Anda di halaman 1dari 2

BAHAYA NUKLIR TERHADAP PENCEMARAN LINGKUNGAlW DAN EFEK KESEHATAN

Kecelakaan nuklir diakibatkan oleh energi yang terlalu besar yang seringkali sangat berbahaya bagi
kehidupan umat manusia. Kecelakaan radiologis dan nuklir sipil sebagian besar melibatkan pembangkit listrik
tenaga nuklir. Yang paling sering adalah pemaparan nuklir terhadap para pekerjanya akibat kebocoran nuklir.
Kebocoran nuklir adalah istirah yang merujuk pada bahaya serius dalam pelepasan material nuklir (radioaktif)
ke lingkungan sekitar. Emisi zat -zat radioaktif memungkinkan dapat mengakibatkan pencemaran udara sebagai
akibat dari beroprasinya salah satu dari ketiga jenis teknologi yang digunakan dalam PLTN. Jenis zat-zat
pencemar radioaktif serta potensinya dalam menimbulkan pencemaran tergantung pada teknologi yang
digunakan serta tahapan dari siklus energi nuklir. Potensi dalam menimbulkan pencemaran air terutama berasal
dari limbah radioaktif di penambangan, panas yang ditimbulkan dalam rangkaian proses nuklir, serta limbah
cair. Kerusakan lahan timbul terutama di daerah penambangan sebagai akibat dari penambangan terbuka atau
penambangan bawah tanah. Disamping itu, kerusakan juga dapat ditimbulkan karena penggunaan lahan untuk
penyimpanan limbah-limbah radioaktif.
Radioaktif adalah jenis zat yang berada di permukaan atau di dalam benda padat, cair atau gas yang
kehadirannya berbahaya bagi tubuh manusia. Radioaktif berasal dari radionuklida (radioisotop), yaitu sebuah
inti tak stabil akibat dari energi yang berlebihan. Menurut situs atomicarchive.com, setidaknya ada tujuh efek
yang berbahaya bila tubuh manusia terkena bocoran radioaktif, yaitu diantaranya
1. Rambut
Efek paparan radioaktif membuat rambut akan menghilang dengan cepat apabila terkena radiasi di 200
Rems atau lebih. Rems merupakan satuan dari kekuatan radioaktif.
2. Otak
Sel-sel otak tidak akan rusak secara langsung kecuali terkena radiasi berkekuatan 5000 Rems atau lebih.
Seperti halnya jantung, radiasi membunuh sel-sel saraf dan pembuluh darah dan dapat menyebabkan
kejang dan kematian menddak
3. Kelenjar gondok
Kelenjar tiroid sangat rentan terhadap volume radioaktif. Dalam jumlah tertentu, yodium radioaktif
dapat menghancurkan sebagian atau seluruh bagian tiroid.
4. Sistem peredaran darah
Ketika seseorang terkena radiasi sekitar 100 Rems, jumlah llimfosit darah akan berkurang, sehingga
korban lebih rentan terhadap infeksi. Gejala awal miripp seperti penyakit flu. Menurut data, saat terjadi
ledakan Nagasaki dan Hiroshima, menunjukkan gejala dapat bertahan selama sepuluh tahun dan
mungkin memiliki risiko jangka panjang seperti leukimia dan limfoma.
5. Jantung
Seseorang yang terkena radiasi berkekuatan 1000 sampai 5000 Rems akan mengakibatkan kerusakan
langsung pada pembuluh darah dan dapat menyebabkan gagal jantung dan kematian mendadak.
6. Saluran pencernaan
Radiasi dengan kekuatan 200 Rems akan menyebabkan kerusakan pada lapisan saluran usus dan dapat
menyebabkan mual, muntah dan diare berdarah.
7. Saluran reproduksi
Radiasi akan merusak saluran reproduksi cukup dengan kekuatan dibawah 200 Rems. Dalam waktu
jangka panjang, korban radiasi akan mengalami kemanduluan.

Dampak sesaat atau jangka pendek akibat radiasi tinggi di sekitar reaktor nuklir anatara lain sebagai
berikut
1. Mual dan muntah
2. Diare
3. Sakit kepala
4. Demam

Beberapa dampak mematikan akibat paparan radiasi nuklir jangka panjang antara lain sebagai berikut
1. Kanker
2. Penuaan dini
3. Gangguan sistem saraf dan reproduksi
4. Mutasi genetik

Makin tinggi tingkat radiasinya, maka semakin capat efeknya muncul dan dirasakan oleh tubuh.
Berbagai gejala yang muncul tidak lama setelah terkena radiasi disebut Acute Radiation Syndrome (ARS).
Sindrom semacam ini banyak dialami oleh korban pemboman kota hiroshima dan nagasaki pada tahun 1945 dan
tragedi Chernobyl tahun 1986. Pasalnya tingkat radiasi yang dilepaskan dalam peristiwa tersebut sangat tinggi
sehingga memicu gejala yang sifatnya akut. Terlebih karena sumber radiasi tidak melulu reaktor nuklir,
melainkan juga dari benda-benda yang sering ditemuisehari-hari. Meski rendah, radiasi yang dipancarkan jika
tidak dikendalikan maka bisa memicu dampak jangka panjang. Secara umum, pemaparan terhadap radiasi
menimbulkan dua efek utama, yaitu kerusakan genetik (mutasi terhadap sistem reproduksi manusia yang dapat
berakibat terhadap keturunannya) dan efek somatik, yang dapat menyebabkan leukeumia, berbagai jenis kanker,
keguguran, katarak, dan kematian (Shapiro, 1981).

SHAPIRO, J.: Radiation Pro ction, A Guide for Scientist and Physicia , London, England, Harvard University
Pre s, (1981).

Anda mungkin juga menyukai