Anda di halaman 1dari 135

PROSEDUR PEMELIHARAAN ALAT MEDIS ( LOGAM)

No. Dokumen No.Revisi Halaman

K3/001/I/2015 01 1/2
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata

SPO Tanggal Terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
PROSEDUR Jambi
OPERASIONAL ) 05/I/2015

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473

PENGERTIAN Melaksankana pemeliharaan peralatan perawatan dan kedokteran


dengan cara membersihkan, mendisinfeksi atau mensterilkan serta
penyimpanannya
TUJUAN 1. Menyiapkan peralatan perawatan dan kedokteran dalam
keadaan siap pakai
2. Mencegah peralatan cepat rusak
3. Mencegah terjadinya infeksi silang
KEBIJAKAN Sk rumah sakit tentang pemeliharaan alat medis
PROSEDUR 1. Peralatan yang akan dibersihkan
2. Tempat pencuciaan dengan air yang mengalir atau
baskom berisi air bersih
3. Sabun cuci
4. Sikat halus
5. Bengkong ( nierbekken )
6. Lap kering
7. Larutan desinfektan
8. Kain kassa
9. Sterilisator dalam keadaan siap pakai
Prosedur :
1. Peralatan yang sudah dipergunakan, dibilas air ( sebaiknya
dibawah air mengalir) untuk menghilangkan kotoran yang
melekat kemudian direndam didalam karutan disinfektan
Gigasept sekurang-kurangnya 30 menit
PROSEDUR PEMELIHARAAN ALAT MEDIS ( LOGAM)

No. Dokumen Revisi Halaman


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata K3/001/I/2015 01 2/2

Prosedur pembuatan konsentrasi cairan Gigasept sebagai


PROSEDUR
berikut : Untuk membuat 1 liter cairan Gigasept 3 %
1. Ambillarutan Gigasept sebanyak 30 ml
2. Siapkan air bersih sebanyak 970 ml
3. Campurkan larutan Gigasept30 ml dengan air 970 ml
sehingga dihasilkan 1 liter cairan Gigasept 3 %
2. Peralatan disabuni dengan cara pemanasan kering
3. Peralatan yang telah disterilkan, diangkat atau dipindahkan
dengan korentang steril ketempat penyimpanan yang steril
4. Setelah selesai, peralatan dibersihkan dibereskan dan
dikembalikan ketempat semula
UNIT TERKAIT Ruang perawatan
Semua unit pelayanan
PROSEDUR PEMELIHARAAN ALAT MEDIS ( NON LOGAM )

No. Dokumen Revisi Halaman

K3/002/I/2015 01 1/2
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata

SPO Tanggal Terbit Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
PROSEDUR Jambi
OPERASIONAL ) 05/I/2015

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473

PENGERTIAN Melaksanakan pemeliharaan peralatan perawatan dan kedokteran


dengan cara membersihkan, mendesinfeksi atau mensterilkan serta
penyimpanannya
TUJUAN 1. Alat selalu dlam kondisi siap dan laik pakai
2. Usia teknis alat dapat tercapai
KEBIJAKAN Sk rumah sakit tentang pemeliharaan alat medis
PROSEDUR 1. Pendataan alat ( perhatikan lembar kerja pemeliharaan)
2. Pengecekan dan pembersihan seluruh bagian alat
3. Pelumasan pada bagia-bagian alat yang bergerak
4. Pengencangan / tightening
5. Pengecekan bagian alat dan fungsi komponen
6. Penggantian bahan pemeliharaan
7. Pengecekan kinerja atau uji fungsi alat
8. Penyetelan/ adjustment
9. Pengukuran aspek keselamatan ( arus bocor, radiasi,
tegangan lebih, dl)
Pencatatan setelah pemeliharaan selesai
dilaksanakan, tahap berikutnya
1. Isi formulir lembar kerja pemeliharaan.Pengisian
formulir lembar kerja harus bertahap, sesuai tahap
kegiatan pemeliharaan
2. Isi laporan kerja pemeliharaan. Gunakan format
laporan yang baku
PROSEDUR PEMELIHARAAN ALAT MEDIS ( NON LOGAM )
No. Dokumen Revisi Halaman

K3/002/I/2015 01 2/2
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata

3. Isi kartu pemeliharaan alat, yang menggantung pada


setiap alat
PROSEDUR
4. Pengguna alat menandatangani laporan kerja sesuai
dengan kondisi pada saat itu
Pengemasan sebelum meninggalkan lokasi alat,
lakukan pengemasan supaya tidak ada barang yang
tertinggal .Pengemasan dilakukan terhadap:
1. Alat kerja, alat ukur sesuaikan dengan catatan supaya
tidak ada barang yang tertinggal/ hilang
2. Dokuman teknis penyerta, dirapikan dan disusun
dengan baik
3. Kembalikan alat kerja, alat ukut dan dokumen teknis
penyerta kepada petugas IPSRS
4. Bersihkan lokasi pemeliharaan barang-barang bekas
dari tumpahan oli atau grease
Pelaporan
1. Laporkan pemeriksaan alat kepada unit kerja
pengguna alat atau pemberi tugas.Gunakan
formulir pemeliharaan yang sudah baku dan
serahkan alat yang telah dilakukan pemeliharaan
2. Apabila hasil pemeliharaan, alat tidak dapat
difungsikan berikan saran tindak lanjut
Ruang perawatan
Semua unit pelayanan
UNIT TERKAIT
ESOFHAGO GASTRO DUEDENOSKOPI ( EGD )

No. Dokumen : Revisi : Halaman :

Rumah Sakit Tk.IV


dr. Bratanata K3/165/2014 01 1/2

Ditetapkan,
SPO Tanggal terbit Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
( STANDAR Jambi
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

PENGERTIAN Pemeriksaan saluran cerna bagian atas mulai esophagus sampai


dengan duodenum dengan memasukan alat gastro fiberskop (GIF).
TUJUAN Untuk kepentingan diagnose atau dilanjutkan dengan melakukan
biopsy atau pun tindakan terapeutik.
KEBIJAKAN Tindakan dilakukan oleh dokter Endoskopi

PROSEDUR Persiapan pasien


1. Puasa minimal 6 jam sebelum tindakan
2. Pemeriksaan laboratorium
3. Mengisi persetujuan atau ijin tindakan informed consent
4. Mengukur atau mengobservasi TTV
Pelaksanaan
1. Tindakan dilakukan oleh dokter endoskopi dan perawat
2. Mencuci tangan sebelum tindakan
3. Memakai APD
4. Menjelaskan ulang kepada keluarga atau pasiennya tentang
kegiatan atau tindakan yangbakan dilakukan
5. Menanggalkan gigi palsu dan kaca mata bila ada
6. Menyemprotkan xiloxain spray kedalam orofaring
7. Memberikan suntikan pre medikasi atau sesuai program
kerja dokter
8. Perawat dan dokter memakai sarung tangan
9. Memasang penyangga mulut atau ( mounth piece)
ESOFHAGO GASTRO DUEDENOSKOPI ( EGD )

No Dokumen Revisi : Halaman :


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata K3/165/2014 01 2/2

10. Menghubungkan skop dengan sumber cahaya dan suction


kemudian menghidupkan alat
11. Memegang atau menahan mouth piece agar fiberskop tidak

PROSEDUR tergigitoleh pasien


12. Sementara dokter melakukan pemeriksaan, perawat
mengobservasi atau memonitoring TTV

UNIT TERKAIT Petugas endoskopi dan perawat


PENGGUNAAN ALAT ENDOSKOPI

No Dokumen Revisi Halaman


Rumah Sakit Tk.IV
K3/166/II/2014 01 1
dr. Bratanata

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL ) 14/02/2014
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

Suatu ketentuan yang mengatur syarat cara pengaktipan alat


PENGERTIAN
endoskopi sehingga siap digunakan

Agar alat endoskopi siap digunakan


TUJUAN

KEBIJAKAN Dilakukan oleh petugas endoskopi

1. Mencuci tangan dan APD


2. Sambungkan skop endoskopi kea lat endoskopi beserta alat suction dan
aksesori lainnya
3. Sambungkan kabel stavol ke aliran listrik
4. Aktifkan stavol
PROSEDUR
5. Aktifkan cpu computer
6. Aktifkan monitor computer
7. Aktifkan sumber cahaya computer
8. Aktifkan kamera ke monitor
9. Masukan data pesien keprogram computer endoskopi

Petugas Endoskopi dan ruang perawatan


UNIT TERKAIT
PENGGUNAAN ALAT POLI GIGI

No Dokumen No.Revisi Halaman


Rumah Sakit Tk.IV
K3/167/II/2014 01 1
dr. Bratanata

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL ) 14/02/2014
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

PENGERTIAN Suatu alat yang digunakan untuk dokter gigi

Agar alat siap digunakan


TUJUAN

KEBIJAKAN Dilakukan oleh petugas poli gigi

1. Sambungkan stop dental unit ke listrik


2. Aktifkan tombol on/off ada pada bagian bawah depan
3. Aktifkan tombol on/off pada meja dental unit
PROSEDUR
4. Untuk mengaktifkan lampu melalui sensur tangan
5. Untuk mengaktifkan monitor tekan on pada layar monitor vider

UNIT TERKAIT Poli gigi


MONITOR SATURASI OKSIGEN

No.Revisi
No Dokumen
Halaman
Rumah Sakit Tk.IV
01 1 /2
dr. Bratanata ICU/ 089/II/ 2014

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL ) 11/02/2014
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

PENGERTIAN Monitor saturasi oksigen merupakan teknik monitoring non invasive


untuk mengukur saturasi oksigen arteri dan fungsi hemoglobin, nilai
normal 96-99%

Diagnostik :
1. Menilai data dasr saturasi oksigen yang merupakan bagian
pengkajian oksigenasi
2. Deteksi dini terhadap perubahan saturasi yang sering berubah
TUJUAN
terutama pada keadaan kritis
3. Mengevaluasi respon pasien terhadap aktivitas oksigenasi
pasien seperti suctio reposisi, merubah konsentrasi O2

KEBIJAKAN Memenuhi kebutuhan oksigen

Persiapan alat : Pulse oximeter beserta sensornya


1. Cara kerja
a. Cuci tangan
b. Lokasi tempat sensor dibersihkan dari darah / kotoran lain
c. Pilih sensor yang tepat sesuai lokasi tempat sensor
PROSEDUR
d. Sambungkan oximeter dengan menekan tombol power on/ off
e. Set alarm secara tepat dan cek fungsi lainnya
f. Untuk mematikan tekan kembali tombol power on/ off
g. Sambungkan sensor lepeng / klip pada tangan / kaki/ telinga
MONITOR SATURASI OKSIGEN

No.Revisi
No Dokumen
Halaman
Rumah Sakit Tk.IV
01 2/2
dr. Bratanata ICU/ 089/II/ 2014

PROSEDUR
2. Hal-hal yang harus diperhatikan :
Lokasi tempat penempatan sensor
a. Sensor klip ditempatkan pada jari telunjuk tangan atau telinga
b. Sensor lepeng ditempatkan pada jari-jari, ibu jari kaki, hidung

Unit Terkait R. Perawatan


PERAWATAN BALON ( CUFF)
DI ENDOTRACHEA ( ETT)

No Dokumen No.Revisi
Halaman
Rumah Sakit Tk.IV
1 /2
dr. Bratanata ICU/ 094/II/ 2014 01

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL ) 11/02/2014
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

PENGERTIAN Pengertian balon pipa trachea merupakan cara untuk mempertahankan


tekanan pada balon ETT tetap normal ( 5-25 mmHg)
1. Mempertahankan posisi tube dan oksigenasi jaringan
2. Mencegah aspirasi dan kerusakan jaringan mukosa sekitar cuff.

TUJUAN Indikasi :
Dilakukan pada pasien yang terpasang pipa trachea atau pipa
tracheostomy dengan cuff

1. Pemenuhan kebutuhan oksigen


KEBIJAKAN
2. Pemenuhan kebutuhan keamanan

1. Persiapan :
Persiapan alat:
a. Personalia : orang perawat
b. Perlengkapan
- Cuff inflator ( portex )
PROSEDUR - Selang konektor ( dipakai untuk monitoring tekanan cuff
secara kontinyu )
2. Cara kerja:
Pengisian balon ETT:
a. Cuci tangan
b. Suctioning pasien dan suruh pasien untuk batuk
PERAWATAN BALON ( CUFF)
DI ENDOTRACHEA ( ETT )
No Dokumen No.Revisi Halaman
2/2
ICU/ 094/II/ 2014 01
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata

PROSEDUR c. Sambungkan katup pilot balon dengan alat cuffinflator,


kempeskan cuff dengan menekan tombol merah
sampai mencapai nilai nol
d. Untuk pengisian balon ETT, pompakan alat cuff inflator
dengan memijat balon karet inflator sampai mencapai
angka dibawah tanda merah ( 30 mmHG ) kemudian
turun sedikit sampai angka normal ( tekanan normal 5-
25 mmHg )
3. Monitoring tekanan balon ETT ( Cuff ) secara terus menerus:
a. Cuci tangan
b. Sambungkankatup pilot balon dari pipa tracheostomy atau
endotracheal keselang konektor.
c. Sambungkan ujng selang konektor lainnya kealat caff
inflator
d. Gunakan cuff inflator secara cepat sampai batas nilai
normal ( tanda hijau 5-25 mmHg )kemudian lepaskan
e. Gunakan pengait belakang cuff inflator pada tempat yag
aman dan untuk dimonitor
Perhatian :
1. Untuk mengempeskan balon ETT, tekan tombol merah untuk
menurunkan tekanan
2. Pada tekanan cuff diatas 25 mmHG dapat menyebabkan
ishemik jaringan sekitar cuff

BAGIAN ANASTESI
UNIT TERKAIT
EXTUBASI

No Dokumen No.Revisi Halaman

ICU/ 092/II/ 2014 01 1 /3


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL ) 11/02/2014
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

PENGERTIAN Pengangkatan pipa endotrachea dari trachea


1. Sebagai tahap akhir proses penyapihan dari ventilator
2. Pasien sudah tidak mengalami sumbatan ( potensial
sumbatan jalan nafas )
3. Supaya pasien dapat bernafas seperti semula
4. Dapat berbicara, menelan seperti biasa
5. Supaya pasien dapat batuk dengan efektif dan dapat
mengeluarkan sputum
Indikasi :
1. Pasien sudah kompos mentis dan kooperatif
TUJUAN
2. Tensi nadi pernafasan normal
3. Suhu badan tidak panas karena bila sebelum panas
kebutuhan oksigen meningkat dan metabolisme naik
4. Bisa batuk secara efektif
5. Hasil thorax foto terakhir keadaannya bersih,tidak ada retensi
sputum
6. Tidak ada gejala hypoxia, hiperkarbi dan tachikardi
7. Tidal volume cukup
8. Hasil AGD normal individual
Memenuhi kebutuhan pengobatan dan membantu proses
KEBIJAKAN
penyembuhan
EXTUBASI

No Dokumen No.Revisi
Halaman
ICU/ 092/II/ 2014 01 2/3
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata

Persiapan alat :
1. Laringoscope
2. Peralatan suction yang lengkap
3. Spuit cuff
4. Pinset, spirometer
5. Alat-alat untuk memberikan pelembaban dan oksigen
Misal : O2 + NRM
O2 + binasal
6. Peralatan lengkap untuk intubasi
Cara kerja :
1. Pertama ukur nadi, tensi, suhu dan pernafasan, kesadaran
2. Ukur TV pasien
3. Periksa AGD
PROSEDUR 4. Bila ada instruksi dokter ( misal : dexamentason )
5. Beritahu pasien untuk pengangkatan pipa pernafasan
6. Lakukan penghisapan sekresi sampai bersih dan cuff
dikempeskan
7. Lepaskan fiksasi tube
8. Waktu pengangkatan tube, suction katheter yang baru
harus berada didalam sambil tube diangkat ( jangan pakai
suction katheter bekas untuk membersihkan mulut
9. Selesai pengangkatan tube pasang NRM
10. Satu jam kemudian periksa AGD ulang
Hal-hal yang harus diperhatikan :
1. Terutama keadaan umum pasien
2. Ukur tensi, nadi dan pernafasan, kesadaran
3. Perhatikan apakah ada stridor dan kelainan pernfasan lain
EXTUBASI

No Dokumen No.Revisi Halaman

ICU/ 094/II/ 2014 01 3 /3


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata

1. Instalasi farmasi
UNIT TERKAIT
2. Laboratorium
INHALASI

No Dokumen No.Revisi Halaman

ICU/ 098/II/ 2014 01 1 /2


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO
Jambi
( STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL ) 11/02/2014
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
PENGERTIAN Terapi inhalasi adalah terapi penghirupan partikel udara yang
mengandung obat selama inspirasi
1. Hidrasi dan pemberian jalan nafas
TUJUAN 2. Mengencerkan sekret
3. Pemberian obat
1. Memenuhi kebutuhan oksigen
KEBIJAKAN
2. Ada instruksi medis tentang program pemberian terapi inhalasi

- Persiapan
1. Persiapan alat :
a) Hansel mask ( masker inhalasi )
b) Oksigen sentral
c) Flow meter berisi air
d) Obat bronkodilator ( misal : ventolin, bisolvon, solution,
alupent )
e) Aqua for injection
PROSEDUR 2. Persiapan pasien :
a. Jelaskan tujuan dan langkah prosedur kepada pasien/
keluarga
b. Posisikan pasien semi fowler.
Langkah-langkah:
1. Cuci tangan
2. Tempatkan obat bronkodilator pada reservoar masker ( pada
obat tertentu memerlukan pengenceran dan aqua for
injection )
INHALASI

No Dokumen No.Revisi Halaman

ICU/ 098/II/ 2014 01 2 /2


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata

3. Sambungkan selang oksigen keflow meter alirkan oksigen


6-8 lt/ menit
4. Cek adanya penguapan obat, bila ada letakkan masker
menutupi mulut dan hidung pasien.
5. Instruksikan pasien untuk nafas dalam-dalam lambat
sambil menghirup partikel uap obat sampai obat habis
6. Observasikan pengembangan dada pasien, lakukan
PROSEDUR auskultasi
7. Setelah obat habis, lepaskan masker dan anjurkan pasien
untuk membatukkan sekret yang ada atau dilakukan
penghisapan dengan lembut
8. Monitoring adanya sesak nafas dan perubahan tanda vital
selama terapi
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Perubahan tanda vital pasien
UNIT TERKAIT R.Perawatan
BAGING
( AIR VIVA/ AMBU BAG )
No Dokumen No.Revisi Halaman
1 /2
ICU/ 121/II/ 2014 01
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL ) 11/02/2014
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

PENGERTIAN Suatu tindakan memberikan oksigen dlam jumlah dan konsentrasi


tinggi dengan cara memompakan oksigen kedalam paru-paru
melalui ETT/TT / Face mask dengan bantuan air viva/ ambu bag.
TUJUAN Memenuhi kebutuhan adekuat baik jumlah dan konsentrasinya

KEBIJAKAN Dilakukan oleh perawat yang terlatih

Persiapan alat :
1. Oksigen sentral/ tabung
2. 1 set ambu bag/ air viva
3. 1 buah selang oksigen one way
4. 2 buah gudel
5. Face mask ( bila pasien tidak menggunakan ETT/TT )
Prosedur :
1. Mendekatkan alat-alat kedekat pasien
PROSEDUR
2. Memberitahu pasien bila pasien dalam keadaan
sadar
3. Menghubungkan selang oksigen oneway dan air
viva kesumber suply oksigen
4. Melakukan baging pada :
- Pasien tanpa ETT/ TT :
Memasang gudel kemulut pasien
Menyambungkan face mask ke ambu bag
BAGING
( AIR VIVA/ AMBU BAG )
No Dokumen Revisi
Halaman
ICU/ 121/II/ 2014 01 2/2
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata

Memasang / menyungkupkan face mask menutupi mulut dan


hidung pasien
Memberikan oksigen anatara 10-15 liter / menit
Melakukan baging / air viva saat inspirasi sesuai irama
pernafasan pasien ( 15-20 kali/ menit ) atau sesuai kebutuhan
( hiperventilasi )

Pasien dengan ETT/ TT


PROSEDUR
Menyambungkan ambu bag ke ETT /TT
Memberikan oksigen antara 10-15 liter/ menit
Melakukanbaging / air viva saat inspirasi sesuai irama
pernafasan pasien ( 12 kali/ menit ) atau sesuai
kebutuhan ( hiperventilasi )
5. Merapikan pasien dan alat-alat
6. Mencuci tangan sesuai dengan prosedur
7. Mendokumentasikan tindakan
UNIT TERKAIT R.Perawatan
SUCTIONING

No Dokumen No.Revisi Halaman


1 /3
ICU/ 100/II/ 2014 01
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL ) 11/02/2014
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

PENGERTIAN Suctioning merupakan tindakan mengangkat sekresi yang terdapat


pada dinding bronchus atau trachea. Tindkan ini dilakukan pada
pasien yang terpasang ET,TT
1. Mengangkat secret yang tidak bisa dikeluarkan atau dibatukkan
oleh pasien
TUJUAN 2. Mengurangi penumpukan CO2 diparu-paru
3. Mencegah terjadinya bronchopneumonia
4. Memperlancar sirkulasi dan perfusi keseluruh jaringan

KEBIJAKAN Pemenuhan kebutuhan oksigen

Persiapan alat :
1. Peralatan oksigenesi : air, viva, oksigen + selang,
2. Peralatan suction yang lengkap : suction dinding, selang
suction, tubing / kateter suction steril yang sesuai dengan usia
dan nomor
PROSEDUR
3. Sarung tangan steril atau pinset steril
4. Ember yang berisi larutan savlon untuk tempat suction kath
bekas
5. Handuk untuk alas dada
SUCTIONING

No Dokumen No.Revisi
Halaman
ICU/ 100/II/ 2014 01 2/3
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata

Cara kerja :
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur pada pasien
3. Observasi saturasi, nadi, pernafasan, tekanan darah, dan
irama EKG
4. Berikan oksigen dengan konsentrasi tinggi melalui air viva
atai ventilador
5. Atur tekanan pada suction , bayi = 60-00 mmHg, Dewasa =
20 -200 mmHg
6. Gunakan sarung tangan atau pinset steril
7. Pilih kateter suction yang sesuai dengan umur pasien dan
ukur ETT /TT ( 1/3 diameter ERR /TT )
8. Sambungkan kateter suctioning pada selang suction
PROSEDUR 9. Lakukan ventilasi dengan air viva 3x, dengan oksigen 2-5
lt/menit
10. Masukan kateter dalam keadaan terbuka , jika ada reflek
trachea angkat katheter 1-2 cm kemudian tutup kateter
dan angkat kate ter dengan gerakkan meutar ( lama
tindakan 5- 5 detik )

11. Berikan kembali oksigen dengan konsentrasi tinggi 2-5


lt/menit melalui air viva
12. Perasat ini boleh diulangi sampai bersih/ banyak berkurang
13. Monitor kembali hemodinamik dan tanda vital pasien
14. Jika akan suction hidung dan mulut lakukan suctioning
hidung dan yang terakhir adalah mulut
SUCTIONING

No Dokumen Revisi Halaman

ICU/ 100/II/ 2014 01 3/3


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata

15. Bilas selang kateter dengan air yang asa diember, matikan
suction dan buang suction pada ember penampungan
PROSEDUR
tersebut
16. Alat-alat dirapikan kembali dan dokumentasikan
UNIT TERKAIT Ruang perawatan
PEMAKAIAN SYRINGE DAN INFUS PUMP

No Dokumen No.Revisi Halaman

ICU/ 115/II/ 2014 01 1 /4


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL ) 11/02/2014
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

Merupakan alat pengontrolan pemberian infuse secar volume yang


PENGERTIAN menggunakan tekanan positif dalam mengalirkan cairan ketubuh pasien
( Non Gravitasi )
Untuk dapat memberikan voleume cairan dan dosis obat pada pasien
dengan tepat
Indikasi :
1. Pemberian cairan atau obat-obatan secara infus dengan
TUJUAN
kecepatan yang konstan dan akurat
2. Memfiltrasi obat-obat/ cairan
3. Pemberian cairan atau obat-obat dalam jumlah yang sangat kecil.
4. Pemberian infus jangka lama

KEBIJAKAN Pemenuhan kebutuhan nutrisi, keseimbangan cairan dan elektrolit

- Cara kerja pemakaian syringe pump :


1. Cek instruksi dokter tentang cairan atau obat-obatan yang akan
diberikan
2. Cuci tangan
PROSEDUR 3. Oplos obat dan tempatkan obat atau cairab pada syringe ukuran
20,30, 50 ml sesuai dengan kebutuhan khusus untuk perfusor
Braun gunakan syringe Braun 50 cc
4. Sambungkan syringe ketube/ selang syringe
PEMAKAIAN SYRINGE DAN INFUS PUMP

No Dokumen No.Revisi
Halaman
ICU/ 115/II/ 2014 01 2 /4
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata

5. Sambungkan perfusor ke sumber listrik


6. Tekan tombol ON/OFF pada bagiandepan perfusoR untuk
menghidupkan alat.
7. Putar tombol untuk menentukan angka dosis
8. Sambungkan selang syringe kejalur intra vena
9. Tentukan kecepatan pemberian obat/ cairan dengan menekan
tombol angka sesuai nilai yang diinginkan ,kemudian tekan
tombol START/STOP, kemudian tekan tombol C sampai
tampak nilai 100, 0 dilayar. Tekan tombol angka untuk Fungsi
10. Menentukan volume yang akan diberikan kemudian tekan
tombol START/STOP
11. Untuk mematikan alat tekan tombol ON/OFF
12. Fungsi-fungsi spesial :
Suara alarm yang akan berbunyi selama 2
PROSEDUR
menit
Pakai untuk pengguna external

Gambaran / memberi informasi mengenai


cairan yang telah masuk
Cara kerja pemakaian infus pump :
1. Cek instruksi dokter tentang obat / cairan yang akan diberikan
2. Cuci tangan
3. Sambungkan infus set kebotol infus dan isi infus set dengan
cairan tersebut untuk menghilangkan udara kemudian klem
infus set ( gunakan infuse set / travix khusus untuk infus pump,
masukan chamber drop ( bilik tetesan dari infus set ) kedalam
sensor tetesan dari infus pump ( khusus untuk infusomat braun
)
PEMAKAIAN SYRINGE DAN INFUS PUMP

No Dokumen No.Revisi Halaman

ICU/ 115/II/ 2014 01 3 /4


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata

4. Buka infus pumpan infusomat Braun ) masukkan chamber drop (


bilik tetesan dari infus set) kedalam sensor tetesan infus pump (
khusus untuk infus pump braun)
5. Sambungkan infus pump kesumber listrik
6. Gunakan tombol ON/OFF untuk menyalakan alat
7. Sambungkan set infus kepasien
8. Tetapkan kecepatan pemberian tetesan dengan menekan
tombol angka ( lihat nilainya pada layar infus pump )
9. Gunakan tombol start / stop untuk memulai pemberian infus
10. Jika alarm berbunyi tekan tombol alarm ( )yang dapat berbunyi
2 menit
11. Jika ingin merubah/ membatalkan cairan yang akan diberikan
tekan tombol start/ stop kemudian tekan tombol C sampai
tampak angka 0000 pada layar atas. Kemudian tekan tombol
PROSEDUR
untuk menentukan kecepatan pemberian cairan yang baru
12. Untuk mematikan alat ini tekan dan tahan tombol ON/OFF
Khusus :
1. Layar bawah yang akan menginformasikan data jika
tombol dibawah ini difungsikan
2. Tombol ml ( volume ) digunakan untuk memasukkan data
volume cairan yang akan diberikan
3. Tombol time, digunakan untuk memasukkan data waktu
yang dibutuhkan untuk pemberian cairan caranya : tekan
tombol time,kemudian tekan tombol angka untuk
menentukan waktu yang dibutuhkan ( Jika waktu yang
dibutuhkan 30 menit maka tekan angka 330 sedangkan
jika waktu yang dibutuhkan jam 7 menit maka tekan angka
07)
PEMAKAIAN SYRINGE DAN INFUS PUMP

No Dokumen No.Revisi
Halaman
ICU/ 115/II/ 2014 01 4 /4
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata

4. Tombol ml/h digunakan untuk memastikan volume cairan


yang diberikan perjamnya.
5. Tombol fungsi/ model khusus, digunakan untuk fungsi :
a. Stand by
b. Seleksi obat
PROSEDUR
c. Model CC
d. Adanya tekanan karena sumbatan
e. Kontrol tetesan
f. Kapasitas akumulator
g. Mengunci data
UNIT TERKAIT ICU
DC SHOCK
( DEFIBLATOR CARDIAC SHOCK )
No Dokumen No.Revisi Halaman

Rumah Sakit Tk.IV ICU/ 116/II/ 2014 01 1 /2


dr. Bratanata
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL ) 11/02/2014
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

PENGERTIAN Tindakan mengembalikan gangguan irama jantung : ventrikel


fibrilasi, atrial fibrilasi maupun vertikel tachicardi tanpa nadi
menggunakan suatu alat yang dapat menimbulkan kejut shock
TUJUAN Menghilangkan spesifik arithmia

KEBIJAKAN Dilakukan oleh perawat terlatih

1. Memasang Monitor EKG dan menghidupkan monitor ( sesuai


prosedur )
2. Menentukan energi yang dibutuhkan
3. Mengolesi jelly EKG pada kedua paddle DC shock ( sternum
dan apex )
4. Menekan tombol sincronise apabila gelombangR pada
monitor tidak terlihat jelas
5. Menempatkan paddle pada dada pasien dengan cara paddle
PROSEDUR
sternum pasien dan paddle apex ditempatkan pada apex
jantung pasien
6. Memberikan aba-aba Clear artinya tidak ada kontak antara
pasien dengan penolong atau keluarga
7. Menekan tombol Charge pada paddle atau pada monitor EKG
8. Melakukan DC shock dari dosis terendah ( 200, 300, 360, 400
Juole ), ulangi DC shock dari dosis terakhir apabila fibrilasi
masih terjadi
DC SHOCK
( DEFIBLATOR CARDIAC SHOCK )
No Dokumen No.Revisi Halaman

ICU/ 116/II/ 2014 01 2/2


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata

9. Memberikan xylocard / cardaron bolus maupun drip sesuai


dengan kebutuhan ( sesuai program dokter )
PROSEDUR 10. Membersihkan dada pasien dari sisa jelly
11. Membersihkan dan merapikan kembali alat
12. Mencuci tangan sesuai prosedur
13. Mendokumentasikan tindakan
UNIT TERKAIT Ruang perawatan
PENGGUNAAN ALAT BANTU PERNAFASAN
(VENTILATOR )
No Dokumen No. Revisi Halaman

ICU/ 125/II/ 2014 01 1 /4


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL ) 11/02/2014
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

Suatu alat yang mampu mengambil alih semua atau sebagian fungsi
PENGERTIAN
pernafasan pasien untuk mempertahankan hidup.
1. Memperbaiki kebutuhan oksigen dan pembuangan CO2
2. Membantu distribusi oksigen kesel / jaringan
TUJUAN
3. Memperbaiki sirkulasi oksigen pada jaringan
4. Memperbaiki keadaan patologis

KEBIJAKAN Dilakukan oleh perawat yang terlatih

Pesiapan alat :
1. 1 buah alat bantu nafas ( ventilator ) siap pakai
2. 1 botol aqua untuk humidifier
3. Test lung
4. Sumber udara tekan dan oksigen
5. Respirometer
PROSEDUR 6. Cuff inflator
1. Menghubungkan kabel supply kesumber listrik
2. Menghidupkan ventilator dengan menekan tombol ON
3. Menghubungkan selang oksigen dan udara tekan kesumbernya
4. Mengisi aqua kedalam humidifier
5. Menghubungkan test lung kepertemuan tubing to patient dan
from patien
PENGGUNAAN ALAT BANTU PERNAFASAN
(VENTILATOR )
No Dokumen No.Revisi Halaman

ICU/ 125/II/ 2014 01 2 /4


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata

6. Set Mode : Volume control


A. Volume control
- Mode/pola : Volume control
- Tidal volume : 8-10 cc/kgbb
- Minute volume : Tidal volume x RR yang
dikehendaki
- Sensitifity : -2
- Lower Alarm limit : -20 % dari mimute volume
- Upper Alarm limit : -25 % dari minute volume
- Respirasi rate : 12-20 x/ mnt sesuai kebutuhan
- Konsentrasi Oksigen : Sesuai kebutuhan ( maksimal
100%)
- Pause time : 10%
PROSEDUR - Inspirasi time : 25%
- I : E ratio : 1: 2 s/d 1:3
B. Mode assisted / control
Pengesetan sama dengan point ( a), namun sensitifity menyala
dan menandakan bahwa pasien tersebut telah berusaha untuk
bernafas
C. Mode assisted
Setiap kali pasien bernafas lampu sensitifity menyala
D. SIM V : SIM V dapat dilakukan apabila dibawah ini terpenuhi
- AGD baik ( normal )
- Tanda-tanda vital baik/normal
- Konsentrasi oksigen pada ventilator rendah
- Pernafasan pasien assisted
PENGGUNAAN ALAT BANTU PERNAFASAN
(VENTILATOR )
No Dokumen No.Revisi Halaman

Rumah Sakit Tk.IV ICU/ 125/II/ 2014 01 3 /4


dr. Bratanata

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL ) 11/02/2014
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

Rubah pola ventilator keSIM V dan RR ditentukan sesuai


frekuensi pernafasan pasien
E. SIM V + PS
- Rubah pola ventilator kesim V + PS
- RR ditentukan sesuai pernapasan bertahap ( 10-8-4-2 )
- Set Pressure antara 12,5- 20 cm Hg
7. Set presure control
- Mode/pola : Pressure control
- RR 12-20 x/ mnt
- Tidal volume : 6-10 cc/kgbb
- Minute volume : Tidal volume x RR yang
PROSEDUR dikehendaki
- Lower Alarm limit : -20 % dari mimute volume
- Upper Alarm limit : +25 % dari minute volume
- Respirasi rate : 12-20 x/ mnt sesuai kebutuhan
- Konsentrasi Oksigen : Sesuai kebutuhan ( maksimal
100%)
- Pause time : 10%
- Inspirasi time : 25%
- Pressure : 15-30 cm H2O
- Sensitifity : - 2 mmHg
b.Assited/ control :
Pengesetan sama dengan point (a ) dan sensitifity menyala
PENGGUNAAN ALAT BANTU PERNAFASAN
(VENTILATOR )
No Dokumen No.Revisi Halaman

ICU/ 125/II/ 2014 01 4/4


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata

c. Assisted
Setiap kali pasien bernafas lampu sensitifity menyala
d. Pressure Support
Mode/ pola ventilator dirubah ke pressure support
e. Spontan
PROSEDUR
Mode/ pola ventilator dirubah ke Spontan
8. PEEP ( Pressure and expiration positive)
Memberikan tekanan pada akhir ekspirasi
PEEP dapat dilakukan pada pasien Oedema pulmonal, decomp
cordis, tenggelam dan atelektasis

UNIT TERKAIT ICU


AUTOCLAVE
No. Dokumen No.Revisi Halaman

K3/168/II/2014 01 1/2
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Tanggal Terbit : Jambi
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL ) 14/02/2014 dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

PENGERTIAN Alat untuk kebutuhan uap panas yang digunakan untuk


mensterilkan alat-alat tenun

TUJUAN Untuk mensterilkan alat-alat tenun dan alat-alat logam dengan uap
panas

KEBIJAKAN Hanya digunakan oleh tenaga yang terlatih

PROSEDUR - Prosedur kerja


A. Persiapan alat
1. Autoclave
2. Tape autoclave
3. Tromol dalam keadaan pori-pori terbuka
4. Air bersih
B. Cara pemakaian
1. Tuangkan air bersih sebanyak 4-5 liter kedalam autoclave,
sebelumnya tutup kran autoclave, masukan barang-
barang yang akan disterilkan, masukkan dengan rapi,
sebelumnya tempelkan autoclave tape pada barang yang
akan disterilkan
2. Semua pori-pori tromol dalam keadaan terbuka
3. Tutup kembali autoclave dan kunci klep-klep secara
bersilang hingga rapat betul, putar timer ke angka 30 pada
lingkaran sebelah dalam
4. Buka klep udara (uap ) berlawanan dengan arah jarum
jam
AUTOCLAVE
No. Dokumen No.Revisi Halaman

K3/168/II/2014 01 2/2
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata

PROSEDUR 5. Sambungkan arus listrik, tekan tombol ke arah ON, maka


lampu merah akan menyala. Biarkan seluruh udara
dalam tabung keluar (kira-kira 45 menit) suara uap akan
teratur dan keras
6. Tutup kemabali tombol uap, agar udara dalam autoclave
betul-betul vacum
7. Tunggu hingga tekanan dalam autoclave naik hingga 1,5
kg/cm2, atau suhu 121 0 C,maka lampu hijau menyala
8. Setelah mencapai suhu 121 0C, timer akan mulai turun
menuju kearah angka 0 (nol)
9. Bel akan berbunyi secara otomatis bila timer sudah
mencapai angka nol yang berarti saat penyeterilkan
sudah selesai. Tekan tombol ke arah off
10. Buka kembali klep udara (uap) untuk mengeluarkan
udara dalam autoclave, hingga tekanan mencapai nol
11. Setelah udara sudah semuanya keluar, klep-klep
yang tadinya terkunci rapat bisa dibuka kembali
Lampu sorot

C. Cara Pemeliharaan :
1. Setiap hari autoclave dibersihkan
2. Apabila ada kerusakan dilaporkan kebagian IPS- RS
3. Dilakukan kalibrasi secara berkala
UNIT TERKAIT Ruang sterilisasi
PERAWATAN DAN PERBAIKAN
SENTRAL OXYGEN DAN
REGULATOR OXYGEN HUMIDIFIER

No. Dokumen No.Revisi Halaman


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata K3/169/II/2014 01 1/4

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
Tanggal terbit : Jambi
SPO
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL ) dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
14/02/2014
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

Menunjukkan proses perawatan dan perbaikan Alkes sentral


PENGERTIAN
Oxygen dan Regulator Oxygen Humidifier.
Memberikan pedoman bagi user atau pengguna, operator dan
teknisi alkes, agar dapat merawat atau memperbaiki sendiri
TUJUAN
kerusakan alat kesehatan, dengan cara yang tepat, biaya murah,
standar, hasil maksimal dan mencapai usia pakai yang maksimal.
Sebagai acuan atau pedoman dalam pelaksanaan perawatan dan
KEBIJAKAN
perbaikan alat-alat kesehatan
A. Sentral Oksigen.
1. Perawatan.
1.1. Kencangkan baud-baud dan naple yang kendor dengan
kunci pass yang tepat.
1.2. Periksa setiap sambungan penyaluran, apakah tidak
PROSEDUR bocor?, kalau Ya !, tutup kran botol oxygen beri celotip
pada setiap Naple penyambung dan kencangkan.
1.3. Periksa meter tekanan input; angka harus menunjukkan
1500 KpA, apabila kurang, ganti tabung oxygen dengan
yang baru.
PERAWATAN DAN PERBAIKAN
SENTRAL OXYGEN DAN
REGULATOR OXYGEN HUMIDITYFIER
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata No. Dokumen No.Revisi Halaman

K3/169/II/2014 01 2/4

1.1. Periksa meter tekanan output; angka harus menunjukkan


maksimum 400 kpA dan minimum 300 KpA, apabila lebih
atau kurang atur kembali kran input dan output.
1.2. Bersihkan dengan lap kering dan kuas setiap conector
yang ada di dinding penggunaan, dan cobalah tekanan
dengan hentakan terputus-putus untuk mengeluarkan
kotoran/karat pada pipa penyalur.
1.3. Perhatian!!, untuk membuka mur-baud dan Naple yang
macet/ rusak, jangan sekali-kali menggunakan minyak atau
oli sebagai pelumas, karena dapat terjadi ledakan hebat!
(kontaminasi).
1.4. Membuka kran jangan disentak (dikagetkan), karena valve
pada kran tekanan dapat rusak. Bukalah kran pelan-pelan
PROSEDUR
dengan melihat pada meter input dan output.
1.5. Untuk memeriksa kebocoran pada sambungan-sambungan,
gunakanlah air sabun dan teteskan pada tempat yang
diduga terdapat kebocoran.
1.6. Bersihkan dan gosok agak kuat dengan kain lap bersih-
kering pada tiap-tiap Naple penyambung, meter tekanan,
conector output, dan pipa-pipa penghubung.
1.7. Ganti karet ceel yang rusak dengan ukuran dan jenis yang
dipersyaratkan khusus untuk oksigen.

2. Perbaikan.
2.1. Ganti setiap Naple Joint (conector) yang sudah lama (rusak)
dengan ukuran dan bahan yang sama dengan aslinya.
PERAWATAN DAN PERBAIKAN
SENTRAL OXYGEN DAN
REGULATOR OXYGEN HUMIDITYFIER

No. Dokumen No.Revisi Halaman


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata K3/169/II/2014 01 3/4

2.2. Apabila baud dan naple sulit dibuka, jangan dipaksa atau
dipukul, gunakan kunci pas atau tracker pembantu.
Membuka naple atau conector, botol-botol oksigen harus
dalam keadan kosong atau kran primer (utama)-nya telah
ditutup rapat.
2.1. Pada saat perbaikan, pintu ruangan oksigen harus terbuka,
gunakan pelindung muka, dan beritahu user akan ada
perbaikan, agar yang bersangkutan dapat menyiapkan botol
cadangan.
2.2. Menggulung pipa-pipa penyalur disusahakandalam kondisi
lengkung teratur, jangan patah 90, karena akan menjadi
sumber kebocoran.
2.3. lakukan spooling pipa-pipa setahun sekali.Meter tekanan
PROSEDUR
harus dikalibrasi minimal setahun sekali.

Regulator Oksigen Humidifier Portable.


1. Perawatan.
1.1. Kencangkan baud dan Naple yang kendor dengan kunci
pas yang tepat.
1.2. Bersihkan saluran yang mampet dengan kawat baja.
1.3. Bersihkan tangki humidifier dari karat, lumut dan kotoran
dengan air sabun panas gosok dengan kuas atau sikat
keras.
1.4. Cuci tangki humidifier dan masker dengan cairan lysol
2 % atau alkohol 77 %.
PERAWATAN DAN PERBAIKAN
SENTRAL OXYGEN DAN
REGULATOR OXYGEN HUMIDITYFIER

No. Dokumen : Revisi : Halaman :

Rumah Sakit Tk.IV K3/169/II/2014 01 4/4


dr. Bratanata

1.5. Pengeringan dengan dijemur dibawah sinar matahari,


dibawah sinar lampu ultra violet, atau dengan lap kering
bersih.
1.6. Segera ganti air pelembab (Humidifier) dengan aqua atau
air bersih setiap habis dipakai atau kelihatan kotor
berlumut.

2. Perbaikan.
2.1. Ganti setiap Naple Joint (conector) yang sudah lama
(rusak) dengan ukuran dan bahan yang sama dengan
aslinya.
PROSEDUR 2.2. Membuka dan memasang baud, naple atau conector
dengan menggunakan kunci pass, apabila macet gunakan
tracker pembantu. Kran primer harus dalam keadaan
tertutup.
2.3. Ganti tabung flow meter yang pecah dengan ukuran yang
sama.
2.4. Cuci saluran pipa-pipa penghubung dan gelas dengan air
sabun panas, sikat agak kuat, bilas dengan air bersih, dan
keringkan di bawah sinar matahari, sinar ultraviolet, atau
dilap dengan lap kering-bersih.
Catat kegiatan perawatan atau perbaikan alat pada kartu
dan buku pemeliharaan.
- User.
- Operator.
UNIT TERKAIT
- Pemegang inventaris.
- Teknisi alkes.
PERAWATAN DAN PERBAIKAN INKUBATOR
No. Dokumen : Revisi : Halaman :

K3/170/II/2014 01 1/3
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata Jambi
Tanggal Terbit :
SPO
( STANDAR
PROSEDUR dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
14/02/2014
OPERASIONAL ) Mayor Ckm Nrp 11000010390473

Menunjukkan proses perawatan dan perbaikan alkes Incubator for


PENGERTIAN
Infant Child (Inkubator Anak).
Memberikan pedoman bagi user / pengguna, operator dan teknisi,
agar dapat merawat atau memperbaiki sendiri kerusakan alat
TUJUAN
kesehatan, dengan cara yang tepat, biaya murah, hasil maksimal,
memenuhi standar, serta mencapai usia pakai yang maksimal.
Sebagai acuan atau pedoman dalam pelaksanaan perawatan dan
KEBIJAKAN
perbaikan alat-alat kesehatan
1. Perawatan.
1.1. Bersihkan Unit Inkubator Anak dari kotoran dan debu setiap
hari dengan lap kering -bersih.
1.2. Bersihkan karat dan noda membandel dengan kain keras,
amplas halus, atau sikat kawat, dan olesi dengan cairan anti
karat.
1.3. Kencangkan mur-baud yang kendor dengan obeng atau kunci
PROSEDUR
pass yang tepat.
1.4. Periksa saluran input listrik, oksigen dan air pelembab dengan
teliti.
1.5. Atur tombol setting suhu sesuai dengan derajat suhu Ibu (suhu
normal manusia).
1.6. Penempatan Unit Inkubator harus mudah diawasi oleh Dokter
/ Perawat pengguna.
PERAWATAN DAN PERBAIKAN INKUBATOR
No. Dokumen No.Revisi Halaman :

K3/170/II/2014 01 2/3
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata

1.1. Cabut steker Power dari dinding, dan bereskan kabel


power, selang oksigen, canula, dan perlengkapan
lainnya, apabila unit inkubator akan disimpan atau lama
tidak terpakai.
1.2. Untuk perawatan, hidupkan Unit Inkubator minimal
seminggu sekali selama 15-30 menit.
. Perbaikan.
2.1. Unit Inkubator mati total, periksa input listrik apakah ada?,
periksa fuse sekring) di bagian belakang unit, apabila masih
belum hidup, periksa wiring system-nya secara berurutan
mulai dari : steker input kabel power fuse switch power
rangkaian thermostat elemen pemanas dan blower.
2.2. Lampu indikator dan lampu penerangan hidup tetapi suhu
tidak tercapai (tetap dingin), periksa elemen pemanas
PROSEDUR
lubang-lubang penyalur udara apakah tidak tertutup motor
blower mati atau tegangan listrik turun, perbaikan hanya
oleh teknisi.
2.3. Tidak ada kelembaban udara ; periksa tank air apakah isi
periksa motor blower atau lubang saluran uap tertutup
perbaiki.
2.4. Suhu naik terus diatas ambang batas, sistem pengendali
suhu tidak berfungsi; periksa rangkaian thermostat
pengatur suhu perbaiki dan lakukan kalibrasi.
2.5. Body karatan, dan kotoran membandel bersihkan dengan
kain keras atau amplas halus olesi dengan anti karat,
cream wax, bilamana perlu cat ulang.
Catat setiap kegiatan perawatan dan perbaikan pada
Kartu dan Buku Pemeliharaan.
PERAWATAN DAN PERBAIKAN INKUBATOR

No. Dokumen Revisi Halaman


3/3
Rumah Sakit Tk.IV K3/170/II/2014 01
dr. Bratanata

- User.
- Operator.
UNIT TERKAIT
- Pemegang inventaris.
- Teknisi alkes.
PERAWATAN DAN
PERBAIKAN SUCTION PUMP PORTABLE
No. Dokumen Revisi Halaman
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
K3/171/II/2014 01 1/2

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Tanggal Terbit : Jambi
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL ) 14/02/2014 dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

Menunjukkan proses perawatan dan perbaikan alat kesehatan


PENGERTIAN Suction Pump portable merk: Aesculap, Medipump, Thomas, Air
Shield, dan lain-lain.
Memberikan pedoman bagi operator dan teknisi alkes, agar dapat
merawat atau memperbaiki sendiri kerusakan alat kesehatan,
TUJUAN
dengan biaya yang murah, hasil maksimal, standar serta mencapai
usia pakai yang maksimal.
Sebagai acuan atau pedoman dalam pelaksanaan perawatan dan
KEBIJAKAN
perbaikan alat-alat kesehatan
2. Perawatan.
1.7. Periksa steker power, kalau baud kendor kencangkan
dengan obeng.
1.8. Periksa apakah switch power berfungsi baik, beri kontak
spray.
1.9. Gosok body dengan cleaner (pembersih) atau lap bersih.
1.10. Bersihkan tangki penampung slim dengan cairan lysol
5%.
PROSEDUR 1.11. Bersihkan slang dan canula dengan cairan lysol 2 %,
dan steril dengan autoclave pada suhu 132 C selama 20
menit.
1.12. Gulung kabel power dengan lengkungan yang cukup
besar dan jangan patah / melipat.
1.13. Menyimpan alat pada tempat yang tetap, mudah
dilihat, aman, dan teduh.
PERAWATAN DAN
PERBAIKAN SUCTION PUMP PORTABLE

No. Dokumen No.Revisi Halaman


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
K3/171/II/2014 01 2/2

3. Perbaikan.
2.1. Bila alat mati, periksa aliran listrik saluran daya, dan switch
power, apabila semua baik, maka motor harus digulung
ulang.
2.2. Hisapan kurang kuat atau tidak ada sama sekali: periksa
slang penghisap, tutup botol, apabila semua baik, bongkar
klep penghisap pada kepala pompa, bersihkan, atur
PROSEDUR kecepatan, dan ganti ceel dengan yang baru.
2.3. Motor hidup, hisapan tidak ada, terdengar bunyi ngelitik
keras, kerusakan pada stang piston patah, maka bongkar,
dan bilas.
2.4. Body karatan: gosok dengan amplas, dan cat ulang.
2.5. Ganti oli pelumas setiap 6 bulan sekali.
2.6. Catat kegiatan pemeliharaan pada kartu dan buku
perbaikan.
- User.
- Operator.
UNIT TERKAIT - Pemegang inventaris.
- Teknisi alkes.
EKG
No. Dokumen Revisi Halaman

K3/172/II/2014 01 1/2
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Tanggal Terbit : Jambi
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL ) 14/02/2014
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
Alat yang digunakan untuk mengetahui perubahan kelistrikan yang
berkait an dengan aktivasi otot jantung pertama dari atrium
PENGERTIAN
kemudian dari vertikal)

Untuk mengetahui keadaan kondisi jantung


TUJUAN
Dilakukan petugas EKG
KEBIJAKAN
- Prosedur kerja :
A. Persiapan Alat
1. Mesin EKG
2. Tempat tidur
3. Gel
4. Tissue

B. Pelaksanaan :
1. Pasien membuka bajunya dan melepaskan atau
PROSEDUR
menyimpan benda yang berlogam
2. Pasien harus berbaring dan santai (mencegah terjadinya
tremor)
3. Nyalakan dengan menekan tombol ON/OFF
4. Pasang sadapan ektremitas dan pastikan bahwa sadapan
pada ektrimitas yang benar
5. Diperlukan kontak listrik yang baik antara elektroda dan
kulit. Dan ini dimungkinkan dengan melumuri jelly
elektroda pada kulit atau beberapa alat
EKG
No. Dokumen Revisi Halaman

Rumah Sakit Tk.IV 14/02/2014 01 2/2


dr. Bratanata

6. Elektroda ditempatkan pada tempat sebenarnya. Kabel


yang berlabel LA dan RA pada lengan kiri dan kanan
yang berlabel LL dan RL ketungkai kiri dan kanan
7. Keenam sadapan V diletakkan mengaranh ke jantung
PROSEDUR pada bidang horizontal dari depan dari sisi kiri dengan
meletakkan elektroda pada sela iga 4 dan ke 5
8. Setelah dipasang semua tekan tombol start. Setelah
selesai, lepaskan alat

- Semua ruangan
UNIT TERKAIT
PENGGUNAAN ALAT RONTGEN

No. Dokumen No.Revisi Halaman :


Rumah Sakit Tk.IV B/PROTAP/I/2014 01 1
dr. Bratanata

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Tanggal Terbit : Jambi
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL ) 14/02/2014 dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

Pesawat rontgen adalah suatu alat yang menggunakan sinar X


PENGERTIAN untuk menangkap gambar dari organ yang diperiksa berupa
gambaran lucen dan opak
Untuk menilai semua organ dalam tubuh yang dapat membantu
TUJUAN
dalam menegakkan diagnosa suatu penyakit
Dapat dioperasikan oleh ahli madya radiologi atau tenaga terlatih
KEBIJAKAN
lainnya
1. Nyalakan pesawat Rontgen
2. Atur posisi pasien sesuai proyeksi pemeriksaan dan kaset
PROSEDUR 3. Atur posisi tube pesawat
4. Atur kondisi factor eksposi
5. Film diprosessing dikamar gelap untuk diekspertise
1. Ruang Inap
UNIT TERKAIT 2. Ruang IGD
3. Ruang Rawat jalan
MESIN ANESTESI MERK

No. Dokumen No.Revisi Halaman

K3/174/II/2014 01 1
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata

Ditetapkan,
SPO Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
( STANDAR Jambi
Tanggal terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL )
14/02/2014
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

Suatu alat yang dipergunakan selama tindakan pembiusan umum


PENGERTIAN
Untuk melakukan anestesi umum pada pasien yang dinarkose
TUJUAN umum

Adanya tenaga spesialis Anestesi (dokter) dan perawat Anestesi


KEBIJAKAN
1. Korektor dihubungkan ke out let O2 & N2O
PROSEDUR 2. Sebelum digunakan diperiksa dahulu apakah ada kerusakan

Kamar Bedah
UNIT TERKAIT
TEMPAT TIDUR BERSALIN
No. Dokumen No.Revisi Halaman

K3/175/II/2014 01 1
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL )
14/02/2014 dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

Seperangkat tempat tidur yang dipergunakan pada saat tindakan


PENGERTIAN persalinan

Semua perawat dapat mempersiapkan tempat tidur persalinan


TUJUAN
Untuk tempat tidur pasien pada waktu melahirkan
KEBIJAKAN
A. Persiapan Alat :
1. Tempat tidur bersalin
2. Ember tempat kotoran
B. Cara Pemakaian :
1. Untuk persalinan normal pasien tidur terlentang, tempat tidur
dipasangkan seperti biasa
2. Untuk persalinan letak sungsang tempat tidur yang satu
dilepaskan
3. Pasien tidur dengan posisi bokong dan kedua kai bertumpu
PROSEDUR
pada ujung tempat tidur
4. Setelah selesai tindakan tempat tidur yang satu dipasang
kembali
C. Pemeliharaan
1. Setiap selesai persalinan tempat tidur dibersihkan dengan
lap basah terutama pada sela-sela tempat tidur
2. Dipasang kembali alas tempat tidur dan tutupnya
3. Apabila ada kerusakan dilaporkan kebagian IPS -RS

