3 Etiologi
2. Meningkatnya permeabilitas dinding kapiler, lebih banyak protein plasma yang keluar dari
plasma ke dalam interstisium . penurunan tekanan onkotik menurunkan tekanan masuk
efektif, menyebabkan edema lokal (lepuh) dan reaksi alergik (biduran).
4. Sumbatan pembuluh limfe menyebabkan edema karena kelbihan cairan filtrasi tertahan di
cairan interstisum dan tidak dapat dikembalikan ke darah melalui pembuluh limfe. Akumulasi
protein di cairan interstisium memperparah masalah melalui efek osmotiknya. Sumbatan
pembuluh limfe lokal dapat terjadi, contohnya di lengan wanita yang saluran-saluran drainase
limfenya dari lengan telah tersumbat akibat pengangkatan kelenjar limfe selama pembedahan
untuk kanker payudara. Penyumbatan pembuluh limfe juga dapat disebabkan pada filariasis,
penyakit parasit yang ditularkan melalui nyamuk, pada penyakit ini cacing filaria
menginfeksi kelenjar limfe.
adalah tekanan cairan atau hidrostatik yang dihasilkan oleh darah pada bagian dalam dinding
kapiler. Tekanan ini cenderung mendorong cairan keluar dari kapiler kedalam cairan
interstisium. Ketika hingga di kapiler, Tekanan darah telah turun secara bermakna akibat
gesekan darah dengan pembuluh arteriol beresistensi tinggi di hulu. Tekanan hidrostatik
adalah 37mmHg di ujung arteriolar. Tekanan ini menurun jadi 17mm Hg di ujung venula
kapiler akibat gesekan lebih lanjut.
2. Tekanan Osmotik Koloid Plasma (p)
Juga dikenal sebagai tekanan onkotik, adalah gaya yang disebabkan oleh dispersi koloidal
protein-protein plasma. Tekanan ini mendorong perpindahan cairan ke dalam kapiler. Karena
protein plasma tetap berada di plasma dan tidak masuk kedalam cairan interstisium, tebentuk
perbedaan konsentrasi cairan protein anatara plasma dan interstisium.juga terjadi pebedaan
konsentrasi air anatara kedua bagian ini. Plasma memilih konstrasi protein yang lebih tinggi
dan konsentrasi air yang lebih rendah daripada cairan intertisium. Perbedaan ini
menimbulkan efek osmotik yang cenderung memindahkan air dari daerah dengan konsentrasi
air tinggi ke konsentrasi air rendah. Konsentrasi mereka di plasma dan interstiium harus
setara.
1. Arteri
Berfungsi sebagai saluran transit cepat ke organ dan sebagai reservoir tekanan. Fungsi lain
yaitu sebagai saluran dari jantung ke organ dan sebagi reservoir tekanan untuk menghasilkan
gaya pendorong bagi darah ketika jantung dalam keadaan relaksasi. Jumlah arteri ada
beberapa ratus, strukturnya terdapat:
Endotelium
serat elastin
otot polos
Selubung jaringan ikat (terutama kolagen)
Dindingnya tebal, sangat elastik, dan radiusnya besar. Tekanan dari arteri berfluktuasi dalam
kaitannya dengan sistole dan diastole.
2. Arteriol
Arteriuol adalah pembuluh resistensi utama di pohon vaskular karena jari-jarinya cukup kecil
dan menghasilkan resistensi yang lumayan besar terhadap aliran darah. Fungsi arteriol yaitu: