OLEH :
ATI KUSMIATI
20142320053
Pembimbing :
Lia Yuliani , SST, M. Gizi RD
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
laporan ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin saya tidak
akan sanggup menyelesaikan studi kasus yang berjudul Proses Asuhan Gizi
Terstandar Studi Kasus pada pasien Chronic Kidney Disease Acute On Chronic
Kidney Disease e.c Obstruktif Uropaty e.c Retensi Urin E.C Bening Prostat
Hiperkalsemia RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Praktek Kerja
Lapangan Asuhan Gizi Terstandar dan penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah mendukung, membantu serta membimbing dalam
penyelesaian laporan ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini saya ucapkan terima
kasih kepada:
1. Asep Ahmad Munawar, SKM, M.Kes, selaku kepala Instalasi Gizi RSUP Dr.
Hasan Sadikin Bandung.
2. Ibu Lia Yuliani, SST, M. Gizi RD, selaku pembimbing yang memberikan
bimbingan, waktu, saran, serta kesabaran dalam membantu menyusun laporan ini.
3. Ahli gizi yang ada di rumah sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung telah memberikan
dorongan serta motivasi, penulis mengucapkan banyak terima kasih.
4. Orang tua yang selalu memberikan semangat dan doa untuk kesuksesan kami.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pembaca dengan penuh harapan semoga laporan ini dapat
memberi manfaat bagi semua pihak dalam menambah wawasan dan pengetahuan.
Penulis
1
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN .....................................................................................4
B. KASUS ......................................................................................................5
2
DAFTAR TABEL
3
A. PENDAHULUAN
4
taurin maupun kafein karena belum ada bukti keamanannya secara epidemiologis
untuk penggunaan jangka panjang (Depkes RI,1996)5.
Tn. D berusia 69 tahun dengan diagnose Dokter acute on chronic kidney
disease e.c obstruktif uropaty e.c retensi urin e.c bening prostat hiperkalesemia, di
rawat di ruang kana pada tanggal 14 September 2017 . Berdasarkan hasil skrining
Global Assesment (SGA) Tn. D tergolong malnutrisi sedang dengan skor B di
buktikan adanya penurunan berat badan, perubahan jenis diet/ bentuk makanan
padat sub optimal, perubahan kapasitas fungsional ambulatory, hilangnya lemak
subkutan dan massa otot sehingga perlu di lakukan proses asuhan gizi lanjut.
B. KASUS
1. ASSESMENT GIZI
I. Client History
a. Data Personal
Nama : Tn. D
Tanggal Lahir : 04 Agustus 1948
Umur : 69 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku : Sunda
Bahasa : Indonesia dan Sunda
Kemampuan Membaca : Bisa
Peran dalam Keluarga : Kepala Keluarga
Penggunaan Rokok : Ya
Keterbatasan Fisik : Tidak ada
Mobilitas : Ambulatory
No Medrek : 0001558520
Tanggal MRS : 14 September 2017
Tanggal Pengkajian : 17 September 2017
b. Riwayat Medis
a) Keluhan Pasien
5
Sejak 1 tahun yang lalu SMRS pasien mengeluh sulit buang
air kecil, dengan volume urin sedikit-sedikit.
d. Riwayat Sosial
1) Faktor Sosial Ekonomi
Keluarga Menengah Kebawah
2) Situasi Rumah/ Hidup
a) Tn.D tinggal bersama kedua anaknya di rumah . Semenjak
satu tahun yang lalu sebelum SMRS Tn.D hanya
menghabiskan waktu di rumah saja.
3) Dukungan Sosial dan kesehatan (medis)
Selama di rawat pasien menggunakan BPJS
4) Letak Geografis Rumah
Alamat rumah Tn.D di Kampung Cibodas RT 01 RW 2 Desa
Cibodas Kecamatan Solokan Jeruk Kabupaten Bandung. Akses
untuk membeli makanan cukup jauh dari pasar lebih kurang 4 km
atau 15 menitan menggunakan angkutan umum.
5) Pekerjaan
Saat ini Tn. D tidak bekerja, 1 tahun yang lalu Tn.D masih bekerja
sebagai Satpam di sebuah parik swasta .
6) Agama
Islam
6
a) Pola makan Tn.D saat sehat 1-3 kali sehari terdiri dari nasi
lauk hewani, nabati, sayur, dan snack
b) Sumber karbohidrat yang biasa dikonsumsi rata-rata 2
centong nasi setiap makan, mie 2-3 kali seminggu, bolu 2-3
kali seminggu.
c) Lauk hewani yang di konsumsi 1 potong ayam 2-3 kali
seminggu, 1-2 potong ikan segar 2-3 kali seminggu, 1 butir
telur 1-3 kali seminggu.
d) Lauk nabati yang dikonsumsi 1 potong tahu 1-2 kali sehari,
1 potong tempe 3-4 kali seminggu
e) Sayuran yang sering di konsumsi 1 centong sayur bening
labu siam dalam sehari .sayuran yang sering di konsumsi
sayur bening.
f) Buah yang sering di konsumsi yaitu 1 buah jeruk, 1 buah
pisang 3-4 kali seminggu
g) Snack yang sering di konsumsi 2 potong pisang goreng 1-2
kali seminggu, 2 potong bakwan 1-2 kali seminggu, dan 1
potong tempe goring seminggu
h) Proses pemasakan makanan yang sering di konsumsi adalah
di goreng
7
c) Lauk hewani yang di konsumsi 1 potong ayam 2-3 kali
seminggu, 1-2 potong ikan segar 2-3 kali seminggu, 1 butir
telur 1-3 kali seminggu.
d) Lauk nabati yang dikonsumsi 1 potong tahu 1-2 kali sehari,
1 potong tempe 3-4 kali seminggu
e) Sayuran yang sering di konsumsi 1 centong dalam sehari
.sayuran yang sering di konsumsi sayur bening.
f) Buah yang sering di konsumsi yaitu 1 buah jeruk, 1 buah
pisang 3-4 kali seminggu
g) Snack yang sering di konsumsi 2 potong pisang goreng 1-2
kali seminggu, 2 potong bakwan 1-2 kali seminggu, dan 1
potong tempe goring seminggu
h) Proses pemasakan makanan yang sering di konsumsi adalah
di goreng
Tabel 1. Asupan zat gizi pasien saat sakit (1 bulan SMRS)
Jenis zat gizi Total Kebutuhan % asupan makan
8
Tabel 2. Hasil Recall asupan zat gizi Tn.D di RS (1x24 jam)
Jenis zat gizi Total Kebutuhan % asupan makan
b) Lingkungan Makan
a. Saat sehat (1 tahun SMRS) pada siang atau malam hari
Tn.D membeli makanan di warung nasi padang.
9
b. Selama sakit Tn.D makan bersama anggota keluarganya
di rumah yang di masak oleh anaknya.
c. Saat masuk rumah sakit, Tn.D makan dengan sendiri
3. Pengetahuan/kepercayaan/sikap
Pasien mengetahui untuk pola makan gizi seimbang. Pasien tidak
memiliki alergi terhadap makanan, dan pasien menyukai makanan
yang bergoreng
4. Perilaku makan
Pasien makan dengan biasanya, nafsu makan tidak menurun, dan
badan pasien terlihat masih seperti biasa saat melakukan aktifitas.
Pasien cenderung menyukai makanan lauk hewani dan nabati yang
di goreng daripada yang diolah tanpa di goreng.
10
b. Saat mulai sakit pasien berhenti bekerja dan di rawat dirumah
dengan aktifitas olahraga masih dilakukan tapi hanya berjalan
kaki 10-15 menit setiap pagi.
c. Setelah masuk rumah sakit aktifitas pasien masih normal.
