Anda di halaman 1dari 28

Otitis Media Kronik

“ masalah keperawatan pada OMK”

Kelompok 5
1. Dama Nur Anggraini
2. Ester Hutabarat
3. Martha Wijayanti
4. Rizqah Auliya
Pengertian OMK apa sih ??

Otitis Media Kronis adalah infeksi menahun pada telinga tengah.


Kondisi yang berhubungan dengan patologi jaringan irreversible dan
biasanya disebabkan oleh episode berulang otitis media akut yang tak
tertangani. Otitis media adalah proses peradangan di telinga tengah
dan mastoid yang menetap > 12 minggu.
Anatomi Telinga
Anatomi Telinga Bagian Dalam
Tipe-tipe Otitis Media Kronis

Tipe Tubotimpani
( Tipe benigna / tipe aman / tipe
mukosa )

Tipe Atikoantral
( Tipe malignan / tipe bahaya )
Penyebab dari OMK

Otitis media kronis terjadi akibat adanya lubang pada gendang telinga
(perforasi). Perforasi gendang telinga bisa disebabkan oleh otitis media
akut penyumbatan yuba eustachius cedera akibat masuknya suatu
benda ke dalam telinga atau akibat perubahan tekanan udara yang
terjadi secara tiba-tiba luka bakar karena panas atau zat kimia. Bisa
juga disebabkan karena bakteri.
Patofisiologi dari OMK
Manifestasi Klinik
1. OMK tipe benigna
• discharge mukoid tidak terlalu busuk
• Gangguan pendengaran konduktif selalu didapat pada pasien dengan
derajat ketulian tergantung beratnya kerusakan tulang-tulang
pendengaran dan koklea selama infeksi nekrotik akut pada awal
penyakit.
2. OMK tipe maligna dengan kolesteatoma
• Sekret beraroma khas
• sangat bau dan berwarna kuning abu-abu, kotor purulen dapat juga
terlihat keeping-keping kecil, berwarna putih mengkilat.
• Gangguan pendengaran tipe konduktif timbul akibat terbentuknya
kolesteatom bersamaan juga karena hilangnya alat penghantar udara
pada otitis media nekrotikans akut
Pemeriksaan Diagnostik
1. OMK Benigna
a. OMK Benigna Tenang
Keadaan ini tidak memerlukan pengobatan, dan dinasehatkan
untuk jangan mengorek telinga, air jangan masuk ke telinga
sewaktu mandi, dilarang berenang dan segera berobat bila
menderita infeksi saluran nafas atas.
b. OMSK Benigna Aktif
Prinsip pengobatan OMSK adalah :
• Pembersihan liang telinga dan kavum timpan
• Pemberian antibiotik topical
• Pemberian antibiotik sistemik
Lanjutan…
2. OMK Maligna
Pengobatan yang tepat untuk OMK maligna adalah operasi
• Mastoidektomi sederhana
• Mastoidektomi radikal
• Mastoidektomi radikal dengan modifikasi (Operasi Bondy)
• Miringoplasti
• Timpanoplasti
• Timpanoplasti dengan pendekatan ganda (Combined Approach
Tympanoplasty)
Komplikasi dari Otitis Media Kronis

1. OMK tipe benigna


Tidak menimbulkan komplikasi
2. OMK tipe maligna
• Erosi canalis semisirkularis ( saluran tengah lingkaran )
• Erosi canalis tulang
• Erosi tegmen timpani dan abses ekstradural
• Erosi pada permukaan lateral mastoid dengan timbulnya abses subperiosteal
• Erosi pada sinus sigmoid
Konsep Asuhan
Keperawatan pada kasus
OMK
Pengkajian
1. Pengumpulan Data
• Identitas Pasien
• Riwayat Penyakit Sekarang.
• Riwayat Penyakit Dahulu.
• Riwayat penyakit keluarga
2. Pengkajian Persistem
• Tanda-tanda vital : Suhu meningkat, keluarnya otore
• Blood : Nadi meningkat
• Brain : Nyeri telinga, perasaan penuh dan pendengaran menurun,
vertigo, pusing, refleks kejut
• Bowel : Nausea vomiting
• Bone : Malaise, alergi
Lanjutan...
3. Pengkajian Psikososial
• Nyeri otore berpengaruh pada interaksi
• Aktivitas terbatas
• Takut menghadapi tindakan pembedahan
4. Pemeriksaan diagnostik
• Tes audiometri : pendengaran menurun
• Xray : terhadap kondisi patologi, misal kolestetoma, kekaburan
mastoid
5. Pemeriksaan pendengaran
Tes suara bisikan, tes garputala
Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan berkomunikasi berhubungan dengan efek kehilangan


pendengaran
2. Perubahan persepsi / sensori berhubungan dengan obstruksi,
infeksi di telinga atau kerusakan di saraf pendengaran
3. Ansietas berhubungan dengan prosedur operasi, diagnosis,
prognosis, anestesi, nyeri, hilangnya fungsi, kemungkinan
penurunan pendengaran lebih besar setelah operasi
4. Nyeri berhubungan dengan proses peradangan.
Intervensi Keperawatan
Diagnosa 1
Tujuan : Gangguan komunikasi berkurang / hilang.
Kriteria hasil :
• Klien akan memakai alat bantu dengar (jika sesuai)
• Menerima pesan melalui metoda pilihan (misal : komunikasi tulisan, bahas
lambang, bebicara dengan jelas pada telinga yang baik)
Intervensi keperawatan :
1. Dapatkan apa metode komunikasi yang diinginkan dan catat pada rencana
perawatan metode yang digunakan oleh staf dan klien, (seperti: tulisan,
berbicara, bahasa isyarat).
Rasional : Dengan mengetahui metode komunikasi yang diinginkan oleh klien
maka metode yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan kemampuan dan
keterbatasan klien.
Lanjutan...
2. Kaji kemampuan untuk menerima pesan secara verbal.
a. Jika ia dapat mendegar pada satu telinga, berbicara dengan perlahan dan dengan
jelas langsung ke telinga yang baik (hal ini lebih baik daripada berbicara dengan
keras).
• Tempatkan klien dengan telinga yang baik berhadapan dengan pintu.
• Dekati klien dari sisi telinga yang baik.
b. Jika klien dapat membaca ucapan :
• Lihat langsung pada klien dan bicaralah lambat dan jelas.
• Hindari berdiri di depan cahaya karena dapat menyebabkan klien tidak dapat
membaca bibi anda.
c. Perkecil distraksi yang dapat menghambat konsentrasi klien.
• Minimalkan percakapan jika klien kelelahan atau gunakan komunikasi
tertulis.
• Tegaskan komunikasi penting dengan menuliskannya.
Lanjutan…
d. Jika ia hanya mampu bahasa isyarat, sediakan penerjemah.
Alamatkan semua komunikasi pada klien, tidak kepada penerjemah.
Jadi seolah-olah perawat sendiri yang langsung berbicara kepada
klien dnegan mengabaikan keberadaan penerjemah.
Rasional : Pesan yang ingin disampaikan oleh perawat kepada klien
dapat diterima dengan baik oleh klien.
3. Gunakan faktor-faktor yang meningkatkan pendengaran dan
pemahaman.
a. Bicara dengan jelas, menghadap individu.
b. Ulangi jika klien tidak memahami seluruh isi pembicaraan.
c. Gunakan rabaan dan isyarat untuk meningkatkan komunikasi.
d. Validasi pemahaman individu dengan mengajukan pertanyaan
yang memerlukan jawaban lebih dari ya dan tidak.
Rasional : Memungkinkan komunikasi dua arah anatara perawat
dengan klien dapat berjalan dnegan baik dan klien dapat menerima
pesan perawat secara tepat.
Diagnosa 2
Tujuan : Persepsi / sensoris baik.
Kriteria hasil :
• Klien akan mengalami peningkatan persepsi / sensoris pendengaran
sampai pada tingkat fungsional.
Intervensi keperawatan :
1. Ajarkan klien untuk menggunakan dan merawat alat pendengaran
secara tepat.
Rasional : Keefektifan alat pendengaran tergantung pada tipe
gangguan / ketulian, serta perawatannya yang tepat.
lanjutan…
2. Instruksikan klien untuk menggunakan teknik – teknik yang aman
sehingga dapat mencegah terjadinya ketulian lebih jauh.
Rasional : Apabila penyebab pokok ketulian tidak progresif, maka
pendengaran yang tersisa sensitif terhadap trauma dan infeksi, sehingga
harus dilindungi.
3. Observasi tanda – tanda awal kehilangan pendengaran yang lanjut.
Rasional : Diagnosa dini terhadap keadaan telinga atau terhadap
masalah – masalah pendengaran rusak secara permanen.
4. Instruksikan klien untukmenghabiskan seluruh antibiotik yang diresepkan
(baik itu antibiotik sistemik maupun lokal).
Rasional : Penghentian terapi antibiotika sebelum waktunya dapat
menyebabkan organisme sisa berkembang biak sehingga infeksi akan
berlanjut.
Lanjutan…
Diagnosa 3
Tujuan : Ansietas berkurang / hilang.
Kriteria hasil :
a. Klien mampu mengungkapkan ketakutan / kekuatirannya.
b. Respon klien tampak tersenyum.
Intervensi keperawatan :
1. Jujur kepada klien ketika mendiskusikan mengenai kemungkinan
kemajuan dari fungsi pendengarannya untuk mempertahankan harapan
klien dalam berkomunikasi.
Rasional : Menunjukan kepada klien bahwa dia dapat berkomunikasi
dengan efektif tanpa menggunakan alat khusus, sehingga dapat
mengurangi rasa cemasnya.
lanjutan…
2. Berikan informasi mengenai kelompok yang juga pernah mengalami
gangguan seperti yang dialami klien untuk memberikan dukungan
kepada klien.
Rasional :Harapan – harapan yang tidak reaslistik tidak dapat
mengurangi kecemasan, justru malah menimbulkan ketidak percayaan
klien terhadap perawat.
3. Berikan informasi mengenai sumber – sumber dan alat – alat yang
tesedia yang dapat membantu klien.
Rasional : Memungkinkan klien untukmemilih metode komunikasi yang
paling tepat untuk kehidupannyasehari – hari disesuaikan dengan tingkat
ketrampilannya sehinga dapat mengurangi rasa cemas dan frustasinya.
Lanjutan…
Diagnosa 4
Tujuan : Nyeri yang dirasakan klien berkurang rasa
Kriteria hasil : Klien mengungkapkan bahwa nyeri berkurang, klien
mampu melakukan metode pengalihan suasana
Intervensi Keperawatan:
1. Ajarkan klien untuk mengalihkan suasana dengan melakukan
metode relaksasi saat nyeri yang teramat sangat muncul, relaksasi
seperti menarik napas panjang
Rasional : Metode pengalihan suasana dengan melakukan relaksasi
bisa mengurangi nyeri yang diderita klien
Lanjutan…
2. Kompres dingin di sekitar area telinga
Rasional : Kompres dingin bertujuan mengurangi nyeri karena rasa
nyeri teralihkan oleh rasa dingin di sekitar area telinga
3. Atur posisi klien
Rasional : Posisi yang sesuai akan membuat klien merasa nyaman
4. Untuk kolaborasi, beri aspirin/analgesik sesuai instruksi, beri sedatif
sesuai indikasi
Rasional : Analgesik merupakan pereda nyeri yang efektif pada
pasien untuk mengurangi sensasi nyeri dari dalam.
Evaluasi
1. Pasien dapat menghadapi situasi saat ini dengan realistis.
2. Homeostasis dipertahankan.
3. Cedera dapat dicegah.
4. Komplikasi dicegah / diminimalkan.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai