TUGAS!
Mp 94.949 C
Flash point 15 C
Komposisi :
Etilbenzena = Minimal 99,85 % berat
Benzena = Maksimal 0,15 % berat
Berat jenis pada 25 C = 0,867 g/mL
o
Fungsi katalis
Katalis yang digunakan adalah Fe2O3. Katalis ini berperan untuk
memperoleh konversi
dan yield stirena yang lebih tinggi dan memperkecil kemungkinan
terjadinya reaksi samping.
Bp 145.15 C
Fp 30.6 C
Q value 1.0
e value 0.8
Komposisi :
Stirena = Minimal 99,7 % berat
Etilbenzena = Maksimal 0,3 % berat
Inhibitor = 4-tert-butylcatechol 10 20 ppm
Produk Samping
Komposisi :
Toluena = Minimal 99,92 % berat
Benzena = Maksimal 0,03 % berat
Etilbenzena = Maksimal 0,05 % berat
Di samping itu juga terjadi reaksi samping menurut Wenner Dybdal (1948),
menghasilkan benzena, toluena, metana dan etena.
Reaksi :
C6H5C2H5 (g) C6H6 (g) + C2H4 (g)
C6H5C2H5 (g) + H2 (g) C6H5CH3 (g) + CH4 (g)
Tinjauan Kinetika
Menurut Wenner, Dybdal (1948), reaksi dehidrogenasi etilbenzena dapat
ditinjau secara kinetika dari harga konstanta kecepatan reaksi (k) untuk reaksi
dehidrogenasi etilbenzena menurut persamaan :
Tinjauan Termodinamika
Menurut Smith Van Ness (1975), tinjauan segi termodinamika adalah untuk
mengetahui apakah reaksi tersebut melepaskan panas (eksotermis) atau memerlukan
panas (endotermis), dan juga apakah reaksi berjalan searah atau bolak-balik.
Reaksi dehidrogenasi merupakan reaksi endotermis. Hal ini dapat dilihat dari harga H
reaksinya yang positif.
Data-data Hfo pada T = 298 oK :
Hfo H2 = 0
Hfo etilbenzena = 29.920 kJ/kmol
Hfo stirena = 147.360 kJ/kmol
HR reaksi
o
= Hfo produk - Hfo reaktan
= (Hfo stirena+ Hfo H2) - (Hfo etilbenzena)
= (147.360 + 0 29.920) kJ/kmol
= 117.440 kJ/kmol
Konstanta kesetimbangan reaksi tersebut dapat dihitung menggunakan persamaan :
ln K = 20,7358 12.617,7 / T oK
Dengan :
K : konstanta kesetimbangan, atm
T : temperatur reaksi, K
Reaksi berlangsung secara non isotermal non adiabatis. Reaktan masuk reaktor pada
suhu 650 oC dan keluar reaktor pada suhu 632 oC. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi
kesetimbangan hal ini ditunjukkan dari nilai konstanta kesetimbangan berikut :
Pada T = 25 oC = 298,15 K
ln K = - 1,3501
K = 0,2592
Pada T = 650 oC = 923,15 K
ln K = 7,0677
K = 1173,4543
Karena nilai K pada keadaan standar lebih kecil daripada nilai K pada suhu
operasi yang diinginkan maka reaksi dapat dianggap berjalan kearah kanan atau ke arah
pembentukan stirena.
Langkah proses
Proses pembuatan stirena dari etilbenzena dengan proses dehidrogenasi katalitik
terdiri dari 4 langkah proses, yaitu :
reaksi. Bahan baku etilbenzena cair disimpan di dalam tangki penyimpan (T-01) pada
suhu 30 oC dan tekanan 1 atm. Etilbenzena dari tangki penyimpan dialirkan dengan
pompa (P-01) ke vaporizer (VP-01) yang beroperasi pada tekanan 1,2 atm untuk
menguapkannya sampai suhu 143 oC. Pemanas yang digunakan untuk menguapkan
adalah produk keluaran reaktor pada suhu 430 oC dan tekanan 1,1 atm. Gas umpan
keluar vaporizer dialirkan ke dalam heat exchanger (HE-01) untuk dipanaskan kembali
dengan memanfaatkan panas produk keluaran reaktor sampai suhu 210 oC. Gas umpan
keluar heat exchanger (HE-01) dialirkan ke dalam furnace (F-01) untuk dipanaskan
sampai suhu 650 oC.
3. Tahap pemurnian
Tahap ini bertujuan untuk memisahkan stirena dari campuran gas produk secara
kondensasi dan distilasi. Campuran gas produk keluar reaktor diturunkan suhunya
sampai 532 oC dengan memanfaatkan panasnya untuk memanaskan umpan MD-01 pada
HE-02. Campuran gas produk yang keluar dari HE-02 dimanfaatkan panasnya kembali
untuk memanaskan umpan furnace pada HE-01 sehingga suhunya turun menjadi 384
o
C. Produk reaktor yang keluar dari HE-02 dimanfaatkan panasnya kembali untuk
memanaskan umpan reaktor pada vaporizer VP-01 sehingga suhunya turun menjadi 149
o
C. Produk reaktor dari VP-01 dikondensasikan dalam kondensor parsial (CP-01) pada
suhu 40 oC. Campuran gas yang tidak terkondensasi dan cairan hasil kondensasi
dialirkan ke separator (S-01) untuk dipisahkan. Campuran gas yang tidak terkondensasi
sebagian besar adalah gas hidrogen, metana, etena, karbon dioksida dan etilbenzena,
benzena, toluena, stirena dalam jumlah kecil. Gas tersebut akan digunakan sebagai
bahan bakar pada furnace dan boiler. Cairan produk reaktor akan keluar dari bagian
bawah separator menuju menara distilasi (MD-01). Menara distilasi (MD-01) bekerja
pada tekanan dibawah atmosferik untuk menghindari terjadinya polimerisasi. Selain itu
diperlukan penambahan distillation inhibitor 4-tert butyl cathecol untuk menghambat
polimerisasi. Menara distilasi (MD-01) divakumkan dengan menggunakan pompa
vakum (P-04). Hasil bawah Menara distilasi (MD-01) yaitu produk stirena dengan
kemurnian 99,7% berat keluar pada suhu 110 oC. Produk stirena dialirkan dengan
pompa (P-05) menuju cooler (CL-03) untuk diturunkan suhunya sampai 45 oC
kemudian dimasukkan ke tangki penyimpan stirena (T-02) sebelumnya ditambahkan 4-
tert butyl cathecol (TBC sebanyak 10 ppm) untuk menghindari polimerisasi sebelum
disimpan dalam tangki penyimpan stirena dalam bentuk cair dan siap dipasarkan. Hasil
atas menara distilasi (MD-01) yaitu campuran benzena, toluena, etilbenzena dan sedikit
stirena diembunkan pada kondensor (CD-01) selanjutnya ditampung dalam akumulator
(ACC-01). Sebagian embunan akan dikembalikan ke menara distilasi sebagai refluk
dengan pompa (P-03) dan sebagian lagi diambil sebagai produk. Produk keluaran dari
pompa vakum (P-04) bersuhu diatas 90 oC sehingga akan terjadi polimerisasi stirena
dan polimer yang terbentuk harus dipisahkan terlebih dahulu dengan menggunakan
centrifuge (CF-01). Slurry yang mengandung polimer selanjutnya menuju ke unit
pengolahan limbah sedangkan komponen cairan yang sudah dipisahkan dari polimer
masuk ke dalam menara distilasi (MD-02). Hasil bawah menara distilasi (MD-02) yaitu
campuran toluena, etilbenzena dan stirena dialirkan dengan pompa (P-06) sebagai
recycle umpan reaktor. Hasil atas menara distilasi (MD-02) yaitu campuran benzena,
toluena dan ethylbenze diembunkan pada kondensor (CD-02) selanjutnya ditampung
dalam akumulator (ACC-02). Sebagian embunan akan dikembalikan ke menara distilasi
sebagai refluk dengan pompa (P-05) dan sebagian lagi diambil sebagai produk.
Selanjutnya produk atas dipisahkan lebih lanjut ke dalam menara distilasi (MD-03).
Hasil atas menara distilasi (MD-03) yaitu benzena dengan kemurnian 99,95% berat
keluar pada suhu 98 oC dan diembunkan pada kondensor (CD-03) selanjutnya
ditampung dalam akumulator (ACC-03). Sebagian embunan akan dikembalikan ke
menara distilasi sebagai refluk dan sebagian lagi diambil sebagai produk. Hasil bawah
menara distilasi (MD-03) yaitu toluene dengan kemurnian 99,2 % berat keluar pada
suhu 83 oC. Produk benzena dan toluena dialirkan dengan pompa (P-07) dan (P-8)
menuju cooler (CL-04) dan (CL-05) untuk diturunkan suhunya sampai 45 oC kemudian
dimasukkan ke tangki penyimpan benzena (T-03) dan tangki penyimpan toluena (T-04).