III. Antropometri
Komposisi/Pertumbuhan tubuh/ riwayat berat badan
a) TB : 166 cm
b) BB : 64 kg
c) Berat badan biasanya : 75 tahun ( 1 tahun yang lalu )
d) BBI : (TB - 100) - 10% dari (TB 100)
: (166 100) 6.6
: 66 6.6
: 59.4 kg
IV. Data Biokimia
Data biokimia saat 1 hari setelah masuk rumah sakit tanggal 15
September 2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Data Laboratorium (15 September 2017)
Pemeriksaan Nilai Rujukan Hasil pemeriksaan Keterangan
4.40 11.30
Leukosit 5.30 Normal
103/ul
11
Protein total 6.4 8.2 g/dl 6.6 Normal
Tanda tanda vital saat masuk rumah sakit tanggal adalah sebagai berikut
Tabel 4. Hasil Pemeriksaan Klinis tanggal
Pemeriksaaan Nilai rujukan Hasil pemeriksaan Keterangan
12
13
VI. Standar Pembanding
Estimasi Kebutuhan nilai gizi
a) Estimasi Kebutuhan nilai gizisaat sakit (1 bulan SMRS) (Rumus
GGK/CKD/CRF)
Energi = 30 x BBI
= 30 x 59.4 = 1782 Kkal
Protein = 0.8 x BBI
= 0.8 x 59.4 = 47.52 gr 10.6 %
Lemak = 25% kebutuhan energi
= 445.5 kkal = 49.5 gr
Kh = 64.4 % Kebuthan energy
= 1147.60 kkal = 286.90 gr
2. DIAGNOSA GIZI
1. Domain Klinis
NC 4.1 Malnutrisi berkaitan peningkatan kebutuhan zat gizi dan penurunan
asupan makanan ditandai dengan atrofi otot lengan, hilangnya lemak
subkutan, penurunan berat badan 8,5 % dan recall 1x24 jam terdiri dari energy
1170,45 kkal (57%) , protein 40,22 (52%), lemak 36,05 gr (63%), karbohidrat
160, 15 gr (52%).
3. INTERVENSI GIZI
1. Rencana Intervensi Gizi
Tujuan :
Mengoreksi malnutrisi dengan memberikan asupan makanan sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan pasien secara bertahap tanpa memberatkan
kerja ginjal.
14
2. Prinsip dan syarat Diet
Energi yang diberikan sesuai kebutuhan yaitu 1782 kkal
Protein yang diberikan sedang 0,8/kgBB yaitu 47,52 gr
Lemak di berikan cukup 25% yaitu 49,5 gr
Karbohidrat di berikan cukup yaitu 258,39 gr
Jenis Diet : Rendah Protein
Bentuk makanan : Makanan Biasa
Rute Pemberian : Oral
Frekuensi Makan : 3 x utama 2x makanan selingan
2x 45 gr Suplemen Polimerik
3. Lemak 49,5 gr 42 gr
15
Hewani Lemak Rendah 1 50 7 2
Sayuran 2 50 2 10
Buah 2 100 24
Minyak 4 200 20
Makanan Pokok 4 1p 1p 1p
Sayuran 2 1
Buah 2 1 1
Minyak 4 1 1p 1p
16
Sasaran : Keluarga pasien
Tempat : Ruang rawat inap Kana B
Metode : Diskusi dan Tanya jawab
Waktu : Edukasi dan motivasi dilakukan setiap memberikan
Makanan
Materi :
1) Pentingnya mengkonsumsi makanan yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan energy (dengan kondisi penyakit saat ini sangat
memerlukan dukungan nutrisi yang tepat dan untuk memenuhi
peningkatan kebutuhan energy yang disebabkan oleh penyakit)
2) Cara pengenceran formula
Pada label tertulis 25 gr + 140 ml air . pada jam yang telah di
tentukan ibu dapat membuat formula dengan cara menambah 140
ml atau 1/3 gelas air hangat.
6. Implementasi
Implementasi dilakukan selama 3 hari dan di iringi dengan monitoring serta
evaluasi. Imlementasi dilakukan selama 3 hari mulai tanggal 17 September
sampai dengan 20 September 2017 mulai makan pagi hingga makan sore.
Implementasi pada kasus ini di berikan makanan rendah protein dengan jenis
makanan biasa frekuensi 3kali makanan utama, 4 kali nefrisol. Implementasi
dilakukan dengan kolaborasi antara petugas kesehatan lain, penyaji makanan
dan keluarga pasien. Adapunbentuk kolaborasi sebagai berikut :
a. Dokter dan perawat
Bekerjasama dalam memantau kondisi pasien dengan melihat hasil
laboratorium dan berkonsultasi untuk menanyakan penyakit yang di alami
pasien
b. Petugas penyaji makanan
Mengkomunikasikan rencana intervensi sebagai petugas penyaji dapat
memesan jenis makanan akan dilakuakan oleh peneliti sesuai dengan
17
intervensi yang telah disusun. Makanan sebelum di berikan kepada pasien
di timbang terlebih dahulu.
c. Keluarga pasien
Menginformasikan tentang rencana intervensi dan meminta kerjasama
dari pihak keluarga untuk memotivasi pasien agar dapat menghabiskan
seluruh makanan yang disediakan.
18