Anda di halaman 1dari 8

SEMINAR AKUNTANSI MANAJEMEN

How Cost Accounting Distors Product Costs

OLEH

FAZLIANNISA SILSILIDEA 1410531009

INTAN PERMATA SARI 1410532043

PRAMUDIA YOLANDA 1410532045

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANDALAS

2017
HOW COST ACCOUNTING DISTORS PRODUCT COSTS

Traditional cost system that defines variable costs as varying in the short-term with
production will misclassify these costs as fixed

Biaya produk memiliki peran penting dalam mengambil keputusan dan menetapkan
harga yang pada akhirnya akan membantu menetukan strategi perusahaan. Misalnya
produsen dengan biaya rendah sering kalimencapai keunggulan kompetitif dengan melayani
berbagai pelanggan.

Demikian pula, produsen yang berbeda menghasilkan keunggulan kompetitif dengan


memenuhi kebutuhan pelanggan kusus dengan produk yang biaya diferensiasinya lebih
rendah dari harga premium yang dikenakan untuk fitur dan layanan kusus. Jika sistem biaya
gagal mengukur biaya diferensiasi dengan tepat, maka perusahaan mungkin bersaing dalam
segmen yang tidak menguntungkan.

FULL VS VARIABLE COST

Walaupun informasi biaya penting, ketidaksepakatan masih ada mengenai apakah


biaya produk harus diukur secara penuh atau variable. Dalam sistem biaya penuh, biaya
produksi tetap dialokasikan keproduk sehingga biaya produk yang dilaporkan diukur dari
total biaya manufaktur. Dalam sistem biaya variable, biaya tetap tidak dialokasikan dan biaya
produksi hanya mencerminkan biaya marjinal maufaktur.

Akuntan akademis yang didukung oleh ekonom berpendapat kuat bahwa biaya
variable adalah biaya yang relevan untuk suatu produk. Mereka telah menunjukkan jika
pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal akan menghasilkan keuntungan tertinggi.

Akademis akuntan mendefenisikan biaya variable berdasarkan horizon waktu yang


singkat (biasanya sebulan atau kuartal) yang dikaitkan dengan perubahan dalam volume
produksi. Defenisi seperti itu sesuai jika volume produksi semua produk dapat diubah-ubah
dan tidak ada cara untuk mengubah biaya dari biaya tetap.Dalam prakteknya, para menejer
menolak perspektif ini karna biaya variabel jangka pendek tidak memadai untuk produksi dan
pemasaran.

Akuntan dalam praktiknya terus melaporkan biaya penuh dalam sistem akuntansi
biaya. Biaya penuh yang dimaksud sebagai pengganti biaya produksi jangka panjang. Hampir
disemua perusahaan yang kami kunjungi, manajer tidak yakin bahwa sistem biaya penuh
memadai untuk mengambil keputusan mengenai produk, manajer tidak percaya sistem
mereka secara akurat mencerminkan biaya sumber daya yang dikonsumsi untuk
memproduksi produk. Tapi mereka juga tidak mau mengadopsi pendekatan biaya variable.

Dari 20an perusahaan yang dikunjungi dan didokumentasikan oleh Robin Cooper dan
Robert S. Kaplan, Mayers Top, Rockford, dan Schrader Bellows memberikan wawasan yang
sangat berguna mengenai bagaiman biaya produk berubah secara sistematis. Perusahaan-
perusahaan inimemiliki karakteristik produk yang berbeda secara signifikan.Mereka semua
memproduksi dalam jumlah yang besar dan dijual melalui beragam saluran pemasaran.
Rentang volume permintaan dan penjualantinggi dengan volume rendah kisaran 100 sampai
1.000 kali. Sehingga produk diproduksi dan dikirim dalam ukuran yang sangat beragam.

Pada ketiga perusahaan tersebut, biaya produk memainkan peran penting dalam
memutuskan pengenalan, penetapan harga, penghentian produk, serta banyak biaya yang
harus dikeluarkan pada saat produk dipasarkan dan dijual.

ACCURACY OF PRODUCT COSTS

Manajer dari ketiga perusahaan mengungkapkan keprihatian serius mengenai


keakuratan sistem biaya produk mereka.

Sebagai contoh, Rockford berusaha mendapatkan margin yang jauh lebih tinggi untuk
produk bervolume rendah guna menutupi rugi. Manajer Rockford percaya bahwa sistem
biaya yang salah menjelaskan kemampuan perusahaan kecil untuk bersaing secara efektif
dengan perusahaan besar. Perusahaan-perusahaan kecil yang tidak memiliki keuntungan
ekonomi atau teknologi akan menang bersaing dengan perusahaan besar pada harga sama
atau dibahwa biaya yang dilaporkan. Perusahaan kecil terlihat aman dengan harga tersebut.

Manajer produksi Schrader Bellows percaya bahwa produk tertentu tidak


menghasilkan keuntungan karna sulit diproduksi. Tapi biaya yang dilaporkan adalah yang
paling menguntukan dan produk yang dihasilkan adalah produk yang efisien.

Pada Nayers Top, profit akuntansi keuangan selalu lebih rendah dari yang diperkiraan
oleh sistem biaya, tapi tidak ada yang menjelaskan perbedaanya. Para manajer senior juga
prihatin dengan kegagalan mereka dalam memprediksi tawaran menang dan kalah. Mayers
Top sering memenangkan tawaran yang mahal padahl tidak benar-benar menginkan bisnis
tersebut, dan sering juga kehilangan tawaran yang dengan harga rendah untuk mendapatkan
bisnis tersebut.

TWO-STAGE COST ALLOCATION SYSTEM

Sistem biaya dari perusahaan yang dikunjungi memiliki banyak karaktersitik yang
umum. Yang terpenting adalah penggunaan dua tahap sistem alokasi biaya: tahap pertama,
biaya dialokasikan ke kelompok biaya (pusat biaya), dan tahap kedua, biaya dialokasikan
dari kelompok biaya ke produk.

Perusahaan menggunakan banyak basis alokasi yang berbeda pada tahap pertama
untuk mengalokasikan biaya dari overhead parbrik ke pusat biaya. Meskipun ada perbedaan
alokasi pada tahap pertama, perusahaan tetap menggunakan jam kerja langsung pada tahap
kedua untuk mengalokasikan biaya overhead dari kelompok biaya ke produk. Jam kerja
langsung digunakan pada pengalokasian tahap dua bahkan ketika proses produksi sangat
otomatis maka tingkat beban melebih 1000%. Gambar 1 mengilustrasikan dua tahap proses
alokasi.

Dari tiga perusahaan yang kami teliti secara rinci, hanya satu yang memiliki sistem
akuntansi biaya yang mampu melaporkan biaya variabel produk. Biaya variabel diidentifikasi
saat dianggarkan dalam lokasi lain, namun informasi ini kemudian tidak digunakan untuk
biaya produk. Ketidakmampuan sistem biaya untuk melaporkan biaya variable adalah
persoalan umum dari banyak sistem yang diamati. Pelaporan biaya produk variabel adalah
pengecuali, bukan aturannya.
Perusahaan hanya menggunakan satu sistem biaya walaupun biaya dikumpulkan dan
dialokasi untuk beberapa tujuan, termasuk biaya produk, pengendalian operasional, dan
penilaian persediaan. Sistem biaya dirancang untuk memastikan penilaian persediaan
berfungsi untuk pelaporan keuangan, karna kurang seriusnya pengendalian operasional (
terlalu lama dan luas), dan biaya produk (terlalu luas).

THE FAILURE OF MARGINAL COSTING

Rekomendasi akademis tradisional untuk biaya marjinal mungkin masuk akal bila biaya
variabel merupakan proporsi biaya produksi yang relatif tinggi dan bila keragaman produk
cukup kecil sehingga tidak ada variasi yang luas dalam tuntutan yang dibuat oleh produk
yang berbeda pada sumber produksi dan pemasaran perusahaan. Namun , Kondisi tersebut
tidak berlaku untuk Perusahaan saat ini. Perusahaan diminta untuk memproduksi banyak
variasi dari produk yang membuat perbedaan permintaan pada equipment. Sehingga,
walaupun marginal costing diimplementasikan secara benar, itu bukanlah solusi dan mungkin
menjadi masalah untuk biaya produksi pada lingkungan manufaktur saat ini.

THE FAILURE OF FIXED-COST ALOCATIONS


Masalah pertama yang muncul adalah ketika saat dulu banyak perusahaan
menggunakan perhitungan direct labor hours ke dalam cost center dari suatu produk
sedangkan saat ini perusahaan beralih menjadi serba otomatis atau beralih ke mesin. Dengan
memperkenalkan otomatisasi mesin, akan berdampak pada pengurangan tenaga kerja dan jam
kerja, namun mungkin dapat menambah biaya set up mesin dan biaya supervisor.
Dalam banyak perusahaan yang dikunjungi,. Tenaga Kerja bekerja pada beberapa
produk yang berbeda pada waktu yang sama sehingga, menjadi tidak mungkin untuk
menetapkan jam kerja pada produk. Beberapa perusahaan merespon sistuasi ini dengan
menggunakan jam mesin dari pada jam kerja untuk mengalokasikan costs dr cost pools ke
produk. Perusahaan lainnya, menggunakan just-in-time atau continous-flow production
processes, dimana berpindah ke material dollars sebagai dasar untuk mendistribusikan biaya
dari pools to products. Perancang sistem biaya, dalam mengadopsi basis-basis ini,
mengasumsikan bahwa semua biaya yang dialokasikan memiliki perilaku yang sama; Yaitu
bahwa mereka meningkatkan hubungan langsung dengan volume barang produk yang
diproduksi. Namun ada banyak biaya yang berbeda dengan keragaman dan kompleksitas
produk, bukan dengan jumlah unit yang diproduksi.
THE COST OF COMPLEXITY
Sebagai perumpamaan, ada 2 perusahaan yang identik. Perusahaan yang pertama
mempunyai lingkungan produksi yang sederhana , Perusahaan yang kedua menyajikan
lingkungan manajemen produksi yang lebih kompleks. 200 produk harus dijadwalkan melalui
pabrik, membutuhkan setup yang lebih sering, perpindahan persediaan,
pembelian,penerimaan, dan inspeksi. Untuk mengatasi kompleksitas ini departemen
pendukung harus lebih besar dan lebih canggih. Dalam jangka waktu yang panjang,
kompleksitas proses produksi yang semakin meningkat menempatkan tuntutan tambahan
pada departemen pendukung, dan akhirnya biaya dan kenaikannya pasti meningkat. Biaya
departemen pendukung mungkin paling tepat digambarkan sebagai "discretionary" karena
dianggarkan dan diotorisasi setiap tahunnya.

TRANSACTION COSTING
Produk dengan volume rendah menciptakan lebih banyak transaksi per unit yang
diproduksi daripada produk yang bervolume tinggi. Bila hanya basis volume yang terkait
yang digunakan untuk alokasi tahap kedua, produk bervolume tinggi menerima sebagian
besar biaya departemen pendukung dan oleh karena itu mensubsidi produk bervolume
rendah.
Karena kisaran antara volume rendah dan produk dengan volume tinggi meningkat,
tingkat subsidi silang naik. Banyak transaksi yang menghasilkan pekerjaan untuk departemen
pendukung produksi dapat diproksikan dengan jumlah setup. Tidak semua biaya departemen
pendukung terkait (atau relatable) dengan jumlah setup. Schrader Bellow baru-baru ini
melakukan "analisis biaya strategis" yang secara signifikan meningkatkan jumlah basis yang
digunakan untuk mengalokasikan biaya pada produk; Banyak alokasi tahap kedua
menggunakan biaya transaksi untuk menetapkan biaya departemen pendukung untuk produk.
Secara khusus, jumlah setup menyediakan persentase yang cukup besar dari biaya
departemen pendukung untuk produk.
Ada tiga pesan penting dalam tabel 1 dan dalam perusahaan pada umumnya
1. Sistem tradisional yang menetapkan biaya untuk produk yang menggunakan basis
volume tunggal terkait distorsi biaya produk.
2. Distorsi itu sistematis, produk bervolume rendah kurang biaya dan produk
bervolume tinggi terlalu tinggi biayanya.
3. Biaya produk yang akurat tidak dapat secara umum dicapai oleh sistem biaya yang
hanya mengandalkan basis volume untuk alokasi tahap kedua. Jenis dasar alokasi
yang berbeda harus digunakan untuk biaya overhead yang bervariasi dengan
jumlah transaksi yang dilakukan, berlawanan dengan volume produk yang
dihasilkan.

LONG TERM VARIABLE COST

Volume produksi tidak terkait dengan biaya departemen pendukung, tidak seperti
biaya variabel Biaya variabel tradisional bervariasi dalam jangka pendek dengan produksi
karena mewakili unsur biaya yang tidak memerlukan tindakan manajerial terhadap perubahan
tingkat pengelurannya. Sebaliknya, sejumlah penurunan biaya overhead yang terkait dengan
pengurangan keragaman dan kompleksitas di pabrik akan memakan waktu beberapa bulan
untuk diwujudkan dan akan memerlukan tindakan manajerial yang spesifik.

Sebagian besar biaya departemen pendukung diklasifikasikan sebagai fixed, sehingga


sulit untuk menyadari bahwa biaya ini bervariasi secara sistematis. Penggunaan basis alokasi
yang berhubungan dengan volume membuat sulit untuk mengetahui bagaimana biaya di
departemen pendukung. Departemen pendukung harus berbeda dengan yang lain karena
departemen pendukung termasuk yang paling cepat berkembang dalam keseluruhan struktur
biaya produk manufaktur.

WHEN PRODUCT COSTS ARE NOT KNOWN

Kesalahan terbesar dalam laporan biaya produk dan sifat bias dari biaya menyulitkan
produsen untuk menerapkan strategi yang pantas. Sistem biaya yang ada mengidentifikasi
dengan jelas produk bervolume rendah yang paling menguntungkan dan produk bervolume
yang tinggi paling tidak menguntungkan. Pesaing terfokus pada sisi yang berbeda sehingga
tidak akan mengalami hambatan yang sama.
Dengan akses ke data biaya produk yang lebih akurat, pesaing yang terfokus dapat
menjual produk dengan volume tinggi dengan harga yang lebih rendah. Produsen kemudian
dihadapkan pada margin yang sangat rendah pada produk dan secara alami tertarik untuk
mendeskripsikan bisnis dan berkonsentrasi pada bisnis khusus dengan volume tinggi dan
bervolume rendah. Pergeseran dari volume tinggi ke produk yang volume rendah ini,
bagaimanapun tidak menghasilkan profitabilitas yang diantisipasi lebih tinggi. perusahaan
yang terpercaya pada sistem biayanya mengejar keuntungan ilusi sehingga perusahaan telah
menjadi korban dari Diseconomis of Scope ( perusahaan menciptakan beragam jenis output
maka biaya rata-rata produksinya akan semakin kecil). Sistem akuntasi biaya gagal untuk
mengungkapkan ketidakseimbangan lingkup ini.

SISTEM BIAYA KOMPREHENSIF

Hampir semua keputusan pengenalan, harga, dan penghentian produk terkait adalah
keputusan jangka panjang.Pemikiran akuntansi manajemen selama setengah abad terakhir
telah berkonsentrasi pada informasi untuk membuat keputusan inkremental berdasarkan biaya
variabel, biaya tambahan atau biaya yang relevan.

Para akademisi menasehati bahwa gagasan tentang biaya tetap dan biaya variabel
hanya bermakna dalam jangka waktu tertentu, fokus jangka pendek untuk biaya ini telah
membawa semua perusahaan yang dikunjungi untuk melihat proporsi biaya produksi yang
besar dan terus meningkat sebagai fixed/ biaya tetap walaupun sebenarnya biaya yang
disebut tetap adalah biaya yang paling banyak dan meningkat dengan cepat. Pandangan ini
tampaknya telah menghindari kebanyakan praktisi akuntansi dan ilmuwan. Dua perubahan
mendasar tentang perilaku biaya yaitu :

Pertama, alokasi biaya dari kolom biaya ke produk harus dicapai dengan
menggunakan basis yang mencerminkan pemicu biaya. Karena banyak biaya overhead
didorong oleh kompleksitas produk, bukan volume produksi, basis yang tidak mengandung
volume diperlukan. Kedua, banyak dari biaya overhead ini agak discreotinary. Meskipun
berbeda dengan perubahan kompleksitas proses produksi, perubahan kompleksitas proses
produksi, perubahan ini bersifat intermitt (dengan sebentar-bentar). Sistem biaya tradisional
yang mendefinisikan biaya variabel bervariasi dalam jangka pendek dengan volume produksi
akan salah mengklasifikasikan biaya ini sebagai biaya tetap.

Anda mungkin juga menyukai