Kamar Bedah, Kebidanan


UNIT TERKAIT
TEMPAT TIDUR FLEXIBEL
No. Dokumen Revisi Halaman

Rumah Sakit Tk.IV K3/176/II/2014 01 1


dr. Bratanata

Ditetapkan,
SPO Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata Jambi
( STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL )
14/02/2014 dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

Suatu alat yang dipergunakan selama tindakan pembiusan umum


PENGERTIAN
Tempat tidur yang dapat diatur posisnya sesuai dengan kebutuhan
TUJUAN
Tempat tidur yang dapat diatur posisinya sesuai dengan kebutuhan
KEBIJAKAN
A. Persiapan Alat :
- Tempat tidur flexibel

B. Cara pemakaian :
1. Untuk meninggikan kepala pasien, putar handle nomor 1 ke
arah kanan
2. Untuk menurunkan kepala pasien, putar handle nomor 1 ke
arah kiri
3. Untuk meninggikan tempat tidur, putar handle nomor 2 kearah
kanan
4. Untuk menurunkan tempat tidur, putar handle nomor 2 kearah
kiri
5. Untuk meninggikan kaki pasien, putar handle nomor 3 kearah
PROSEDUR kanan
6. Untuk menurunkan kaki pasien, putar handle nomor 3 kearah
kiri
7. Untuk memberi penghalang disebelah kiri daj kanan pasien,
angkat penghalang kearah atas. apabila penghalang tidak
diperlukan lagi penghalang diturunkan kebawah dan kaitkan
pengaitnya.
C. Cara pemeliharaan :
1. Bila selesai dipergunakan tempat tidur dibersihkan dengan kain
lap teruama dibagian sela selanya.
2. Pasang laken dan perlengkapan lainnya agar tempat tidur siap
dipergunakan kembali.
3. Apabila ada kerusakan dilaporkan ke bagian IPS-RS

Kamar Bedah, Kebidanan


UNIT TERKAIT
MEJA GYNECOLOGIE
No. Dokumen Revisi Halaman

K3/177/II/2014 01 1/2

Rumah Sakit Tk.IV


dr. Bratanata

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR 14/02/2014
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

Suatu alat/ tempat untuk melakukan suatu tindakan yang


PENGERTIAN berhubungan dengan kebidanan

Sebagai tempat dan pengaturan posisi dalam pemeriksaan


tindakan yang berkaitan dengan masalah kebidanan dan
TUJUAN
kandungan.

Dapat dipergunakan semua petugas


KEBIJAKAN
A. Persiapan alat
- Meja Gyneologie

B. Cara Pemakaian:
1. Pasien diberitahu
2. Pasien dipersilahkan membuka pakaian bagian bawah dan
celana dalam
3. Pasien naik kemeja Gyneologie, bokong/pantat diletakan
diatas meja yang sudah tersedia dengan posisi pasien
PROSEDUR
menghadap kearah pemeriksa
4. Kemudian pasien disuruh tidur, kepala diatas bantal yang
tersedia, yang bisa diatur sesuai dengan tinggi rendahnya
badan pasien.
5. Kedua kaki diletakan ditempat sandaran kaki dan
meregangkan kedua paha yang bisa diatur sesuai dengan
kebutuhan (sesuai dengan gemuk/kurus pasien dan
panjang/pendek kaki )
MEJA GYNECOLOGIE
No. Dokumen : Revisi : Halaman :

Rumah Sakit Tk.IV K3/177/II/2014 01 2/2


dr. Bratanata

.
PROSEDUR 6. Posisi tidur bisa diatur tinggi/rendah dengan pantat
sandaran punggung yang terletak disamping kiri meja.
7. Bila pasien memakai infus, tangan diletakan pada
sandaran tangan sebelah kiri atau kanan bisa disesuaikan.
8. Posisi tinggi/rendah meja dengan pemeriksa, bisa diatur
dengan tempatpijatan yang ada disebelah kiri bawah meja.

9. Pemeriksaan dilakukan, kotoran ditampung didalam bak


yang terletak dibawah pantat pasien sedangkan yang
berupa cairan/darah dialirkan dengan slang keember
penampung
10. Setelah selesai pemeriksaan, kaki diturunkan dari
sandaran kemudian pasien dipersilahkan turun dari meja

C. Cara Pemeliharaan
1. Dibersihkan setiap hari dengan kain lap
2. Bila ada kerusakan dilaporkan kebagian IPS-RS
3. Bak tempat kotoran, serta slang dan ember penampungnya
dibersihkan dan dikembalikan ketempat semula setiap
selesai pelayanan.

UNIT TERKAIT Kamar bersalin, IPS-RS


KOTAK PENGHANGAT CAIRAN INFUS
No. Dokumen Revisi Halaman

K3/179/II/2014 01 1
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata

Tanggal terbit : Ditetapkan,


Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR 14/02/2014
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

Suatu alat yang beraliran listrik yang dipergunakan untuk


PENGERTIAN
menghangatkan cairan infus
Untuk menghangatkan cairan infus.
TUJUAN
Dapat dilakukan semua perawat
KEBIJAKAN
A. Persiapan alat
- Cairan yang diperlukan

B. Cara penggunaan alat


1. Tusukan steker ke stop kotak listrik
2. Setelah cairan hangat, cabut steker dari stop kontak listrik
PROSEDUR
3. Keluarkan cairan dari kotak

C. Cara pemeliharaan
1. Setiap hari dibersihkan dengan lap
2. Apabila ada kerusakan laporkan kebagian IPS-RS

IGD, IPS-RS
UNIT TERKAIT
TIMBANGAN BAYI
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

K3/180/II/2014 01 1
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
Tanggal terbit : Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR 14/02/2014
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

PENGERTIAN Alat yang dipergunakan untuk mengukur berat badan bayi

TUJUAN Untuk mengukur berat badan bayi/ anak

KEBIJAKAN Dapat dilakukan semua petugas

PROSEDUR - Prosedur kerja :


A. Persiapan alat
1. Timbangan bayi
2. Alat tulis
B. Cara pemakaian
1. Penunjukan angka dalam timbangan dalam posisi angka
0
2. Siapkan bayi / anak untuk ditimbang
3. Letakan / baringkan bayi/ anak diatas timbangan
4. Baca angka yang tertera dipenunjukan dan dicatat
5. Turunkan bayi/ anak dari timbangan
C. Cara pemeliharaan
1. Dibersihkan dengan lap setiap hari
2. Bila ada kerusakan laporkan ke bagian IPS RS

UNIT TERKAIT Perawatan , Poliklinik , IGD, IPS-RS


TIMBANGAN BERAT BADAN
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

K3/181/II/2014 01 1
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
Tanggal terbit : Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR 14/02/2014
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

PENGERTIAN Suatu alat yang dipergunakan untuk mengetahui ukuran berat


badan

TUJUAN Untuk mengukur berat badan

KEBIJAKAN Dapat dipergunakan oleh semua petugas

PROSEDUR - Prosedur kerja :


B. Persiapan alat
1. Timbangan barat badan
2. Alat tulis
C. Cara pemakaian
1. Penunjukan angka dalam timbangan dalam posisi 0 (
nol )
2. Pasien diberitahukan untuk membuka sepatu/ barang
lain
3. Persilahkan untuk naik ke atas timbangan dan
menghadap ke arah penunjukan angka
4. Baca angka yang tertera di penunjuk dan di catat
5. Pasien dipersilahkan turun
D. Cara pemeliharaan
1. Dibersihkan setiap hari dengan kain lap
2. Bila ada kerusakan laporkan kebagian IPS-RS

UNIT TERKAIT Perawatan , Poliklinik , IGD, IPS-RS


TIMBANGAN BERAT BADAN & PENGUKUR TINGGI BADAN
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :
1/2
K3/100/II/2014 01

Rumah Sakit Tk.IV


dr. Bratanata
Tanggal terbit : Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR 14/02/2014
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

Alat yang dipergunakan untuk mengukur berat badan bayi


PENGERTIAN
Untuk mengukur berat badan dan tinggi badan
TUJUAN
KEBIJAKAN Dapat dilakukan semua petugas
- Prosedur kerja :
B. Persiapan Alat
1. Timbangan berat badan & pengukur tinggi badan
2. Alat tulis
C. Cara pemakaian
1. Pasien diberitahu untuk membuka sepatu/ barang
barang yang lain
2. Dipersilahkan untuk naik ke atas timbangan dan
menghadap kearah penunjuk angka
3. Atur penunjuk angka sampai ujung penunjuk angka
PROSEDUR
bergerak seimbang
4. Baca angka yang tertera dipenunjuk dan dicatat
5. Pasien dipersilahkan turun
D. Cara mengukur tinggi badan
1. Pasien diberitahukan untuk membuka sepatu
2. Dipersilahkan untuk naik ke atas timbangan dan
menghadap ke arah petugas
3. Naikkan pegangan pengukur dan tempelkan diatas
kepala pasein
4. Baca angka yang tertera dan dicatat
TIMBANGAN BERAT BADAN & PENGUKUR TINGGI BADAN
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

K3/100/II/2014 01 2/2

Rumah Sakit Tk.IV


dr. Bratanata

E. Pemeliharaan
1. Dibersihkan setiap hari dengan kain lap
PROSEDUR
2. Bila ada kerusakan laporkan ke abgian IPS RS

Perawatan , Poliklinik , IGD, IPS-RS


UNIT TERKAIT
LAMPU PEMBACA HASIL RONTGEN
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

K3/182/II/2014 01 1

Rumah Sakit Tk.IV


dr. Bratanata
Tanggal terbit : Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR 14/02/2014
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

Suatu alat yang dipergunakan untuk mengetahui / mendeteksi hasil


PENGERTIAN rontgen

Untuk membaca hasil rontgen


TUJUAN
Adanya dokter yang dapat membaca hasil rontgen
KEBIJAKAN

A. Persiapan alat
- Lampu pembaca rontgen

B. Cara pemakaian
1. Masukkan steker kedalam stop kontak listrik
2. Letakkan hasil rontgen
3. Tekan tombol ke posisi ON
PROSEDUR 4. Bila pembacaan / pemeriksaan foto sudah selesai, tekan
tombol ke arah OFF kemudian hasil foto diambil
5. Cabut steker dari stop kontak

C. Cara pemeliharaan
1. Dibersihkan setiap hari dengan kain lap
2. Bila ada kerusakan laporkan kebagian IPS RS

Perawatan, Bagian Rontgen, IPS-RS


UNIT TERKAIT
LAMPU SOROT
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

K3/183/II/2014 01 1

Rumah Sakit Tk.IV


dr. Bratanata
Tanggal terbit : Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR 14/02/2014
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

Suatu alat bertegangan sedang yang digunakan untuk penerangan


PENGERTIAN saat adanya tindakan

Untuk memebantu penerangan penglihatan dalam melakukan


TUJUAN pemeriksaan / tindakan medis

Dapat dilakukan semua petugas


KEBIJAKAN
- Prosedur kerja :
A. Persiapan alat
- Lampu sorot

B. Cara pemakaian
1. Pasien disiapkan, lalu tusukan steker ke stop kontak listrik
2. Tekan tombol ke posisi ON dan atur jarak lampu dengan
pasien sesuai kebutuhan
PROSEDUR
3. Setelah selesai pemeriksaan tekan tombol ke posisi OFF
4. Cabut steker dari stop kontak, dan kabel dirapikan
kembali

C. Cara pemeliharaan
1. Dibersihkan setiap hari dengan kain lap
2. Bila ada kerusakan laporkan ke bagian IPS RS

IGD, Kamar bersalin, Poli gigi, IPS-RS


UNIT TERKAIT
EMERGENCY LAMP
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

K3/184/II/2014 01 1
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
Tanggal terbit : Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR 14/02/2014
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

PENGERTIAN Alat penerangan yang dipergunakan pada saat-saat dibutuhkan

TUJUAN Untuk memberikan penerangan pada waktu listrik padam

KEBIJAKAN Dapat dipergunakan semua petugas

PROSEDUR - Prosedur kerja :


A. Persiapan alat
- Emergency lamp

B. Cara pemakaian
1. Masukkan steker ke sumber listrik terdekat
2. Steker selalu dalam keadaan terpasang distop kontak
3. Lampu dalam keadaan ON

C. Cara pemeliharaan
1. Dibersihkan setiap hari
2. Apabila ada kerusakan dilaporkan kebagian IPS -RS

UNIT TERKAIT Perawatan, IGD,IPS-RS


SET HEACTING
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

K3/185/II/2014 01 1/2
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
Tanggal terbit : Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR 14/02/2014
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

PENGERTIAN Seperangkat Seperangkat alat-alat yang dpat digunakan pada sat


persalinan perawatan luka Episiotomi

TUJUAN Untuk menjahit luka episiotomi tau luk dijaln lahir akibat persalianan

KEBIJAKAN Semua alat-alat dpt dipersiapkn semua perawat

PROSEDUR - Prosedur kerja :


A. Persiapan alat
1. Meja tempat alat-alat
2. Duk meja : :1
3. Duk tutup meja :1
4. Duk kecil :1
5. Kassa :2 lembar
6. Tampon vagina :1
7. Pinset chirurgia :1
8. Naldvoeder : :1
9. Jarum otot : :1
10. Gunting benang :1
11. Gunting benang :1
12. Benang cat gut
13 Benang zyde

B. Cara pemakaian
1. Bokong pasien dialasi dengan duk steril
2. Untuk menjahit subcutis deigunakan jarum otot dengan
benang cat gut
3. Untuk menjahit kulit digunakan jarum kulit dengan benang
zyde
4. Selesai dijahit luka ditutup denagn kin kssa yng dibsahi
etdine
SET HEACTING
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

K3/184/II/2014 01 2/2
RUMKIT TK. IV Dr.
BRATANATA
PROSEDUR C. Cara pemeliharaan
1. Setiap selesai dipergunakan alat-alat dibersihkan
2. Di set kemabali dan serilkan diruang CSSD
3. Apabila ada kerusakan dilaporkan ke Karu untuk diganti

UNIT TERKAIT IGD, Kamar bedah, Kamar bersalin


BLUE LIGHT
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

K3/186/II/2014 01 1/2

Rumah Sakit Tk.IV


dr. Bratanata
Tanggal terbit : Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR 14/02/2014
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

Suatu alat yang dipergunakan untuk therapy pda bayi yang


PENGERTIAN
mengalami ikterus
Membantu Mencegah gugus vyrol pada bilirubin, sehingga
TUJUAN bilirubin dapat mudah dikeluarkan lewat excreta

Bisa dipergunakan oleh semua tenaga perawat


KEBIJAKAN
- Prosedur kerja :
A. Persiapan alat
- Periksa dulu kelengkpan foto therapy, antara lain :
1. Sumber sinar lengkap atau belum (jumlah lampu TL)
2. Bersihkan peralatan dari kemungkinan adanya
binatang- binatang (semut, keco)
B. Persiapan bayi
1. Orang tua bayi diberitahu dengan indikasinya

PROSEDUR 2. Tentukan dengan jelas apakah tidak ada kontra indikasi


foto terapi pada bayi, missal : Dehidrasi , diarrhea, byi
pns, bayi sakit
3. Dalam keadaan telanjang, bayi ditutup pada bagian
organ penting terutama daerah gonad untuk bayi laki-
laki testis untuk perempuan ovarium (daerah perut)
4. Lakukan foto therapy sesuai dengan dosis yang telah
ditentukan
5. Catat tanda vital dan kemungkinan dehidrasi pada bayi
BLUE LIGHT
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

K3/186/II/2014 01 2/2
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
6. Catat setiap penggunaan foto therapy jumlh jam
pemakaiannya
7. Catat kemungkinan adanya komplikasi kompilikasi
pada bayi akibat foto therapy

C. Cara penggunaan
1. Tekan saklar kearah ON
PROSEDUR
2. Bila sudah selesai tekan saklar kea rah OFF, bayi
dikeluarkan

D. Pemeliharaan
1. Bersihkan setiap hari dengan lap
2. Ganti lampu TL setiap 500 jam pemakaian

Perinatalogi
UNIT TERKAIT
INCUBATOR SEDERHANA
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

K3/187/II/2014 01 1
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
Tanggal terbit : Kepala Rumkit
Kepala Rumkit Tk.IV Dr.Bratanata
SPO
( STANDAR 14/02/2014
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Nirwan Arief, Spm, MARS
Mayor Ckm NRP. 11000010390473

Alat yang dipergunakan untuk memberikan kehangatan pada bayi


PENGERTIAN
Membantu Menghangatkan tubuh bayi ( dipakai pada bayi baru
TUJUAN lahir )

Dapat digunakan oleh semua petugas


KEBIJAKAN
- Prosedur kerja :
A. Persiapan alat :
- Incubator pastikan dalam keadaan siap pakai

B. Cara pemakaian :
1. Hubungkan kabel dengan listrik

PROSEDUR 2. Tekan tombolnya

C. Cara pemeliharaan :
1. Perhatikan suhu cove
2. Ganti lampu bila ada yang mati
3. Bersihkan dengan salvon bila habis dipakai

Perinatalogi
UNIT TERKAIT
PROTAP USG

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

Rumah Sakit Tk.IV RAD/131 /I /2014 1 dari 3


dr. Bratanata 01

Tanggal terbit : Kepala Rumkit Tk.IV Dr.Bratanata

SPO
( STANDAR 06/01/2014
PROSEDUR
dr. Nirwan Arief, Spm, MARS
OPERASIONAL )
Mayor Ckm NRP. 11000010390473

Alat ini digunakan untuk menegakkan diagnosa pada bagian

PENGERTIAN Abdomen

1. Untuk melihat besarnya Uterus dengan massa disamping Uterus (


Tuba Ovarium )
2. Untuk mengetahui kantong kehamilan dan janin pada kehamilan 2

TUJUAN minggu
3. Untuk mengetahui adanya placenta praevia atau placenta letak
rendah pada kehamilan trisemester III

Alat USG ini dilakukan oleh dokter spesialis Radiologi dan petugas

KEBIJAKAN yang terlatih

- Prosedur kerja :
1. Persiapan alat :
a. Probe yang dipakai yang linean dan sector
b. Jelly
c. Tissue

PROSEDUR
2.Persiapan pasien :
1. Pasien diberikan persiapan seperti puass atau banyak minum
air putih sesuai dengan diagnosa yang diberikan oleh dokter
pengirim
PROTAP USG

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

Rumah Sakit Tk.IV


dr. Bratanata RAD/131 /I /2014 01 2 dari 3

b.Pasien dibaringkan ditempat tidur dengan kaki lurus

B.Pelaksanaan
1. Petugas yang akan melakukan usg melakukan prosedur
mencuci tangan
2. Pasien diberi tahu tentang tindakan yang akan dilakukan
3. Lihat voltage alat dan sabilizer sudah sesuai dengan voltage
yang dikehendaki
4. Hidupkan stabilizer, kemudian alat usg dan selanjutnya printer
5. Tunggu sampai terlihat gambar dimonitor
6. Mengatur posisi pasien dan menginstruksikan pasien untuk
membuka pakaiannya
7. Daerah yang akan diperiksa diberi jelly
8. Kemudian dilakukan pemeriksaan pada daerah yang diberi
jelly
PROSEDUR
9. Setelah pemeriksaan selesai, perut pasien dibersihkan dari
jelly, kemudian pasien dianjurkan buang air kecil apabila
pasien tersebut diberi persiapan banyak minum air putih
10. Hasil usg ducetak, tekan print akan tercetak hasil
11. Matikan alat printer, kemudian alat usg terakhir stabilizer,
tutup kembali alat Usg dengan tutup yang ada.
12. Film dan jawaban Usg dilampirkan dan dimasukkan kedalam
amplop u ntuk diberikan kepada pasien

A. Cara pemeliharaan :
1. Karena alat USG ini sangat peka, maka alat ini
jangan dipindah pindah untuk menghindari getaran
Untuk menghindari konseling harus dipasang arde
PROTAP USG

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

Rumah Sakit Tk.IV


dr. Bratanata RAD/131 /I /2014 03 3 dari 3

2. Alat Usg dibersihkan dengan menggunakan lap setiap


harinya dan petugas radiologi untuk menjaga kebersihan
PROSEDUR
alat tersebut

1. Unit Radilologi
2. Rawat inap
UNIT TERKAIT
3. Rawat jalan

]
TENSIMETER AIR RAKSA
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

K3/190/II/2014 01 1/2
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
Tanggal terbit : Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR
PROSEDUR 14/02/2014
OPERASIONAL )
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

Alat yang dipergunakan untuk mengetahui tekanan darah pasien,


PENGERTIAN
Histolik/Diastolik
Untuk mengukur tekanan darah.
TUJUAN

Dapat dipakai semua petugas.


KEBIJAKAN

- Prosedur kerja :
A. Penggunaan :
4. Pasien diberi tahu
5. Pasang manset 2,5 cm diatas fossa cubiti
6. Hubungkan pipa tensimeter dengan pipa manset
7. Tutup skrup bola kaset
8. Buka kunci, reservior (air raksa)
9. Letak tensimeter harus datar
10. Raba arteri, branchialis dengan tiga jari tengah

PROSEDUR 11. Letakkan bagian diafragma stetoscope tepat


diatasnya (bagian corong tertutup )
12. Balon dipompa, sehingga udara masuk ke dalam
manset sampai detak arteri terdengar lagi atau
30mmhg diatas nilai systolic
13. Buka scrup balon perlahan lahan dengan kecepatan
2-3 mmhg perdetik sambil melihat skala dan
mendengarkan bunyi detak pertama (systolic) dan
detak terakhir (diastole)
TENSIMETER AIR RAKSA
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

K3/190/II/2014 01 2/2
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
14. Turunkan air raksa sampai angka nol lalu kunci
reservoirnya
15. Lepaskan manset gulung dan masukan kembali
kedalam tensimeter

PROSEDUR B. Pemeliharaannya :
1. Tensimeter dikalibrasi dibagian farmasi 3 bulan satu
kali
2. Bila ada kerusakan, penggantian suku cadang
hubungi bagian farmasi sesuai prosedur

kamar bersalin, kamar bedah, keparawatn, IGD, Poliklinik.


UNIT TERKAIT
IRIGATOR

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

K3/191/II/2014 01 1/2
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
Tanggal terbit : Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR PROSEDUR 14/02/2014
OPERASIONAL )

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473

Alat yang dipergunakan untuk tindakan huknah tinggi dan


PENGERTIAN huknah rendah
1. Untuk membersihkan calon descenden/asenden
TUJUAN 2. Untuk merangsang peristaltik usus supaya mudah
mengeluarkan feces

KEBIJAKAN Dapat digunakan oleh semua petugas


- Prosedur kerja :
A. Persiapan alat
1. Irigator lengkap
2. Air sabun
3. Canule
4. Vaslin
B. Cara pemakaian
- Pasien diberitahu :

PROSEDUR 1. Untuk huknah rendah pasien miring ke kiri


2. Untuk huknah tinggi pasien miring ke kanan
3. Letakkan piala ginjal dibawah tungging
4. Isi irigator dengan air hangat dan coba mengalirkan
melalui canule
5. Olesi ujung canule dengan dengan vaselin
6. Masukkan canule dengan hati hati ke dalam
rectum
IRIGATOR

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

Rumah Sakit Tk.IV K3/191/II/2014 01 2/2


dr. Bratanata

7. Alirkan cairan dari irigator perlahan-lahan


sampai habis
8. Keluarkan canule bila cairan sudah habis
C. Cara pemeliharaan
1. Canule dilepas dari selang irigator dibersihkan dari
PROSEDUR feces, lalu rendam dalam larutan lysol 2 % selama 2
jam
2. Lap dan simpan kembali

UNIT TERKAIT Keperawatan, IGD


PESAWAT RONTGENT MOBILE TOSHIBA

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


Rumah Sakit Tk.IV
RAD/127/I/2014 03 1 dari 2
dr. Bratanata

Tanggal terbit : Ditetapkan,


Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR 06/01/2014
PROSEDUR
OPERASIONAL ) dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473

Suatu alat radiologi yang digunakan untuk memproses photo


PENGERTIAN rontgen menjadi foto radionostik sesuai dengan permintaan dokter
yang mengirim
Untuk mendapatkan gambar atau kelainan yang ada pada pasien
TUJUAN sehingga dapat menegakkan diagnosa secara akurat

Seluruh rangkaian proses penggunaan alat dilakukan oleh


KEBIJAKAN
radiografer atau petugas yang terlatih
A. Kriteria persiapan alat :
Rontgen Mobile toshiba
B. Kriteria pelaksanaan :
1. Hubungkan kabel listrik pesawat rontgen kestop kontak
listrik
2. Pesawat dihidupkan dengan menaikkan saklar pada alat
rontgen
PROSEDUR
3. Atur posisi pasien sedemikian rupa sehingga sesuai
dengan orhan yang akan difoto
4. Letakkan kaset yang telah dilengkapi marker dibawah
atau disebelah organ yang akan difoto/ faktor expose, kv,
dan MaS pada meja kontrol
5. Tekan tombol X-Ray setengah untuk persiapan lalu
tombol ditekan full sampai waktu expose berakhir
PESAWAT RONTGENT MOBILE TOSHIBA

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


Rumah Sakit Tk.IV RAD/127/I/2014 2 dari 2
03
dr. Bratanata

6. Selesai pemeriksaan kondisi Kv dan Mas diturunkan


sampai batas terendah lalu saklar diturunkan
PROSEDUR
7. Film yang sudah jadi kemudian diberikan kepada dokter
Sp.Rad untuk di expertise
1. IPSRS
2. Instalasi Radiologi
UNIT TERKAIT
3. Teknisi
PESAWAT RONTGENT TOSHIBA

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


Rumah Sakit Tk.IV 1 dari 2
dr. Bratanata RAD/ 128 /I/ 2014 03

SPO Tanggal terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
PROSEDUR 06/01/2014 Jambi
OPERASIONAL )

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473

PENGERTIAN Suatu alat radiologi yang digunakan untuk memproses foto rontgen
menjadi foto Radionostik sesuai permintaan dokter yang mengirim.
TUJUAN Untuk mendapatkan gambar atau kelainan yang ada pada pasien
sehingga dapat menegakkan diagnosa secara akurat

KEBIJAKAN Seluruh rangkaian proses penggunaan alat dilakukan oleh


radiografer atau petugas yang terlatih

A. Kriteria persiapan alat


1. Rontgen Mobile toshiba
B. Kriteria pelaksanaan
PROSEDUR 2. Hubungkan kabel listrik pesawat rontgen kestop kontak
listrik
3. Pesawat dihidupkan denagan menaikkan saklar [ada alat
rontgen
4. Atur posisi pasien sedemikian rupa sesuai dengan organ
yang akan difoto
5. Letakkan kaset yang telah dilengkapi marker dibawah atau
disebelah organ yang akan difoto / faktor expose, kv, dan
mas pada meja control
PESAWAT RONTGENT MOBILE TOSHIBA

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata RAD/128 /I/ 2014 03 2 dari 2

PROSEDUR
6. Tekan tombol X- Ray setengah untuk persiapan lalu
tombol ditekan full sampai waktu expose berakhir
7. Selesai pemeriksaan kondisi kv dan Mas diturunkan
sampai batas terendah lalu saklar diturunkan
8. Film yang sudah jadi kemudian diberikan kepada dokter
Sp.Rad untuk di expertise

UNIT TERKAIT
1. IPSRS
2. Instalasi Radiologi
3. Teknisi
PROSEDUR PENGOPERASIAN ALAT CT- SCAN ECLOS

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata RAD/129/I/2014 03 1 dari 2

SPO Tanggal terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
PROSEDUR 06/01/2014 Jambi
OPERASIONAL )

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473

Suatu alat yang diperguankan dengan system komputerize


PENGERTIAN
tomografi untuk menegakkan diagnosa dalam bidang radiologi
TUJUAN Menegakkan diagnosa
KEBIJAKAN Pemeriksaan dibawah pengawasan radiologi
PROSEDUR A. Persiapan Alat :
Ct. Scan Hitachi ( ECLOS)
B. Cara Menghidupkan Alat :
1. Saklar dinaikkan, tunggu jam sampai muncul sinyal
gambar dimonitor FlexScan S1921
2. Tekan CPU, tunggu 3 menit
3. Tekan GENTRY, tunggu 3 menit
4. Klik Warm-up , klik confirm, tekan star tunggu sampai 7
menit 50 detik sampai proses warm up selesai
5. Klik Air Calibration, klik confirm, tekan star
6. Tunggu sampai 5 menit
7. Selesai semuanya posisi select mode
NB: Warm Up khusus pagi saja saat memulai
C. Pengoperasian Alat Ct-Scan
1. Pelaksanaan Penyinaran :
A. Petugas pakai film badge
B. Atur posisi pasien
C. Isi data/ identitas pasien, klik proceed, klik confirm star
tunggu sampai keluar gambar Scanogram
PROSEDUR PENGOPERASIAN ALAT CT- SCAN ECLOS

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata RAD/129/I/2014 03 2 dari 2

D. .Atur select slice ( potongan gambar ) yang mau diambil


E. Tekan Move yang pertama
F. Tekan Move yang kedua sampai lampu mati
G. Tekan Star
H. Scan normal/ penyinaran tiap slice gambar yang diambil
I. Cek gambar lihat dimonitor, apabila ada gambar yang goyang
klik scan, klik re-scan cari gambar yang goyang,klik register,
klik confirm, tekan move yang pertama, tekan move yang
kedua sampai lampu mati, tekan star
J. Bila proses pengambilan gambar selesai klik Exam
. End
D. Cara Mematikan Alat
1. Posisi monitor select mode
PROSEDUR
2. Klik menu, shutdown, tunggu sampai muncul tulisan
dimonitor please turn off
3. Tekan Gentry
4. Tekan CPU (tekan terus sampai monitor computer mati).
NB: Apabila sudah dimatikanct-scan jangan dinyalakan
langsung tunggu selama 8-10 menit.
E. Kondisi Darurat:
1. Tekan emergency / stop (tombol merah)
2. Turunkan saklar listrik
3. Hubungi petugas teknisi / piket
F. Cara Pemeliharaan Alat:
1. Dibersihkan setiap hari dengan kain lap
Bila ada kerusakan segera laporkan ke bagian IPS-RS
1. IPS RS

UNIT TERKAIT 2. Unit Radiologi


3. Teknisi
PESAWAT RONTGENT PANORAMIC
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

Rumah Sakit Tk.IV RAD/128/I/2014 03 1 dari 2


dr. Bratanata

SPO Tanggal terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
PROSEDUR 06/01/2014 Jambi
OPERASIONAL )

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473

Panoramic berasal dari kata Panorama, artinya pandangan yang tak

PENGERTIAN terhalang dari berbagai arah untuk melihat suatu bayangan atau
obyek.
untuk mendapatkan gambar atau kelainan gigi yang ada pada pasien
TUJUAN
sehingga dapat menegakkan diagnose secara akurat.
Seluruh rangkaian proses penggunaan alat dilakukan oleh
KEBIJAKAN
Radiografer atau petugas yang terlatih.

A. Kriteria Persiapan Alat :


1. Rontgen Panoramic
B. Kriteria Pelaksanaan :
1. Hubungkan kabel listrik pesawat rontgen ke stop kontak listrik
PROSEDUR 2. Pesawat dihidupkan dengan menekan saklar pada alat
Rontgen.
3. Tunggu beberapa detik sampai gambar dimonitor tampil.
4. Klik RESET
5. Klik MODE, lalu pilih pemeriksaan yang dibutuhkan PANO /
CEPHALO. Bila PANO Klik STANDAR kemudian klik BACK
6. Klik manual, kemudian atur faktor Expose : KV 62 MA 6
kemudian klik BACK
7. Pasang kaset pada alat PANORAMIC
PESAWAT RONTGENT PANORAMIC

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


Rumah Sakit Tk.IV 2 dari 2
dr. Bratanata RAD /128/I/2014 03
8. Atur posisi pasien, kemudian klik INDIKATOR Lampu
9. Klik RESET lagi bila ada perubahan posisi tube pada alat
10. Klik READY
11. Klik Expose lama sampai pergerakan tube berhenti Pasien

PROSEDUR selesai
12. Klik RESET lagi
13. Ambil kaset kemudian di ciuci di kamar gelap
14. Selesai

1. IPS RS
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Radiologi
PENGGUNAAN ALAT MAGNETIC RESONANCE
IMAGING

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


Rumah Sakit Tk.IV
RAD/ 130 /I/ 2014 00 1 dari 1
dr. Bratanata

SPO Tanggal terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
PROSEDUR 06/01/2014 Jambi
OPERASIONAL )

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473

MRI (Magnetik Resonance Imaging) adalah suatu alat canggih

PENGERTIAN diagnostik dengan menggunakan medan magnet untuk pemeriksaan


bagian tubuh, otak dll.
untuk menilai anatomi jaringan lunak dalam tubuh terutama otak,

TUJUAN sumsum tulang belakang, susunan saraf pusat, otot, ligament,


tendon, ruang sendi seperti pada cidera lutut atau sendi bahu.
Dapat dioperasikan oleh ahli madya atau tenaga terlatih lainnya
KEBIJAKAN

1. Nyalakan pesawat MRI


PROSEDUR 2. Tekan tombol CPU ON
3. Tunggu sampai keluar menu ALRIS II
4. Tekan tombol MR ON
5. Tunggu LED CPU dan LED MR nyala READY
6. Pesawat siap digunakan

1. Ruang Rawat inap

UNIT TERKAIT 2. Ruang Rawat Jalan


3. IGD
PROSEDUR PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN
ALAT PEMERIKSAAN RADIOLOGI
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :
Rumah Sakit Tk.IV B/Protap/02/01/2014 01 1/2
dr. Bratanata

SPO Tanggal terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
PROSEDUR 02/01/2014 Jambi
OPERASIONAL )

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473

Pemeliharaan peralatan radiologi yaitu melakukan tindakan untuk

PENGERTIAN menjaga agar kemampuan dan kualitas alat tetap berfungsi sesuai
kegunaannya untuk melakukan pelayanan di instalasi radiologi.
Agar pelayanan di instalasi radiologi berjalan sesuai prosedur untuk
TUJUAN
mencapai kepuasan pasien.
1. Undang-undang Nomor 23 tentang Kesehatan, Tambahan
KEBIJAKAN
Lembarab Negara Republik Indonesia Nomor 3676: tentang
peraturan pemerintaha tentang keselamatan radiasi pengion dan
keamanan sumber radioaktif.
2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaga
Nukliran
3. Peratuan Menteri Kesehatan Nomor 780/MENKES/PER/VIII/2008
tentang Penyelenggaraan Pelayanan Radiologi.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1014/MENKES/SK/XI/2008
tentang Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik di Sarana
Pelayanan Kesehatan.
1. Melakukan pendataan alat sesuai dengan spesifikasi
2. Melakukan pengecekan fisik dan uji kemampuan alat
PROSEDUR
3. Mencatat hasil pengecekan dan uji kemampuan alat dalam
bentuk program pemeliharaan
4. Melaporkan hasil evaluasi pemeliharaan alat-alat radiologi
kepada kepala instalasi radionuklir dan kabag haralkes instalasi
radionuklir
PROSEDUR PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN
ALAT PEMERIKSAAN RADIOLOGI

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
B/Protap/02/01/2014 01 2/2

5. Waktu pemeliharaan dan pelaporan hasil evaluasi dalam kurun


waktu satu bulan Pemeliharaan peralatan radiologi yaitu

PROSEDUR melakukan tindakan untuk menjaga agar kemampuan dan


kualitas alat tetap berfungsi sesuai kegunaannya untuk
melakukan pelayanan di instalasi radiologi.

