Sistem buffer ini merupakan suatu komponen yang paling penting pada pengaturan
pH cairan ekstraseluler. Sistem buffer bikarbonat merupakan sistem buffer istimewa,
sistem buffer tetap merupakan sistem buffer terbaik pada pH 7.4 walaupun Pka nya
6.1, karena dapat mengeluarkan CO2 melalui paru dan jumlahnya banyak. Tubuh
mempertahankan sistem buffer bikarbonat ini dengan pengaturan kadar
karbondioksida di paru dan bikarbonat di ginjal.
CO2 bereaksi dengan H2O membentuk H2 CO3 yang kemudian berdisosiasi menjadi
ion hidrogen dan ion bikarbonat melalui reaksi reversibel. Bila terjadi peningkatan ion
hidrogen, terjadi interaksi dengan ion bikarbonat sehingga terbentuk asam karbonat.
Berarti dalam hal ini ion bikarbonat bertindak sebagai basa lemah yang menerima
kelebihan ion hidrogen. Asam karbonat yang terbentuk akan mengalami disosiasi
menjadi CO2 dan air, dan CO2 yang dihasilkan akan dikeluarkan melalui paru.
Penyangga fosfat dapat mempertahankan pH darah 7,4. Penyangga di luar sel hanya
sedikit jumlahnya, tetapi sangat penting untuk larutan penyangga urin.
Tata cara :
1. Langkah satu, tentukan apakah pH normal. Bila pH menyimpang dari 7,40 perhatikan
seberapa besar pH menyimpang dan kemana arahnya. Jika pH >7,45 adalah Alkalosis
,dan jika pH <7,35 adalah Asidosis. Apakah pH dalam keadaan kritis yaitu >7,55 atau
<7,20.
2. Langkah dua, periksa PaCO2, bila menyimpang dari 40 mmHg, PaCO2 dan pH
arahnya adalah berlawanan, jika PaCO2 meningkat maka pH menurun (Asidosis), dan
sebaliknya.
3. Langkah tiga, tentukan nilai HCO3. Bila HCO3 menyimpang dari 24 mEq/L
perhatikan derajat dan arah penyimpangan. HCO3 dan pH bergerak dalam arah yang
sama.
4. Langkah empat, bila PaCO2 dan HCO3 Abnormal, tetapkan nilai mana yang
berhubungan lebih erat dengan nilai pH.
5. Langkah lima, periksa PaCO2 dan saturasi oksigen untuk menentukan apakah PaCO2
menurun, normal, atau meningkat. Penurunan PaCO2 dan Saturasi O2 dapat
menimbulkan Asidosis Laktat dan dapat menandakan perlunya peningkatan
konsentrasi oksigen. Sebaliknya konsentrasi PaO2 tinggi dapat menandakan
kebutuhan untuk menurunkan konsentrasi oksigen yang diberikan.
(Horne, Swearingen.2001)
ASAM LEMAH
Asam lemah jika perpindahan ion hidrogen ke air tidak berlangsung sampai selesai
(mencapai kesetimbangan)
Asam lemah merupakan elektrolit lemah
Asam lemah menghasilkan sifat koligatif yang lebih kecil daripada asam kuat
Reaksi kesetimbangan asam lemah
+ -
HA(aq) + H2O(l)H3O (aq) + A (aq)
Rumus kesetimbangan
+ -
[H3O ] [A ]= Ka[HA]
Ka adalah tetapan kesetimbangan asam pada suhu tertentu
BASA LEMAH
Contoh : CO2
2. Asam non-volatil : Asam yang tidak mudah menguap, tidak dapat berubah bentuk
menjadi gas untuk diekskresikan oleh paru-paru, tetapi harus diekskresikan oleh ginjal.
- Asam anorganik