Anda di halaman 1dari 7

MASALAH UMUM IBU HAMIL

Masalah kesehatan ibu hamil dapat muncul seiring bertambahnya usia kehamilan dan
kondisi fisik ibu yan kurang fit dalam menjalani masa kehamilannya. Dan berikut ini
merupakan beberapa masalah kehamilan yang sering dialami oleh ibu hamil.

1. Kelelahan

Kelelahan merupakan masalah kesehatan ibu hamil yang paling sering terjadi. Hal ini bisa
dipicu oleh 2 hal yang pertama terlalu banyak beraktifitas, atau kekurangan darah. Jika
kelelahan karena terlalu banyak beraktifitas, maka ibu hamil harus segera beristirahat untuk
memulihkan tenaga dan stamina tubuh, yang perlu diwaspadai yaitu kelelahan akibat
kekurangan darah (anemia). Anemia disebabkan karena turunnya jumlah hemoglobin dalam
darah. Dalam kondisi mengandung maka kebutuhan hemoglobin dalam darah akan
meningkat. Hal ini dikarenakan hemoglobin dibutuhkan oleh ibu dan juga bayi dalam
kandungannya.

Apabila kondisi Kekurangan darah pada ibu hamil tidak segera diatasi dapat berakibat
buruk bahkan bisa mengakibatkan keguguran atau juga kelahiran bayi yang tidak cukup bulan
/ premature. Di awal kehamilan akukanlah pemeriksaan ke dokter kandungan atau bidan
untuk memastikan kesehatan kehamilan. Untuk mengatasi masalah ini biasanya ibu akan
diberi penambahan darah atau diberikan obat yang dapat meningkatkan produksi zat besi.
Selain itu pada ibu hamil juga disarankan mengkonsumsi makanan yang dapat meningkatkan
sel darah merah seperti hati dan kacang-kacangan.

2. Morning sickness

Morning sickness sebenarnya merupakan kondisi normal pada ibu hamil, namun jika
terjadi lebih dari tiga bulan maka sebaiknya segera periksakan ke dokter kandungan. Morning
sickness akan membuat berat badan ibu turun drastis dan merasa kelelahan yang sangat.
Selain itu juga berakibat buruk pada bayi dalam kandungan karena akan kekurangan nutrisi
yang dibutuhkan.

Untuk mensiasatinya ibu hamil dapat mengubah pola makan menjadi makan dalam porsi
kecil. Juga sediakan makanan ringan di sekitar ibu hamil yang mudah di bawa sehingga dapat
dimakan sewaktu-waktu.
3. Pendarahan

Pendarahan normal biasa terjadi saat di awal kehamilan. Pendarahan ini terjadi dalam
jumlah yang sedikit, seperti munculnya bercak-bercak pada kehamilan minggu ke tujuh
sampai sembilan. Hal ini terjadi karena implantasi embrio pada dinding rahim yang
menyebabkan dinding rahim meluruhkan sejumlah kecil darah.Pendarahan ini terjadi antara
satu hingga dua hari. Pada ibu hamil juga sebaiknya tidak diperbolehkan untuk mengangkat
beban berat, melakukan aktivitas berlebih yang menyebabkan kelelahan karena dapat
mengakibatkan pendarahan.

Pendarahan hebat di masa awal kehamilan perlu diwaspadai karena bisa memicu
terjadinya keguguran.

4. Tekanan darah tinggi

Pada ibu hamil juga beresiko terserang tekanan darah tinggi. Dan resiko tekanan darah
tinggi ini dapat menjadi berkali lipat jika ibu hamil sebelumnya sudah memiliki riwayat
penyakit seperti tekanan darah tinggi, penyakit ginjal atau diabetes.

Tingginya tekanan darah pada ibu hamil dapat membuat pembuluh darah meningkat yang
mengakibatkan beberapa fungsi kerja organ terganggu. Beberapa organ yang terkena dampak
tekanan darah tinggi pada ibu hamil diantaranya: otak,jaringan hati, ginja dan rahim. Lebih
dari itu tekanan darah tinggi pada masa kehamilan juga dapat mengakibatkan pertumbuhan
janin terhambat bahkan kematian janin di dalam rahim.

5. Kram

Kram di kaki adalah malasah ibu hamil yang paling umum dilaporkan selama paruh
kedua kehamilan dan biasanya timbul di malam hari.

Meski penyebab pasti kram selama kehamilan tidak diketahui, ibu yang sedang hamil bisa
mencegahnya dengan:

Peregangan betis. Berdiri dengan jarak satu rentangan lengan dari dinding, dengan
posisi menghadap dinding. Posisikan kaki kanan ke belakang kaki kiri. Perlahan,
tekuk kaki kiri ke depan sambil menjaga lutut kanan Anda tetap lurus dan tumit kanan
mantap menjajak lantai. Tahan posisi selama 30 detik, jaga agar punggung tetap lurus
dan pinggul ke depan. Jangan putar kaki ke arah dalam atau luar, dan hindari
meregangkan jari kaki Anda. Ganti kaki dan ulangi
Tetap aktif sepanjang hari
Konsumsi suplemen magnesium
Cukupi asupan cairan
Pilih alas kaki yang nyaman

Jika ibu hamil mengalami kram, luruskan kaki di atas kasur dan tarik jari kaki mengarah
lutut. Posisi ini akan meregangkan otot betis dan membantu meringankan sakit. Jika cara ini
tidak berhasil, coba berdiri dan buat langkah besar ke depan dengan kaki yang tidak kram
untuk meregangkan otot kaki sebelah yang kram. Jaga agar telapak kaki tetap mendatar di
lantai untuk meningkatkan intensitas regangan.

Saat rasa sakit memudar, bisa pijat atau kompres area tersebut dengan air hangat atau
koyo hangat.

6. Sembelit

Anda mungkin akan mengalami sembelit sangat awal di masa kehamilan karena
perubahan hormon dalam tubuh. Ada beberapa hal yang bisa membantu Anda mencegah dan
mengobati sembelit, termasuk:

Makan makanan tinggi serat, seperti roti gandum dan sereal, buah dan sayuran, serta
kacang dan biji-bijian setidaknya 30-40 gram serat setiap hari.
Rutin berolahraga, untuk menjaga otot-otot Anda tetap kencang jalan kaki adalah
pilihan yang tepat.
Perbanyak asupan cairan tubuh setidaknya 6-8 gelas air setiap hari
Hindari suplemen zat besi, karena dapat membuat Anda sembelit tanyakan pada
dokter perlu tidaknya Anda mengonsumsi suplemen ini dan bisakah Anda mengubah
ke jenis yang lain.
Minum obat pencahar yang aman untuk ibu hamil, seperti lactulose. Jika Anda
membutuhkan opsi lain, konsultasikan dengan dokter Anda
Cobalah untuk mencegah atau mengatasi sembelit. Dengan cara ini, Anda akan merasa
lebih nyaman dan akan mampu menghindari wasir.

7. Wasir

Untuk meringankan rasa sakit dari wasir selama kehamilan:

Tempatkan kompres dingin atau es batu yang dibungkus kain bersih di anus Anda
untuk mengurangi pembengkakan dan iritasi
Jaga daerah anus Anda tetap bersih dengan mencuci lembut setiap kali buang air besar

Jika saran ini tidak membantu atau wasir Anda menjadi lebih buruk atau mulai berdarah,
hubungi penyedia layanan kesehatan Anda. Bagi banyak wanita, wasir sembuh dengan
sendirinya setelah melahirkan. Jika wasir menetap, pembedahan mungkin dianjurkan.

8. Bolak Balik Buang Air Kecil

Bolak-balik buang air kecil normal dan umum menjadi masalah ibu hamil dalam 12-14
minggu pertama kehamilan. Setelahnya, frekuensi buang air kecil biasanya tidak menjadi
masalah lagi sampai minggu terakhir kehamilan, saat kepala bayi Anda turun lebih rendah
menuju panggul siap untuk proses persalinan.

Jika Anda sering mengeluhkan repotnya harus bolak-balik ke kamar mandi di malam hari,
coba untuk membatasi minum air dan cairan lain di malam hari menjelang waktu tidur.
Namun bagaimanapun juga, jangan kurangi jumlah cairan yang Anda konsumsi Anda dan
bayi Anda masih membutuhkan banyak cairan. Pastikan untuk meminum cairan non-
alkoholik dan bebas kafein sepanjang hari.

Di masa selanjutnya dalam kehamilan, beberapa wanita merasa berayun dari depan ke
belakang saat buang air kecil di kamar mandi membantu mengurangi tekanan dari rahim pada
kandung kemih, sehingga Anda akan bisa mengosongkan urin dengan benar.

Bicarakan dengan dokter atau bidan jika Anda mengalami sensasi terbakar, nyeri
menyengat, atau sakit punggung ketika Anda buang air. Ini bisa menjadi tanda-tanda infeksi
saluran kemih, yang harus ditangani dengan cepat untuk menghindari komplikasi.

9. Ngompol
Inkontinensia, atau ngompol, adalah masalah ibu hamil baik selama dan setelah
kehamilan. Wanita hamil kadang tidak dapat mencegah lonjakan urin tiba-tiba atau
kebocoran kecil ketika mereka batuk, tertawa, atau bersin, atau ketika mereka bergerak tiba-
tiba, atau hanya bangkit dari posisi duduk. Ini mungkin bersifat sementara, karena otot-otot
dasar panggul (otot-otot di sekitar kandung kemih) melonggar sedikit untuk mempersiapkan
untuk proses melahirkan.

Atasi ngompol dengan memperkuat otot-otot dasar panggul menggunakan senam Kegel.
Selain itu, seorang fisiografis juga akan mengajarkan latihan dasar panggul selama kelas
antenatal. Bicarakan dengan dokter atau bidan jika Anda masih mengalami ngompol yang
berlanjut.

10. Kembung dan Maag

Gangguan pencernaan pada kehamilan awal sebagian disebabkan oleh perubahan


hormonal, dan seiring bertambahnya usia kehamilan, gangguan ini disebabkan oleh rahim
yang bertumbuh menekan perut Anda.

Dalam beberapa kasus, perubahan diet dan gaya hidup mungkin cukup untuk mengontrol
pencernaan, terutama jika gejalanya ringan. Jika Anda memiliki gangguan pencernaan yang
parah, atau jika perubahan diet dan gaya hidup tidak bekerja, dokter atau bidan dapat
menyarankan menggunakan obat untuk membantu meringankan gejala-gejala. Beberapa
obat-obatan gangguan pencernaan yang aman untuk digunakan selama kehamilan, seperti
antasid, omeprazole, ranitidine dan alginat.

Anda juga dapat mencoba untuk menghindari kembung dengan:

Makan makanan dalam porsi kecil, dan menghindari makanan berlemak dan pedas.
Kembung bisa lebih buruk jika Anda berbaring setelah makan besar.
Meningkatkan sanggahan kepala saat tidur sekitar 15 cm dapat membantu mengatasi
kembung pada malam hari.
Terkadang, minum segelas susu atau makan beberapa sendok yoghurt dapat
membantu mencegah dan meringankan sakit maag.

11. Merasa Ingin Pingsan


Wanita hamil sering merasa ingin pingsan, karena gejolak perubahan hormon dalam
tubuh. Pingsan terjadi saat otak Anda tidak mendapat cukup darah dan oksigen. Anda akan
lebih mungkin pingsan saat berdiri cepat dan mendadak setelah duduk atau berbaring.

Untuk mengatasi rasa ingin pingsan:

Coba untuk bangkit perlahan dari duduk atau berbaring


Jika Anda masih merasa ingin pingsan, segera cari tempat duduk atau berbaring
menyamping
Jika Anda merasa ingin pingsan saat tidur telentang, ubah posisi menjadi tidur
menyamping.

Lebih baik untuk tidak berbaring telentang pada kehamilan lanjut atau selama persalinan.

12. Kepanasan

Wanita hamil sering merasa gerah dan kepanasan, karena gejolak perubahan hormon
dalam tubuh dan peningkatan suplai darah ke dalam kulit. Anda juga akan mengeluarkan
keringat lebih banyak dari biasanya.

Untuk mengatasi kepanasan:

Pakai pakaian longgar yang terbuat dari serat alami, seperti katun, karena serat alami
lebih menyerap keingat dan menyediakan ruangan untuk kulit Anda bernapas.
Jaga temperatur ruangan tetap sejuk
Mandi lebih sering untuk menjaga Anda tetap merasa segar

13. Varises

Varises adalah pembuluh darah yang membengkak. Pembuluh kaki adalah bagian yang
paling sering terpengaruh. Anda juga bisa mengembangkan varises di vulva, meskipun ini
biasanya akan berangsur membaik setelah melahirkan.

Jika Anda memiliki varises, coba tips di bawah ini:

Jangan berdiri terlalu lama


Hindari duduk menyilangkan kaki
Hindari menumpu sebagian besar berat badan pada satu titik untuk menghindari
tekanan berlebih
Duduk dengan mengangkat kedua kaki sesering mungkin, untuk meringankan nyeri
Coba gunakan legging pendukung khusus ibu hamil, yang juga akan mendukung otot
kaki Anda
Coba tidur dengan memposisikan kedua kaki lebih tinggi dari tubuh Anda sangga
dengan batal di bawah pergelangan kaki atau taruh tumpukan buku di bawah ujung
kasur Anda.
Lakukan olahraga kaki dan latihan antenatal lainnya, seperti berjalan kaki dan
berenang, untuk membantu kelancaran sirkulasi darah.

Pustaka :

Efendi, Engz. 2014. Masalah Kesehatan Ibu Hamil. https://manfaat.co/masalah-kesehatan-


ibu-hamil.html, (diakses 19 September 2017)

Quamila, Ajeng. 2017. 10 Masalah Ibu Hamil dan Cara Mengatasi.


https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/10-masalah-ibu-hamil-dan-cara-mengatasi/,
(diakses 19 September 2017)

Anda mungkin juga menyukai