PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakang
Masalah yang sering timbul sebagai akibat berdirinya suatu industri adalah
masalah limbah sebagai hasil buangan dari proses produksi industri tersebut. Guna
mengendalikan dampak dari pencemaran limbah industri perlu adanya suatu
penanganan limbah yang baik agar limbah yang akan dibuang tidak merusak
lingkungan.
Industri minuman ringan biasanya memproduksi minuman dalam bentuk
kemasan yang sering kita jumpai dipasaran. Dalam perkembangannya industri minuman
ringan telah memanfaatkan kemajuan teknologi dan tidak pernah melupakan dampak
negatif yang ditimbulkan dari kegiatan produksi tersebut.
Dalam suatu proses produksi pasti menghasilkan hasil samping dari proses kegiatan
tersebut, yang sering kita sebut dengan limbah. Dalam industri minuman ringan sumber
limbah dapat terjadi dari berbagai macam, seperti adanya kebocoran tangki,filter,
reduce ozon, produk gagal, dan biasanya sumber limbah ini ditampung dalam suatu bak,
yakni bak reject.
BOD adalah banyaknya oksigen dalam ppm atau miligram/liter (mg⁄L) yang diperlukan
untuk menguraikan benda organik oleh bakteri, sehingga limbah tersebut menjadi jernih
kembali. Kandungan BOD5 air buangan industri minuman ringan ini adalah 4200 mg⁄L,
sedangkan baku mutu yang mengatur besar kandungan BOD5 yang diperbolehkan
dibuang ke lingkungan sebesar 30 mg⁄L.(Peraturan Gubernur
COD adalah banyaknya oksigen dalam ppm atau milligram/liter (mg⁄L) yang dibutuhkan
dalam kondisi khusus untuk menguraikan benda organik secara kimiawi. Kandungan
COD air buangan industri minuman ringan ini adalah 5000 mg⁄L, sedangkan baku mutu
yang mengatur kandungan COD yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan adalah
sebesar 90 mg⁄L.(Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 72. (2013).)
TSS adalah jumlah berat dalam (mg⁄L) kering lumpur yang ada di dalam air
limbah, setelah mengalami penyimpanan dengan membran berukuran 0,45 mikron.
Kandungan TSS air buangan industri minuman ringan ini adalah 2000 mg ⁄L ,
sedangkan baku mutu yang mengatur besar kandungan TSS yang diperbolehkan
dibuang ke lingkungan adalah sebesar 30 ⁄L. (Peraturan Gubernur Jawa Timur No.
mg
72. (2013)
4) Minyak dan Lemak
Lemak dan minyak merupakan komponen utama bahan makanan yang juga
banyak di dapatkan di dalam air limbahh. Lemak dan minyak membentuk esther dan
alkohol atau gliserol dengan asam gemuk. Gliserid dari asam gemuk ini berupa cairan
pada keadaan biasa dikenal sebagai minyak dan apabila dalam bentuk padat dan kental
sebagai lemak. Lemak tergolong pada benda organik yang tetap dan tidak mudah untuk
diuraikan oleh bakteri.
Sebagai petunjuk dalam mengelola air limbah, maka efek buruk yang dapat
menimbulkan permasalahan pada dua hal yaitu pada saluran air limbah dan pada
bangunan pengolahan . Apabila lemak tidak dihilangkan sebelum dibuang ke saluran
air limbah dapat mempengaruhi kehidupan yang ada dipermukaan air, dan
menimbulkan lapisan tipis di permukaan, sehingga membentuk selamut. Kadar lemak
sebesar 15 − 20 mg
⁄L merupakan batas yang bisa ditolerir apabila lemak ini berada di
dalam air limbah.(Sugiharto,1987)
Kandungan minyak dan lemak air buangan industri minuman ringan ini adalah 30 ⁄L,
mg
sedangkan baku mutu yang mengatur besar kandungan minyak dan lemak yang
diperbolehkan dibuang ke lingkungan adalah 6 mg
⁄L.(Peraturan Gubernur Jawa Timur
No. 72. (2013).)
5) pH (Tingkat Keasamaan)
Konsentrasi ion hidrogen adalah ukuran kualitas air maupun dari air limbah.adapun
kadar yang baik adalah kadar dimana masih memungkinkan kehidupan biologis di
dalam air berjalan dengan baik. Air limbah dengan konsentrasi air limbah yang tidak
netral akan menyulitkan proses penjernihannya. pH yang baik bagi air minum dan air
limbah dalam netral (7). Pada industri minuman ringan ini, pH air limbah adalah 10
yang bersifat basa, sedangkan baku mutunya adalah 6 – 9, dimana pada range pH
tersebut diperbolehkan untuk dibuang ke lingkungan.(Peraturan Gubernur Jawa
Timur No. 72. (2013).)
II.3 Bangunan Pengolahan Air Buangan
Kualitas air buangan yang akan diolah berasal dari industri minuman ringan dengan
3
debit (Q) sebesar 1500 m ⁄hari. Adapun karakteristik limbah yang akan diolah dalam
perencanaan ini sebagai berikut :
Tabl 3- 1 Data Parameter Limbah
No Parameter 𝐦𝐠
𝐊𝐚𝐝𝐚𝐫 ⁄𝐋
1 BOD 4200
2 COD 5000
3 TSS 2000
4 Minyak dan Lemak 30
5 pH 10
Menurut Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 72 Tahun 2013 sebagai berikut:
No Parameter 𝐦𝐠
𝐊𝐚𝐝𝐚𝐫 ⁄𝐋
1 BOD5 30
2 COD 90
3 TSS 30
4 Minyak dan Lemak 6
6 pH Netral (6 - 9)
(Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 72. (2013).)
1. BAK PENAMPUNG
KRITERIA PERENCANAAN
a) Waktu Detensi (td) < 2 jam (Kriteria Desain Sumur Pengumpul)
b) Kecepatan Aliran = 0,3 − 2,5 m⁄detik
c) Kedalaman (h) < 3 m (Kriteria Desain Sumur Pengumpul)
DESAIN PERENCANAAN
a) Debit air limbah (Q) =
3
1500 m ⁄ 3 3 3
hari = 62,5 m ⁄jam = 1,042 m ⁄menit = 0,0174 m ⁄detik
b) Freeboard = 20 %
c) Waktu tinggal (td) = 10 menit = 600 detik
d) Kedalaman = 1,5 m
PERHITUNGAN
a) Volume Bak Penampung (V)
V = Q × td
3
V = 0,0174 m ⁄detik × 600 detik
V = 10,44 m3
b) Dimensi Bak Kontrol
V = P × L × t ; dimana P = 2L
V = 2L × L × t
10, 44 = 2L × L × 1,5 m
10,44 = 3L2
10,44
= L2
3
3,48 = L2
√3,48 = L
1,87 m = L
P = 2L
P = 2 × 1,87 m
P = 3,74 m
c) Luas Permukaan (A)
A = P × L ; P = 2L
A = 2L × L
A = 3,74 m × 1,87 m
A = 6,99 m2 = 7 m2
d) Karena di Bak Penampung terjadi peristiwa pengendapan awal maka
vol pengendapan = 0,5% x Q
3
= 0,5% x 0,0174 m ⁄detik
3
= 0,000087 m ⁄detik
Volume air keluar = Vol. air masuk – Vol pengendapan
=
SEHINGGA UKURAN BAK PENAMPUNG
- Volume bak kontrol = 10,44 m3
- Lebar = 1,87 m
- Panjang = 3,74 m
- Tinggi = 1,5 m
- Luas permukaan = 6,99 m2 = 7 m2
Kriteria Perencanaan
Spesifikasi rotary drum screen di dapat dari internet :
- Drum Screen = Stainless steel
- Over flow screen = Stainless steel
- Front scrapper = Stainless steel
- Inlet pipe = Stainless steel
- Trough = Stainless steel
- Trough Thickness = 2 mm
- Screen Bar Thickness = 2 mm
- Slot opening = 0,5 – 6 mm
- Shaft diameter = 50 mm
- Length of casing = 1425 mm = 1,425 m
- Heigth of casing = 1110 mm = 1,111 m
- Power output = 0,4 Kw
- Rotation speed = 5 – 10 rpm
(Sumber : hhtp://uee.com.my/rotaryscreen.php)
Desain Perencanaan
3
Model Rotary Drum ScreenDengan kapasitas 8200 m ⁄hari,Sedangkan debit masuk
3
yang ada di data perencanaan 1500 m ⁄hari.
