Anda di halaman 1dari 19

STUDI KASUS PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE

ACUTE ON CHRONIC KIDNEY DISEASE e.c OBSTRUKTIF UROPATY


e.c RETENSI URIN e.c BENING PROSTAT HIPERKALEMIA di RUANG
KANA B RSUP HASAN SADIKIN BANDUNG

OLEH :

ATI KUSMIATI
20142320053

Pembimbing :
Lia Yuliani , SST, M. Gizi RD

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK
JURUSAN GIZI
2017
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
laporan ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin saya tidak
akan sanggup menyelesaikan studi kasus yang berjudul Proses Asuhan Gizi
Terstandar Studi Kasus pada pasien Chronic Kidney Disease Acute On Chronic
Kidney Disease e.c Obstruktif Uropaty e.c Retensi Urin E.C Bening Prostat
Hiperkalsemia RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Praktek Kerja
Lapangan Asuhan Gizi Terstandar dan penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah mendukung, membantu serta membimbing dalam
penyelesaian laporan ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini saya ucapkan terima
kasih kepada:
1. Asep Ahmad Munawar, SKM, M.Kes, selaku kepala Instalasi Gizi RSUP Dr.
Hasan Sadikin Bandung.
2. Ibu Lia Yuliani, SST, M. Gizi RD, selaku pembimbing yang memberikan
bimbingan, waktu, saran, serta kesabaran dalam membantu menyusun laporan ini.
3. Ahli gizi yang ada di rumah sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung telah memberikan
dorongan serta motivasi, penulis mengucapkan banyak terima kasih.
4. Orang tua yang selalu memberikan semangat dan doa untuk kesuksesan kami.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pembaca dengan penuh harapan semoga laporan ini dapat
memberi manfaat bagi semua pihak dalam menambah wawasan dan pengetahuan.

Bandung, September 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................1

DAFTAR ISI ............................................................................................................2

DAFTAR TABEL ....................................................................................................3

A. PENDAHULUAN .....................................................................................4

B. KASUS ......................................................................................................5

C. PEMBAHASAN ..................................... Error! Bookmark not defined.

D. KESIMPULAN ....................................... Error! Bookmark not defined.

E. DAFTAR PUSTAKA .............................. Error! Bookmark not defined.

2
DAFTAR TABEL

TABEL 1. ASUPAN ZAT GIZI PASIEN SAAT SAKIT (1 BULAN SMRS)........................................................... 8


TABEL 2. HASIL RECALL ASUPAN ZAT GIZI TN.D DI RS (1X24 JAM) .......................................................... 9
TABEL 3. DATA LABORATORIUM (15 SEPTEMBER 2017) ...................................................................... 11
TABEL 4. HASIL PEMERIKSAAN KLINIS TANGGAL .................................................................................. 12
TABEL 5. PERHITUNGAN KEBUTUHAN ZAT GIZI .................................................................................... 15
TABEL 6. RANCANGAN DIET PASIEN 1700 KKAL .................................................................................... 15
TABEL 7. DISTRIBUSI MAKAN PASIEN SEHARI 1700 .............................................................................. 16

3
A. PENDAHULUAN

Gagal ginjal adalah kemunduran fungsi ginjal yang menyebabkan


ketidakmampuan mempertahankan substansi tubuh di bawah kondisi normal1. Di
seluruh dunia, jumlah penderita Chronic Kidney Disease (CKD) terus meningkat
dan dianggap sebagai salah satu masalah kesehatan yang dapat berkembang
menjadi epidemi pada dekade yang akan datang2. Konsekuensi kesehatan utama
dari CKD bukan saja perjalanan penyakit menjadi gagal ginjal, tapi juga
peningkatan resiko penyakit kardiovaskuler. Bukti-bukti yang ditemukan
menunjukkan bahwa konsekuensi ini dapat diperbaiki dengan terapi yang
dilakukan lebih awal.
Chronic kidney disease (CKD) adalah suatu kerusakan pada struktur atau
fungsi ginjal yang berlangsung 3 bulan, dengan atau tanpa disertai penurunan
glomerular filtration rate (GFR). Selain itu, CKD dapat pula didefinisikan
sebagai suatu keadaan dimana GFR < 60 mL/menit/1,73 m2 selama 3 bulan
dengan atau tanpa disertai kerusakan ginjal3.
Di seluruh dunia, jumlah penderita Chronic Kidney Disease (CKD) terus
meningkat dan dianggap sebagai salah satu masalah kesehatan yang dapat
berkembang menjadi epidemi pada dekade yang akan datang. Konsekuensi
kesehatan utama dari CKD bukan saja perjalanan penyakit menjadi gagal ginjal,
tapi juga peningkatan resiko penyakit kardiovaskuler. Bukti-bukti yang
ditemukan menunjukkan bahwa konsekuensi ini dapat diperbaiki dengan terapi
yang dilakukan lebih awal4.
Penelitian epidemiologi di Thailand pada pekerja bangunan di Provinsi
Chonburi diketahui bahwa kebiasaan mengonsumsi minuman suplemen secara
bermakna berhubungan dengan kebiasaan kerja lembur, terpengaruh iklan, kesan
positif pribadi selama mengonsumsi, kebiasaan minum alkohol, merokok dan mantan
pengguna obat-obatan terlarang Kratom (Pichainarong et.al,2004). Komisi
Keamanan Makanan Uni Eropa dan Depkes RI menyarankan agar lebih berhati-hati
dan tetap membatasi diri dalam mengonsumsi minuman suplemen yang mengandung

4
taurin maupun kafein karena belum ada bukti keamanannya secara epidemiologis
untuk penggunaan jangka panjang (Depkes RI,1996)5.
Tn. D berusia 69 tahun dengan diagnose Dokter acute on chronic kidney
disease e.c obstruktif uropaty e.c retensi urin e.c bening prostat hiperkalesemia, di
rawat di ruang kana pada tanggal 14 September 2017 . Berdasarkan hasil skrining
Global Assesment (SGA) Tn. D tergolong malnutrisi sedang dengan skor B di
buktikan adanya penurunan berat badan, perubahan jenis diet/ bentuk makanan
padat sub optimal, perubahan kapasitas fungsional ambulatory, hilangnya lemak
subkutan dan massa otot sehingga perlu di lakukan proses asuhan gizi lanjut.
B. KASUS
1. ASSESMENT GIZI
I. Client History
a. Data Personal
Nama : Tn. D
Tanggal Lahir : 04 Agustus 1948
Umur : 69 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku : Sunda
Bahasa : Indonesia dan Sunda
Kemampuan Membaca : Bisa
Peran dalam Keluarga : Kepala Keluarga
Penggunaan Rokok : Ya
Keterbatasan Fisik : Tidak ada
Mobilitas : Ambulatory
No Medrek : 0001558520
Tanggal MRS : 14 September 2017
Tanggal Pengkajian : 17 September 2017

b. Riwayat Medis
a) Keluhan Pasien

5
Sejak 1 tahun yang lalu SMRS pasien mengeluh sulit buang
air kecil, dengan volume urin sedikit-sedikit.

c. Perawatan/Terapi / Pengobatan Alternatif


Saat ini Tn. D terpasang infuse Nacl 0,9 % 21 tetes 500 ml/ 8 jam

d. Riwayat Sosial
1) Faktor Sosial Ekonomi
Keluarga Menengah Kebawah
2) Situasi Rumah/ Hidup
a) Tn.D tinggal bersama kedua anaknya di rumah . Semenjak
satu tahun yang lalu sebelum SMRS Tn.D hanya
menghabiskan waktu di rumah saja.
3) Dukungan Sosial dan kesehatan (medis)
Selama di rawat pasien menggunakan BPJS
4) Letak Geografis Rumah
Alamat rumah Tn.D di Kampung Cibodas RT 01 RW 2 Desa
Cibodas Kecamatan Solokan Jeruk Kabupaten Bandung. Akses
untuk membeli makanan cukup jauh dari pasar lebih kurang 4 km
atau 15 menitan menggunakan angkutan umum.
5) Pekerjaan
Saat ini Tn. D tidak bekerja, 1 tahun yang lalu Tn.D masih bekerja
sebagai Satpam di sebuah parik swasta .
6) Agama
Islam

II. Riwayat Terkait Gizi dan Makanan


a. Asupan Makanan Dan Zat Gizi
1. Pola makan/snack, dan variasi makan pasien saat sehat

6
a) Pola makan Tn.D saat sehat 1-3 kali sehari terdiri dari nasi
lauk hewani, nabati, sayur, dan snack
b) Sumber karbohidrat yang biasa dikonsumsi rata-rata 2
centong nasi setiap makan, mie 2-3 kali seminggu, bolu 2-3
kali seminggu.
c) Lauk hewani yang di konsumsi 1 potong ayam 2-3 kali
seminggu, 1-2 potong ikan segar 2-3 kali seminggu, 1 butir
telur 1-3 kali seminggu.
d) Lauk nabati yang dikonsumsi 1 potong tahu 1-2 kali sehari,
1 potong tempe 3-4 kali seminggu
e) Sayuran yang sering di konsumsi 1 centong sayur bening
labu siam dalam sehari .sayuran yang sering di konsumsi
sayur bening.
f) Buah yang sering di konsumsi yaitu 1 buah jeruk, 1 buah
pisang 3-4 kali seminggu
g) Snack yang sering di konsumsi 2 potong pisang goreng 1-2
kali seminggu, 2 potong bakwan 1-2 kali seminggu, dan 1
potong tempe goring seminggu
h) Proses pemasakan makanan yang sering di konsumsi adalah
di goreng

2. Jumlah makanan, pola makan / snack dan variasi makan


pasien 1 bulan SMRS
a) Pola makan Tn.D saat sehat 1-3 kali sehari terdiri dari nasi
lauk hewani, nabati, sayur, dan snack
b) Sumber karbohidrat yang biasa dikonsumsi rata-rata 2
centong nasi setiap makan, mie 2-3 kali seminggu, bolu 2-3
kali seminggu.

7
c) Lauk hewani yang di konsumsi 1 potong ayam 2-3 kali
seminggu, 1-2 potong ikan segar 2-3 kali seminggu, 1 butir
telur 1-3 kali seminggu.
d) Lauk nabati yang dikonsumsi 1 potong tahu 1-2 kali sehari,
1 potong tempe 3-4 kali seminggu
e) Sayuran yang sering di konsumsi 1 centong dalam sehari
.sayuran yang sering di konsumsi sayur bening.
f) Buah yang sering di konsumsi yaitu 1 buah jeruk, 1 buah
pisang 3-4 kali seminggu
g) Snack yang sering di konsumsi 2 potong pisang goreng 1-2
kali seminggu, 2 potong bakwan 1-2 kali seminggu, dan 1
potong tempe goring seminggu
h) Proses pemasakan makanan yang sering di konsumsi adalah
di goreng
Tabel 1. Asupan zat gizi pasien saat sakit (1 bulan SMRS)
Jenis zat gizi Total Kebutuhan % asupan makan

Energi ( Kkal ) 1737,5 Kkal 1782 Kkal 98 %

Protein ( gr ) 51 gr 47,52 gr 107 %

Lemak ( gr ) 53 gr 49,5 gr 107 %

Karbohidrat ( gr ) 252 gr 286,9 gr 88 %

3) Jumlah makanan, pola makan / snack dan variasi makan


pasien saat di rumah sakit
a) Setelah masuk rumah sakit Tn.D makan nasi
b) Pasien makan 3 kali dalam sehari dengan 1 potong lauk
hewani, dan gelas sayur
c) Pasien mengkonsumsi 1 potong buah dan 1 buah pudding
sebagai makanan selingan

8
Tabel 2. Hasil Recall asupan zat gizi Tn.D di RS (1x24 jam)
Jenis zat gizi Total Kebutuhan % asupan makan

Energi ( Kkal ) 1170,45 kkal 1782 Kkal 57 %

Protein ( gr ) 40, 22 gr 47,52 gr 52 %

Lemak ( gr ) 36,05 gr 49,5 gr 63 %

Karbohidrat ( gr ) 160,15 gr 286,9 gr 52 %

b. Asupan Cairan melalui oral


Jumlah cairan melalui oral
1. saat sehat ( 1 tahun SMRS ) pasien biasa minum air putih 4-5
kali/ gelas sekitar <1,5 liter
2. 1 bulan SMRS rata-rata pasien minum 5-6 kali/gelas sekitar
<1,5 liter
3. Saat recall 1x24 jam pasien lebih banyak minum sekitar 6-8
kali/gelas sekitar 2 liter

4. Pemberian Makanan dan Zat Gizi


a) Riwayat Diet
1. Order Diet
Modifikasi Diet : Diet Rendah Protein
Bentuk Makanan : Makanan Biasa (Nasi)
2. Pengalaman Diet
Pasien belum pernah melakukan diet seblumnya.

b) Lingkungan Makan
a. Saat sehat (1 tahun SMRS) pada siang atau malam hari
Tn.D membeli makanan di warung nasi padang.

9
b. Selama sakit Tn.D makan bersama anggota keluarganya
di rumah yang di masak oleh anaknya.
c. Saat masuk rumah sakit, Tn.D makan dengan sendiri

2. Obat pelengkap/ alternative


Penggunaan obat pelengkap/ alternative berkaitan dengan gizi
No Nama obat Kegunaan Interaksi/ efek samping Dosis

3. Pengetahuan/kepercayaan/sikap
Pasien mengetahui untuk pola makan gizi seimbang. Pasien tidak
memiliki alergi terhadap makanan, dan pasien menyukai makanan
yang bergoreng

4. Perilaku makan
Pasien makan dengan biasanya, nafsu makan tidak menurun, dan
badan pasien terlihat masih seperti biasa saat melakukan aktifitas.
Pasien cenderung menyukai makanan lauk hewani dan nabati yang
di goreng daripada yang diolah tanpa di goreng.

5. Aktifitas fisik dan fungsi fisik


a. Saat 1 tahun sebelum masuk rumah sakit pasien beraktifitas
dengan bekerja di pabrik sebagai satpam dan sering olahraga
karate 2-3 kali seminggu

10
b. Saat mulai sakit pasien berhenti bekerja dan di rawat dirumah
dengan aktifitas olahraga masih dilakukan tapi hanya berjalan
kaki 10-15 menit setiap pagi.
c. Setelah masuk rumah sakit aktifitas pasien masih normal.

III. Antropometri
Komposisi/Pertumbuhan tubuh/ riwayat berat badan
a) TB : 166 cm
b) BB : 64 kg
c) Berat badan biasanya : 75 tahun ( 1 tahun yang lalu )
d) BBI : (TB - 100) - 10% dari (TB 100)
: (166 100) 6.6
: 66 6.6
: 59.4 kg
IV. Data Biokimia
Data biokimia saat 1 hari setelah masuk rumah sakit tanggal 15
September 2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Data Laboratorium (15 September 2017)
Pemeriksaan Nilai Rujukan Hasil pemeriksaan Keterangan

Hemoglobin 13.5 17.5 g/dl 8.4 Rendah

Hematokrit 40.0 52.0 % 26.0 Rendah

4.40 11.30
Leukosit 5.30 Normal
103/ul

Eritrosit 4.50 6.50 juta/ul 2.94 Rendah

Trombosit 150 450 ribu/ul 225 Normal

Glukosa sewaktu 70 140 mg/dl 85 Normal

11
Protein total 6.4 8.2 g/dl 6.6 Normal

Albumin 3.4 5.0 g/dl 3.6 Normal

Globulin 2,3-3 % 3.0 Normal

Ureum 15.0 50.0 mg/dl 99 Tinggi

Kreatinin 0.70 1.30 mg/dl 5.79 Tinggi

Natrium 135 153 mEq/L 139 Normal

Kalium 3.6 5.5 mEq/L 5.9 Tinggi

V. Nutrition Focused Physical Findings


a) Penampilan Keseluruhan :Kesadaran komposmentis , bias
berkomunikasi
b) Extremites,otot dan tulang : Atrofi otot lengan dan hilangnya lemak
subkutan
c) Sistem pencernaan : Nafsu makan masih baik
d) Tanda vital vital :

Tanda tanda vital saat masuk rumah sakit tanggal adalah sebagai berikut
Tabel 4. Hasil Pemeriksaan Klinis tanggal
Pemeriksaaan Nilai rujukan Hasil pemeriksaan Keterangan

Kesadaran Composmentis Composmentis Normal

Tekanan Darah 120/80 mmHg 130/80 mmHg Normal

Nadi 80-100x/menit 88 x/menit Normal

Respirasi 18-26x/menit 20 x/menit Normal

Suhu 36.5-37,5C 37C Normal

12
13
VI. Standar Pembanding
Estimasi Kebutuhan nilai gizi
a) Estimasi Kebutuhan nilai gizisaat sakit (1 bulan SMRS) (Rumus
GGK/CKD/CRF)
Energi = 30 x BBI
= 30 x 59.4 = 1782 Kkal
Protein = 0.8 x BBI
= 0.8 x 59.4 = 47.52 gr 10.6 %
Lemak = 25% kebutuhan energi
= 445.5 kkal = 49.5 gr
Kh = 64.4 % Kebuthan energy
= 1147.60 kkal = 286.90 gr

2. DIAGNOSA GIZI
1. Domain Klinis
NC 4.1 Malnutrisi berkaitan peningkatan kebutuhan zat gizi dan penurunan
asupan makanan ditandai dengan atrofi otot lengan, hilangnya lemak
subkutan, penurunan berat badan 8,5 % dan recall 1x24 jam terdiri dari energy
1170,45 kkal (57%) , protein 40,22 (52%), lemak 36,05 gr (63%), karbohidrat
160, 15 gr (52%).

3. INTERVENSI GIZI
1. Rencana Intervensi Gizi
Tujuan :
Mengoreksi malnutrisi dengan memberikan asupan makanan sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan pasien secara bertahap tanpa memberatkan
kerja ginjal.