1. Kepala RS.Tk.IV Dr. Bratanata


UNIT TERKAIT
2. Instalasi Radiologi
PENGGUNAAN ALAT CT. SCAN
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :
Rumah Sakit Tk.IV B/ Protap/I /2014 00 1/2
dr. Bratanata

SPO Tanggal terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
PROSEDUR 02-01-2014 Jambi
OPERASIONAL )

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473

Computerized Tomography adalah suatu prosedur yang digunakan


PENGERTIAN untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari susunan
saraf, otot, tulang, tenggorokan dan rongga perut.
Untuk menilai semua organ dalam tubuh yang dapat membantu
TUJUAN dalam menegakkan diagnose suatu penyakit

Dapat diopersaikan oleh ahli madya radiologi atau tenaga terlatih


KEBIJAKAN lainnya

1. Nyalakan Travo
2. Nyalakan Pesawat CT-SCAN dengan menekan tombol CPU
kemudian GANTRY
3. Nyalakan Mesin Printer
4. Masukkan Identitas pasien yang akan diperiksa
PROSEDUR
5. Atur posisi pasien pada meja pemeriksaan sesuaikan dengan
jenis pemeriksaan CT-SCAN
6. Klik CONFIRM pada layar komputer, selanjutnya dengan MOVE,
kemudian START untuk SCANOGRAM
7. Atur Slice yang akan diambil, Thickness 5 mm
8. Klik CONFIRM lalu tekan MOVE, tekan MOVE sekali lagi tahan
untuk mengatur GANTRY pesawat
9. Klik Start untuk memulai
10. Setelah selesai GANTRY di normalkan kembali
11. Cetak film untuk di ekspertise
PENGGUNAAN ALAT CT. SCAN

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
B/ Protap/I /2014 00 2/2

1. Ruang Inap
UNIT TERKAIT 2. Runag IGD
3. Rawat Jalan
RONTGEN
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

K3/173/II/204 01 1/2
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata

SPO Tanggal terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
PROSEDUR 14-02-2014 Jambi
OPERASIONAL )

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473

Suatu alat radio diagnostic yang terdiri dari rangkaian listrik yang
PENGERTIAN
mempunyai gelombang elektromagnetik yang paling kecil (sinar x)
Untuk membuat gambaran radiodiagnostik untuk mendiagnosa
TUJUAN
patologis atau kelainan yang diderita oleh pasien
Dapat diopersaikan oleh ahli madya rontgen dan tenaga terlatih
KEBIJAKAN
A. Persiapan Alat :
PROSEDUR 1. Pesawat yang sudah siap dioperasikan
2. Kaset yang berisi film
3. Grid
4. Marker
5. Cairan-cairan yang siap dipergunakan dengan manual ataupun
automatic processing
6. Untuk pemeriksaan khusus dilengkapi dengan alat-alat medis
dan kontars medis
B. Pelaksanaan
1. Untuk pemeriksaan khusus pasien disiapkan sesuai prosedur.
2. Memberitahu pasien.
3. Hidupkan peswat rontgen dengan menekan tombol hijau agar
arus dari PLN masuk ke pesawat kemudian tekan tombol on
paa meja kontrol.
4. Mengatur posisi npasien pada meja pemeriksaan sesuai
dengan organ yang diperiksa.
5. Kaset yang dilengkapi dengan film dan marker diatur dibawah
organ yang diperiksa.
6. Pengaturan factor exposi dari control table
7. Processing film rontgen dikamar gelap dengan automatic
ataupun cara manual.
RONTGEN

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


2/2
Rumah Sakit Tk.IV K3/173/II/204 01
dr. Bratanata
PROSEDUR A. Cara Pemeliharaan
1. Suhu ruangan harus stabil sesuai dengan kebutuhan ruangan
tersebut.
2. Pembersihan alat-alat dari debu dan bercak-bercak contras
media setiap harinya.
3. Penutupan cairan kimia dan keseterilan air yang digunakan
pada prosesing.

UNIT TERKAIT Instalasi Radiologi


PENGGUNAAN ALAT X-RAY MOBILE UNIT

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


Rumah Sakit Tk.IV B/Protap/I/2014 00 1
dr. Bratanata

SPO Tanggal terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
PROSEDUR 02-01-2014 Jambi
OPERASIONAL )

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473

Alat rontgen mobile unit adalah alat / pesawat rontgen yang bisa

PENGERTIAN dipindah-pindah untuk pemeriksaan rontgen di ruang perawatan


umumnya khususnya ruang ICU
1. Memperkecil resiko yang bisa terjadi dalam transpotasi ke
Radiologi
TUJUAN
2. Untuk mendapatkan gambaran radio diagnotik. Sehingga
diagnose pasien dapat terdeteksi

KEBIJAKAN Dapat diopersaikan oleh ahli madya atau tenaga terlatih

1. Mempersiapkan X-Ray mobile : kaset, marker, apron, masker, dan


PROSEDUR sarung tangan
2. Membawa perlengkapan tersebut keruangan ICU atau ruangan
lainnya.
3. Member tahu pasien atau perawat ruangan
4. Hidupkan pesawat dengan menekan tombol
5. Mengatur posisi pasien dengan yang diperiksa
6. Kaset diletak di bawah organ bagian yang diperiksa atau factor
expose
7. Diexpose beri kode X-RAY
8. Film diproses di kamar gelap

1. Ruang ICU, HDU dan PRT


UNIT TERKAIT
2. IGD
PENGGUNAAN ALAT PANORAMIK

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


Rumah Sakit Tk.IV B/Protap/I/2014 00 1
dr. Bratanata

SPO Tanggal terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
PROSEDUR 02-01-2014 Jambi
OPERASIONAL )

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473

Panoramik adalah pesawat khusus yang digunakan untuk

PENGERTIAN pemeriksaan gigi. Atau bisa juga digunakan untuk pemeriksaan


rahang atas dan rahang bawah
Untuk menilai anatomo gigi keseluruhan
TUJUAN

KEBIJAKAN Dapat diopersaikan oleh ahli madya atau tenaga terlatih

PROSEDUR 1. Hubungkan kabel pesawat dengan aliran listrik


2. Nyalakan Pesawat Panoramik
3. Klik RESET MODE
4. Tekan pemeriksaan yang dibutuhkan PANO / CEPHALO
5. Atur factor eksposi sesuai kondisi pasien dan pemeriksaan
6. Pasang kaset pada tempatnya
7. Atur asiai. pasian. (klik.ANDIKATOR),
8. Klik Reset kemudian jika sudah Klik Ready
9. Tekan tombol ekspose tahan sampai pemeriksaan selesai
10. Klik RESET kembali untuk mengembalikan posisi pesawat
1. Ruang Inap
UNIT TERKAIT 2. Ruang IGD
3. Rawat Jalan
MEMPROGRAM DIALISIS

Rumah Sakit Tk.IV


No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :
dr. Bratanata
SPO/HEM/005 00 1/2

SPO Tanggal terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
PROSEDUR 02-01-2014 Jambi
OPERASIONAL )

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473
Suatu kegiatan dengan memasukan data-data pasien
PENGERTIAN
yang dibutuhkan dalam proses dialisis ke dalam mesin HD

Mencapai target ultrafiltrasi, antara lain dengan cara :


TUJUAN
a). Membuang kelebihan cairan dalam tubuh.
b). Berat badan tercapai sesuai dengan berat badan kering ( dry
weight).
Setiap memprogram dialisis mengacu pada ketentuan atau
KEBIJAKAN
perm intaan yang ditetapkan

1. Perawat membandingkan berat badan yang lalu dengan berat


badan sekarang.
2. Tekan tombol UF untuk menentukan target cairan yang akan
ditarik atau dikeluarkan.
PROSEDUR 3. Tekan tombol time lift untuk menetukan waktu atau lama dialisis.
4. Pilih program ultrafiltrasi sesuai dengan kondisi keadaan umum
pasien, kemudian masukan kedalam profil ultrafiltrasi.
5. Tekan tombol ON di menu UF.
6. Program penggunaan heparin yang sesuai dengan keadaan
pasien atau masa pendarahan pasien.
30. Tentukan rata-rata penggunaan heparin setiap jam
31. Tentukan lama penggunaan heparin ( satu jam sebelum
akhir dialisis heparin stop).
7. Perawat menekan tombol ON untuk menjalankan pompa heparin.
8. Selesai.
MEMPROGRAM DIALISIS

Rumah Sakit Tk.IV


dr. Bratanata No. Dokumen : Revisi : Halaman :
2/2
SPO/HEM/005 00

1. Dokter Spesialis
UNIT TERKAIT 2. Perawat Hemodialisa
CARA PENGOPERASIAN MESIN HEMODIALISA
"JOYHEAL"

Rumah Sakit Tk.IV No. Dokumen : No Revisi : Halaman :


dr. Bratanata
SPO/HEM/006 00 1/2

SPO Tanggal terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
PROSEDUR 02-01-2014 Jambi
OPERASIONAL )

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473
Suatu cara menghidupkan mesin HD sehingga slap di pakai kepada
PENGERTIAN
pasien.

TUJUAN
Agar slap di pakai pada pasien

Operasional oleh petugas HD yang sudah dilatih.


KEBIJAKAN

Buka stop kran sumber air.


ON kan switch utama dibagian belakang mesin.
Tunggu sampai LED power berwarna merah.
Tekan Power dibagian depan
PROSEDUR Masukan Red line concentrate ke container Acid lalu Blue line
concentrate bicarbonate ke container bicarbonate.
Mesin langsung melakukan self test
Setelah itu msein masuk ke mode prime.
Pasang Blood Line, Dialyzer dan Heparin.
Pindahkan hansen connector ke dialyzer.
Sentuh Prime.
Hilangkan udara dari blood line. Jika sudah, sentuh BLOOD PUMP
(blood pump akan berhenti).
Sentuh SETTING = Dialysis Setting
CARA PENGOPERASIAN MESIN HEMODIALISA
"JOYHEAL"

Rumah Sakit Tk.IV No. Dokumen : No Revisi : Halaman :


dr. Bratanata
SPO/HEM/006 00 2/2

Set : Dialysis Time ; masukan data


PROSEDUR
Set : OF Goal ; masukan data
Set : Heparin Time ; masukan data
Set : Heparin ; masukan data
Jika semua data telah sesuai dengan yang diinginkan, sentuh OK =
RETURN = RETURN
Hubungkan blood line dengan pasien.

UNIT TERKAIT Unit hemodialisa


TREADMILL TEST

Rumah Sakit Tk.IV No. Dokumen : No Revisi : Halaman :


dr. Bratanata
B/Protap/113/V/2015 1/1 1/2

SPO Tanggal terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
PROSEDUR 02-01-1015 Jambi
OPERASIONAL )

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473

Sarana diagnostik dan prognostik penting untuk menilai pasien-


PENGERTIAN
pasien yang diduga atau diketahui menderita penyakit jantung
iskemia, gangguan irama jantung serta menjadi bahan referensi
pemeriksaan Iebih lanjut untuk mengetahui adanya kelainan jantung

Untuk menilai pasien-pasien yang diduga atau diketahui mendenta


TUJUAN
penyakut jantung

KEBIJAKAN Dilakukan oleh perawat terlatih

Persiapan
1. Defbribrilstor
2. Oksigen
PROSEDUR
3. Obat-obatan untuk mengatasi keadaan emergensi jantung
4. Tredmill test
5. Tensi meter

Persiapan pasien
1. Pasien diintrusikan tidak makan, minum atau merokok 2 jam
sbelum test
2. Anamnesis rtwayat medis, obat-obatan yang dikonsumsi
3. Pemeriksaan fisik
4. Informed consen
TREADMILL TEST

Rumah Sakit Tk.IV


dr. Bratanata No. Dokumen : No Revisi : Halaman :

B/Protap/113/V/2015 1/1 2/2

Pelaksanaan:
Perawat mencuci tangan
Pasien diberi tahu tindakan yang akan dilakukan
Alat-alat didekaikan

PROSEDUR 5. Mengatur posisi pasien dan menginstruksikan pasien untuk melepaskan


pakaian
6. Pemasangan elektroda & tread mill test
7. Memasukan riwayat pasien dengan kokmputerisasi
8. Merekam EKG resting (suppaint/berbaring)
9. Pasien diinstruksikan berdiri perlahan dan naik ke alat treadmill
10. Sebelum alat treadmill berjalan, perawat memberikan penjelasan
cara kerja alat treadmill tahap demi tahap
11. Pemasangan tensi meter dibagian lengan pasien
12. Treadmill dilaksanakan sesuai prosedur
13. Hasil pemeriksaan treadmill test dikolaborasikan dengan dokter
14. Alat-lat lepaskan dan rapikan
15. Pasien dirapikan
16. Perawat mencucu tangan

1. Perawatan
UNIT TERKAIT 2. Rawat inap
3. Rawat jalan
OPERASIONAL ALAT BECKAM COULTER CX5 PRO

Rumah Sakit Tk.IV


dr. Bratanata No. Dokumen : No Revisi : Halaman :

L/25/II/2014 01 1/2

SPO Tanggal terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
PROSEDUR 10-02-1014 Jambi
OPERASIONAL )

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473
Alat yang digunakan untuk pemeriksaan kimia darah, elektrolit, dan
PENGERTIAN enzym jantung.

TUJUAN Untuk pemeriksaan kimia darah, elektrolit, dan enzym jantung.

KEBIJAKAN Penggunaan alat secara tepat

A. Persiapan reagensia
1. Cara memasukkan reagent Beckman (posisi standby)
a. Reagensia di stabilkan pada suhu kamar
b. Sebelum memasukkan reagen kealat, dilihat terlebih dahulu
cara preparasi reagensia. (sesuai dengan protap reagensia)
PROSEDUR c. Tekan tombol F2 (Reagent load) kemudian select
d. Tekan tombol F1 (Auto load) kemudian enter
2. Cara memasukkan reagent Beckman (posisi running)
a. Reagensia di stabilkan pada suhu kamar
b. Sebelum memasukkan reagen ke alat, dilihat terlebih dahulu
cara preparasi reagent. (sesuai dengan protap reagent)
c. Tekan tombol F2 (Reagent load) kemudian select
d. Tekan tombol Fl (auto load)
e. Tunggu hingga keluar perintah "Reagent load ready.
f. Tekan tombol Prey Screen
g. Kemudian masukkan reagent kerja dalam plat
dengan melihat sensor Beckman
OPERASIONAL ALAT BECKAM COULTER CX5 PRO

Rumah Sakit Tk.IV


dr. Bratanata No. Dokumen : No Revisi : Halaman :

L/25/II/2014 01 2/2

3. Cara calibrasi reagent Beckman


PROSEDUR
a. Tekan tombol F3 (calibration), select reagen yang mau
diperiksa
b. Tekan Fl (Man Cup Assignmant)
c. Isi sector dan cup
d. Ketik nama calibrasi
e. Tekan tombol Prey Screen (kembali ke menu awal)
OPERASIONAL ALAT HUMAREADER PLATE ELISA

Rumah Sakit Tk.IV


dr. Bratanata No. Dokumen : No Revisi : Halaman :

L /30/II/2014 00 1/2

SPO Tanggal terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
PROSEDUR 10-02-1014 Jambi
OPERASIONAL )

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473
Alat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan serologi Elisa
PENGERTIAN

Untuk pemeriksaan Elisa (T3 T4 TSH, PSA, Anti HbC, HbSAg, Anti
TUJUAN
HbSAg dan HIV)

Penggunaan alat secara benar dan tepat


KEBIJAKAN

A. Operasional alat

1. Tekan tombor ON, dilayar akan muncul select menu

2. Tekan tombol A kemudian masukkan nomor, pemeriksaan

PROSEDUR yang akan dikerjakan

3. Kemudian enter, tekan 1 untuk "Yes" dan 0 untuk "No"

(kalibrasi)

4. Tekan 1 (yes) maka pada layar keluar bacaan read

5. Kemudian tekan 9 (end), tekan 1 (yes) dan enter

6. Kemudian tekan H dan enter

7. Kemudian tekan 1 dan enter maka akan keluar bacaan read

8. Tekan read, tunggu hasil keluar

9. Kemudian clear 2 x, selesai.


OPERASIONAL ALAT HUMAREADER PLATE ELISA

Rumah Sakit Tk.IV


dr. Bratanata No. Dokumen : No Revisi : Halaman :

L /30/II/2014 00 2/2

1. Petugas laboratorium
UNIT TERKAIT
2. Tekhnisi alat
OPERASIONAL ALAT CENTRIFUGE EPPENDORF
No. Dokumen : No Revisi : Halaman :

Rumah Sakit Tk.IV L /46/II/2014 01 1/2


dr. Bratanata

SPO Tanggal terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
PROSEDUR 10-02-1014 Jambi
OPERASIONAL )

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473

PENGERTIAN Alat yang digunakan untuk memisahkan endapan dan persipitat

TUJUAN Untuk memisahkan cairan antara endapan dan presipitat

KEBIJAKAN Penggunaan alat secara benar dan tepat

A. Pemasangan alat
1. Letakan alat pada permukaan yang datar dan anti getar
2. Diletakan pada ruangan dengan ventilasi dan hindarkan dan
cahaya matahari Iangsung
PROSEDUR
3. Pasang rotor dan kencangkan
4. Pasang kabel power ke sumber listrik, cek voltase (disesuaikan
dengan alat)
B. Operasional alat
1. Tekan power Switch (di belakang mesin)
2. Tekan tombol Open untuk membuka tutup
3. Tempatkan tabung tabung yang akan disentrifuge
4. (diputar) usahakan penempatan tabung seimbang
baik isi tabung atau posisi tabung
5. Set beberapa kecepatan (rpm) yang diperlukan dengan
memutar tornbol Speed
6. Set waktu (Iamanya) centrifuge dengan memutar tombol
Time
OPERASIONAL ALAT CENTRIFUGE EPPENDORF
No. Dokumen : No Revisi : Halaman :
2/2
Rumah Sakit Tk.IV L /46/II/2014 01
dr. Bratanata

PROSEDUR
7. Tekan tombol Star, tunggu sampai time dan rpm
menunjukkan angka 0
8. Lid terbuka secaara otomatis
C. Pemeliharaan
1. Cabut kabel power
2. Bersihkan mesin dengan kain halus dan air hangat (jangan
memakai alkohol atau sejenisnya)
3. Rotor atau bucket dibersihkan satu bulan sekali

1. Petugas laboratorium.
UNIT TERKAIT
2. Tekhnisi alat
OPERASIONAL ALAT NYCOCARD READER II
No. Dokumen : No Revisi : Halaman :

Rumah Sakit Tk.IV L /3/II/2014 01 1


dr. Bratanata

SPO Tanggal terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
PROSEDUR 10-02-1014 Jambi
OPERASIONAL )

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473

PENGERTIAN Alat yang digunakan untuk pemeriksaan kadar HbA1C dalam darah

TUJUAN Untuk pemeriksaan HbA1C

KEBIJAKAN Penggunaan alat secara benar dan tepat

PROSEDUR A. Operasionai slat :


1. Tekan tombol "ON"
2. Biarkan alat sampai dimonitor menunjukkan "Calibrate"
kemudian tekan "ENTER"
3. Tempelkar Reader Pen ke White Device
4. Tunggu sampai dimonitor menunjukkan "Calibrated' (alat
sudah terkalibrasi sendiri)
5. Tekan "ENTER"
Pilih jenis pemeriksaan yang akan diperiksa.

1. Petugas laboratorium
UNIT TERKAIT
2. Tekhnisi alat
OPERASIONAL ALAT OVEN MEMMERT (INKUBATOR)

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

Rumah Sakit Tk.IV L/34/II/2014 00 1


dr. Bratanata

SPO Tanggal terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
PROSEDUR 10-02-2014 Jambi
OPERASIONAL )

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473
PENGERTIAN Alat yang digunakan untuk inkubasi sampel

TUJUAN Untuk inkubasi sampel pada pemeriksaan yang digunakan pada suhu
dan waktu tertentu
KEBIJAKAN Penggunaan alat secara benar dan tepat
A Operasional alat :
PROSEDUR 1. Masukkan stop kontak
2. Tekan tombol "ON" (ditandai dengan lampu menyala
merah)
3. Tunggu beberapa saat sampai suhu alat mencapai stabil (37
C)
Masukkan sampel atau bahan pemeriksaan kedalam oven dan
atur waktu yang akan digunakan.

1. Petugas laboratorium
UNIT TERKAIT
2. Tekhnisi alat
OPERASIONAL ALAT NERACA DIGITAL

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata L/63/II/2014 00 1

SPO Tanggal terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
PROSEDUR 10-02-2014 Jambi
OPERASIONAL )

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473
PENGERTIAN Alat yang digunakan untuk menimbang reagensia dalam bentuk
bubuk
TUJUAN Untuk menentukan berat suatu zat atau reagensia yang diperlukan
KEBIJAKAN Penggunaan alat seca a benar dan tepat
A. Operasional alat :
1. Tempatkan timbangan pada tempat yang sejuk, tidak berangin
kencang dan tidak banyak getaran.
2. Perhatikan gelembung udara yang terdaDat di
sebelah kid depan, pastikan agar gelembung udara tersebut
berada tepat di tengah-tengah lingkaran dengan memutar kaki
timbangan.
PROSEDUR
3. Pasang pan size (wadah penimbangan), hubtingken adaptor
standar (TB 123) dengan sumber list,* PLN (usahakan agar
tegangan stabil).
4. Hidupkan timbangan dengan menekan tombol
ON/OF.
5. Panaskan timbangan selama 30 menit.
6. Tahan tombol mode sampai keluartulisan Response, lalu lepas
tombol mode
7. Timbangan slap digunakan.
8. Tekan tombol Re-zero apabila timbangan tidak
menunjukan angka nol.
1. Petugas laboratorium
Unit terkait
2. Tekhnisi alat
PEMELIHARAAN ALAT NERACA DIGITAL

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata L/035/II/2014 00 1

SPO Tanggal terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
PROSEDUR 10-02-2014 Jambi
OPERASIONAL )

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473
PENGERTIAN Suatu proses tata cara dalam melaksanakan pemeliharaan alat
Neraca Digital
TUJUAN Sebagai acuan untuk memelihara dan mencegah alat dari kerusakan
sehingga alat slap pakai dan tetap terjaga keakuratannya
KEBIJAKAN Alat laboratorium perlu dipelihara secara teratur oleh petugas
laboiatorium dan rekanan alat untuk menjaga dan meningkatkan mutu
pemeriksaan laboratorium.
A. Pemeliharaan
1. Jangan letakan timbangan langsung di bawah sinar matahari
2. Hindari kondisi tempat yang bertnedan magnet tinggi, berdebu,
bergetar
3. Hindari mernegang pan size timbangan pada saat hendak
PROSEDUR
memindahkan timbangan
4. Jangan meletakan benda apapun di atas timbangan terialu
lama meskipun timbangan tidak dalam keadaan aktif
5. Jangan menimbang dengan cara membanting benda ke pan
size timbangan
6. Hindari menimbang benda yang beratnya melebihi dari batas
kapasitas maksimum
7. Untuk penyimpanan dalam dalam waktu yang cukup lama,
simpanlah timbangan dalam kardus dan kemasan yang Asli
1. Petugas laboratorium
Unit terkait
2. Tekhnisi alat
OPERASIONAL ALAT HUMALYZER 3000

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata L/035/II/2014 00 1

SPO Tanggal terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
PROSEDUR 10-02-2014 Jambi
OPERASIONAL )

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473
PENGERTIAN Alat yang digunakan untuk pemeriksaan kimia darah secara
semi automatic
TUJUAN Untuk pemeriksaan kimia darah secara semi automatic
KEBIJAKAN Penggunaan alat secara benar dan tepat
A. Operasional slat :
1. Pasang botol pembuangan dan sambungkan selang sesuai
dengan warns
2. Pasang kabel power kesumber listrik
3. Angkat (tegakkan LCD) kemudian tekan tombol ON/OFF
dan tunggu selama 15 menit agar suhu stabil pada 37C
4. Pada monitor akan tertera menu Fl (run test). F2 (Program), F3
(Worklist). dan F4 (Tools)
5. Tekan Fl kemudian pilih nomor test yang akan diperiksa
PROSEDUR kemudian ENTER
6. Alat akan menanyakn apakah menu program lieu. dicetak atau
tidak, tekan F4 untuk Yes atau F3 untuk No
7. Kemudian alat akan menanyakan apakah mau menggunakan
blanko lama atau baru (pilih Yes or No
8. Alat akan menanyakan apakah mau menggunakan standart
lama atau baru pilihan sama seperti diatas
9. Apabila kita menggunakan standart lama, maka alat akan
menanyakan apakah kurve nya mau dicetak apa tidak
10. Alat akan meminta blank, standart (apabila menggunakan
standart atau blank baru) kemudian sampel dan seterusnya,
masukkan sesuai permintaan slat dengan Para memasukkan
sampel pada selang flowcell kemudian masukkan jari kesensor
penghisap
11. Jika sampel sudah di hisap maka hasil secara otomatis akan
tercetak pada printer

Unit terkait Laboratorium


OPERASIONAL ALAT SYSMEX KX-21

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata L/27/II/2014 00 1

SPO Tanggal terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
PROSEDUR 10-02-2014 Jambi
OPERASIONAL )

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473
PENGERTIAN Alat yang digunakan untuk pemeriksaan darah lengkap

TUJUAN Untuk pemeriksaan darah lengkap


KEBIJAKAN Penggunaan alat secara benar dan tepat
A. Operasional slat :
1. Pastikan instrument KX - 21 dalam keadaa
"Ready"
PROSEDUR 2. Masukkan data pasien dengan menekan tomboi "Sampel No'
3. Isikan No Identitas sampel yang akan diperiksa, kemudian
tekan tombol Enter
4. Letakkan darah pasien dibawah aspiration probe
5. Tekan tombol Start (warns hijau)
6. Hasil pemeriksaan akan tertampil dilayar dan 1
tercetak pada print out.

1. Petugas laboratorium
Unit terkait
2. Tekhnisi alat
PROSEDUR PEMELHIARAAN ALAT HEMOSTASIS
SYSMTEX CA - 50

Rumah Sakit Tk.IV No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


dr. Bratanata
L/28/II/2014 00 1/2

SPO Tanggal terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
PROSEDUR 10-02-2014 Jambi
OPERASIONAL )

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473
PENGERTIAN Suatu proses rata cara dalam melaksanakan pemeliharaar alat
Haemostasis Sysmex CA-50
TUJUAN Sebagai acuan untuk memelihara dan mencegah alat dan ken sakan
sehingga alat siap pakai dan tetap terjaga keakuratannya
KEBIJAKAN Mat laboratorium perlu dipelihara secara teratur dan berkalE oleh
petugas laboratorium dan rekanan alat untuk menjaga
dan meningkatkan mute pemeriksaan laboratorium.
A. Perawatan Harian
1. Matikan alat dan lepaskan kabel Power Cord
2. Bersihkan masing-masing bagian dengan menggunakan kain
lembut dengan air. Apabila kotoran susah dihilangkan,
gunakan kain lembut dengan sabun deterjen, kemudian, bilas
PROSEDUR dengan kain basah lain usap dengan kain lembut yang,kering (
jangan menggunakan cairan bersih apapun selain air dan .
deterjen netral)
3. Dokumentasikan pada lembar Maintenance Cheeklist
B. Perawatan Mingguan
1. Matikan alat dan lepaskan kabel Power Cord
2. Bersihkan kotoran yang menempel pada permukaan alat
dengan menggunakan kain yang sudah dibasahi dengan air
dan deterjen netral. Kemudian usap dengan menggunakan
kain lembut yang kering
PROSEDUR PEMELHIARAAN ALAT HEMOSTASIS
SYSMTEX CA - 50

Rumah Sakit Tk.IV No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


dr. Bratanata
L/28/II/2014 00 2/2

PROSEDUR 3. Lepaskan filter dibagian bawah alat. Bersihkan filter tersebut


dengan air lain keringkan. Pasang kembali filter ke tempat
semula
4. Dokumentasikan pada lembar Maintenance Cheeklist

1. Petugas laboratorium
Unit terkait
2. Tekhnisi alat
PEMELIHARAAN ALAT CENTRIFUGE
EPPENDORF

Rumah Sakit Tk.IV No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


dr. Bratanata
L/32/II/2014 00 1/2

SPO Tanggal terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
PROSEDUR 10-02-2014 Jambi
OPERASIONAL )

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473
PENGERTIAN Suatu proses tata cara dalam melaksanakan pemeliharaaN alat.
Centrifuge Eppendorf
TUJUAN Sebagai acuan untuk memelihara dan mencegah alat dari kerusakan
sehingga alat siap pakai dan tetap terjaga kualitasnya.
KEBIJAKAN Alat laboratorium perlu dipelihara secara teratur dan berkala oleh
petugas laboratorium dan rekanan alat untuk menjaga dan
meningkatkan mutu pemeriksaan
A. Perawatan
1. Selalu putuskan arus listrik dari sumbemya saat akan
melakukan servis
2. Bersihkan meth' dengan kain halm dan air hangat (jangan
memakai alkohol atau jenisnya)
PROSEDUR 3. Servis dilakukan oleh personil yang mempunyai keahlian atau
tertara yang mempunyai izin khusus.
4. Untuk menghindari kejutan listrik, harus selalu menggunakan
alat stavolt untuk penanganan anus listrik dan voltase yang
benar.
5. Voltase lain yang mempunyai spesifikasi khusus akan
mempengaruhi pengoperasian dari pada kecepatan dan
kekuatan centrifuge
6. Perawatan harus dilakukan secara berperiode atau
kapanpun diperlukan.
PEMELIHARAAN ALAT CENTRIFUGE
EPPENDORF

Rumah Sakit Tk.IV No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


dr. Bratanata
L/32/II/2014 00 2/2

.
PROSEDUR
7. Rotor atau bucket harus selalu seimbang
8. Rotor atau bucket dibersihkan 1 bulan sekali.

UNIT TERKAIT . Petugas laboratorium


2. Tekhnisi alat
PEMELIHARAAN ALAT MIKROSKOP OLYMPUS CX21

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata L/33/II/2014 00 1/2

Ditetapkan,
SPO Tanggal terbit : Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
( STANDAR Jambi
PROSEDUR 10-02-2014
OPERASIONAL )

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473
PENGERTIAN Suatu proses tats cara dalam melaksanakan pemeliharaan alat
Mikroskop Olympus Cx 21
TUJUAN Sebagai acuan untuk memelihara dan mencegah alat dari ketusakan
sehingga alat slap pakai dan tetap terjaga keakuratannya
KEBIJAKAN Alat laboratorium perlu dipelihara secara teratur dan berkala oleh
petugas laboratorium dan rekanan alat untuk menjaga dan
memnikatkan mutu pemeriksaan laboratorium
1. Bagian-bagian yang harus dibersihkan :
a. Lensa okuler (eyepiece lens)
b. Lensa obyektif (objectve lens)
c. Badan mikroskop (microscope body)
2. Cara kerja perawatan
a. Lensa okuler
PROSEDUR a. bersihkan bagian lensa yang kotor akibat debu atau jamur
dengan menggunakan blower atau kuas halus.
b. Setelah debu dibersihkan lalu kits menggunakan kertas
tissue yang digulung dengan menggunakan stile kayo
b. Lensa obyektif
Sama seperti membersihkan lensa okuler, kecaaii untuk
obyektif 100x harus menggunakan Wash Benzin (bensin putih)
untuk menelilanglcan oh imersi.
c. Badan Mikroskop
a. Untuk badan mikroskopkita bersihkan dengan sabun
deterjen, sebaiknya sikat yang halus.
PEMELIHARAAN ALAT MIKROSKOP OLYMPUS CX21

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata L/33/II/2014 00 2/2

b. Pada saat membersihkan both mikroskop, semua lensa


dilepas dahulu dan lubang / tempat
lensa tersebut ditutupdengan kertas tissue biasa agar tidak
kemasukan air atau benda yang lainnya
PROSEDUR c. Kaca penutup lampu / lensa penerangan
d. Bersihkan penutup lampu dengan menggunakan tissue
atau kain halus setiap awal penggunaan..
3. Cara penyimpanan
Tempatkan mikroskop di tempat yang kering (tidak lembab,)
Untuk lensa okuler dan lensa obyektif sebaiknya ditambahkan
silicagel untuk menyerap uap air disekitar lingkungan tempat
penyimpanan mikroskop.

1. Petugas laboratorium
UNIT TERKAIT
2. Tekhnisi alat
PEMELIHARAAN ALAT HUMALYZER 3000
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

Rumah Sakit Tk.IV L/Protap/043/II/2014 00 1/2


dr. Bratanata

Ditetapkan,
SPO Tanggal terbit : Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
( STANDAR 10-02-2014 Jambi
PROSEDUR
OPERASIONAL )

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473
PENGERTIAN Suatu proses tata cara dalam melaksanakan pemeliharaan
alatHumalyzer 3000
TUJUAN Sebagai acuan untuk memelihara dan mencegah alat dari kerusakan
sehingga alat siap pakai dan tetap terjaga keakuratannya
KEBIJAKAN Alat laboratorium perlu dipelihara secara teratur dan berkala untuk
menjaga dan meningatkan mutu pemeriksaan laboratorium
1. Bersihkan alai dari debu dan kotoran, lakukan minimal 2x
seminggu
2. Sebelum alat dimatikan lakukan pencucian dengan purge
3. Cara mengganti lampu
a. Buka cover screw kemudian angkat cover keatas kemudian
lihat posisi lampu
PROSEDUR b. Pada alat terdapat 4 bh lamp connector screws,bukalah 2
screws yang berada ditengah
c. Cabut lampu dan kemudian masukan lampu barn (jangan
memegang lampu dengan mengunakan tangan. kosong
lapisillahy dengan tissue)
d. Atur posisi lampu barn agar center dengan iensa kemudian
kencangkankembali kedua screws
e. Tutup cover dan hidupkan alat dan tekan tool(f4),Ialu pilih
diagnostic lalu filter voltage
f. Apabila nilai filter 2 sampai 10 berarti penggantian lampu
sudah selesai
PEMELIHARAAN ALAT HUMALYZER 3000

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata L/Protap/043/II/2014 00 2/2

g. Apa bila nilai nya belum tercapai berarti lampu kurang center,
geserlah lampu dengan memutar vertical screw untuk naik
turun) atau horizontal screw (untuk kekiri dan kekanan )
PROSEDUR
sampai lampu center (focus)
h. Lakukan kembali diagnostic mengecek filter voltage

4. Service pumptpenghisapan
a. Apabila pump mace (tidak menghisap) buka cover kemudian
lepaskan selang dari valve(penjepit)
b. Unit bagian selang yang terjepit kemudin lakukan purge
dengan menggunakan aquadest sampai mengalir dengan baik
c. Apabila sudah mengalir dengan baik pasang kembali kembali
selang pada valve
d. Tutuplah dah kembali cover dan pasang cover screw

Unit terkait 1. Petugas laboratorium


2. Tekhnisi alat
PEMELIHARAAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata L/24/II/2014 01 1/2
Ditetapkan,
SPO Tanggal terbit : Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
( STANDAR Jambi
PROSEDUR 10-02-2014
OPERASIONAL )

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473
PENGERTIAN Suatu proses tata cara dalam melaksanakan pemeliharaan alat-alat
laboratorium

TUJUAN Sebagai acuan untuk memelihara alat-alat laboratorium di


laboratorium klinik
KEBIJAKAN Alat laboratorium perlu dipelihara secara teratur untuk menjaga dan
meningkatkan mutu pemerikasaan laboratorium. Adapun alat-alat
laboratorium yang perlu dipelihara terlampir (lampiran 1)

1. Sebelum menggunakan alat-alat di laboratorium periksa dahulu,


kabel harus dalam keadaan terpasang pada saklar listrik.
2. Operasionalkan alat-alat laboratorium sesuai dengan prosedur
operasional alat yang bersangkutan.
PROSEDUR
3. Setelah selesai melakukan pemeriksaan, alat-alat harus dalam
keadaan bersih, kemudian matikan alat dengan menekan saklar
off pada alat dan saklar off pada stabilizer untuk alat yang perlu
dimatikan.
4. Setiap ada kerusakan. Secepatnya petugas yang bersangkutan
melapor kepada penanggung jawab alat melalui Waka ruangan
dengan sepengetahuan Kepala Ruangan Klinik Laboratorium
untuk menghubungi tekhnisi alat dari perusahaan rekanan agar
segera dilakukan perbaikan.
PEMELIHARAAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata L/24/II/2014 00 2/2

PROSEDUR
5. Prosedur tetap pemeliharaan masing-masing alat laboratorium
terlampir

1. Petugas laboratorium
UNIT TERKAIT
2. Tekhnisi alat
3. Kepala ruangan dan wakil kepala ruangan
KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA
LABORATORIUM

