Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

DEFINISI

Salah satu indicator yang menunjukkan mutu pelayanan rumah sakit


adalah banyaknya penderita dengan menderita dekubitus (Dep Kes RI, 2001).
Penderita dengan luka dekubitus, dengan demikian menggambarkan
bagaimana tingkat pelayanan pemberian asuhan keperawatan pada pasien
yang dirawat di rumah sakit dengan kondisi tertentu. Dekubitus dapat terjadi
pada pasien yang dirawat di rumah sakit karena kondisi pasien dengan
imobilitas atau tidak dapat bergerak karena gangguan tingkat kesadaran
sehingga terjadi penekanan yang terus menerus dan mengakibatkan terjadinya
luka dekubitus.

Dekubitus adalah Kerusakan/kematian kulit sampai jaringan dibawah


kulit,bahkan menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya
penekanan pada suatu area secara terus menerus sehingga mengakibatkan
gangguan sirkulasi darah setempat.Kompresi jaringan akan mengakibatkan
gangguan pada suplai darah pada daerah yang tertekan. Apabila ini
berlangsung lama dapat menyebabkan insufisiensi aliran darah, anoksia atau
iskemia jaringan dan akhirnya dapat mengakibatkan kematian sel.

Ada 2 faktor yang menyebabkan terjadinya resiko dekubitus.yang


pertama faktor Intrinsik misalnya proses degenerative, gangguan terhadap
system kardiovaskuler yang menurun, Status gizi, Anemia, Hipoalbunemia,
keadaan hidrasi dan juga penyakit penyakit neurologik.Yang kedua adalah
factor ekstrinsik misalnya Kebersihan tempat tidur,alat tenun yang
kusut,Perubahan posisi yang kurang atau tidak tepat.

Perlu adanya penatalaksanaan yang baik dan terpadu,Karena proses


penyembuhannya yang membutuhkan waktu lama.Agency for Health Care
Policy and Research (AHCPR) telah membuat standart baku dalam
penatalaksanaan ulkus dekubitus. Ketika ulkus dekubitus telah terbentuk
maka pengobatan harus diberikan dengan segera.Penerapan tentang
pencegahan dan penilaian awal terhadap resiko dekubitus telah dilakukan di
rumah sakit Budi Rahayu. Beberapa elemen penilaian dilakukan pada saat
kontak pertama,baik di IGD maupun rawat jalan.Harapan dari semua adalah
semua pasien yang berisiko dekubitus bias dikaji lebih awal.
Petugas di Instalasi Gawat Darurat maupun di Instalasi Rawat Jalan
dapat mengidentifikasi pasien resiko dekubitus dengan menggunakan standar
atau elemen yang sudah ditetapkan. Hasil dari observasi dan evaluasi bisa
langsung terdeteksi dari awal dan pasien langsung mendapatkan tatalaksana
pasien resiko dekubitus.
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup atau karakteristik penampilan klinis dari dekubitus


dapat terbagi sebagai berikut :
1. Derajat I
Reaksi peradangan masih terbatas pada epidermis, tampak sebagai daerah
kemerahan/eritema indurasi atau lecet.
2. Derajat II
Reaksi yang lebih dalam lagi sampai mencapai seluruh dermis hingga lapisan
lemak subkutan, tampak sebagai ulkus dangkal dengan tepi tegas dan
perubahan pigmen kulit.
3. Derajat III
Ulkus menjadi lebih dalam, meliputi jaringan lemak subkutan dan
menggaung, berbatasan dengan fascia dari otot otot.sudah mulai di dapat
infeksi dengan jaringan nekrotik yang berbau.
4. Derajat IV

5. Perluasan ulkus menembus otot hingga tampak tulang di dasar ulkus yang
dapat mengakibatkan infeksi pada tulang dan sendi.

Stadium luka tekan sebagai berikut :


1. Stadium 1
Adanya perubahan dari kulit yang dapat diobservasi.Apabila dibandingkan
dengan kulit yang normal, maka akan tampak salah satu tanda sebagai
berikut : Perubahan temperature kulit, perubahan konsistensi jaringan,
Perubahan sensasi.

2. Stadium 2
Hilangnya sebagian lapisan kulit yaitu epidermis atau dermis atau
keduanya.cirinya adalah lukanya superficial,abrasi,melepuh atau membentuk
lubang yang dangkal.