14
2. Prinsip dan syarat Diet
Energi yang diberikan sesuai kebutuhan yaitu 1782 kkal
Protein yang diberikan sedang 0,8/kgBB yaitu 47,52 gr
Lemak di berikan cukup 25% yaitu 49,5 gr
Karbohidrat di berikan cukup yaitu 258,39 gr
Jenis Diet : Rendah Protein
Bentuk makanan : Makanan Biasa
Rute Pemberian : Oral
Frekuensi Makan : 3 x utama 2x makanan selingan
2x 45 gr Suplemen Polimerik

3. Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi


Kebutuhan dan energi zat gizi yang di butuhkan pasien dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 5. Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi
No Energi dan zat gizi Kebutuhan 100% Kebutuhan 85%

1. Energi 1782 kkal 1514.7 kkal

2. Protein 47,52 gr 40,39 gr

3. Lemak 49,5 gr 42 gr

4. Karbohidrat 258,29 gr 219,54 gr

4. Rencana diet Sehari


a. Rancangan dan distribusi menu dengan kebutuhan pasien dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut :
Tabel 6. Rancangan Diet Pasien 1700 Kkal
Golongan Bahan
Penukar E ( Kkal ) P ( gr ) L ( gr ) KH ( gr )
Makanan

Makanan Pokok 4 700 166 160

15
Hewani Lemak Rendah 1 50 7 2

Hewani Lemak Sedang 2 150 14 10

Sayuran 2 50 2 10

Buah 2 100 24

Minyak 4 200 20

Suplemen Polimerik 100 gr 449 8,3 99 79,99

Total 1724 48,3 41,9 278,99

Kebutuhan 1782 47,52 49,5 286,9

Persentase 96 % 101% 84% 97%

Adapun distribusi makan Tn. D adalah sebagai berikut :


Tabel 7. Distribusi makan pasien sehari 1700
Snack Snack
Golongan bahan penukar Penukar Pagi Siang Sore
pagi siang

Makanan Pokok 4 1p 1p 1p

Hewani Lemak Rendah 1 1p

Hewani Lemak Sedang 2 1p 1p

Sayuran 2 1

Buah 2 1 1

Minyak 4 1 1p 1p

Suplemen polimerik 100 gr 25 gr 25 gr 25 gr 25 gr

5. Rancangan Edukasi Gizi


Tujuan : Pentingnya memenuhi asupan makan secara seimbang
dan memberikan informasi tentang cara pengenceran formula

16
Sasaran : Keluarga pasien
Tempat : Ruang rawat inap Kana B
Metode : Diskusi dan Tanya jawab
Waktu : Edukasi dan motivasi dilakukan setiap memberikan
Makanan
Materi :
1) Pentingnya mengkonsumsi makanan yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan energy (dengan kondisi penyakit saat ini sangat
memerlukan dukungan nutrisi yang tepat dan untuk memenuhi
peningkatan kebutuhan energy yang disebabkan oleh penyakit)
2) Cara pengenceran formula
Pada label tertulis 25 gr + 140 ml air . pada jam yang telah di
tentukan ibu dapat membuat formula dengan cara menambah 140
ml atau 1/3 gelas air hangat.

6. Implementasi
Implementasi dilakukan selama 3 hari dan di iringi dengan monitoring serta
evaluasi. Imlementasi dilakukan selama 3 hari mulai tanggal 17 September
sampai dengan 20 September 2017 mulai makan pagi hingga makan sore.
Implementasi pada kasus ini di berikan makanan rendah protein dengan jenis
makanan biasa frekuensi 3kali makanan utama, 4 kali nefrisol. Implementasi
dilakukan dengan kolaborasi antara petugas kesehatan lain, penyaji makanan
dan keluarga pasien. Adapunbentuk kolaborasi sebagai berikut :
a. Dokter dan perawat
Bekerjasama dalam memantau kondisi pasien dengan melihat hasil
laboratorium dan berkonsultasi untuk menanyakan penyakit yang di alami
pasien
b. Petugas penyaji makanan
Mengkomunikasikan rencana intervensi sebagai petugas penyaji dapat
memesan jenis makanan akan dilakuakan oleh peneliti sesuai dengan

17
intervensi yang telah disusun. Makanan sebelum di berikan kepada pasien
di timbang terlebih dahulu.
c. Keluarga pasien
Menginformasikan tentang rencana intervensi dan meminta kerjasama
dari pihak keluarga untuk memotivasi pasien agar dapat menghabiskan
seluruh makanan yang disediakan.

18

Anda mungkin juga menyukai