Rumah Sakit Tk.IV No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


dr. Bratanata
LAB/018/II/2014 00 1/2

SPO Tanggal terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
PROSEDUR 10-02-2014 Jambi
OPERASIONAL )

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473
Yang dimaksud dengan Keselamatan dan Kemanan kerja
laboratorium ialah keamanan kerja, tata ruang dan fasilitas peralatan
PENGERTIAN
kerja dan prosedur yang digunakan untuk keamanan bagi
tenaga kerja laboratorium mangacu kepada keamanan laboratorium
mikrobiologi, biomedis dan pedoman lain yang berlaku.
Laboratorium harus mempunyai ruangan, fasilitas laboratorium, dan
TUJUAN
peralatan laboratorium untuk keamanan bagi tenaga laboratorium.
Laboratorium harus mempunyai kebijakan pemeliharaan kesehatan
KEBIJAKAN
dan immunisasi bagi staf laboratorium secara berkala.
1. Jaga kebersihan laboratorium setiap saat, bersihkan dengan
desinfekkan.
2. Jangan memperbaiki peralatan listrik bila tidak mengetahui
tentang kelistrikan.
PROSEDUR
3. Setiap petugas hanya boleh mengoperasikan peralatan listrik
yang mereka kuasai kewenangannya.
4. Gunakan alat pelindung.
5. Laporkan segera bila peralatan rusak
6. Laporkan bila ada kecelakaan.
7. Tidak menyimpan makanan dan minuman dalam lemari es
bersama dengan spesimen
8. Tidak makan, minum dan morokok dalam ruangan.
KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA
LABORATORIUM

Rumah Sakit Tk.IV No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


dr. Bratanata
LAB/018/II/2014 00 2/2

UNIT TERKAIT 1.Laboratorium


2. Bagian Umum dan Pemeliharaan
STERILISATOR

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata B/36/XI/2015 00 1

SPO Tanggal terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
PROSEDUR 02-01-2015 Jambi
OPERASIONAL )

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473
PENGERTIAN Suatu alat yang digunakan untuk menstrerilkan alat

TUJUAN Agar terhindar dad ionfeksi


KEBIJAKAN Dilakukan oleh petugas medis
A Persiapan alat
1. Siapkan lemari stern
2. Siapkan rak
3. Siapkan barang-barang yang akan diozonisasi dan disterilisasi
B Cara pemakaian
1. Pasang masing- masing rak di ruang ozon bagian atas dan
PROSEDUR
ruang stern bagian bawah
2. Masukan barang-barang yang akan diozonisasi dan
disterilisasi
3. Tekan tombol " stern " untuk memulai proses sterilisasi, proses
sterilisasi memeriukan waktu 10-15 mend
4. Tekan tombol " ozon " untuk memulai proses ozonisasi, proses
ozonisasi memeriukan waktu 10-15 menit
5. Setelah semua proses selesai tekan tombol " stop "
6. Diamkan selama 15-20 menit untuk penetralan / pendinginan
7. Keluarkan barang-barang dan siap digunakan

UNIT TERKAIT Poli Gigi


STETOSCOP DEWASA

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

Rumah Sakit Tk.IV K3/189/II/2014 01 1


dr. Bratanata

Tanggal terbit : Ditetapkan,


Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR 14/02/2014
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
PENGERTIAN Suatu alat yang berfungsi untuk memperjelas pendengaran pada
saat pemeriksaan organ organ tubuh tertentu yang tidak dapat
dilakukan secara langsung.

TUJUAN Sebagai media penghubung memperjelas pendengaran antara


pemeriksa dengan suara suara yang ditimbulkan oleh organ
organ tertentu yang tidak dapat didengar secara langsung.

KEBIJAKAN Dapat dilakukan semua petugas perawat / Dokter.

PROSEDUR - Prosedur kerja :


A. Persiapan alat :
1. Stetoscope

B. Pemakaian :
1. Letakkan tangkai stetoscope ke telinga
2. Tempelkan bagian yang mempunyai membran ke
bagian tubuh pasien yang akan diperiksa

C. Cara pemeliharaan :
1. Dibersihkan setiap hari denga kain lap
2. Bila ada kerusakan aporkan kebagian IPS RS

UNIT TERKAIT Keperawatan, IGD, OK, Poliklinik, Kamar bersalin, IPS RS


SWD
( SHORT WAVE DIATERMY )
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

Rumah Sakit Tk.IV K3/200/II/2014 01 1/2


dr. Bratanata

Tanggal terbit : Ditetapkan,


Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR 14/02/2014
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
Arus listrik yang berfrekuensi 27,12 Mhz atau energi
PENGERTIAN elektromagnetik 27 Mhz/Eem

1.Relaksasi lokal

a. Meningkatkan metabolisme sel-sel otak 13 % tiap kenaikan


temperatur 1 c

b. Meningkatkan vasomotion spincetor timbul hemeostatik lokal


dan akhirnya terjadi vasodilatasi lokal
TUJUAN
2.Reaksi General

Aktifnya sistem termolegiler di hipothalamus yang


mangakibatkan kenaikan temperatur darah untuk
mempertahankan temperatur tubuh secara general

Dapat oleh petugas fisiotherapi


KEBIJAKAN
A. Persiapan alat :
1.Tempat tidur

2.Handuk

B. Pelaksanaan :
PROSEDUR 1.Semua saklar dalam keadaan nol
2. Sambungkan kabel kearus
3. Tekan tombol On
4.Atur timer
SWD
( SHORT WAVE DIATERMY )
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

Rumah Sakit Tk.IV K3/200/II/2014 01 2/2


dr. Bratanata

5.Naikkan intensitas
6. Setelah selesai, tekan tombol Off dan alat-alat dirapikan
kembali
C.Persiapan pasien :
1. Sebelum dilakukan therapi, pasien harus diberi
penjelasan tentang panas yang dirasakan, pasien
PROSEDUR
tidak boleh memakai logam
2. Fisiotherapis harus mengontrol perasaan panas dari
pasien yang bersifat subjektif
3. Setelah selesai therafi, fisiotherapis memeriksa reaksi
umum yang ditemukan dan efek terapeuetik yang
dikehendaki pasien
Poliklinik fisiotherapi
UNIT TERKAIT
CARA PEMELIHARAAN IRR
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

K3/201/II/2014 01
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
Tanggal terbit : Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR 14/02/2014
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
Pancaran gelombang elektromagnetik dengan panjang
PENGERTIAN gelombang 1.700-4 juta A

Untuk meningkatkan proses metabolisme mengurangi rasa


sakit meningkatkan suplai darah, merelaksasikan otot dan
TUJUAN
menghilangkan sisa-sisa hasil metabolisme

Dilakukan oleh petugas fisiotherapi


KEBIJAKAN
A. Persiapan Alat
1. Tempat tidur
2. Kacamata
B. Pelaksanaan
1. Pelaksanaan Alat
a. Semua saklar dlam keadaan nol
b. Sambungkan kabel kearus
c. Putar kearah ON
d. Atur timer
PROSEDUR
2. Persiapan pasien
a. Sebelum dilakukan terapi, pasien harus diberi
penjelasan tentang panas yang dirasakan.
Pasien tidak boleh memakai logam
b. Pasien harus membuka area yang akan disinar
dan jika area yang akan disinar daerah pada
bagian wajah, maka pasien harus memakai
kacamata
CARA PEMELIHARAAN IRR
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

K3/201/II/2014 01 2/2
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
c. Fisioterapis harus mengontrol perasaan panas dari pasien
d. Setelah selesai therapy, fhisiotherapis memeriksa reaksi
PROSEDUR
umum yang ditemukan dan efek teraoeutik yang akan
dikehendaki pasien

UNIT TERKAIT Fisiothetapi, rawat jalan dan rawat inap


TENS
( TRANS CUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

Rumah Sakit Tk.IV K3/202/II/2014 00 1/2


dr. Bratanata

SPO Tanggal terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
PROSEDUR Jambi
OPERASIONAL ) 14/02/2014

dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS


Mayor Ckm Nrp 11000010390473
PENGERTIAN Merupakan suatu cara penggunaan energi listrik guna merangsang
saraf melalui permukaan kulit dan terbukti efektif untuk merangsang
berbagai tipe nyeri
TUJUAN Memelihara fisiologis otot dan mencegah atrofi otot untuk
meningkatkan kekuatan otot, menambah range of motion ( Rora ),
memperlancar peredaran darah dan memperlancar resorbsi cedera
KEBIJAKAN Dilakukan petugas fisiotherapy
A. Persiapan Alat
1. Tempat tidur
2. Air
B. Pelaksanaan
1. Pelaksanaan Alat
PROSEDUR a. Semua saklar dalam keadaan nol
b. Sambungkan kabel kearus
c. Putar kearah ON
d. Atur timer naikkan intensitas
e. Setelah selesai tekan off dan alat-alat diterapikan kembali
2. Persiapan pasien
a. Sebelum dilakukan terapi pasien harus di beri penjelasan
tentang getaran yang dirasakan
b. Fisiotherapi harus mengontrol perasaan getaran rasangan
dari pasien apakah terlalu kuat atau tidak
TENS
( TRANS CUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

Rumah Sakit Tk.IV K3/202/II/2014 00 2/2


dr. Bratanata

PENGERTIAN c. Setelah selesai fisiotherapy memeriksa reaksi umum yang


ditemukan dari efek terapeutik yang akan dikehendaki
pasien
UNIT TERKAIT Fisiotherapi, rawat jalan, rawat inap
STETOSCOP DEWASA

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

Rumah Sakit Tk.IV K3/189/II/2014 01 1


dr. Bratanata

Tanggal terbit : Ditetapkan,


Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR 14/02/2014
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
PENGERTIAN Suatu alat yang berfungsi untuk memperjelas pendengaran pada
saat pemeriksaan organ organ tubuh tertentu yang tidak dapat
dilakukan secara langsung.

TUJUAN Sebagai media penghubung memperjelas pendengaran antara


pemeriksa dengan suara suara yang ditimbulkan oleh organ
organ tertentu yang tidak dapat didengar secara langsung.

KEBIJAKAN Dapat dilakukan semua petugas perawat / Dokter.

PROSEDUR - Prosedur kerja :


D. Persiapan alat :
2. Stetoscope

E. Pemakaian :
3. Letakkan tangkai stetoscope ke telinga
4. Tempelkan bagian yang mempunyai membran ke
bagian tubuh pasien yang akan diperiksa

F. Cara pemeliharaan :
4. Dibersihkan setiap hari denga kain lap
5. Bila ada kerusakan aporkan kebagian IPS RS

UNIT TERKAIT Keperawatan, IGD, OK, Poliklinik, Kamar bersalin, IPS RS


MWD ( MICRO WAVE DIATHERMY )
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

K3/203/II/2014 01 1/2
Rumah Sakit Tk.IV
dr. Bratanata
Tanggal terbit : Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit TK. IV dr. Bratanata
SPO Jambi
( STANDAR 14/02/2014
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Nirwan Arief, Sp.M, MARS
Mayor Ckm Nrp 11000010390473
Suatu pengobatan dengan menggunakan gelombang mikro
dalam bentuk radiasi elektromagnetik yang akan I dikonversi
dalam bentuk dengan frekuensi 2456 MHZ dan 915 MHZ dengan
PENGERTIAN
panjang gelombang 12,25 arus yang dipakai adalah arus rumah
50 HZ, penetrasi hanya 3 cm, efektif pada otot.

Memperlancar peredaran darah, mengurangi spasme otot,


membantu meningkatkan kelenturan jaringan lunak,
TUJUAN
mempercepat penyembuhan radang.

Dilakukan oleh petugas fisiotherapi


KEBIJAKAN
Persiapan

PROSEDUR Tempat tidur


Kaca mata
IDENTIFIKASI PENGUNJUNG

No. Dokumen : Revisi : Halaman :


RUMKIT TK. IV Dr.
BRATANATA 01 1/1

SPO Tanggal terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumkit TK.IV.Dr.Bratanata
PROSEDUR
OPERASIONAL )

dr.Nirwan Arief, Spm. MARS


Mayor Ckm. NRP.11000010390473

PENGERTIAN
Orang-orang yang datang berkunjung disuatu tempat sebagai
pengunjung yang terdiri dart beberapa orang dengan bermacam-
macam motivasi kunjungan.

TUJUAN
Terciptanya suasana yang mendukung rasa aman dan nyaman bagi
pasien dan Iingkungan RS

KEBIJAKAN
Waktu berkunjung
Pagi : pukul 10.30 wib sampi pukul 12.00 wib
Sore : pukul 17.00 wib sampai pukul 21.00 wib

PROSEDUR
3. Mengingatkan batas-batas waktu berkunjung
4. Memberikan ID Card pada pengujung agar dapat bergantian
5. Meningatkan pengunjung agar selalu menjaga kenyamanan
pasien

Staf RS
UNIT TERKAIT
Pengunjung
KESELAMATAN DAN KEMANAN RUMAH SAKIT

No. Dokumen : Revisi : Halaman :


RUMKIT TK. IV Dr.
BRATANATA 01 1/1

SPO Tanggal terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumkit TK.IV.Dr.Bratanata
PROSEDUR
OPERASIONAL )

dr.Nirwan Arief, Spm. MARS


Mayor Ckm. NRP.11000010390473

PENGERTIAN
Keselamatan adalah suatu keadaan tertentu dimana gedung,
halaman / ground dan peralatan rumahsakit tidak menimbulkan
bahaya atau resiko bagi pasien, staf dan pengunjung

TUJUAN
Untuk mengurangi kerugian, kehilangan bahkan dampak yang lebih
fatal baik pada pasien, keluarganya, karyawan RS maupun pihak
outsourcing akibat potensi masalah pada fasilitas rumah sakit. Dan
meningkatkan keselamatan mereka dengan menyiapkan lingkungan
fisik rumah sakit yang aman

KEBIJAKAN
Tindakan awal menentukan kondisi berikutnya untuk itu SOP upaya
tindakan awal perlu dipelajari dan dilaksanakan agar tidak timbul
keadaan yang Iebih membahayakan.

PROSEDUR
3. Memonitor dan mengamankan area yang diidentifikasi bagal
resiko keamanan
4. Pe!aksanaan pemberian identitas kepada staf,pasien.
dan pengujung vendor area beresiko
5. Melaksanankan program keselamatan dan keamanan selama
masa pembangunan dan renovasi.
KESELAMATAN DAN KEMANAN RUMAH SAKIT

No. Dokumen : Revisi : Halaman :


RUMKIT TK. IV Dr.
BRATANATA 1 2/2

SPO Tanggal terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumkit TK.IV.Dr.Bratanata
PROSEDUR
OPERASIONAL )

dr.Nirwan Arief, Spm. MARS


Mayor Ckm. NRP.11000010390473

6. Mencatat kejadian cedera .


PROSEDUR
7. Mengevaluasi dan melakukan perbaikan

UNIT TERKAIT Seluruh Unit Kerja


PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN PADA MASA
RENOVASI

RUMKIT TK. IV Dr. No. Dokumen : Revisi : Halaman :


BRATANATA
1 1/1

SPO Tanggal terbit : Ditetapkan,


( STANDAR Kepala Rumkit TK.IV.Dr.Bratanata
PROSEDUR
OPERASIONAL )

dr.Nirwan Arief, Spm. MARS


Mayor Ckm. NRP.11000010390473

PENGERTIAN
1. Renovasi adalah pembangunan ulang atau pembetulan/perbaikan
yang sesuai dibutuhkan
2. Bangunan adalah sarana, prasarana atau infrastruktur dalam
kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membarigun
peradabannya seperti haInya jembatan dan kontruksinya serta
rancangannya
3. Renovasi bangunan adalah pembangunan ulang a:aL
pembetulan sarana, prasarana atau infrastruktur

TUJUAN
Memberikan arah dan sasaran dalam menciptakan kenyamanaN,,
keselamatan serta meitindungi bagi pasien, keluarga,petugas dan
pengunjung dari debu,kebisingan dan pencemaran air bersih dari
dampak bangunan yang sedang dilaksanakan di lingkungan rumah
sakit sesuai persyaratan yang beriaku.

KEBIJAKAN
Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. IV Dr. BRATANATA tentang
Pedoman Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
3. Melibatkan Tim Pengendafi Infeksi Rumah sakit, K3RS dan Unit
PROSEDUR
Kesling dalam perencanaan untuk rekontruksi / renovasi
bangunan rumah sakit dari tahap awal/perencanaan (design),
proses dan sampai seiesai, sesUai stand K3RS dan PPI

PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN PADA MASA


RENOVASI

RUMKIT TK. IV Dr.


BRATANATA No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

2/2

4. Sebelum pelaksanaan renovasi, pembangunan dan


PROSEDUR
pembongkaran bangunan, pihak pelaksana proyek harus
menutup area/lokasi kerja dan memasang informasi bahwa
area/lokasi sedang ada kegiatan renovasi, pembangunan dan
pembongkaran seperti contoh "Mohon maaf mengganggu
kenyamanan anda, sedang ada renovasi/pembangunan"
5. Kegiatan renovasi yang menimbulkan suara/kebisingan harus
dilakukan pada pukul 08.00 17.00 bagi seluruh area di
lingkungan Rumah Sakit Tk IV Dr. BRATANATA. Kegiatan yang
tidak menimbulkan kebisingan dilakukan pada pukul 08.00
17.00, kegiatan lembur atas persetujuan user dan cliketahui
oleh Ba. tehnik
6. Kegiatan renovasi yang menimbulkan asap/debu area atau
lokasi tersebut harus di tutup dengan terpal/triplek agar debL,
tidak beterbangan bebas serta untuk membatasi lalu laiang
pasien, keluarga, petugas dan pengunjung Rumah Sakit Tk. IV
Dr. BRATANATA
7. Mengganggu Kegiatan renovasi di ruang operasi maka ruang
operasi tersebut tidak boleh dilakUkan untuk kegiatan operasi
atau kegiatan operasI dilakukan di ruang operasi lain
8. Kegiatan renovasi di ruang perawatan pasien maka ruang
perawatan pasien tersebut harus dikosongkan atau pasien
dipindahkan ke ruang perawatan lain
9. Selama kegiatan proses renevasi/pembangunan pelaksana
proyek wajib mengenakan APD.
1.Urdal
UNIT TERKAIT
2.bagian tehnik

Anda mungkin juga menyukai