Perhitungan
a) Dimensi Bak Pada Rotary Drum Screen
Lebarbak (B) = B Screen + B saluran pembawa
Lebarbak (B) = 1,1 m + 0,34 m
Lebarbak (B) = 1,1 m + 0,34 m
Lebarbak (B) = 1,44 m
1
Hbak = H drum screen (m)
2
1
Hbak = 1,111m
2
Hbak = 0,55 m
1
(Nb : H bak menggunakan H drum screen (m), karena bagian drum yang
2
A = 1,45 m2
A =B×L
1,45 m2 = 1,44 m × L
1,45 m2
=L
1,44 m
1,0069 m =L
Ltotal = L + (20% × L)
Ltotal = 1,0069 m + (20% × 1,0069 m)
Ltotal = 1,0069 m + 0,201 m
Ltotal = 1,2079 m ≈ 1,208 m
SEHINGGA UKURAN ROTARY DRUM SCREEN
- Screen :
a. Lebar Screen = 1,425 m
b. Tinggi Screen = 1,1 m
- Bak Screen :
a. Panjang Bak Screen = 1,77 m
b. Lebar Bak Screen = 1,44
c. Tinggi Bak Screen = 1,1 m karena, bagian bak yang tercelup hanya sebagian,
1
maka H = 2 × 1,1 ≈ 0,55 m
PERHITUNGAN
BAK FLOTASI
a) Luas Permukaan Bak Flotasi (A)
Q
A=
SLR
L
1044 menit
A= L
100
m2 menit
A = 10,44 m2
b). Volume Bak Flotasi (V)
Digunakan Flokulan PAC sebesar 0,3% dari rate volumetric air limbah
Kebutuhan PAC = 0,3% x 31,16 m3 = 0,0934 m3
Volume Bak Flotasi = 31,16 m3 + 0,0934 m3
= 31,253 m3
Q
Vh =
2 (p + l)x l
m3
0,0174 detik
Vh =
2 (4,56 + 2,28) × 2,28
m
0,0174 s
Vh =
2 × 6,84 × 2,28
m
0,0174 s
Vh =
31,19
Vh = 5,58 × 10−4 m/s
Headloss (Hf)
2
(Vp ) − (Vh )2 1
Hf = 2g
x C
2 2
(1,66×10−3 ) − (5,58 × 10−4 ) 1
Hf = x
2 x 9,8 0,7
2 2
(1,66×10−3 ) − (5,58 × 10−4 ) 1
Hf = x
19,6 0,7
Hf = 1,784 x 10−7 m
SEHINGGA UKURAN BAK FLOTASI
Bak Flotasi
- Luas Permukaan Bak Flotasi (A) = 10,44 m2
- Volume Bak Flotasi = 31,253m3
- Dimensi Bak Flotasi
Panjang = 4, 56 m
Lebar = 2,28 m
- Tinggi = 3,01 m
- Headloss Bak Flotasi (Hf)
Vp = 0,00166 m⁄detik
Vh = 0,000558 m⁄detik
Headloss (Hf) = 1,784 × 10−7 m
Persen Removal
1. TSS = 65 – 95 %
2. BOD5 = 25 – 98 %
Minyak & Lemak = 65 – 98 %
4. KOAGULASI
DESAIN PERENCANAAN
BAK KOAGULAN
a) Gradien Kecepatan (G) = 700 − 1000 /detik
b) Kedalaman (H) = 0,5 − 1,25 diameter reaktor
c) n (kecepatan Pengadukan) = 20 − 150 rpm
mg
d) Dosis Alum (Al2(SO4)3) = 75 − 250 ⁄L
e) Massa Jenis Alum (ρ alum) = 2,67 g/cm3 = 2,67 Kg/L =2670 kg/m3
f) Berat Jenis Air (ρ air) = 1000 Kg/m3 ( T= 20°)
3
%Q = 1501,21 m ⁄ 3 3
hari = 62,6 m ⁄jam = 1,043 m ⁄menit
3
= 0,0174 m ⁄detik = 1043 L⁄menit = 17,4 L⁄detik
Waktu tinggal (td) = 0,5 jam
Kebutuhan alumunium sebanyak 0,1 % dari rate volumetric =
