PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu wujud untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di Indonesia, setiap
orang berkewajiban untuk berperilaku hidup sehat. Pada saat ini telah terjadi perubahan
hidup sehat atau gaya hidup seseorang, sehingga berdampak pada pergeseran pola
penyakit dimana beban penyakit tidak lagi di dominasi oleh penyakit menular, tapi juga
penyakit tidak menular seperti hipertensi. (Depkes, 2009)
Hipertensi adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja, baik muda maupun tua, orang
kaya maupun orang miskin. Hipertensi merupakan salah satu penyakit mematikan
didunia dan saat ini terdaftar sebagai penyakit pembunuh ketiga setelah penyakit jantung
dan kanker. Penyakit ini sangat terkait dengan pola hidup seseorang. (Rosyidi, 2007.,
Adib, 2009) hipertensi dibedakan menjadi 2 tipe yaitu hipertensi primer dan sekunder.
Hipertensi primer adalah hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya, berkontribusi 90%
dari semua kasus hipertensi. Tipe ini muncul antara usia 30-50 tahun. Studi
epidemiologis menunjukan bahwa prognosa buruk bila mulai pada saat usia muda.
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang dapat diidentifikasi penyebabnya,
berkontribusi kurang dari 5 8% dari klien hipertensi dewasa (Black & Hawks, 2005).
Fakta menyatakan bahwa meningkatnya resiko hipertensi, tidak hanya karena faktor
keturunan tetapi juga faktor stress, kegemukan (obesitas), pola makan, merokok dan
olahraga (Adib, 2009).
Modifikasi gaya hidup efektif dalam menurunkan tekanan darah dan menurunkan faktor
resiko kardiovaskuler. Modifikasi gaya hidup disarankan untuk melakukan terapi setelah
diagnosis awal. Beberapa terapi relaksasi termasuk meditasi, yoga biofeedback, relaksasi
otot progresif, senam tertawa, diet hipertensi, hipnosis lima jari dan terapi musik.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah proses penyuluhan, klien dan keluarga dapat memahami dan mengaplikasikan
tentang senam relaksasi
2. Tujuan Khusus
Setelah proses penyuluhan, klien dan keluarga dapat memahami dan mampu
menjelaskan tentang :
a. Pengertian hipertensi
b. Penyebab hipertensi
c. Tanda dan gejala hipertensi
d. Penatalaksanaan hipertensi dengan teknik relaksasi otot progresif
e. Pengertian teknik relaksasi otot progresif
f. Manfaat dari teknik relaksasi otot progresif
g. Tujuan dari teknik relaksasi otot progresif
h. Langkah-langkah dari teknik relaksasi otot progresif
C. Sasaran
Sasaran dari penyuluhan ini adalah Ny.K dan keluarga di Jalan Melati 2 Bekasi.
Hari : Senin
F. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Demonstrasi
G. Alur Kegiatan
KEGIATAN
NO. WAKTU KETERANGAN
PENYULUHAN
1. 10.00 10.10 WIB Pembukaan Pemberi penyuluhan
1. Salam perkenalan
2. Menawarkan kontrak
waktu
2. 10.10 10.55 WIB Penyajian Pemberi penyuluhan
1. Penyampaian materi
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
4. Evaluasi
3. 10.50 11.00 WIB Penutup Pemberi penyuluhan
1. Salam penutup
H. Materi Demam Berdarah Dengue
a. Pengertian hipertensi
b. Penyebab hipertensi
c. Tanda dan gejala hipertensi
d. Penatalaksanaan hipertensi dengan teknik relaksasi otot progresif
e. Pengertian teknik relaksasi otot progresif
f. Manfaat dari teknik relaksasi otot progresif
g. Tujuan dari teknik relaksasi otot progresif
h. Langkah-langkah dari teknik relaksasi otot progresif
I. Evaluasi
1. Jelaskan kembali materi yang telah keluarga dan klien dapatkan
2. Demonstrasikan kembali Terapi senam relaksasi
BAB II
ISI
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi ( Tekanan darah tinggi ) didefinisikan sebagai peningkatan dari tekanan
darah sistolik pada tingkat 140mmHg atau lebih tinggi dan tekanan darah diastolik pada
tingkat 90mmHg atau lebih tinggi yang didasarkan dari rata rata 2 atau lebih
pengukuran dalam waktu yang berkala (LeMone & Burke, 2008). Hipertensi primer
adalah hipertensi yang tidak diketahui diketahui penyebabnya, berkontribusi 90% dari
semua kasus hipertensi. Sedangkan kurang dari 5 8% pada dewasa terjadi pada
hipertensi sekunder.
Menurut WHO (World Health Organization), batas normal adalah 120-140 mmHg
sistolik dan 80-90 mmHg diastolik. Jadi seseorang disebut mengidap hipertensi jika
tekanan darah sistolik 160 mmHg dan tekanan darah diastolik 95 mmHg, dan
tekanan darah perbatasan bila tekanan darah sistolik antara 140 mmHg- 160 mmHg dan
tekanan darah diastolik antara 90 mmHg-95 mmHg (Poerwati, 2008).
Sedangkan menurut lembaga-lembaga kesehatan nasional (The National Institutes
of Health) mendefinisikan hipertensi sebagai tekanan sistolik yang sama atau di atas
140 dan tekanan diastolik yang sama atau di atas 90 (Diehl. 2007)
B. Penyebab Hipertensi
1) Genetik: bawaan dari orang tua/keturunan
2) Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah
meningkat.
3) Stress dan pola hidup
4) Hilangnya Elastisitas jaringan and arterisklerosis pada orang tua serta
pelabaran pembuluh darah. Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut
usia adalah terjadinya perubahan perubahan pada :
- Elastisitas dinding aorta menurun
- Katub jantung menebal dan menjadi kaku
- Kemampuan jantung memompa darah menurun
1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung
memompa darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi
dan volumenya.
- Kehilangan elastisitas pembuluh darah
Hal ini terjadi karenakurangnya efektifitas pembuluh darah perifer
untuk oksigenasi
- Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
Adib, M. (2009). Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi, Jantung, dan Stroke.
Yogyakarta: Dianloka.
Black, J.M., & Hawk, J.H. (2005). Medical Surgical Nursing Clinical Management for Positive
Outcomes. 7th Ed. Philadelphia. Mosbi.
LeMone, P., Burke, K,. (2008). Medical Surgical Nursing: Critical Thinking in Client Care. 4th
Ed. New Jersey: Persone Prentince Hall.