BAB II
Dalam perencanaan pembuatan pabrik harus dipilih pabrik yang terbaik agar
diperoleh efisiensi peralatan dan proses yang baik, serta besarnya investasi yang
ditanam dan juga kualitas produk yang dihasilkan. Sampai sekarang ini
pembuatan etil klorida dikenal dalam dua proses yaitu hidroklorinasi etilen dan
hidroklorinasi alkohol.
Dari reaksi tersebut diperoleh konversi sebesar 90% per pass dengan yield
sebesar 90%. Hasil dari reaksi yang terjadi dalam reaktor yang berupa etil klorida
selanjutnya dimasukkan dalam flass drum untuk dipisahkan secara cepat antara
etil klorida dengan zat-zat yang tidak diinginkan seperti polimer-polimer berat
yang selanjutnya dibuang. Etil klorida yang diperoleh yang masih tercampur
hidrogen klorida dipisahkan dalam kolom distilasi. Produk yang keluar dari
distilasi berupa etil klorida dengan kemurnian 99.5%.
Adapun proses hidroklorinasi etilen pada fase liquid dapat dilihat pada
gambar 2.1
Proses hidroklorinasi dapat dijalankan baik pada fase uap maupun fase cair.
Disebagian operasi pada fase uap, gas-gas reaksi tersebut dialirkan melalui reaktor
fixed bed yang berkatalis dan gas-gas yang meninggalkan konverter tersebut
kemudian dikondensasi dan dipisahkan kembali. Sistem pendingin diperlukan
untuk menjaga temperatur reaksi agar selalu konstan.
Pada proses hidroklorinasi fase uap etilen dan cair hidrogen klorida
dicampur dan dimasukkan ke dalam bejana. Pada dasarnya secara komersil reaksi
pembentukan etil klorida menggunakan katalis aluminium klorida sebanyak 1-2%
berat dari produk.
Reaksi antara etilen dan hidrogen klorida tersebut akan sangat cepat sekali.
Panas reaksi ini akan dihilangkan oleh penguapan etil klorida. Alternatifnya,
reaktor secara terpisah bisa didinginkan dengan menggunakan pendingin
eksternal.
Dari reaksi tersebut diperoleh yield sebesar 95% dan produk etil klorida
dengan mutu yang sangat tinggi juga dapat dihasilkan tanpa adanya fraksinasi
produk. Secara umum penggunaan hidrogen klorida 10-15% lebih disukai karena
akan lebih efektif dalam menghalangi pembentukan eter.
Etanol dan HCl dimasukkan pada sebuah reaktor yang berisi larutan katalis.
Etil klorida dan air didistilasi diatas pada kondensor, dimana air asam tersebut
diembunkan dan bagian itulah yang diolah kembali pada reaktor.
Etil klorida tersebut menghasilkan uap dengan melalui air. Kuastik dam
asam sulfat yang kemudian dipadatkan dan produk cairan tersebut dialirkan ke
bawah pada tangki-tangki. Proteksi untuk mencegah korosi merupakan perhatian
utama bagi reaktor, kondensor dan scrubber.
Dari kedua proses tersebut perlu dilakukan pemilihan proses baik dilihat
dari aspek proses, aspek operasi maupun aspek ekonomi. Matriks aspek
perbandingan dapat dilihat pada tabel 2.1
MACAM PROSES
PARAMETER
Hidroklorinasi Etilen Hidroklorinasi Etanol
A. ASPEK PROSES
- Bahan Baku Etilen + HCl Etanol + HCl
- Konversi 90% -
- Yield 90% 95%
- Katalis AlCl3 ZnCl2
B. ASPEK OPERASI
- Suhu, OC 35-40 160-195
- Tekanan, atm 1-5 -
C. ASPEK EKONOMI
- ROI Tinggi Rendah
- POT Cepat Lambat
- Investasi Sedang Tinggi
Berdasarkan perbandingan kedua proses diatas, maka dipilih proses
hidroklorinasi etilen dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
Proses pembuatan etil klorida dapat dibagi menjadi lima tahapan proses.
Adapun uraian proses tiap tahapan dapat dijelaskan sebagai berikut :
HCl dengan kemurnian 32% dari tangki penyimpan pada suhu 30OC
dan tekanan 1 atm dipompa menuju reaktor yang sebelumnya dilewatkan
heater untuk menaikkan suhu menjadi 40OC. begitu juga dengan etilen yang
mempunyai kemurnian 99.97% dari tangki penyimpanan pada suhu 30OC
dan tekanan 14 atm diekspansi dengan ekspander sampai tekanan 1 atm dan
dilewatkan heater untuk menaikkan suhu menjadi 40OC sebelum masuk
reaktor. Adapun suhu operasi dalam reaktor 40OC dan tekanan 1 atm.
2. Tahap reaksi
AlCl3
C2 H4 + HCl C2 H5 Cl
Pada reaksi tersebut konversi reaksi sebesar 90%, karena reaksi ini
bersifat eksotermis, maka untuk menjaga suhu reaksi tetap konstan yaitu
dengan cara memompa larutan yang ada reaktor melalui putaran (loop)
dengan adanya pendingin eksternal. Campuran gas yang dihasilkan
dikeluarkan ke atas reaktor, dan sebagian cairan dibuang dari bawah reaktor
ke unit pengolahan limbah.
3. Tahap pemisahan
Produk atas dari reaktor yang masih berupa campuran gas yang terdiri
dari etil klorida, etilen, metana, etana, hidrogen klorida dan air pada suhu
40OC, kemudian didinginkan dengan pendingin. Selanjutnya dimasukkan
kedalam flass drum untuk memisahkan produk atas secara keseluruhan yang
berupa gas etilen, etana, metana dan produk bawah yang berupa etil klorida,
air dan hidrogen klorida. Produk atas tersebut selanjutnya dialirkan ke
dalam kolom scrubber sedangkan produk bawah dimasukkan kedalam
kolom distilasi.
4. Tahap pemurnian