3 3
0,1 % x 62,6 m ⁄jam = 0,0625 m ⁄jam
3
Kebutuhan alumunium selama 0,5 jam = 0,0625 m ⁄jam x 0,5 jam = 0,03125
3
Volume air limbah yang masuk = 62,6 m ⁄jam x 0,5 jam = 31,25 m3
D = 2,92 m3
1
Vol cairan = × π × D2 H
4
1
31,28125= × 3,14 × 2,922 H
4
H = 4,67 m3
3 3 3
Rate keluar = 62,6 m ⁄jam + 0,0625 m ⁄jam = 62,5625 m ⁄jam
DESAIN PERENCANAAN
a) Menggunakan bak pengendap 1 (Rectangular)
3
b) Q = 1501,21 m ⁄ 3 3
hari = 62,6 m ⁄jam = 1,043 m ⁄menit
3
= 0,0174 m ⁄detik = 1043 L⁄menit = 17,4 L⁄detik
c) Waktu tinggal (td) = 2,5 jam = 9000 detik
d) Kecepatan Aliran masuk (vin) = Kecepatan Alir Perforated Wall (v) = 0,3
m/detik
3
Rate masuk = 62,5625 m ⁄jam
Waktu tinggal (td) = 2,5 jam
3
Volume air limbah yang masuk =62,5625 m ⁄jam x 2,5 jam = 156,41 m3
Dirancang tangki berbentuk reactangular dengan tangki berisi 80% dari air
156,41
Vol tangki = = 195,51 m3
0,8
Asumsi :
P = 2l
L= l
T =3l
Vol Tangki = P x L x T
195,51 = 2l x l x 3l
195,51 = 6l3
L = 3,2 m
Maka ,
P = 2l = 2 x 3,2 m = 6,4 m
L= l = 3,2 m
T =3l = 3x 3,2 m = 9,4 m
6. NETRALISASI
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menetralkantingkat keasaman
(pH) dalam limbah cair. Hal tersebut antara lain seperti berikut :
Mencampurkan limbah.
Melewatkan limbah asam melalui tumpukan batu kapur.
Mencampurkan limbah asam dengan slurry kapur.
Menambahkan senyawa basa seperti Natrium Hidroksida (NaOH), Dinatrium
Karbonat (Na2CO3) atau Ammonium Hidroksida (NH4OH) ke dalam limbah asam.
Menambahkan senyawa asam kuat seperti Asam Sulfat (H2SO4) atau Asam Klorida
(HCl) ke dalam limbah basa.
Menambahkan Karbon Dioksida (CO2) bertekanan ke dalam limbah basa.
Membangkitkan senyawa karbon dioksida (CO2)dalam limbah basa.
a. Mencampur air limbah yang bersifat basa dengan asam
Berlawanan dengan proses netralisasi limbah asam dengan proses pencampuran
dengan senyawa basa, maka banyak bahan asam kuat yang dinilai efektif guna
menetralkan air limbah yang bersifat basa.Jenis senyawa basa yang biasanya
digunakan, akan tetapi apabila ditinjau berdasarkan dana yang dibutuhkan, jenis
senyawa asam yang paling sering digunakan adalah Asam Sulfat (H2SO4) atau
Asam Klorida (HCl). Reaksi netralisasi limbah yang bersifat basa dengan cara
pencampuran dengan senyawa yang bersifat asam pada umumnya bersifat instan
dan cepat.
Bahan Penetral = H2SO4 (dengan berat molekul (BM) = 98)
7. ACTIVATED SLUDE
DESAIN PERENCANAAN
a) Debit influen bak AS (Q) = debit total bak netralisasi= 1462,6 m3/hari= 0,017
m3/dt
b) BOD awal (Co) = 330,75 mg/L = 0,33075kg/m3
c) COD awal = 446,41mg/L
d) TSS awal = 112,5 mg/L
a) Menggunakan 1 bakaerasi
b) Umurlumpur (θc) = 7hari
c) Suhu air buangan = 20ºC
d) Bak AS berbentuk rectangular dengan L = 2B
e) % Removal
- BOD = 90%
- COD = 90%
- TSS = 90%
PERHITUNGAN
Menggunakan Model Konvensional
Effluent
Activated Sludge
Clarifier
Recycle
8. CLARIFIER
DESAIN PERENCANAAN
- Debit (Q) = 1462,6 m3/hari = 0,017 m3/detik
- Bakberbentukcircularsebanyak 1 bak
- Waktu tinggal (td) = 2,5 jam = 9000 detik
- Suhu = 20ºC ;
- Over rate flow = 30 m3/m2.hari
PERHITUNGAN
a) Volume cairan (V)
V = Q x td
= 0,017 m3/detik x 9000 detik
=153 m3
b) Dirancang tangka berbentuk silinder 85% dari tangka terisi cairan, maka
𝟏𝟓𝟑𝐦𝟑
Vtangki = = 180 m3
𝟎,𝟖𝟓
c) Dimensi Clarifier
Asumsi tinggi Silinder; Hs= 3D
Tinggi conis; Hc= ¼ Hs
=¾D
𝟏
Vtangki = 𝟒 × 𝛑 × 𝐃𝟐 𝐇𝐬 + 1/3 π ½ D2 Hc
𝟏
180 m3 = 𝟒 × 𝟑, 𝟏𝟒𝐱 𝐃𝟐 𝟑𝐃 + 1/3𝟑, 𝟏𝟒 ½ D2¾ D
180 m3 = 2,7475 D3
D = 4,031 m
Hs= 3D
= 3 x 4,031 m = 12,093 m
Hc = ¾ D
= ¾ 4,031 m = 3,023 m
Tinggi tangki = Hs + Hc
= 12,093 m + 3,023 m = 15,116 m
d) Volume Silinder (Vs)
𝟏
Vs = 𝟒 × 𝛑 × 𝐃𝟐 𝐇𝐬
𝟏
Vs =𝟒 × 𝟑, 𝟏𝟒 × (𝟒, 𝟎𝟑𝟏 𝐦)𝟐 𝟏𝟐, 𝟎𝟗𝟑 𝐦
= 154,25 m3
e) Volume Tutup bawah conis (Vc)
Vc =1/3 π ½ D2 Hc
=1/3𝟑, 𝟏𝟒 ½(𝟒, 𝟎𝟑𝟏 𝐦)𝟐 3,023 m
=25,706 m3
f) Luas Penampang (A)
𝑸
A = 𝑸𝒇
𝟏𝟒𝟔𝟐,𝟔 𝐦𝟑/𝐡𝐚𝐫𝐢
A = 𝟑𝟎 𝐦𝟑/𝐦𝟐.𝐡𝐚𝐫𝐢
= 48,75 m2
A = π r2
48,75 m2= 3,14 r2
15,525m3 = r2
3,940 m = r
g) Tinggi Bahan
V = V cairan – tutup bawah
= 153 m3 - 25,706 m3
=127,29 m3
𝐕𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏
Tinggi bahan dalam silinder = 𝐋𝐮𝐚𝐬 𝐩𝐞𝐧𝐚𝐦𝐩𝐚𝐧𝐠
𝟏𝟐𝟕,𝟐𝟗 𝐦𝟑
= = 2,61 m
𝟒𝟖,𝟕𝟓 𝐦𝟐
Disusun Oleh: