K3/001/I/2015 01 1/2
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
K3/002/I/2015 01 1/2
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
K3/002/I/2015 01 2/2
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
Ditetapkan,
SPO Tanggal terbit Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
( STANDAR Jambi
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL ) 14/02/2014
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL ) 14/02/2014
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
No.Revisi
No Dokumen
Halaman
Rumah Sakit Tk.IV
01 1 /2
dr. Bratanata ICU/ 089/II/ 2014
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL ) 11/02/2014
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
Diagnostik :
1. Menilai data dasr saturasi oksigen yang merupakan bagian
pengkajian oksigenasi
2. Deteksi dini terhadap perubahan saturasi yang sering berubah
TUJUAN
terutama pada keadaan kritis
3. Mengevaluasi respon pasien terhadap aktivitas oksigenasi
pasien seperti suctio reposisi, merubah konsentrasi O2
No.Revisi
No Dokumen
Halaman
Rumah Sakit Tk.IV
01 2/2
dr. Bratanata ICU/ 089/II/ 2014
PROSEDUR
2. Hal-hal yang harus diperhatikan :
Lokasi tempat penempatan sensor
a. Sensor klip ditempatkan pada jari telunjuk tangan atau telinga
b. Sensor lepeng ditempatkan pada jari-jari, ibu jari kaki, hidung
No Dokumen No.Revisi
Halaman
Rumah Sakit Tk.IV
1 /2
dr. Bratanata ICU/ 094/II/ 2014 01
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL ) 11/02/2014
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
TUJUAN Indikasi :
Dilakukan pada pasien yang terpasang pipa trachea atau pipa
tracheostomy dengan cuff
1. Persiapan :
Persiapan alat:
a. Personalia : orang perawat
b. Perlengkapan
- Cuff inflator ( portex )
PROSEDUR - Selang konektor ( dipakai untuk monitoring tekanan cuff
secara kontinyu )
2. Cara kerja:
Pengisian balon ETT:
a. Cuci tangan
b. Suctioning pasien dan suruh pasien untuk batuk
PERAWATAN BALON ( CUFF)
DI ENDOTRACHEA ( ETT )
No Dokumen No.Revisi Halaman
2/2
ICU/ 094/II/ 2014 01
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
BAGIAN ANASTESI
UNIT TERKAIT
EXTUBASI
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL ) 11/02/2014
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
No Dokumen No.Revisi
Halaman
ICU/ 092/II/ 2014 01 2/3
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
Persiapan alat :
1. Laringoscope
2. Peralatan suction yang lengkap
3. Spuit cuff
4. Pinset, spirometer
5. Alat-alat untuk memberikan pelembaban dan oksigen
Misal : O2 + NRM
O2 + binasal
6. Peralatan lengkap untuk intubasi
Cara kerja :
1. Pertama ukur nadi, tensi, suhu dan pernafasan, kesadaran
2. Ukur TV pasien
3. Periksa AGD
PROSEDUR 4. Bila ada instruksi dokter ( misal : dexamentason )
5. Beritahu pasien untuk pengangkatan pipa pernafasan
6. Lakukan penghisapan sekresi sampai bersih dan cuff
dikempeskan
7. Lepaskan fiksasi tube
8. Waktu pengangkatan tube, suction katheter yang baru
harus berada didalam sambil tube diangkat ( jangan pakai
suction katheter bekas untuk membersihkan mulut
9. Selesai pengangkatan tube pasang NRM
10. Satu jam kemudian periksa AGD ulang
Hal-hal yang harus diperhatikan :
1. Terutama keadaan umum pasien
2. Ukur tensi, nadi dan pernafasan, kesadaran
3. Perhatikan apakah ada stridor dan kelainan pernfasan lain
EXTUBASI
1. Instalasi farmasi
UNIT TERKAIT
2. Laboratorium
INHALASI
- Persiapan
1. Persiapan alat :
a) Hansel mask ( masker inhalasi )
b) Oksigen sentral
c) Flow meter berisi air
d) Obat bronkodilator ( misal : ventolin, bisolvon, solution,
alupent )
e) Aqua for injection
PROSEDUR 2. Persiapan pasien :
a. Jelaskan tujuan dan langkah prosedur kepada pasien/
keluarga
b. Posisikan pasien semi fowler.
Langkah-langkah:
1. Cuci tangan
2. Tempatkan obat bronkodilator pada reservoar masker ( pada
obat tertentu memerlukan pengenceran dan aqua for
injection )
INHALASI
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL ) 11/02/2014
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
Persiapan alat :
1. Oksigen sentral/ tabung
2. 1 set ambu bag/ air viva
3. 1 buah selang oksigen one way
4. 2 buah gudel
5. Face mask ( bila pasien tidak menggunakan ETT/TT )
Prosedur :
1. Mendekatkan alat-alat kedekat pasien
PROSEDUR
2. Memberitahu pasien bila pasien dalam keadaan
sadar
3. Menghubungkan selang oksigen oneway dan air
viva kesumber suply oksigen
4. Melakukan baging pada :
- Pasien tanpa ETT/ TT :
Memasang gudel kemulut pasien
Menyambungkan face mask ke ambu bag
BAGING
( AIR VIVA/ AMBU BAG )
No Dokumen Revisi
Halaman
ICU/ 121/II/ 2014 01 2/2
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL ) 11/02/2014
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
Persiapan alat :
1. Peralatan oksigenesi : air, viva, oksigen + selang,
2. Peralatan suction yang lengkap : suction dinding, selang
suction, tubing / kateter suction steril yang sesuai dengan usia
dan nomor
PROSEDUR
3. Sarung tangan steril atau pinset steril
4. Ember yang berisi larutan savlon untuk tempat suction kath
bekas
5. Handuk untuk alas dada
SUCTIONING
No Dokumen No.Revisi
Halaman
ICU/ 100/II/ 2014 01 2/3
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
Cara kerja :
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur pada pasien
3. Observasi saturasi, nadi, pernafasan, tekanan darah, dan
irama EKG
4. Berikan oksigen dengan konsentrasi tinggi melalui air viva
atai ventilador
5. Atur tekanan pada suction , bayi = 60-00 mmHg, Dewasa =
20 -200 mmHg
6. Gunakan sarung tangan atau pinset steril
7. Pilih kateter suction yang sesuai dengan umur pasien dan
ukur ETT /TT ( 1/3 diameter ERR /TT )
8. Sambungkan kateter suctioning pada selang suction
PROSEDUR 9. Lakukan ventilasi dengan air viva 3x, dengan oksigen 2-5
lt/menit
10. Masukan kateter dalam keadaan terbuka , jika ada reflek
trachea angkat katheter 1-2 cm kemudian tutup kateter
dan angkat kate ter dengan gerakkan meutar ( lama
tindakan 5- 5 detik )
15. Bilas selang kateter dengan air yang asa diember, matikan
suction dan buang suction pada ember penampungan
PROSEDUR
tersebut
16. Alat-alat dirapikan kembali dan dokumentasikan
UNIT TERKAIT Ruang perawatan
PEMAKAIAN SYRINGE DAN INFUS PUMP
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL ) 11/02/2014
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
No Dokumen No.Revisi
Halaman
ICU/ 115/II/ 2014 01 2 /4
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
No Dokumen No.Revisi
Halaman
ICU/ 115/II/ 2014 01 4 /4
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL ) 11/02/2014
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
Suatu alat yang mampu mengambil alih semua atau sebagian fungsi
PENGERTIAN
pernafasan pasien untuk mempertahankan hidup.
1. Memperbaiki kebutuhan oksigen dan pembuangan CO2
2. Membantu distribusi oksigen kesel / jaringan
TUJUAN
3. Memperbaiki sirkulasi oksigen pada jaringan
4. Memperbaiki keadaan patologis
Pesiapan alat :
1. 1 buah alat bantu nafas ( ventilator ) siap pakai
2. 1 botol aqua untuk humidifier
3. Test lung
4. Sumber udara tekan dan oksigen
5. Respirometer
PROSEDUR 6. Cuff inflator
1. Menghubungkan kabel supply kesumber listrik
2. Menghidupkan ventilator dengan menekan tombol ON
3. Menghubungkan selang oksigen dan udara tekan kesumbernya
4. Mengisi aqua kedalam humidifier
5. Menghubungkan test lung kepertemuan tubing to patient dan
from patien
PENGGUNAAN ALAT BANTU PERNAFASAN
(VENTILATOR )
No Dokumen No.Revisi Halaman
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL ) 11/02/2014
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
c. Assisted
Setiap kali pasien bernafas lampu sensitifity menyala
d. Pressure Support
Mode/ pola ventilator dirubah ke pressure support
e. Spontan
PROSEDUR
Mode/ pola ventilator dirubah ke Spontan
8. PEEP ( Pressure and expiration positive)
Memberikan tekanan pada akhir ekspirasi
PEEP dapat dilakukan pada pasien Oedema pulmonal, decomp
cordis, tenggelam dan atelektasis
K3/168/II/2014 01 1/2
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Tanggal Terbit : Jambi
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL ) 14/02/2014 dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
TUJUAN Untuk mensterilkan alat-alat tenun dan alat-alat logam dengan uap
panas
K3/168/II/2014 01 2/2
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
C. Cara Pemeliharaan :
1. Setiap hari autoclave dibersihkan
2. Apabila ada kerusakan dilaporkan kebagian IPS- RS
3. Dilakukan kalibrasi secara berkala
UNIT TERKAIT Ruang sterilisasi
PERAWATAN DAN PERBAIKAN
SENTRAL OXYGEN DAN
REGULATOR OXYGEN HUMIDIFIER
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
Tanggal terbit : Jambi
SPO
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL ) dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
14/02/2014
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
K3/169/II/2014 01 2/4
2. Perbaikan.
2.1. Ganti setiap Naple Joint (conector) yang sudah lama (rusak)
dengan ukuran dan bahan yang sama dengan aslinya.
PERAWATAN DAN PERBAIKAN
SENTRAL OXYGEN DAN
REGULATOR OXYGEN HUMIDITYFIER
2.2. Apabila baud dan naple sulit dibuka, jangan dipaksa atau
dipukul, gunakan kunci pas atau tracker pembantu.
Membuka naple atau conector, botol-botol oksigen harus
dalam keadan kosong atau kran primer (utama)-nya telah
ditutup rapat.
2.1. Pada saat perbaikan, pintu ruangan oksigen harus terbuka,
gunakan pelindung muka, dan beritahu user akan ada
perbaikan, agar yang bersangkutan dapat menyiapkan botol
cadangan.
2.2. Menggulung pipa-pipa penyalur disusahakandalam kondisi
lengkung teratur, jangan patah 90, karena akan menjadi
sumber kebocoran.
2.3. lakukan spooling pipa-pipa setahun sekali.Meter tekanan
PROSEDUR
harus dikalibrasi minimal setahun sekali.
2. Perbaikan.
2.1. Ganti setiap Naple Joint (conector) yang sudah lama
(rusak) dengan ukuran dan bahan yang sama dengan
aslinya.
PROSEDUR 2.2. Membuka dan memasang baud, naple atau conector
dengan menggunakan kunci pass, apabila macet gunakan
tracker pembantu. Kran primer harus dalam keadaan
tertutup.
2.3. Ganti tabung flow meter yang pecah dengan ukuran yang
sama.
2.4. Cuci saluran pipa-pipa penghubung dan gelas dengan air
sabun panas, sikat agak kuat, bilas dengan air bersih, dan
keringkan di bawah sinar matahari, sinar ultraviolet, atau
dilap dengan lap kering-bersih.
Catat kegiatan perawatan atau perbaikan alat pada kartu
dan buku pemeliharaan.
- User.
- Operator.
UNIT TERKAIT
- Pemegang inventaris.
- Teknisi alkes.
PERAWATAN DAN PERBAIKAN INKUBATOR
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
K3/170/II/2014 01 1/3
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata Jambi
Tanggal Terbit :
SPO
( STANDAR
PROSEDUR dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
14/02/2014
OPERASIONAL ) Mayor Ckm Nrp 11000010390473
K3/170/II/2014 01 2/3
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
- User.
- Operator.
UNIT TERKAIT
- Pemegang inventaris.
- Teknisi alkes.
PERAWATAN DAN
PERBAIKAN SUCTION PUMP PORTABLE
No. Dokumen Revisi Halaman
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
K3/171/II/2014 01 1/2
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Tanggal Terbit : Jambi
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL ) 14/02/2014 dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
3. Perbaikan.
2.1. Bila alat mati, periksa aliran listrik saluran daya, dan switch
power, apabila semua baik, maka motor harus digulung
ulang.
2.2. Hisapan kurang kuat atau tidak ada sama sekali: periksa
slang penghisap, tutup botol, apabila semua baik, bongkar
klep penghisap pada kepala pompa, bersihkan, atur
PROSEDUR kecepatan, dan ganti ceel dengan yang baru.
2.3. Motor hidup, hisapan tidak ada, terdengar bunyi ngelitik
keras, kerusakan pada stang piston patah, maka bongkar,
dan bilas.
2.4. Body karatan: gosok dengan amplas, dan cat ulang.
2.5. Ganti oli pelumas setiap 6 bulan sekali.
2.6. Catat kegiatan pemeliharaan pada kartu dan buku
perbaikan.
- User.
- Operator.
UNIT TERKAIT - Pemegang inventaris.
- Teknisi alkes.
EKG
No. Dokumen Revisi Halaman
K3/172/II/2014 01 1/2
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Tanggal Terbit : Jambi
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL ) 14/02/2014
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
Alat yang digunakan untuk mengetahui perubahan kelistrikan yang
berkait an dengan aktivasi otot jantung pertama dari atrium
PENGERTIAN
kemudian dari vertikal)
B. Pelaksanaan :
1. Pasien membuka bajunya dan melepaskan atau
PROSEDUR
menyimpan benda yang berlogam
2. Pasien harus berbaring dan santai (mencegah terjadinya
tremor)
3. Nyalakan dengan menekan tombol ON/OFF
4. Pasang sadapan ektremitas dan pastikan bahwa sadapan
pada ektrimitas yang benar
5. Diperlukan kontak listrik yang baik antara elektroda dan
kulit. Dan ini dimungkinkan dengan melumuri jelly
elektroda pada kulit atau beberapa alat
EKG
No. Dokumen Revisi Halaman
- Semua ruangan
UNIT TERKAIT
PENGGUNAAN ALAT RONTGEN
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Tanggal Terbit : Jambi
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL ) 14/02/2014 dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
K3/174/II/2014 01 1
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
Ditetapkan,
SPO Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
( STANDAR Jambi
Tanggal terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL )
14/02/2014
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
Kamar Bedah
UNIT TERKAIT
TEMPAT TIDUR BERSALIN
No. Dokumen No.Revisi Halaman
K3/175/II/2014 01 1
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL )
14/02/2014 dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
Ditetapkan,
SPO Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata Jambi
( STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL )
14/02/2014 dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
B. Cara pemakaian :
1. Untuk meninggikan kepala pasien, putar handle nomor 1 ke
arah kanan
2. Untuk menurunkan kepala pasien, putar handle nomor 1 ke
arah kiri
3. Untuk meninggikan tempat tidur, putar handle nomor 2 kearah
kanan
4. Untuk menurunkan tempat tidur, putar handle nomor 2 kearah
kiri
5. Untuk meninggikan kaki pasien, putar handle nomor 3 kearah
PROSEDUR kanan
6. Untuk menurunkan kaki pasien, putar handle nomor 3 kearah
kiri
7. Untuk memberi penghalang disebelah kiri daj kanan pasien,
angkat penghalang kearah atas. apabila penghalang tidak
diperlukan lagi penghalang diturunkan kebawah dan kaitkan
pengaitnya.
C. Cara pemeliharaan :
1. Bila selesai dipergunakan tempat tidur dibersihkan dengan kain
lap teruama dibagian sela selanya.
2. Pasang laken dan perlengkapan lainnya agar tempat tidur siap
dipergunakan kembali.
3. Apabila ada kerusakan dilaporkan ke bagian IPS-RS
K3/177/II/2014 01 1/2
B. Cara Pemakaian:
1. Pasien diberitahu
2. Pasien dipersilahkan membuka pakaian bagian bawah dan
celana dalam
3. Pasien naik kemeja Gyneologie, bokong/pantat diletakan
diatas meja yang sudah tersedia dengan posisi pasien
PROSEDUR
menghadap kearah pemeriksa
4. Kemudian pasien disuruh tidur, kepala diatas bantal yang
tersedia, yang bisa diatur sesuai dengan tinggi rendahnya
badan pasien.
5. Kedua kaki diletakan ditempat sandaran kaki dan
meregangkan kedua paha yang bisa diatur sesuai dengan
kebutuhan (sesuai dengan gemuk/kurus pasien dan
panjang/pendek kaki )
MEJA GYNECOLOGIE
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
.
PROSEDUR 6. Posisi tidur bisa diatur tinggi/rendah dengan pantat
sandaran punggung yang terletak disamping kiri meja.
7. Bila pasien memakai infus, tangan diletakan pada
sandaran tangan sebelah kiri atau kanan bisa disesuaikan.
8. Posisi tinggi/rendah meja dengan pemeriksa, bisa diatur
dengan tempatpijatan yang ada disebelah kiri bawah meja.
C. Cara Pemeliharaan
1. Dibersihkan setiap hari dengan kain lap
2. Bila ada kerusakan dilaporkan kebagian IPS-RS
3. Bak tempat kotoran, serta slang dan ember penampungnya
dibersihkan dan dikembalikan ketempat semula setiap
selesai pelayanan.
K3/179/II/2014 01 1
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
C. Cara pemeliharaan
1. Setiap hari dibersihkan dengan lap
2. Apabila ada kerusakan laporkan kebagian IPS-RS
IGD, IPS-RS
UNIT TERKAIT
TIMBANGAN BAYI
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :
K3/180/II/2014 01 1
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
Tanggal terbit : Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR 14/02/2014
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
K3/181/II/2014 01 1
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
Tanggal terbit : Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR 14/02/2014
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
K3/100/II/2014 01 2/2
E. Pemeliharaan
1. Dibersihkan setiap hari dengan kain lap
PROSEDUR
2. Bila ada kerusakan laporkan ke abgian IPS RS
K3/182/II/2014 01 1
A. Persiapan alat
- Lampu pembaca rontgen
B. Cara pemakaian
1. Masukkan steker kedalam stop kontak listrik
2. Letakkan hasil rontgen
3. Tekan tombol ke posisi ON
PROSEDUR 4. Bila pembacaan / pemeriksaan foto sudah selesai, tekan
tombol ke arah OFF kemudian hasil foto diambil
5. Cabut steker dari stop kontak
C. Cara pemeliharaan
1. Dibersihkan setiap hari dengan kain lap
2. Bila ada kerusakan laporkan kebagian IPS RS
K3/183/II/2014 01 1
B. Cara pemakaian
1. Pasien disiapkan, lalu tusukan steker ke stop kontak listrik
2. Tekan tombol ke posisi ON dan atur jarak lampu dengan
pasien sesuai kebutuhan
PROSEDUR
3. Setelah selesai pemeriksaan tekan tombol ke posisi OFF
4. Cabut steker dari stop kontak, dan kabel dirapikan
kembali
C. Cara pemeliharaan
1. Dibersihkan setiap hari dengan kain lap
2. Bila ada kerusakan laporkan ke bagian IPS RS
K3/184/II/2014 01 1
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
Tanggal terbit : Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR 14/02/2014
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
B. Cara pemakaian
1. Masukkan steker ke sumber listrik terdekat
2. Steker selalu dalam keadaan terpasang distop kontak
3. Lampu dalam keadaan ON
C. Cara pemeliharaan
1. Dibersihkan setiap hari
2. Apabila ada kerusakan dilaporkan kebagian IPS -RS
K3/185/II/2014 01 1/2
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
Tanggal terbit : Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR 14/02/2014
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
TUJUAN Untuk menjahit luka episiotomi tau luk dijaln lahir akibat persalianan
B. Cara pemakaian
1. Bokong pasien dialasi dengan duk steril
2. Untuk menjahit subcutis deigunakan jarum otot dengan
benang cat gut
3. Untuk menjahit kulit digunakan jarum kulit dengan benang
zyde
4. Selesai dijahit luka ditutup denagn kin kssa yng dibsahi
etdine
SET HEACTING
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :
K3/184/II/2014 01 2/2
RUMKIT TK. IV Dr.
BRATANATA
PROSEDUR C. Cara pemeliharaan
1. Setiap selesai dipergunakan alat-alat dibersihkan
2. Di set kemabali dan serilkan diruang CSSD
3. Apabila ada kerusakan dilaporkan ke Karu untuk diganti
K3/186/II/2014 01 1/2
K3/186/II/2014 01 2/2
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
6. Catat setiap penggunaan foto therapy jumlh jam
pemakaiannya
7. Catat kemungkinan adanya komplikasi kompilikasi
pada bayi akibat foto therapy
C. Cara penggunaan
1. Tekan saklar kearah ON
PROSEDUR
2. Bila sudah selesai tekan saklar kea rah OFF, bayi
dikeluarkan
D. Pemeliharaan
1. Bersihkan setiap hari dengan lap
2. Ganti lampu TL setiap 500 jam pemakaian
Perinatalogi
UNIT TERKAIT
INCUBATOR SEDERHANA
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :
K3/187/II/2014 01 1
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
Tanggal terbit : Kepala Rumkit
Kepala Rumkit Tk.IV Dr.Bratanata
SPO
( STANDAR 14/02/2014
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Nirwan Arief, Spm, MARS
Mayor Ckm NRP. 11000010390473
B. Cara pemakaian :
1. Hubungkan kabel dengan listrik
C. Cara pemeliharaan :
1. Perhatikan suhu cove
2. Ganti lampu bila ada yang mati
3. Bersihkan dengan salvon bila habis dipakai
Perinatalogi
UNIT TERKAIT
PROTAP USG
SPO
( STANDAR 06/01/2014
PROSEDUR
dr. Nirwan Arief, Spm, MARS
OPERASIONAL )
Mayor Ckm NRP. 11000010390473
PENGERTIAN Abdomen
TUJUAN minggu
3. Untuk mengetahui adanya placenta praevia atau placenta letak
rendah pada kehamilan trisemester III
Alat USG ini dilakukan oleh dokter spesialis Radiologi dan petugas
- Prosedur kerja :
1. Persiapan alat :
a. Probe yang dipakai yang linean dan sector
b. Jelly
c. Tissue
PROSEDUR
2.Persiapan pasien :
1. Pasien diberikan persiapan seperti puass atau banyak minum
air putih sesuai dengan diagnosa yang diberikan oleh dokter
pengirim
PROTAP USG
B.Pelaksanaan
1. Petugas yang akan melakukan usg melakukan prosedur
mencuci tangan
2. Pasien diberi tahu tentang tindakan yang akan dilakukan
3. Lihat voltage alat dan sabilizer sudah sesuai dengan voltage
yang dikehendaki
4. Hidupkan stabilizer, kemudian alat usg dan selanjutnya printer
5. Tunggu sampai terlihat gambar dimonitor
6. Mengatur posisi pasien dan menginstruksikan pasien untuk
membuka pakaiannya
7. Daerah yang akan diperiksa diberi jelly
8. Kemudian dilakukan pemeriksaan pada daerah yang diberi
jelly
PROSEDUR
9. Setelah pemeriksaan selesai, perut pasien dibersihkan dari
jelly, kemudian pasien dianjurkan buang air kecil apabila
pasien tersebut diberi persiapan banyak minum air putih
10. Hasil usg ducetak, tekan print akan tercetak hasil
11. Matikan alat printer, kemudian alat usg terakhir stabilizer,
tutup kembali alat Usg dengan tutup yang ada.
12. Film dan jawaban Usg dilampirkan dan dimasukkan kedalam
amplop u ntuk diberikan kepada pasien
A. Cara pemeliharaan :
1. Karena alat USG ini sangat peka, maka alat ini
jangan dipindah pindah untuk menghindari getaran
Untuk menghindari konseling harus dipasang arde
PROTAP USG
1. Unit Radilologi
2. Rawat inap
UNIT TERKAIT
3. Rawat jalan
]
TENSIMETER AIR RAKSA
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :
K3/190/II/2014 01 1/2
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
Tanggal terbit : Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR
PROSEDUR 14/02/2014
OPERASIONAL )
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
- Prosedur kerja :
A. Penggunaan :
4. Pasien diberi tahu
5. Pasang manset 2,5 cm diatas fossa cubiti
6. Hubungkan pipa tensimeter dengan pipa manset
7. Tutup skrup bola kaset
8. Buka kunci, reservior (air raksa)
9. Letak tensimeter harus datar
10. Raba arteri, branchialis dengan tiga jari tengah
K3/190/II/2014 01 2/2
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
14. Turunkan air raksa sampai angka nol lalu kunci
reservoirnya
15. Lepaskan manset gulung dan masukan kembali
kedalam tensimeter
PROSEDUR B. Pemeliharaannya :
1. Tensimeter dikalibrasi dibagian farmasi 3 bulan satu
kali
2. Bila ada kerusakan, penggantian suku cadang
hubungi bagian farmasi sesuai prosedur
K3/191/II/2014 01 1/2
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
Tanggal terbit : Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR PROSEDUR 14/02/2014
OPERASIONAL )
PENGERTIAN Suatu alat radiologi yang digunakan untuk memproses foto rontgen
menjadi foto Radionostik sesuai permintaan dokter yang mengirim.
TUJUAN Untuk mendapatkan gambar atau kelainan yang ada pada pasien
sehingga dapat menegakkan diagnosa secara akurat
PROSEDUR
6. Tekan tombol X- Ray setengah untuk persiapan lalu
tombol ditekan full sampai waktu expose berakhir
7. Selesai pemeriksaan kondisi kv dan Mas diturunkan
sampai batas terendah lalu saklar diturunkan
8. Film yang sudah jadi kemudian diberikan kepada dokter
Sp.Rad untuk di expertise
UNIT TERKAIT
1. IPSRS
2. Instalasi Radiologi
3. Teknisi
PROSEDUR PENGOPERASIAN ALAT CT- SCAN ECLOS
PENGERTIAN terhalang dari berbagai arah untuk melihat suatu bayangan atau
obyek.
untuk mendapatkan gambar atau kelainan gigi yang ada pada pasien
TUJUAN
sehingga dapat menegakkan diagnose secara akurat.
Seluruh rangkaian proses penggunaan alat dilakukan oleh
KEBIJAKAN
Radiografer atau petugas yang terlatih.
PROSEDUR selesai
12. Klik RESET lagi
13. Ambil kaset kemudian di ciuci di kamar gelap
14. Selesai
1. IPS RS
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Radiologi
PENGGUNAAN ALAT MAGNETIC RESONANCE
IMAGING
PENGERTIAN menjaga agar kemampuan dan kualitas alat tetap berfungsi sesuai
kegunaannya untuk melakukan pelayanan di instalasi radiologi.
Agar pelayanan di instalasi radiologi berjalan sesuai prosedur untuk
TUJUAN
mencapai kepuasan pasien.
1. Undang-undang Nomor 23 tentang Kesehatan, Tambahan
KEBIJAKAN
Lembarab Negara Republik Indonesia Nomor 3676: tentang
peraturan pemerintaha tentang keselamatan radiasi pengion dan
keamanan sumber radioaktif.
2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaga
Nukliran
3. Peratuan Menteri Kesehatan Nomor 780/MENKES/PER/VIII/2008
tentang Penyelenggaraan Pelayanan Radiologi.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1014/MENKES/SK/XI/2008
tentang Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik di Sarana
Pelayanan Kesehatan.
1. Melakukan pendataan alat sesuai dengan spesifikasi
2. Melakukan pengecekan fisik dan uji kemampuan alat
PROSEDUR
3. Mencatat hasil pengecekan dan uji kemampuan alat dalam
bentuk program pemeliharaan
4. Melaporkan hasil evaluasi pemeliharaan alat-alat radiologi
kepada kepala instalasi radionuklir dan kabag haralkes instalasi
radionuklir
PROSEDUR PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN
ALAT PEMERIKSAAN RADIOLOGI
1. Nyalakan Travo
2. Nyalakan Pesawat CT-SCAN dengan menekan tombol CPU
kemudian GANTRY
3. Nyalakan Mesin Printer
4. Masukkan Identitas pasien yang akan diperiksa
PROSEDUR
5. Atur posisi pasien pada meja pemeriksaan sesuaikan dengan
jenis pemeriksaan CT-SCAN
6. Klik CONFIRM pada layar komputer, selanjutnya dengan MOVE,
kemudian START untuk SCANOGRAM
7. Atur Slice yang akan diambil, Thickness 5 mm
8. Klik CONFIRM lalu tekan MOVE, tekan MOVE sekali lagi tahan
untuk mengatur GANTRY pesawat
9. Klik Start untuk memulai
10. Setelah selesai GANTRY di normalkan kembali
11. Cetak film untuk di ekspertise
PENGGUNAAN ALAT CT. SCAN
1. Ruang Inap
UNIT TERKAIT 2. Runag IGD
3. Rawat Jalan
RONTGEN
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :
K3/173/II/204 01 1/2
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
Suatu alat radio diagnostic yang terdiri dari rangkaian listrik yang
PENGERTIAN
mempunyai gelombang elektromagnetik yang paling kecil (sinar x)
Untuk membuat gambaran radiodiagnostik untuk mendiagnosa
TUJUAN
patologis atau kelainan yang diderita oleh pasien
Dapat diopersaikan oleh ahli madya rontgen dan tenaga terlatih
KEBIJAKAN
A. Persiapan Alat :
PROSEDUR 1. Pesawat yang sudah siap dioperasikan
2. Kaset yang berisi film
3. Grid
4. Marker
5. Cairan-cairan yang siap dipergunakan dengan manual ataupun
automatic processing
6. Untuk pemeriksaan khusus dilengkapi dengan alat-alat medis
dan kontars medis
B. Pelaksanaan
1. Untuk pemeriksaan khusus pasien disiapkan sesuai prosedur.
2. Memberitahu pasien.
3. Hidupkan peswat rontgen dengan menekan tombol hijau agar
arus dari PLN masuk ke pesawat kemudian tekan tombol on
paa meja kontrol.
4. Mengatur posisi npasien pada meja pemeriksaan sesuai
dengan organ yang diperiksa.
5. Kaset yang dilengkapi dengan film dan marker diatur dibawah
organ yang diperiksa.
6. Pengaturan factor exposi dari control table
7. Processing film rontgen dikamar gelap dengan automatic
ataupun cara manual.
RONTGEN
Alat rontgen mobile unit adalah alat / pesawat rontgen yang bisa
1. Dokter Spesialis
UNIT TERKAIT 2. Perawat Hemodialisa
CARA PENGOPERASIAN MESIN HEMODIALISA
"JOYHEAL"
TUJUAN
Agar slap di pakai pada pasien
Persiapan
1. Defbribrilstor
2. Oksigen
PROSEDUR
3. Obat-obatan untuk mengatasi keadaan emergensi jantung
4. Tredmill test
5. Tensi meter
Persiapan pasien
1. Pasien diintrusikan tidak makan, minum atau merokok 2 jam
sbelum test
2. Anamnesis rtwayat medis, obat-obatan yang dikonsumsi
3. Pemeriksaan fisik
4. Informed consen
TREADMILL TEST
Pelaksanaan:
Perawat mencuci tangan
Pasien diberi tahu tindakan yang akan dilakukan
Alat-alat didekaikan
1. Perawatan
UNIT TERKAIT 2. Rawat inap
3. Rawat jalan
OPERASIONAL ALAT BECKAM COULTER CX5 PRO
L/25/II/2014 01 1/2
A. Persiapan reagensia
1. Cara memasukkan reagent Beckman (posisi standby)
a. Reagensia di stabilkan pada suhu kamar
b. Sebelum memasukkan reagen kealat, dilihat terlebih dahulu
cara preparasi reagensia. (sesuai dengan protap reagensia)
PROSEDUR c. Tekan tombol F2 (Reagent load) kemudian select
d. Tekan tombol F1 (Auto load) kemudian enter
2. Cara memasukkan reagent Beckman (posisi running)
a. Reagensia di stabilkan pada suhu kamar
b. Sebelum memasukkan reagen ke alat, dilihat terlebih dahulu
cara preparasi reagent. (sesuai dengan protap reagent)
c. Tekan tombol F2 (Reagent load) kemudian select
d. Tekan tombol Fl (auto load)
e. Tunggu hingga keluar perintah "Reagent load ready.
f. Tekan tombol Prey Screen
g. Kemudian masukkan reagent kerja dalam plat
dengan melihat sensor Beckman
OPERASIONAL ALAT BECKAM COULTER CX5 PRO
L/25/II/2014 01 2/2
L /30/II/2014 00 1/2
Untuk pemeriksaan Elisa (T3 T4 TSH, PSA, Anti HbC, HbSAg, Anti
TUJUAN
HbSAg dan HIV)
A. Operasional alat
(kalibrasi)
L /30/II/2014 00 2/2
1. Petugas laboratorium
UNIT TERKAIT
2. Tekhnisi alat
OPERASIONAL ALAT CENTRIFUGE EPPENDORF
No. Dokumen : No Revisi : Halaman :
A. Pemasangan alat
1. Letakan alat pada permukaan yang datar dan anti getar
2. Diletakan pada ruangan dengan ventilasi dan hindarkan dan
cahaya matahari Iangsung
PROSEDUR
3. Pasang rotor dan kencangkan
4. Pasang kabel power ke sumber listrik, cek voltase (disesuaikan
dengan alat)
B. Operasional alat
1. Tekan power Switch (di belakang mesin)
2. Tekan tombol Open untuk membuka tutup
3. Tempatkan tabung tabung yang akan disentrifuge
4. (diputar) usahakan penempatan tabung seimbang
baik isi tabung atau posisi tabung
5. Set beberapa kecepatan (rpm) yang diperlukan dengan
memutar tornbol Speed
6. Set waktu (Iamanya) centrifuge dengan memutar tombol
Time
OPERASIONAL ALAT CENTRIFUGE EPPENDORF
No. Dokumen : No Revisi : Halaman :
2/2
Rumah Sakit Tk.IV L /46/II/2014 01
dr. Bratanata
PROSEDUR
7. Tekan tombol Star, tunggu sampai time dan rpm
menunjukkan angka 0
8. Lid terbuka secaara otomatis
C. Pemeliharaan
1. Cabut kabel power
2. Bersihkan mesin dengan kain halus dan air hangat (jangan
memakai alkohol atau sejenisnya)
3. Rotor atau bucket dibersihkan satu bulan sekali
1. Petugas laboratorium.
UNIT TERKAIT
2. Tekhnisi alat
OPERASIONAL ALAT NYCOCARD READER II
No. Dokumen : No Revisi : Halaman :
PENGERTIAN Alat yang digunakan untuk pemeriksaan kadar HbA1C dalam darah
1. Petugas laboratorium
UNIT TERKAIT
2. Tekhnisi alat
OPERASIONAL ALAT OVEN MEMMERT (INKUBATOR)
TUJUAN Untuk inkubasi sampel pada pemeriksaan yang digunakan pada suhu
dan waktu tertentu
KEBIJAKAN Penggunaan alat secara benar dan tepat
A Operasional alat :
PROSEDUR 1. Masukkan stop kontak
2. Tekan tombol "ON" (ditandai dengan lampu menyala
merah)
3. Tunggu beberapa saat sampai suhu alat mencapai stabil (37
C)
Masukkan sampel atau bahan pemeriksaan kedalam oven dan
atur waktu yang akan digunakan.
1. Petugas laboratorium
UNIT TERKAIT
2. Tekhnisi alat
OPERASIONAL ALAT NERACA DIGITAL
1. Petugas laboratorium
Unit terkait
2. Tekhnisi alat
PROSEDUR PEMELHIARAAN ALAT HEMOSTASIS
SYSMTEX CA - 50
1. Petugas laboratorium
Unit terkait
2. Tekhnisi alat
PEMELIHARAAN ALAT CENTRIFUGE
EPPENDORF
.
PROSEDUR
7. Rotor atau bucket harus selalu seimbang
8. Rotor atau bucket dibersihkan 1 bulan sekali.
Ditetapkan,
SPO Tanggal terbit : Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
( STANDAR Jambi
PROSEDUR 10-02-2014
OPERASIONAL )
1. Petugas laboratorium
UNIT TERKAIT
2. Tekhnisi alat
PEMELIHARAAN ALAT HUMALYZER 3000
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :
Ditetapkan,
SPO Tanggal terbit : Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
( STANDAR 10-02-2014 Jambi
PROSEDUR
OPERASIONAL )
g. Apa bila nilai nya belum tercapai berarti lampu kurang center,
geserlah lampu dengan memutar vertical screw untuk naik
turun) atau horizontal screw (untuk kekiri dan kekanan )
PROSEDUR
sampai lampu center (focus)
h. Lakukan kembali diagnostic mengecek filter voltage
4. Service pumptpenghisapan
a. Apabila pump mace (tidak menghisap) buka cover kemudian
lepaskan selang dari valve(penjepit)
b. Unit bagian selang yang terjepit kemudin lakukan purge
dengan menggunakan aquadest sampai mengalir dengan baik
c. Apabila sudah mengalir dengan baik pasang kembali kembali
selang pada valve
d. Tutuplah dah kembali cover dan pasang cover screw
PROSEDUR
5. Prosedur tetap pemeliharaan masing-masing alat laboratorium
terlampir
1. Petugas laboratorium
UNIT TERKAIT
2. Tekhnisi alat
3. Kepala ruangan dan wakil kepala ruangan
KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA
LABORATORIUM
B. Pemakaian :
1. Letakkan tangkai stetoscope ke telinga
2. Tempelkan bagian yang mempunyai membran ke
bagian tubuh pasien yang akan diperiksa
C. Cara pemeliharaan :
1. Dibersihkan setiap hari denga kain lap
2. Bila ada kerusakan aporkan kebagian IPS RS
1.Relaksasi lokal
2.Handuk
B. Pelaksanaan :
PROSEDUR 1.Semua saklar dalam keadaan nol
2. Sambungkan kabel kearus
3. Tekan tombol On
4.Atur timer
SWD
( SHORT WAVE DIATERMY )
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :
5.Naikkan intensitas
6. Setelah selesai, tekan tombol Off dan alat-alat dirapikan
kembali
C.Persiapan pasien :
1. Sebelum dilakukan therapi, pasien harus diberi
penjelasan tentang panas yang dirasakan, pasien
PROSEDUR
tidak boleh memakai logam
2. Fisiotherapis harus mengontrol perasaan panas dari
pasien yang bersifat subjektif
3. Setelah selesai therafi, fisiotherapis memeriksa reaksi
umum yang ditemukan dan efek terapeuetik yang
dikehendaki pasien
Poliklinik fisiotherapi
UNIT TERKAIT
CARA PEMELIHARAAN IRR
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :
K3/201/II/2014 01
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
Tanggal terbit : Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR 14/02/2014
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
Pancaran gelombang elektromagnetik dengan panjang
PENGERTIAN gelombang 1.700-4 juta A
K3/201/II/2014 01 2/2
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
c. Fisioterapis harus mengontrol perasaan panas dari pasien
d. Setelah selesai therapy, fhisiotherapis memeriksa reaksi
PROSEDUR
umum yang ditemukan dan efek teraoeutik yang akan
dikehendaki pasien
E. Pemakaian :
3. Letakkan tangkai stetoscope ke telinga
4. Tempelkan bagian yang mempunyai membran ke
bagian tubuh pasien yang akan diperiksa
F. Cara pemeliharaan :
4. Dibersihkan setiap hari denga kain lap
5. Bila ada kerusakan aporkan kebagian IPS RS
K3/203/II/2014 01 1/2
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
Tanggal terbit : Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR 14/02/2014
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
Suatu pengobatan dengan menggunakan gelombang mikro
dalam bentuk radiasi elektromagnetik yang akan I dikonversi
dalam bentuk dengan frekuensi 2456 MHZ dan 915 MHZ dengan
PENGERTIAN
panjang gelombang 12,25 arus yang dipakai adalah arus rumah
50 HZ, penetrasi hanya 3 cm, efektif pada otot.
PENGERTIAN
Orang-orang yang datang berkunjung disuatu tempat sebagai
pengunjung yang terdiri dart beberapa orang dengan bermacam-
macam motivasi kunjungan.
TUJUAN
Terciptanya suasana yang mendukung rasa aman dan nyaman bagi
pasien dan Iingkungan RS
KEBIJAKAN
Waktu berkunjung
Pagi : pukul 10.30 wib sampi pukul 12.00 wib
Sore : pukul 17.00 wib sampai pukul 21.00 wib
PROSEDUR
3. Mengingatkan batas-batas waktu berkunjung
4. Memberikan ID Card pada pengujung agar dapat bergantian
5. Meningatkan pengunjung agar selalu menjaga kenyamanan
pasien
Staf RS
UNIT TERKAIT
Pengunjung
KESELAMATAN DAN KEMANAN RUMAH SAKIT
PENGERTIAN
Keselamatan adalah suatu keadaan tertentu dimana gedung,
halaman / ground dan peralatan rumahsakit tidak menimbulkan
bahaya atau resiko bagi pasien, staf dan pengunjung
TUJUAN
Untuk mengurangi kerugian, kehilangan bahkan dampak yang lebih
fatal baik pada pasien, keluarganya, karyawan RS maupun pihak
outsourcing akibat potensi masalah pada fasilitas rumah sakit. Dan
meningkatkan keselamatan mereka dengan menyiapkan lingkungan
fisik rumah sakit yang aman
KEBIJAKAN
Tindakan awal menentukan kondisi berikutnya untuk itu SOP upaya
tindakan awal perlu dipelajari dan dilaksanakan agar tidak timbul
keadaan yang Iebih membahayakan.
PROSEDUR
3. Memonitor dan mengamankan area yang diidentifikasi bagal
resiko keamanan
4. Pe!aksanaan pemberian identitas kepada staf,pasien.
dan pengujung vendor area beresiko
5. Melaksanankan program keselamatan dan keamanan selama
masa pembangunan dan renovasi.
KESELAMATAN DAN KEMANAN RUMAH SAKIT
PENGERTIAN
1. Renovasi adalah pembangunan ulang atau pembetulan/perbaikan
yang sesuai dibutuhkan
2. Bangunan adalah sarana, prasarana atau infrastruktur dalam
kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membarigun
peradabannya seperti haInya jembatan dan kontruksinya serta
rancangannya
3. Renovasi bangunan adalah pembangunan ulang a:aL
pembetulan sarana, prasarana atau infrastruktur
TUJUAN
Memberikan arah dan sasaran dalam menciptakan kenyamanaN,,
keselamatan serta meitindungi bagi pasien, keluarga,petugas dan
pengunjung dari debu,kebisingan dan pencemaran air bersih dari
dampak bangunan yang sedang dilaksanakan di lingkungan rumah
sakit sesuai persyaratan yang beriaku.
KEBIJAKAN
Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. IV Dr. BRATANATA tentang
Pedoman Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
3. Melibatkan Tim Pengendafi Infeksi Rumah sakit, K3RS dan Unit
PROSEDUR
Kesling dalam perencanaan untuk rekontruksi / renovasi
bangunan rumah sakit dari tahap awal/perencanaan (design),
proses dan sampai seiesai, sesUai stand K3RS dan PPI
2/2