3. Stadium 3
Hilangnya lapisan kulit secara lengkap meliputi kerusakan atau nekrosis dari
jaringan subkutan atau lebih dalam tapi tidak sampai pada fascia.luka terlihat
seperti lubang yang dalam.

4. Stadium 4
Hilangnya lapisan kulit secara lengkap dengan kerusakan yang luas,nekrosis
jaringan,kerusakan pada otot tulang atau tendon.adanya lubang yang dalam
serta saluran sinus juga termasuk dalam stadium IV dari luka tekan.

Berdasarkan waktu yang diperlukan untuk penyembuhan dari suatu


luka ulkus dekubitus dan perbedaan temperature dari ulkus dengan kulit
sekitarnya,dekubitus dapat dibagi menjadi 3 :

1. Tipe Normal.
Mempunyai beda temperature sampai dibawah lebih kurang 2,5C
dibandingkan kulit sekitarnya dan akan sembuh dalam perawatan sekitar 6
minggu. Ulkus ini terjadi karena iskemia jaringan setempat akibat tekanan,
tetapi aliran darah dan pembuluh pembuluh darah sebenarnya baik.

2. Tipe Arterioskelerosis
Mempunyai beda temperature kurang dari 1C antara daerah ulkus dengan
kulit sekitarnya. Keadaan ini menunjukkan gangguan aliran darah akibat
penyakit pada pembuluh darah (arterisklerotik) ikut berperan untuk terjadinya
dekubitus disamping factor tekanan.dengan perawatan,ulkus ini diharapkan
sembuh dalam 16 minggu.

3. Tipe terminal.
Terjadi pada penderita yang akan meninggal dunia dan tidak akan sembuh.
Satu hal penting yang harus diperhatikan sebagai ciri ulkus dekubitus adalah
bau yang khas, secret luka, jaringan parut, jaringan nekrotik dan kotoran
yang berasal dari inkontinensia urin dan alvi. Ciri tersebut dapat
menunjukkan kontaminasi bakteri pada ulkus dekubitus dan penting untuk
penatalaksanaannya.

Komplikasi sering terjadi pada stadium 3 dan 4 walaupun dapat juga


pada ulkus yang superficial. Komplikasi yang dapat terjadi antara lain infeksi
(sering bersifat multibakterial, baik yang aerobik ataupun anaerobik),
keterlibatan jaringan tulang dan sendi seperti periostitis, osteitis, osteomielitis,
arthritis septic, septicemia, anemia, hipoalbunemia bahkan kematian
BAB III

TATA LAKSANA

Rumah Sakit Budi Rahayu mempunyai standar penilaian pasien resiko


dekubitus.elemen penilaian ini dilakukan awal pasien masuk ruang
perawatan. Skrinning ini dilaksanakan baik dari Instalasi Gawat Darurat
maupun Instalasi Rawat Jalan. Kriteria ini menggambarkan kondisi pasien
yang harus ditangani dengan segera sebelum pasien mengalami dekubitus.
Berikut elemen penilaiannya :
PENGKAJIAN RESIKO DEKUBITUS DENGAN SKALA NORTON
Kondisi Kondisi Aktifitas Mobilitas Inkontinensia Nilai Total
Fisik Mental
Baik Sadar
Sedang Apatis
Buruk Bingung
Sangat Stupor
Buruk
BAB IV
DOKUMENTASI

Pengkajian terhadap pasien resiko dekubitus didokumentasikan dalam bentuk


lembar Rekam Medis pasien ( RM 3.3) dan dilakukan saat pasien pertama kali
masuk rumah sakit baik melalui Instalasi Gawat Darurat maupun Poliklinik.
Lembar pengkajian ini akan dievaluasi melaluai lembar CPPT ( Catatan
Pelayanan Pasien Terintergrasi ) dan dilakukan setiap shif jaga perawat.
Setiap ada pasien ditemukan dalam kondisi terjadi dekubitus, yang terutama
didapat/ terjadi di rumah sakit harus dilaporkan keadaan luka tersebut dan
direkap oleh kepala ruang untuk dilaporkan ke keperawatan setiap bulannya.

Anda mungkin juga menyukai