengan kata lain, stoikiometri adalah kajian tentang
hubungan-hubungan kuantitatif dalam reaksi kimia.(Achmad,1996)
Stoikiometri reaksi adalah penentuan perbandingan massa unsur-unsur dalam
senyawa dalam pembentukan senyawanya. Pada perhitungan kimia secara stoikiometri,
biasanya diperlukan hukum-hukum dasar ilmu kimia.(Brady,1986)
Dalam persamaan reaksi kimia berlaku hukum kekekalan massa yang berarti:
Jumlah atom tiap unsur sebelum dan sesudah reaksi sama
Jumlah zat yang bereaksi sebelum dan sesudah reaksi sama.
Contoh reaksi: aA + bB cC + dD (Tim Dosen,2016)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
o Buret
o Erlemeyer volume 50/100 ml
o Pipet ukur 5 dan 10 ml
o Kaca arloji
o Botol semprot
o Corong kaca
3.1.2 Bahan
o KIO3
o KI
o HCl
o Na2SO3
o Amilum
o Aquades
3.2 Prosedur Kerja
a) Buret yang sudah bersih dibilas dengan larutan Na2SO3
b) Buret yang sudah dibilas dipasang dengan statif dan diisi dengan larutan Na2SO3
c) Selanjutnya sediakan erlemeyer, kemudian dengan berurutan masukkan kedalam
erlemeyer tersebut (dengan pipet volume) larutan berikut:
3 ml larutan KIO3 0,06 M
5 ml KI 0,2 M
1 ml larutan HCl 1M
1 ml indicator amilum
d) Larutan (pada prosedur C) selanjutnya dititrasi dengan larutan Na2SO3 yang terpakai
e) Ulangi prosedur c-d sampai 3 kali
f) Catat volume Na2SO3 rata-rata yang terpakai
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

Volume Mol Mol Mol Mol


No Zat
(ml) Mula-mula Bereaksi Hasil reaksi sisa reaksi
1 KIO3 0,06 M 3 0,18 mmol 0,167 mmol 0 mmol 0 mmol
2 KI 0,2 M 5 1 mmol 0,833 mmol 0,1 mmol 0,1 mmol
3 HCl 1 M 1 1 mmol 1 mmol -0,08 mmol -0,08
mmol
4 Na2SO3 1. 9

0,1 M 2. 6,6
3. 9
Rata : 8,2
5 Amilum 1
6 I2
7 NaI
8 Na2SO3

Lengkapi persamaan reaksi berikut :


1. KIO3 + 5KI + 6HCl 6KCl + 3I2 + 3H2O
2. I2 + 2 Na2SO3 2 NaI + Na2S2O6

Perhitungan
KIO3 + 5KI + 6HC l 6KCl + 3I2+ 3H2O
Mula-mula : 0,18 1 1
Koefisien : 1 5 6 6 3 3
a/b : 0,18 0,2 0,16 - - -
bereaksi : 0,18 0,9 1,08 1,08 0,54 0,54
sisa : 0 0,1 -0,0
BAB V

PEMBAHASAN

Stoikiometri reaksi adalah penentuan perbandingan massa unsur-unsur dalam


senyawa dalam pembentukan senyawanya. Pada perhitungan kimia secara stoikiometri,
biasanya diperlukan hukum-hukum dasar ilmu kimia.
Dalam persamaan reaksi kimia berlaku hukum kekekalan massa yang berarti:
Jumlah atom tiap unsur sebelum dan sesudah reaksi sama
Jumlah zat yang bereaksi sebelum dan sesudah reaksi sama.
Contoh reaksi: aA + bB cC + dD

Dari hasil praktikum yang telah kami dilakukan, didapatkan hasil bahwa pada
percobaan kami mencampurkan 3 ml larutan KIO3 0,06 M, 5 ml KI 0,2 M, 1 ml larutan HCl 1
M, dan 1 ml indikator amilum. Dan mol mula-mulanya dihitung menggunakan rumus
pengeceran, didapatkan KIO3 sebanyak 0,18 mmol, KI sebanyak 1 mmol dan HCl sebanyak 1
mmol. Setelah dihitung menggunakan rumus reaksi pembatas, didapatkan mol reaksinya
0,167 mmol larutan KIO3, 0,833 mmol larutan KI dan 1 larutan HCl dan hasil reaksi atau sisa
reaksinya yaitu pada KIO3 sebesar 0 mmol, KI sebesar 0,1 mmol dan HCl sebesar -0,08
mmol. Lalu dicampurkan dengan Na2SO3. Pencampuran Na2SO3 dengan KIO3 + KI + HCl +
Amilum, pada percobaan pertama menghabiskan sebanyak 3,2 ml Na2SO3, percobaan ke dua
menghabiskan sebesar 6,5 ml Na2SO3dan percobaan ke tiga menghabiskan sebesar 5,9 ml
Na2SO3 , yang ketiga-tiganya akhirnya berubah menjadi bening. Dan didapati rata-rata dari
ketiga percobaan tersebut yaitu 10,6 ml.
BAB VI

PENUTUP

1. 6.1 Kesimpulan
1. Dari hasil praktikum kali ini kita dapat mengetahui prinsip stoikiometri
didasari oleh tiga konsep yaitu hukum kekekalan massa, konsep mol, dan
massa relative dari atom/molekul (Ar/Mr).
2. Menentukan perbandingan zat-zat yang terlibat dalam reaksi dihitung dengan
satuan mol, tetapi bila perbandingan zat-zat yang terlibat dalam reaksi tidak
sama dengan perbandingan mol dari persamaan reaksi, maka tidak seluruh zat
yang akan habis bereaksi atau meninggalkan sisa.
3. Dalam menentukan perekasi pembatas ialah dengan membagi jumlah mol zat
yang tersedia dengan koefisien masing-masing. Hasil yang paling kecil
menyatakan bahwa zat tersebut lah perekasi pembatasnya.
4. Yang terakhir dalam praktikum ini kita dapat menentukan koefisien reaksi
dengan cepat yaitu memperhatikan jumlah angka koefisien reaksi dari setiap
senyawa atau unsur dan perbandingkan dilakukan oleh angka koefisien
terkecil

6.2 Saran
Sebaiknya alat dan bahan diperbanyak supaya lebih efisien dan dapat melakukan
praktikum dengan benar. Fasilitas ruangan lebih ditingkatkan lagi supaya lebih nyaman
dalam menjalankan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Brady, J.E dan Humiston. 1986. General Chemistry. New York: John Willey and Sons.
Djojodiharjo,Harijono.1987.Termodinamika Teknik aplikasi dan termodinamika statistik.
Jakarta: PT.Gramedia
Luscua,Achmad.1996.Stoikiometri Energitika Kimia.Bandung:PT Citra Aditya Bakti
Yusuf.2011. Stoikiometri.Jakarta:PT.Gramedia
Tim Dosen.2016.Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Teknologi Pertanian. Fakultas
Pertanian : Universitas Bengkulu

Anda mungkin juga menyukai