TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perilaku
Perilaku manusia sangat kompleks dan mempunyai ruang lingkup yang sangat
luas. Menurut Benjamin Bloom (dalam Soekidjo Notoatmodjo, 2007), ranah perilaku
a. Pengetahuan (kognitif)
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang
panca indra manusia yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan
1. Tahu (Know)
Termasuk dalam mengingat kembali (recall) terhadap suatu hal yang spesifik dari
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu
tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk mengukur bahwa
yang diketahui dan dapat diinterpretasikan secara benar. Orang yang telah paham
terhadap suatu objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,
3. Aplikasi (Apllication)
pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai
hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi
lain.
4. Analisis (Analysis)
Analisis diartikan sebagai kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari
5. Sintesis (Synthetis)
lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari
ada.
suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada.
1. Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain agar
mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan
seseorang makin mudah pula bagi mereka untuk menerima informasi dan pada
3. Pekerjaan
4. Umur
Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan
psikologis (mental), dimana pada aspek psikologis ini, taraf berpikir seseorang
5. Minat
Minat diartikan sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap
sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba menekuni suatu hal dan pada
Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami oleh individu baik dari
dalam dirinya ataupun dari lingkungannya. Pada dasarnya pengalaman mungkin saja
7. Informasi
b. Sikap (afektif)
Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang terhadap suatu stimulus
atau objek. Sikap dalam kehidupan sehari-hari adalah merupakan reaksi yang bersifat
emosional terhadap stimulus sosial. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau
aktivitas tapi merupakan predisposisi tindakan atau perilaku (Wahid dkk, 2007).
yang relevan, individu lain atau fenomena-fenomena. Dapat dikatakan bahwa sikap
merupakan faktor internal tapi tidak semua faktor internal adalah sikap.
1. Pemikiran dan perasaan (Thoughts and feeling), hasil pemikiran dan perasaan
2. Adanya orang lain yang menjadi acuan (Personal references) merupakan faktor
penguat sikap untuk melakukan tindakan akan tetapi tetap mengacu pada
pertimbangan-pertimbangan individu.
positif atau negatif terhadap objek atau stimulus tertentu dengan pertimbangan
4. Sosial budaya (Culture) berperan besar dalam mempengaruhi pola pikir seseorang
Sikap adalah sesuatu yang bersifat communicable yang artinya sesuatu yang mudah
menjalar, sehingga mudah menjadi milik bersama. Sikap bisa menjadi rantai
penghubung antara orang dengan kelompoknya atau dengan anggota kelompok lain.
Pertimbangan antara perangsang dan reaksi pada orang dewasa. Pada umumnya
tidak diberi perangsang secara spontan, tetapi adanya proses secara sadar untuk
tetapi diterima secara aktif, artinya semua yang berasal dari luar tidak semuanya
dilayani olah manusia, tetapi manusia memilih mana yang perlu dilayani dan mana
yang tidak perlu dilayani. Jadi semua pengalaman diberi nilai lalu dipilih.
Sikap sering mencerminkan pribadi seseorang. Ini disebabkan karena sikap tidak
pernah terpisah dari pribadi yang mendukungnya. Oleh karena itu, dengan melihat
yang diberikan.
sikap karena dengan usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas
yang diberikan terlepas pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti bahwa orang
yang telah dipilihnya dengan segala risiko adalah merupakan sikap yang paling
c. Tindakan (psikomotor)
Suatu sikap belum terwujud dalam bentuk tindakan. Untuk mewujudkan sikap
membentuk dan mengubah sikap atau menumbuhkan hubungan yang baik serta
diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain fasilitas
Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan
Dapat melakukan sesuatu dengan urutan yang benar sesuai dengan contoh-contoh
3. Mekanisme (Mechanisme)
Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis atau
sesuatu itu sudah menjadi kebiasaan maka ia sudah mencapai tingkat ketiga.
4. Adaptasi (Adaptation)
Tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu sudah
2007).
kejadian alamiah. Apabila dalam masyarakat sekitar terjadi suatu perubahan lingkungan
fisik atau sosial budaya dan ekonomi, maka anggota-anggota masyarakat di dalamnya
Perubahan perilaku ini terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh subjek.
kesediaan individu untuk berubah, misalnya apabila terjadi suatu inovasi atau program-
program pembangunan di dalam masyarakat, maka yang sering terjadi adalah sebagian
orang sangat cepat menerima inovasi atau perubahan tersebut dan sebagian orang lagi
(intention) dan perilaku. Niat (kehendak) merupakan prediktor terbaik perilaku, artinya
jika ingin mengetahui apa yang dilakukan seseorang, cara terbaik adalah mengetahui
niat orang tersebut. Konsep penting dalam teori ini adalah fokus perhatian (salience),
Niat ditentukan oleh sikap dan norma subjektif. Komponen sikap merupakan
hasil pertimbangan untung rugi dari perilaku tersebut dan pentingnya konsekuensi-
konsekuensi bagi individu. Di lain pihak, komponen norma subjektif atau sosial
mengacu pada keyakinan seseorang terhadap bagaimana dan apa yang dipikirkan orang-
orang yang dianggap penting dan motivasi seseorang mengikuti pikiran tersebut. Jika
preventif dan telah digunakan dalam berbagai jenis perilaku sehat yang berlainan,
seperti penggunaan substansi tertentu (merokok, alkohol dan narkotik), perilaku makan
Keyakinan
terhadap Sikap
perilaku
Niat Tindakan
Keyakinan Norma
nomatif subjektif
Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh
mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), di dalam diri orang tersebut terjadi proses
berurutan yakni :
3. Evaluation (mempertimbangkan baik tidaknya stimulus bagi dirinya), hal ini berarti
5. Adaption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan dan
Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku seperti ini, dimana
didasari pengetahuan, kesadaran sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat
langgeng (long lasting). Sebaliknya apabila adopsi perilaku tidak didasari pengetahuan
Gerakan kembali ke alam menjadi salah satu faktor pendorong konsumsi buah-
buahan dan sayuran sebagai sarana menuju hidup sehat dan berumur panjang. Kondisi
ini secara tidak langsung menumbuhkan masyarakat baru yaitu pengkonsumsi buah-
yang mengandung gizi lengkap dan sehat. Sayur berwarna hijau merupakan
diabetes. Sayuran yang berwarna hijau tua diantaranya adalah kangkung, daun singkong,
daun katuk, daun pepaya, genjer dan daun kelor (Fenny, 2011).
antioksidan. Antioksidan dalam sayur dan buah bekerja dengan cara mengikat lalu
oksidatif yang menghasilkan racun. Alpokat, apel, belimbing, jambu, jeruk, mangga,
pepaya kaya akan vitamin A. Sedangkan kecambah atau tauge merupakan sumber
kalium (K), kalsium (Ca), Natrium (Na), dan zat besi (Fe). Buah-
buahan yang kaya kalsium adalah buah salak, sawo, jeruk nipis, arbei, nangka, pala dan
2.3. Metabolisme
menghasilkan energi atau untuk pembentukan struktur tubuh. Suatu rentetan reaksi
kimia dari awal hingga akhir yang terjadi dalam metabolisme dinamakan jalur
Reaksi anabolisme adalah reaksi membangun dari ikatan sederhana ke ikatan lebih besar
dan kompleks misalnya glukosa diubah menjadi glikogen, asam lemak dan gliserol
menjadi trigliserida, serta asam amino menjadi protein. Proses anabolisme memerlukan
ikatan lebih sederhana. Reaksi katabolisme biasanya melepaskan energi. Contoh reaksi
dan asam lemak serta protein menjadi asam amino (Almatsier, 2004).
Vegetarian mempunyai dua pengertian, yakni sebagai kata benda dan kata sifat.
Vegetarian sebagai kata benda berarti orang yang berpantang makan daging dan hanya
makan sayur-mayur serta bahan makanan nabati lainnya. Vegetarian sebagai kata sifat
Istilah 'vegetarian' diciptakan pada tahun 1847. Pertama kali digunakan secara
formal pada tanggal 30 September tahun itu oleh Joseph Brotherton dan lain-lain, di
Northwood Villa, Kent, Inggris. Saat itu adalah pertemuan pengukuhan dari Vegetarian
Kata Vegetarian ini berasal dari bahasa Latin vegetus berarti keseluruhan, sehat,
segar, hidup. Penyebutan secara umum mereka yang tidak makan daging sebelum tahun
1847 sebagai 'Pythagorean' atau mengikuti 'Sistem Pythagorean'. Definisi asli dari
'vegetarian' adalah dengan atau tanpa telur atau produk olahannya. Definisi ini masih
digunakan hingga sekarang oleh Vegetarian Society. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia Balai Pustaka terbitan tahun 2005, vegetarian adalah orang yang karena alasan
Pengertian pola makan menurut Lie Goan Hong dan Sri Karjati (1985) yang
dikutip oleh Chairuny (2004) adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran
mengenai macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh satu orang
dan merupakan ciri khas suatu kelompok masyarakat. Pola makan dalam penelitian ini
tidak memberikan gambaran mengenai macam dan jumlah bahan makanan yang
mengkonsumsi daging dan gemar mengkonsumsi tahu dan tempe dalam menu mereka
sehingga dapat dikatakan menjalankan diet semi vegetarian. Orang Yogyakarta memiliki
Menilik dari sejarahnya, kaum vegetarian diduga sudah ada sejak zaman Mesir
Kuno. Saat itu dikenal suatu kelompok kecil warga yang hanya gemar menyantap
makanan berupa sayuran dan buah-buahan. Vegetarian semakin dikenal luas setelah
beberapa aliran keagamaan di Asia Timur mengajarkan tidak menyembelih hewan untuk
tingkatan paling rendah. Selain itu kaum Buddist di Jepang percaya bahwa dengan
memakan daging hewan maka tubuh mereka akan mengandung racun yang baru akan
hilang setelah 8 hari. Tentang anjuran vegetarian juga disinggung dalam kesusastraan
religi di India seperti Kitab Mahabharata juga pada aliran Yoga. Intinya pilihan untuk
vegetarian berangkat dari rasa welas asih terhadap nyawa makhluk hidup lain seperti
hewan, dan berarti dengan membunuh hewan maka tubuh yang memakan dagingnya
'vitagorian' alias pengikut Phytagoras, ilmuwan jenius dan ahli matematika, yang
ternyata juga vegetarian. Istilah vegetarian sendiri baru muncul seribu tahun kemudian,
tahun 1800an. Pada 1847 kata vegetarian mulai diperkenalkan, saat berdirinya UK
(Suprapto, 2003).
Banyak penelitian menunjukan bahwa secara umum, seorang vegetarian bisa hidup
5 sampai 20 tahun lebih lama dibandingkan dengan orang biasa (non vegetarian).
resiko penyakit jantung koroner menjadi lebih rendah. Resiko penyakit kematian
pada penyakit jantung bagi vegetarian hanya setengah lebih kecil dibanding dengan
non vegetarian.
50% - 76% dari semua penyakit kanker. Kematian akibat kanker banyak
dihubungkan pada kegemukan dan makanan berlemak tinggi serta berserat rendah
pada makanan hewani. Vitamin A dan C juga dapat melindungi dari kanker kolon.
Diet makanan yang berlemak rendah bisa melindungi dari kanker prostat dan
kanker payudara.
5. Mengurangi osteoporosis
Konsumsi protein yang rendah dan lebih banyak vitamin D dan kalsium bisa
biasanya juga diikuti dengan konsumsi lemak yang tinggi. Konsumsi lemak yang
6. Menghindari obesitas
Makanan vegetarian yang rendah lemak dan tinggi serat akan mengurangi resiko
Makanan vegetarian yang kaya dengan kalsium seperti: pisang, seledri, sayur hijau,
tekanan darah orang yang bervegetarian rata rata 110/70mmHg. Bahkan penderita
8. Stamina (endurance)
Sumber yang paling baik untuk stamina adalah makanan yang berkabohidrat.
paling ketat tidak hanya meninggalkan produk hewani, mereka hanya makan bagian
tanaman yang dipanen tanpa merusak tanaman pokoknya. Mereka menolak makan
kentang atau bayam karena cara memanennya harus mencabut seluruh tanamannya.
Bahkan mereka juga tidak mau menggunakan bahan asal hewan dalam bentuk apapun
Ada pula kelompok yang paling longgar, mereka masih mengkonsumsi jenis
daging tertentu dan meninggalkan daging merah (daging dari hewan mamalia) atau
daging yang menurut agama/ kepercayaan harus dihindari dan tidak boleh dikonsumsi.
Sehingga kita jangan heran pada saat ada hidangan daging tertentu tidak dikonsumsi
mereka lebih memilih makanan dari unsur nabati tapi pada momen yang lain
Pengelompokkan Vegetarian yang lazim dikenal di masyarakat ada tiga (Yuliarti, 2009),
yaitu:
mengonsumsi produk daging tertentu misalnya daging ayam dan ikan tapi
2. Lacto-ovo Vegetarian adalah kelompok yang masih mengonsumsi telur dan produk
susu dan menghindari segala jenis daging termasuk ikan. Penyebutan kelompok
yang mengonsumsi susu tapi tidak mengonsumsi telur disebut lacto vegetarian,
vegetarian.
Mereka juga menghindari madu, royal-jeli dan produk turunan serangga. Bahkan
Ada beberapa agama di dunia ini menganjurkan umatnya untuk menjadi seorang
1. Agama Buddha
Terlepas dari segala macam pertimbangan yang ada. Sisi baik Vegetarian tidak
merugikan diri sendiri, orang lain dan dipuja oleh para bijak. Maka sepatutnya latihan
ini perlu dikembangkan. Agama budha tidak mewajibkan umatnya untuk menjadi
vegetarian, tetapi menyarankan. Buddha merupakan guru para dewa dan manusia,
memiliki cinta kasih tanpa batas. Artinya pancaran cinta kasih tidak hanya untuk
manusia saja, tetapi semua makhluk tanpa batas, termasuk pada hewan. Lebih lanjut di
kitab Jataka 37, berbunyi : "Bila seseorang memiliki pikiran cinta kasih, ia merasa
kasihan kepada semua makhluk di dunia, yang ada di atas, di bawah, dan di
sekelilingnya, tak terbatas di mana pun. "Sementara itu, apa akibatnya bila seorang umat
2. Agama Hindu
mempunyai kesadaran dan energi dan setiap kehidupan dianggap suci. Bersama dengan
India. Weda juga mengajurkan hidup hemat sumber daya, sebagai bagian dari tugas
manusia untuk memelihara alam. Yajur Weda mengatakan, Jangan melukai makhluk
yang hidup di bumi, di udara, dan dalam air. Juga dikatakan Hendaknya kamu tidak
menggunakan tubuh yang diberikan Tuhan untuk membunuh makhluk Tuhan, apakah
Vegetarian dalam Hindu disebut pola makan satvika yaitu pola makan yang
mengonsumsi makanan yang bersifat segar dan alami, direbus dan tidak mempunyai
rasa yang tajam seperti sayuran, biji-bijian dan buah. Pola makan ini dipercaya
Ghindwani, 2010).
3. Umat Advent
Jemaat mereka dianjurkan, tetapi tidak diwajibkan menjadi vegetarian. selain itu,
sayur dan buah, menghindari makanan yang mengandung bumbu dan penyedap, makan
sesuai jumlah yang dibutuhkan untuk mempertahankan berat badan ideal, mengindari
bahwa orang-orang advent secara dominan lebih sedikit mengidap berbagai penyakit,
seperti jantung, kanker, stroke. Selain itu orang Advent di California memiliki usia
harapan hidup yang lebih tinggi dari penduduk California (bukan Advent) (Bangun,
2003).
Ekonomi yang semakin sulit membuat orang melakukan penghematan dalam banyak
hal, termasuk makanan. Orang mulai mengurangi makan di restoran atau di luar rumah.
Mereka mulai ke pasar atau supermarket membeli kebutuhan pangan, termasuk sayur-
sayuran yang harganya relatif lebih murah daripada daging ada dan memasak di rumah.
Bahkan pada sebagian masyarakat pedesaan maupun masyarakat tertentu, mereka tidak
terlalu banyak mengonsumsi daging sebaliknya gemar mengonsumsi tahu dan tempe
dalam menu mereka sehari-hari sehingga dapat dikatakan mereka menjalankan diet semi
memiliki harta, kedudukan atau kesuksesan kalau kesehatan menurun bahkan terjangkit
Sementara bagi mereka yang ekonominya menengah ke bawah, biaya kesehatan relatif
tinggi bahkan banyak timbulnya penyakit-penyakit baru salah satunya dari makanan.
Akibatnya orang mulai hati-hati dalam mengonsumsi makanan. Beberapa orang mulai
memilih pola makan vegetarian, karena makanan daging mengandung lemak jenuh
berkolesterol tinggi dan banyak berita mengenai hewan-hewan tertentu yang terjangkit
virus yang membahayakan manusia, seperti : kasus virus sapi gila, kasus virus flu
unggas yang menyerang ayam dan bebek di Hong Kong (1998) sampai ke Indonesia,
kasus virus babi Jepang (Japanese encephalitis virus) yang melanda Malaysia dan
Responsible Medicine (PCRM) dengan ahli-ahli gizi yang dalam American Dietetic
Association (ADA) pada tahun 1991 bersama-sama merevisi diet 4 Sehat 5 Sempurna
1. Palawija seperti: beras, gandum, kentang, sagu, jagung, oat, jali- jali dan umbi-
umbian seperti singkong, ketela, talas, roti, mie, bihun dan sebagainya. Kelompok ini
sangat kaya akan serat makanan, karbohidrat kompleks sekaligus protein, vitamin B
kompleks dan mineral seperti kalsium, zat besi, fosfat, kalium, seng. Palawija
2. Sayur-sayuran yang merupakan sumber vitamin dan mineral yang cukup lengkap dan
juga serat makanan yang sangat penting untuk kelancaran pencernaan, penyerapan
dan beta karoten serta fitokimia untuk mencegah berbagai penyakit kanker. Buah-
4. Legum merupakan kelompok yang terdiri dari kacang-kacangan dan polong termasuk
hasil olahan seperti : tahu, tempe, susu kedelai dan gluten. Kelompok ini merupakan
sumber protein yang sehat dan lengkap yang bersumber dari asam lemak tak jenuh
seperti asam linoleat, asam linolenat, kaya dengan lesitin, vitamin B kompleks,
2009).
makhluk yang kurang berharga. Keberadaan mereka adalah untuk manusia sehingga
kisah-kisah hewan yang berjasa pada kehidupan manusia. Mereka tidak hanya
membantu pemiliknya bahkan ada pula yang sampai menyelamatkan nyawa manusia.
Gerak-gerik hewan yang begitu menarik, lucu dan membawa tawa. Ini menambah
simpatik bahkan beberapa orang pun mengurangi makanan dari unsur hewan secara
bumi, kita tidak mempunyai hak untuk membunuh mereka. Ada beberapa penelitian
bahkan ada beberapa jenis hewan dipakai untuk pengobatan sakit manusia.
1. Polusi air
Pupuk dan pembuangan kotoran dari tempat penyimpanan ternak, peternakan ayam,
dan fasilitas pemberian makanan lain kepada ternak dapat menyebabkan polusi
persediaan air.
2. Polusi udara
Tiga puluh juta ton gas metana yang menimbulkan pemanasan global berasal dari
3. Pengikisan tanah
Hampir 40 persen produksi biji-bijian dunia dan lebih dari 70 persen di Amerika
Serikat diberi makan kepada ternak. Untuk setiap pon (setengah kilogram) daging,
unggas, telur, dan susu yang kita produksi, ladang pertanian kehilangan kira-kira
a. Nutrient Intakes and Eating Behavior see of Vegetarian and Non Vegetarian
Women
metropolitan di sebelah barat Kanada bertujuan untuk membandingkan gizi yang masuk
antara wanita yang bervegetarian dan tidak bervegetarian dengan umur antara 20-40
olahraga 7 jam dalam atau kurang dari seminggu. Responden yang tidak bervegetarian
(22 orang) memakan daging 3 kali atau lebih dalam seminggu dan yang bervegetarian
(23 orang) tidak memakan daging, ikan dan unggas selama 2 tahun atau lebih.
dengan kelompok yang tidak bervegetarian menggunakan uji T tidak berpasangan. Hasil
dari penelitian ini adalah bahwa pola makan wanita di bagian barat Kanada telah sangat
mendekati pola makan yang sehat. Kelompok yang bervegetarian memiliki kadar
protein dan kolestrol yang lebih rendah, dan memiliki kadar karbohidrat dan serat yang
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui status gizi anak balita vegetarian
lacto-ovo dan non vegetarian di Jakarta pada bulan Februari sampai Maret 2008 dengan
desain cross sectional (potong lintang). Sampel berjumlah 148 balita (75 vegetarian dan
73 non vegetarian) yang diambil secara sengaja dari playgroup dan TK Mutiara
Bangsa.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna
antara status gizi balita vegetarian lacto-ovo dengan balita non vegetarian. Penghasilan
keluarga merupakan hal yang paling dominan yang berhubungan dengan status gizi
balita vegetarian lacto-ovo. Sedangkan hal yang paling dominan terkait dengan balita
konsumsi, serta pola penyakit pada wanita vegetarian dan non vegetarian di Keluarga
Maitreya Indonesia (KVMI) Medan. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional
(potong lintang) terhadap 30 orang responden vegetarian dan 30 orang responden non
vegetarian.
24 orang (80%) dan < normal 6 orang (20%). Kadar Hbnormal pada wanita non
AKG
vegetarian 19 orang (63,33%) dan < normal 11 orang (36,67%). Konsumsi Fe
pada wanita vegetarian 25 orang (83,33%) dan < AKG 5 orang (16,67%), konsumsi Fe
AKG pada wanita non vegetarian 22 orang (73,33%) dan < AKG 8 orang (26,67%).
Konsumsi protein AKG pada wanita vegetarian 26 orang (86,67%) dan < AKG 4
AKG pada
orang (13,33%), konsumsi protein wanita non vegetarian 20 orang
(66,67%) dan < AKG 10 orang (33,33%). Wanita vegetarian yang menderita ISPA 3
orang (10%) dan non vegetarian 4 orang (13,33%). Wanita vegetarian yang menderita
hipertensi 2 orang (6,67%) dan jantung koroner 1 orang (3,33%), wanita non vegetarian
yang menderita hipertensi 4 orang (13,33%) dan jantung koroner 2 orang (6,67).
Karakteristik :
- Jenis Kelamin
- Uang saku
Pengetahuan Sikap
Tindakan :
Niat Pola makan
Sumber Kelompok vegetarian
Informasi referensi :
Keluarga
Teman
Tokoh idola
Perilaku atau tindakan pola makan vegetarian terbentuk dari adanya niat
terhadap pola makan vegetarian. Niat ini dibentuk oleh sikap terhadap pola makan
vegetarian dan norma subjektif responden yaitu kelompok referensi (keluarga, teman
dan tokoh idola). Sikap terhadap pola makan vegetarian dipengaruhi oleh kepercayaan
normatif untuk mengikuti pola makan vegetarian yaitu pengetahuan dari responden dan
pengetahuan tentang pola makan vegetarian itu didapat dari faktor internal (karakteristik
responden meliputi jenis kelamin dan uang saku) dan faktor eksternal (sumber-sumber
informasi yang berasal dari keluarga, teman, media cetak, media elektronik dan
internet).